PERBANDINGAN KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP YANG MASUK PAGI DENGAN YANG MASUK SIANG.

(1)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang PERBANDINGAN KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA YANG MASUK PAGI DENGAN SISWA YANG MASUK SIANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana sains

Program studi Ilmu Keolahragaan

Oleh Adli Hakama

0901305

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANG MASUK PAGI DENGAN

YANG MASUK SIANG

Oleh Adli Hakama

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Adli Hakama 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang LEMBAR PENGESAHAN

ADLI HAKAMA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANG MASUK PAGI DENGAN YANG MASUK

SIANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. H. Yudha M Saputra, M.Ed. NIP. 196303121989011002

Pembimbing II

Afianti Sulastri, S.Si., Apt. NIP. 198007282010122002

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Drs Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 196212221987031002


(4)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang ABSTRAK

PERBANDINGAN KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP YANG MASUK PAGI DENGAN YANG MASUK SIANG

ADLI HAKAMA 0901305

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi dan yang masuk siang, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara siswa SMP yang masuk pagi dengan siswa SMP yang masuk siang. Sampel diambil sebanyak 40 orang dari kedua kelompok populasi dengan cara menggunakan teknik sample random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI) yang terdiri dari 5 butir tes yaitu lari sprint 50 m, lari jarak jauh (800 m untuk putri, 1000 m untuk putra), tes baring duduk (60 detik), tes angkat tubuh (30 detik untuk putri, 60 detik untuk putra) dan tes lompat tegak. Proses penghitungan dan analisis data menggunakan SPSS dengan statistika Non-parametrik dengan menggunakan sub menu Mann-Whitney untuk melakukan uji perbandingan atau untuk melihat perbedaan antara yang pagi dengan yang siang. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi dengan jumlah skor 644 masuk dalam kriteria tinggi dan 540 merupakan jumlah skor siswa SMP yang masuk siang termasuk kriteria rendah. Diperoleh pula nilai p < 0,05. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi dengan yang masuk siang.


(5)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang ABSTRACT

COMPARISON OF PHYSICAL FITNESS OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS BETWEEN IN THE MORNING AND IN THE AFTERNOON

Adli hakama 0901305

The purpose of this research was to assess the physical fitness of junior high school students who entered in the morning and in the afternoon, as well as to determine whether there are differences in the level of physical fitness among junior high school students who entered in the morning and in the afternoon. Samples were taken as many as 40 people from both groups of the population sample by using random sampling techniques. The data was collected using a physical fitness test instrument Indonesia (TKJI) which consists of 5 items test the 50m sprint, long-distance running (800 m for women, 1000 m for men), back up test (60 seconds), pull up tes (30 seconds for women, 60 seconds for men) and vertical jump test. The calculation process and data analysis using non-parametric statistics SPSS by using the Mann - Whitney sub menu to perform a comparison test or to see the difference between in the morning and in the afternoon. From the analysis of the data it is concluded that the level of physical fitness of junior high school students who entered in the morning with a total score of 644 in the high criteria and the students who entered in the afternoon with a total score of 540 in the low criteria. It is also obtained the value of p < 0.05. The result of this study is that there are significant differences between the physical fitness of junior high school students who entered in the morning and the students who entered in the afternoon.


(6)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

| |

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi……….. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 11

1. Hakikat Kebugaran Jasmani ... 11

a. Pengertian Olahraga dan Kebugaran Jasmani ... 11

b. Komponen Kebugaran Jasmani ... 12

c. Manfaat Kebugaran Jasmani ... 18

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani ... 20

2. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama ... 21

a. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Remaja 21

b. Perkembangan Anak Remaja Berdasarkan Tiga Aspek ... 22

3. Pendidikan Jasmani Siswa di SMP... 25


(7)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

| |

C. Hipotesis ... 28

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 29

B. Desain Penelitian ... 30

C. Metode dan Prosedur Penelitian ... 30

D. Definisi Operasional ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Prosedur Pengolahan Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 40

B. Diskusi Temuan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 55 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

| |

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Jadwal dan pembelajaran sekolah pagi ... 5

1.2 jadwal dan pembelajaran sekolah siang ... 5

3.1 Penilaian Tes Lari 50 meter ... 35

3.2 Penilaian Tes Angkat Tubuh ... 36

3.3 Penilaian Tes Baring Duduk ... 37

3.4 Penilaian Tes Loncat Tegak ... 38

3.6 Penilaian Tes Lari Jarak Jauh ... 39

4.1 Hasil pengujian normalitas data siswa SMP pagi ... 40

4.2 Hasil pengujian normalitas data siswa SMP siang ... 41

4.3 Hasil Pengujan Homogenitas data Siswa SMP yang masuk pagi dengan siswa yang masuk siang ... 41

4.4 Hasil Pengujian Mann-Whitney ... 43

4.5 Hasil tes kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi ... 44


(9)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

| |

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Desain Penelitian ... 30 3.2 Prosedur Penelitian ... 32 4.1 Jumlah Skor TKJI ... 49


(10)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

| |

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Data Hasil TKJI Siswa SMP Yang Masuk Pagi ... 55

2. Data Hasil TKJI Siswa SMP Yang Masuk Siang ... 57

3. Hasil Output Sub Menu Explore ... 59

4. Uji Normalitas ... 60

5. Uji Homogenitas ... 60

6. Uji Non Parametrik Mann-Whitney ... 61


(11)

1

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Olahraga dari sudut pandang ilmu faal olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya melakukan olahraga. Olahraga sudah menjadi kebutuhan yang sangat mutlak bagi seluruh umat manusia, baik itu sewaktu kecil, pada saat remaja maupun sampai dengan tua nanti.

Jika kita tidak mengindahkan olahraga bukan tidak mungkin kondisi tubuh jauh dari kebugaran jasmani, dengan kata lain kita jauh dari yang namanya sehat. Kebugaran jasmani sangat penting bagi seseorang dalam melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Umumnya olahraga dapat dilakukan di berbagai macam tempat dan waktu, seperti dipagi hari, siang, dan sore hari, bahkan malam hari pun dapat digunakan untuk kita berolahraga dalam artian menjaga kondisi sehat kita, olahraga dapat disesuiakan dengan jadwal aktifitas kita sehari-hari, maka dari itu banyak orang yang melakukan olahraga untuk menjaga kesehatannya pada waktu-waktu senggang agar tidak menggangu aktifitasnya yang lain seperti bekerja dan lain sebagainya. menurut hasil penelitian Dr Phyllis Zee, ahli syaraf Northwestern University, yang diambil dari situs (achmadsayuti.blogspot.com/2012/04/mari-kita-berolahraga.html?m=1) dikatakan bahwa:

pada pagi hari suhu tubuh belumlah stabil/masih dalam kondisi suhu rendah (lebih rendah 1 hingga 2 derajat dari suhu pada siang atau sore hari). Hal ini berimbas pada pengentalan cairan darah akibat adanya circadian hormone adrenalin yang banyak bersirkulasi dalam tubuh pada pagi hari mulai pukul 04.00-09.00 yang menyebabkan aktivitas fibrinolitic yaitu zat pengencer darah dari tubuh sendiri pada pagi hari aktivitasnya menurun. Hal ini diindikasikan dapat memicu serangan jantung. Oleh karenanya waktu yang tepat untuk berolahraga dilakukan pada sore hari karena otot manusia sedang ada pada masa puncaknya atau saat yang tertinggi, dengan begitu kemungkinan yang menyebabkan cedera pada saat olahraga cenderung lebih kecil, selain itu saat sore hari biasanya orang akan lebih waspada dan lebih sadar.

Melihat keterangan tersebut maka dapat diketahui siang menuju sore hari merupakan waktu yang baik untuk berolahraga. Namun dalam era modern seperti ini dengan kesibukan dan


(12)

2

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

berbagai macam aktifitas tidak menutup kemungkinan kita sering melakukan kegiatan olahraga pada waktu-waktu tertentu seperti pagi hari tergantung bagai mana kita melakukan olahraga yang baik dalam pemanasan sebelum olahraga dan melakukan pendinginan sesudah berolahraga. Seperti yang diungkapkan dalam situs http://www.fhm.co.id/content/article/668/6/2013 waktu olahraga yang paling baik adalah dilakukan pada pagi hari, berikut adalah penjelasan mengapa anda harus melakukan olahraga pada pagi hari :

1. Segar

Dipagi hari udara masih bersih dan segar, tentunya sangat baik untuk kesehatan paru-paru. Selain itu, sinar matahari yang masuk ke retina mata dipagi hari akan memasuki jalur syaraf ke otak sebagai sinyal awal fungsi tubuh, selain itu juga membantu memulai fungsi metabolisme seperti memicu pelepasan hormon-hormon yang mempengaruhi nafsu makan, tekanan darah dan siklus tidur-bangun. Suasana santai di pagi hari juga akan melepaskan diri Anda dari stres dan pikiran-pikiran berat.

2. Konsisten

Umumnya di pagi hari sangat jarang menemui hambatan, bandingkan dengan ketika berolahraga di malam hari atau setelah pulang dari bekerja. Kebanyakan orang sudah merasa lelah bekerja, akhirnya malas untuk berolahraga.

3. Berenergi

Berolah raga di pagi hari lebih meningkatkan mood dan energi sesudahnya. Kondisi ini membantu orang menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan kerja atau apapun di siang hari. Bila olah raga dilakukan di malam hari akan membuat suhu tubuh naik dan bisa mengganggu tidur.

4. Memaksa tubuh

Berolahraga yang anda lakukan di pagi hari (sebelum pergi bekerja) lebih sesuai untuk tubuh yang memiliki rutinitas harian. Karena apabila Anda melakukan olah raga setelah rutinitas harian, maka sebenarnya energi di tubuh Anda hanya tinggal sisa-sisa dari aktivitas rutin harian Anda. Tubuh yang sudah lelah akan dipaksa terus beraktivitas dengan frekuensi tinggi. Bagi beberapa orang hal ini tidak masalah, namun bagi sebagian orang yang memiliki gejala penyakit jantung, hal ini bisa berakibat fatal.


(13)

3

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

Kebugaran jasmani juga memiliki fungsi bagi semua orang dengan berbeda-beda latar belakang atau kalangan, misalkan bagi olahragawan kebugaran jasmani untuk meningkatkan prestasi, bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, bagi pelajar untuk meningkatkan kemampuan belajar. Berlaku juga untuk keadaan khusus misalkan bagi yang cacat dapat dijadikan sebagai rehabilitasi atau bagi ibu hamil juga berfungsi dalam mempersiapkan proses melahirkan serta bagi kalangan anak-anak dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan. Giriwijoyo (2010:23) mengemukakan arti kebugaran jasmani sebagai berikut :

keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/ atau terhadap lingkungan yang harus diatasi dengan cara efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya.

Kebugaran jasmani dimiliki oleh semua orang namun tidak semua orang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang sama, ada yang mempunyai derajat sehat yang tinggi maupun derajat sehat yang rendah (sakit). Derajat sehat yang tinggi berarti kemampuan melakukan kerja fisik yang lebih berat. Itu bisa disebabkan dari segi anatomis (tinggi badan, berat badan, kelengkapan anggota badan, ukuran berbagai bentuk bagian badan), fisiologis serta ergosistema seseorang yang berbeda-beda.


(14)

4

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

Kebugaran jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang agar kebugaran jasmaninya dapat terus terjaga sampai tua nanti. Untuk itu apabila seseorang memiliki derajat sehat dinamis adalah sehat statis, namun ini tidak tentu untuk sebaliknya.

Disekolah menengah pertama pun tidak terlewatkan bahwa pendidikan jasmani diberikan kepada siswa-siswinya untuk pengetahuan dan menunjang kebugaran jasmani tentunya. Dengan bagusnya kondisi kebugaran jasmani siswa akan dapat mengembangkan keterampilan fisikal yang memungkinkan siswa berpartisipasi dalam berbagai aktivitas jasmani, mengembangkan kebugaran fisikal dan berfungsi normalnya sistem tubuh untuk untuk hidup aktif siswa pada lingkungannya.

Suhu dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang misalkan didaerah ketinggian seperti pegunungan dan daerah rendah seperti pantai dan lain sebagainya. Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang seperti yang bertempat tinggal dipegunungan dan dipantai pasti berbeda karena ada perbedaan suhu yang signifikan serta aktivitas yang dilakukan sehari-harinya. Kebugaran jasmani pun harus dimiliki oleh siswa disekolah. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa fungsi kebugaran jasmani pada siswa sekolah dapat meningkatkan kemampuan belajar.

Di beberapa daerah Indonesia ada sekolah yang tidak hanya dilakukan pada 1 (satu) waktu, namun 2 (dua) waktu yaitu jam masuk pagi dan jam masuk siang. Di sekolah baik ditingkat SD,SMP,SMA serta jenjang universitas biasa kita mengenal dengan nama pendidikan jasmani dimana pelajaran ini wajib kita lakukan dalam proses belajar mengajar. Dari beberapa tujuan pendidikan jasmani salah satunya adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Sekolah pagi adalah sekolah yang pelaksanaannya dimulai pagi hari sampai siang hari, waktu dan aktivitas pun berbeda yang dimana siswa yang masuk pagi melakukan kegiatan belajar mengajar dari jam pelajaran pertama yaitu pada pukul 06.30-12.10WIB yang dimana pembelajaran pendidikan jasmaninya dilakukan pada jam pelajaran pertama sampai ke-2 (06.30 - 07.50 WIB) dan jam pelajaran ke-3 sampai ke-4 (07.50 – 09.10 WIB). Sekolah siang adalah sekolah yang pelaksanaannya dimulai pada siang hari sampai sore hari, dimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya dimulai dari jam pelajaran pertama pukul 12.10-17.45 WIB, yang dimana


(15)

5

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

pembelajaran pendidikan jasmaninya dilakukan pada jam pelajaran ke-3 sampai ke-4 (13.30 - 14.50 WIB) dan jam pelajaran ke-5 sampai ke-6 (15.05 - 16.25 WIB).

Berdasarkan kurikulum di SMP Pasundan 1 kota Bandung untuk jadwal pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 1.1 jadwal dan pembelajaran sekolah pagi

Jam Pembelajaran Waktu

Jam ke-1 06.30 – 07.10 WIB

Jam ke-2 07.10 – 07.50 WIB

Jam ke-3 07.50 – 08.30 WIB

Jam ke-4 08.30 – 09.10 WIB

Jam ke-5 09.30 – 10.10 WIB

Jam ke-6 10.10 – 10.50 WIB

Jam ke-7 10.50 – 11.30 WIB

Jam ke-8 11.30 – 12.10 WIB

Berdasarkan kurikulum di SMP Pasundan 2 kota Bandung untuk jadwal pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 1.2 jadwal dan pembelajaran sekolah siang

Jam Pembelajaran Waktu

Jam ke-1 12.10 – 12.50 WIB

Jam ke-2 12.50 – 13.30 WIB

Jam ke-3 13.30 – 14.10 WIB

Jam ke-4 14.10 – 14.50 WIB

Jam ke-5 15.05 – 15.45 WIB

Jam ke-6 15.45 – 16.25 WIB

Jam ke-7 16.25 – 17.05 WIB

Jam ke-8 17.05 – 17.45 WIB

Dari kedua tipe sekolah tersebut (pagi dan siang) tidak ada perbedaan dari jumlah dan jadwal pembelajaran, hanya yang membedakan waktu pelaksanaanya saja. Namun berdasarkan perbedaan yang dijelaskan diatas ada perbedaan dari siswa yang masuk pagi dan siswa masuk


(16)

6

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

siang terutama dalam pelajaran pendidikan jasmani, karena siswa yang masuk pagi pada saat bangun tidur mereka akan langsung melakukan persiapan untuk pergi kesekolah dan memungkinkan ada yang langsung pelajaran penjas di jam pelajaran pertamanya serta biasanya siswa lebih aktif dan bersemangat dalam aktifitas fisik pada saat melaksanakan pelajaran pendidikan jasmani karena cuaca yang masih sejuk dan udara yang segar serta sinar matahari yang bagus untuk tubuh.

Sedangkan siswa yang masuk siang berbeda dengan siswa yang masuk pagi dikarenakan aktivitas belajar mengajarnya dilakukan pada siang hari, sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan aktivitas lain di pagi harinya, misalkan memanfaatkan waktu kosongnya untuk melakukan kegiatan olahraga ataupun aktivitas yang menunjang terhadap kebugaran jasmaninya, namun biasanya siswa cenderung kurang aktif dan bersemangat dalam aktifitas fisik pada saat melaksanakana pelajaran pendidikan jasmani karena cuaca yang mulai panas serta banyaknya polusi udara, berbeda dengan siswa masuk pagi dimana mereka langsung melaksanakan kegiatan belajar mengajar disekolah.

Adanya perbedaan aktivitas sebelum melakukan pendidian jasmani memungkinkan adanya perbedaan juga dalam kebugaran jasmaninya. Berdasarkan pemaparan diatas perlu diadakannya penelitian tentang perbandingan kebugaran jasmani siswa sekolah menengah pertama yang masuk pagi dengan siswa yang masuk siang.


(17)

7

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat teridentifikasi masalah sebagai berikut : a. Bagaimana motivasi dan minat belajar penjas siswa SMP yang masuk pada pagi hari? b. Bagaimana motivasi dan minat belajar penjas siswa SMP yang masuk pada siang hari

c. Apakah kegiatan di siang hari pada siswa SMP yang masuk pagi berpengaruh terhadap kebugaran jasmani?

d. Apakah kegiatan di pagi hari pada siswa SMP yang masuk siang berpengaruh terhadap kebugaran jasmani?

e. Bagaimana kebugaran jasmani siswa yang masuk pagi hari? f. Bagaimana kebugaran jasmani siswa yang masuk siang hari?

g. Apakah terdapat perbedaan kebugaran jasmani siswa yang masuk pagi dengan siswa yang masuk siang?

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis mengajukan rumusan masalah dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana kebugaran jasmani siswa yang masuk pagi? b. Bagaimana kebugaran jasmani siswa yang masuk siang?

c. Apakah terdapat perbedaan kebugaran jasmani siswa yang masuk pagi dengan siswa yang masuk siang?


(18)

8

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang diajukan maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi 2. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk siang

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kebugaran jasmani siswa yang masuk pagi dengan siswa yang masuk siang.

D.Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pihak lainnya. Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat praktis

a. Sebagai sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti untuk lembaga kependidikan serta untuk sekolah yang dijadikan tempat penelitian ini.

b. Sebagai masukan bagi penulis untuk menambahkan wawasan pengetahuan mengenai perbandingan kebugaran jasmani siswa menengah pertama yang masuk pagi dengan siswa menengah pertama yang masuk siang.

2. Manfaat teoritis

a. Sebagai pertimbangan waktu untuk mengajar disekolah mengenai kebugaran jasmani serta memanfaatkan lingkungan untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa.

b. Sebagai database bagi prodi IKOR tentang kebugaran jasmani.


(19)

9

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini ialah sebagai berikut : 1. BAB I

a. Latar Belakang Masalah

b. Identifikasi dan Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian e. Batasan Penellitian

f. Struktur Organisasi Skripsi

2. BAB II

a. Kajian Pustaka

1) Hakikat Kebugaran Jasmani

a) Pengertian Olahraga dan Kebugaran Jasmani b) Komponen Kebugaran Jasmani

c) Manfaat Kebugaran Jasmani

d) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani 2) Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama

a) Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Remaja b) Perkembangan Anak Remaja Berdasarkan Tiga Aspek 3) Pendidikan Jasmani di SMP

b. Kerangka Pemikiran c. Hipotesis

3. BAB III

a. Lokasi dan Subjek Populasi/sampel Penelitian b. Desain Penelitian

c. Metode Penelitian d. Definisi Operasional e. Instrumen Penelitian f. Prosedur Pengolahan Data


(20)

10

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang 4. BAB IV

a. Hasil Pengolahan dan Analisis Data 1)Uji Normalitas

2)Uji Homogenitas 3)Analisis Inferensi

a) Analisis Statistik Non Parametrik b) Deskripsi Hasil Tes Kebugaran Jasmani b. Diskusi Penemuan

5. BAB V a. Kesimpulan b. Saran


(21)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Pasundan 1 kota Bandung dan SMP Pasundan 2 kota Bandung Jalan Pasundan 32 Balong Gede 40251 kota Bandung.

2. Sampel Penelitian

Untuk memperoleh pemecahan masalah dari penelitian ini diperlukan data. Data adalah bentuk jamak dari datum yang diartikan sebagai istilah umum yang mengandung sejumlah arti. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Sedangkan sampel bagian daripada populasi. Penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (1992:107) sebagai berikut :

untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Oleh karena keterbatasan penelitian yaitu dengan jumlah anggota populasi,anggaran biaya dan waktu penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 9 SMP 1 Pasundan kota Bandung yang berjumlah 200 orang dan siswa-siswi kelas 9 SMP 2 Pasundan kota Bandung yang berjumlah 200 orang. Pengambilan sampel diambil pada waktu yang sama dan pada penelitian ini menggunakan tehnik simple random sampling.


(22)

29

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang B. Desain Penelitian

Untuk menentukan sebuah desain penelitian biasanya disesuaikan dengan jenis pendekatan atau metode penelitian yang digunakan. Mengenai desain penelitian ini Campbell & Stanley dalam Arikunto (1997:83) membagi jenis-jenis desain ini berdasarkan atas baik buruknya eksperimen, atau sempurna tidaknya eksperimen.

Untuk itu penulis menggunakan desain penelitian postest only sesuai dengan gambar berikut ini :

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan : X1 = Siswa SMP masuk pagi

X2 = Siswa SMP masuk siang

Y = Tes Kebuguran Jasmani Indonesia untuk SMP

C. Metode Penelitian dan Prosedur Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk mempermudah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu, sehingga diperoleh hasil seseuai dengan penelitian. Menurut Sugiyono (2006:1) metode penelitian adalah sebagai berikut :

Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal.


(23)

30

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan pendekatan static group commparisson. Metode yang digunakan ini lebih mentitik beratkan pada penelitian komparatif. Mengenai hal ini, M. Nasir (1999:68)

menyatakan “Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriftif yang ingin

mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya atau pun munculnya suatu fenomena tertentu”.

Tujuan penelitian ex post facto adalah melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Lebih lanjut Sukardi (2003:174)

memaparkan bahwa “penelitian ex-post facto merupakan penelitian, di mana

rangkaian variable-variabel bebas telah terjadi, ketika peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap variable terikat”. Lebih lanjut Nasir (1999:73) menguraikan tentang ciri utama dalam penelitian ex post facto sebagai berikut “Sifat penelitian

ex post facto, yaitu tidak ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya”.

Arikunto (2002:237) menjelaskan bahwa, “Pada penelitian ini , peneliti

tidak memulai prosesnya dari awal, tetapi langsung mengambil hasil”. Lebih lanjut Sukardi (2003:165) mengemukakan hal yang sama bahwa “…..karena sesuai dengan arti ex-post facto, yaitu „dari apa dikerjakan setelah kenyataan‟, maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian”.

Berdasarkan observasi peneliti sebelum melakukan tes, peneliti melakukan wawancara kepada guru olahraga sekolah tersebut dan mengatakan bahwa butir tes yang akan diberikan telah dipelajari sebelumnya. Maka berdasarkan penjelasan berikut, maka penulis berpendapat bahwa penelitian ini cocok untuk menggunakan metode deskriptif. Hal ini sesuai dengan masalah yang akan saya teliti yaitu, perbandingan kebugaran jasmani siswa sekolah menengah pertama yang masuk pagi dengan siswa yang masuk siang.


(24)

31

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang

Selain penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan, peneliti juga menjelaskan mengenai prosedur penelitian, untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan maka diperlukan prosedur penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya gambaran prosedur penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai langkah dari sebuah penelitian. Adapun mengenai prosedur penelitian peneliti jelaskan sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu siswa kelas IX SMP Pasundan 1 dan SMP Pasundan 2 kota Bandung

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 40 orang siswa kelas IX SMP Pasundan 1 dan 40 orang siswa kelas IX SMP Pasundan 2 kota Bandung dengan menggunakan teknik simple random sampling.

3. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan melakukan tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI) yang dilaksanakan di tiap-tiap sekolah tersebut.

Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Populasi Sampel TKJI

Data Analisis dan

Pengolahan Data Kesimpulan


(25)

32

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang D. Definisi Operasional

1. Perbandingan : dalam penelitian ini yang dimaksud dengan perbandingan adalah perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa jam masuk pagi dengan siswa yang masuk siang.

2. Kebugaran jasmani : menurut Santoso Giriwijoyo (2010:23) adalah keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/ atau terhadap keaadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya. Dalam penelitian ini kebugaran jasmani adalah suatu kondisi tubuh yang dapat melaksanakan tugas jasmani yang harus dikerjakan dan tidak mengalami kelelahan-kelehan yang berarti dan dapat mengulanginya kembali pada tugas berikutnya atau yang akan datang.

3. Siswa SMP : Dalam penelitian ini siswa SMP adalah pelajar/siswa SMP Pasundan 1 dan 2 Bandung.

4. Pagi : Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pagi adalah jam pelajaran siswa yang masuk pagi yaitu dari jam 07.00 – 12.30WIB

5. Siang : Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pagi adalah jam pelajaran siswa yang masuk siang yaitu dari jam 12.45 – 17.30WIB


(26)

33

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang E. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2009:102) menjelaskan bahwa: “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan TKJI (tes kebugaran jasmani indonesia) dalam buku Tes dan Pengukuran Olahraga dengan butir-butir tesnya sebagai berikut :

1. Tes lari cepat 50 meter

Tujuan : untuk mengukur kecepatan lari seseorang Alat dan fasilitas :

a. Lintasan lurus, rata dan tidak licin, jarak antara garis start dan finish 50 meter b. Peluit

c. Stop Watch

d. Bendera start dan tiang pancang

Pelaksanaan : subjek berdiri dibelakang garis start dengan sikap berdiri, aba-aba

“ya” subjek lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 50 meter. Pada saat

subjek menyentuh/melewati garis finish stop watch dihentikan. Kesempatan lari diulang bilamana :

a. Pelari mencuri start

b. Pelari terganggu oleh pelari lainnya.

Skor : skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 meter. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

Keterangan : pencatatan waktu dalam satuan detik dengan satu angka dibelakang koma.


(27)

34

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang Tabel 3.1 Penilaian Tes Lari 50 meter

13 – 15 Tahun

Nilai

PUTERA PUTERI

Sd –6.7” Sd –7.7” 5

6.8 –7.6” 7.8 –8.7” 4

7.7 –8.7” 8.8 –9.9” 3

8.8 –10.3” 10.0 –11.9” 2

10.4” – dst. 12.0” – dst. 1

2. Tes angkat tubuh (30 detik untuk putri; 60 detik untuk putra) Tujuan : mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu Alat dan fasilitas :

a. Lantai yang rata dan bersih

b. Palang tunggal, yang tinggi rendahnya dapat diatur sehingga subjek dapat bergantung.

c. Stop watch

d. Formulir pencatat hasil.

Pelaksanaan : subjek bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Kemudian subjek mengangkat tubuhnya, dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 60 detik.


(28)

35

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang Tabel 3.2 Penilaian Tes Angkat Tubuh

13 – 15 tahun

Nilai

PUTERA PUTERI

16 ke atas 41 ke atas 5

11 – 15 22 – 40 4

6 – 10 10 – 21 3

2 – 5 3 – 9 2

0 – 1 0 – 2 1

3.Tes baring duduk (sit up) 60 detik

Tujuan : untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut Alat dan fasilitas :

a. Lantai/lapangan rumput yang bersih b. Stop watch

c. Formulir pencatat hasil d. Alat tulis

Pelaksanaan : subjek berbaring diatas lantai/rumput. Kedua lutut ditekuk -+ 900. Kedua tangan dilipat dan diletakkan dibelakang kepala dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah seorang teman subjek membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki subjek tidak terangkat. Pada aba-aba “ya”. Subjek bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukanlah gerakan itu berulang-ulang cepat tanpa istirahat dalam waktu 30 atau 60 detik.

Gerakan gagal bilamana :

a. Kedua lengan lepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin b. Kedua tungkai ditekuk dengan sudut lebih dari 900 c. Kedua siku tidak menyetuh paha

Skor : jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar selama 30 atau 60 detik. Setiap gerakan baring duduk yang tidak benar diberi angka 0 (nol).


(29)

36

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang Tabel 3.3 Penilaian Tes Baring Duduk

13 – 15 Tahun

Nilai

PUTERA PUTERI

38 ke atas 28 ke atas 5

28 – 37 19 – 27 4

19 – 27 9 – 18 3

8 – 18 3 – 8 2

0 – 7 0 – 2 1

4. Tes loncat tegak (vertical jump)

Tujuan : mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai Alat dan fasilitas :

a. Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas

b. Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding, dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada papan skala ukuran 150 cm.

c. Serbuk kapur dan penghapus

d. Formulir pencatat hasil tes dan alat tulis.

Pelaksanaan : subjek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan dinding berada disamping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diankat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada disamping badan kemudian subjek mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun kebelakang, kemudian subjek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan raihan loncatan subjek tersebut. Subjek diberi kesempatan melakukan sebanyak tiga kali loncatan.

Skor : ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga loncatan tersebut, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan.


(30)

37

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang Tabel 3.4 Penilaian Tes Loncat Tegak

13 – 15 Tahun

Nilai

PUTERA PUTERI

66 ke atas 50 ke atas 5

53 – 65 39 – 49 4

42 – 52 30 – 38 3

31 – 41 21 – 29 2

0 – 30 0 – 20 1

5. Tes lari jauh (800 meter putri; 1000 meter untuk putra) Tujuan : mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance) Alat dan fasilitas :

a. Lapangan yang rata atau lintasan yang telah diketahui panjangnya mudah untuk menentukan jarak 800 atau 1000 meter.

b. Bendera dan tiang pancang c. Peluit

d. Stop watch e. Nomor dada

f. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis g. Tanda/garis untuk start dan finish.

Pelaksanaan : subjek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba “siap” subjek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba “ya” subjek lari menuju garis finish, dengan menempuh jarak 800 atau 1000 meter. Bila ada subjek yang mencuri start maka subjek tersebut dapat mengulangi tes tersebut. Skor : hasil yang dicatat sebagai skor lari 800 atau 1000 meter adalah waktu yang dicapai dalam menempuh jarak 800 atau 1000 meter. Hasil dicatat sampai sepersepuluh detik.


(31)

38

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang Tabel 3.5 Penilaian Tes Lari Jarak Jauh

13 – 15 Tahun

Nilai

PUTERA PUTERI

sd –3‟.04” sd –3‟.06” 5

3‟.05” –3‟.53” 3‟.07” –3‟.55” 4

3‟.54” –4‟.46” 3‟.56” –3‟.58” 3

4‟.47” –6‟.04” 4‟.59” –6‟.40” 2

6‟.05” ke atas 6‟.41” ke atas 1

F. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan rancangan tentang cara, proses dan menganalisis data untuk memudahkan penelitian sesuai tujuan penelitian. Pengolahan data ini berfungsi untuk memberikan arah dan jalan dalam proses penelitian. Setelah data dari tes dengan instrumen yang telah di rancang, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut menggunakan SPSS 16.


(32)

52

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

a. Tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi berkriteria baik dengan jumlah skor keseluruhan 644 dengan rata-rata keseluruhan 16,1.

b. Tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk siang berkriteria kurang dengan jumlah skor keseluruhan 540 dengan rata-rata keseluruhan 13,5.

c. Terdapat perbedaan hasil tes kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi dengan yang masuk siang, dimana kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi lebih baik daripada kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk siang.

2. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur. Adapun beberapa saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Penulis berharap para guru dapat lebih inovatif dan efektif dalam menerapkan atau memberikan pembelajaran penjas yang sudah disesuaikan dengan keadaan kondisi siswa dan lingkungan agar menunjang kepada tingkat kebugaran jasmani siswa tersebut.

b. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian yang berbatas dikarenakan penelitian ini hanya dalam aspek tingkat kebugaran jasmaninya saja, oleh karena itu penulis berharap agar penelitian selanjutnya bisa lebih luas lagi.

c. kepada para peneliti selanjutnya penulis menganjurkan untuk mencari literatur-literatur yang beragam dan bermacam-macam demi kelancaran dalam proses penelitian dan mempermudah dalam menentukan permasalahan yang jelas.


(33)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2009). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV Maulana Media Grafik.

Anwar, D. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Amelia

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Giriwijoyo, S (2010). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK-UPI

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung

Harsono. (2007). Teori dan Metodelogi Pelatihan. Bandung Kusumah, D. J (2010). Statistika Dalam Penjas. Bandung

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI

Nurhasan, Hasanudin, C.D Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika.

Bandung: FPOK UPI

Rusli, I. & Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung : FPOK-UPI. Rusli, L. (2009). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung : FPOK-UPI Singgih, S. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Suherman, A., Damayanti, I dan Rahayu N.I., (2012). Penulisan Karya Ilmiah untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.


(34)

Adli Hakama, 2013

Perbandingan Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Masuk Pagi Dengan Yang Masuk Siang SUMBER INTERNET

faktor2 yang mempengaruhi kebugaran jasmani [online] tersedia : http://ekosantosouny.blogspot.com/2012/10/v-behavioururldefaultvmlo.html [7 agustus 2013]

Karakteristik peserta didik [online] tersedia : http://rimpu-cili.blogspot.com/2012/07/.html

Kesegaran Jasmani [online] tersedia :

http://alhikampenjoe.blogspot.com/2012/12/.html [15 September 2013]

manfaat kebugaran jasmani [online] tersedia :

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KEBUGARAN%20JASMANI%20dan %20PRODUKTIVITAS%20KERJA.pdf [7 agustus 2013]

Mari berolahraga [online] tersedia : achmadsayuti.blogspot.com/2012/04/mari-kita-berolahraga.html?m=1 [4 april 2013]

Pendidikan jasmani [online] tersedia :

http://dieddypoloduro.blogspot.com/2012/05/.html [15 September 2013]

Pendidikan Jasmani Olahraga [online] tersedia : http://ilhameducationsquare.blogspot.com/2013/04/.html [15 september 2013 Raditya Nugroho, Olahraga baik dilakukan pada pagi hari [online] tersedia : http://www.fhm.co.id/content/article/668/6/2013/ [ 4 April 2013]


(1)

Tabel 3.3 Penilaian Tes Baring Duduk 13 – 15 Tahun

Nilai PUTERA PUTERI

38 ke atas 28 ke atas 5 28 – 37 19 – 27 4

19 – 27 9 – 18 3

8 – 18 3 – 8 2

0 – 7 0 – 2 1

4. Tes loncat tegak (vertical jump)

Tujuan : mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai Alat dan fasilitas :

a. Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas

b. Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding, dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada papan skala ukuran 150 cm.

c. Serbuk kapur dan penghapus

d. Formulir pencatat hasil tes dan alat tulis.

Pelaksanaan : subjek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan dinding berada disamping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diankat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada disamping badan kemudian subjek mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun kebelakang, kemudian subjek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan raihan loncatan subjek tersebut. Subjek diberi kesempatan melakukan sebanyak tiga kali loncatan.


(2)

37

Tabel 3.4 Penilaian Tes Loncat Tegak 13 – 15 Tahun

Nilai PUTERA PUTERI

66 ke atas 50 ke atas 5 53 – 65 39 – 49 4 42 – 52 30 – 38 3 31 – 41 21 – 29 2

0 – 30 0 – 20 1

5. Tes lari jauh (800 meter putri; 1000 meter untuk putra) Tujuan : mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance) Alat dan fasilitas :

a. Lapangan yang rata atau lintasan yang telah diketahui panjangnya mudah untuk menentukan jarak 800 atau 1000 meter.

b. Bendera dan tiang pancang c. Peluit

d. Stop watch e. Nomor dada

f. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis g. Tanda/garis untuk start dan finish.

Pelaksanaan : subjek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba “siap” subjek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba “ya” subjek lari menuju garis finish, dengan menempuh jarak 800 atau 1000 meter. Bila ada subjek yang mencuri start maka subjek tersebut dapat mengulangi tes tersebut. Skor : hasil yang dicatat sebagai skor lari 800 atau 1000 meter adalah waktu yang dicapai dalam menempuh jarak 800 atau 1000 meter. Hasil dicatat sampai sepersepuluh detik.


(3)

Tabel 3.5 Penilaian Tes Lari Jarak Jauh 13 – 15 Tahun

Nilai PUTERA PUTERI

sd –3‟.04” sd –3‟.06” 5

3‟.05” –3‟.53” 3‟.07” –3‟.55” 4

3‟.54” –4‟.46” 3‟.56” –3‟.58” 3

4‟.47” –6‟.04” 4‟.59” –6‟.40” 2

6‟.05” ke atas 6‟.41” ke atas 1

F. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan rancangan tentang cara, proses dan menganalisis data untuk memudahkan penelitian sesuai tujuan penelitian. Pengolahan data ini berfungsi untuk memberikan arah dan jalan dalam proses penelitian. Setelah data dari tes dengan instrumen yang telah di rancang, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut menggunakan SPSS 16.


(4)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

a. Tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi berkriteria baik dengan jumlah skor keseluruhan 644 dengan rata-rata keseluruhan 16,1.

b. Tingkat kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk siang berkriteria kurang dengan jumlah skor keseluruhan 540 dengan rata-rata keseluruhan 13,5.

c. Terdapat perbedaan hasil tes kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi dengan yang masuk siang, dimana kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk pagi lebih baik daripada kebugaran jasmani siswa SMP yang masuk siang.

2. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur. Adapun beberapa saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Penulis berharap para guru dapat lebih inovatif dan efektif dalam menerapkan atau memberikan pembelajaran penjas yang sudah disesuaikan dengan keadaan kondisi siswa dan lingkungan agar menunjang kepada tingkat kebugaran jasmani siswa tersebut.

b. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian yang berbatas dikarenakan penelitian ini hanya dalam aspek tingkat kebugaran jasmaninya saja, oleh karena itu penulis berharap agar penelitian selanjutnya bisa lebih luas lagi.

c. kepada para peneliti selanjutnya penulis menganjurkan untuk mencari literatur-literatur yang beragam dan bermacam-macam demi kelancaran dalam proses penelitian dan mempermudah dalam menentukan permasalahan yang jelas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2009). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV Maulana Media Grafik.

Anwar, D. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Amelia

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Giriwijoyo, S (2010). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK-UPI

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung

Harsono. (2007). Teori dan Metodelogi Pelatihan. Bandung Kusumah, D. J (2010). Statistika Dalam Penjas. Bandung

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI

Nurhasan, Hasanudin, C.D Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Rusli, I. & Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung : FPOK-UPI. Rusli, L. (2009). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung : FPOK-UPI Singgih, S. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Suherman, A., Damayanti, I dan Rahayu N.I., (2012). Penulisan Karya Ilmiah

untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.


(6)

SUMBER INTERNET

faktor2 yang mempengaruhi kebugaran jasmani [online] tersedia : http://ekosantosouny.blogspot.com/2012/10/v-behavioururldefaultvmlo.html [7 agustus 2013]

Karakteristik peserta didik [online] tersedia : http://rimpu-cili.blogspot.com/2012/07/.html

Kesegaran Jasmani [online] tersedia : http://alhikampenjoe.blogspot.com/2012/12/.html [15 September 2013]

manfaat kebugaran jasmani [online] tersedia : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KEBUGARAN%20JASMANI%20dan %20PRODUKTIVITAS%20KERJA.pdf [7 agustus 2013]

Mari berolahraga [online] tersedia : achmadsayuti.blogspot.com/2012/04/mari-kita-berolahraga.html?m=1 [4 april 2013]

Pendidikan jasmani [online] tersedia : http://dieddypoloduro.blogspot.com/2012/05/.html [15 September 2013]

Pendidikan Jasmani Olahraga [online] tersedia : http://ilhameducationsquare.blogspot.com/2013/04/.html [15 september 2013 Raditya Nugroho, Olahraga baik dilakukan pada pagi hari [online] tersedia : http://www.fhm.co.id/content/article/668/6/2013/ [ 4 April 2013]