PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IDI SEKOLAH DASAR.

(1)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Hipotesis Tindakan... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitan ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 9

F. Modeel Penelitian... 11

BAB II PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS I SEKOLAH DASAR A. Mata Pelajaran IPS di SD ... 12

1. Pembelajaran IPS di SD... ... 13

2. Pembelajaran IPS di Kel;as I... .. 13

3. Materi Pokok ... 14

B. Pembelajaran Terpadu ... 15

1. Pengertian Pembelajaran Terpadu... 15

2. Latar Belakang Pembelajaran Terpadu………. 17

3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Terpadu ... 17


(2)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

5. Pemetapan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu ... 21

6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu ... 22

7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu ... 22

8. Keunggulan Pembelajaran terpadu ... 23

C. Penerapan Pembelajaran Terpadu ... 24

D. Rancangan Pembelajaran terpadu ... 25

E. Implementasi Hasil Penelitian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian ... 28

1. Metode Penelitian... 28

2. Model Penelitian ... 29

3. Alur Penelitian ... 29

B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 31

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 32

1. Teknik Pengumpulan data ... 32

2. Alat pengumpulan Data... 33

D. Teknik Pengolahan Data ... 35

1. Hasil Pengolahan data Observasi ... 35

2. Hasil Pengolahan Data Tes ... 36

3. Refleksi dari Hasil Pengolahan dan Observasi ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...39

1. Siklus I... 39

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 39

b. Akitivitas guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 45

c. Hasil Belajar ... 46


(3)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

2. Siklus II... 47

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 47

b. Akitivitas guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 51

c. Hasil Belajar ... 52

d. Refleksi ... 53

3. Siklus III... 54

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 54

b. Akitivitas guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 58

c. Hasil Belajar ... 59

d. Refleksi ... 60

B. Pembahasan... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64

B. Saran... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN


(4)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab dapat menghasilkan generasi penerus yang berkualitas, yaitu sunber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berjiwa sosial tinggi.

Seperti yang tercantum dalam undang-undang no 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewjudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keserdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Keberhasilan pendidikan merupakan harapan bagi pemerintah, masyarakat, dan orang tua pada umumnya. Keberhasilan pendidikan sangat diharapkan mengingat dapat menghasilkan generasi yang akan meneruskan pembangan dimasa yang akan datang.

Siswa diharapkan mempunyai kemampuan yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga siswa dapat mengembangkan bakat, minat , serta melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya. Terlebih dalam mata pelajaran IPS siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.


(5)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 IPS sebagai pelajaran yang menempatkan suatu fungsi atau panduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang berhubungan dengan manusia didalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek-subjek: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial (S.Nasution 1983).

Numan Somantri (2001) IPS sebagai pelajaran ilmu umum sosial yang

disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD juga tingkat menengah.

Menyederhanakan mengandung arti :

a. Menemukan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di Universitas menjadi pejaran yang sesuai dengan kematangan berfikir para siswa sekolah dasar dan lanjutan.

b. Mempertautkan dan memadukan bahan berasal aneka cabag ilmu-ilmu pelajaran yang mudah dicerna.

Pembelajaran IPS yang disusun berdasarkan atas Taksonomi tujuan pendidikan, maka kita akan berbicara mengenai tujuan pendidikan yang berorientasi pada perubahan tingkah laku para siswa, yaitu :

1) Pengetahuan dan pemahaman 2) Sikap hidup belajar

3) Nilai sosial dan siakap,serta 4) Keterampilan

Keterampilan sosial merupakan pengembangan dari keterampilan akademis dan sikap serta nilai yang baik. Nilai dan sikap yang baik adalah semua sikap dan nilai yang patut dimiliki para siswa


(6)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Jack Fraenkel mengatagorikan keterampilan sosial IPS sebagai keteramapilan-keterampilan untuk : (1) membuat rencana dengan orang lain, (2) partisipasi dalam usaha meneliti sesuatu, (3) partisipasi produktif dalam diskusi kelompok (4) menjawab secara sopan pertanyaan orang lain, (5) memimpin diskusi kelompok, (6) bertindak secara bertanggung jawab dan warga negara yang cinta damai, (7) menolong orang lain.

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam kurikulum sekolah dasar, pendidikan IPS memiliki tujuan yang jelas yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang seutuhnya yang memiliki keterampilan sosial serta mampu mennghadapi tantangan yang dialami dalam kehidupannya, serta mampu menghargai dan memecahkan masalah-masalah dalam konflik sosial sebagai mahluk sosial dan mahluk Tuhan Yang Maha Esa.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, siswa kelas I diharapkan dapat menjelaskan lingkungan rumah sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah, karena pada umumnya siswa belum tahu apa arti lingkungan yang sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah, gunanya lingkungan sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah dan pentingnya lingkungan sehat serta prilaku dalam menjaga kebersihan rumah. Adanya materi tersebut siswa akan mengetahui manfaat dan pentingnya lingkungan rumah yang sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan masyarakat.


(7)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Dalam proses belajar mengajar guru harus memperhatikan perkembangan siswa serta harus mampu memiliki dan menciptakan situasi belajar mengajar yanng menyenangkan, mampu memilih dan melaksanakan media pembelajaran yang sesuai agar tujuan yang diharapkan terlaksana secara optimal sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.

Perkembangan sosial siswa sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas sehingga hubungan sosialnya menjadi bertambah luas. Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri (egasentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (memeprhatikan kepentingan orang lain)

Berdasar uraian di atas dan pengalaman mengajar di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, peneliti menarik kesimpulan bahwa pembalajaran IPS dalam materi lingkungan rumah yang sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah, saat ini belum bisa memberikan pemahaman yang maksimal terhadap siswa, hal ini terlihat dari kemampuan nilai hasil belajar siswa belum sesuai dengan KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yang telah ditentukan. 80 % siswa belum dapat mencapai nilai KKM. Oleh sebab itu peneliti akan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan mengunakan metode pembelajaran teroadu untuk meningkatkan kualitas belajar siswa terhadap pembelajaran IPS dengan tema ” Kesehatan ”.


(8)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya. Sehubungan dengan itu pendekatan pembelajaran terpadu membantu anak untuk belajar menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dan apa yang baru mereka pelajari.Pieget,1977 ( Novi Resmini : 2006 :4 ).

Pembelajaran terpadu memilki beberapa keunggulan diantaranya : 1. mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas sehingga guru dituntut

untuk memiliki wawasan, pemahaman dan kreatifitas tinggi karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok bahasan dengan pokok bahasan lain dari berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memilki kecermatan, kemampuan, analitik dan kemampuan katagorik agar dapat memahami keterkaitan atau kesamaan material maupun metodologik suatu pokok bahasan.

2. memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis, dan bermakna sesuai dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan siswa. Dalam kaitan ini, pembelajaran terpadu memberikan peluang terjadinya pengembagan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tema atau pokok bahasan yang disampaikan

3. mempermudah dan memotifasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep,


(9)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi.

Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik dan cara anak belajar, maka kegiatan pembelajaran bagi siswa kelas awal/ rendah sekolah dasar sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran terpadu. Dengan mempergunakan model pembelajaran terpadu, secara psikologik, siswa digiring berffikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-hubungan konseptual yang disajikan guru, selanjutnya siswa akan terbiasa berfikit terarah, teratur, utuh menyeluruh, sistematik, dan analitik. Menghemat waktu, tenaga dan sarana, serta biaya pembelajaran disamping menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena proses pemanduan atau penyatuan sejumlah unsur tujuan, materi maupun langkah pembalajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau keterkaitan.

Kaitan konseptual dengan mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema / bagan, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu penerapan pembelajaran terpadu di sekolah dasar akan sangat membantu siswa yang masih berada pada perkembangan melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan.

Mengingat kenyataan itu untuk mengurangi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi lingkungan rumah yang sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah, peneliti akan mencoba melakukan model pembelajaran terpadu. Pada pembelajaran terpadu, peneliti menggunakan tema


(10)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 kesehatan sebagai gagasan pokok untuk menyampaikan materi lingkungn anak rumah sehat dan prilaku menjaga kebersihan rumah.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti mencoba melakukan penelitian ditempat penulis melaksanakan tugas sebagai guru dengan jumlah siswa 53 orang. Fokus penelitian adalah pembelajaran terpadu untuk menigkatkan Hasil Belajar Siswa dalam mata pelajaran IPS dengan tema kesehatan di kelas I SD Negeri Cibitung 2 kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan” Bagaimanakah penerapan pembelajaran terpadu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada tema ” Kesehatan ” dengan materi lingkungan rumah sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan runah di lekas I Sekolah Dasar ”

Masalah tersebut dijabarkan lagi dalam rumusan yang lebih khusus, sebagai berikut :

1. Bagaimana rencana pelaksanan pembelajaran denganb menggunakan pembelajaran terpadu pada tema kesehatan dengan materi lingkungan rumah sehat dan nprilaku dalam menjaga kebersihan rumah di kelas I SDN Cibitung 2 ?


(11)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 2. Bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPS pada tema

kesehatan dengan materi rumah sehat dan prilaku dalam menjaga lingkungan rumah dengan menggunakan pembelajaran terpadu di kelas I SDN Cibitung 2 ?

3. Bagaimanakan hasil pembelajaran IPS pada pada tema kesehatan dengan materi rumah sehat dan prilaku dalam menjaga lingkungan rumah dengan menggunakan pembelajaran terpadu di kelas I SDN Cibitung 2 ?

C. Hipoteis Tindakan

Dalam suatu penelitian diperlukan hipotesis tindakan yang akan digunakan sebagai anggapan dasar agar penelitian tersebut memiliki landasan yang kuat dengan pokok-pokok penelitian yang jelas serta aspek-aspek yang tegas. Berdasarkan pernyataan di atas, ditetapkan hipotesis tindakan sebagai berikut : 1. Pembelajaran IPS yang berkualitas dapat mengembangkan pengetahuan,

pemahaman dan kemampuan analis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

2. Pembelajaran terpadu merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS karena pembelajaran terpadu merupakan pendekatan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman lingkungannya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian


(12)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Melalui penelitian ini penulis telah merumuskan beberapa tujuan yang ingin dicapai setelah pelaksanaan penelitian, tujuan tersebut meliputi:

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran pembelajaran terpadu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada tema kesehatan di kelas I SDN Cibitung 2 .

2. Mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran terpadu pada tema kesehatan di kelas I SDN Cibitung 2

3. Mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran terpadu pada tema kesehatan di kelas I SDN Cibitung 2 .

2. Manfaat Penelitian a) Manfaat bagi siswa :

 Membantu siswa untuk memahami konsep pembelajaran yang abstrak menjadi konkrit.

 Meningatkan hasil belajar siswa dalam materi lingkungan rumah sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah

 Mengetahui media/ alat yang sesuai dengan pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran terpadu pada tema kesehatan.


(13)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 10

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011  Meningkatgkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan

pelaksanaan pembalajaran dan mengevaluasi hasil belajar siswa.  mengembangkan kreatifitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar

 meningkatkan keterampilan guru dalam membuat alat/ media belajar mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran dan minat siswa. c) Manfaat bagi Sekolah :

 Membantu mengembangkan model pembelajaran yang bervariasi  Membantu menentukan alat/ media yangs sesuai dengan kebutuhan E. Definisi Istilah

Sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diangkat menjadi objek penelitian yaitu penerapan pembelajran terpadu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kelas I sekolah dasar ( Penelitian Tindakan di kelas I SDN Cibitung 2 kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Pada tema kesehatan). Didalam permasalahan tersebut ada beberapa istilah yang penting untuk dijelaskan yaitu :

1. Pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalamannya dalam kehidupannya.

2. Kualitas

Pengertian Kualitas atau mutu adalah Sebuah filsosofis dan metodologis yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan


(14)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 11

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Edward Sallis (2006 : 33 ). Sudarwan Danim (2007 : 53 ) menjelaskan kualitas atau mutu mengandung makna derajat keunggulan suatu poduk atau hasil kerja, baik berupa barang dan jasa. Sedangkan dalam dunia pendidikan barang dan jasa itu bermakna dapat dilihat dan tidak dapat dilihat, tetapi dan dapat dirasakan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991 :677 ) menyatakan Mutu adalah (ukuran ), baik buruk suatu benda;taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb) kualitas. Selanjutnya Lalu Sumayang ( 2003 : 322) menyatakan quality (mutu ) adalah tingkat dimana rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya, disamping itu quality adalah tingkat di mana sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan rancangan spesifikasinya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulan bahwa mutu (quality ) adalah sebuah filsosofis dan metodologis, tentang (ukuran ) dan tingkat baik buruk suatu benda, yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan

3. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan

4. Kesehatan adalah keadaan sempurna baik mental, fisik maupun sosial dan tidak hannya bebas dari penyakit dan cacat (WHO), kesehatan dapat diartikan pula sebagai keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang


(15)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 12

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (undang-undang kesehatan No 23 tahun 1992).

F. Model Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode ”Class Room Actions Reaserch ”atau metode penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan pendidikan serta dilaksanakan dalam sebuh kelas. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas yaitu sebagai upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan pelaksanaan tugas sehari-hari di kelas.


(16)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat, dalam penelitian tindakan kelas guru harus melakukan introspeksi diri secara reflektif mengenai pembelajaran dengan melakukan tindakan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas.(Whardana,2007: )

Menurut Purwadi, 1999 (Sudikin,2010 : 10) Penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam arti luas.

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Guru sebagai pelaku tindakan, tetap menjalankan tugasnya sehari-hari, namun melakukan tindakan dalam upaya memperbaiki pembelajaran di kelas.

Pada penelitian tindakan ini, guru sebagai peneliti berupaya menyusun cara-cara yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam penelitian. Seperti yang telah dikemukakan pada Bab I, masalah


(17)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 29

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pokok dalam penelitian ini adalah rendahnya kualitas hasil belajar siswa menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah di kelas I sekolah dasar.

2. Model Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan rancangan penelitian model spiral : Kemmis dan Mc Taggart (1998) yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan (siklus spiral) yang setiap siklus terdiri dari 4 tahap sebagai berikut :

Gambar 3.1. Kajian Berdaur 4 Tahap PTK (adaptasi dari Raka Joni, 2007 : 5)

Tahap-tahap proses di atas terus berulang sampai suatu permasalahan dianggap teratasi, untuk kemudian biasanya diikuti oleh kemunculan permasalahan lain yang juga harus diperlakukan serupa.

3. Alur Penelitian

Keempat fase dari suatu siklus dalam sebuah PTK oleh peneliti dijabarkan dalam alur penelitian sebagai berikut :

MERENCANAKAN MELAKUKAN TINDAKAN


(18)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 30

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (adaptasi Kemmis dan Taggart)

Sesuai dengan hakekat yang dicerminkan oleh namanya yaitu action

research spiral, penelitian tindakan kelas dapat dimulai dari mana saja

dari keempat fase yang tergambarkan dalam spiral tersebut. Keempat fase Penyusunan Rencana Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Observasi Pelaksanaan Tindakan I

Penyusunan Rencana Tindakan II

Observasi Pelaksanaan Tindakan II

Penyusunan Rencana Tindakan III

Observasi Pelaksanaan Tindakan III Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan III Refleksi I Refleksi II Refleksi III Simpulan S i k l u s I S i k l u s II S i k l u s III


(19)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 tersebut adalah perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

Dari uraian di atas, peneliti menyusun tahap-tahap penelitian yang berpijak pada penyelesaian masalah pokok yaitu rendahnya kemampuan siswa kelas I menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah.

B. Subyek dan Lokasi Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas I tahun ajaran 2010 / 2011 berjumlah 53 orang yang terdiri dari 25 orang siswa putra dan 28 orang siswa putri.

Lokasi penelitian di SDN Cibitung 2 yang beralamat di Kp. Lampegan, Ds. Cibokor, Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Sekolah yang berlokasi di daerah perkebunan teh dengan latar belakang masyarakatnya bermata pencaharian sebagai buruh pabrik teh dan buruh tani menjadikan tingkat penghasilan rata-rata masyarakat rendah. Sehingga perhatian kepada lingkungan tempat tinggal relatif kurang.

Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pada alasan sebagai berikut : a. Peneliti merupakan guru tetap di sekolah tersebut.

b. Kegiatan penelitian tidak mengganggu suasana belajar.

c. Kemampuan siswa menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan sehingga peneliti merasa bertanggungjawab secara


(20)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 profesi maupun secara moral untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah tersebut.

Penelitian dilaksanakan sejak bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011. Adapun tahap penelitian dimulai dengan tahap persiapan dilanjutkan dengan pelaksanaan, dan diakhiri dengan penyusunan laporan hasil penelitian.

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menjawab pertanyaan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Data-data tersebut diperoleh melalui observasi, hasil tes belajar siswa, dan wawancara dengan observer.

a. Observasi

Observasi (pengamatan) dilakukan oleh guru yang bersangkutan untuk mengamati tingkah laku belajar siswa yang muncul ketika berlangsung proses pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat dijadikan dasar untuk pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan.

b.Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap observer, untuk memperoleh data mengenai gambaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran terpadu. Dari hasil wawancara tersebut peneliti melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan dalam


(21)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 33

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau mempertahankan pelaksanaan pembelajaran yang sudah sesuai.

c.Hasil tes

Tes dilakukan terhadap siswa untuk memperoleh data nilai rata-rata yang diperoleh sudah sesuai tidaknya dengan KKM yang telah ditentukan.

d.Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data hasil observasi,wawancara dan hasil belajar siswa yang dapat digunakan untuk mengkaji keberhasilan perencanaan tindakan dan pelaksanaann tindakan dari tahap awal, selama proses sampai tahap akhir penelitian. Dokumentasi meliputi : (1). perencanaan pembelajaran, (2). catatan hasil observasi,(3). catatan hasil wawancara, (4). media pembelajaran, dan (5). lembar kerja siswa.

2. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa alat pengumpul data yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu .

Adapun alat pengumpul data yang digunakan adalah : a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan persiapan pelaksanaan pembelajaran yang dirancang oleh peneliti dengan menggunakan model rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu. Adapun yang menjadi


(22)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 34

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pengamatan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah berkaitan dengan kesesuaian indikator yang ditentukan dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah pelaksanaan tindakan. Selain itu keterpaduan antara mata pelajaran juga menjadi aspek pengamatan .

Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan terlampir. b. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan proses pelaksanaan tindakan. Adapun aspek pengamatan berkaitan dengan aktivitas siswa, dan aktivitas guru ketika berlangsungnya proses pembelajaran terpadu.

Contoh lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terlampir. c. Lembar Wawancara

Lembar wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti kepada observer berkaitan dengan aktivitas siswa dan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu yang telah dilaksanakan..

Contoh lembar wawancara yang digunakan terlampir. d. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus diselesaikan oleh siswa. Lembar kerja siswa disesuaikan dengan


(23)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 35

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

D. TEKNIK PENGOLAHAN DATA 1. Hasil Pengolahan Data Observasi

Sebelum pelaksanaan tindakan,dilakukan pengumpulan data untuk mendapat gambaran umum kondisi awal sekolah dan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian tindakan kelas.

Data yang telah diperoleh direduksi kemudian diklasifikasi setelah itu dibuat displaynya dan diinterpretasikan.

Data yang direduksi, klasifikasi, display dan interpretasi diperoleh dari hasil penelaahan terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya mata pelajaran IPS di kelas I dengan melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai pijakan untuk mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Penelaahan ketercapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan dengan kenyataan nilai hasil belajar siswa. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat serta pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan ; begitu tindakan pelaksanaan dilakukan, segera juga dilakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Dalam kegiatan ini peneliti yang sekaligus sebagai praktisi bersama dengan observer


(24)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 36

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 berusaha untuk mengenali, kendala-kendala yang dihadapi serta peluang yang ada berkaitan dengan penerapan pembelajaran terpadu.

Hasil observasi ini diharapkan dapat mengetahui sedini mungkin gejala yang mengisyaratkan ketidakberhasilan atau kesalahan rancangan disain pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran terpadu. Sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan secepatnya untuk melakukan perubahan rancangan tindakan.

2. Hasil Pengolahan Data Tes

Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu sesuai dengan yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti dan rekan guru yang berlaku sebagai observer. Peneliti menyusun rancangan tindakan selanjutnya dengan mempertimbangkan masukan yang diberikan oleh observer.

Peran peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu dan melaksanakannya, yang kemudian dikomunikasikan dan didiskusikan dengan observer , sehingga diperoleh kesepahaman antara peneliti (praktisi) dengan observer.

Pelaksanaan tindakan direncanakan sebanyak 3 siklus. Adapun siklus tersebut dapat bertambah atau berkurang bergantung pada hasil refleksi serta ada tidaknya peningkatan kualitas hasil belajar siswa setelah dikenai tindakan.


(25)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 37

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 3. Refleksi dari Hasil Pengolahan Data dan Observasi

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami, memaknai proses, dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan.

Pada tahap ini hasil dari observasi dikumpulkan dan dianalisa sehingga dapat ditemukan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran serta cara untuk memperbaikinya. Hasil refleksi ini digunakan sebagai landasan untuk melakukan siklus berikutnya. Hal ini dilakukan di setiap siklus sampai menemukan standar pembelajaran yang diharapkan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Proses analisis data dimulai dengan menelaah (menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan) seluruh data yang telah terkumpul dari berbagai sumber.(hasil observasi, wawancara, hasil tes, foto).

Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Langkah berikutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan, yang kemudian dikategorisasikan.

Dari uraian tersebut dapat dilihat seluruh hasil yang terkait dalam pelaksanaan tindakan sebagai berikut :

a. Data pretes dan postes untuk melihat hasil belajar siswa.

b. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat tindakan dilaksanakan


(26)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 38

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan

tindakan diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar observasi.


(27)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

64

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Penerapan pembelajaran terpadu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS telah menunjukkan peningkatan dalam proses dan hasil pembelajaran. Namun demikian pembelajaran terpadu memerlukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang lebih cermat. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terpadu sebaiknya berpusat pada siswa, lebih menempatkan siswa sebagai subyek belajar sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Memberikan pengalaman langsung dengan menghadapkan pada hal-hal yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak. Dengan pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memandang bahwa kehidupan itu utuh (the real world is integrated). 2. Dari pelaksanaan tindakan kelas pembelajaran terpadu, dapat diamati

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut : (1). kegiatan belajar mengajar berjalan lebih baik dibanding dengan kondisi awal kelas sebelum pelaksanan pembelajaran terpadu.;(2) kerja sama, kemandirian dan percaya diri siswa dalam kegiatan kelompok telah terlihat ada kemajuan dibandingkan dengan kondisi awal kelas sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran terpadu;(3). profesionalisasi guru mengalami peningkatan ditunjukkan dengan kemantapan dan kenyakinan


(28)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

65

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

dalam melaksanakan tindakan pembelajaran terpadu ;(4). kemampuan intelektual dalam hal keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu siswa telah didorong dan difasilitasi untuk tumbuh dan berkembang;(5). kemampuan sosial siswa dalam kerja sama, kepercayaan dan kemandirian telah didorong dan difasilitasi untuk berkembang. ;(6). perhatian dan partisipasi siswa dalam belajar telah menunjukan peningkatan dibanding dengan kondisi awal kelas,;(7). komunikasi antar guru dengan siswa serta komunikasi siswa dengan siswa telah terjalin dengan baik.

3. Peningkatan hasil pembelajaran terlihat pada diagram kualitas pembelajaran IPS yang mengalami penigkatan. Siswa yang memperoleh nilai di bawah nilai KKM berkurang sedangkan siswa yang memperoleh nilai sama atau lebih dari KKM meningkat.

B. SARAN

Untuk meningkatkan kualitas dan keberhasilan pembelajaran IPS di SD hendaknya :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran terpadu dengan tema kesehatan di kelas sebaiknya guru menggunakan metode bervariasi sesuai dengan perkembangan usia anak,karena siswa akan lebih senang dan memahami materi yang diajarkan seperti melalui pengamatan gambar secara langsung maka akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.


(29)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

66

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

2. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada materi lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah, peneliti menyarankan melalui penerapan pembelajaran terpadu. 3. Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan di suatu instansi pendidikan

sebaiknya menyarankan guru-guru untuk dapat menggunakan pembelajaran terpadu sebagai salah satu model pembelajaran yang harus dikembangkan.


(30)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 67

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 DAFTAR PUSTAKA

BNSP (2006) Peraturan Mendiknas no 22 dan 23 tahun 2006, Jakarta BNSP Depertemen Pendidikan Nasional (2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta

Depertemen Pendidikan Nasional ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Model Silabus Tematik Kelas I

Direktoral Tenaga Kependidikan, Direktoral Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidika Kementrian Pendidikan Nasional, (2010), Materi Pelatihan Penguatan Pengawasan Sekolah Pembelajaran

Berbasis PAIKEM

BNSP (2006) Peraturan Mendiknas no 22 dan 23 tahun 2006, Jakarta BNSP Depertemen Pendidikan Nasional (2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta

Depertemen Pendidikan Nasional ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Model Silabus Tematik Kelas I

Hermawan,R.(2007), Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar,Bandung, UPI Press.

Hanafiah,N. (2009), Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kuliah Kerja Nyata Hadisubroto,T. (2004), Pembelajaran Terpadu,Universitas Terbuka

Khasanah,A. (2008) Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Dengan

Menggunakan Media Gambar Komputer (Compic) Pada Siswa Kelas III SDN Sirnagalih Kecamatan Bojong Picung Kabupaten Cianjur, tidak

diterbitkan.

Lisdiana,A.(2006) ”Dasar-dasar Pendidikan Kesehatan, Pusat Pengembangan

Penataran Guru

Permana, J. (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Bandung Diklat Profesi Guru Purwanto,N.(1997),Psikologi Pendidikan,

Santoso, A.(2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berkarakter

Pembelajaran Tematik, Jakarta, Balai Penerbit Cipta Jaya


(31)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 68

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Sarah (2010) Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Mata Pelajaran IPS Dengan Tema Permainan di Kelas III Sekolah Dasar, tidak diterbitkan

Sukirman,D.(2006), Perencanaan Pembelajaran, Bandung, UPI Press.

Slameto,(1995), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.


(1)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 38

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan

tindakan diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar observasi.


(2)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

64

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Penerapan pembelajaran terpadu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS telah menunjukkan peningkatan dalam proses dan hasil pembelajaran. Namun demikian pembelajaran terpadu memerlukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang lebih cermat. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terpadu sebaiknya berpusat pada siswa, lebih menempatkan siswa sebagai subyek belajar sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Memberikan pengalaman langsung dengan menghadapkan pada hal-hal yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak. Dengan pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memandang bahwa kehidupan itu utuh (the real world is integrated). 2. Dari pelaksanaan tindakan kelas pembelajaran terpadu, dapat diamati

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut : (1). kegiatan belajar mengajar berjalan lebih baik dibanding dengan kondisi awal kelas sebelum pelaksanan pembelajaran terpadu.;(2) kerja sama, kemandirian dan percaya diri siswa dalam kegiatan kelompok telah terlihat ada kemajuan dibandingkan dengan kondisi awal kelas sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran terpadu;(3). profesionalisasi guru mengalami peningkatan ditunjukkan dengan kemantapan dan kenyakinan


(3)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

65

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

dalam melaksanakan tindakan pembelajaran terpadu ;(4). kemampuan intelektual dalam hal keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu siswa telah didorong dan difasilitasi untuk tumbuh dan berkembang;(5). kemampuan sosial siswa dalam kerja sama, kepercayaan dan kemandirian telah didorong dan difasilitasi untuk berkembang. ;(6). perhatian dan partisipasi siswa dalam belajar telah menunjukan peningkatan dibanding dengan kondisi awal kelas,;(7). komunikasi antar guru dengan siswa serta komunikasi siswa dengan siswa telah terjalin dengan baik.

3. Peningkatan hasil pembelajaran terlihat pada diagram kualitas pembelajaran IPS yang mengalami penigkatan. Siswa yang memperoleh nilai di bawah nilai KKM berkurang sedangkan siswa yang memperoleh nilai sama atau lebih dari KKM meningkat.

B. SARAN

Untuk meningkatkan kualitas dan keberhasilan pembelajaran IPS di SD hendaknya :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran terpadu dengan tema kesehatan di kelas sebaiknya guru menggunakan metode bervariasi sesuai dengan perkembangan usia anak,karena siswa akan lebih senang dan memahami materi yang diajarkan seperti melalui pengamatan gambar secara langsung maka akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.


(4)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

66

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

2. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada materi lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah, peneliti menyarankan melalui penerapan pembelajaran terpadu. 3. Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan di suatu instansi pendidikan

sebaiknya menyarankan guru-guru untuk dapat menggunakan pembelajaran terpadu sebagai salah satu model pembelajaran yang harus dikembangkan.


(5)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 67

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 DAFTAR PUSTAKA

BNSP (2006) Peraturan Mendiknas no 22 dan 23 tahun 2006, Jakarta BNSP Depertemen Pendidikan Nasional (2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta

Depertemen Pendidikan Nasional ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Model Silabus Tematik Kelas I

Direktoral Tenaga Kependidikan, Direktoral Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidika Kementrian Pendidikan Nasional, (2010), Materi Pelatihan Penguatan Pengawasan Sekolah Pembelajaran

Berbasis PAIKEM

BNSP (2006) Peraturan Mendiknas no 22 dan 23 tahun 2006, Jakarta BNSP Depertemen Pendidikan Nasional (2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta

Depertemen Pendidikan Nasional ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Model Silabus Tematik Kelas I

Hermawan,R.(2007), Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar,Bandung, UPI Press.

Hanafiah,N. (2009), Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kuliah Kerja Nyata Hadisubroto,T. (2004), Pembelajaran Terpadu,Universitas Terbuka

Khasanah,A. (2008) Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Dengan

Menggunakan Media Gambar Komputer (Compic) Pada Siswa Kelas III SDN Sirnagalih Kecamatan Bojong Picung Kabupaten Cianjur, tidak

diterbitkan.

Lisdiana,A.(2006) ”Dasar-dasar Pendidikan Kesehatan, Pusat Pengembangan

Penataran Guru

Permana, J. (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Bandung Diklat Profesi Guru Purwanto,N.(1997),Psikologi Pendidikan,

Santoso, A.(2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berkarakter

Pembelajaran Tematik, Jakarta, Balai Penerbit Cipta Jaya


(6)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 68

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Sarah (2010) Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Mata Pelajaran IPS Dengan Tema Permainan di Kelas III Sekolah Dasar, tidak diterbitkan

Sukirman,D.(2006), Perencanaan Pembelajaran, Bandung, UPI Press.

Slameto,(1995), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.