MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA KECAMATAN CIBEBER.

(1)

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG

SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA KECAMATAN CIBEBER

Oleh :

Dandung Saputra Kriswanto 08 10 418

Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada setiap siklusnya membahas tentang penggunaan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPA. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Tujuan penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud Benda. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian yaitu dari lembar observasi dan lembar evaluasi siswa yang terdiri dari 10 butir soal yang terdiri dari 5 soal pihan ganda dan 5 soal uraian. Temuan setelah melaksanakan penelitian dan pengolahan data maka hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut : Hasil belajar siswa diukur melalui soal evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran selesai pada setiap siklusnya. Hasil belajar pada evaluasi diakhir pembelajaran setelah menggunakan Metode Demonstrasi mengalami peningkatan ditunjukan dengan hasil belajar siswa pada setiap tindakan, sebagai berikut : nilai awal siswa sebelum tindakan menunjukan nilai rata-rata 53,31 yang masih di bawah KKM yang telah ditentuksn yaitu 66,67. Pada tindakan siklus I menunjukan nilai rata-rata 79,96 dan tindakan siklus II menunjkan nilai rata-rata 90,56. Bentuk pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran akan lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Perencanaan yang baik dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas salah satunya dengan penggunaan LKS, pada pelaksanaan pembelajaran LKS dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, LKS juga dapat dijadikan sebagai gambaran hasil belajar siswa. Pengunaan Metode Demonstrasi diupayakan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.


(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat-sifat Wujud Benda di Kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber” ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kita sebagai umatnya. Semoga Allah SWT meridhainya.

Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat bagi penulis dalam mengakhiri program studi yang ditempuh untuk mengikuti sidang sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam hal penulisan, pemakaian bahasa maupun hal kelengkapan isinya, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, keritik dan saran sangat penulis harapkan dari para ahli dan pembaca pada umumnya agar tercapai perbaiakan di masa yang akan datang.

Akhir kata, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati semoga karya ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya serta dapat diterima semua pihak. Amiin Ya Robbal A’lamiin

Bandung, Januari 2013


(3)

Ucapan Terima Kasih

Syukur alhaamdullilah penulis ucapkan, karena terselesaikannya skripsi ini merupakan anugrah dan kebahagiaan yang sangat besar, namun sangat penulis sadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak luput dari bantuan, dukungan dan kepedulian berupa moril dan materil dari semua pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Yang Terhormat Drs. Dede Somarya M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar FIP.

2. Yth. Bapak Drs. Agus Fany Chandra, M.pd. Selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan mencurahkan pikiran serta bimbingannya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesikan tepat pada waktuya.

3. Yth. Bapak Drs. Tatang syaripudin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan pembinaannya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

4. Yth. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Prodi PGSD atas informasi, bantuan, binaan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Prodi PGSD ini.

5. Yth. Bapak Achar Ramdani S.Pd (Kepala Sekolah) beserta rekan-rekan Dewan Guru SDN Sukamulya Kecamatam Cibeber Kabupaten Cianjur, atas segala dorongan serta bantuannya.

6. Untuk Kedua Orang Tua yang sangat saya hormati karena telah memberikan dukungan baik moril maupun materil terutama do’a sehingga diberikan kelancaran dalam penulisan skripsi ini.

7. Untuk Istriku tersayang yang telah memberikan segala perhatian dan kasih sayangnya serta dukungannya sehigga penulis sangat termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa PGSD Dual Modes, atas segala kebersamaan dan kerjasamanya. Semoga di depan kesuksesan telah menunggu kita semua. Amin.


(4)

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan FIP.

Akhir kata, terima kasih atas segala hal yang telah diberikan kepada penulis untuk terselesakannya skrpsi ini, semoga mendapatkan ridha dan balasan yang setimpal dari-Nya. Amin

Bandung, Januari 2013


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 6

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi ... 8

B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 12

C. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA ... 18

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21

B. Model Penelitian ... 22

C. Subjek Penelitian ... 23

D. Rencana Tindakan ( Prosedur Penelitian ) ... 23

E. Data dan Sumber Data ... 26

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL ... 28


(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ... 41 B. SARAN ... 42 DAFTAR PUSTAKA


(7)

Daftar Tabel

Tabel Halaman

4. 1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus 28

4. 2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I 32


(8)

Daftar Gambar

Gambar Halaman

3. 1 Gambar Alur Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Targgert 22 4. 1 Gambar Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa 40 4. 2 Gambar Peningkatan Ketuntasan Pembelajaran Siswa 40


(9)

Daftar Lampiran 1. Persiapan Mengajar (RPP)

2. Lembar Kerja Siswa 3. Lembar Evaluasi

4. Bobot Poin Soal Evaluasi

5. Hasil Pembelajaran Setiap Siklus

6. Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa 7. SK Bimbingan


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan program pemerintah saat ini untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya salah satunya menciptakan tenaga pengajar yang profesional agar pendidikan di Indonesia semakin berkembang karena dilaksanakan oleh tenaga pendidik yang ahli dibidangnya. Hal ini sejalan dengan makna pendidikan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) 2003 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. IPA dikenal juga dengan nama Sains. Kata Sains berasal dari Natural Science, yang artinya ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut Muh. Amin (1987:3) mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang didalamnya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.

Pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sehingga siswa melalui kegiatan dalam pembelajaran dapat menghasilkan penemuan-penemuan oleh siswa itu sendiri. Seorang guru harus mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran atau kompetensi yang harus dicapai dengan penggunaan metode yang tepat akan tercipta suasana belajar yang komunikatif, materi pembelajaran semakin jelas, mempermudah


(11)

2

penyampaian materi kepada siswa, dan menjadikan guru bukan satu-satunya sumber belajar.

Pada pelaksanaan pembelajaran IPA di lapangan masih dirasakan tergolong menggunakan metode pembelajaran yang kurang efektif dan tidak bervariatif, metode yang digunakan bersifat konvensional atau tradisional. Para guru masih memandang pembelajaran IPA adalah suatu proses mentransfer konsep, teori, fakta, dan prinsip dari materi pembelajaran saja, metode pembelajaran yang dilakukan terbatas pada metode ceramah. Hal ini menimbulkan kecenderungan yang negatif bagi siswa, karena siswa hanya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan saja, siswa cenderung menjadi siswa yang pasif.

Berdasarkan hasil analisis nilai siswa kelas IV SDN Sukamulya pada pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud Benda menunjukan nilai rata-rata siswa hanya mencapai 53,31 dari Kriteria Ketuntasan Minimal 66,67. Berdasarkan catatan di lokasi penelitian, pada pembelajaran Sifat-sifat Wujud Benda ini siswa cenderung pasif. Berdasarkan hasil obsevari di lokasi, identifikasi penyebab masalahnya antara lain :

a. Guru kurang memberikan contoh-contoh soal realistik (sesuai dengan pengalaman keseharian siswa).

b. Guru tidak menggunakan media/alat bantu pembelajaran untuk memperjelas konsep.

c. Siswa cenderung pasif pada saat pembelajaran. d. Nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM.

Dari analisis penyebab masalah diatas maka alternatif pemecahan masalah yang akan coba diterapkan adalah penggunaan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi Sifat-sifat Wujud Benda dan hubungannya dengan peningkatan hasil belajar siswa, sebagai bentuk uji coba atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN Sukamulya. Metode demonstrasi dipilih karena dapat memberikan


(12)

3

pengalaman langsung kepada siswa tentang materi yang disampaikan dalam pembelajaran seperti yang telah diuraikan oleh Muhibbin Syah (1995:201) mengatakan bahwa :

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Selain itu Asep Herry Hernawan et al. (2007:96) menyatakan bahwa

“Demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan

dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan”.

Pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan Metode Demonstrasi pada pembelajaran IPA menuntut penerapan pembelajaran yang bervariasi serta menggunakan alat dan bahan yang dipraktikkan langsung di depan siswa sehingga siswa dapat mengamati langsung objek yang sedang dipelajari agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sangat berkesan dan akan terus diingat serta siswa akan lebih tertarik terhadap pembelajaran IPA hal tersebut memungkinkan akan tercapainya hasil pembelajaran yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan hal yang dibahas tadi dengan mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat-sifat Wujud Benda di Kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber” pengambilan judul ini dilatar belakangi oleh beberapa sebab salah satunya adalah tidak maksimalnya hasil pembelajaran IPA di kelas IV SDN Sukamulya pada materi Sifat-sifat Wujud Benda di semester satu.


(13)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka fokus masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah ” Bagaimanakah Penggunaan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat-sifat Wujud Benda di Kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber ?”.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifta-sifat Wujud Benda di kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber .

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dipersiapkan untuk disajikan adalah materi pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud Benda kelas IV semester I di SDN Sukamulya.

2. Pelaksanan pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui penggunaan Metode Demonstrasi dengan menggunakan alat bantu atau benda yang diperaktekkan langsung dalam pembelajaran serta RPP, LKS, Lembar Observasi, Butir soal tes tertulis dan sumber belajar lainnya.

3. Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil evaluasi setelah pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharakan dapat bermanfaat : 1. Bagi penulis :

a) Sebagai salah satu tugas akhir perkuliahan yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk menyelesaikan perkuliahan.


(14)

5

b) Sebagai sarana untuk melatih menggunakan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran di kelas.

c) Menjadi sebuah pengalaman, ilmu dan bekal yang sangat berharga. d) Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang lebih

disempurnakan lagi oleh peneliti selanjutnya. 2. Bagi Guru :

1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru untuk meningkatkan prestasi siswa.

2) Guru diharapkan dapat memberi variasi dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan kondisi pembelajaran.

3) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan berbagai macam metode pembelajaran di dalam kelas terutama Metode Demonstrasi sehingga potensi diri siswa juga meningkat dan pembelajaran lebih menarik, bermakna, menyenangkan serta mempunyai daya tarik.

4) Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran IPA dengan refleksi diri atas kinerjanya melalui PTK

3. Bagi siswa :

1) Siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan pendekatan ilmiah dan siswa didorong untuk meningkatkan semangat belajarnya. 2) Dengan metode yang bervariatif siswa mendapatkan pengalaman baru

dalam belajar, sehingga menjadi lebih bersemangat dalam belajar. 3) Siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam

rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa.


(15)

6

4. Bagi kepala sekolah :

1) Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dan meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah terutama dalam pembelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, berikut ini dijelaskan beberapa istilah penting dalam penelitian ini :

1. Hasil belajar

Soedjirto (1993:43) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan pendidikan yang ditempuh”. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah mengalami interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar selama satu periode tertentu dan melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar yang pada akhirnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang dimaksud adalah pengetahuan (kognitif) yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dari soal evaluasi sebanyak 10 butir soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

2. Metode Demonstrasi

Menurut Aminuddin Rasyad (2002:08) “Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas”. Metode Demonstrasi yang dimaksud adalah metode yang dipergunakan dalam pembelajaran IPA untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dengan cara memperlihatkan langsung kepada siswa tentang Sifat-sifat Wujud Benda melalui penggunaan media pembelajaran.


(16)

7

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian

Hasil yang ingin dicapai padapembelajaran IPA dalam penelitian ini yaitu nilai semua siswa diharapkan di atas KKM yang telah ditentukan. Batas KKM ditentukan dengan cara menghitung aspek-aspek yang ada dalam pembelajaran yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake siswa. Batas nilai KKM dalam penelitian ini yaitu 66,67 sedangkan hasil yang ingin dicapai 96,87 % siswa mendapat nilai di atas KKM dengan nilai yang baik. Ketuntasan 96,87 % tidak 100% karena di dalam kelas terdapat siswa yang berkebutuhan khusus (ABK) sehingga dirasa akan sangat susah untuk mencapai target KKM yang telah ditentukan.


(17)

21

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan, yaitu masalah yang ada di dalam kelas. Pelaksanaan tindakan kelas ini meliputi perencanaa, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya kita pelajari beberapa definisi PTK, diantaranya :

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya dari pihak terkait, khususnya guru sebagai pengajar, untuk meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar ke arah tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran itu sendiri. Masalah penelitiannya bersumber dari lingkungan kelas yang dirasakan sendiri oleh guru untuk diperbaiki, dievaluasi dan akhirnya dibuat suatu keputusan sebagai solusi dan dilaksanakan suatu tindakan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran tersebut (Indrawati ea al,2000:10). Selanjutnya menurut Hopkis (1993:01) yang dikutip oleh Ade Rukman (2008:08) mengemukakan bahwa “ PTK adalah suatu tindakan penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mengajarnya sendiri atau koleganya dan untuk menguji asumsi teori pendidikan dalam praktik..”. Sejalan dengan itu Mc. Targart yang dikutif oleh Hermawan (Ruswandi,2000:01) menyatakan bahwa :

Penelitian tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pengajaran dengan cara memberikan perubahan-perubahan dan mempelajari akibat-akibat dari perubahan-perubahan itu, jenis dan sifat perubahan tersebut dapat terjadi sebagai hasil mengajar reflektif. Dengan demikian alasan perlunya guru melakukan PTK adalah keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan mungkin ditingkat yang lebih luas, sehingga ia perlu melakukan review terhadap kinerjanya sendiri, untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai masukan terhadap kinerjanya sendiri, dan mungkin dapat dipakai sebagai masukan dalam review kinerja sekolah.


(18)

22

Tujuan Penelitian Tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat tersebut dilaksanakan serta untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

B. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam peneltian ini adalah model spiral dari Kemmis & Mc Taggart (Basrowi,2008:68). PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai. Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud sebagai berikut :

Gambar 3.1 Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart


(19)

23

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti gambar di atas adalah penelitian yang terdiri dari beberapa siklus. Jika pada siklus pertama penelitian tersebut kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang pertama. Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan dirasa cukup.

C. Subjek Penelitian

Adapun subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/20013 semester I. Subjek penelitian diambil sebanyak satu kelas.

D. Rencana Tindakan ( Prosedur Penelitian )

Dalam tahap ini kegiatan yang harus dipersiapkan meliputi : 1. Tindakan Siklus I

a. Perencanaaan tindakan

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyusunan Lembar kerja siswa serta lembar evaluasi. Pembelajaran akan dilaksanakan melalui pengunaan Metode Demonstrasi dimana guru memperaktikkan langsung materi pembelajaran Sifat-sifat Benda Padat di depan kelas dengan menggunakan media pembelajaran.

2) Menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan Sifat-sifat Benda Padat yaitu batu koral, gelas, mangkok dan penghapus. b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan Metode Demonstrasi untuk memperlihatkan sifat-sifat dari benda padat. Sifat benda padat ditunjukan dengan memindahkan batu koral dari atas meja ke dalam gelas kemudian dipindahkan lagi ke dalam


(20)

24

mangkok. Untuk sifat benda padat lainnya digunakan penghapus yang ditekan oleh tangan dengan kuat. Setelah proses demonstrasi selesai siswa berdiskusi di dalam kelompok.

2) Bagian akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi dengan menggunakan instrumen tes yang berupa soal-soal evaluasi yang terdiri 10 butir soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

c. Observasi

Bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap pelaksanaan dilaksanakan observasi atau pengamatan langsung mengenai situasi pada saat pembelajaran dilaksanakan di kelas. Obervasi dilaksanankan oleh dua orang guru yang berpengalaman. Observasi dipandang sebagai teknik yang paling tepat untuk mengumpulkan data atau informasi berupa proses perubahan kinerja pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi merupakan tahap akhir dalam setiap siklus penelitian Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan memeriksa dan mengkaji hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil kajian memberikan gambaran dan menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan berikutnya. Bila belum memenuhi target maka akan diteruskan ke siklus berikutnya.

2. Tindakan Siklus II

a. Perencanaaan tindakan

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikaji sesuai hasil refleksi pada pembelajaran siklus I Pembelajaran akan dilaksanakan dengan pengunaan Metode Demonstrasi dimana guru memperaktikkan langsung materi pembelajaran Sifat-sifat Benda Cair di depan kelas dengan menggunakan media pembelajaran. Pada pelakasanaan siklus II sangat mungkin ada beberapa perbaikan atau penambahan pada kegiatan pembelajaran.


(21)

25

2) Menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan Sifat-sifat Benda Padat yaitu air mineral, botol plastik, gelas, pensil dan jarum.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi untuk memperlihatkan sifat-sifat dari benda cair. Sifat benda cair ditunjukan dengan memindahkan air dari dalam botol ke dalam gelas kemudian air dimiringkan posisinya selanjutnya air dimasukan kembali ke dalam botol kemudian dilubangi oleh jarum. Setelah proses demonstrasi selesai siswa bediskusi di dalam kelompok.

2) Bagian akhir pelaksanan dilakukan evaluasi dengan menggunakan instrumen tes yang berupa soal-soal evaluasi yang terdiri 10 butir soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

c. Observasi

Bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap pelaksanaan dilaksanakan observasi atau pengamatan langsung mengenai situasi pada saat pembelajaran dilaksanakan di kelas. Observasi dilakukan oleh dua urang guru yang berpengalaman. Observasi dipandang sebagai teknik yang paling tepat untuk mengumpulkan data atau informasi berupa proses perubahan kinerja pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi kembali dilaksanan untuk mengkaji hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil kajian memberikan gambaran dan menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan berikutnya. Bila belum memenuhi target maka akan diteruskan ke siklus berikutnya.


(22)

26

E. Data dan Sumber Data

Data penelitian terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil pengerjaan siswa pada Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proses pembelajaran, data dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa dan data hasil tes tertulis.

Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Bulan Januari 2013. Sampel sebagai subjek penelitian diambil sebanyak satu kelas.

Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi sasaran penelitian di SD tersebut karena sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti bertugas dimana di sekolah tersebut dikelas IV banyak ditemukan masalah pembelajaran karena di kelas IV merupakan peralihan dari kelas rendah ke kelas tinggi terutama dalam pemahaman dan hasil belajar siswa yang relatif rendah pada mata pelajaran IPA.

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument-instrumen penelitian sebagai berikut, diantaranya :

1. Butir Soal Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa (kognitif) setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran atas materi pembelajaran yang telah disampaikan. Tes tertulis ini disajikan dalam bentuk lembar evaluasi siswa yang terdiri dari butir-butir soal dengan jumlah soal pada setiap siklusnya terdiri dari 10 butir soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

2. Lembar Kerja Siswa

Digunakan untuk membantu siswa agar memepermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. LKS juga dapat dijadikan sebagai gambaran awal untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.


(23)

27

3. Lembar Observasi

Merupakan alat untuk mengukur kegiatan pembelajaran terutama aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran ketika sedang berlangsung dapat diamati. Lembar observasi dapat mengukur atau menilai proses pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang dilakukan. Lembar Observasi terlampir.

Dengan Metode Demonstrasi ini peneliti mendeskripsikan hasil data yang telah diperoleh dalam penelitian secara objektif. Adapun teknik pengolahan data ini sebagai berikut:

a. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian. b. Mendeskripsikan hasil penelitian.

Data hasil tes yang diperoleh pada setiap siklus melalui soal avaluasi, kemudian diberi skor untuk setiap butir soalnya. Soal urian yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap siswa kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Metode Demonstrasi. Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Nilai siswa dihitung dengan rumus : N = skor perolehan siswa X 100

Skor maksimum

Nilai rata-rata siswa dihitung dengan rumus : R = R

S Keterangan :

R = Rata-rata

R = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh

S = Banyak data (Siswa)

Presentase siswa yang memperoleh nilai > 66,67: N = siswa dengan nilai >66,67 X 100%


(24)

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Penerapan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud Benda di kelas IV SDN Sukamulya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya adapun tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II melalui penggunaan metode demonstrasi mengalami peningkatan dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai awal rata-rata siswa sebelum pelaksanaan siklus hanya mencapai 53,31 setelah pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,96 kemudian pada pelaksanaan tidakan siklus II meningkat menjadi 90,56.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diupayakan oleh guru melalui menyampaikan materi pembelajaran dengan cara mendemonstrasikan materi pembelajaran tentang ‘sifat-sifat wujud benda’ di depan kelas dengan menggunakan media yang sederhana dan mudah ditemukan oleh siswa, pelaksanaan demonstrasi siswa dibagi dalam beberapa kelompok agar siswa dapat berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari pelaksanaan demonstrasi. Sebelum pelaksanan demonstrasi guru memperkanalkan alat dan bahan terlebih dahulu serta membimbing siswa agar mencatat hal-hal yang penting yang mereka lihat dari proses demonstrasi, setelah pelaksanaan demonstrasi selesai guru membimbinng siswa untuk membuat kesimpulan di dalam kelompok agar semua siswa dapat mengeluarkan pendapatnya masing-masing kemudian siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru merencanakan pelaksanaan pembelajaran dilengkapi dengan LKS yang dimaksudkan untuk membantu siswa memahami materi pebelajaran pada tahap diskusi kelompok dan diskusi kelas.


(25)

42

B. SARAN

1. Kreativitas guru sangat dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Penguasaan berbagai macam metode pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru pada saat ini. Memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai materi pembelajaran yang akan disampikan merupakan langkah awal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan. Untuk membantu guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan hasil yang lebih baik salah satu arlternatif yang dapat ditempuh yaitu penggunaan media pembelajaran yang dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa agar siswa antusias mengikuti pembelajaran.

2. Dalam sebuah pembelajaran tidak ada satu pendekatan dan metode pembelajaran yang selalu efektif serta tidak ada pula pendekatan dan metode pembelajaran yang selalu buruk bila diterapkan dalam proses pembelajaran seperti halnya pula metode demonstrasi efektif atau tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh kemampuan dan kreativitas guru serta kondisi siswa itu sendiri, oleh karena itu penggunaan metode demonstrasi menuntut kreativitas guru baik dalam merencanakan, pelaksanaan dan sampai proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan.

3. Melalui penggunaan LKS guru diharapkan mampu membimbing siswa supaya dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapatnya karena hal tersebut akan sangat berpengaruh pada pencapaian hasil pembelajaran yang lebih baik.

4. Dengan segala kekurangan, mudah-mudahan peneltian ini dapat dijadikan dasar bagi pembaca, para guru dan peneliti lainnya dalam menerapkan penggunaan Metode Demonstrasi dalam pembelajara IPA di Sekolah Dasar.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Mohamad. (1992). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas, untuk Guru. Bandung : CV. Yrama Widya.

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asep, dkk. (2007). Bahan Belajar Mandiri; Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung : UPI Press.

Blog BBPP Lembang. Penerapan Metode demonstrasi. Tersedia : http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/605-menerapkan-metode-demonstrasi

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Dimyati dan Moedjono. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud.

Sadiman, Areif. (1990). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.

Surya, Moh. (1992). Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Tabarin, Rusyan. (1993). Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan Dasar. Bandung : Bina Budhaya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Bahan Belajar Mandiri; Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Wahyono, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS.


(27)

(1)

26

E. Data dan Sumber Data

Data penelitian terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil pengerjaan siswa pada Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proses pembelajaran, data dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa dan data hasil tes tertulis.

Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Bulan Januari 2013. Sampel sebagai subjek penelitian diambil sebanyak satu kelas.

Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi sasaran penelitian di SD tersebut karena sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti bertugas dimana di sekolah tersebut dikelas IV banyak ditemukan masalah pembelajaran karena di kelas IV merupakan peralihan dari kelas rendah ke kelas tinggi terutama dalam pemahaman dan hasil belajar siswa yang relatif rendah pada mata pelajaran IPA.

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument-instrumen penelitian sebagai berikut, diantaranya :

1. Butir Soal Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa (kognitif) setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran atas materi pembelajaran yang telah disampaikan. Tes tertulis ini disajikan dalam bentuk lembar evaluasi siswa yang terdiri dari butir-butir soal dengan jumlah soal pada setiap siklusnya terdiri dari 10 butir soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

2. Lembar Kerja Siswa

Digunakan untuk membantu siswa agar memepermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. LKS juga dapat dijadikan sebagai gambaran awal untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.


(2)

27

Dandung Saputra Kriswanto, 2013

Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran ipa tentang sifat-sifat wujud benda di kelas iv sdn sukamulya kecamatan cibeber

3. Lembar Observasi

Merupakan alat untuk mengukur kegiatan pembelajaran terutama aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran ketika sedang berlangsung dapat diamati. Lembar observasi dapat mengukur atau menilai proses pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang dilakukan. Lembar Observasi terlampir.

Dengan Metode Demonstrasi ini peneliti mendeskripsikan hasil data yang telah diperoleh dalam penelitian secara objektif. Adapun teknik pengolahan data ini sebagai berikut:

a. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian. b. Mendeskripsikan hasil penelitian.

Data hasil tes yang diperoleh pada setiap siklus melalui soal avaluasi, kemudian diberi skor untuk setiap butir soalnya. Soal urian yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap siswa kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Metode Demonstrasi. Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Nilai siswa dihitung dengan rumus : N = skor perolehan siswa X 100

Skor maksimum

Nilai rata-rata siswa dihitung dengan rumus : R = R

S Keterangan :

R = Rata-rata

R = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh

S = Banyak data (Siswa)

Presentase siswa yang memperoleh nilai > 66,67: N = siswa dengan nilai >66,67 X 100%


(3)

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Penerapan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud Benda di kelas IV SDN Sukamulya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya adapun tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II melalui penggunaan metode demonstrasi mengalami peningkatan dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai awal rata-rata siswa sebelum pelaksanaan siklus hanya mencapai 53,31 setelah pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,96 kemudian pada pelaksanaan tidakan siklus II meningkat menjadi 90,56.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diupayakan oleh guru melalui menyampaikan materi pembelajaran dengan cara mendemonstrasikan materi pembelajaran tentang ‘sifat-sifat wujud benda’ di depan kelas dengan menggunakan media yang sederhana dan mudah ditemukan oleh siswa, pelaksanaan demonstrasi siswa dibagi dalam beberapa kelompok agar siswa dapat berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari pelaksanaan demonstrasi. Sebelum pelaksanan demonstrasi guru memperkanalkan alat dan bahan terlebih dahulu serta membimbing siswa agar mencatat hal-hal yang penting yang mereka lihat dari proses

demonstrasi, setelah pelaksanaan demonstrasi selesai guru

membimbinng siswa untuk membuat kesimpulan di dalam kelompok agar semua siswa dapat mengeluarkan pendapatnya masing-masing kemudian siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru merencanakan

pelaksanaan pembelajaran dilengkapi dengan LKS yang dimaksudkan untuk membantu siswa memahami materi pebelajaran pada tahap diskusi kelompok dan diskusi kelas.


(4)

42

Dandung Saputra Kriswanto, 2013

Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran ipa tentang sifat-sifat wujud benda di kelas iv sdn sukamulya kecamatan cibeber

B. SARAN

1. Kreativitas guru sangat dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Penguasaan berbagai macam metode pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru pada saat ini. Memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai materi pembelajaran yang akan disampikan merupakan langkah awal untuk mencapai hasil pembelajaran yang

diharapkan. Untuk membantu guru menyampaikan materi

pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan hasil yang lebih baik salah satu arlternatif yang dapat ditempuh yaitu penggunaan media pembelajaran yang dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa agar siswa antusias mengikuti pembelajaran.

2. Dalam sebuah pembelajaran tidak ada satu pendekatan dan metode pembelajaran yang selalu efektif serta tidak ada pula pendekatan dan metode pembelajaran yang selalu buruk bila diterapkan dalam proses pembelajaran seperti halnya pula metode demonstrasi efektif atau tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh kemampuan dan kreativitas guru serta kondisi siswa itu sendiri, oleh karena itu penggunaan metode demonstrasi menuntut kreativitas guru baik dalam merencanakan, pelaksanaan dan sampai proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan.

3. Melalui penggunaan LKS guru diharapkan mampu membimbing siswa

supaya dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapatnya karena hal tersebut akan sangat berpengaruh pada pencapaian hasil pembelajaran yang lebih baik.

4. Dengan segala kekurangan, mudah-mudahan peneltian ini dapat

dijadikan dasar bagi pembaca, para guru dan peneliti lainnya dalam menerapkan penggunaan Metode Demonstrasi dalam pembelajara IPA di Sekolah Dasar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Mohamad. (1992). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas, untuk Guru. Bandung : CV. Yrama Widya.

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asep, dkk. (2007). Bahan Belajar Mandiri; Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung : UPI Press.

Blog BBPP Lembang. Penerapan Metode demonstrasi. Tersedia :

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/605-menerapkan-metode-demonstrasi

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Dimyati dan Moedjono. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud.

Sadiman, Areif. (1990). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.

Surya, Moh. (1992). Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Tabarin, Rusyan. (1993). Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan Dasar. Bandung : Bina Budhaya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Bahan Belajar Mandiri; Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Wahyono, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS.


(6)

Dandung Saputra Kriswanto, 2013

Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran ipa tentang sifat-sifat wujud benda di kelas iv sdn sukamulya kecamatan cibeber

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA Penggunaan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas IV SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

0 0 41

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 29

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Mekarmulya Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.

0 1 26

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA KECAMATAN CIBEBER : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Sukamulya Tahun Pelajaran 2012/20

0 0 33

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN CIKADUT 5 KOTA BANDUNG.

0 0 27

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADAT,CAIR DAN GAS.

0 0 21

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD.

0 0 24

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cidomba Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur.

0 0 29

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN MEKRSARI 3 CIMANGGIS DEPOK.

1 6 25