PABRIK WATER GLASS DARI SODIUM CARBONATE DAN PASIR SILICA DENGAN PROSES ALKALI CARBONATE.
PABRIK WATER GLASS DARI SODIUM CARBONATE DAN PASIR
SILICA DENGAN PROSES ALKALI CARBONATE
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
DHEA AYOM BINGAR KUSUMA
NPM. 0931010044
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
(2)
(3)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(4)
segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan
tugas akhir “Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silica dengan Proses Alkali Carbonate”, dimana tugas akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas akhir “Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silica dengan Proses Alkali Carbonate” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur, data – data, majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya tugas akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri, UPN ”Veteran” Jawa Timur. 2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
UPN “Veteran” Jawa Timur.
(5)
i
4. Dosen Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Seluruh Civitas Akademika Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN “Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua yang selalu mendoakan kami.
7. Semua pihak yang telah membantu, baik saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga tugas akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, Juni 2013
Penuyusun
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(6)
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
INTISARI iv
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II-1
BAB III NERACA MASSA III-1
BAB IV NERACA PANAS IV-1
BAB V SPESIFIKASI ALAT V-1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA VI-1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII-1
BAB VIII UTILITAS VIII-1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK IX-1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN X-1
BAB XI ANALISA EKONOMI XI-1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN XII-1
(7)
v
INTISARI
Perencanaan pabrik Waterglass ini diharapkan dapat berproduksi dengan kapasitas 45.000 ton/tahun dalam bentuk gel. Pabrik beroperasi secara continuous selama 330 hari dalam setahun.
Pada saat ini waterglass digunakan secara luas pada bidang industri kimia seperti : industri silica gel, detergent, bleaching textile, deflocculant untuk keramik, dan pada industri pengolahan air.
Secara singkat, uraian proses dari pabrik waterglass adalah sebagai berikut : Pertama, sodium carbonate direaksikan dan silica direaksikan pada furnace sehingga membentuk waterglass. Produk kemudian didinginkan pada cooling conveyor pada suhu kamar. Waterglass kemudian dilarutkan dengan penambahan air dan dipanaskan oleh steam pada rotary dissolver. Produk kemudian diumpankan pada clarifier untuk memisahkan padatan. Produk waterglass 50% kemudian dikeluarkan scara overflow pada tangki penampung sebagai produk akhir waterglass 50%
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 126 orang
Sistem Operasi : Continuous
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(8)
Fixed Capital Investment ( FCI ) : Rp. 80.460.388.557
Working Capital Investment ( WCI ) : Rp 14.198.892.098
Total Capital Investment ( TCI ) : Rp 94.659.280.656
Biaya Bahan Baku : Rp 66.564.413.407
Biaya Utilitas :
- Steam =655835 lb/tahun
- Air Pendingin =414 m3/hari
- Listrik =1658880 kW/tahun
- Bahan Bakar =1346400 liter/tahun
Biaya Produksi Total ( Operation Cost ) : Rp 116.943.289.276
Hasil Penjualan Produk ( Sale Cost ) : Rp 153.638.169.112
Laju Pengembalian Modal Terhadap Bunga Bank
Internal Rate Of Return : 8,34%
Rate On Equity : 7,3%
Waktu Pengembalian Modal ( Pay Out Periode ) : 3,66 tahun
(9)
Pendahuluan I-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Water glass merupakan nama lain dari sodium silicate dan dikenal pula dengan nama soluble glass, silicate of soda, serta silicic acid sodium salt. Pada jaman Phoenisia purba, para pedagang menemukan bahan ini sencara tidak sengaja, dimana pada saat mereka memasak makana. Periuk yang digunakan untuk memasak secara tidak sengaja diletakkan pada suatu trona pantai. Hal ini menyebabkan penyatuan antara pasir dan alkali. Sodium silikat yang ditemukan secara tidak sengaja menarik perhatian masyarakat pada saat itu, karena mempunyai sifat yang mengkilap jika terkena cahaya.
Pada saat ini water glass digunakan secara luas pada bidang industri kimia seperti : industri silica gel, detergent, bleaching textile, deflocculant untuk keramik, dan pada industri pengolahan air.
Di Indonesia, kebutuhan akan water glass yang digunakan pada industri detergent merupakan kebutuhan yang utama dalam perkembangan industri di Indonesia. Industri pengolahan air di Indonesia juga menaikkan permintaan akan sodium silikat sebagai bahan penyaring maupun sebagai campuran flokulan, sehingga pendirian industri water glass ini dapat diharapkan mempunyai masa depan yang cerah dengan berkembangnya industri kimia di Indonesia, serta diharapkan mampu meningkatkan devisa negara pada sektor non-migas.
I.2. Kegunaan
Kegunaan utama dari water glass adalah sebagai bahan baku utama pada industri silica gel, dan dipergunakan secara luas untuk industri adhesive, sizing, dan pelapisan. Kegunaan lain dari water glass dapat kita temui pada industri
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(10)
detergent, dimana water glass digunakan sebagai bahan anti soil-redeposition. Pada industri petroleum, water glass dapat dipergunakan sebagai pemecah emulsi atau dapat digunakan untuk pencegah korosi.
I.3. Aspek Ekonomi
Kebutuhan water glass di Indonesia khususnya, semakin meningkat dengan peningkatan pertumbuhan kapasitas pada bidang industri kimia. Kebutuhan water glass untuk Indonesia dapat ditabelkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel I.1. Kebutuhan water glass di Indonesia. Tahun Kapasitas (ton/th)
2007 46.400
2008 47.500
2009 49.270
2010 50.300
2011 51.700
Sumber : Disperindag Surabaya
I.4. Sifat Bahan dan Produk
I.4.1. Sodium Carbonate (Perry 7ed ; T.2-1)
Nama Lain : Soda ash, Carbonic acid disodium salt
Formula : Na2CO3
Berat Molekul : 106
Warna : Putih
(11)
Pendahuluan I-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Spesific Gravity : 2,533
Melting Point : 8510C
Boiling Point : Terdekomposisi
Solubility, cold water : 7 gr / 100 gr H2O (H2O = 00C) Solubility, hot water : 48,5 gr / 100 gr H2O (H2O = 1040C)
Sifat kimia :
1. Reaksi pembentukan natrium nitrat
Na2CO3 (s) + 2NO (g) + ½ O2 (g) 2NaNO2 (s) + CO2 (g) ...(1) 2. Reaksi natrium klorida dengan kalsium karbonat
2NaCl (s) + CaCO 3(s) CaCl2 (s) + Na2CO3 (s) ...(2) 3. Reaksi natrium peroksida dengan karbondioksida
Na2O2 (s) + CO2 (g) Na2CO3 (s) + ½ O2 (g) ...(3)
I.4.2 Pasir Silika (Perry 7ed ; T.2-1)
Nama Lain : Silica sand, Quartz, Kwarsa
Formula : SiO2
Berat Molekul : 60
Warna : Kehitam-hitaman
Bentuk : Kristal Hexagonal
Spesific Gravity : 2,65
Melting Point : 14250C
Boiling Point : 22300C
Solubility, water : Tidak larut
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(12)
Sifat kimia :
1. Silika dioksida dibentuk dengan proses hidrolisa dari silika tetraklorit dengan air.
SiCl4 + 4H2O SiO2.2H2O + 4HCl ...(4)
2. Pembentukan garam dan hasil reaksi pasir silika dan natrium oksida.
SiO2 + 2NaOH Na2SiO3 + H2O ...(5)
I.4.3 Water Glass (Chemicalland21.com)
Nama Lain : Sodium silicate, Soluble glass
Formula : Na2O.4SiO2
Berat Molekul : 302
Warna : Jernih
Bentuk : Larutan 50%
Spesific Gravity : 1,53
Melting Point : 10180C
Boiling Point : -
Solubility, cold water : Larut Solubility, hot water : Larut
Sifat kimia :
1. Berbentuk cair bening
2. Sangat larut dalam air panas dan dingin. 3. Tidak larut dalam alkohol.
(13)
Seleksi dan Uraian Proses II-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II.1. Macam-macam Proses
Pada umumnya di dalam proses pembuatan water glass dapat diperoleh dengan meleburkan suatu alkali atau soda kedalam pasir sehingga dapat menghasilkan alkali silicate. Pembuatan water glass dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bahan baku soda yang digunakan.
1. Pembuatan Water Glass dari Sodium Sulfate 2. Pembuatan Water Glass dar Sodium Carbonate Keterangan proses :
1. Pembuatan Water Glass dari Sodium Sulfate
Water
Waste Solid Sodium Sulfate
Sand Coke
Waste gas Water
Water Glass Waste Liquid
Sodium Silicate
REAKTOR DISSOLVER
GRINDING
SETTLING TANK SCRUBBER
CHILL CONVEYOR
Pada proses pembuatan water glass dari sodium sulfate ini, diperlukan penambahan coke (karbon) kedalam sistem agar dapat terjadi pembentukan water glass yang diinginkan. Pertama-tama bahan baku sodium sulfate, pasir dan coke diumpankan pada reaktor sehingga terjadi reaksi :
(14)
1. Na2SO4(S) + C(S) Na2SO3(S) + CO(G)
2. 2Na2SO4(S) + C(S) 2Na2SO3(S) + CO3(G)
3. Na2CO3(S) + SiO2(S) Na2O.4SiO2(S) + CO2(G)
Reaksi berjalan pada suhu antara 12040C sampai dengan 14270C. Produk reaksi berupa solid kemudian diumpankan pada chill conveyor untuk didinginkan, sedangkan produk reaksi berupa gas buang yang berbahaya diumpankan pada kolom scrubber untuk proses penyerapan limbah gas dengan air proses.
Produk reaktor kemudian diumpankan pada chill conveyor untuk proses pendinginan. Pada saat pendinginan terdapat kehilangan bahan karena tercecer ke luar chill conveyor dan dihaluskan kemudian ditampung sebagai produk samping sodium silicate. Produk water glass yang sudah didinginkan, kemudian diumpankan pada tangki dissolver untuk melarutkan water glass sampai dengan kadar larutan 50% dengan penambahan air proses dari utilitas. Campuran kemudian diumpankan pada settling tank untuk mengendapkan solid yang terkandung pada water glass. Produk bawah dissolver berupa limbah padat kemudian dibuang ke pengolahan limbah, sedangkan produk larutan water glass 50% dapat dikemas dan siap untuk dipasarkan.
2. Pembuatan Water Glass dari Sodium Carbonate
REAKTOR SETTLING
TANK CHILL
CONVEYOR DISSOLVER
Sodium Carbonate
Sand Water
Waste Solid
Water Glass
Pada Proses pembuatan water glass dari sodium carbonate ini, tidak diperlukan penambahan coke (karbon) kedalam sistem, sehingga dapat
(15)
Seleksi dan Uraian Proses II-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
menghemat investasi. Pertama-tama bahan baku sodium carbonate dan pasir diumpankan pada reaktor sehingga terjadi reaksi :
Na2CO3(I) + SiO2(S) Na2O.4SiO2(S) + CO2(G)
Sodium karbonat Pasir Silikat Sodium Silikat Karbondioksida
Secara umum sodium silikat diproduksi dengan 2 metode :
1. Dengan mencampurkan sodium karbonat dan pasir silika pada temperatur 1200oC-1450oC, yang dilanjutkan dengan penghalusan dan pengayakan. 2. Alternatif lain dengan cara mengeringkan larutan sodium silikat dalam drum
granulator. Selanjutnya dilakukan pengayakan menggunakan screen untuk memperoleh sodium silikat dalam bentuk powder.
(Kirk & Othmer, vol. 2, hal. 886)
Sodium tetra silikat (waterglass) diproduksi dengan mencampurkan sodium silikat solid dengan air.
Na2Si4O9(S) + 5H2O (l) Na2Si4O9.5H2O (l) Sodium silikat Air Water glass
(Alfred, 2001)
Pada proses pembuatan water glass dari sodium carbonate ini, tidak diperlukan penambahan coke (karbon) kedalam sistem, sehingga dapat menghemat investasi. Pertama-tama bahan baku sodium carbonate dan pasir diumpankan kedalam reaktor.
Reaksi berjalan pada suhu antara 12040C sampai dengan 14270C. Produk raeaksi berupa solid kemudian pada chill conveyor untuk didinginkan, sedangakn produk reaksi berupa gas buang dapat dibuang langsung karena tidak berbahaya. Pada saat pendinginan terdapat kehilangan bahan karena tercecer ke uar chill conveyor diambil dan diumpankan pada rotary dissolver untuk melarutkan water glass sampai dengan kadar larutan 50% dengan penambahan air proses dari
(16)
utilitas. Campuran kemudian diumpankan pada settlingtank untuk mengendapkan solid yang terkandung pada water glass. Produk bawah dissolver berupa limbah padat kemudian dibuang ke pengolahan limbah, sedangkan produk larutan water glass 50% dapat dikemas dan siap untuk dipasarkan.
II.2. Seleksi Proses
Berdasarkan uraian macam proses aliran, maka dapat ditabelkan perbandingan masing-masing sebagai berikut :
Parameter Macam Proses
Sodium Sulfate Sodium Carbonate Bahan Baku Na2SiO3, SiO2, C Na2CO3, SiO2
Peralatan Penambahan kolom scrubber Konvensional
Waste Treatment Gas, solid Solid
Instrumentasi Kompleks Mudah
Dan uraian diatas, maka dipilih pembuatan water glass dari sodium carbonate dengan beberapa pertimbangan :
a. Bahan baku lebih ekonomis
b. Peralatan lebih sedikit sehingga investasi lebih ekonomis c. Produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pasar
II.3. Uraian Proses
Pada pra rencana pabrik water glass ini, dapat dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan pembagian :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Reaksi Dissolving Kode Unit : 200
(17)
Seleksi dan Uraian Proses II-5
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Adapun uraian proses pembuatan water glass ini adalah sebagai berikut : Pertama-tama bahan baku soda ash dari gudang F-110 diumpankan pada silo F-113 dengan bantuan belt conveyor J-111 dan bucket elevator J-112, dari silo F-113, soda ash kemudian diumpankan pada furnace Q-210 dengan screw conveyor J-114. Secara bersamaan untuk bahan baku pasir silica dari gudang F-120 diumpankan pada silo F-123 dengan bantuan belt conveyor J-121 dan bucket elevator J-122, dari silo F-123, pasir silica kemudian diumpankan pada furnace Q-210 dengan screw conveyor J-124.
Pada furnace terjadi reaksi antara soda ash dan pasir silica membentuk sodium silicate dengan suhu operasi 12040C dengan waktu tinggal selama 1 jam. Reaksi yang terjadi :
Na2CO3(l) + 4SiO2 (l) Na2O.4SiO2(S) + CO2(g)
Sodium Karbonat Pasir Silikat Sodium Silika Karbondioksida
Produk atas furnace, berupa gas carbon dioxide kemudian dibuang ke udara bebas, sedangkan produk bawah berupa water glass dan impuritis didinginkan secara mendadak dengan udara bebas yang dihembuskan blower G-212 pada cooling conveyor J-211 yang terdiri dari belt conveyor J-211 dan disintegrator C-214. Produk bawah pada saat pendinginan, akan menggumpal, sehingga dipecahkan oleh disintegrator yang berupa pisau berputar dengan fungsi memecah gumpalan menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga mudah untuk proses selanjutnya. Pada saat proses pendinginan, terdapat kehilangan bahan selama perjalanan melalui belt conveyor, ceceran bahan kemudian diumpankan dengan belt conveyor J-217 menuju bin 215 dengan bucket elevator J-214.
Dari bin 215, water glass kemudian dilarutkan dengan bantuan steam dalam rotary dissolver X-220. Pada rotary dissolver X-220, terjadi proses pelarutan water glass dengan penambahan air proses. Air proses ditambahkan kedalam campuran sehingga kadar produk water glass akhir mencapai 50%.
(18)
Steam yang digunakan mempunyai tekanan 80 psi (Keyes, 1969) dengan suhu steam sebesar 155,60C (team table). Berdasarkan suhu steam masuk, maka dipilih kondisi operasi rotary dissolver X-220 sebesar 105,60C, dimana ΔT=500C didasarkan pada Ulrich.
Na2Si4O9(S) + 5H2O (l) Na2Si4O9.5H2O (l) Sodium silikat Air Water glass
Produk water glasss kemudian diumpanakn pada clarifier H-230 dengan bantuan cooling conveyor J-221 dimana pada conveyor J-221 terjadi proses pendinginan sampai 330C. Pada clarifier H-230 terjadi proses pengendapan impurities water glass. Produk bawah clarifier H-230 berupa impurities kemudian dibuang ke pengolahan limbah pdat, sedangkan produk atas berupa water glass dengan kadar 50% diumpankan secara overflow menuju ke tangki penampung produk F-310 dan siap untuk dipasarkan.
(19)
Neraca Massa III-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB III NERACA MASSA
Kapasitas produksi = 45.000 ton/tahun
Waktu Operasi = 24 jam/hari = 330 hari/tahun
Satuan massa = kilogram
Basis = 1169 kg/jam Na2CO3
1. Furnace (Q-210)
Komponen Masuk(kg/j) Komponen Keluar(kg/j) Sodium Carbonate Water glass
Na2CO3 = 1166.6620 Na2O.4SiO2 = 2991.4975
Na2SO4 = 1.1690 Na2SO4 = 1.1690
NaCl = 0.5845 NaCl = 0.5845
H2O = 0.5845 SiO2 = 264.1499
1169 Fe2O3 = 4.2795
Silika Al2O3 = 3.4771
SiO2 = 2641.4989 CaO = 5.6168
Fe2O3 = 4.2795 MgO = 8.2915
Al2O3 = 3.4771 3279.0656
CaO = 5.6168 Gas buang
MgO = 8.2915 CO2 = 484.2748
H2O = 11.5011 Na2O = 68.2387
2674.6647 H2O = 12.0856
564.5991
(20)
2. Rotary Dissolver (X-220)
Komponen Masuk (Kg/jam) Komponen Keluar (kg/j) Water glass dari J-211 Water glass ke H-230
Na2Si4O9 = 2,991.4975 Na2O.4SiO2 = 2991.4975
Na2SO4 = 1.1690 Na2SO4 = 1.1690
NaCl = 0.5845 NaCl = 0.5845
SiO2 = 264.1499 SiO2 = 264.1499
Fe2O3 = 4.2795 Fe2O3 = 4.2795
Al2O3 = 3.4771 Al2O3 = 3.4771
CaO = 5.6168 Ca(OH)2 = 7.4222
MgO = 8.2915 Mg(OH)2 = 12.0226
3279.0656 H2O = 2969.9402
6254.5424
Air proses dari utilitas Uap air ke udara
H2O = 11885.2974 H2O 8909.8206
(21)
Neraca Massa III-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
3. Clarifier (H-230) 2821.4432
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) Water glass dr X-220 Water glass ke F-310
Na2Si4O9 = 2991.4975 Na2O.4SiO2 2841.9226
Na2SO4 = 1.1690 Na2SO4 1.1106
NaCl = 0.5845 NaCl 0.5553
SiO2 = 264.1499 Ca(OH)2 7.0511
Fe2O3 = 4.2795 Mg(OH)2 11.4215
Al2O3 = 3.4771 H2O 2821.4432
Ca(OH)2 = 7.4222 5683.5042
Mg(OH)2 = 12.0226 Limbah padat
H2O = 2969.9402 Na2Si4O9 = 149.5749
6254.5424 Na2SO4 = 0.0585
NaCl = 0.0292
SiO2 = 264.1499
Fe2O3 = 4.2795
Al2O3 = 3.4771
Ca(OH)2 = 0.3711
Mg(OH)2 = 0.6011
H2O = 148.4970
571.0382
(22)
BAB IV NERACA PANAS
1. Furnace (Q-210)
Komponen Masuk (kkal/jam) Komponen Keluar (kkal/jam) Sodium Carbonate dari F-110 Water glass ke-J211
Na2CO3 1590.4024 Na2O.4SiO2 858063.2507
Na2SO4 1.3501 Na2SO4 318.4916
NaCl 0.6021 NaCl 171.1074
H2O 2.9225 SiO2 93770.1050
1595.2772 Fe2O3 1198.8389
Silica Dari F-120 Al2O3 1160.3720
SiO2 2381.8954 CaO 1662.4393
Fe2O3 3.3243 MgO 2799.2420
Al2O3 3.2378 Gas buang
CaO 5.1455 CO2 160054.6494
MgO 9.2355 Na2O 12682.1721
H2O 57.5053 H2O 14107.1077
2460.3439 186843.9293
ΔH reaksi 6731384.77 ΔH Flue gas 6800403.7888
ΔH flue gas 7596042.3838 Q loss 6385091.2098
(23)
Neraca Panas IV-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
2. Disintegrator (-213)
Komponen Masuk
(kkal/jam) Komponen
Keluar (kkal/jam) Water glass dari Q-210 Water glass ke J-211
Na2Si4O9 858063.2507 Na2O.4SiO2 3935.7658
Na2SO4 318.4916 Na2SO4 2.1602
NaCl 171.1074 NaCl 0.9639
SiO2 93770.1050 SiO2 382.4845
Fe2O3 1198.8389 Fe2O3 5.3339
Al2O3 1160.3720 Al2O3 5.1996
CaO 1662.4393 CaO 8.2480
MgO 2799.2420 MgO 14.8173
959143.8468 4354.9732
Udara bebas Udara
panas
Udara + H2O uap
915.5766 Udara + H2O uap
955704.4501
(24)
3. Rotary Dissolver (X-220)
Komponen Masuk (kkal/jam) Komponen Keluar (kkal/jam)
Water glass dari J-211 Water glass ke H-230
Na2Si4O9 3935.7658 Na2O.4SiO2 42755.5961
Na2SO4 2.1602 Na2SO4 21.7638
NaCl 0.9639 NaCl 9.8340
SiO2 382.4845 SiO2 4145.4811
Fe2O3 5.3339 Fe2O3 56.9111
Al2O3 5.1996 Al2O3 56.2955
CaO 8.2480 Ca(OH)2 173.0013
MgO 14.8173 Mg(OH)2 304.0727
4354.9732 H2O 239377.1804
Air proses dari utilitas 286900.1360
H2O 59426.4868
Uap air ke udara
ΔH reaksi -3942.7232 H2O 5149857.5794
Q supply 5659914.714 Q loss 282995.7357
(25)
Neraca Panas IV-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
4. Cooling Conveyor ( J -211 )
Komponen Masuk
(kkal/jam) Komponen
Keluar (kkal/jam) Water glass dari X-220 Water glass ke H-230
Na2Si4O9 42755.5961 Na2O.4SiO2 3935.7658
Na2SO4 21.7638 Na2SO4 2.1602
NaCl 9.8340 NaCl 0.9639
SiO2 4145.4811 SiO2 382.4845
Fe2O3 56.9111 Fe2O3 5.3339
Al2O3 56.2955 Al2O3 5.1996
Ca(OH)2 173.0013 Ca(OH)2 17.1713
Mg(OH)2 304.0727 Mg(OH)2 30.1809
H2O 239377.1804 H2O 23759.5216
286900.1360 28138.7818
Q terserap 258761.3542
(26)
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. GUDANG Na2CO3 (F-110)
Spesifikasi :
Fungsi : Menampung sodium carbonate dari supplier
Kapasitas : 221.69 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 11.6 m
Lebar = 11.6 m Tinggi = 5.8 m Bahan kontruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
2. BELT CONVEYOR -1 ( J-111) Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt widht : 14 in
trough widht : 9 in skirt seal : 2 in
Belt speed : (1,0 / 30) x 100 ft/mnt = 3.3 ft/min
Panjang : 31.62 ft
Sudut elevasi : 18,43°
Power : 4 ft
jumlah : 1 buah
3. BUCKET ELEVATOR -1 (J-112)
Spesifikasi :
(27)
Spesifikasi Alat V-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing = 12 in
tinggi elevator = 35 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = (1,0 / 1,4) x 225 ft/mnt = 16.071 ft/menit
Putaran Head Shaft = (1,0 / 14) x 43 rpm = 3.071 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power Total = 3 hp
Jumlah = 1 buah
4. SILO Na2CO3 (F-113)
Spesifikasi :
Type : silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah coins
Volume : 391.44 cuft
Diameter : 5 ft
Tinggi : 15 ft
Tebal shell : 3/16 in Tebal tutup atas : 3/16 in Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C (brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
5.SCREW CONVEYOR-1 ( J-114 ) Spesifikasi :
Type : Plain spouts or chutes
Kapasitas : 16.31 cuft/jam Panjang : 30 ft
Diameter : 6 in Kec. Putaran : 14 rpm
(28)
Power : 0.5 hp
Jumlah : 1 buah
6. GUDANG (SiO2) (F-120)
Spesifikasi :
Kapasitas : 488.50 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 5.0 m
Lebar = 5.0 m
Tinggi = 5.0 m Bahan kontruksi : beton
Jumlah : 1 buah
7. BELT CONVEYOR -2 ( J-121)
Spesifikasi :
Type : Troughed belt on 45° idlers with rolls of equal
length
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt widht : 14 in
trough widht : 9 in skirt seal : 2 in
Belt speed : (1,0 / 30 ) x 100 ft/mnt = 3.3 ft/min
Panjang : 31.62 ft
Sudut elevasi : 18,43°
Power : 4 hp
jumlah : 1 buah
8. BUCKET ELEVATOR -2 (J-122) Spesifikasi :
(29)
Spesifikasi Alat V-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = 35 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = (2,24/ 1,4) x 225 ft/mnt = 39 ft/menit
Putaran Head Shaft = (2,24/ 14) x 43 rpm = 7 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power Total = 3 hp
Jumlah = 1 buah
9. SILO SiO2 (F-123)
Spesifikasi :
Type : silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah coins
Volume : 859.34 cuft
Diameter : 7 ft
Tinggi : 21 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C (brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
10.SCREW CONVEYOR-2 ( J-124 )
Spesifikasi :
Fungsi : Membawa bahan dari F-123 ke Q-210
Type : Plain spouts or chutes
Kapasitas : 35.81 cuft/jam Panjang : 30 ft
(30)
Kec. Putaran : 25 rpm
Power : 0.6 hp
Jumlah : 1 buah
12. FURNACE (Q-210) Spesifikasi :
Fungsi : Mereaksikan sodium carbonate dengan silica membentuk
water glass.
Type : Rotary Hearth Furnace
Suhu maksimum : 2300°F = 1260°C
Dimensi Furnace :
Indise Diameter : 108 in
Tinggi : 11 in
Outside Diameter : 14 ft
Vertical Door :
Type : Counterbalanced Pneumatic Vertical Door
Tebal : 6 in
Bahan : Ceramic fibre board
Insulasi :
Type : Ceramic Fibre board
Tebal : 8 in
Bulk density : 10 lb
Bahan : Ceramic fibre, tanpa asbestos
Jumlah : 1 buah
Safety System:
Type : Eclipes Multi-Flame series 6000
Sensor : Ultra Violet sensor
Safety Interlock : Air Pressure Switch
Refraktori :
(31)
Spesifikasi Alat V-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Type : Heavy Duty Case
Bahan : Silicon yang dilapisi enamel
12. COOLING CONVEYOR (J-211)
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt
widht : 14 in
trough widht : 9 in
skirt seal : 2 in
Belt speed : (3,0 / 32) x 100 ft/mnt = 10.2 ft/min
Panjang : 70.71 ft
Sudut elevasi : 7,97°
Power : 5 Hp
Jumlah : 1 buah
13. BLOWER (G-212) Spesifikasi :
Rate volumetrik : 372 cuft/mnit Adiabatik head : 15000 ft.lbf/lbm gas Effisiensi motor : 80%
Power : 3.8 hp
Jumlah : 1 buah
14. DISINTEGRATOR (C-213) Spesifikasi :
Jenis mesin : mesin no.2½
Luas ruangan : 96 in x 39 in
Kapasitas maksimum : 6000 lb
(32)
Power : 20 Hp
Ukuran Screen : 35 in x 36 in
Jumlah cutter : 7 buah
Jumlah mesin : 1 buah
15. BUCKET ELEVATOR -3 (J-214) Spesifikasi :
kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = 35 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = (3,0/ 1,4) x 225 ft/mnt = 53 ft/menit
Putaran Head Shaft = (3,0/ 14) x 43 rpm = 10 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power Total = 3 hp
Jumlah = 1 buah
16. BIN ( F-215) Spesifikasi :
Volume : 581.87 cuft
Diameter : 6 ft
Tinggi : 18 ft
Tebal shell : 3/16 in Tebal tutup atas : 3/16 in Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C (brownell : 253)
(33)
Spesifikasi Alat V-8
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
17. SCREW CONVEYOR-3 ( J-216 ) Spesifikasi :
Kapasitas : 72.73 cuft/jam Panjang : 30 ft
Diameter : 10 in Kec. Putaran : 10 rpm
Power : 0.7 hp
Jumlah : 1 buah
18. BELT CONVEYOR -3 ( J-217 )
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt widht : 14 in
trough widht : 9 in
skirt seal : 2 in
Belt speed : (0,2/ 30 ) x 100 ft/mnt = 3.3 ft/min
Panjang : 31.62 ft
Sudut elevasi : 18,430
Power : 4 hp
jumlah : 1 buah
19. ROTARY DISSOLVER (X-220)
Spesifikasi :
Kapasitas : 15164.363 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Tebal isolasi : 12 in Tebal shell : 3/16 in
Diameter : 4.318 ft
Panjang : 42.372 ft
(34)
Sudut rotary : 2,8° Time of passes : 10 menit
Power : 63.39 hp
Jumlah : 1 buah
20. COOLING CONVEYOR (J-211) Spesifikasi :
Kapasitas : 177.69 cuft/jam
Panjang : 50 ft
Diameter : 12 in
Kec. Putaran : 12 rpm
Power : 3.0 hp
Jumlah : 1 buah
21. CLARIFIER (H-230) Spesifikasi :
Kapasitas : 533.07 cuft
Diameter : 8.9 ft = 106.9 in
Tinggi : 10.69 ft= 128.3 in
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Panjang pengaduk : 8.019 ft
Speed : 30 ft / menit
Power : 16 hp
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-283 grade C
(35)
Spesifikasi Alat V-10
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
22. POMPA (L-231) Spesifikasi alat :
Type : Centrifugal Pump
Bahan : Commercial steel
kapasitas : 17.131 gpm
Dynamic Head -Wf : 29 ft lbf/lbm
Efisiensi motor : 45%
Power : 1.5 hp = 1.2 kW
jumlah : 1 buah
23. TANGKI WATER GLASS 50% ( F-310) Spesifikasi :
Fungsi : Untuk menampung produk water glass 50%
Type : Silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Bahan berwujud liquid
Volume : 9893 cuft = 280 m3
Diameter : 23
Tinggi : 23
Tebal shell : 3/8
Tebal tutup atas : 3/8
Tebal tutup bawah : 3/8
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
(36)
BAB VI ALAT UTAMA
Rotary Dissolver Prinsip kerja :
Rotary dissolver merupakan silinder besi yang berputar pada “bearing”
dengan membentuk sudut kemiringan berdasarkan sumbu horizontal. Feed masuk pada ujung silinder yang lebih tinggi dan dengan gaya gravitasi dikarenakan sudut kemiringan dan perputaran dari silinder, maka bahan yang diumpankan akan keluar melalui ujung yang lain dengan mengalami pemanasan dengan steam yang dilewatkan sparger.
Pada saat yang bersamaan feed masuk dilarutkan dengan air proses dengan perbandingan yang ditentukan. Proses pelarutan dengan bantuan pemanasan dengan steam bertujuan untuk mempercepat proses pelarutan.
Perhitungan :
Dari neraca massa dan neraca panas :
Feed masuk = 15164,3630 kg/jam = 33431,35 lb/jam
Total panas = 5659914,7144 kkal/jam = 22459956,57 Btu/jam
Suhu bahan masuk = 33 °C = 92 °F
Suhu bahan keluar = 105,6 °C = 223 °F
Suhu steam masuk = 155,6 °C = 313 °F
Suhu steam keluar = 105,6 °C = 223 °F
Log mean Temperature difference :
t1 = 313 - 223 = 90 °F
t2 = 223 - 92 = 131 °F
(37)
Spesifikasi Alat Utama VI-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Q = Ua x V x T [ Perry 6ed, pers.20-35]
dengan : Q = panas total , J/dt
Ua = koefisien volumetrik heat tranfer,J/m3.dt.K Ua = 25 - 60 kJ / m3 . dt . K (Perry 7ed ; 12-58)
V = Volume Drum ; m3
T = Log mean temperature difference, K
Q = 5659914,7144 kkal/jam = (5659914,7144 x 4190) / 3600
= 6587512 J/dt
T = 316,5 K
Ua = 25 kJ / m3 . dt . K = 25000 / 316,5 = 79 J / m3 . dt . K
maka :
V =
263,50 m³
Perhitungan diameter rotary dissolver :
[Perry 6ed, pers.20-36] ; Q =
Q = Total heat tranfer ; = 5659914,7144 kkal/jam = 22459956,5633 Btu/jam G = rate media pemanas ; lb/j.ft² [0,5 s/d 5 kg/dt.m² ; Ulrich, T.4-10] diambil
1 kg/dt.m² = 1 x 737 lb/j.ft² = 737lb/j.ft²
V = 263,50 m3 = 263,50 x 35,72 = 9412,236929 cuft
T = 316,5 K
D = = 5,5 ft = 1,68 m
Area drum :
A Drum = ( Ulrich : 143)
Diamter drum = 5,5 ft
A Drum = 23,95 ft²
Perhitungan panjang drum, L :
(38)
=
B = 5 (Dp)-0,5 [Perry 6ed, pers.20-39 ; pers.20-40 :hal. 20-23]
Dengan :
= time to passes ; menit
L = panjang drum ; ft
S = slope drum ; ft/ft
N = speed ; rpm
D = diameter drum ; ft
B = konstanta material
G = rate massa udara ; lb/j.ft²
F = rate solid ; lb solid / j.ft²
Dp = berat partikel ; m
Ketentuan :
L = panjang drum ; ft [ Ulrich, T.4-10, hal 132]
S = slope drum ; 0,05 ft/ft [Perry 6ed, pers.20-33]
D = diameter drum ; ft [ Ulrich, T.4-10, hal 132]
G = rate massa udara ; 0,5-5 kg/m².dt [Perry 6ed, pers.20-33]
F = rate solid ; lb solid / j.ft²
Asumsi :
Dp = ukuran partikel ; 10 mesh = 1680 m [ Perry 6ed;T.21-6 ] G = rate massa udara ; 1 kg/m².dt = 737 lb/j.ft²
S = slope drum ; 0,05 ft/ft N = speed ; 6 rpm
Perhitungan tebal shell drum :
Rotary drum memakai shell dari carbon stell SA 515 grade dengan stress allowable = 13700 psi (Perry 5ed , tabel 6-57, hal.6-691). Untuk las dipakai double welded butt joint dengan efisiensi 80% ; faktor korosi : C = 1/8
H / D = 0,16 (Perry5ed , tabel 6-57, hal.6-691) H = 0,16 x D = 0,16 x 5,5 = 0,88 ft
(39)
Spesifikasi Alat Utama VI-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Tekanan vertikal pada tangki :
[Mc.cabe,pers.26-24]
PB = tekanan vertikal dasar bejana
B = bulk densitas bahan, lb/cuft
' = koefisien gesek = 0,35 - 0,55 diambil 0,45 [Mc.Cabe, hal 302]
k' = ratio tekanan normal
k' =
= 0,334 (sudut = 30°)
Zt = tinggi total material dalam tangki , asumsi tinggi bahan = 15% dari tinggi drum
= 15 % x 0,9 = 0,135 ft [ Ulrich T.4-10 ]
r = jari-jari tangki, ft ; r = D / 2 = 2,75 ft maka :
[Mc.Cabe, pers.26-24]
PB = 10,399 lb/ft2 ; PB = 0,072 psi ; 1 lb/ft2 = 0,006945 psi Tekanan lateral PL = k' . PB = 0,334 x 0,072 = 0,024 psi
P operasi = PB + PL = 0,072 + 0,024 = 0,096 psi
untuk faktor keamanan 10%, digunakan tekanan = 1,1 x 0,096 = 0,1 psi Tebal shell, digunakan API-ASME Code
[ H&R,p.85 ] dipakai double welded butt jooint, e = 80%
= 0,1253 in, digunakan 3/16 in
Penentuan Panjang drum :
Asumsi time of passage, = 10 menit [ Perry ed, pers.20-39; hal.20-33 ]
=
tanda (+) untuk aliran counter-current [ Perry 6ed, hal.20-33 ]
B = 5 x (DP)-0,5
B = 5 x (0,024397502) = 0,12
(40)
F = 1395,911 lb/jam.ft2
10 =
[untuk counter-current (+)]
Didapat L 448,856 ft
Sudut untuk rotary drum :
slope = 0,05 ft/ft
sudut rotary = arc tg (0,05) = 2,8°
Isolasi :
Batu isolasi dipakai setebal 12 in ( Petrokimia Manual,338)
Diameter luar rotary = 5,5 + 2 [ 3/16)/12 = 5,5547 ft
maka diamter rotary terisolasi = 5,5547 + 2 (12/12) = 7,5547 ft Perhitungan power rotary :
Perry 6ed , pers.20-44 = hp =
dengan :
N = putaran rotary = 6 rpm
d = diameter shell = 5,5 ft
w = berat bahan = 33431,3547 lb/jam
D = d + 2 = 7,5 ft
W = berat total
Perhitungan berat total :
a)berat shell :
We = x ( Do2– Di2 ) x L x
Dengan :
Do = diameter luar shell = 5,5547 ft
Di = diamter dalam shell = 5,5 ft
L = panjang drum = 48,856 ft
= density steel = 482 lb/cuft
We = 0,785 x ( 5,55472 – 5,52 ) x 48,856 x 482 = 6399,668 lb b) berat isolasi :
(41)
Spesifikasi Alat Utama VI-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Dengan :
Do = diameter luar shell = 7,5547 ft
Di = diamter dalam shell = 5,6 ft
L = panjang drum = 48,856 ft
= density steel = 19 lb/cuft
We = 0,785 x (7,55472 – 5,62 ) x 48,856 x 19 = 19105,533 lb c) berat bahan dalam drum
Untuk solid hold-up = 15 % [Ulrich T.4-10]
Rate massa = 33431,355 lb/jam
berat bahan = 1,15 x 33431,355= 38446,06 lb
Berat total = 6399,668 + 19105,533 + 38446,06 = 63951,259 lb Berat lain diasumsikan 15%, maka berat total = 1,15 x 63951,259 69.000 lb Perry 6ed , persamaan 20-44 = hp =
hp =
= 60 hp
dengan efisiensi motor = 75 % [ Perry 6ed ; p.20-37) , maka :
P = 60 / 75% = 80 hp
Spesifikasi :
Kapasitas : 15164,363 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Tebal isolasi : 12 in
Tebal shell : 3/16 in
Diameter : 5,523 ft
Panjang : 48,856 ft
Tinggi bahan : 0,135 ft
Sudut rotary : 2,8°
Time of passes : 10 menit
Power : 80 hp
(42)
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. Dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat dicatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki seta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa adanya alat instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi maka dapat segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti densitas, kandungan air dll.
(43)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
Level, range dan fungsi dari alat instrumentasi.
Ketelitian hasil pengukuran.
Konstruksi material.
Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.
Mudah diperoleh di pasaran.
Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat intrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut. Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
Melakukan pengukuran.
Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai.
Melakukan perhitungan.
Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element merubah energi yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca ( yaitu dengan tekanan fluida ).
(44)
2. Receiving Element / Elemen Pengontrol
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing element ke receiving element.
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal yang dikeluarkan lemah. Motor operator sinyal error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Final control element adalah untuk mengkoreksi harga variabel manipulasi. Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini :
1. Flow Control ( FC )
Mengontrol aliran setelah keluar pompa. 2. Flow Ratio Control ( FRC )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa. 3. Level Control ( LC )
Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan sebagai ( WC ) Weight Control.
4. Level Indicator ( LI )
Mengindikasikan / informatif ketinggian bahan didalam tangki. 5. Pressure Control ( PC )
(45)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
6. Pressure Indicator ( PI )
Mengindikasikan / informatif tekanan pada aliran / alat. 7. Temperature Control ( TC )
Mengontrol suhu pada aliran / alat.
Tabel VII.1. Instrumentasi Pada Pabrik
No. Nama Alat Instrumentasi
1. Rotary Hearth Furnace TC
2. Blower TC
3. Silo WC
4. Rotary Dissolver TC
5. Cooling Conveyor TC
6. Clarifier FC
7. Pompa LC
8. Tangki Penampung LI
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan besar yang disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh peralatan itu sendiri.
Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dibagi dalam tiga kategori, yaitu : 1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia. 3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
(46)
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya dan pabrik ini pada khususnya.
VII.2.1. Bahaya Kebakaran A. Penyebab Kebakaran
Adanya nyala terbuka ( open flame ) yang datang dari unit utilitas, workshop dan lain-lain.
Adanya loncatan bungan api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrument lainnya.
B. Pencegahan
Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan.
Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang
terisolasi dan tertutup.
Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas serta memungkinkan untuk terjadinya kebakaran.
Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran.
C. Alat Pencegah Kebakaran
Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlah pada perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.
Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadan kebakaran tipe karbon dioksida.
(47)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Karena bahan baku ada yang beracun maka perlu digunakan kantong - kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah - daerah strategis pada pabrik ini.
No. Tempat Jenis Berat serbuk Jarak semprot Jumlah
1. Pos Keamanan YA-10L 3,5 Kg 8 m 3
2. Kantor YA-20L 6,0 Kg 8 m 2
3. Daerah Proses YA-20L 8,0 Kg 7 m 4
4. Gudang YA-10L 4,0 Kg 8 m 2
5. Bengkel YA-10L 8,0 Kg 7 m 2
6. Unit Pembangkitan YA-20L 8,0 Kg 7 m 2
7. Laboratorium YA-20L 8,0 Kg 7 m 2
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai berikut:
A. Vessel
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan kerusakan fatal, cara pencegahannya :
Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasa dipakai untuk tangki penyimpanan, perpipaan dan peralatan lainnya
(48)
dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan standart ASME ( America Society Mechanical Engineering ).
Memperhatikan teknik pengelasan.
Memakai level gauge yang otomatis.
Penyediaan manhole dan handhole ( bila memungkinkan ) yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk dipergunakan.
B. Heat Exchanger
Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena kebocoran-kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :
Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion.
Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan.
Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri-sendiri.
Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut.
Disamping itu juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase dalam pipa.
C. Peralatan yang Bergerak
Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati maka akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan dengan :
Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa.
Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang gerak.
(49)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-8
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
D. Perpipaan
Selain ditinjau dari segi ekonomisnya, perpipaan juga harus ditinjau dari segi keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti terbentur, tersandung dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran - kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka dapat dilakukan dengan cara :
Pemasangan pipa hendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadinya kebocoran.
Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai bahan konstruksi dari steel.
Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing atau pondasi yang bergerak.
Pemberian warna pada masing - masing pipa yang bersangkutan akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran.
E. Listrik
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya dapat dilakukan :
Alat-alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda dengan cara di cat berbeda warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.
Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat operasi disamping starter.
Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak mengalami kesulitan dalam bekerja.
(50)
Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses.
Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi.
Meletakkan jalur-jalur kabel pada posisi aman.
Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo dan lain sebagainya.
F. Insulasi
Insulasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap para karyawan dari kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu dilakukan :
Pemakaian insulasi pada alat-alat yang menimbulkan panas seperti reaktor, exchanger, kolom distilasi dan lain-lain. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi pekerjaan.
Pemasangan insulasi pada kabel instrumen, kawat listrik dan perpipaan yang berada pada daerah yang panas, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
G. Bangunan Pabrik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan perencanaan bangunan pabrik adalah :
Bangunan-bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 meter maka harus diberi lampu suar ( mercu suar ).
Sedikitnya harus ada dua jalam keluar dari dalam bangunan.
VII.2.3. Bahaya Karena Bahan Kimia
Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia seperti bahan-bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Cara lainnya adalah
(51)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-10
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
memberikan tanda atau gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat-alat berbahaya, sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal-hal tersebut diatas, usaha-usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal-hal seperti :
1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok.
2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang alasnya berpaku.
3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan helm dan rompi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang-barang dari atas.
4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya maka harus disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung tangan yang harus dikenakan.
(52)
UTILITAS
Dalam sebuah pabrik, utilitas meupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas :
1. Unit pengolahan air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air sanitasi, dan air pengisi boiler.
2. Unit pembangkitan “steam”
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan “steam” pada proses evaporasi, pemanasan, dan “supplay” pembangkitan tenaga listrik.
3. Unit pembangkitan tenaga listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat – alat bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya.
4. Unit bahan bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia bahan bakar bagi alat – alat, generator, boiler, dan sebagainya.
5. Unit pengolahan limbah
Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair, maupun gas dari proses pabrik.
Sistem Pengolahan Air
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
(53)
Utilitas VIII-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Didalam pabrik ini dibedakan menjadi 2 bagian utama dalam sistem pengolahan air. Bagian pertama adalah unit pengolahan air sebagai unit penyedia kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolahan air buangan pabrik sebelum dibuang kebadan penerima air.
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus mengalami pengolahan terlebih dahulu sehingga pabrik dapat berfungsi dengan handal, aman, dan efisien.
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem pemakaian, masing – masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain adalah :
1. Sebagai air pengisi boiler 2. Sebagai air sanitasi 3. Sebagai air proses 4. sebagai air pendingin
VII.1. Unit Penyediaan Steam
Unit penyediaan “steam” berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam, yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini.
Direncanakan “boiler” mnghasilkan “steam jenuh pada tekanan 4,5 atm pada suhu = 148oC dengan hv = 995,4 Btu/lb
Jumlah steam yang dibutuhkan untuk memproduksi produk adalah :
No. Nama Alat Kode
Alat
Steam (kg/jam)
Steam (lb/jam)
(54)
Total kebutuhan “steam” = 22846 lb/jam
Untuk faktor keamanan dari kebocoran-kebocoran yang terjadi, maka
direncanakan “steam” yang dihasilkan 20% dari kebutuhan “steam” total : = 1,2 x
kebutuhan normal (22846 lb/jam) = 27415 lb/jam Menghitung kebutuhan bahan bakar :
mf = x 100 [ Savern W.H, hal 142 ] Dimana :
mf = massa bahan bakar yang dipakai, lb/jam ms = massa stearth yang dihasilkan, lb/jam hv = enthalpy uap yang dihasilkan, Btu/lb hf = enthalpy liquida masuk, Btu/lb
eb = efisiensi boiler = 85-92% ditetapkan eb = 92% [Savern W.H, hal 143 ] F = nilai kalor bahan bakar, Btu/lb
hv = 1183,1 Btu/lb [Steam Table]
hf = 970,3 Btu/lb (suhu air = 1000C) [Steam Table]
eb = 92% [diambil efisiensi maksimum]
F = nilai kalor bahan bakar
Digunakan Petroleum Fuels Oil 330 API (0,22% sulfur) (Perry 7ed, T.27-6) Dari Perry 7ed, Fig.27-3 didapat : Relative Density, = 0,86 gr/cc
Heating Value = 137273 Btu/gal
= 0,86 gr/cc = 54 lb/cuft = 7,2 lb/gal Maka Heating Value bahan bakar =
= 19066 Btu/lb mf = x 100 [ Savern W.H, hal 142 ]
(55)
Utilitas VIII-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
mf = – x 100 = 277 lb/jam
Kapasitas Boiler
Q =
[ Savern W.H, hal 171 ]
=
= 4862 KiloBtu/jam
Penentuan Boiler Horse Power :
Untuk penentuan Boiler Horse Power, digunakan persamaan :
hp = [ Severn, pers 172 ; hal.140] dimana :
Angka – angka 970,3 dan 34,5 adalah suatu penyesuaian pada penguapan 34,5 lb air/jam dari air pada 2120F menjadi uap kering pada 2120F pada tekanan 1 atm, untuk kondisi demikian diperlukan enthalpy penguapan 970,3 Btu/lb.
hp = – = 145 hp
Penentuan heating surface boiler :
Untuk 1 hp boiler dibutuhkan 10 ft2 heating surface. [Severn, W.H, hal. 140] Total heating surface = 10 x 145 = 1452 ft2
Kebutuhan air untuk pembuatan steam :
Air yang dibutuhkan diambil 20% berlebih dari jumlah steam yang dibutuhkan untuk faktor keamanan.
Produksi steam = 22846 lb/jam Kebutuhan air = 1,2 x 22846 lb/jam
= 27416 lb/jam = 657978 lb/hari
(56)
Air kondensat dari hasil pemanasan di recycle kembali ke boiler. Dianggap kehilangan air kondensat = 20%, maka air yang ditambahkan sebagai make up water adalah = 0,2 x 298 60 m3/hari
Spesifikasi :
Nama alat : boiler
Type : Fire tube boiler (tekanan < 10 atm)
Heating surface : 1452 ft2
Kapasitas boiler : 4862 KiloBtu/jam
Rate steam : 22846 lb/jam
Efisiensi : 92%
Bahan bakar : Diesel oil 330 API Rate bahan bakar : 277 lb/jam
Jumlah : 1 buah
VIII.2. Unit Penyediaan Air
Air di dalam pabrik memegang peranan penting dan harus memenuhi persyarattan tertentu disesuaikan dengan masing – masing keperluan di dalam pabrik. Penyediaan air untuk pabrik ini direncanakan dari air sungai.
Airsungai masuk ke dalam bak penampung, dilakukan penyaringan lebih dulu dengan maksid untuk menghilangkan kotoran – kotoran yang bersifat makro dengan jalan memasang sekat – sekat kayu agar kotoran – kotoran tersebut terhalang dan tidak ikut ke dalam tangki penampung (reservoir). Dari tangki penampung kemudian dilakukan pengolahan ( dalam unit water treatment ). Untu menghemat pemakaian air maka diadakan sirkulasi.
Air dalam pabrik ini dipakai untuk : 1. Air sanitasi 2. Air umpan boiler
(57)
Utilitas VIII-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
3. Air pendingin 4. Air proses
VIII.2.1 Air Sanitasi
Air sanitasi untuk keperluan minum, masak, cuci, mandi dan sebagainya. Berdasarkan S.K. Gubernur Jatim No. 413/1987, baku mutu air baku harian :
Parameter Satuan S.K. Gubernur
Suhu 0C Suhu air normal (25 – 300C)
Kekeruhan Skala NTU
Warna Unit Pt-CO
SS Ppm
Ph 6 – 8,5
Alkalinitas ppm CaCO3
CO2 bebas ppm CO2
DO ppm O2 > = 4
Nitrit ppm NO2 Nihil
Ammonia ppm NH3– N 0,5
Tembaga ppm Cu 1
Fosfat ppm SO4
Sulfida ppm H2S Nihil
Besi ppm Fe 5
Krom Heksafalen ppm Cr 0,05
Mangan ppm Mn 0,5
(58)
Timbal ppm Pb 0,1
COD ppm O2 10
Detergen ppm MBAS 0,5
Kebutuhan air sanitasi untuk pabrik ini adalah untuk :
- Karyawan, asumsi kebutuhan air untuk karyawan = 15 liter/hari per orang = 15 liter/hari per orang x 200 orang = 3 m3 /hari
- Keperluan Laboratorium = 20 m3/hari
- Untuk menyiram kebun dan kebersihan pabrik = 10 m3/hari
- Cadangan / lain – lainnya = 7 m3/hari +
Total kebutuhan air sanitasi = 40 m3/hari
VIII.2.2. Air Umpan Boiler
Air ini dipergunakan untuk menghasilkan steam di dalam boiler . Air umpan boiler harus memenuhi persyaratan yang sangat ketat, karena kelangsungan operasi boiler sangat bergantung pada kondisi air umpannya.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
a. Bebas dari zat penyebab korosif, seperti asam, gas – gas terlarut
b. Bebas dari zat penyebab kerak yang disebabkan oleh kesadahan yang tinggi, yang biasanya berupa garam – garam karbonat dan silika
c. Bebas dari zat penyebab timbulnya buih (busa) seperti zat – zat organik, anorganik dan minyak
d. Kandungan logam dan impuritis seminimal mungkin. Kebutuhan air uumpan boiler dapat diketahui pada perhitungan boiler.
(59)
Utilitas VIII-8
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
VIII.2.3 Air Pendingin
Unit kelancarn dan efisiensi kerja dari air pendingin, maka perlu diperhatikan persyaratan untuk air pendingin dan air umpan boiler : (Lamb : 302)
Karakteristik
Kadar maximum (ppm)
Air Boiler Air pendingin
Silica 0,7 50
Aluminium 0,01 -
Iron 0,05 -
Mangan 0,01 -
Calcium - 200
Sulfate - 680
Chlorida - 600
Dissolved Solid 200 1000
Suspended Solid 0,5 5000
Hardness 0,07 850
Alkalinity 40 500
Untuk menghemat air, maka air pendingin yang telah digunakan didinginkan kembali dalam cooling conveyor tower, sehingga perlu sirkulasi air pendingin, maka disediakan pengganti sebanyak 20% kebutuhan. Kebutuhan air pendingin :
No. Nama Alat Kode Alat CW (kg/jam) CW
(lb/jam)
(60)
Kebutuhan air pendingin total = 33802 lb/jam
COOLING TOWER ( P -283 )
Fungsi : mendinginkan air pendingin yang sudah terpakai.
Untuk keperluan ini digunakan cooling tower dengan spesifikasi sebagai berikut : Kapasitas = 912754 lb/jam = 609,185 cuft/jam = 414 m3/hari
= 414004 lt/hari = 288 lt/mnt
T air masuk pada cooling tower = T1 = 45oC T air keluar cooling tower = T2 = 30oC Perbedaan suhu = 45oC – 30oC = 15oC
Berdasarkan perbedaan suhu (150C) dan flow rate (231 lt/mnt), dari tabel spesifikasi Liang Chi Industry Co.Ltd., dipilih cooling tower model LBC-40
Spesifikasi :
Nama : Liang Chi Cooling Tower
Type : LBC-40
Fan motor : 2 hp
Fan diameter : 0,97 m
Diameter : 1,76 m
Tinggi : 1,93 m
Electrical Supply : 380V / 50 Hz – 3 phase
Jumlah : 1 buah
VIII.2.4. Air Proses
Kebutuhan air proses pada pabrik :
Kebutuhan air = 26203 lb / jam = 402 cuft / jam ≈ 12 m3/ jam ≈ 285 m3 hari
(61)
Utilitas VIII-10
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
No Nama Alat Kode Alat Air ( kg / jam ) Air
(lb/jam)
1. Rotary Dissolver X-220 11885,2974 26203
26203
VIII.3 Unit Pengolahan Air (Water Treatment)
Air untuk keperluan industri harus terbebas dari kontaminan yang merupakan faktor penyebab terbentuknya endapan, korosi pada logam, dan lainnya. Untuk mengatasi masalah ini maka dari sumber air tetap memerlukan pengolahan sebelum dipergunakan.
Proses Pengolahan Air Sungai
Air sungai dipompakan ke bak penampung ( A-210 ) yang terlebih dahulu dilakukan penyaringan dengan cara memasang serat kayu agar kotoran bersifat makro akan terhalang dan tidak ikut masuk dalam bak koagulasi dan flokulasi (A-220). Selanjutnya air sungai dipompa ke bak pengendapan (A-230). Pada bak pengendapan ini kotoran – kotoran akan mengendap dalam bentuk flok – flok yang sebelumnya pada bak koagulasi flokulasi diberikan koagulan Al2(SO4)3.18 H2O.
Air bersih kemudian ditampung pada bak air jernih (A-240) yang selanjutnya dilewatkan sand filter untuk menyaring kotoran yang masih terikat oleh air. Air yang keluar ditampung ke bak penampung air bersih (A-252) untuk didistribusikan sesuai kebutuhan.
Dari perincian diatas, dapat disimpulkan kebutuhan air dalam pabrik :
- Air Boiler = 298 m3/hari 12 m3/jam
- Air pendingin = 414 m3/hari 17 m3/jam
- Air proses = 285 m3/hari 12 m3/jam
(62)
Kebutuhan air total = 1038 m3/hari 40 m3/jam
VIII.3.1. Spesifikasi Peralatan Pengolahan Air 1. Bak Penampung Air sungai (A-210)
Fungsi : menampung air sungai sebelm diproses menjadi air bersih. Bak berbentuk persegi panjang terbuat dari beton.
Rate volumetrik = 1038 m3/hari Ditentukan : Waktu tinggal : 1 hari
Tinggi : x m
Panjang = lebar : 2 x m
Volume bak penampung (direncanakan 80% terisi air) = 1038 / 80% = 1297 m3 Volume penampung = 4x3 = 1144
Sehingga x = 6,87 m
Panjang = lebar = 2 x 6,87 = 13,74 m
Spesifikasi :
Fungsi : Menampung Air
Kapasitas : 1144 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 13,74 m
Lebar = 13,74 m Tinggi = 6,87 m
Bahan konstruksi : Beton
(63)
Utilitas VIII-12
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
2. Bak Koagulasi ( A-220)
Fungsi : tempat terjadinya koagulasi dengan penambahan Al2(SO4)3 untuk destabilisasi kotoran dalam air yang tak dikehendaki. Bak berbentuk silinder yang terbuat dari beton yang dilengkapi paddle.
Perhitungan :
Rate volumetrik : 43 m3/jam = 43237 ltr/jam
Dosis alum : 20 mg/lt (AWWA ; T.5.2 : 94)
Kebutuhan alum : 20 mg/lt x 43237 lt/jam = 864738 mg/jam
: 1 kg/jam = 6849 kg/tahun (330 hari)
Berdasarkan AWWA (American Water Works Association) tabel 5.2 halaman 94, didapat spesifikasi bak koagulasi-flokulasi :
Spesifikasi :
Fungsi : tempat koagulasi – flokulasi
Kapasitas : 150 cuft/detik
Size Inlet Pipe : 84 in
Mixer : Power : 10 hp
Mixing zone : 538 cuft
Distributor : - Depth : 10 ft
- Width : 6,5 ft - Max. Velocity : 1,2 ft/dedtik
Flocculation : - Jumlah areal : 2 areal flokulasi
- Compartment tiap areal : 4 compartment
- Ukuran compartment : 15 ft x 80 ft
- Kedalaman : 16 ft
(64)
Total power : 18 hp
Jumlah : 1 buah
3. Bak Pengendap (A-230)
Fungsi : Menampung air jernih dari bak flokulator. Bak berbentuk persegi yang terbuat dari beton.
Rate volumetrik : 1038 m3/hari = 274156,4663 gal/hari Perhitungan :
Panjang Weir Total =
(Sugiharto : 107)
Ketentuan : Weir Loading = 10.000 gal/ft.hari (Sugiharto : 107) Panjang Weir Total =
( Sugiharto : 107)
27,42 ft, digunakan 25 ft
Panjang tiap weir = 4 ft (Sugiharto : 108) Jumlah weir = 25 / 4 6 weir
Rate volumetrik : 1038 m3/hari
Ditentukn : Waktu tinggal : 1
Tinggi : x m
Panjang = lebar : 2 x m
Volume bak penampung (direncanakan 80% terisi air) = 1038 / 80% = 1297 m3 Volume penampung = 4x3 = 1297
Sehingga x = 6,87 m
Panjang = lebar = 2 x 6,87 = 13,74 m
Spesifikasi :
(65)
Utilitas VIII-14
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Kapasitas : 1297 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 13,74 m
Lebar = 13,74 m Tinggi = 6,87 m
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
4. Bak Air Jernih (A-240)
Fungsi : Menampung air dari bak pengendap Bak berbentuk persegi panjang terbuat dari beton Rate volumetrik : 1038 m3/hari
Ditentukan : Waktu tinggal : 1 hari
Tinggi : x m
Panjang = lebar : 2 x m
Volume bak penampung (direncanakan 80% terisi air) = 1038 / 80% = 1297 m3 Volume penampung = 4x3 = 1297
Sehingga x = 6,87 m
Panjang = lebar = 2 x 6,87 = 13,74 m
Spesifikasi
Fungsi : menampung air
Kapasitas : 1038 m3
Bentuk : empat persegi panjang
(66)
Lebar = 13,74 m Tinggi = 6,87 m
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
5. Sand Filter (H-250)
Fungsi : Menyaring air dari bak penampung air jernih
Rate volumetrik : 43 m3/jam = 190 gpm
Rate filtrasi : 12 gpm/ft2 (Perry edisi 6 hal 19- 85)
Luas penampang bed : 190 / 12 = 15,9 ft2
Diameter bed :
= 4,5 ft = 1,4 m
Tinggi lapisan dalam kolom, diasumsikan :
Lapisan Gravel = 0,3 m (Sugiharto : 121)
Lapisan Pasir = 0,7 m (Sugiharto : 121)
Tinggi Air = 3,0 m (Sugiharto : 121)
Tinggi Lapisan = 4,0 m
Kenaikan akibat Back Wash = 25% x 4 = 1 m
Tinggi Total Lapisan = 5 m
Spesikasi :
Fungsi : Menyaring air dar bak penampung air jernih
Kapasitas : 43 m3/jam
(67)
Utilitas VIII-16
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Diameter : 1,4 m
Tinggi : 5 m
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA – 283 Grade P Jumlah : 1 buah
6. Bak Penampung Air Bersih (A-252)
Fungsi : Menampung air dari sand filter
Bak berbentuk persegi panjang terbuat dari beton Rate volumetrik : 1038 m3/hari
Ditentukan : Waktu tinggal : 1 hari
Tinggi : x
Panjang = lebar : 2 x m
Volume bak penampung (direncanakan 80% terisi air) = 1038 / 80% = 1297 m3 Volume penampung = 4x3 = 1297
Sehingga x = 6,87 m
Panjang = lebar = 2 x 6,87 = 13,74 m
Spesifikasi :
Fungsi : menampung air
Kapasitas : 1297 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 13,74 m
Lebar = 13,74 m
Tinggi = 6,87 m
(68)
Jumlah : 1 buah
7. Bak Penampung Air Sanitasi (A-260)
Fungsi : Menampung air dari bak air bersih untuk keperluan sanitasi dan tempat menambahkan desifektan (chlorine)
Kapasitas : 40 m3/hari = 1,67 m3/jam Ditentukan : Waktu tinggal : 24 jam
Tinggi : x m
Panjang = lebar : 2 x m
Asumsi : 80% bak terisi air
Volume bak penampung (80% terisi air) =
= 50 m
3
Volume penampung = 4x3 = 50 ; x = 2,3 m
Panjang = lebar = 2 x 2,3 = 4,6 m
Tinggi = 2,3 m
Untuk membunuh kuman, digunakan desinfektan jenis chlorine dengan kebutuhan chlorine = 200 mg/lt (Wesley : fig. 10-6)
Jumlah chlorine yang harus ditambahkan = 200 mg/lt, maka ntuk 50 m3 (50.000 lt) air per tahun perlu ditambahkan kaporit sebanyak :
= 200 mg/lt x 50.000 lt x 330 hari = 3300000000 mg = 3300 kg
Spesifikasi :
Fungsi : menampug air untuk keperluan sanitasi dan tempat
penambahan desinfektan (chlorine)
Kapasitas : 50 m3
Bentuk : Persegi panjang = 4,6 m
(1)
Pembahasan dan Kesimpulan XII-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB XII
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan akan waterglasss dalam negeri, Indonesia masih mengimpor waterglass dari beberapa negara. Di lain pihak, Indonesia mempunyai bahan baku yang tersedia. Sehingga pendirian pabrik waterglass mempunyai masa depan yang baik.
XII.1. Pembahasan
Untuk mendapatkan kelayakan pra rencana pabrik ini, maka perlu ditinjau dari beberapa faktor, antara lain :
Pasar
Kebutuhan dalam negeri akan waterglass yang selama ini masih diimpor, hal ini akan menguntungkan dalam segi pangsa pasar dalam negeri. Karena bahan dasarnya yang dapat diperoleh secara mudah di dalam negeri di Indonesia. Sehingga keadaan tersebut akan mampu menjadi modal dalam persaingan internasional dan persaingan domestik.
Lokasi
Lokasi pabrik terletak di daerah industri yaitu Manyar, Gresik. Lokasi ini dekat dengan pelabuhan laut Gresik, maupun Tanjung Perak. Untuk kebutuhan transportasi udara, kota Gresik dekat dengan Bandara Udara Internasional Juanda. Hal ini akan memudahkan dalam transportasi bahan baku maupun produk. Maka pemilihan lokasi di daerah Manyar, Gresik dapat diterima.
(2)
Pembahasan dan Kesimpulan XII-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Teknis
Peralatan yang digunakan dalam pra rencana ini sebagian besar merupakan peralatan standart yang umum digunakan dan mudah didapat. Sehingga masalah pemeliharaan alat serta pengoperasiannya tidak mengalami kesulitan.
Analisa Ekonomi :
Massa Konstruksi : 2 Tahun
Umur Pabrik : 10 Tahun
Fixed Capital Investment ( FCI ) : Rp. 80.460.388.557 Working Capital Investment ( WCI ) : Rp 14.198.892.098 Total Capital Investment ( TCI ) : Rp 94.659.280.656
Biaya Bahan Baku : Rp 66.564.413.407
Biaya Utilitas :
- Steam =655835 lb/tahun
- Air Pendingin =414 m3/hari
- Listrik =1658880 kW/tahun
- Bahan Bakar = 1346400 liter/tahun
Biaya Produksi Total ( Operation Cost ) : Rp 116.943.289.276 Hasil Penjualan Produk ( Sale Cost ) : Rp 153.638.169.112 Laju Pengembalian Modal Terhadap Bunga Bank
Internal Rate Of Return : 8,34%
(3)
Pembahasan dan Kesimpulan XII-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika Dengan Proses Alkali Carbonate
Waktu Pengembalian Modal ( Pay Out Periode ) : 3,66 tahun
Break Even Point ( BEP ) : 32,37%
XII.2. Kesimpulan
Dengan melihat berbagai pertimbangan serta perhitungan yang telah dilakukan maka pendirian pabrik silica gel di daerah industri Kebomas, Gresik, secara teknik dan ekonomis layak untuk didirikan. Adapun rincian pra rencana pabrik silica gel yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Kapasitas : 45.000 ton/tahun
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas Sistem Organisasi : Garis dan Staff Jumlah Karyawan : 126 orang Sistem Operasi : Continuous
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari Total investasi : Rp 104.882.482.966
Pay out periode : 3,66 tahun Internal rate of return : 8,34%
Rate on equity : 7,3%
(4)
DAFTAR PUSTAKA
American Society of Civil Engineers, 1990, “Water Treatment Plant Design”, 2ed,
America Water Works Association, McGraw-Hill Book Co., NY.
Badger, W. L. and Banchero, J.T., 1955, ”Introduction to Chemical
Engineering”, McGraw-Hill Book Company Inc., N.Y.
Biro Pusat Statistik, “Export – Import Sektor Industri”.
Brownell, L., E. Young, 1959, “Process Equipment Design”, John Wiley & Sons
Inc., N.Y.
Faith, W. L, Keyes, D. B & Clark, R. L, 1960, “Industrial Chemical”, 4th ed. John
Wiley & Sons Inc., New York.
Foust, A. S.,1960, ”Principles of Unit Operations”, 2ed, John Wiley & Sons, N.Y.
Geankoplis, C.J., 1983, ”Transport Processes and Separation Process
Principles”, 4ed , Allyn and Bacon Inc., Boston.
Hesse, H.C., 1945, “Proses Equipment Design”, 10th prnt, D. Van Nostrand
Company Inc., New Jersey.
Himmelblau, D. M., 1989, “Basic Principles and Calculations in Chemical
Engineering”, 5ed, Prentice-Hall International, Singapore.
(5)
Keputusan Menteri Kesehatan no. 492, 2010, “Standart Baku Mutu Air Bersih”.
Kern, D. Q., 1965, ”Process Heat Transfer”, McGraw Hill Book Company Inc.,
N.Y.
Lamb, J.C., 1985 , “Water Quality And Its Control”, John Wiley & Sons Inc.,
New York.
Ludwig, E. E., 1977, “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical
Plants”, Vol. 1, 2nd ed , Gulf Publishing Co., Houston, Texas.
McCabe, W. L., 1956 , “Unit Operation of Chemical Engineering 3ed”, McGraw
-Hill Kogakusha, Ltd.
McCabe, W. L., 1993 , “Unit Operation of Chemical Engineering 5ed”, McGraw
-Hill Book Company Inc., New York.
Othmer , Kirk., “ Encyclopedia of Chemical Technology Vol. 20”, 3ed,
McGraw-Hill Book Company Inc., New York.
Perry, Chilton, 1973, ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 5ed,
McGraw-Hill Book Company Inc., Singapore.
Perry, Chilton, 1984, ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 6ed,
McGraw-Hill Book Company Inc., Singapore.
Perry, Chilton, 1997 , ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 7ed,
McGraw-Hill Book Company Inc., N.Y.
Perry, Chilton, 2008, ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 8ed,
(6)
Peter, M.S, Timmerhaus, K.D., 1959, “Plant Design and Economi for Chemical Engineering” , 4thed., McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.
Severn, WH, 1954, “Steam, Air and Gas Power”, 5ed, Modern Engineering Asia
Edition, John Wiley & Sons Inc,N.Y.
Sugiharto, 1987, “Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah”, Universitas Indonesia
Press, Jakarta.
Ulrich, G. D., 1984 , “A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics”, John Wiley & Sons Inc, N.Y.
Underwood, A.L., 1980, “Quantitative Analysis”, 4ed, Erlangga, Jakarta.
Wesley W.E., 1966, “Water Pollution Control”, 2ed, McGraw-Hill Book
Company, New York.
Internet :
http://hotfurnace.com
http://liangchict@yahoo.com http://www.bni.co.id