Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah T1 362010051 BAB II

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Donor Darah

Donor darah secara sederhana adalah penderma darah atau orang yang menyumbangkan darahnya untuk menolong orang lain yang memerlukannya. Pemberian darah yang ada pada tubuh manusia kepada orang lain sangat bermanfaat bagi kesehatan penerimanya (Depdiknas, 2007).

Pendonor darah sukarela adalah orang yang dan bisa memberi bagian dari tubuhnya untuk orang lain. Penyelenggaraan transfusi darah dilaksanakan atas satu tujuan kemanusiaan dan pada dasarnya kegiatan donor darah adalah untuk menyediakan suplai darah bagi mereka yang membutuhkannya. Meningkatkan kesadaran tentang keselamatan darah dan pentingnya donor sukarela yang akan menjadi fokus dari World Health Organisasi CITES (Depkes RI, 2009).

Aktivitas donor darah merupakan kewajiban setiap masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap orang lain. Banyak orang yang tidak tahu tentang manfaat donor darah bagi kesehatan.

2.2Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.PMI merupakan organisasi yang netral dan independent, yang melakukan kegiatannya demi kemanusiaan, kesukarelaan, kenetralan, kesamaan, kemandirian, kesatuan, dan kesemestaan.Palang Merah Indonesia tidak melibatkan diri atau berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu.

Salah satu aktivitas pelayanan Palang Merah Indonesia adalah donor darah.Kegiatan donor darah ini merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia untuk tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.


(2)

2.3Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD)

Pengelolaan darah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebut saja, mulai dari proses awal seperti ketersediaan formulir calon donor, kapas, dan alat untuk mengecek Hb donor, jarum, selang dan kantong yang digunakan untuk proses donor dan menyimpan darah, tentu harus dibeli dan harganya tidak murah. Belum lagi berbagai komponen yang diperlukan untuk memeriksa darah di laboratorium, menyimpan darah di tempat khusus dengan suhu dan kondisi lain yang terjadi, hingga proses pengecekan kecocokan darah yang tersedia dengan donor darah sampai dengan proses transfusi, juga membutuhkan biaya. Termasuk tentunya, bagaimana prosedur pemusnahan darah yang tidak layak digunakan, juga membutuhkan biaya operasional.

Keputusan Pengurus PMI Prov. Jawa Tengah

Nomor:22/S.KP/UKTD.BPPD/VII/2014 Tentang: Penetapan Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) Pada Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Tengah

No RINCIAN BPPD UNIT COST

I DARAH GRATIS

II KELOMPOK JASA, ADMIN, PENYUSUTAN &

PENGEMBANGAN 143.582

III KELOMPOK BAHAN DAN ALAT HABIS

PAKAI 216.418

1. Kantong Darah

2. Gol. Darah, Rh dan Hb 3. Cross Match

4. HbsAg 5. Anti HCV 6. Syphilis 7. HIV

8. Bahan Penunjang

49.470 4.138 25.000 18.379 54.789 34.663 29.785 3.225

Total BPPD 360.000

*Berlaku Per 1 Agustus 2014

Tabel 2.1


(3)

2.4Iklan Layanan Masyarakat

2.4.1 Definisi Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang mengkomunikasikan pesan-pesan tentang masalah sosial yang terjadi disekitar masyarakat, dimana tujuan akhirnya bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklanlan.

Menurut Kasali (1990:20) iklan layanan masyarakat adalah suatu upaya untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum yang bersifat non komersial.

Dengan bertambahnya informasi, pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat maka kualitas kehidupan masyarakat juga akan ikut berpengaruh. Menurut Widyatama (2007:104) umumnya, materi pesan yang disampaikan dalam iklan jenis ini berupa informasi-informasi publik untuk menggugah masyarakat melakukan kebaikan yang bersifat normatif. 2.4.2 Kriteria Iklan Layanan Masyarakat

Menurut Kasali (1992:202) ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pembuatan iklan layanan masyarakat, kriteria tersebut adalah ;

1. Non komersial,

2. Tidak bersifat keagamaan, 3. Non-politik,

4. Berwawasan nasional,

5. Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat,

6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima, 7. Dapat diiklankan,

8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi, sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.


(4)

2.5Consumer Insight

Consumer Insight yaitu suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi yang dalam dan lengkap mengenai pandangan atau persepsi paling jujur dari terget konsumen.

Menurut Kasilo (2008:23) consumer insight adalah sebuah pengaruh dan biasanya ada di alam bawah sadar, yang mengarahkan tingkah laku. Ada yang menyebutnya forgotten truth atau hidden truth. Jadi itu adalah sesuatu yang tak tampak, padahal ada dan sangat berpengaruh. Misalnya, orang yang sejak kecil tidak suka dengan daging ayam lalu diberi pilihan antara soto dan bakso, tanpa sadar ia pasti akan memilih bakso. Sebab dalam persepsi umum, soto sangat dekat dengan daging ayam dan bakso lebih dekat dengan daging sapi.

Memahami kebutuhan customer sebagai prasayarat kegiatan pemasaran, sering kali dilupakan para pemasar. Mereka lebih menitikberatkan pada strategi menjual produk dengan menanamkan keyakinan bahwa produk yang dijual adalah produk terbaik yang telah diciptakan dengan memperhatikan kebutuhan customer. Dalam komunikasi persuasi, termasuk komunikasi pemasaran, consumer insight menjadi titik awal yang sangat penting. Pasalnya, dengan insight yang tepat, jelas dapat mempermudah pembentukan tingkah laku TA sesuai yang kita kehendaki.

Kasilo (2002:25) menambahkah, ada berbagai cara untuk menggali consumer insight. Cara yang paling populer adalah dengan Why Test, Reason Test atau ada juga yang menyebutnya dengan So What Test. Pada dasarnya, kepada target segmentasi kita “cerca” dengan pertanyaan “mengapa begitu ?” atau “biar apa?”.

2.6Consumer Journey

Ada kecenderungan saat ide sudah didapat, kita akan terburu-buru memikirkan bentuk iklan atau bahkan kita akan langsung membuat iklan, tanpa mengetahui dulu jenis media dan isi media apa yang diinginkan oleh target segmen kita. Untuk menentukan bagaimana menyampaikan ide-ide yang sudah ada kedalam media yang akan digunakan maka diperlukan sebuah perencanaan yang baik agar dapat menghasilkan point of contact (perhatian) yang dapat menjangkau sasaran dengan tepat.

Consumer journey inilah yang digunakan untuk membuat atau menentukan media apa saja yang tepat digunakan untuk target segmentasi.

Menurut Kasilo (2008:65) consumer journey adalah sebuah cara dimana kita harus mengamati jadwal hidup target segmentasi kita sehari-hari. Kita harus tahu kegiatan apa saja yang dilakukan target segmen kita, dari pagi bangun tidur hingga


(5)

kembali tidur pada malam hari. Setelah menelaah consumer journey dengan memperhatikan sarana, penempatan dan kegiatan target segment membuat strategi komunikasi kita menjadi efektif dan efisien.

Berawal dari consumer journey ini kita akan menemukan point of contact dari target segmen kita, asalkan kita tidak terpaku oleh media-media konvensional (televisi,radio,koran) kita akan menemukan berbagai bentuk media baru yang tadinya tidak pernah terpikirkan.

Consumer insight merupakan bekal untuk membuat strategi komunikasi jadi efektif, sedangkan memahami consumer journey akan membuat strategi tersebut bisa disampaikan seara lebih efisien (Kasilo :2008,76)

2.7TinjauanMedia

Media adalah metode komunikasi umum yang membawa pesan, menurut Fandy Tjiptono (2007:243) dalam bukunya yang berjudul Strategi Pemasaran berpendapat bahwa media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran.

2.8Poster

Menurut Kusrianto (2007:338) Poster merupakan sala satu bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari tingkat penguasaan teknologi serta gaya hidup dari suatu zaman. Poster juga merupakan salah satu media penyampaian berbentuk dua dimensi yang didalamnya memuat gambar dan tulisan, untuk menyampaikan suatu informasi. Pada umumnya poster diletakkan menempel di tempat-tempat dimana banyak masyarakat dapat membacanya, dalam perancangan poster pertimbangan untuk pemiilihan unsur didalamnya sangatlah penting. Tipografi dan ilustrasi sebagai unsur yang sangat penting dalam media poster dan perlu dikaji lebih dalam. Maka dari itu untuk mendukung terciptanya karya desain yang menarik dan mencapai tujuan, berikut beberapa kajian tentang tipografi dan ilustrasi.

2.8.1 Prinsip Desain Poster

1. Keseimbangan/Balancing

Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Ada dua jenis keseimbangan tata letak desain yang bisa diterapkan:


(6)

a. Keseimbangan simetris/formal

Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun radial. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain.

Keseimbangan simetris mudah diterapkan dan keseimbangan simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan “terlalu direncanakan”.

b. Keseimbangan asimetris/non formal

Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain yang tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.

Untuk menerapkan keseimbangan asimetris perlu banyak latihan, keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca visual karena ketegangan visual yang dihasilkannya.

Type keseimbangan asimetris – Keseimbangan dalam warna

– Keseimbangan dalam bentuk dan ukuran – Keseimbangan dalam posisi

– Keseimbangan dalam nilai warna dan tekstur 2. Alur Baca/Movement

Alur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untuk mengarahkan “mata pembaca” dalam menelusuri informasi, dari satu bagian ke bagian yang lain.

3. Penekanan/Emphasis

Penekanan bisa dicapai dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas.

Macam-macam emphasis – Perbandingan ukuran

– Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar – Perbedaan warna yang mencolok


(7)

– Memanfaatkan bidang kosong

– Perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf 4. Irama/Rhythm

Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan, pola/pattern terentu.

5. Kesatuan/unity

Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisah sedemikain rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. Misalnya nama gedung tempat acara berlangsung harus dekat dengan teks alamat.

Macam-macam unity

– Mendekatkan beberapa elemen desain – Dibuat bertumpuk

– Memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi – Perbedaan informasi

– Perbedaan warna latar belakang 6. Kesan / Specific Appeal

Poster dirancang untuk keperluan khusus berdasarkan suatu tema. Hal ini untuk memberikan kesan suatu sentuhan yang sesuai dengan produk, acara, atau layanan.

2.9Infografis

Tidak dapat dipungkiri hampir sebagian besar orang suka mendapatkan informasi dengan gambar, dan semakin unik dan kreatif informasi itu dikemas, maka orang akan semakin tertarik untuk mencari informasi tersebut. Itulah yang membuat infographic selalu menarik perhatian banyak orang. Infografis adalah gabungan tema besar kejadian yang informasinya digali secara mendalam kemudian ditampilkan secara bersamaan beserta foto yang menjelaskan tiap sudut permalahan. Dapat dikatakan infografis mungkin salah satu solusi terkait kebosanan masyarakat melihat tampilan presentasi yang monoton apalagi terkait prosentase data.

Menurut Doug Newsom dan Jim Haynes dalam bukunya Public Relations Writing (2004:21), infografis adalah visual grafis yang menampilkan representasi dari informasi, data dan pengetahuan. Infografis menyajikan informasi yang cepat jelas dan kompleks, seperti tanda, peta, jurnalisme, pendidikan, dan pengetahuan. Dengan


(8)

infografik informasi akan lebih mudah diproses dan juga mengubah data, informasi, permasalahan yang riil dan kompleks menjadi visual yang lebih sederhana untuk dicerna oleh audience.

Popularitas infografis telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Infografis kini dapat ditemukan di berbagai surat kabar, presentasi, dan internet dengan beragam jenis visual grafis yang mencakup peta diagram, visualisasi data dan teknis, penjelasan instruksional dan ilmiah untuk menggambarkan informasi yang luas menjadi lebih padat dan mudah dimengerti.

1. Jenis- Jenis Infografis

Secara umum infografis terbagi menjadi dua jenis, yaitu grafis informatif dan grafis visual.

a. Grafis informatif adalah grafis yang memaparkan kejadian, proses, hasil penelitian maupun fakta secara artistik. Di sini unsur-unsur yang terdapat dalam kaidah seni seperti warna, bentuk, irama, kesatuan dan komposisi antara penempatan infografis dan naskah diperhatikan untuk menarik perhatian pembaca.

b. Sedangkan grafis visual adalah grafis yang bersifat sebagai ilustrasi dari seluruh isi berita maupun opini yang digambarkan secara analogi, simbol dan metafora dengan artistik. Grafis visual tidak terdapat ulasan maupun teks pendukung yang mendampingi.


(9)

2.10 Kerangka Pikir

Gambar 3 Kerangka Pikir

Latar Belakang:

Pemahaman yang keliru tentang harga darah

Masalah:

1. Masyarakat memproteskan menganggap darah donor dijual kepada pasien

2. Masyarakat tidak tahu kejelasan soal darah yang dijual kepada pasien dan masyarakat tidak tahu tentang biaya pengganti pengolahan darah (BPPD)

Solusi:

Membuat iklan layanan masyarakat yang berisi tentang informasi BPPD.

Tujuan:

1. Masyarakat teredukasi tentang Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD)

2. Masyarakat tersadarkan kembali untuk menolong sesama melalui donor darah

Hasil:

Iklan Layanan Masyarakat

Consumer Insight :

Untuk menentukan isi pesan

Consumer Journey :


(1)

2.5Consumer Insight

Consumer Insight yaitu suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi yang dalam dan lengkap mengenai pandangan atau persepsi paling jujur dari terget konsumen.

Menurut Kasilo (2008:23) consumer insight adalah sebuah pengaruh dan biasanya ada di alam bawah sadar, yang mengarahkan tingkah laku. Ada yang menyebutnya forgotten truth atau hidden truth. Jadi itu adalah sesuatu yang tak tampak, padahal ada dan sangat berpengaruh. Misalnya, orang yang sejak kecil tidak suka dengan daging ayam lalu diberi pilihan antara soto dan bakso, tanpa sadar ia pasti akan memilih bakso. Sebab dalam persepsi umum, soto sangat dekat dengan daging ayam dan bakso lebih dekat dengan daging sapi.

Memahami kebutuhan customer sebagai prasayarat kegiatan pemasaran, sering kali dilupakan para pemasar. Mereka lebih menitikberatkan pada strategi menjual produk dengan menanamkan keyakinan bahwa produk yang dijual adalah produk terbaik yang telah diciptakan dengan memperhatikan kebutuhan customer. Dalam komunikasi persuasi, termasuk komunikasi pemasaran, consumer insight menjadi titik awal yang sangat penting. Pasalnya, dengan insight yang tepat, jelas dapat mempermudah pembentukan tingkah laku TA sesuai yang kita kehendaki.

Kasilo (2002:25) menambahkah, ada berbagai cara untuk menggali consumer insight. Cara yang paling populer adalah dengan Why Test, Reason Test atau ada juga yang menyebutnya dengan So What Test. Pada dasarnya, kepada target segmentasi kita “cerca” dengan pertanyaan “mengapa begitu ?” atau “biar apa?”.

2.6Consumer Journey

Ada kecenderungan saat ide sudah didapat, kita akan terburu-buru memikirkan bentuk iklan atau bahkan kita akan langsung membuat iklan, tanpa mengetahui dulu jenis media dan isi media apa yang diinginkan oleh target segmen kita. Untuk menentukan bagaimana menyampaikan ide-ide yang sudah ada kedalam media yang akan digunakan maka diperlukan sebuah perencanaan yang baik agar dapat menghasilkan point of contact (perhatian) yang dapat menjangkau sasaran dengan tepat. Consumer journey inilah yang digunakan untuk membuat atau menentukan media apa saja yang tepat digunakan untuk target segmentasi.

Menurut Kasilo (2008:65) consumer journey adalah sebuah cara dimana kita harus mengamati jadwal hidup target segmentasi kita sehari-hari. Kita harus tahu kegiatan apa saja yang dilakukan target segmen kita, dari pagi bangun tidur hingga


(2)

kembali tidur pada malam hari. Setelah menelaah consumer journey dengan memperhatikan sarana, penempatan dan kegiatan target segment membuat strategi komunikasi kita menjadi efektif dan efisien.

Berawal dari consumer journey ini kita akan menemukan point of contact dari target segmen kita, asalkan kita tidak terpaku oleh media-media konvensional (televisi,radio,koran) kita akan menemukan berbagai bentuk media baru yang tadinya tidak pernah terpikirkan.

Consumer insight merupakan bekal untuk membuat strategi komunikasi jadi efektif, sedangkan memahami consumer journey akan membuat strategi tersebut bisa disampaikan seara lebih efisien (Kasilo :2008,76)

2.7TinjauanMedia

Media adalah metode komunikasi umum yang membawa pesan, menurut Fandy Tjiptono (2007:243) dalam bukunya yang berjudul Strategi Pemasaran berpendapat bahwa media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran.

2.8Poster

Menurut Kusrianto (2007:338) Poster merupakan sala satu bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari tingkat penguasaan teknologi serta gaya hidup dari suatu zaman. Poster juga merupakan salah satu media penyampaian berbentuk dua dimensi yang didalamnya memuat gambar dan tulisan, untuk menyampaikan suatu informasi. Pada umumnya poster diletakkan menempel di tempat-tempat dimana banyak masyarakat dapat membacanya, dalam perancangan poster pertimbangan untuk pemiilihan unsur didalamnya sangatlah penting. Tipografi dan ilustrasi sebagai unsur yang sangat penting dalam media poster dan perlu dikaji lebih dalam. Maka dari itu untuk mendukung terciptanya karya desain yang menarik dan mencapai tujuan, berikut beberapa kajian tentang tipografi dan ilustrasi.

2.8.1 Prinsip Desain Poster

1. Keseimbangan/Balancing

Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Ada dua jenis keseimbangan tata letak desain yang bisa diterapkan:


(3)

a. Keseimbangan simetris/formal

Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun radial. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain.

Keseimbangan simetris mudah diterapkan dan keseimbangan simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan “terlalu direncanakan”.

b. Keseimbangan asimetris/non formal

Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain yang tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.

Untuk menerapkan keseimbangan asimetris perlu banyak latihan, keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca visual karena ketegangan visual yang dihasilkannya.

Type keseimbangan asimetris – Keseimbangan dalam warna

– Keseimbangan dalam bentuk dan ukuran – Keseimbangan dalam posisi

– Keseimbangan dalam nilai warna dan tekstur 2. Alur Baca/Movement

Alur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untuk mengarahkan “mata pembaca” dalam menelusuri informasi, dari satu bagian ke bagian yang lain.

3. Penekanan/Emphasis

Penekanan bisa dicapai dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas.

Macam-macam emphasis – Perbandingan ukuran

– Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar – Perbedaan warna yang mencolok


(4)

– Memanfaatkan bidang kosong

– Perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf 4. Irama/Rhythm

Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan, pola/pattern terentu.

5. Kesatuan/unity

Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisah sedemikain rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. Misalnya nama gedung tempat acara berlangsung harus dekat dengan teks alamat.

Macam-macam unity

– Mendekatkan beberapa elemen desain – Dibuat bertumpuk

– Memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi – Perbedaan informasi

– Perbedaan warna latar belakang 6. Kesan / Specific Appeal

Poster dirancang untuk keperluan khusus berdasarkan suatu tema. Hal ini untuk memberikan kesan suatu sentuhan yang sesuai dengan produk, acara, atau layanan.

2.9Infografis

Tidak dapat dipungkiri hampir sebagian besar orang suka mendapatkan informasi dengan gambar, dan semakin unik dan kreatif informasi itu dikemas, maka orang akan semakin tertarik untuk mencari informasi tersebut. Itulah yang membuat infographic selalu menarik perhatian banyak orang. Infografis adalah gabungan tema besar kejadian yang informasinya digali secara mendalam kemudian ditampilkan secara bersamaan beserta foto yang menjelaskan tiap sudut permalahan. Dapat dikatakan infografis mungkin salah satu solusi terkait kebosanan masyarakat melihat tampilan presentasi yang monoton apalagi terkait prosentase data.

Menurut Doug Newsom dan Jim Haynes dalam bukunya Public Relations Writing (2004:21), infografis adalah visual grafis yang menampilkan representasi dari informasi, data dan pengetahuan. Infografis menyajikan informasi yang cepat jelas dan kompleks, seperti tanda, peta, jurnalisme, pendidikan, dan pengetahuan. Dengan


(5)

infografik informasi akan lebih mudah diproses dan juga mengubah data, informasi, permasalahan yang riil dan kompleks menjadi visual yang lebih sederhana untuk dicerna oleh audience.

Popularitas infografis telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Infografis kini dapat ditemukan di berbagai surat kabar, presentasi, dan internet dengan beragam jenis visual grafis yang mencakup peta diagram, visualisasi data dan teknis, penjelasan instruksional dan ilmiah untuk menggambarkan informasi yang luas menjadi lebih padat dan mudah dimengerti.

1. Jenis- Jenis Infografis

Secara umum infografis terbagi menjadi dua jenis, yaitu grafis informatif dan grafis visual.

a. Grafis informatif adalah grafis yang memaparkan kejadian, proses, hasil penelitian maupun fakta secara artistik. Di sini unsur-unsur yang terdapat dalam kaidah seni seperti warna, bentuk, irama, kesatuan dan komposisi antara penempatan infografis dan naskah diperhatikan untuk menarik perhatian pembaca.

b. Sedangkan grafis visual adalah grafis yang bersifat sebagai ilustrasi dari seluruh isi berita maupun opini yang digambarkan secara analogi, simbol dan metafora dengan artistik. Grafis visual tidak terdapat ulasan maupun teks pendukung yang mendampingi.


(6)

2.10 Kerangka Pikir

Gambar 3 Kerangka Pikir

Latar Belakang:

Pemahaman yang keliru tentang harga darah

Masalah:

1. Masyarakat memproteskan menganggap darah donor dijual kepada pasien

2. Masyarakat tidak tahu kejelasan soal darah yang dijual kepada pasien dan masyarakat tidak tahu tentang biaya pengganti pengolahan darah (BPPD)

Solusi:

Membuat iklan layanan masyarakat yang berisi tentang informasi BPPD.

Tujuan:

1. Masyarakat teredukasi tentang Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD)

2. Masyarakat tersadarkan kembali untuk menolong sesama melalui donor darah

Hasil:

Iklan Layanan Masyarakat

Consumer Insight :

Untuk menentukan isi pesan

Consumer Journey :


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah T1 362010051 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah T1 362010051 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah T1 362010051 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Propaganda Politik dalam Iklan (Analisis Wacana Kritis Iklan Layanan Masyarakat Nasional Demokrat) T1 362007075 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Media Pembelajaran Sistem Pengukuran Aktivitas Elektrik Jantungeadaan Oksigen dalam Darah, dan Tekanan Darah dengan Metode NonInvasive T1 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penentuan BasalValue Tekanan Darah Mahasiswa dari Sejumlah Latar Belakang Etnik T1 BAB II

0 0 3

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tekanan Darah Mahasiswa dengan Latar Belakang Etnik yang Berbeda di Salatiga T1 BAB II

0 0 3

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah dan Profil Metabolik T1 BAB II

0 1 8