UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR CNC MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN ANDRAGOGI DI POLITEKNIK TEDC BANDUNG.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN...………... ii

SURAT PERNYATAAN...………... iii

ABSTRAK ………...………...…… iv

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERMAKASIH... vii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian... 5

C. Tujuan Penelitian …... 6

1. Tujuan Umum ... 6

2. Tujuan Khusus ... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Operasional... 8

F. Sistematikan Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran CNC Dasar ... 13

1. Mesin CNC ... 13

2. Prinsip Kerja Mesin CNC ... 18

3. Kurikulum CNC Dasar ... 21


(2)

C. Pembelajaran Pendekatan Andragogi ..…………...…… 26

D. Konsep Belajar Orang Dewasa (Andragogi)…... 31

1. Konsep Diri ... 35

2. Pengalaman ... 36

3. Kesiapan Untuk Belajar ... 38

4. Orientasi Belajar ... 38

E. Pengelolaan Pembelajaran dalam Pendidikan Orang Dewasa.. 41

1. Pentingnya Membangun Motivasi ... 41

2. Karakteristik Widyaiswara yang Motivator ... 45

3. Strategi Melibatkan Emosi Orang Dewasa dalam Pembelajaran ... 53

4. Strategi dan Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Orang Dewasa ... 55

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Obyek Tindakan ... 68

B. Setting/Subyek/Lokasi Penelitian………... 71

C. Metode Pengumpulan Data………... 75

D. Teknik Analisa data………... 77

1. Kategorisasi Data ... 77

2. Validasi Data ... 78

3. Interpretasi ... 79

E. Cara Pengambilan Kesimpulan………... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...……….. 81

1. Deskripsi Kondisi Awal Siklus 1... 82


(3)

3. Deskripsi Kondisi Awal Siklus 2 ... 98 4. Deskripsi Hasil Observasi Siklus 2 ... 102 B. Pembahasan ... 115

1. Model / Karakteristik Satuan Acara Pembelajaran

dengan Pendekatan Andragogi ……….. 115 2. Kegiatan Belajar Mengajar pada Pembelajaran dengan

Pendekatan Andragogi ………... 116 3. Model Evaluasi Hasil Belajar pada Pembelajaran

dengan Pendekatan Andragogi ………..…….... 117 4. Hasil Prestasi Belajar Responden dengan Pendekatan

Andragogi ……… 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 125 B. Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi telah membuat masyarakat dunia memasuki era kompetensi atau persaingan global yang mengisyaratkan perlu adanya reorientasi penyelenggaraan pendidikan. Tantangan dunia pendidikan maupun dunia kerja di Indonesia sekarang adalah bagaiamana membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam rangka memenangkan persaingan global. Untuk meraih hal tersebut, perlu upaya peningkatan kompetensi agar memiliki bekal menjadi SDM yang berkualitas.

Dengan melihat tantangan tersebut, mahasiswa perlu dikondisikan untuk menguasai dan mengembangkan kualitas pribadinya agar memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah; dan menjadi mahasiswa mandiri, yang memiliki hubungan interpersonal, kerjasama serta bekal yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja dan hidup dimasyarakat.

Salah satu cara untuk memenangkan persaingan tersebut diperlukan upaya peningkatan program pembelajaran yang mampu mendorong mahasiswa berpikir kratif, problem solving dalam pengambilan keputusan.

Kemampuan seperti tersebut diatas tidak dapat dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang sifatnya hanya memberikan informasi, akan tetapi harus dilakukan melalui strategi dan metodologi yang mampu mendidik dan melatih mahasiswa secara aktif. Dalam buku Pendidikan Kejuruan di Indonesia menurut (Schipper dan Djadjang MP) dalam Petrus (2006 :20)


(5)

menyatakan bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah membekali siswa agar memiliki kompetensi prilaku dalam bidang kejuruan tertentu sehingga yang bersangkutan mampu bekerja ( memilki kinerja) demi masa depan dan untuk kesejahteraan bangsa.

Politeknik adalah bagian dari sistem dan usaha pengembangan sumber daya manusia dengan sasaran utama menghasilkan lulusan yang mampu berperan secara produktif dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, wajar bila pengalaman-pengalaman selama ini dikaji dan direfleksikan kembali dengan supra-sistem pengembangan sumber daya manusia yang menuju pada sasaran pembangunan masa depan. Pengkajian sistem pengembangan sumber daya manusia, baik melalui pendidikan maupun latihan, perlu terus menerus dilakukan untuk memastikan apakah perlu penyesuaian, penyempurnaan, atau perubahan, baik ditinjau dari relevansi, keterpaduan, keserasian, efektifitas, maupun kualitas dan produktivitas, sehingga diharapkan akan lebih elastis menghadapi tantangan masa depan.

Dalam kurikulum Politeknik TEDC Bandung, lulusannya akan memiliki strata Diploma 3. Pada jurusan Teknik Mesin dengan Konsentrasi Mesin Produksi memiliki tujuan untuk mempersiapakan tenaga kerja yang mampu merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan mengontrol pembuatan produk yang berpedoman pada keunggulan mutu (quality), keefektifan biaya (cost effectiveness) dan ketepatan penyelesaian serta penyerahan (delivery). Selain daripada itu memahami etika dan makna kerjasama serta nilai- nilai keselamatan kerja.


(6)

Politeknik TEDC adalah multi-diciplinary school yang menyelengarakan pendidikan profesional. Dalam usianya yang relatif masih muda tetapi telah memilki banyak pengalaman dalam memenuhi kebutuhan industri akan tenaga kerja dibidang teknologi. Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu serta relevansi lulusan diperlukan peningkatan kualitas program secara keseluruhan.

Pada jurusan Teknik Mesin dengan konsentrasi Mesin Produksi, salah satu mata kuliah yang harus diampu oleh mahasiswa adalah mata kuliah CNC Dasar. Mata kuliah ini memiliki bobot 3 (tiga) SKS, dan mahasiswa diharapkan oleh lembaga tidak hanya sekedar mendapatkan nilai saja, tetapi lebih jauh diharapkan dapat memiliki kompetensi CNC Dasar yang nantinya akan mendukung dalam pengembangan prestasi di dunia industri. .

Pada umumnya, mahasiswa yang berasal dari SMK telah memiliki dasar pengetahuan sebelumnya tentang CNC, sedangkan mahasiswa yang berasal dari non SMK sama sekali belum memiliki pengetahuan tentang CNC. Data yang diperoleh di lapangan khususnya tingkat pencapaian prestasi mahasiswa untuk mata kuliah CNC Dasar menunjukkan bahwa hasil prestasi belajar mahasiswa belum optimal. Nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa dengan skala 4 (empat) paling banyak adalah B artinya memuaskan, yang setara dengan interval angka 70 s.d. 84. Akan tetapi jika dilihat dari besarnya frekuensi perolehan nilai yang sebenarnya dari mahasiswa, nilai rata-rata yang diperoleh untuk mata kuliah CNC Dasar adalah 7,2 (tujuh koma dua).


(7)

Tuntutan industri terhadap lulusan politeknik saat ini adalah memiliki kompetensi di bidang CNC, sedangkan hasil belajar saat ini menunjukan prestasi yang belum memadai. Atas dasar pembahasan diatas, maka untuk meningkatkan/mengoptimalkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah CNC Dasar dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan tertentu, diharapkan akan mampu membawa dampak positif bagi prestasi belajarnya. Dengan melihat peserta didik adalah mahasiswa yang telah masuk kriteria sebagai orang dewasa, cara belajarnya pun berbeda dengan cara belajar anak usia sekolah dasar ( 6 - 12 th ). Cara berpikir mahasiswa tidak lagi bersifat operasional konkrit, tetapi sudah mengarah pada tahap “formal operasional“ sehingga mampu berpikir kritis, hipotesis dan pro aktif.

Tujuan belajar mahasiswa pada umumnya lebih jelas yakni mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja, atau mengembangkan karir di masa depan sesuai dengan potensi dan bakat atau minatnya. Tujuan belajar tersebut sudah mengidikasikan pada tujuan pembelajaran bagi orang dewasa, sehingga secara tidak langsung pendekatan pembelajaran pun juga harus lebih berorientasi pada pencapaian tujuan tersebut. Penerapan pendekatan pada pembelajaran pada dasarnya akan dipengaruhi oleh subyek belajar, khususya pada tingkatan usianya. Pembelajaran yang menggunakan usia subyek belajar sebagai acuan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran adalah pembelajatan Andragogi. Secara bebas andragogi diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar.


(8)

Pembelajaran dengan pendekatan andragogi yang lebih mengedepankan pengembangan pembelajaran yang dilakukan melalui pengalaman, dan analisa peristiwa yang telah dilalui atau diperoleh dari orang lain dimungkinkan dapat mempermudah pemahaman mahasiswa untuk pembelajaran pada mata kuliah CNC Dasar. Diharapkan dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan andragogi ini, akan didapatkan peningkatan nilai pencapaian mahasiswa untuk CNC Dasar.

Dengan adanya tuntutan industri terhadap prestasi mahasiswa di bidang CNC dan kondisi riil di lapangan yang masih perlu peningkatan prestasi/kompetensi mahasiswa jurusan Teknik Mesin konsentrasi Mesin Produksi, maka dirasakan perlu dilakukan penelitian dengan permasalahan penerapan pendekatan Andragogi pada pembelajaran CNC Dasar.

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diambil secara umum adalah : ”Bagaimana penerapan pendekatan andragogi dalam meningkatkan prestasi belajar CNC di politeknik TEDC Bandung ?”.

Dari rumusan masalah tersebut secara khusus dapat dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian, sehingga masalah yang diambil dalam penelitian ini secara khusus adalah :

1. Bagaimanakah model atau karakteristrik SAP yang digunakan dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan andragogi ?


(9)

2. Bagaimanakah proses Kegiatan Belajar Mengajar diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan andragogi ?

3. Bagaimanakah model evaluasi hasil belajar mengajar pada pembelajaran dengan pendekatan andragogi ?

4. Bagaimanakah kondisi prestasi belajar mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan andragogi ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk “Mendeskripsikan penerapan pendekatan andragogi dalam meningkatkan prestasi belajar CNC di Politeknik TEDC Bandung “

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Mengembangkan SAP yang digunakan dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan andragogi

b. Mengembangkan Kegiatan Belajar Mengajar yang diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan andragogi

c. Mengembangkan analisis evaluasi hasil belajar mengajar pada pembelajaran dengan pendekatan andragogi

d. Mengetahui kondisi prestasi belajar mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan andragogi.


(10)

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek praktis mencakup : a. Manfaat bagi Instruktur/dosen

1) Sebagai bahan dalam pengembangan intelektual tentang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan andragogi untuk pembelajaran CNC Dasar.

2) Dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan pendekatan pembelajaran yang selama ini dipergunakan saat melaksanakan proses pembelajaran bagi mahasiswa (orang dewasa), dan hal ini akan menambah kepercayaan diri terhadap hasil pembelajaran yang lebih baik/lebih meningkat.

b. Manfaat bagi mahasiswa

1) Sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran khususnya berkaitan dengan kenyamanan saat proses pembelajaran.

2) Menjadi harapan agar dapat diterapkan pada seluruh mata kuliah yang disampaikan oleh pengajar/dosen sehingga akan meningkatkan prestasi belajar.

c. Manfaat bagi Politeknik/Lembaga

Sebagai acuan dan arahan bagi penyelenggara pendidikan Politeknik dalam membuat kebijakan terhadap pengembangan pembelajaran khususnya penerapan strategi dalam melaksanakan pembelajaran.


(11)

2. Aspek teoritis yang mencakup :

a. Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dipergunakan sebagai acuan pengembangan untuk penelitian lanjutan, khususnya permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aspek-aspek kegiatan belajar lainnya.

b. Dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti lain, untuk mengembangkan penelitian yang sejenis tetapi pada situasi dan kondisi yang berbeda.

E. Definisi Operasional

Berdasarkan permasalahan penelitian diatas, maka untuk menjelaskan beberapa istilah yang dianggap penting, dengan demikian melalui penjelasan tersebut akan diperoleh pemahaman terhadap maksud dari istilah tersebut.

1. Pembelajaran andragogi

a. Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, yakni andra berarti orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Perdifinisian andragogi kemudian dirumuskan sebagai seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar, menurut (Alexander Kapp) dalam Okdanasmita (2000:30) mengatakan bahwa: orang dewasa sebagai seorang yang telah memilki pengalaman yang ada, baik yang dialami sendiri maupun belajar dari pengalaman orang lain, akan mempengaruhi cara berfikir dan mengaanalisa dari proses pembelajaran berikutnya.


(12)

b. Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan belajar mengajar dengan menitik beratkan atau memfokuskan pada aktivitas peserta didik. Dengan demikian, mengajar dalam konteks ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan oleh seorang pengajar agar peserta didik/ mahasiswa dapat belajar, bukan pada asumsi bagaimana guru mengajar atau menyampaikan materi. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran disini adalah bagaimana upaya tenaga pengajar dalam membelajarkan peserta didik/ mahasiswa. c. Mesin CNC

Perkembangan teknologi saat ini khususnya di bidang produksi telah demikian pesat. Peralatan- peralatan yang dipergunakan telah dibuat sedemikian rupa sehingga mengarah kepada peningkatan produktivitas kerja. Untuk memenuhi kebutuhan produktivitas tersebut maka perlu dilakukan perubahan dari mesin konvensonal ke mesin otomatis, salah satunya yaitu mesin CNC dimana mesin tersebut telah dilengkapi dengan sistem kontrol numerik, hal ini dilakukan untuk mengurangi seminimal mungkin terjadinya gagal produksi dan selain dari pada itu human error dapat ditekan sekecil mungkin dan product quantity dapat ditngkatkan semaksimal mungkin.

Dengan dilengkapi kontrol numerik dengan komputer pada sebuah mesin produksi, maka akan diperoleh mesin CNC (Computerized Numerical Control). Dengan kelengkapan komputer, dapat dilakukan penyimpanan, penyetingan, penambhan program. Disamping itu


(13)

diagnostik kontrol dan pemeriksaan mesin pun (apabila terjadi error pada mesin) serta kemampuan perubahan skala inchi/ metrik/ absolut juga dapat dilakukan.

d. Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan dimaksudkan untuk mengkaji situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada didalamnya, seluruh prosesnya meliputi : telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan dampak, serta menjalin hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan profesional (Elliot, 1991: 61). Sedangkan menurut (Zuriah) dalam Petrus (2006:16) penelitian tindakan kelas adalah suatu proses yang melibatkan guru atau dosen dan siswa atau mahasiswa yang menginginkan terjadinya perbaikan, peningkatan, serta perubahan pembelajaran yang lebih baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.

Sejalan dengan fokus penelitian, maka penulis mencoba untuk memperbaiki, meningkatkan, serta mengadakan perubahan pembelajaran dengan pembelajaran dengan pendekatan andragogi, melalui pendekatan kontekstual untuk meningkatkan prestasi belajar CNC.

e. Politeknik TEDC Bandung

Politeknik TEDC Bandung adalah lembaga pendidikan yang dibawah asuhan Yayasan TEDC Bandung, yang bertujuan untuk menyiapkan


(14)

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi kepada masyarakat. Politeknik bersifat memberikan pendidikan keahlian terapan yang menitik beratkan pada know- how dan tidak memberikan gelar akademik seperti lazimnya perguruan tinggi, namun memberikan Diploma keahlian kepada para lulusannya.

Sebagai lembaga pendidikan profesional diharapkan agar dalam mengembangkan kemampuannya, dapat bermitra kerja secara kelembagaan (link) dengan dunia usaha dan industri secara saling menguntungkan dan senergis, sehingga selalu relevan dengan kebutuhan dunia usaha/ industri. Selain daripada itu perlu mengembangkan dan menerapkan wawasan kewirausahaan (entrepreneurship) yang dimilkinya dengan landasan ekonomi pasar. Dengan demikian maka proses pembelajaran dengan pendekatan andragogi akan lebih menggiring para mahasiswa kearah yang lebih dewasa untuk tercapainya suatu kebutuhan di dunia industri / usaha. F. Sistimatika Penulisan

Tesis ini disusun berdasarkan sistimatika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, Bab ini memaparkan latar belakang masalah dan perumusan masalah serta pertanyaan penelitian. Juga diungkapakan tujuan dan manafaat penelitian serta definisi operasional penelitian, termasuk juga sistimatika penulisan.


(15)

Bab II Landasan Teoritis. Dalam bab ini dipaparkan konsep dasar pendidikan kejuruan, filsofis pendidikan kejuruan, penyelengaraan pendidikan teknik, pembelajaran pendekatan andragogi serta asumsi tentang pembelajaran dengan menggunakan andragogi. Bab III Rancangan Penelitian. Pada bab ini dipaparkan segala hal yang

menyangkut bagaimana penelitian ini dilaksanakan, alat apa yang digunakan, bagaimana pengolahan data serta validitasnya.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian. Bagian ini merupakan inti dari penelitian yang dilaksanakan. Pada bab inilah segala temuan dipaparkan, dijelaskan serta diungkapkan sedemikian rupa dengan cara ilmiah sehingga menuju pada satu titik ( fokus ) yang signifikan dan sesuai dengan tujuan penelitian

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi. Setelah hasil penelitian diolah dan didapatkan intisari dari setiap bab sebelumnya, maka pada bab ini di ungkapkan kesimpulan dari pemaparan temuan-temuan penelitian. Juga pada bab ini disampaikan saran dan rekomendasi untuk pengembangan pelaksanaan penelitian selanjutunya.


(16)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Obyek Tindakan

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran Computer Numerical Control (CNC) melalui penerapan pendekatan andragogi di Politeknik TEDC Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini akan mendorong guru atau pendidik lainnya untuk selalu meningkatkan kinerjanya dengan refleksi, dengan selalu mencoba strategi pembelajaran yang akan mengemansipasikan peserta didiknya dari pembelajaran yang berbasis pada “teacher centered” dan mendorong siswanya untuk “discovery”, yakni mencari sendiri, sampai mampu berdiri mandiri dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan di luar otoritas gurunya (Hopkins dalam Wiraatmadja, 2002 : 127).

Ada tiga tingkat emansipasi yang berkaitan dengan praktik Penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan guru untuk keluar sejenak dari otoritasnya di bidang ilmu pengetahuan dan manemukannya sendiri bagaimana sesungguhnya penguasaan ilmu pengetahuan tersebut di dalam kenyataannya.

2. Guru dapat membebaskan dirinya dari tekanan-tekanan pejabat di atasnya seperti kepala sekolah, pengawas, buku tes, para pengembang kurikulum atau ujian-ujian negara.


(17)

3. Emansipasi bukan hanya pada guru melainkan juga pada tingkatan sekolah dalam menghadapi birokrasi di dalam pendidikan yang selalu berorientasi pada pengawasan atau kontrol (Stenhouse, dalam Wiraatmadja, 2002: 124).

Penelitian Tindakan Kelas itu bersifat situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, yang dalam penelitian ini dibatasi dalam pembelajaran CNC, dan berusaha menyelesaikannya dalam konteks itu. Masalah yang diangkat, berangkat dari praktek pembelajaran sehari-hari yang benar-benar dirasakan oleh dosen dan mahasiswanya. Kemudian diupayakan penyelesainnya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa, profesi guru, dan mutu sekolahnya dengan jalan merefleksi diri, yaitu sebagai praktisi dalam penuh keseharian tugas-tugasnya, sekaligus secara sistematik meneliti praktisnya sendiri (Depdikbud, 1999: 8).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang upaya yang dilakukan dosen untuk meningkatkan prestasi belajar CNC mahasiswa Politeknik TEDC Bandung melalui penerapan pembelajaran andragogi, dengan cara mengkaji dan menganalisis secara reflektif, partisipatif dan kolaboratif terhadap pelaksanaan pembelajaran CNC di Politeknik TEDC Bandung.

Depdiknas (1999: 9-10), menetapkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas, sebagai berikut:

1. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas demi perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani PBM, dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan. Merefleksi adalah melakukan analisis-sintesis, interpretasi-eksplanasi,


(18)

dan berkesimpulan. Kemudian mencobakan alternatif tindakan dan evaluasi efektivitasnya. Ini merupakan satu daur tindakan.

2. Mengembangkan kemampuan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya dan/atau di sekolahnya sendiri.

3. Tujuan penyerta Penelitian Tindakan Kelas ialah ditumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru.

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan demi perbaikan dan/atau peningkatan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya proses pembelajaran. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara strategis dalam memperbaiki dan meningkatkan layanan pembelajaran yang harus diselenggarakan dalam konteks, dan/atau dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Proses Penelitian Tindakan Kelas merupakan serangkaian spiral atau siklus tindakan dan penelitian yang terdiri dari urutan perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect).

Dari paparan konseptual tentang Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana diuraikan, jelaslah bahwa Penelitian Tindakan Kelas, menghendaki adanya tindakan nyata yang dilakukan dosen atau peneliti dalam proses penelitian. Dengan demikian, obyek tindakan dalam penelitian ini adalah suatu upaya yang dilakukan dosen yang dalam konteks ini sebagai peneliti dalam meningkatkan prestasi belajar CNC melalui penerapan pendekatan andragogi di Politeknik TEDC Bandung. Gambaran dari prestasi belajar CNC dalam penelitian ini dianalisis dalam konteks sejauhmana peningkatan prestasi belajar yang ditunjukkan oleh mahasiswa dalam


(19)

mengikuti pembelajaran CNC, ketika dosen (peneliti) menerapkan pendekatan andragogi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang upaya dosen untuk meningkatkan prestasi belajar CNC mahasiwa politeknik melalui penerapan pendekatan andragogi di TEDC Bandung.

B. Setting/Subyek/Lokasi Penelitian 1. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam setting pembelajaran CNC dengan menggunakan pendekatan andragogi di Politeknik TEDC Bandung. Penggunaan pendekatan andragogi dalam pembelajaran CNC dalam konteks penelitian ini, didesain dalam siklus penelitian. Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral yang dikembangkan oleh Kemiis dan Taggart (Hopkins dalam Wiraatmadja, 2002: 127-128), Depdikbud (1999: 26-27).

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan beberapa langkah siklus, hingga tercapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah penelitian terdiri atas empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, dalam suatu sistem spiral yang saling berkait. Selanjutnya pada siklus kedua dan seterusnya jenis penelitian tindakan yang dilakukan guru (peneliti), adalah memperbaiki rencana (revised plan), pelaksanaan (act), observe), dan refleksi (reflect). Demikian seterusnya, siklus akan terus berulang hingga pembelajaran


(20)

dinilai berhasil, atau tergantung pada indikator keberhasilan program pembelajaran yang telah dirumuskan oleh guru (peneliti).

Dalam penelitian ini, dilakukan empat kegiatan yang tergabung dalam satu siklus, dan siklus yang dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dilakukan secara berulang (Suharsimi dkk, 2006:74). Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tiap siklus adalah : a) perencanaan, b) tindakan, c) pengamatan, dan d) refleksi. Dengan mengacu pada Kemmis. S. (1981), tahapan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Observasi

Refleksi

Perencanaan Observasi Perencanaan

SIKLUS 1 Pra Siklus

Perencanaan Observasi SIKLUS 2

Observasi SIKLUS 3

Tindakan

Tindakan

Tindakan Refleksi

Refleksi


(21)

Secara operasional setting penelitian dalam konteks pembelajaran CNC melalui penerapan pendekatan andragogi di Politeknik TEDC Bandung, dilaksanakan dalam empat tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan diawali dengan analisis prestasi belajar CNC di Politeknik TEDC Bandung. Analisis perilaku belajar yang dilaksanakan oleh guru (peneliti), menggunakan hasil observasi kelas, hasil wawancara dengan siswa, dan telaah dokumen tentang tugas-tugas perkuliahan atau tes harian yang menggambarkan kemampuan di bidang CNC. Akhir dari hasil analisis perilaku belajar siswa tersebut, kemudian dosen merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran CNC. Dalam hal ini, guru membuat satuan pelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang mendukung untuk melakukan improvisasi/stimulus ke arah pendekatan andragogi dengan harapan dapat meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran CNC. Satuan acara pelajaran yang dirumuskan dosen dan akan digunakan dalam tindakan pembelajaran, disajikan dalam lampiran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran dengan merujuk pada satuan pelajaran yang telah dirumuskan dalam tahap perencanaan. Pola pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru (peneliti) dalam tindakan kelas ini mengikuti tahapan sebagai berikut:


(22)

1) Membuka Pelajaran, penyesuaian langkah dalam siklus selanjutnya, didasarkan pada hasil refleksi antara peneliti dengan rekan kerja yang menjadi mitra dalam penelitian tindakan kelas ini. 2) Kegiatan Inti, penyesuaian langkah dalam siklus selanjutnya,

didasarkan pada hasil refleksi antara peneliti dengan rekan kerja yang menjadi mitra dalam penelitian tindakan kelas ini.

3) Kegiatan Penutup, penyesuaian langkah dalam siklus selanjutnya, didasarkan pada hasil refleksi antara peneliti dengan rekan kerja yang menjadi mitra dalam penelitian tindakan kelas ini.

c. Observasi

Kegiatan tahap observasi dilakukan oleh rekan kerja peneliti yang menjadi mitra dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini. Adapun rekan mitra peneliti yang bertugas sebagai observer dan rekan diskusi dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sesama dosen dalam rumpun mata pembelajaran CNC. Profil dosen yang menjadi mitra dalam penelitian ini, disajikan dalam lampiran.

Tahap ini dilaksanakan untuk melihat hasil atau dampak dan siklus (tindakan) yang dilaksanakan terhadap obyek tindakan dalam penelitian ini, yaitu meningkatnya prestasi belajar CNC melalui penggunaan pendekatan andragogi. Hasil observasi ini merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan untuk menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam siklus selanjutnya.


(23)

d. Refleksi

Temuan pada waktu kegiatan siklus (tindakan pembelajaran CNC dengan menggunakan pendekatan andragogi yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran dianalisis dari hasil diskusi antara guru (peneliti) dengan rekan mitra peneliti. Kesimpulan hasil diskusi dijadikan dasar bagi penyusunan rencana tindakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Dalam Peneltian Tindakan Kelas ini, jumlah siklus yang dilakukan tergantung pada tingkat pencapaian tujuan, berdasarkan pada rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya. Penelitian akan diakhir bila telah terjadinya peningkatan prestasi belajar CNC mahasiswa Politeknik TEDC Bandung.

C. Metode Pengumpulan Data

Peningkatan prestasi belajar mahasiswa politeknik TEDC melalui penggunaan pendekatan andragogi di Politeknik TEDC Bandung dapat diketahui dengan cara observasi langsung didukung oleh wawancara, telaah dokumentasi, tes prestasi belajar, dan rekaman foto dalam situasi pembelajaran. Teknik pengumpulan data tersebut digunakan dengan harapan saling melengkapi sehingga dapat diperoleh data situasi pembelajaran secara absah.

Pada dasarnya dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti yang diperlukan. Hal ini berdasarkan asumsi Nasution (1992 : 57), bahwa: “hanya manusialah yang mampu memahami, memberikan makna terhadap


(24)

interaksi antar manusia, gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang tertkandung dalam ucapan atau perbuatan yang mereka lakukan”.

Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara terjun ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang diperlukan yang berkenaan dengan fokus penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk lebih memahami kenyataan yang terjadi dalam konteks pembelajaran CNC. Hasil dari keseluruhan rekaman data lapangan, kemudian catatan lapangan (field note) yang dibuat setiap selesai melakaukan proses atau kegiatan pengumpulan data lapangan.

Berikut dijelaskan penggunaan metode pengumpulan data untuk masing-masing teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi, digunakan membantu peneliti mengamati dan memakai situasi pembelajaran CNC dengan menggunakan pendekatan andragogi. Dalam hal ini, peneliti berkolaborasi dengan mitra penelitian dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dirumuskan sebelumnya. b. Telaah dokumentasi, adalah kegiatan yang dilakukan peneliti untuk

menelaah catatan mahasiswa, hasil nilai, dan pekerjaan rumah mahasiswa terkait dengan mata pelajaran CNC.

c. Lembar tes, dengan maksud untuk mengetahui perubahan perilaku belajar siswa terkait dengan pembelajaran CNC, terkait dengan peningkatan prestasi belajar mahasiswa.

d. Foto, digunakan untuk meliput proses pembelajaran CNC yang berlangsung selama proses penelitian tindakan kelas ini berlangsung.


(25)

D. Teknik Analisis Data

Pengolahan data dan analisis data dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian ini berlangsung dari awal hingga akhir, yaitu mulai dari tahap orientasi sampai pada tahap berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan karakteristik pokok permasalahan dan tujuan penelitian (Hopkins, 199; McNiff, 1992).

Analisis data digunakan, baik untuk data kualitatif dari hasil observasi, wawancara, telaah dokumentasi, maupun data kuantitatif dari hasil lembar tes belajar CNC khususnya terkait dengan prestasi belajar. Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok, yaitu: (1) tema apa yang dapat ditemukan pada data-data ini? Dan (2) seberapa jauh data-data ini dapat menyokong tema tersebut? (Sukidin, dkk, 2002). Analisis data dilakukan secara reflektif, partisipatif, dan kolaboratif pada setiap tahap refleksi sehingga dari hasil analisis refleksi ini dapat dikemukakan alternatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan berikutnya.

Prosedur pengolahan dan analisis data mengacu pada pola pengolahan data dari Hopkins (1993: 149), yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Kategorisasi Data

Data yang telah dikumpulkan melalui berbagai metode pengumpulan data, akan diberi kode-kode berdasarkan kategori yang telah ditentukan untuk


(26)

memudahkan analisis (Mils & Hubermanm dalam Muhajir N., 2002:45; Atmadinata, 2005: 62). Adapun kategori yang dimaksud dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, adalah sebagai berikut:

a. Situasi sekolah secara umum (latar belakang sekolah, visi, misi, tujuan, profil guru, siswa, dan sebagainya.

b. Situasi kelas berupa informasi tentang kondisi fisik kelas, formasi tempat duduk.

c. Proses pembelajaran, berupa informasi tentang pola interaksi dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa, dan perubahan yang terjadi selama berlangsungnya proses pembelajaran CNC melalui penggunaan pendekatan andragogi.

d. Semua tindakan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa terkait dengan pola pembelajaran CNC dengan menggunakan pendekatan andragogi.

2. Validasi Data

Validasi data adalah suatu kegiatan pengujian terhadap keobjektifan dan keabsahan data. Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Trianggulasi, merupakan pengecekan kebenaran data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dengan cara mengkonfirmasikan kebenaran data sebagai upaya mendapatkan informasi dari sumber-sumber lain mengenai kebenaran data penelitian. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara cross check


(27)

data hasil observasi, wawancara, telaah dokumentasi, dan analisis foto atau rekaman handycam.

b. Member check, dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian, yakni dengan cara mengkonfirmasikannya dengan sumber data (Miles & Huberman dalam Rochmadi, 1997: 35; Muhadjir N., 2002: 45). Dalam proses ini, data atau informasi yang diperoleh dikonfirmasikan dengan dosen (peneliti), observer, dan mahasiswa, melalui kegiatan diskusi pada setiap akhir pelaksanaan tindakan.

3. Interpretasi

Pada tahap ini peneliti berusaha menginterpretasikan temuan-temuan data lapangan secara komprehensif, berdasarkan kerangka teori yang dipilih dengan mengacu kepada norma-norma praktis yang disetujui oleh dosen dan peneliti dalam setting penelitian terkait, yang menggambarkan pembelajaran yang baik (Hopkins, 1993). Hasil interpretasi ini diharapkan dapat memberikan makna yang cukup berarti untuk kegiatan tindakan selanjutntya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran CNC.

E. Cara Pengambilan Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, didasarkan pada analisis induktif dengan mempertimbangkan kondisi kontekstual dalam setiap siklus tindakan, yang bermuara pada peningkatan


(28)

prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran CNC, melalui penggunaan pendekatan andragogi.

Kesimpulan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, akan menggambarkan kajian makna tentang perlunya penerapan/penggunaan pendekatan andragogi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa di Politeknik TEDC Bandung.


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan berkaitan tentang pembelajaran dengan pendekatan andragogi pada pembelajaran CNC untuk meningkatkan prestasi belajar, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bentuk Satuan Acara Pembelajaran (SAP) untuk pembelajaran dengan pendekatan andragogi disusun dengan cara mengembangkan 3 (tiga) tahapan kegiatan yang dimasing-masing kegiatan ditambah dengan pemberian stimulus/ improvisasi.

Pada kegiatan awal, stimulus/ improvisasi yang dilakukan adalah : a) melakukan need assesment, b) menciptakan safety, c) memperhatikan konsep diri sebagai seorang yang telah dewasa dalam berbagai hal.

Pada kegiatan inti, stimulus/improvisasi yang dilakukan adalah : a) membina hubungan akrab, b) penjelasan dilakukan dari yang sederhana ke komplek, c) melibatkan dan menyentuh pikiran, perasan, sikap dan perbuatan, d) mengembangkan dialog saat pembelajaran, e) membangun team work, f) adanya keterlibatan pengajar/engagement, g) menekankan pembelajaran pada pengalaman.

Pada kegiatan akhir, stimulus/ improvisasi yang dilakukan adalah : a) melakukan refleksi atas tindakan/kasus, b) menjelaskan tentang manfaat dari apa yang dipelajari, c) materi dan penjelasan memiliki akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan)


(30)

2. Proses Kegiatan Belajar Mengajar yang diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan andragogi adalah melakukan pembelajaran sesuai dengan skenario pada SAP yang disusun dalam 3 (tiga) kegiatan utama yaitu : a) Kegiatan awal, b) Kegiatan inti, c) Kegiatan akhir. Dari masing-masing kegiatan, dilakukan beberapa sub kegiatan.

Pada kegiatan awal, sub kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran adalah : a) membuka pelajaran, b) memotivasi belajar, c) menggali pengalaman.

Pada kegiatan inti, sub kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran adalah : a) cara menyampaikan materi pelajaran, b) cara mengenali pengalaman, c) cara mengajukan pertanyaan, d) cara menjawab pertanyaan, e) cara melakukan diskusi.

Pada kegiatan akhir, sub kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran adalah : a) menyimpulkan materi, b) memberikan tugas, c) menutup pelajaran.

Proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Masing-masing siklus memiliki kegiatan dan sub kegiatan yang sama, tetapi dilakukan dengan improvisasi/stimulus berbeda.

Pengaruh dari pelaksanaan improvisasi pada siklus 1 dan 2 menunjukkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan andragogi, akan menghasilkan persepsi (proses kegiatan belajar mengajar) yang lebih positif apabila skenario/improvisasi yang dilakukan semakin lengkap.


(31)

Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi proses pembelajaran pada siklus 2 lebih baik dibandingkan dengan persepsi proses pembelajaran pada siklus 1.

3. Evaluasi hasil belajar mengajar pada prinsipnya dilakukan untuk menggali tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan, sehingga hal ini akan berpengaruh pada sistem yang dipergunakan. Dengan lebih mengedepankan akuntabilitas dari peserta didik, evaluasi dilakukan secara transparan, dan materi soal atau penjelasannya dihubungkan dengan pendekatan kasus/peristiwa. Bentuk evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah essay dan studi kasus, sehingga lebih memudahkan mengukur tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didik.

4. Prestasi hasil belajar dari mahasiswa/responden setelah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan andragogi adalah sebagai berikut :

a. Adanya peningkatan prestasi hasil belajar pada siklus 1 yang diukur dari perbandingan prestasi hasil pre test dengan prestasi hasil post test. Adanya peningkatan prestasi (sebesar 34,50) ini, didukung oleh beberapa stimulus/improvisasi pengajar saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dibandingkan dengan hasil pembelajaran tahun sebelumnya, hasil post tes pada siklus 1 telah lebih baik jika dihitung secara rata-rata.

b. Adanya peningkatan hasil prestasi belajar pada siklus 2. Adanya peningkatan prestasi (sebesar 20,25) ini, didukung


(32)

stimulus/improvisasi pengajar saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Peningkatan prestasi pada siklus 2 lebih rendah dari prestasi pada siklus 1, karena responden telah mampu melakukan generalisasi terhadap permasalahan-permasalan yang ada pada CNC TU 2A dengan CNC TU 3A, sehingga hasil pretest dari responden menunjukkan prestasi hasil belajar yang cukup.

c. Adanya peningkatan prestasi hasil belajar dari responden yang semakin baik, jika proses pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2 dibandingkan. Hasil peningkatan diukur dari membandingkan prestasi post test siklus 1 dengan post test pada siklus 2. Dibandingkan dengan hasil pembelajaran tahun sebelumnya, proses pembelajaran dengan pendekatan andragogi telah menunjukkan adanya peningkatan prestasi responden.

B. Saran-saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagaimana yang telah dibahas pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah :

1. Bagi dosen pengajar, diharapkan dapat menerapkan hasil penelitian model pembelajaran ini dalam proses pembelajaran untuk mata kuliah yang diampu. Pengembangan stimulus/improvisasi yang dilakukan untuk mata kuliah yang diampu, akan sangat tergantung sekali kepada dosen yang bersangkutan. Pengalaman dalam hal lama mengajar dan


(33)

buku-buku tentang proses pembelajaran sangat berperan. Dengan mengawali melakukan proses pembelajaran pendekatan andragogi yang sederhana diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif pada prestasi dan persepsi mahasiswa terhadap mata kuliah dan dosen pengajar pada umumnya.

2. Bagi Politeknik, diharapkan mengembangkan hasil penelitian ini untuk mata kuliah lainnya melalui para dosen pengampu, sehingga sisi positif dari hasil penelitian akan lebih optimal dirasakan oleh mahasiswa. Sehingga, diharapkan dengan meningkatnya prestasi hasil belajar mahasiswa, secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas politeknik sebagai lembaga dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha dan dunia industri

3. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman pengembangan proses pembelajaran dalam rangka mengembangkan prestasi belajar. Diharapkan dengan mengetahui model pendekatan pembelajaran, hambatan yang terjadi saat proses pembelajaran sudah tidak lagi menjadi kendala, sehingga untuk peningkatan prestasi diharapkan mampu dilakukan lebih tinggi lagi (lebih optimal).

4. Bagi pihak-pihak lain pemerhati pendidikan dan pengembangannya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah bahan pembanding atau pustaka dalam rangka pengembangan pada penelitian-penelitian berikutnya, khususnya berkaitan dengan penerapan pembelajaran


(34)

dengan pendekatan andragogi pada pembelajaran-pembelajaran praktikum baik di pendidikan formal maupun pendidikan non formal.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. ( 1995 ). Metodologi Pembelajaran pada Pendidikan Orang Dewasa. Bandung : Penerbit Citra Intelektual.

Arif, Z. (1989 ). Andragogi. Bandung : Penerbit Angkasa.

Bhatnagar, O.P, dan Dahana OP. (1980 ). Education and Comunication for Development. Oxford, IBH Publising CO : New Delhi.

David, Hopkins. ( 1993 ). A Teachers Guide to Classroom Research. Second Edition : Buckingham – Philadelphia. Open University Press.

Depdikbud.(1999). Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: Depdikbud

Elliot, J. ( 1992 ). Action Research for Education Change. Philadelphia : Open University Press.

Gagne, R, M. ( 1977 ). The Conditional of Learning . New York : Halt Renehat and Winston.

H,Syarif. ( 2000). Model Pembelajaran Tutorial Pada Sistem Belajar Jarak Jauh Sebagai Bentuk Pendidikan Orang Dewasa. Tesis Magister pada Program Pendidikan Luar sekolah UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Knowles, MS. ( 1978 ). The Adult Learner. A. Negelected Species Houston : Gulf University Press Publishing Co.Tersedia: http://.tiranus.net/?P=20.

---. ( 1980 ). The Modern practice of Adult Education From Pedagogy to Andragogy. NY : Cambridge, The Adult Edukation Co. Tersedia:

http://.tiranus.net/?P=20.

---. ( 1993 ). Contribution of Malcom Knowles. In The Christian Handbook on Adult Education eds : K. O. Gangel & James C. Wilhoit.. Victor Books. Pp 91- 103. Tersedia: http://.tiranus.net/?P=20.

Malcolm, K. ( 1977 ). The Modern Practice of Adult Education, Andragogy Versus Pedagogy. New York : Association Press.Tersedia:

http://www.geocities.com/teknologi pembelajaran andragogi.

McTaggart, R. ( 1991 ). Action Research, A, Short Modem History. Victory, Australia : Deakin.


(36)

McNiff, Jean. ( 1995 ). Action Research Principles and Practice. London University of London.

Nasution. S. ( 1992 ). Penelitian Kualitatif. Bandung : Bumi Aksara.

Okdanasmita. (2000). Penerapan Pendekatan Andaragogi Dalam Pengelolaan Pembelajaran Diklat Adumla. Tesis Magister pada Program Pendidikan Luar Sekolah UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Patricia, C. K. ( 1981 ). Adult AS Learning, Increasing Participation and Facilitating Learning. San Fransisco : Jossey Bass.

Petrus,U. (2006). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Kompetensi Pada Program Keahlian Teknik Pemesinan. Tesis Magister pada Program PTK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Smith, R.M. ( 1982 ). Learning How to learn, Applied Theory for Adult. Chicago : Follett Pub. Co.

Sudjana, D. ( 1993 ). Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara.

Suharsimi.(2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Trisnamansyah, S. ( 1989 ). Perubahan Sikap dan Perubahan Sosial dalam Konteks Pembangunan dan Modernisasi. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Bandung.

Undang- Undang RI Nomor 2 Tahun1989. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Grasindo.

Vella, J. ( 1994 ). Learning to listen, Learning to Teach. Jossey- Bass Publishers : San Francisco.Tersedia: http://www.tiranus.net/?P=20.

Wardani, dkk. ( 2000 ). Penelitian Tindakan kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. Wiraatmadja. ( 2002 ). Metode Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Meningkatkan


(1)

Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi proses pembelajaran pada siklus 2 lebih baik dibandingkan dengan persepsi proses pembelajaran pada siklus 1.

3. Evaluasi hasil belajar mengajar pada prinsipnya dilakukan untuk menggali tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan, sehingga hal ini akan berpengaruh pada sistem yang dipergunakan. Dengan lebih mengedepankan akuntabilitas dari peserta didik, evaluasi dilakukan secara transparan, dan materi soal atau penjelasannya dihubungkan dengan pendekatan kasus/peristiwa. Bentuk evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah essay dan studi kasus, sehingga lebih memudahkan mengukur tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didik.

4. Prestasi hasil belajar dari mahasiswa/responden setelah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan andragogi adalah sebagai berikut :

a. Adanya peningkatan prestasi hasil belajar pada siklus 1 yang diukur dari perbandingan prestasi hasil pre test dengan prestasi hasil post test. Adanya peningkatan prestasi (sebesar 34,50) ini, didukung oleh beberapa stimulus/improvisasi pengajar saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dibandingkan dengan hasil pembelajaran tahun sebelumnya, hasil post tes pada siklus 1 telah lebih baik jika dihitung secara rata-rata.

b. Adanya peningkatan hasil prestasi belajar pada siklus 2. Adanya peningkatan prestasi (sebesar 20,25) ini, didukung


(2)

stimulus/improvisasi pengajar saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Peningkatan prestasi pada siklus 2 lebih rendah dari prestasi pada siklus 1, karena responden telah mampu melakukan generalisasi terhadap permasalahan-permasalan yang ada pada CNC TU 2A dengan CNC TU 3A, sehingga hasil pretest dari responden menunjukkan prestasi hasil belajar yang cukup.

c. Adanya peningkatan prestasi hasil belajar dari responden yang semakin baik, jika proses pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2 dibandingkan. Hasil peningkatan diukur dari membandingkan prestasi post test siklus 1 dengan post test pada siklus 2. Dibandingkan dengan hasil pembelajaran tahun sebelumnya, proses pembelajaran dengan pendekatan andragogi telah menunjukkan adanya peningkatan prestasi responden.

B. Saran-saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagaimana yang telah dibahas pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah :

1. Bagi dosen pengajar, diharapkan dapat menerapkan hasil penelitian model pembelajaran ini dalam proses pembelajaran untuk mata kuliah yang diampu. Pengembangan stimulus/improvisasi yang dilakukan untuk mata kuliah yang diampu, akan sangat tergantung sekali kepada dosen yang bersangkutan. Pengalaman dalam hal lama mengajar dan


(3)

buku-buku tentang proses pembelajaran sangat berperan. Dengan mengawali melakukan proses pembelajaran pendekatan andragogi yang sederhana diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif pada prestasi dan persepsi mahasiswa terhadap mata kuliah dan dosen pengajar pada umumnya.

2. Bagi Politeknik, diharapkan mengembangkan hasil penelitian ini untuk mata kuliah lainnya melalui para dosen pengampu, sehingga sisi positif dari hasil penelitian akan lebih optimal dirasakan oleh mahasiswa. Sehingga, diharapkan dengan meningkatnya prestasi hasil belajar mahasiswa, secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas politeknik sebagai lembaga dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha dan dunia industri

3. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman pengembangan proses pembelajaran dalam rangka mengembangkan prestasi belajar. Diharapkan dengan mengetahui model pendekatan pembelajaran, hambatan yang terjadi saat proses pembelajaran sudah tidak lagi menjadi kendala, sehingga untuk peningkatan prestasi diharapkan mampu dilakukan lebih tinggi lagi (lebih optimal).

4. Bagi pihak-pihak lain pemerhati pendidikan dan pengembangannya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah bahan pembanding atau pustaka dalam rangka pengembangan pada penelitian-penelitian berikutnya, khususnya berkaitan dengan penerapan pembelajaran


(4)

dengan pendekatan andragogi pada pembelajaran-pembelajaran praktikum baik di pendidikan formal maupun pendidikan non formal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. ( 1995 ). Metodologi Pembelajaran pada Pendidikan Orang Dewasa. Bandung : Penerbit Citra Intelektual.

Arif, Z. (1989 ). Andragogi. Bandung : Penerbit Angkasa.

Bhatnagar, O.P, dan Dahana OP. (1980 ). Education and Comunication for Development. Oxford, IBH Publising CO : New Delhi.

David, Hopkins. ( 1993 ). A Teachers Guide to Classroom Research. Second Edition : Buckingham – Philadelphia. Open University Press.

Depdikbud.(1999). Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: Depdikbud

Elliot, J. ( 1992 ). Action Research for Education Change. Philadelphia : Open University Press.

Gagne, R, M. ( 1977 ). The Conditional of Learning . New York : Halt Renehat and Winston.

H,Syarif. ( 2000). Model Pembelajaran Tutorial Pada Sistem Belajar Jarak Jauh Sebagai Bentuk Pendidikan Orang Dewasa. Tesis Magister pada Program Pendidikan Luar sekolah UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Knowles, MS. ( 1978 ). The Adult Learner. A. Negelected Species Houston : Gulf University Press Publishing Co.Tersedia: http://.tiranus.net/?P=20.

---. ( 1980 ). The Modern practice of Adult Education From Pedagogy to Andragogy. NY : Cambridge, The Adult Edukation Co. Tersedia:

http://.tiranus.net/?P=20.

---. ( 1993 ). Contribution of Malcom Knowles. In The Christian Handbook on Adult Education eds : K. O. Gangel & James C. Wilhoit.. Victor Books. Pp 91- 103. Tersedia: http://.tiranus.net/?P=20.

Malcolm, K. ( 1977 ). The Modern Practice of Adult Education, Andragogy Versus Pedagogy. New York : Association Press.Tersedia:

http://www.geocities.com/teknologi pembelajaran andragogi.

McTaggart, R. ( 1991 ). Action Research, A, Short Modem History. Victory, Australia : Deakin.


(6)

McNiff, Jean. ( 1995 ). Action Research Principles and Practice. London University of London.

Nasution. S. ( 1992 ). Penelitian Kualitatif. Bandung : Bumi Aksara.

Okdanasmita. (2000). Penerapan Pendekatan Andaragogi Dalam Pengelolaan Pembelajaran Diklat Adumla. Tesis Magister pada Program Pendidikan Luar Sekolah UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Patricia, C. K. ( 1981 ). Adult AS Learning, Increasing Participation and Facilitating Learning. San Fransisco : Jossey Bass.

Petrus,U. (2006). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Kompetensi Pada Program Keahlian Teknik Pemesinan. Tesis Magister pada Program PTK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Smith, R.M. ( 1982 ). Learning How to learn, Applied Theory for Adult. Chicago : Follett Pub. Co.

Sudjana, D. ( 1993 ). Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara.

Suharsimi.(2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Trisnamansyah, S. ( 1989 ). Perubahan Sikap dan Perubahan Sosial dalam Konteks Pembangunan dan Modernisasi. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Bandung.

Undang- Undang RI Nomor 2 Tahun1989. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Grasindo.

Vella, J. ( 1994 ). Learning to listen, Learning to Teach. Jossey- Bass Publishers : San Francisco.Tersedia: http://www.tiranus.net/?P=20.

Wardani, dkk. ( 2000 ). Penelitian Tindakan kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. Wiraatmadja. ( 2002 ). Metode Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Meningkatkan


Dokumen yang terkait

Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

0 4 103

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENDAHULUAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 4 8

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran React Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga (PTK di SMP N 3 Ngrambe-Ngawi Pada Pok

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REACT Upaya Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran React Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga (PTK di SMP N 3 Ngrambe-Ngawi Pad

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING (PTK di SMP N 1 Selogiri Pada Pokok Bahasa

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN MAHASISWA, KESIAPAN DOSEN DAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III POLITEKNIK TEDC BANDUNG.

0 1 43

PENGARUH LAYANAN PEMBELAJRAN DAN KETERSEDIAAN BAHAN AJAR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK TEDC BANDUNG.

0 0 51

Politeknik TEDC Analisis dan Desain Sist

0 0 16