ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo).

ANALISA BEBAN KERJ A PADA BAGIAN PRODUKSI
DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA)
UNTUK MENENTUKAN J UMLAH TENAGA KERJ A YANG OPTIMAL
(Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo)
SK R I P SI

Dia j u k a n O leh :
MOCHAMMAD SUEB

NPM : 0832010032

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

ANALISA BEBAN KERJ A PADA BAGIAN PRODUKSI
DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA)
UNTUK MENENTUKAN J UMLAH TENAGA KERJ A YANG OPTIMAL
Disusun Oleh :
MOCHAMMAD SUEB
0832010032
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 14 Desember 2012
Dosen Penguji :
1.

Dosen Pembimbing :
1.

Enny Ariyani, ST, MT.
NPY. 3400 9950 0411
2.


Ir. Nisa Masruroh, MT.
NIP. 19630125 198803 2 001
2.

Ir. Hari Purwoadi, MM.
NIP. 19480828 198403 1 001

Dr s. Sartin, M.Pd.
NIP. 1958042 199003 1 001

3.

Ir. Nisa Masruroh, MT.
NIP. 19630125 198803 2 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Ir. Sutiyono, MT

NIP. 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
penelitian dengan judul “ANALISA BEBAN KERJ A PADA BAGIAN

PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS
(WLA)UNTUK MENENTUKAN J UMLAH TENAGA KERJ A
YANG OPTIMAL”
”.
Penelitian ini merupakan tugas wajib dan sebagai syarat untuk
menyelesaikan program sarjana strata satu (S-1) di Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Dalam menyusun penelitian ini, penulis tidak lepas dari banyak pihak,
yang secara langsung maupun secara tidak langsung telah turut membimbing dan

mendukung penyelesaian tugas penelitian ini yang semuanya sangat besar artinya
bagi penulis. Oleh karena itu, tidak lupa penulis menyampaikan rasa hormat dan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

2.

Bapak Ir. Sutiyono, MS. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

3.

Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM. Selaku Kepala Jurusan Teknik Industri

4.

Bapak Drs. Pailan, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri, Universitas

Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

5.

Ibu Ir. Nisa Masruroh, MT selaku dosen pembimbing I

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

6.

Bapak Drs. Ir. Sartin, M.Pd. selaku dosen pembimbing II

7.

Bapak Edi Rianto selaku pembimbing lapangan

8.


Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

9.

Kedua Orang Tua dan keluarga Penulis yang senantiasa dan selalu
memberikan dukungan baik materi maupun moriil.

10.

My love yang selalu memberikan semangat dan do’a, makasih Say...

11.

Maz ngganteng yang selalu memberikan support dan arahan nya.

12.

Seluruh angkatan 2008 TI dari paralel A sampai D.


13.

Seluruh angkatan 2008 TI khususnya paralel A tercinta, yang selalu setia
menemani aku dalam suka maupun duka disaat menjalani kuliah yang tidak
bisa disebutin satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun.
Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan dan semoga Tuhan memberikan balasan kepada semua
pihak yang telah membantu penulis.

Surabaya, November 2012
Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. x
ABSTRAKSI

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ............................................................................. 2
1.4. Asumsi – Asumsi............................................................................. 3
1.5. Tujuan Penelitian............................................................................. 3
1.6. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3

1.7. Sistematika Penulisan .................................................................... 4

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA………………………………………………....6
2.1. Efisien,Efektif dan Produktivitas ................................................6
2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ...........………….....9

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3. Perencanaan Sumber Daya Manusia ……………………………...11
2.4. Analisis jabatan ......................................................................13
2.5. Pengukuran Waktu Kerja (Work Measurement) ……………........16
2.5.1. Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti
(Stop Watch Time Studi)…………….……………………...19
2.5.2. Pengukuran

Waktu


Kerja

Dengan

Metode

Sampling

Kerja (Work Sampling)………………..………………………..21
2.6. Faktor Penyesuaian (Performance Rating) ……………………….23
2.7. Kelonggaran (Alowance) ………………………………………….27
2.8. Work Load analysis (WLA) …………………………...……........28
2.9. Penelitian Terdahulu ……………………………………………...32

BAB III

METODE PENELITIAN……….………………………………….....35
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ….…………………………….……35
3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ....……….………35

3.3. Metode Pengumpulan Data ………………………….………...…36
3.4. Metode Pengolahan Data ........................................................37
3.5. Langkah Pemecahan Masalah .................................................40

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN ….………………………………….46
4.1. Pengumpulan Data........................................................................46
4.1.1. Proses Produksi....................................................................46
4.1.2. Jumlah Karyawan Tiap Stasiun Kerja..................................47
4.1.3. Identifikasi Elemen-elemen Kerja...................... .................48
4.1.4. Data Kegiatan Produktif dan Non Produktif........................50
4.2. Pengolahan Data...........................................................................55
4.2.1. Perhitungan Persentase Produktif dan Non Produktif.........55
4.2.2. Uji Keseragaman Data dan Uji Kecukupan Data................60
4.2.3. Performance Rating dan Allowance Tiap Stasiun kerja......102
4.3. Penentuan Jumlah Karyawan Yang Optimal...............................107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 111
5.1. Kesimpulan .................................................................................111
5.2. Saran ...........................................................................................112

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Faktor Penyesuaian Menurut Shumard ................................................ 25

Tabel 2.2

Faktor Penyesuaian Menurut Westinghouse ........................................ 26

Tabel 4.1

Jumlah Karyawan Tiap Stasiun Kerja .................................................. 47

Tabel 4.2

Elemen Kerja Proses Pencampuran ...................................................... 48

Tabel 4.3

Elemen Kerja Proses Penekanan .......................................................... 48

Tabel 4.4

Elemen Kerja Proses Pengukusan ........................................................ 49

Tabel 4.5

Elemen Kerja Proses Pemotongan ....................................................... 49

Tabel 4.6

Elemen Kerja Proses Pengeringan ....................................................... 49

Tabel 4.7

Elemen Kerja Proses Pengepakan ........................................................ 50

Tabel 4.8

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pencampuran 1 ........... 50

Tabel 4.9

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pencampuran 2..........50

Tabel 4.10

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Penekanan 1 ............... 51

Tabel 4.11

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Penekanan 2...............51

Tabel 4.12

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pengukusan ............... 51

Tabel 4.13

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pemotongan 1 ............ 52

Tabel 4.14

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pemotongan 2............52

Tabel 4.15

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pemotongan 3............52

Tabel 4.16

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pengeringan 1 ............ 53

Tabel 4.17

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pengeringan 2............53

Tabel 4.18

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pengeringan 3............53

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.19

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pengepakan 1 ............. 54

Tabel 4.20

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pengepakan 2.............54

Tabel 4.21

Kegiatan Produktif dan Non Produktif Proses Pengepakan 3.............54

Tabel 4.22

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pencampuran 1........55

Tabel 4.23

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pencampuran 2........55

Tabel 4.24

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Penekanan 1............56

Tabel 4.25

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Penekanan 2............56

Tabel 4.26

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pengukusan.............56

Tabel 4.26

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pemotongan 1.........57

Tabel 4.27

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pemotongan 2.........57

Tabel 4.28

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pemotongan 3.........57

Tabel 4.29

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pengeringan 1.........58

Tabel 4.30

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pengeringan 2.........58

Tabel 4.31

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pengeringan 3.........58

Tabel 4.32

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pengepakan 1..........59

Tabel 4.33

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pengepakan 2..........59

Tabel 4.34

Persentase Produktif dan Non Produktif Proses Pengepakan 3..........59

Tabel 4.35

Frekuensi Pengamatan Proses Pencampuran 1...................................60

Tabel 4.36

Frekuensi Pengamatan Proses Pencampuran 2...................................63

Tabel 4.37

Frekuensi Pengamatan Proses Penekanan 1.......................................66

Tabel 4.38

Frekuensi Pengamatan Proses Penekanan 2.......................................69

Tabel 4.39

Frekuensi Pengamatan Proses Pengukusan........................................72

Tabel 4.40

Frekuensi Pengamatan Proses Pemotongan 1....................................75
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.41

Frekuensi Pengamatan Proses Pemotongan 2...................................78

Tabel 4.42

Frekuensi Pengamatan Proses Pemotongan 3...................................81

Tabel 4.43

Frekuensi Pengamatan Proses Pengeringan 1...................................84

Tabel 4.44

Frekuensi Pengamatan Proses Pengeringan 2...................................87

Tabel 4.45

Frekuensi Pengamatan Proses Pengeringan 3...................................90

Tabel 4.46

Frekuensi Pengamatan Proses Pengepakan 1....................................93

Tabel 4.47

Frekuensi Pengamatan Proses Pengepakan 2....................................96

Tabel 4.48

Frekuensi Pengamatan Proses Pengepakan 3....................................99

Tabel 4.49

Perfomance Rating Berdasarkan Westinghouse ..............................102

Tabel 4.50

Allowance Berdasarkan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh..............104

Tabel 4.51

Beban Kerja Masing-Masing Elemen Kerja.................................... 106

Tabel 4.52

Penentuan Jumlah Karyawan Yang Optimal ...................................110

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1

Langkah – langkah Pemecahan Masalah ............................................. 40

Gambar 4.1

Stasiun Kerja Pada Proses Produksi ..................................................... 47

Gambar 4.2

Tingkat Produktif Kerja Proses Pencampuran 1.................................61

Gambar 4.3

Tingkat Produktif Kerja Proses Pencampuran 2.................................64

Gambar 4.4

Tingkat Produktif Kerja Proses Penekanan 1.....................................67

Gambar 4.5

Tingkat Produktif Kerja Proses Penekanan 2.....................................70

Gambar 4.6

Tingkat Produktif Kerja Proses Pengukusan......................................73

Gambar 4.7

Tingkat Produktif Kerja Proses Pemotongan 1..................................76

Gambar 4.8

Tingkat Produktif Kerja Proses Pemotongan 2..................................79

Gambar 4.9

Tingkat Produktif Kerja Proses Pemotongan 3..................................82

Gambar 4.10 Tingkat Produktif Kerja Proses Pengeringan 1..................................85
Gambar 4.11 Tingkat Produktif Kerja Proses Pengeringan 2..................................88
Gambar 4.12 Tingkat Produktif Kerja Proses Pengeringan 3..................................91
Gambar 4.13 Tingkat Produktif Kerja Proses Pengepakan 1...................................94
Gambar 4.14 Tingkat Produktif Kerja Proses Pengepakan 2...................................97
Gambar 4.15 Tingkat Produktif Kerja Proses Pengepakan 3..................................100

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Gambaran Umum Perusahaan

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISA BEBAN KERJ A PADA BAGIAN PRODUKSI
DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA)
UNTUK MENENTUKAN J UMLAH TENAGA KERJ A YANG OPTIMAL
ABSTRAKSI

Saat ini beberapa perusahaan memberikan perhatian khusus pada efisiensi,
efektifitas dan produktivitas. Hal ini dapat dipenuhi apabila perusahaan melakukan
pengaturan terhadap jadwal penyelesaian permintaan dengan sebaik-baiknya. Salah
satu faktor yang berpengaruh agar pesanan dapat diselesaikan atau terpenuhi sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan yaitu faktor waktu, pekerja atau tenaga kerja yang
terlibat langsung didalam bagian proses produksi.
Sebagai perusahan yang bergerak di bidang pembuatan bihun salah satu faktor
yang mempengaruhi adalah beban kerja yang diberikan oleh perusahaan. Untuk itu
pihak perusahan harus memperhatikan beban kerja yang akan diberikan karyawan
agar tercapai produktifitas yang optimal.
Untuk mengatasi masalah pengukuran beban kerja pada PT. Tunas Melati
Perkasa, maka dalam penelitian ini menggunakan metode Work Load Analysis
(WLA). Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber
daya manusia karyawan untuk menyelesaikan beban kerja yang ada.
Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja pada PT. Tunas Melati Perkasa
dengan menggunakan metode Work Load Analysis (WLA) dapat disimpulkan bahwa
beban kerja karyawan pada bagian Pencampuran 96,95% dengan jumlah karyawan
yang optimal adalah 2 orang, pada bagian Penekanan 94,62% dengan jumlah
karyawan yang optimal adalah 2 orang, pada bagian pengukusann 92,64% dengan
jumlah karyawan yang optimal adalah 1 orang, pada bagian pemotongan 94,40%
dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 3 orang, pada bagian pengeringan
93,41% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 3 orang, pada bagian
pengepakan 93,63% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 3 orang.

Kata kunci : Efisiensi, Beban Kerja, Work Load Analysis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

Currently, some companies give special attention to efficiency, effectiveness
and productivity. This can be met if companies make arrangements to schedule
completion of the demand with the best. One of the factors that effect for orders can
be completed or fulfilled in accordance with the schedule is time factor, the worker or
workers directly involved in the production process.
As a company engaged in the manufacture of vermicelli one of the factors that
effect the workload provided by the company. For that the company should consider
the workload that will be provided by the employee in order to achieve optimal
productivity.
To solve the problem of workload measurement in PT. Tunas Melati Perkasa,
so this research using Work Load Analysis (WLA). This method will provide
information on the allocation of human resources employees to complete the existing
workload.
Based on the result of workload measurement in PT. Tunas Melati Perkasa by
using method Work Load Analysis (WLA) can be conclude that the workload of the
section mixing, had an average workload of 96,95% with an optimal number of
employees was 2 people, in the pressing, had an average workload 94,62% with an
optimal number of employees was 2 people, in steaming, had an average workload of
92,64% with an optimal number of employees was 1 people, in the cutting, had an
average workload of 94,40% with the optimal number of employees is 3 people, on
the oven had an average workload of 93,41% with an optimal number of employees is
3 people, in the packing, had an average workload of 93,63% with an optimal number
of employees is 3 people

Keywords: Efficiency, Workload, Work Load Analysis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi, banyak perusahaan yang memberikan perhatian
khusus pada efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Karena dari ketiga hal
tersebut, perusahaan dapat melihat penggunaan optimal dari sumber daya yang
dimiliki serta pencapaiannya terhadap target yang diinginkan oleh suatu
perusahaan. Hal ini dapat dipenuhi apabila perusahaan melakukan pengaturan
terhadap jadwal penyelesaian permintaan dengan sebaik-baiknya. Salah satu
faktor yang berpengaruh agar pesanan dapat diselesaikan atau terpenuhi sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan yaitu faktor waktu, pekerja atau tenaga kerja yang
terlibat langsung didalam bagian proses produksi.
PT. Tunas Melati Perkasa adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan bihun, pengamatan sekilas menunjukkan bahwa beban kerja di setiap
stasiun kerja belum merata, hal ini ditandai dengan adanya karyawan yang tidak
sesuai tugasnya saat karyawan lain sedang mengerjakan tugasnya berdasarkan
informasi dari Manager Produksi yang menyatakan diperlukannya perhitungan
beban kerja untuk meyakinkan kepastian tentang beban kerja karyawan.
Karyawan dengan beban kerja yang berlebihan akan cenderung lebih cepat lelah
dalam menjalankan tugasnya, sehingga cenderung tidak produktif. Produktif atau
tidak produktif seorang karyawan tergantung dengan beban kerjanya, untuk itu
pihak perusahaan harus memperhatikan beban kerja yang akan diberikan kepada
karyawan agar tercapai produktifitas karyawan yang optimum.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan adanya pengukuran
terhadap beban kerja operator di masing-masing stasiun kerja, sehingga dapat
diketahui berapa operator yang diperlukan dalam setiap stasiun kerja. Metode
Work Load Analysis (WLA) adalah deskriptif dari beban kerja yang dibutuhkan
dalam suatu unit perusahaan, sehingga akan memberikan informasi mengenai
pengalokasian sumber daya karyawan untuk menyelesaikan beban kerja. Dengan
diterapkannya metode Work Load Analysis diharapkan dapat terjadi peningkatan
efisiensi kerja karyawan pada umumnya sehingga bisa memenuhi keinginan
konsumen, dan akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut :
“Berapa beban kerja karyawan dan jumlah karyawan yang optimal pada bagian
produksi di PT. Tunas Melati Perkasa”

1.3

Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah dalam pengukuran beban kerja dan tingkat

efisiensi kerja di PT. Tunas Melati Perkasa, antara lain :
1. Pengukuran beban kerja berdasarkan deskripsi kerja (job description) yang
diberikan oleh pihak manajemen PT. Tunas Melati Perkasa.
2. Biaya tenaga kerja tidak menjadi pembahasan dalam penentuan jumlah
karyawan yang optimal.
3. Perhitungan beban kerja dilakukan pad bagian produksi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.4

Asumsi – asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sarana dan prasarana baik mesin maupun peralatannya dianggap bekerja
dengan baik.
2. Tidak terjadi perubahan job description pada karyawan bagian produksi selama
penelitian.
3. Mutu barang yang dihasilkan dianggap baik kualitasnya dan telah memenuhi
standard customer.

1.5

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :
1. Untuk mengetahui beban kerja karyawan bagian produksi.
2. Untuk mengetahui jumlah karyawan yang optimal pada bagian produksi.

1.6

Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini manfaat yang ingin dicapai adalah :

1. Bagi Perusahaan
a. Mengetahui beban kerja tiap karyawan bagian produksi.
b. Mengetahui jumlah karyawan yang optimal di bagian produksi yang
dibutuhkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat belajar dan menerapkan metode
Work Load Analysis (WLA) dan mengimplementasikan pendidikan yang
dicapai di perguruan tinggi.
3. Bagi Universitas
Hasil analisa ini dapat digunakan sebagai pembendaharaan perpustakaan, agar
dapat berguna bagi mahasiswa dan menambah ilmu pengetahuan.

1.7

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah :
BAB I :

PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang berbagai hal yang melatar
belakangi dari penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan

masalah,

asumsi-asumsi

yang

digunakan,

manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II :

TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menguraikan mengenai landasan-landasan teori
atau literatur yang digunakan untuk menyelesaikan laporan
penelitian ini. Teori-teori yang digunakan dalam bab ini akan
digunakan sebagai landasan peneliti untuk menjalankan penelitian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III :

METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang waktu lokasi dan penelitian,
menguraikan tentang metode pengumpulan data yang digunakan,
pemaparan data-data yang telah dikumpulkan selama penelitian
serta langkah-langkah yang digunakan untuk pemecahan masalah
dan pencapaian tujuan.

BAB IV :

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada

bab ini menguraikan tentang aktifitas pengumpulan dan

pengolahan data. Aktifitas pengumpulan data meliputi aktifitas dari
posisi/jabatan dan waktu penyelesaian aktifitas.
BAB V :

KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan memberikan kesimpulan atas analisa terhadap
hasil pengolahan data. Kesimpulan tersebut harus dapat menjawab
tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Selain itu
juga berisi tentang saran penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Efisien, Efektif dan Produktivitas
Pengertian efesiensi menurut Sumanth adalah perbandingan atau rasio dari

keluaran (output) dengan masukkan (input). Efisiensi mengacu pada bagaimana
baiknya sumber daya digunakan untuk menghasilkan output.
Sedangkan efektivitas adalah derajat pencapaian tujuan dari sistem yang
diukur dengan perbandingan atau rasio dari keluaran ( output aktual ) yang
dicapai dengan keluaran (output ) standart yang diharapkan. (Sumanth, D. J, 2001)
Efisiensi merupakan penghematan penggunaan sumber daya dalam
kegiatan organisasi, dimana efisiensi pada “daya guna”. Efisiensi dimaksudkan
pemakaian sumber daya yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang sama.
Efisiensi merupakan ‘ukuran’ yang membandingkan rencana penggunaan
masukan (input) dengan realisasi penggunannya. Efisiensi 100% sangat sulit
dicapai, tetapi efisiensi yang mendekati 100% sangat diharapkan. Konsep ini lebih
berorientasi pada input daripada output.
Efektivitas merupakan ukuran yang menyatakan seberapa baik atau
seberapa jauh sasaran (kualitas, kwantitas dan waktu) telah tercapai. Nilai
efektivitas dicerminkan oleh perbandingan nilai output akhir dengan output yang
direncanakan. Makin besar sasaran yang dicapai, makin tinggi tingkat efektivitas.
Konsep efektivitas yang tinggi belum tentu menunjukkan efisien yang tinggi pula.
Suatu proses dikatakan lebih efektif bila dengan masukan (input) yang sama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

diperoleh keluaran (output) yang lebih besar, hasil yang lebih baik atau dalam
waktu lebih singkat.
Sedangkan produktivitas adalah rasio antara output dengan input. Dengan
diketahui nilai indeks produktivitas, maka akan diketahui pula seberapa efektif
proses produksi yang telah digunakan untuk meningkatkan output dan seberapa
efisien pula sumber-sumber input yang telah berhasil dihemat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha peningkatan produktivitas kerja
ditentukan oleh dua faktor utama :
1. Faktor Teknis
Yaitu faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas
produksi secara lebih baik, penetapan metode kerja yang lebih efektif dan
efisien, dan atau penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis.
2. Faktor Manusia
Yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukan
manusia di dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya. Disini ada dua hal pokok yang menentukan, yaitu kemampuan
kerja (ability) dari pekerja tersebut dan yang lain adalah motivasi kerja yang
merupakan pendorong ke arah kemajuan dan peningkatan prestasi kerja
seseorang. (Sumanth, 2001)
Secara umum menurut Sumanth (2001), terdapat tiga tipe dasar dari
produktivitas yang akan didefinisikan berikut ini, antara lain :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Produktivitas Parsial (Partial Productivity)
Produktivitas Parsial merupakan rasio dari output terhadap satu jenis input
tertentu. Sebagai contoh : produktivitas tenaga kerja (rasio dari output
terhadap input tenaga kerja), produktivitas material (rasio dari output
terhadap input material) ataupun produktivitas modal (Total Factor
Productivity).
2.

Produktivitas Total Faktor (Total Factor Productivity)
Produktivitas total faktor merupakan rasio dari “net output” terhadap jumlah
faktor input langsung. Net output disini adalah total output dikurangi barang
setengah jadi maupun servis yang diberikan.

3.

Produktivitas Total (Total Productivity)
Produktivitas total merupakan rasio dari total output terhadap jumlah dari
seluruh faktor input yang ada.
Jadi, suatu produktivitas total merefleksikan dampak gabungan dari semua
input dalam memproduksi output.
Produktivitas dan efisiensi adalah dua konsep penting dalam mengukur

performance. Produktivitas seperti yang sudah dijelaskan diatas dapat
didefinisikan sebagai rasio output dengan input. Definisi ini mudah dan dapat
diterangkan dengan jelas oleh suatu kondisi produksi dimana ada satu output dan
satu input, tetapi pada umumnya produksi memiliki multiple output dan input.
Efisiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat penggunaan sumber daya yang
sebesar-besarnya (berhubungan dengan utilitas sumber daya).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Gaspersz (2004), untuk mencari produktivitas dapat dihitung dengan
rumus :
Produktivitas =

Produktivitas =
Produktivitas =

2.2

Output yang diperoleh
Input yang digunakan
Hasil yang dicapai
Sumberdaya yang digunakan
efektivitas
efisiensi

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-satunya

asset perusahaan yang bernapas atau hidup di samping asset-asset lain yang tidak
bernapas atau bersifat kebendaan seperti modal, bangunan gedung, mesin,
peralatan kantor, persediaan barang, dsb. Keunikan asset SDM ini mensyaratkan
pengelolaan yang berbeda dengan asset lain, sebab asset ini memiliki pikiran,
perasaan, dan perilaku, sehingga dikelola dengan baik mampu memberi
sumbangan bagi kemajuan perusahaan secara aktif.
Untuk itu, perusahaan perlu lebih mengenal karyawannya. Pengetahuan
tentang sifat karyawan bisa didapat jika perusahaan memiliki informasi tentang
karyawannya, bukan tentang identitas, melainkan lebih dalam lagi, misalnya
tentang sikap kerja karyawan, motivasi kerja karyawan, komunikasi antar
karyawan, tingkat stress karyawan, kepuasan kerja, dsb.
Informasi tentang faktor-faktor yang melandasi kerja karyawan sangat
dibutuhkan perusahaan, tidak hanya untuk menghindari kesalahan membuat
keputusan SDM yang tidak efektif, namun juga sebagai sarana mendayagunakan
tenaga kerja, sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Jika

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

karyawan memiliki produktivitas yang tinggi, kinerja perusahaan secara
keseluruhan menjadi lebih baik. (Istijanto, 2003)
Sedangkan menurut French (2002), mendefinisikan manajemen personalia
sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber
daya manusia oleh organisasi. Berdasarkan dua definisi tersebut dapat digunakan
definisi, yaitu: Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk
mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan guna meningkatkan
produktivitas kerja serta efektivitas dan efisiensi didalam penggunaan sumber
daya manusia. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi akan dapat
tercapai sebagaimana mestinya.
Hal yang penting untuk diperhatikan oleh organisasi adalah bagaimana
memperoleh tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan posisi yang akan diduduki,
bagaimana mengembangkannya dan memelihara tenaga kerja, menggunakan serta
mengevaluasi hasil kerjanya.
Ada empat hal yang penting dalam batasan manajemen yang perlu diketahui,
yaitu :
1. Adanya suatu organisasi atau lembaga atau perusahaan.
2. Organisasi tersebut mempunyai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu.
3. Dalam organisasi tersebut bekerja sekelompok orang sebagai tenaga kerja.
4. Perlunya peraturan orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Hasibuan (2005) tujuan manajemen sumber daya manusia pada
prinsipnya ada dua jenis , yaitu :
1. Production

Mainded,

merupakan usaha-usaha pihak organisasi atau

perusahaan agar para tenaga kerja bersedia memberikan prestasi yang sebesarbesarnya (mencapai produktivitas yang maksimum) ini dapat dicapai dengan
melalui fungsi-fungsi manajemen yang ada dalam organisasi atau perusahaan.
2. People Mainded, mempunyai pengertian hanya dengan perhatian yang
sungguh-sungguh dari pihak perusahaan kepada tenaga kerja antara lain
dengan pelayanan yang sebaik mungkin, sistem birokrasi yang pendek,
kondisi pekerjaan dan lingkungan kerja yang layak, jaminan-jaminan sosial
yang layak dan sebagainya.
Dalam perusahaan kecil, semua fungsi personalia dilakukan dan ditangani
langsung oleh manajer puncak, lain dengan perusahaan besar fungsi personalia
didelegasikan kepada masing-masing manajer termasuk manajer personalia.
Dalam perusahaan yang besar setiap manajer mempunyai fungsi dan tanggung
jawab dibidang personalia di departemennya masing-masing sesuai dengan
wewenangnya. Manajer personalia berfungsi memberikan layanan dibidang
personalia kepada manajer-manajer yang ada dalam perusahaan, sehingga
tidak dualisme fungsi personalia.

2.3 Per encanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses mengantisipasi dan
membuat ketentuan (persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja
kedalam dan keluar organisasi yang bertujuan untuk mempergunakan SDM

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

seefektif

mungkin

dan

agar

memiliki

pekerja

yang

memenuhi

persyaratan/kualifikasi dan mengisi posisi yang mengalami kekosongan.(Nawawi,
2005)
Menurut Torrington dan Tan Chwee Huat (2002), perencanaan sumber
daya manusia merupakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan penentuan
kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek
maupun kebutuhan jangka panjang. Dalam bentuk yang lebih operasional adalah
kegiatan yang berkaitan dengan memprediksi atau memperkirakan seberapa
banyak orang atau pegawai yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas, baik
jumlahnya maupun jenisnya, berapa yang akan tersedia, dan apa yang dilakukan
untuk memastikan bahwa penawaran sama dengan permintaan pada waktu yang
bersamaan.
Menurut William B. Wether dan Keith David dalam buku Manajemen
Sumber Daya Manusia karangan Efendi (2002), perencanaan sumber daya
manusia merupakan proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai
(demand) dan ketersediaan (supply) pada masa yang akan datang, baik jumlah
maupun

jenisnya,

sehingga

departemen

sumber

daya

manusia

dapat

merencanakan pelaksanaan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktivitas yang lain
dengan lebih baik.
Berdasarkan kedua definisi diatas dapat dikatakan bahwa perencanaan
sumber daya manusia merupakan proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa
yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan
tenaga kerja yang ada. Manfaat dari perencanaan sumber daya manusia adalah:
1.

Meningkatkan sistem informasi sumber daya manusia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.

Untuk mempermudah pelaksanaan koordinasi sumber daya manusia oleh
manajer sumber daya manusia.

3.

Untuk jangka panjang bermanfaat bagi organisasi/perusahaan untuk
memperkirakan kondisi dan kebutuhan pengelolaan sumber daya manusia
dimasa yang akan datang.

4.

Untuk jangka pendek bermanfaat untuk

mengetahui posisi/jabatan atau

pekerjaan yang lowong pada tahun mendatang.
Menurut Efendi (2002) langkah-langkah perencanaan sumber daya manusia,yaitu:
1. Analisis beberapa faktor peyebeb perubahan kebutuhan sumber daya manusia,
2. Peramalan kebutuhan sumbe daya manuia,
3. Penentuan kebutuhan sumber daya manusia dimasa yang akan datang,
4. Analisis ketersediaan (supply) sumber daya manusia dan kemampuan
perusahaan,
5. Penentuan dan implementasi program.

2.4 Analisis J abatan
Analisis jabatan diadakan untuk memberikan pengertian tentang unsurunsur jabatan yang terkandung dalam tiap jabatan, tetapi pengertian ini bukan
merupakan satu-satunya tujuan. Pengetahuan tentang isi dan syarat-syarat jabatan
dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan.
Fungsi atau kegiatan pertama dalam manajemen kepegawaian adalah
mendapatkan orang-orang untuk mengisi organisasi. Dalam organisasi yang besar
fungsi mendapatkan orang-orang itu pada umumnya disertakan kepada para ahli,
seksi penerimaan pegawai dari bagian pegawai. Dalam organisasi yang kecil, tiap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pemimpin dapat melakukan sendiri penarikan tenaga kerja (Recruitment), seleksi
dan penempatan, tanpa bantuan para ahli.
Dalam kedua hal ada langkah penting yang perlu dilakukan sebelum
penarikan tenaga kerja, yakni menentukan jenis atau kualitas pegawai yang
diinginkan untuk masing-masing jabatan dan rincian mengenai jumlahnya yang
nanti akan diserahi masing-masing jabatan itu. Jadi langkah pertama dalam
manajemen kepegawaian adalah mendapatkan orang-orang yang tepat, baik
mengenai kualitas maupun mengenai kuantitasnya.
Metode yang lazim dipergunakan untuk menentukan jenis atau kualitas
tenaga kerja yang diperlukan disebut analisis jabatan, sedangkan metode yang
lazim dipergunakan untuk menentukan jumlah atau kuantitas tenaga kerja yang
diperlukan disebut work load analysis (analisis beban kerja).
Analisis jabatan (job analysis) merupakan suatu proses yang sistematik
untuk mengetahui mengenai isi dari suatu jabatan (job content) yang meliputi
tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan, tanggung jawab, kewenangan, dan kondisi
kerja, dan mengenai syarat-syarat kualifikasi yang dibutuhkan (job requirements)
seperti pendidikan, keahlian, kemampuan, pengalaman kerja, dan lain-lain, agar
seseorang dapat menjalankan tugas-tugas dalam suatu jabatan dengan baik.
(sofyandi, 2008)
Dalam lingkungan organisasi pemerintahan, ada 2 jenis jabatan yaitu :
1. Jabatan Struktural
2. Jabatan Fungsional
Apabila

diperhatikan

dalam

pelaksanaan

tugas

di

lingkungan

pemerintahan, belum semua tugas pekerjaan terbagi habis dalam jabatan struktural

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

maupun jabatan fungsional sehingga dapat dilihat tugas-tugas pekerjaan yang
bukan jabatan struktural tetapi juga bukan jabatan fungsional. Secara rinci jabatan
dapat digambarkan sebagai berikut :
1.

Jabatan Struktural, yaitu semua jabatan yang tampak dalam struktur
organisasi dan berfungsi sebagai penyuluh. Dalam jabatan ini uraian tugasnya
mencerminkan pelaksanaan kebijaksanaan dengan pertimbangan sendiri.
Dalam struktur kepegawaian di instansi pemerintah, jabatan ini setingkat
dengan eselon III dan IV, contoh : Kepala Biro Umum, Kepala Dinas
Pendapatan Daerah, dan sebagainya.

2.

Jabatan Non Struktural, yaitu jabatan yang tidak tampak dalam struktur
organisasi dan berfungsi sebagai pembuat kebijaksanaan. Uraian tugas
jabatan ini mencerminkan pelaksanaan fungsi menajerial tinggi. Jabatan Non
Struktural ini terdiri dari :
• Jabatan Non Struktural Umum, yaitu jabatan yang sifatnya selalu ada
dalam pelaksanaan tugas organisasi, contoh : Jabatan dibidang Tata Usaha
Keuangan, Tata Usaha Kepegawaian, dan sebagainya.
• Jabatan Non Struktural Teknis, yaitu yang melaksanakan pekerjaan
sebagai unsusr pelaksana yang keberadaannya sesuai dengan fungsi teknis
dan tujuan organisasi, contoh : Analis Kimia, Teknisi Konservasi Air
Tanah, dan sebagainya.

3.

Jabatan Fungsional, yaitu jabatan yang sifatnya melaksanakan fungsi tertentu
dengan persyaratan jabatan dan pendidikan tertentu.(Rais dkk, 2002)
Menurut Hasibuan (2005), dalam menganalisis jabatan ada beberapa

prinsip yang perlu diperhatikan antara lain :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.

Analisis jabatan harus memberikan semua fakta yang penting yang ada
hubungannya dengan jabatan. Fakta-fakta mana yang penting tergantung
kepada tujuan untuk apa hasilnya akan dipergunakan.

2.

Analisis jabatan tunggal harus dapat memberikan fakta-fakta yang diperlukan
untuk bermacam-macam tujuan. Apabila untuk masing-masing tujuan dibuat
analisis jabatan tersendiri, maka hal ini akan memakan biaya yang besar.

3.

Analisis jabatan harus sering ditinjau kembali dan apabila perlu diperbaiki.
Dalam organisasi-organisasi yang besar jabatan-jabatan itu tidak statis, sering
mengalami perubahan, perubahan dalam produksi, bahan-bahan, prosesproses, metode-metode atau alat-alat yang dipergunakan. Dalam organisasiorganisasi yang besar demikian itu analisis jabatan dapat merupakan suatu
program yang terus-menerus.

4.

Analisis jabatan harus dapat menunjukkan unsur-unsur jabatan dalam tiap
jabatan. Kadang-kadang jabatan itu mengandung beberapa unsur jabatan yang
penting.

5.

Analisis jabatan harus dapat memberikan informasi yang teliti dan dapat
dipercaya. Untuk menentukan data yang demikian itu memerlukan pelayanan
para ahli dalam analisis jabatan (Job Analyst).

2.5

Pengukuran Waktu Kerja (Work Measurement)
Tujuan dari work measurement adalah untuk menentukan waktu baku yang

seharusnya untuk menyelesaikan suatau pekerjaan. Waktu baku merupakan waktu
yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata
untuk yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

harus diselesaikan, sehingga waktu baku tersebut dibutuhkan dalam suatu unit
organisasi. Maka waktu baku dapat digunakan untunk membuat rencana
penjadwalan kerja yang menyatakan berapa lama suatu kegiatan itu harus
berlangsung dan berapa output yang akan dihasilkan serta berapa pula jumlah
karyawan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain itu
waktu baku juga digunakan untuk menentukan upah ataupun insentif yang harus
di bayar sesuai dengan performance yang ditunjukan oleh pekerja tersebut.
Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber daya,
prioritas dalam berkomunikasi dan identifikasi kemampuan dan pelatihan yang
dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan beban kerja. (National Institutes
of Health, 2001)
Menurut Wignjosoebroto (2003), work measurement (Pengukuran Waktu
Kerja) berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang
dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan. Secara singkat pengukuran waktu
kerja adalah metode penerapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang
dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku ini digunakan
untuk :
1.

Man power planning (Perencanaan Kebutuhan Karyawan)

2.

Estimasi biaya-biaya untuk upah karyawan

3.

Penjualan produk dan penganggaran

4.

Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan / pekerja
yang berprestasi

5.

Indikasi keluaran (Output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tujuan dari work measurement adalah untuk menentukan waktu baku
yang seharusnya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu baku merupakan
waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan
rata-rata

untuk

menyelesaikan

waktu

pekerjaan,

termasuk

didalamnya

kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi
pekerjaan yang harus diselesaikan. Sehingga waktu baku tersebut dapat digunakan
untuk membuat rencana penjadwalan kerja yang menyatakan berapa lama suatu
kegiatan itu harus berlangsung dan berapa output yang akan dihasilkan serta
berapa pula jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Selain itu waktu baku juga digunakan untuk menentukan upah ataupun
insentife yang harus di bayar sesuai dengan performance yang ditunjukan oleh
pekerja tersebut.
Secara garis besar teknik pengukuran kerja dibagi menjadi dua bagian
yaitu : pengukuran kerja secara langsung dan pengukuran kerja secara tidak
langsung. Pengukuran kerja secara langsung merupakan pengukuran yang
dilaksanakan secara langsung pada tempat dimana pekerja tersebut diukur. Ada
dua cara pengukuran kerja secara langsung, yaitu : Menggunakan Jam Henti (Stop
Watch Time Study) dan Sampling Kerja (Work Sampling). Sebaliknya pengukuran
kerja secara tidak langsung adalah perhitungan waktu kerja dimana pengamatan
tidak berada ditempat pekerjaan diukur. Aktivitas pengukuran dilakukan melalui
perhitungan waktu kerja melalui tabel-tabel waktu yang tersedia tetapi harus
mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemenelemen gerakan. Cara ini dilakukan dalam aktivitas dari waktu baku (Standart
Detik) dan data waktu gerakan (Predermined Time System).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kegiatan dari Work Measurement adalah :
1.

Menentukan insetif gaji

2.

Menentukan jadwal kerja yang efektif dan dapat berjalan dengan baik

3.

Menjadi salah satu input bagi penentuan anggaran biaya

4.

Menjadi salah satu input untuk melakukan estimasi harga produk

5.

Untuk melakukan kontrol terhadap biaya tenaga kerja

6.

Mengetahui efektivitas mesin

7.

Dasar pembentukan keseimbangan aktivitas pada tiap work station

8.

Sebagai studi mengenai down time

9.

Sebagai studi dalam masalah produk

2.5.1 Pengukuran Waktu Kerja Dengan J am Henti (Stop Watch Time Study)
Pengukuran waktu kerja dengan Jam Henti (Stop Watch Time Study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Aktivitas pengukuran waktu kerja degan jam henti umumnya diaplikasikan pada
industri manufakturing yang memiliki karateristik kerja yang berulang-ulang,
terspesifikasi jelas dan menghasilkan output yang relative sama. Meskipun
demikian aktivitas ini biasanya pula diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan non
manufakturing seperti yang biasa dijumpai dalam aktivitas kantor gudang atau
jasa pelayanan lainnya asalkan kriteria-kriteria dibawah ini biasanya terpenuhi,
yaitu :
1.

Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan secara repetitive dan uniform

2.

Isi / macam pekerjaan itu harus homogen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.

Hasil kerja (Output) harus dapat dihitungkan secara nyata (kuantitatif) baik
secara keseluruhan ataupun untuk tiap-tiap elemen kerja yang langsung

4.

Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya sehingga
akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya (Wignjosoebroto,
2003)
Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas Stop Witch Time Study dapat

dilaksanakan untuk berbagai macam / jenis pekerjaan baik yang bisa
diklasifikasikan sebagai manufakturing job / service job. Aktivitas pengukuran
waktu kerja sendiri tidak mungkin bisa dilaksanakan apabila dijumpai pekerjaanpekerjaan yang tidak memperdulikan volume atau jumlah output yang ingin
dihasilkan atau pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan output yang tidak
mungkin untuk di standarkan seperti halnya dengan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat creative works (hasil seni,research,dll).
Untuk melakukan pengukuaran dengan jam henti yang perlu diketahui
adalah :
1.

Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang diperoleh seorang operator yang berkualitas
baik untuk menyelesaikan pekerjaannya, dimana sudah terdapat pengaruh dari
kelonggaran.
Waktu baku = Waktu Normal x

100%
100% − % allowance

Dimana : Wb = Waktu Baku/ Waktu Standard
Wn = Waktu Normal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.

Output Standard
Perhitungan outpu

Dokumen yang terkait

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS (Studi Kasus: CV. Mediatama).

0 0 7

PENDAHULUAN Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 2 5

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 1 15

EVALUASI BEBAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI CV. MOGA JAYA ABADI - SIDOARJO.

0 0 96

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo.

2 13 99

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA

0 0 16

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL (Studi Kasus Di PT. Tunas Melati Perkasa, Gedangan - Sidoarjo)

0 0 19