PERBANDINGAN SISWA YANG DITERIMA BINA LINGKUNGAN DENGAN SISWA REGULER TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PADA SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

ABSTRAK
PERBANDINGAN SISWA YANG DITERIMA BINA LINGKUNGAN
DENGAN SISWA REGULER TERHADAP KEBUGARAN
JASMANI PADA SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh
M. Hafid Abidin Daud

Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tingkat kebugaran jasmani siswa
bina lingkungan dengan siswa reguler di SMP Negeri 9 Bandar Lampung.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Sampelnya yaitu murid kelas VII dan kelas VIII di SMP N 9 Bandar
Lampung yang hanya 10% dari total keseluruhan yaitu 49 anak dari 487 murid.
Teknik pengambilan data untuk test Kebugaran Jasmani ini menggunakan TKJI
untuk usia 13-15 tahun. Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kebugaran
jasmani anak bina lingkungan lebih rendah daripada anak reguler. Pada hasil dari
instrument TKJI, kebugaran jasmani kategori putra ( bina lingkungan ) yang
mendapatkan kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 33,33% ( 4 dari 12
anak ) sedangkan kebugaran jasmani kategori putra ( reguler ) yang mendapatkan
kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 73,33% ( 11 dari 15 anak ).

Kemudian untuk kebugaran jasmani kategori putri ( bina lingkungan ) yang
mendapatkan kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 8,33% ( 1 dari 12
anak ) sedangkan kebugaran jasmani kategori putri ( reguler ) yang mendapatkan
kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 30% ( 3 dari 10 anak ).
Kata kunci : bina lingkungan, kebugaran jasmani, TKJI.

vi

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Hafid Abidin Daud dilahirkan di Perumnas Beringin
Raya, Kemiling, Bandar Lampung pada tanggal 19 Maret 1991
sebagai anak keempat dari empat bersaudara. Penulis dilahirkan
dari pasangan Bapak Hazairin Abidin Daud, S.Sos yang berdarah Lampung
Komering dan Ibu Safrida Ariyani, S.Pd berdarah Lampung Pesisir.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis antara lain : Sekolah Dasar (SD)
di SD Negeri 1 Langkapura Bandar Lampung dan selesai pada tahun 2003.
Kemudian masuk SLTP Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun 2003 dan lulus
pada tahun 2006. Kemudian masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) YP Unila

Bandar Lampung pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009.

Selain mengenyam pendidikan formal, penulis juga aktif dengan banyak kegiatan
olahraga khusunya olahraga bola basket. Dimulai dengan kegiatan turnamen Bola
Basket Kemuning Auto Club ( KAC ) Se-Lampung dan memperoleh prestasi
juara tiga tingkat SMA Se-Lampung Tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis
diterima sebagai mahasiswa

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan
melalui jalur Ujian Mandiri ( UM ). Selain sebagai mahasiswa, penulis juga masih
aktif dalam menggeluti olahraga basket. Pada tahun 2011, penulis berhasil
memperoleh juara 1 Liga Bola Basket Antar Kampus se-Lampung. Pada bulan

vii

April 2013, penulis menjadi Ketua Pelaksana Turnamen Sepakbola Putri seLampung ( Kartini Cup VII ). Pada bulan Juli tahun 2013 penulis melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata dan Program Pengalaman Lapangan di SD Negeri 1 Kota
Besi, Batubrak, Lampung Barat. Pada tanggal 30 November 2013, penulis

memulai karir melatih basket di SMP Kartika Jaya ( SMP Persit ) Bandar
Lampung dan berhasil menorehkan sejarah baru untuk basket SMP Kartika Jaya
dengan memperoleh juara 3 turnamen basket antar SMP se-Lampung pada Maret
2014 dan juara 2 Liga Bola Basket antar SMP se-Lampung pada Oktober 2014.

Terima kasih.

ix

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT atas semua anugerah yang telah
diberikan kepadaku, karya tulis sederhana ini kupersembahkan kepada:
Ayahku Hazairin Abidin Daud dan Ibuku Safrida Ariyani,
kakakku yang kusayangi Martia Suri Daud, Rosy Febriani Daud dan Imaniar
Daud yang selalu mendampingiku dan mendukungku sampai saat ini
dan kepada Dosen Pembimbing Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. dan Drs. Heru
Sulistianta, M.Or serta Dosen Pembahas Drs. Frans Nurseto, M.Psi. dan juga
kepada masa laluku yang kusayangi Destari Puspa Pertiwi serta seluruh keluarga,
sahabat dan teman-teman khususnya Penjas 2010 yang telah memberikan

dukungan moril, spiritual dan membantu dalam mensukseskan karya tulis yang
disusun ini, serta membantu & mendoakan,
mengharapkan selalu dalam naungan ALLAH dalam mencapai kebaikan.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan dukungan dan doanya yang
memberikan harapan serta menginginkan hal yang terbaik untukku.

viii

MOTO

“Hati Bisa Melihat Apa Yang Mata Ini Tak Bisa Lihat”
(Penulis)

“Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, dan Kerja Tuntas”
(Ridwan Kamil, Walikota Bandung)

x

SANWACANA


Puji Syukur penulis haturkan ke pada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat

dan

karunia-Nya

sehingga

penulisan

skripsi

yang

berjudul

“Perbandingan Siswa Yang Diterima Bina Lingkungan Dengan Siswa Reguler
Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Pada SMP Negeri 9 Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2014/2015.


Dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Unuversitas Lampung. Dalam proses penulisan skripsi ini penulis
banyak menuai hambatan baik yang datang dari luar dan dari dalam diri penulis.
Penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari dukungan,bimbingan dan bantuan serta
petunjuk dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Drs. Baharudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap
dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.
3. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku pembimbing I dalam penulisan skripsi ini
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis
4. Drs. Heru Sulistianta, M.Or. selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi ini
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis
5.

Drs. Frans Nurseto, M.Psi. selaku pembahas dalam penulisan skripsi ini yang
telah memberikan pengarahan, saran dan keritik kepada penulis.


xi

6. Dra. Hj. Agustina selaku Kepala SMP Negeri 9 Bandar Lampung beserta
dewan guru yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
7. Bapak dan ibu dosen Penjaskes yang telah membantu dalam proses
perkuliahan, pembimbingan, pembinaan dan atas segala ilmu yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8.

Bapak dan Ibu di staf Tata Usaha FKIP Unila yang telah membantu proses
terselesaikannya skripsi ini.

9.

Bapak Hazairin Abidin Daud dan Ibu Safrida Ariyani selaku orang tua yang
selalu memberikan dorongan, motivasi, dan do`a yang tak pernah hentihentinya diberikan kepada saya sampai skripsi ini terselesaikan. Dan saya
ucapkan terimakasih kepada kakakku yang kusayangi Martia Suri Daud, Rosy
Febriani Daud, dan Imaniar Daud yang selalu memberikan semangat kepada
saya.


10. Keluarga besar Bp. Yakin serta kelompok KKN Terintegrasi Pekon Kota
Besi, Kecamatan Batubrak, Lampung Barat yang telah memberikan dukungan
serta motivasinya sampai terselesaikannya skripsi ini .
11. Kepada kenangan terindahku Destari Puspa Pertiwi yang membuatku
termotivasi untuk menyelesaikan skripsiku.
12. Kepada keluarga besar angkatan 2010, yang selalu menemani penulisan ini
dan teman-teman yang lainya yang telah memberikan dukungan dan
bantuanya saya ucapkan terimakasih.

xii

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung,
Penulis

M. Hafid Abidin Daud


Januari 2015

xiii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL...................................................................................

ii

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................


iv

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………

v

RIWAYAT HIDUP .....................................................................................

vi

MOTTO ......................................................................................................

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

ix

SANWACANA ...........................................................................................


x

DAFTAR ISI .............................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL .....................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xvii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
C. Rumusan Masalah ..................................................................................
D. Tujuan Penelitian....................................................................................
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................
F. Batasan Istilah .........................................................................................

1
4
5
5
5
6

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebugaran Jasmani ...............................................................................
B. Komponen Kebugaran Jasmani ..............................................................
C. Komponen Kebugaran Jasmani Menurut Anatomi dan Fisiologi ..........
D. Jenis Kebugaran Jasmani .......................................................................
E. Hakekat Latihan Kebugaran Jasmani .....................................................

8
9
10
10
11

xiv

F. Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran Jasmani……………………………
G. Peningkatan Kualitas Kebugaran Jasmani Siswa ………………. ........
H. Tujuan Tes Kebugaran Jasmani ……………………... .........................
I. Kerangka Pemikiran ……………………... ............................................

12
14
14
15

III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian ............................................................................
B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................
C. Variabel Penelitian .................................................................................
D. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian .......................................................
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
F. Instrumen Penelitian ...............................................................................
G. Teknik Analisis Data…………………………………………………..

17
19
21
21
21
22
23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................

27
33

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................

36
37

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................

38
40

xv

Daftar Tabel

Halaman
1. Tabel Nilai TKJI Untuk Putra Usia 13-15 Tahun ..................................
2. Tabel Nilai TKJI Untuk Putri Usia 13-15 Tahun ...................................
3. Tabel Norma TKJI...................................................................................
3. Tabel hasil TKJI Bina Lingkungan Kategori Putra ................................
4. Tabel hasil TKJI Bina Lingkungan Kategori Putri .................................
5. Tabel Hasil TKJI Reguler Kategori Putra ...............................................
6. Tabel Hasil TKJI Reguler Kategori Putri................................................

24
25
26
31
31
32
33

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

1
2
3
4
5
6
7

: Absensi Seminar Proposal ..............................................
: Lembar Penilaian Seminar Proposal ...............................
: Surat Izin Penelitian ........................................................
: Surat telah Melakukan Penelitian ....................................
: Absensi Seminar Hasil....................................................
: Lembar Penilaian Seminar Hasil.................................... .
: Data Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Bina Lingkungan
Kategori Putra ................................................................
Lampiran 8
: Data Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Reguler
Kategori Putra .................................................................
Lampiran 9
: Data Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Bina Lingkungan
Kategori Putri..................................................................
Lampiran 10 : Data Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Reguler
Kategori Putri..................................................................
Lampiran 11 : Foto Penelitian di SMP Negeri 9 Bandar Lampung……

41
43
44
45
46
48
49
50
51
52
53

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 1 : Pola Makan Siswa Bina Lingkungan SMP N 9 ......................
Gambar 2 : Pola Makan Siswa Reguler SMP N 9 ...................................
Gambar 3 : Pola Olahraga Siswa Bina Lingkungan SMP N 9 ..................
Gambar 4 : Pola Olahraga Siswa Reguler SMP N 9 .................................
Gambar 5 : Deskripsi Alat Transportasi Siswa Bina Lingkungan ..............
Gambar 6 : Deskripsi Alat Transportasi Siswa Reguler .............................

27
28
28
29
29
30

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan unsur utama dalam pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya. Oleh karenanya, pengelolaan pendidikan harus
berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik.
Salah satu upaya itu ditempuh dengan menerapkan Kurikulum 2013 yang
disusun dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan, yaitu tantangan
abad ke-21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowledgebased society dan kompetensi masa depan.

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah
kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa
dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi
serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. ( Sumber : Kurinasih,
imas. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. )

2

(Cholik Mutohir, 1992) Olahraga adalah proses sistematik yang
berupa

segala

kegiatan

atau

usaha

yang

dapat

mendorong

mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif
untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas
berdasarkan Pancasila.

Melalui lembaga pendidikan berbagai proses dilakukan untuk
mempengaruhi peserta didik sehingga terjadi perubahan secara bertahap
dan menyeluruh ke arah peningkatan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia, agar dapat berfungsi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan menempuh usaha melalui
berbagai jalur pendidikan formal maupun informal.

Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal yang berfungsi
untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi anak yang beriman,
cerdas, disiplin, terampil, betanggung jawab, bertaqwa, serta sehat jasmani
dan rohani. Oleh karena itu, sekolah dijadikan sebagai salah satu lembaga
pendidikan formal yang dalam penyelenggaraan pendidikannya dilakukan
secara terorganisir, sistematis, dan berkesinambungan dengan maksud agar
tujuan pendidikan nasional itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan
kurikulum yang sudah ditetapkan pada kurikulum berkarakter kebangsaan.

3

Menurut pakar pendidikan jasmani Amerika Serikat, pendidikan
jasmani adalah satu tahap atau aspek dari proses pendidikan keseluruhan
yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak
individu yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri serta bermanfaat dan
dengan reaksi atau respon yang terkait langsung dengan mental, emosi dan
sosial.

Tujuan yang ingin dicapai dari proses pendidikan keseluruhan
melalui aktivitas jasmani, mencakup domain psikomotor, kognitif, dan
afektif. Dengan demikian, dapat digambarkan bahwa pendidikan jasmani
adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungannya
yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien
menuju pembentukan manusia seutuhnya sesuai dengan tahapan usia anak.

Program Penerimaan Didik Baru ( PPDB ) di Bandar Lampung
tahun 2013 ada tiga jalur, yaitu jalur prestasi akademik dan prestasi calon
siswa lainnya, jalur bina lingkungan, dan jalur penerimaan secara regular.
Program Bina Lingkungan adalah program Walikota Bandar Lampung
untuk meringankan calon siswa yang kurang mampu agar bisa masuk
sekolah negeri tanpa dipungut biaya sedikitpun. Pada jalur penerimaan
siswa baru Program Bina Lingkungan ( Biling ), calon siswa dari keluarga
yang kurang mampu mendapatkan kesempatan masuk ke sekolah negeri
terdekat lingkungan tempat tinggalnya, dengan kuota siswa baru mencapai
50 persen dari keseluruhan siswa baru di sekolah tersebut.

4

Menurut

Muhajir

(2004

:

2)

kebugaran

jasmani

adalah

kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa mengalami
kelelahan yang berarti.

Dari permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka perlu
dilakukan penelitian yang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi berbagai pihak yang terkait, terutama berkenaan dengan
kebugaran jasmani siswa bina lingkungan dengan siswa reguler pada siswa
SMP Negeri 9 Bandar Lampung tahun ajaran 2014/2015.

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka
permasalahan yang dapat diidentifkasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kebugaran jasmani pada siswa bina lingkungan di SMP
Negeri 9 Bandar Lampung.
2. Rendahnya kebugaran jasmani pada siswa reguler di SMP Negeri 9
Bandar Lampung.

5

C.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penelitian di
atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah ada perbedaan kebugaran jasmani antara siswa bina
lingkungan dengan siswa reguler di SMP Negeri 9 Bandar
Lampung?

D.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kebugaran jasmani antara
siswa bina lingkungan dengan siswa reguler di SMP Negeri 9
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014-2015.

E.

Manfaat Penilitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat antara lain:
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan agar dapat mengetahui kebugaran jasmani
siswa di SMP Negeri 9 Bandar Lampung.

2. Bagi Mahasiswa Penjaskesrek
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang karya
ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut

6

3. Bagi Guru Penjaskesrek
Sebagai masukan untuk dijadikan pedoman guru Penjaskesrek SMP
Negeri 9 akan pentingnya kebugaran jasmani pada aktivitas siswa.

F.

Batasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran dalam memberi pengertian yang
dimaksud dalam judul skripsi, maka penulis akan menjelaskan istilahistilah yang dianggap penting, dengan demikian ada kesamaan pendapat
dalam memberikan penafsiran.

1. Perbandingan
Perbandingan : analogi, ibarat, kesetaraan, kesetimpalan, komparasi,
nisbah, parameter, patokan, pedoman, perbedaan, perimbangan,
perpadanan, perpaduan, persamaan, pertimbangan, perumpamaan,
proporsi, rasio, skala, tolok ukur. (KBBI)
2. Siswa
Yang dimaksudkan siswa dalam penelitian ini adalah pelajar yang
bersekolah di SMP, terutama siswa SMP Negeri 9 Bandar Lampung. (
Tim Penyusun KBBI )

3. Diterima
( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) Diterima : Dikabulkan, diraih.

7

4. Bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan adalah pemberdayaan kondisi sosial
masyarakat. Yang dimaksud masyarakat disini adalah siswa yang
diberi keringanan masuk negeri tanpa tes bagi anak-anak dari keluarga
kurang mampu yang tempat tinggalnya berdekatan dengan lingkungan
sekolah negeri setempat. ( 2014. Walikota Bandar Lampung )

5. Reguler
(Kamus Besar Bahasa Indonesia ), Reguler adalah teratur; mengikuti
peraturan; tetap; biasa.

6. Kebugaran Jasamani
Menurut Muhajir (2004 : 2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan
dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap
pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.

8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang
diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa
menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )
Sedangkan menurut Soedjatmo dalam Ismaryanti (2006:9) seorang
ahli fisiologi berpendapat bahwa kebugaran jasmani lebih dititik beratkan
pada physical fitness, yaitu kemampuan tubuh untuk meyesuaikan fungsi
alat-alat tubuh dalam batas-batas fisiologis terhadap keadaan lingkungan
atau kerja fisik dengan cara yang cukup efisien tanpa lelah secara
berlebihan, sehingga masih dapat melakukan kegiatan-kegiatan lain yang
bersifat reaktif dan telah mengalami pemulihan yang sempurna sebelum
datangnya tugas yang sama esok harinya.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kebugaran sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan

9

hidup bugar segala aktivitas yang akan dilakukan bisa terselesaikan
dengan baik. Kebugaran dapat menggambarkan kehidupan seseorang
secara harmonis, penuh semangat dan kreatif. Dengan kata lain orang yang
bugar adalah orang yang berpandangan sehat terhadap kehidupanya baik
untuk masa kini maupun masa depan, serta menjaga harga diri dan
memiliki pergaulan dengan sesama manusia.
B.

Komponen Kebugaran Jasmani
Dalam usaha pembinaan kebugaran jasmani, maka seseorang guru
pendidikan jasmani harus mengetahui dan memahami komponenkomponen kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani menurut Suharjana
(2004: 8) terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
Daya tahan paru jantung (cardiorespiratory endurance)
a) Kekuatan otot
b) Daya tahan otot
c) Fleksibilitas
d) Komposisi tubuh
e) Kecepatan
f) Daya ledak
g) Keseimbangan
h) Kelincahan
i) Koordinasi

10

C.

Komponen Kebugaran Jasmani Menurut Anatomi dan Fisiologi

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang yang
beraktivitas (olahraga) kita terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi
tiap alat dari susunan tubuh manusia dalam kehidupan sehari – hari.
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan
dasar yang penting dalam melaksanakan pembinaan gerak.

Dari sejumlah ilmu pengetahuan yang dikemukakan di atas salah
satu yang paling erat hubunganya dengan pembinaan olahraga atau latihan
terutama untuk mengetahui tingkat kemampuan fisik seseorang terhadap
aktivitas kerja yang dilakukan, yaitu ilmu faal (fisiologi).

Tujuan dari ilmu faal itu sendiri adalah Meningkatkan pemahaman
bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan aktivitas jasmani, dan
mengembangkan komponen fisik, seperti: kekuatan, daya tahan,
kelentukan, kecepatan, keseimbangan, ketepatan, power.

D.

Jenis Kebugaran Jasmani

Dilihat dari pengertian sehat menurut UU kesehatan RI No 23 th
1992. Dan dari pengertian total finess, maka perlu dijelaskan pula
beberapa pengertian yang terkait sebagai berikut:

11

a) Mental fitness adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi
permasalahan pada dirinya sendiri maupun orang lain dengan
mengunakan

pandangan,

pengetahuan,

kecerdasan

moral

dan

semangat kerja yang baik.
b) Emosional fitness adalah adanya rasa tenang dan bebas dari tekanan
keluarga maupun lingkungan masyarakat serta mampu menghadapi
dan mengatasi permaslahan yang ada.
c)

Social fitness adalah kemampuan untuk menyesuaikan, menempatkan
dan mengabdikan diri dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

E.

Hakekat Latihan Kebugaran Jasmani

Suatu latihan apapun bentuknya, jika dilakukan dengan benar akan
memberikan suatu perubahan pada sistem tubuh, baik itu sistem aerobic,
hormon maupun sistem otot. Menurut Suharno HP (1993: 70) latihan
adalah penyempurnaan fisik dan mental organisme atlet secara sistematis
untuk mencapai mutu prestasi dengan diberi beban, beban fisik, beban
mental secara terarah dan meningkat.
Menurut Suharjana (2004: 13) latihan merupakan aktivitas
olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara
progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi psikologis
dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Demikian
pula Harsono (1988 :101) menjelaskan bahwa latihan adalah suatu proses

12

yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulangulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau
pekerjannya.

F.

Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran Jasmani
a. Prinsip Beban Lebih (overload)

Harsono (2004: 45) menyebutkan bahwa beban yang diberikan kepada
anak harus lah ditingkatkan. Kalau beban latihan tidak pernah
ditambah maka berapa lamapun dan berapa seringpun anak berlatih,
prestasi tak mungkin akan meningkat. Namun demikian, kalau beban
latihan terus menerus bertambah tanpa ada peluang-peluang untuk
istirahat performanya pun mungkin tidak akan meningkat secara
progresif.

b. Peningkatan Beban Terus Menerus (progresif)

Menurut Harsono (2004: 55) prinsip progresif adalah penambahan
beban dengan memanipulatif intensitas, repetisi dan lama latihan.
Penambahan beban dilakukan dengan meningkatkan beban secara
bertahap dalam pogram latihan. Progresif artinya adalah apabila otot
lelah menunjukkan gejala kemampuannya meningkat, maka beban
ditambah untuk memberi stres baru bagi otot yang bersangkutan.

13

c. Prinsip Reversibility (kembali asal)

Menurut Harsono (2004: 60) prinsip ini mengatakan bahwa kalau kita
berhenti berlatih, tubuh kita akan kembali kekeadaan semula atau
kondisinya tidak akan meningkat. Ini berarti jika beban latihan yang
sama terus menerus kepada anak maka terjadi penambahan awal dalam
kesegaran kesuatu tingkat dan kemudian akan tetap pada tingkat itu.
Sekali tubuh telah menyesuaikan terhadap beban latihan tertentu,
proses penyesuaian ini terhenti. Sama halnya apabila beban latihan
jauh terpisah maka tingkat kesegaran si anak selalu cenderung kembali
ke tingkat semula. Hanya perbaikan sedikit atau tidak sama sekali.

d. Prinsip kekhususan

Harsono (2004: 65) menyebutkan bahwa manfaat maksimal yang bisa
diperoleh dari rangsangan latihan hanya akan terjadi manakala
rangsangan tersebut mirip atau merupakan replika dari gerakangerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut. Termasuk dalam hal
ini metode dan bentuk latihan kondisi fisiknya.

14

G.

Peningkatan Kualitas Kebugaran Jasmani siswa SMP

Latihan jasmani secara teratur mendatangkan manfaat:

a) Terbangun kekuatan dan daya tahan otot, seperti juga kekuatan tulang
dan persendian, selain mendukung performa baik dalam olahraga
maupun non olahraga.
b) Meningkatkan daya tahan aerobic
c) Meningkatkan fleksibilitas
d) Membakar kalori yang memungkinkan tubuh terhindar dari kegemukan
e) Mengurangi stres.
f) Meningkatkan rasa bahagia dan berguna

Secara singkat dapat dikatakan, seseorang yang aktif berolahraga
atau rajin melakukan aktivitas jasmani akan memperoleh banyak
keuntungan karena selain mempertinggi daya kerja, kegiatan yang teratur
ini bermanfaat juga untuk mencegah penyakit.

H.

Tujuan Tes Kebugaran Jasmani
Adapun tujuan tes kebugaran jasmani, adalah sebagai berikut :
a.

Klasifikasi, untuk menmpatkan orang ke dalam grup yang homogen
sehingga mereka yang memiliki skor tertinggi dapat memulai latihan
dengan intensitas tinggi. Demikian pula bagi mereka yang memiliki
skor rendah dapat mulai latihan dengan intensitas rendah.

15

b. Diagnosis, untuk mengetahui tingkat kekuatan, kesegaran dan daya
tahan. Data ini dapat dijadikan dasar untuk menyusun program
individual.
c. Penampilan, untuk mengetahui pengaruh program latihan dengan
melakukan tes sepanjang menjalankan program.
d. Motivasi, mendorong peserta untuk meningatkan tingkat kesegaran
jasmaninya.
e. Program evaluasi, sebagai pegangan guru untuk memperlihatkan hasil
program kesegaran jasmaninya ke siswa, orangtua dan administrasi
sekolah. Selanjutnya hasil ini pula dipergunakan untuk membandingkan
dengan sekolah lain atau kota bahkan negara lain.

I.

Kerangka Pemikiran

Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk dapat melaksanakan
tugas sehari-hari dengan semangat, tanpa rasa lelah yang berlebihan, dan
dengan penuh energi melakukan dan menikmati kegiatan pada waktu luang
dan dapat menghadapi keadaan darurat bila datang. Dari banyak penelitian,
seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang baik maka dalam setiap
aktivitasnya tidak akan cepat mengalami kelelahan, dan kesegaran fisiknya
akan cepat pulih setelah melakukan kegiatan.

Dari pengertian kebugaran jasmani dapat disimpulkan beberapa hal
mengenai kebugaran jasmani sebagai berikut:
1.

Kebugaran Jasmani lebih memusatkan pada kelompok usia tertentu.

2.

Siswa tidak mudah mengalami kelelahan.

16

3.

Kebugaran jasmani dapat menunjang siswa untuk turut membantu pada
tercapainya tujuan pendidikan.

Karena dengan adanya kebugaran jasmani bisa bermanfaat untuk
mencapai tujuan dan pada akhir pembelajaran dapat merasakan manfaat
akan apa yang sudah dilakukan. Ada kemungkinan peserta didik belum
menyadari pentingnya kebugaran jasmani untuk menyuplai proses kegiatan
belajar. Oleh karena itu peranan kebugaran jasmani begitu berarti karena
dengan kebugaran jasmani, siswa akan mencapai fisik yang prima. Sehingga
siswa SMP Negeri 9 Bandar Lampung dapat merasakan pentingnya
kebugaran jasmani.

17

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang
suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan
menurut Riduwan (2004:207) metode deskriptif yaitu studi yang bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian yang
sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan
sesudahnya.

Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek
yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode
penelitian deskriptif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan.
Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan
penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif

18

sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan
dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

Di samping kedua alasan tersebut di atas, penelitian deskriptif pada
umumnya menarik bagi para peneliti muda, karena bentuknya sangat
sederhana dengan mudah dipahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska
yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya.
Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk
yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara
faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan
individual.

Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi
atau memberikan perlakukan-perlakukan tertentu terhadap variabel, tetapi
semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek komponen atau variabel berjalan
apa adanya. Akan tetapi, seperti dikatakan (Sukmadinata, 2005: 74) bahwa
penelitain deskriptif tidak hanya berhenti pada pengumpulan data,
pengorganisasian, analisis dan penarikan interpretasi serta penyimpulan,
tetapi dilanjutkan dengan membandingkan, mencari kesamaan-perbedaan,
dan hubungan kasual dalam berbagai hal. Penemuan makna adalah fokus
dari keseluruhan proses yang dilakukan.

19

Hal ini sejalan dengan pendapat Jalaluddin Rakhmat (1999:25)
bahwa Penelitian Deskriptif bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala
yang ada.
2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek
yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

B.

Populasi dan Sampel Penelitian

1) Populasi Penelitian

Riduwan

(2004:55)

memberikan

pengertian

bahwa,

populasi

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Menurut Arikunto (1997:108) Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP
Negeri 9 Bandar Lampung yang bina lingkungan dan regular sejumlah
487 siswa.

20

2) Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
1997:131). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Dalam penelitian ini, untuk menentukan sampel penulis menggunakan
teknik simple random sampling. Menurut Ronny Kountur (2009),
teknik ini digunakan dengan cara memilih sampel dimana anggota dari
populasi dipilih satu per satu secara random (acak). Semua anggota
dari populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih.
Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 487 siswa yang
diterima secara bina lingkungan dan reguler, menurut Suharsimi
Arikunto (1997) di dalam pengambilan sampel apabila subyeknya
kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat
diambil antara 10% – 15% atau 20% – 25% atau lebih.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel sebanyak 10% dari
jumlah populasi.

= 0,1 X 487
= 48,7 = 49
sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 49
murid.

21

C.

Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang akan menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1997:96). Dalam penelitian ini,
variabel penelitiannya yaitu :
1. Variabel X1 yaitu kebugaran jasmani siswa bina lingkungan.
2. Variabel X2 yaitu kebugaran jasmani siswa reguler.

D.

Tempat dan Pelaksanaan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
siswa kelas 7 dan 8 di SMP Negeri 9 Bandar Lampung.

E.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode yang
sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui perbandingan
kebugaran jasmani siswa bina lingkungan dengan siswa reguler di SMP
Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.

a. Tes Kebugaran Jasmani (TKJI),digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai tingkat kebugaran jasmani pemain dengan menggunakan tes.
b. Dokumentasi, untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai
referensi seperti buku literatur, surat kabar, arsip dan dokumen yang
berhubungan dengan penelitian.

22

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis,
metode dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan mencatat datadata yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai
hal-hal yang berupa catatan buku, surat, transkip, majalah, agenda dan
sebagainya.

F.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah, Suharsimi Arikunto (2010 :203 ).

Tes

merupakan suatu alat (instrument) pengumpulan data atau informasi
tentang atau status sesuatu yang digunakan dengan setandar tertentu
(Suharsimi Arikunto, 1998:138).

Dengan demikian, instrument yang

digunakan berbentuk tes terstandar (standardized test) yakni tes yang telah
tersedia dan teruji keandalanya. Tes yang digunakan yakni Tes Kebugaran
Jasmani Indonesia (TKJI).

Kegunaan tes :
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan
menentukan tingkat kesegaran jasmani pelajar usia 13-15 tahun.
Ada lima butir tes kebugaran jasmani untuk pelajar usia 13 – 15 tahun,
butir-butir tesnya, yaitu :
a) Lari cepat 50 meter ( putra & putri )
b) Gantung angkat tubuh ( putra ) & gantung siku tekuk ( putri ) 60 detik.

23

c) Baring duduk 60 detik ( putra & putri )
d) Loncat tegak
e) Lari 1000 meter ( putra ) & Lari 800 meter ( putri )

Fasilitas dan alat yang digunakan adalah:

a) Lintasan lari atau lapangan datar dan tidak licin
b) Stopwatch
c) Bendera start
d) Tiang pancang
e) Palang tunggal untuk gantung siku
f) Papan berskala untuk papan loncat
g) Serbuk kapur
h) Penghapus
i) Formulir tes
j) Peluit Alat tulis

G.

Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Masri Singarimbun, 2001:
263). Data yang diperoleh dari jawaban dari responden akan dianalisis
dengan menggunakan tabel frekuensi yang terdiri dari frekuensi dan
persentase jawaban responden. Data yang telah disajikan dalam bentuk
tabel frekuensi, selanjutnya diinterpretasikan dan dianalisis secara
deskriptif.

24

Menurut Nazir (1998: 24), penelitian tipe deskriptif adalah
penelitian yang dipakai untuk memecahkan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek penelitian
berdasarkan fakta yang tampak sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini
tipe deskriptif digunakan untuk melihat perbandingan kebugaran jasmani
siswa bina lingkungan dengan siswa reguler di SMP Negeri 9 Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 13 -15 Tahun)
Tabel 1. Tabel Nilai TKJI Untuk Putra Usia 13-15 Tahun

Lari

Loncat
tegak

Lari

66 Keatas

s.d – 3’04”

28 – 37

53 – 65

3’05”
3’53”



6 – 10

19 – 27

42 – 52

3’54”
4’46”



8,8” – 10,3”

2–5

8 – 18

31 – 41

4’47”
6’04”



10,4”- dst

0–1

0–7

0 - 30

6’05” – dst

50 meter

Gantung
angkat tubuh

Baring
duduk

5

S.d – 6,7”

16 - Keatas

38
Keatas

4

6.8” – 7,6”

11 – 15

3

7,7” – 8,7”

2
1

Nilai

-

Nilai
1000 meter
5

4

3

2
1

25

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 13 -15 Tahun)
Tabel 2. Tabel Nilai TKJI Untuk Putri Usia 13-15 Tahun
Lari

Lari

50 Keatas

s.d – 3’06”

50 meter
5

S.d – 7.7”

41” - Keatas

28
Keatas

4

7.8” – 8,7”

22” – 40”

19 – 27

39 – 49

3’07”
3’55”



3

8,8” – 9,9”

10” – 21”

9 – 18

30 – 38

3’56”
4’58”



2

10,0”
11,9”

3” – 9”

3–8

21 – 29

4’59”
6’40”



1

12,0”- dst

0” – 2”

0–2

0 - 20

6’41” – dst



Siku Baring
duduk

Loncat
tegak

Gantung
Tekuk

Nilai

-

Nilai
800 meter
5

Norma TKJI

Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai
hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang
digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu,
ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang
sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai,
maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil
penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran
jasmani remaja.

4

3

2
1

26

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)
Tabel 3. Tabel Norma TKJI
No

Jumlah nilai

Klasifikasi
Jasmani

Kesegaran

1.

22 – 25

Baik sekali

( BS )

2.

18 – 21

Baik

(B)

3.

14 – 17

Sedang

(S)

4.

10 – 13

Kurang

(K)

5.

5–9

Kurang sekali

( KS )

36

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai
perbandingan tingkat kebugaran jasmani siswa bina lingkungan dengan
siswa reguler di SMP Negeri 9 tahun ajaran 2014/2015 yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a.

Kebugaran jasmani murid bina lingkungan lebih rendah daripada
murid reguler.

b. Kebugaran jasmani kategori putra ( bina lingkungan ) yang
mendapatkan kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 33,33%
( 4 dari 12 anak )
c. Kebugaran jasmani kategori putra ( reguler ) yang mendapatkan
kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 73,33% ( 11 dari 15
anak )
d. Kebugaran jasmani kategori putri ( bina lingkungan ) yang
mendapatkan kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 8,33% (
1 dari 12 anak )

37

e. Kebugaran jasmani kategori putri ( reguler ) yang mendapatkan
kategori baik menurut instrumen TKJI mencapai 30% ( 3 dari 10 anak
)

B.

Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka selanjutnya peneliti
mengajukan beberapa saran. Adapun saran tersebut adalah:


Ditujukan untuk siswi khususnya siswi bina lingkungan SMP Negeri 9
agar bisa meluangkan waktu untuk beristirahat karena kebugaran
jasmani sangat penting untuk aktivitas sehari-hari.



Ditujukan untuk orangtua agar lebih memperhatikan pola makanan dan
pola istirahat anaknya supaya anak lebih bugar serta bisa lebih fokus
untuk mengemban pendidikan.



Ditujukan untuk peneliti agar tidak menggunakan metode gabungan
dalam melakukan penelitian, karena metode kuantitatif dan kualitatif
adalah dua metode yang berbeda kutub, dimana metode kuantitatif
menjawab dari hipotesis dan metode kualitatif menciptakan hipotesis
untuk dilakukan penelitian lanjut, sehingga untuk menggabungkan
kedua metode tersebut bukan hal yang mudah.

38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Yogyakarta :
Penerbit Rineka Cipta.
________________. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai pustaka.
Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta :
CV. Tambak Kusuma.
Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia.
HN, Herman. 2014. Keputusan Walikota Bandar Lampung Semester Satu Tahun
Ajaran 2014/2015. Bandar Lampung : No 400/IV.4d hk/2014
HP., Suharno. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.
Ismaryanti. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Yogyakarta : FIK UNY.
Kountur, Ronny. 2009. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta : PPM.
Kurinasih, Imas. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Jakarta :
Kata Pena.

39

Muhajir. 2004. Manfaat melakukan kesegaran jasmani (physical fitnees).
Surakarta. UNS Press.
Mutohir, Cholik. 1992. UU Sistem Keolahragaan Nasional. Penerbit : Sunda
Kelapa Pustaka.
Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
RI, Depkes. 1992. Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun 1992. Jakarta:
Tentang Kesehatan.
Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei (Editor).
Jakarta : LP3ES.
Suharjana. 2004. Kebugaran Jasmani. Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa FIK
UNY. Yogyakarta : FIK UNY.
Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.