PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDIO VISUAL DAN INTELEGENSI) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA KELAS 4 SD.

(1)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIK, AUDIO, VISUAL, DAN

INTELEGENSI) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN

ECOLITERACY SISWA KELAS 4 SD

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SDN Bubulak Kota Bogor)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Pendidikan Dasar

Konsentrasi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Oleh Santa 1009645

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIK, AUDIO, VISUAL, DAN

INTELEGENSI) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN

ECOLITERACY SISWA KELAS 4 SD

Oleh Santa

S.Pd UPI Bandung, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Dasar

© Santa 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Nana Supriatna, M. Ed NIP. 196110141986011001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, MA NIP. 196207021986011002

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Dasar,

Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd NIP 196510011998022001


(4)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDIO VISUAL DAN

INTELEGENSI) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA KELAS 4 SD

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 4 SDN Bubulak Kota Bogor) Santa 1009645 SPS UPI 2013

Dosen Pembimbing: Dr. Nana Supriatna, M. Ed Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, MA.

ABSTRAK

Penelitian berawal dari keprihatinan tentang lingkungan alam yang semakin hari semakin rusak ditambah lagi dengan pemahaman dan sikap siswa SD yang sebagian besar belum mencitai, menjaga, dan melestarikan lingkungan sekitar. Melihat keadaan ini maka perlu ada sebuah pembelajaran IPS yang bisa menyelesaikan permasalahan, dimana siswa belajar tentang lingkungan bukan hanya mendengarkan guru tetapi siswa belajar dengan menggabungkan alat indera antara gerak fisik, melihat, mendengar dan menggunakan akal pikiran sebagai kecerdasannya. Dengan demikian diperlukan perbaikan pembelajaran dengan penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa melalui metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain penelitian menggunakan model yang dikembangkan Kemmis dan Tagart (Wiriaatmadja 2008: 66) melalui empat tahap dalam setiap tindakannya yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Tujuan penelitian untuk meningkatkan ecoliteracy siswa dengan pendekatan SAVI. Hasil penelitian yang diperoleh pemahaman dan sikap ecoliteracy siswa setiap siklusnya meningkat. Nilai rata-rata pemahaman siklus 1 sebesar 70,13 siklus 2 sebesar 77,75 dan siklus 3 sebesar 86,08. Daya serap siswa siklus 1 sebesar 70,13%, siklus 2 sebesar 77,75%, dan siklus 3 sebesar 86,08%. Ketuntasan belajar siswa siklus 1 sebesar 87,5%, siklus 2 sebesar 95,85% dan siklus 3 sebesar 100%. Sedangkan nilai sikap ecoliteracy siswa, Nilai rata-rata sikap ecoliteracy siklus 1 sebesar 28,71, siklus 2 sebesar 34,67 dan siklus 3 sebesar 39,75. Dilihat dari proses dan hasil maka pendekatan SAVI dapat meningkatkan pemahaman dan sikap ecoliteracy siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Bubulak Kota Bogor. Para peneliti dan guru di sekolah diharapkan untuk menerapkan pendekatan, strategi, metode untuk meningkatkan ecoliteracy khususnya dalam pelajaran IPS di Sekolah Dasar.


(5)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu APPLICATION APPROACH SAVI (SOMATIC AUDIO VISUAL AND

INTELLIGENCE) IN LEARNING SOCIAL SCIENCES TO IMPROVE ECOLITERACY CLASS 4 PRIMARY SCHOOL

(Classroom Action Research In Grade 4 Students SDN Bubulak Bogor) Santa 1009645 SPS UPI 2013

Supervisor:

Dr. Nana Supriatna, M. Ed Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, MA.

Study originated from a concern about the natural environment that is increasingly corrupt coupled with an attitude of understanding and elementary school students are largely untapped lover, maintain, and preserve the environment. Seeing this situation it is necessary to have a Social Studies lesson that can solve problems, where students learn about the environment instead of just listening to the teacher, but students learn to combine motion sensing devices between the physical, see, hear and use their intelligence as a reasonable mind. Thus the improvement of learning required by the application SAVI approach to improve ecoliteracy students through classroom action research method (PTK). Research design using a model developed by Kemmis and Tagart (Wiriaatmadja 2008: 66) through four stages in every action the planning phase, implementation phase, the phase of observation and reflection stages. Research purposes to improve student ecoliteracy with SAVI approach. The results obtained students' understanding of and attitudes ecoliteracy each cycle increases. The average value of 70.13 understanding of cycle 1 cycle 2 and cycle 3 of 77.75 of 86.08. Absorption cycle 1 students of 70.13%, 77.75% of cycle 2 and cycle 3 of 86.08%. Student mastery of 87.5% cycle 1, cycle 2 is 95.85% and 3 cycles at 100%. While the value ecoliteracy student attitudes, attitudes average value of 28.71 ecoliteracy cycle 1, cycle 2 and cycle 3 of 34.67 of 39.75. Judging from the process and results of the SAVI approach can improve students' understanding and attitudes ecoliteracy grade 4 elementary school Bubulak Bogor. The researchers and teachers in the school are expected to implement the approach, strategies, methods for improving ecoliteracy especially in social studies in the elementary school.


(6)

i

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... ... iii

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR TABEL ... ... vii

DAFTAR GRAFIK ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ………. ... 1

B. Identifikasi Masalah... ... 9

C.Rumusan Masalah ... ... 9

D.Tujuan Penelitian... ... 10

E. Manfaat Penelitian ... ... 10

F. Struktur Organisasi Tesis ... ... 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Makna Pembelajaran ... 13

B. Pendekatan SAVI ... 16

1. Pengertian Pendekatan ... 16

2. Pengertian SAVI ... 17

C. Pembelajaran IPS ... 20

D.Ecoliteracy ... 23

E. Hubungan Pendekatan SAVI dengan Ecoliteracy ... 27

F. Pentingnya Ecoliteracy dalam IPS di SD ... 28

G.Hasil Penelitian Terdahulu ... 30

BAB III. METODE PENELITIAN... 31

A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31

1. Tempat Penelitian... ... 31

2. Subjek Penelitian... ... 31

3. Waktu Penelitian .... ... 31


(7)

ii

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Metode Penelitian.. ... 31

2. Desain Penelitian.... ... 31

C.Prosedur Penelitian ... ... 34

1. Tindakan Siklus 1.. ... 34

2. Tindakan Siklus 2.. ... 35

3. Tindakan Siklus 3.. ... 37

D.Penjelasan Istilah... ... 38

E. Instrumen Penelitian.... ... 39

F. Analisis Data... ... 40

1. Analisis Kualitatif Deskriptif ... ... 40

2. Analisis Kuantitatif Sederhana ... ... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A.Hasil Penelitian... ... 42

1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

a. Deskripsi Hasil Siklus I ... 42

b. Deskripsi Hasil Siklus II ... 55

c. Deskripsi Hasil Siklus III ... ... 70

2. Analisis Hasil Keseluruhan Siklus ... 86

a. Analisis Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan guru ... 86

b. Analisis Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siswa ... 88

c. Analisis Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa ... 90

d. Analisis Hasil Pengamatan Sikap Ecoliteracy Siswa ... 92

B. Pembahasan Penelitian ... 93

1. Pelaksanaan Pembelajaran SAVI untuk Meningkatkan Ecoliteracy 94 2. Pemahaman dan Sikap Ecoliteracy Siswa ... 96

a. Pemahaman Ecoliteracy Siswa ... 96

b. Pembelajaran dan Sikap Ecoliteracy Siswa ... 98

3. Refleksi Keberhasilan Penelitian untuk Meningkatkan Ecoliteracy dengan Pendekatan SAVI ... 101

BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 104

A. Simpulan... ... ... 104

B. Rekomendasi ... ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... ... 108 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

iii

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Rekaipitulasi Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa Siklus 1 ... 49

4.2. Analisis dan refleksi siklus 1 ... 53

4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa Siklus 2 ... 62

4.4. Analisis dan refleksi siklus 2... 68

4.5. Rekapitulasi Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa Siklus 3 ... 77

4.6. Hasil Wawancara Siswa Siklus 3 ... 82

4.7. Hasil Analisis dan refleksi siklus 3 ... 84

4.8. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Guru ... 86

4.9. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siswa ... 89

4.10. Peningkatan Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa ... 90


(9)

iv

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1.Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa Siklus 1 ... 50

4.2.Hasil Pengamatan Sikap Ecoliteracy Siswa Siklus 1 ... 51

4.3. Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa Siklus 2 ... 64

4.4. Hasil Pengamatan Sikap Ecoliteracy Siswa Siklus 2 ... 66

4.5. Hasil Tes Pemahaman Ecoliteracy Siswa Siklus 3 ... 79

4.6. Hasil Pengamatan Sikap Ecoliteracy Siswa Siklus 3 ... 81

4.7. Diagram Peningkatan Hasil Tes Pemahaman ecoliteracy siswa... 91


(10)

v

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

A.Lampiran Siklus 1

1. Silabus dan RPP siklus 1

2. Soal tes pemahaman ecoliteracy dan kunci jawaban siklus 1 3. Kriteria penyekoran tes pemahaman ecoliteracy siswa 4. Instrumen pengamatan komponen guru dan siswa siklus 1 5. Rincian nilai hasil pemahaman ecoliteracy siswa siklus 1 6. Nilai hasil pengamatan sikap ecoliteracy siswa siklus 1 7. Jawaban siswa tes pemahaman ecoliteracy siswa siklus 1

B.Lampiran Siklus 2

1. Silabus dan RPP siklus 2

2. Soal tes pemahaman ecoliteracy dan kunci jawaban siklus 2 3. Kriteria penyekoran tes pemahaman ecoliteracy siswa 4. Instrumen pengamatan komponen guru dan siswa siklus 2 5. Rincian nilai hasil pemahaman ecoliteracy siswa siklus 2 6. Nilai hasil pengamatan sikap ecoliteracy siswa siklus 2 7. Jawaban siswa tes pemahaman ecoliteracy siswa siklus 2 C.Lampiran Siklus 3

1. Silabus dan RPP siklus 3

2. Soal tes pemahaman ecoliteracy dan kunci jawaban siklus 3 3. Kriteria penyekoran tes pemahaman ecoliteracy siswa 4. Instrumen pengamatan komponen guru dan siswa siklus 3 5. Rincian nilai hasil pemahaman ecoliteracy siswa siklus 3 6. Nilai hasil pengamatan sikap ecoliteracy siswa siklus 3 7. Rekapitulasi hasil wawancara siswa


(11)

vi

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Jawaban siswa tes pemahaman ecoliteracy siswa siklus 3


(12)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita, hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari pengaruh lingkungan. Akhadi (2009: 59) mengungkapkan bahwa “lingkungan tempat hidup manusia sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Komponen lingkungan yang sangat erat dengan kehidupan adalah udara yang dihirup melalui pernapasan setiap detik, air yang diminum setiap hari, serta tanah yang menyediakan berbagai kebutuhan bahan makanan setiap saat”.

Manusia hidup dalam sebuah lingkungan. Tentunya manusia membutuhkan lingkungan dan harus menjaga lingkungan yang ditempatinya. Rusaknya sebuah lingkungan seringkali diakibatkan oleh perilaku manusia yang tidak menjaga dan merawatnya bahkan bertindak sewenang-wenang. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Surtikanti (2009: 29) bahwa ”masalah lingkungan merupakan akibat dari ulah tangan manusia dalam mempertahankan hidup serta dalam mempertahankan kesejahteraan manusia, sehingga permasalahan lingkungan merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat”.

Masalah lingkungan merupakan masalah yang sangat serius untuk diantisipasi oleh setiap manusia yang hidup di planet bumi ini. Surtikanti (2009: 29) mengungkapkan ”masalah lingkungan menjadi topik yang hangat di kalangan seluruh negara”. Artinya setiap kegiatan manusia harus mengarah kepada kehidupan dan kegiatan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) demi menyelamatkan lingkungan alam dari kerusakan. Untuk menuju keberlanjutan dibutuhkan solusi yang tepat. Solusi ini ditegaskan oleh Capra (2002: 13) yang mengungkapkan bahwa ”dari sudut pandang sistemik, satu-satunya solusi yang patut dilaksanakan ialah solusi yang berkelanjutan


(13)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(sustainable)”. Jika kehidupan manusia yang tidak berkelanjutan maka kerusakan lingkungan akan sulit dikendalikan dan seluruh manusia sebagai penduduk bumi akan menanggung akibatnya sendiri secara global. Hal ini sesuai dengan pendapat Akhadi (2009: 66) yang mengungkapkan bahwa ”krisis-krisis lingkungan skala global selalu membayang-bayangi penduduk bumi, yang kemunculannya akan berdampak sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia di muka bumi”.

Kejadian kerusakan lingkungan tentu kita masih teringat pada tahun 2012 ke belakang banyak sekali informasi yang kita lihat dan dengar baik dari media cetak maupun elektronik bahkan saksikan sendiri dari kejadian-kejadian bencana alam yang melanda di bumi ini. Bencana alam yang terjadi yaitu: menipisnya lapisan ozon, perubahan iklim cuaca yang sangat ekstrim, terjadinya tanah longsor akibat gundulnya hutan karena penebangan tumbuhan dan pohon-pohon secara liar, kekeringan air dimana-mana ketika musim kemarau, dan banjir melanda ketika musim hujan datang. Bencana alam tersebut disebabkan oleh rusaknya alam karena kurangnya kepeduli dan kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan. Contoh kecil tidak mencintai, menjaga, dan melestarikan lingkungan yaitu membuang sampah sembarangan yang bukan pada tempatnya, hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya pemahaman, sikap kepedulian, dan kecintaan manusia terhadap lingkungan alam semesta ini. Sri, Y et al. (2006: 143) mengungkapkan bahwa ”kondisi lingkungan yang kurang baik karena ketidaktahuan masyarakat kebanyakan berakibat terhadap munculnya bencana alam yang terjadi terus-menerus di berbagai tempat di indonesia dan belahan bumi lainnya”.

Rusaknya alam yang menyebabkan terjadinya bencana-bencana seperti yang sudah disebutkan di atas maka masalah ini menjadi isu dunia yang harus diselesaikan dan diantisipasi oleh seluruh negara-negara di dunia yaitu karena terjadinya pemanasan global (global warming).


(14)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sri, Y et al. (2006: 145) mengungkapkan bahwa ”kehidupan makhluk hidup sangat tergantung pada lingkungannya”. Dengan demikian bagi manusia menjaga lingkungan dimasa sekarang dan mendatang menjadi sebuah hal wajib yang harus dilakukan kapan, dimana dan oleh siapapun yang hidup di dunia ini demi kelangsungan mempertahankan kehidupan dari waktu ke waktu dari generasi ke generasi selanjutnya. Anak dan cucu kita harus bisa menikmati lingkungan alam yang layak untuk kehidupan. Kita tidak boleh meninggalkan dan mewarisi lingkungan alam yang rusak untuk anak-anak generasi setelah kehidupan kita.

Anak-anak khususnya siswa di sekolah sebagai generasi penerus dimasa mendatang harus ditanamkan tentang pendidikan lingkungan yang berkelanjutan (sustainable environment) tujuannya agar mempunyai pemahaman dan sikap untuk menjaga, mencintai dan melestarikan lingkungan. Para pendidik harus mengajarkan dan menanamkan pemahaman dan sikap keberlanjutan kepada siswa-siswinya demi keberlangsungan kehidupan bumi ini pada umumnya dan lingkungan alam sekita siswa pada khususnya. Dengan ditanamkannya pendidikan lingkungan, siswa diharapkan mempunyai pemahaman tentang melek ekologi atau ecoliteracy.

Pendidikan diharapkan dapat membangun pemahaman kehidupan yang berkelanjutan tentang kecerdasan ekologi dan ikatan emosional dengan alam, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Capra (Stone dan Barlow, 2005: xv) mengungkapkan bahwa.

Education for sustainable living fosters both an intellectual understanding of ecology and emotional bonds with nature that make it more likely that our children will grow into responsible citizens who truly care about sustaining life, and develop a passion for applying their ecological understanding to the fundamental redesign of our technologies and social institutions, so as to bridge the current gap between human design and the ecologically sustainable systems of nature.


(15)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Capra mengungkapkan bahwa Pendidikan untuk kehidupan yang berkelanjutan menumbuhkan pemahaman intelektual ekologi dan ikatan emosional dengan alam yang membuatnya lebih mungkin bahwa anak-anak kita akan tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab yang benar-benar peduli tentang keberlanjutan kehidupan, dan mengembangkan semangat untuk menerapkan pemahaman ekologi mereka keperancangan ulang mendasar teknologi dan lembaga sosial, sehingga dapat menjembatani kesenjangan antara desain manusia saat ini dan sistem ekologis yang berkelanjutan dengan alam.

Capra (2002: 18) mengungkapkan bahwa ”kesadaran ekologis yang mendalam adalah kesadaran spiritual atau religius”. Maka sesuai pendapat Capra tersebut ecoliteracy merupakan sebuah konsep yang harus dimiliki oleh masyarakat agar mempunyai pemahaman tentang pentingnya menjaga sebuah lingkungan sehingga tidak merusak lingkungan alam, merasakan dan menyadari bahwa lingkungan alam merupakan tempat manusia bergantung. Orr (1992: 92) mengungkapkan bahwa

The ecologically literate person has the knowledge necessary to comprehend interrelatedness, and an attitude of care or stewardship. Such a person would also have the practical competence required to act on the basis of knowledge and feeling.

Masih di buku dan halaman yang sama Orr menegaskan dan mengungkapkan bahwa ”Ecological literacy, further, implies a broad understanding of how people and societies relate to each other and to natural systems, and how they might do so sustainably”. Sesuai ungkapan Orr di atas dapat disimpulkan bahwa, apabila masyarakat mempunyai pengetahuan, memiliki sikap dan memahami konsep ecoliteracy maka masyarakat akan mengerti apa yang harus dilakukan dan bagaimana masyarakat berhubungan dan berbuat dengan ekosistem sehingga masyarakat dapat melakukan kehidupan yang berkelanjutan sebagai tempat manusia bergantung.


(16)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Orang yang melek ekologi atau bersikap ecoliteracy tidak hanya memahami dan menghargai lingkungan alam (ekosistem) saja tetapi akan menghargai seluruh aspek kehidupan, karena dia akan selalu berpikir segala sesuatu yang terjadi karena disebabkan oleh adanya perbuatan manusia itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Orr (1992: 93) yang mengungkapkan bahwa ”The ecologically literate person will appreciate something of how social structures, religion, science, politics, technology, patriarchy, culture, agriculture, and human cussedness combine as causes of our predicament”.

Berdasarkan uraian di atas tentang kehidupan yang berkelanjutan dengan ditanamkannya melek ekologi maka siswa di sekolah sebagai generasi penerus dimasa yang akan datang harus mempunyai pemahaman dan sikap ecoliteracy, untuk mempunyai pemahaman dan sikap melek ekologi atau bersikap ecoliteracy siswa harus didik, diperkenalkan, dan ditanamkan sejak usia dini mulai dari bangku sekolah dasar. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) perlu berperan untuk mendidik dan memberikan pemahaman tentang pentingnya memahami dan menjaga lingkungan dengan pemahaman ecoliteracy.

Ecoliteracy mempunyai sebuah tujuan yang bukan hanya satu aspek saja melainkan ke seluruh aspek, hal ini sesuai dengan pendapat Orr (1992: 87) yang mengungkapkan bahwa

Its goal is not just a comprehension of how the world works, but, in the light of that knowledge, a life lived accordingly. The same is true of theology, sociology, political science, and most other subjects that grace the conventional curriculum.

Permasalahan yang dihadapi dan harus diselesaikan yaitu siswa belum mempunyai pemahaman dan sikap ecoliteracy hal ini ditunjukan dengan belum terlihatnya yang menunjukkan cinta terhadap lingkungan alam terhadap keberlanjutan, contohnya seperti; masih ada yang membuang sampah sembarangan belum pada tempatnya, penggunaan air di keran yang tidak hemat, belum pedulinya terhadap taman-taman bahkan lebih cenderung


(17)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merusak, penggunaan alat/tempat makanan dan minuman yang hanya sekali pakai. Hal ini merupakan belum terbentuknya keterampilan, sikap, dan pemahaman siswa yang sesuai dengan ecoliteracy didalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan utama yang dianalisis dari hasil pengamatan sementara dan pengalaman empiris yang telah dilakukan terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah yaitu siswa kurang memiliki pemahaman dan sikap ecoliteracy.

Proses pembelajaran untuk meningkatkan ecoliteracy dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang memancing siswa untuk aktif terlibat langsung, proses pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada seluruh siswa agar siswa dapat mengembangkan potensi sehingga proses pembelajaran akan mengarahkan siswa menjadi aktif dengan melibatkan seluruh alat indera baik fisik maupun intelektual dengan pengalaman siswa itu sendiri. Sehingga siswa menjadi kreatif dalam berbagai bidang unsur kehidupan. Beetlestone (1998: 4-5) mengungkapkan bahwa

Proses kreatif ini melibatkan unsur-unsur yang diketahui dari berbagai macam bidang dan menyatukannya menjadi format-format baru; menggunakan informasi dalam situasi-situasi baru; menggambarkan aspek-aspek pengalaman, pola-pola dan analogi serta prinsip-prinsip mendasar yang tak berhubungan.

Pembelajaran semestinya perlu ada keseimbangan antara peran guru dan siswa. Jika terlalu banyak peran guru yang dominan maka pembelajaran akan menjadi pasif. Agar siswa menjadi aktif maka dengan cara menerapkan pendekatan pembelajaran sambil mengarahkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang hidup dalam proses pembelajaran. Hamalik (2003: 171) mengungkapkan bahwa

Potensi yang hidup itu perlu mendapat kesempatan yang luas untuk berkembang, tanpa pengarahan dikhawatirkan terjadi penyimpangan perkembangan dari tujuan yang telah ditentukan. Selain itu seorang


(18)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dalam mengajar harus dapat membantu dan mengatasi kesulitan belajar agar siswa belajar dengan baik.

Senada dengan pendapat di atas, Sagala (2009: 59) mengungkapkan bahwa, ”cara belajar yang baik, tentu harus mampu mengatasi kesulitan belajar. Untuk membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajar, dibutuhkan suatu prosedur yang sistematis dan terencana. Artinya membantu mengatasi kesulitan belajar siswa dikerjakan secara sungguh-sungguh, bukan setengah hati”.

Meier (2003: 100) mengungkapkan bahwa ”belajar bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran” selain itu Meier (2003: 263) mengungkapkan bahwa ”pembelajaran memberi hasil terbaik jika bersifat SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual)”.

Melalui pendekatan pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual), siswa melakukan kegiatan belajar yang terintegrasi antara aspek kognitif siswa dan aspek indera siswa. Melalui pendekatan pembelajaran ini, siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui aktivitas yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Meier (2003: 91) bahwa

Menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Unsur-unsur SAVI meliputi hal-hal berikut: (1) Somatis: belajar dengan bergerak dan berbuat, (2) Auditori: belajar dengan berbicara dan mendengar, (3) Visual: belajar dengan mengamati dan menggambarkan, (4) Intelektual: belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Keempat cara tersebut harus ada agar belajar berlangsung optimal. Karena unsur-unsur tersebut semuanya terpadu, belajar yang paling baik bisa berlangsung jika semuanya itu digunakan secara simultan.

Masih di buku yang sama tentang pemanfaatan seluruh otak dan indera untuk belajar, Meier menyatakan bahwa ”memanfaatkan seluruh pikiran dan seluruh diri kita untuk belajar (pikiran, tubuh, emosi, dan semua indera),


(19)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa memanfaatkan seluruh otak merupakan kunci untuk membuat belajar lebih cepat, lebih menarik, dan lebih efektif” (Meier 2003: 84).

Selain itu pada saat melangsungkan proses pembelajaran seorang guru harus memahami gaya belajar siswa dan memperhatikan kondisi dan gaya belajar siswa pada saat sedang proses belajar, seperti yang dikembangkan Biggs (Alma et al. 2009: 94) yang mengungkapkan bahwa siswa belajar sebanyak:

10% of what they read (dari apa yang mereka baca) 20% of what they hear (dari apa yang mereka dengar) 30% of what they see (dari apa yang mereka lihat)

50% of what they see and hear (dari apa yang mereka lihat dan dengar)

70% of what they talk over with others (dari apa yang mereka bicarakan dengan orang lain)

80 % of what they do in real life (dari apa yang mereka lakukan di kehidupan)

95 % of what they teach somebody else (dari apa yang mereka ajarkan kepada orang lain).

Rumusan di atas terlihat bahwa siswa belajar tidak hanya dengan otak saja melainkan dengan melibatkan seluruh indera tubuh yang dimilikinya sesuai dengan fungsinya. Maka setiap belajar harus bermakna memberikan bekal kepada siswa dengan menggunakan kemampuan berpikir yang penuh konsentrasi, menggunakan nalar, menyelidiki, mencipta, mengidentifikasi, menerapkan serta dengan memecahkan masalah dalam setiap pembelajaran.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD merupakan mata pelajaran yang dapat menumbuhkan sikap positif terhadap lingkungan demi melatih keberlangsungan hidup yang berkelanjutan. Output yang diharapkan adalah siswa memiliki sikap yang bijak dan kritis untuk mampu menyelesaikan permasalahan terutama tentang permasalahan sosial.


(20)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan, maka untuk permasalahan di atas harus ada solusi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy adalah perlunya penerapan proses pembelajaran yang baik dengan pembelajaran aktif yang melibatkan otak dan seluruh alat indera terhadap materi pokok permasalahan sosial dan lingkungan, permasalahan sosial dan sampah, serta pelestarian lingkungan dan penanggulangan sampah. Berkaitan dengan hal ini, maka peneliti melaksanakan suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Pendekatan SAVI (Somatik Audio Visual dan Intelegensi) dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan EcoliteracySiswa Kelas 4 SD”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah-masalah yang muncul di SD Negeri Bubulak diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Siswa belum memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap ecoliteracy demi keberlanjutan kehidupan lingkungan alam.

2. Siswa masih ada yang membuang sampah sembarangan belum pada tempatnya.

3. Siswa belum menunjukkan kecintaan terhadap lingkungan seperti menanam dan merawat tumbuh-tumbuhan

4. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam setiap pemebelajaran yang dilakukanan.


(21)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pembelajaran IPS lebih cenderung menekankan aspek hafalan dan ingatan saja belum mencerminkan pembelajaran bermakna yang dapat menjadi sikap positif dalam pembentukan karakter ecoliteracy siswa SD

6. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPS di SD sehingga tidak terlihat pembelajaran yang menggunakan seluruh gerak tubuh dan otak untuk berpikir terhadap masalah pembelajaran yang dihadapi.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang perlu dijawab dengan penelitian ini adalah ”Apakah pendekatan pembelajaran SAVI dapat meningkatkan ecoliteracy siswa kelas IV Sekolah Dasar?”. Dari rumusan masalah tersebut, dalam penelitian ini diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut yaitu: 1. Bagaimana guru melaksanakan pendekatan pembelajaran SAVI untuk

meningkatkan ecoliteracy siswa kelas IV di Sekolah Dasar?

2. Bagaimana pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy siswa kelas IV Sekolah Dasar setelah diterapkannya pendekatan pembelajaran SAVI? 3. Bagaimana guru merefleksikan pendekatan pembelajaran SAVI untuk

meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy siswa kelas IV di Sekolah Dasar?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui bagaimana guru melaksanakan pendekatan pembelajaran SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa kelas IV di Sekolah Dasar.

2. Mengetahui bagaimana pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy siswa kelas IV Sekolah Dasar setelah diterapkannya pendekatan pembelajaran SAVI.


(22)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengetahui bagaimana guru merefleksikan pendekatan pembelajaran SAVI untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ecoliteracy siswa kelas IV di Sekolah Dasar.

E.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak terutama yang berkaitan dengan pendidikan, sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya melalui pendekatan SAVI yang secara langsung guru terlibat di kelas. Adapun manfaat penelitian secara praktis dapat bermanfaat yaitu:

1. Bagi Guru

Menambah pengetahuan dan wawasan guru tentang pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman dan sikap ecoliteracy dalam mengajar di kelas, bahwasannya mengajar harus dengan perencanaan dengan berbagai metode dan pendekatan yang bervariatif sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam belajar dan hasilnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Bagi Siswa

Memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar, untuk memahami dan meningkatkan sikap ecoliteracy terhadap pembelajaran IPS dengan pendekatan SAVI, dan para siswa tidak mengalami kejenuhan terhadap pembelajaran yang diberikan guru serta materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.

3. Bagi Pihak Sekolah

Pihak sekolah dapat memberikan ruang dan fasilitas serta memberikan kesempatan dan mendorong kepada guru agar para guru lebih


(23)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kreatif, inovatif dalam melakukan proses pembelajarannya terutama salah satunya dengan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ekoliterasi.

4. Bagi Peneliti Lain

Menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan serta pengalaman penelitian untuk meningkatkan ecoliteracy dengan penerapan pendekatan SAVI pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar.

F. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis ini terdiri dari

1. BAB I. Pendahuluan terdiri dari; Latar belakang Penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis

2. Bab II. Kajian Pustaka terdiri dari; makna pembelajaran, pendekatan SAVI (pengertian pendekatan dan pengertian SAVI), pembelajaran IPS, ecoliteracy, hubungan pendekatan SAVI dengan ecoliteracy dan pentingnya ecoliteracy dalam IPS di SD.

3. Bab III. Metode penelitian terdiri dari; lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian, analisis data penelitian

4. Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari; hasil penelitian (deskripsi hasil penelitian siklus dan analisis hasil penelitian persiklus), dan pembahasan.


(24)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bubulak kota Bogor. 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Bubulak Kota Bogor. Jumlah siswa kelas 4 adalah 24 siswa dengan sebaran laki-laki berjumlah 12 siswa, dan perempuan berjumlah 12 siswa.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan berlangsung selama 4 bulan dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013.

B.Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki kinerja pendidik dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara melakukan suatu tindakan untuk menyelesaikan masalah agar proses pembelajaran menjadi lebih baik. Dalam hal ini penelitian dimaksudkan untuk meningkatkan ecoliteracy siswa kelas 4 SD dengan penerapan pendekatan pembelajaran SAVI.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk siklus. Adapun alur yang digunakan adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja 2008: 66). Pada


(25)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model ini Kemmis dan Taggart melakukan empat tahapan kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas yang terjadi pada setiap siklus, yaitu: Perencanaan (plan), Pelaksanaan (act), Pengamatan (observe), Refleksi (reflect). Adapun bagan dari model spiral Kemmis dan Taggart ini adalah sebagai berikut:

Gambar. 3.1

Model Spiral dari Kemmis dan Tagart (Wiriaatmadja 2008: 66) Berikut merupakan penjelasan dari setiap tahapan tindakan

a) Tahap Persiapan/Perencanaan (Plan)

Tahap ini merupakan menjelaskan apa, mengapa, kapan dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu dilakukan. Tahap persiapan/perencanaan tindakan pada siklus pertama harus berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra Penelitian Tindakan Kelas.

b) Tahap Pelaksanaan (Action)

Tahapan pelaksanaan ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana tindakan yang telah dibuat. Tahapan


(26)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan ini berlangsung di dalam kelas, yaitu realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan tentunya mengacu kepada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan perbaikan dan peningkatan efektifitas. Keterlibatan kolaborator untuk membantu peneliti untuk dapat lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan terhadapan kejadian pembelajaran di kelas.

c) Tahap Pengamatan Observasi Tindakan (Observation)

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan/tindakan. Pada tahap ini data yang dikumpulkan berisi tentang pelaksanaan tindakan berdasarkan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran. Data dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti menggunakan beberapa jenis instrumen sebagai alat ukur penelitian guna kepentingan triangulasi data. Pada tahap melaksanakan observasi dan evaluasi, guru tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh pengamat dari luar (pakar atu teman sejawat).

Iskandar (2009: 118) mengungkapkan "beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam observasi, diantaranya: (a) ada perencanaan antara dosen/guru dan pengamat; (b) fokus observasi harus ditetapkan bersama; (c) dosen/guru dan pengamat membangun kriteria bersama; (d) pengamat memiliki keterampilan mengamati; (e) balikan hasil pengamatan diberikan segera.

Data yang dapat dikumpulkan hasil penelitian yaitu berupa data hasil tes pemahaman , sikap siswa, hasil pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa, hasil wawancara dengan siswa, catatan lapangan, serta dokumentasi kegiatan guru dan siswa.


(27)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan memproses data yang didapat pada saat dilakukannya tahap pengamatan/observasi tindakan. Data yang diperoleh kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis dan disintesis. Proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang lain sebagai kolaborator dalam membantu peneliti agar dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi.

Proses refleksi ini memegang peran penting untuk menentukan suatu keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas. Suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan dapat suatu masukan yang sangat berharga dan akurat untuk penentuan langkah tindakan pada siklus selanjutnya.

C.Prosedur Penelitian

Dari desain yang sudah ditentukan di atas berikut adalah prosedur penelitian yang akan dilakukan yaitu terdiri dari beberapa tindakan dalam siklus. Adapun bentuk rincian tahapan pelaksanaan dalam siklus ini yaitu: 1. Tindakan siklus 1

a. Tahap Persiapan

1). Menyusun instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan siswa.

2). Menyusun Instrumen penelitian pengumpul data berupa lembar observasi guru dan siswa, lembar pengamatan sikap ecoliteracy, dan tes pemahaman konsep .

3). Konsultasi instrumen kepada dosen pembimbing. Tujuannya agar instrumen yang dibuat memiliki kualitas yang baik.

4). Merevisi instrumen jika ada perbaikan yang diperlukan


(28)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melaksankan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Audio, Visual dan Integensi). Berikut adalah tahap pembelajaran SAVI:

1). Persiapan (Preparation) memberikan motivasi agar minat siswa, memberikan rasa aman dan menyenangkan.

2). Penyampaian (Presentation) membantu siswa menemukan dan menguasai materi pelajaran dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, yang melibatkan pancaindera baik audio, visual maupun kinestetik. Ceramah, tanya jawab, pemutaran video, mendengarkan lagu, dan melakukan gerakan dengan belajar sambil melakukan.

3). Pelatihan (Practice) mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan serta diberikan soal tes latihan

4). Penampilan hasil (Performance) menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan. Presentasi hasil pelatihan soal di depan kelas.

c. Tahap Pengamatan

1). Observer melakukan pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan siswa.

2). Observer dan peneliti melakukan pengamatan sikap siswa 3). Peneliti melakukan tes pemahaman konsep siswa.

d. Tahap Refleksi

Menganalisis data yang diperoleh berdasarkan kriteria yang sudah dibuat kemudian direfleksikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya.


(29)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tindakan Siklus 2

a. Tahap Persiapan

1). Menyusun Instrumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan siswa.

2). Menyusun Instrumen penelitian pengumpul data berupa lembar observasi guru dan siswa, lembar pengamatan sikap ecoliteracy, dan tes pemahaman ecoliteracy .

3). Konsultasi instrumen dan kepada dosen pembimbing. Tujuannya agar instrumen yang dibuat memiliki kualitas yang baik.

4). Merevisi instrumen jika ada perbaikan yang diperlukan.

b. Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Audio, Visual dan Integensi). Berikut adalah tahap pembelajaran SAVI:

1). Persiapan (Preparation) memberikan motivasi agar minat siswa, memberikan rasa aman dan menyenangkan.

2). Penyampaian (Presentation) membantu siswa menemukan dan menguasai materi pelajaran dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, yang melibatkan pancaindera baik audio, visual maupun kinestetik. Ceramah, tanya jawab, penampilan video, mendengarkan lagu, dan melakukan gerakan dengan belajar melakukan.

3). Pelatihan (Practice) mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan serta diberikan soal tes latihan


(30)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4). Penampilan hasil (Performance) menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan. Presentasi hasil pelatihan soal di depan kelas.

c. Tahap Pengamatan

1). Observer melakukan pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa. 2). Observer dan peneliti melakukan pengamatan sikap ecoliteracy siswa 3). Peneliti melakukan tes pemahaman ecoliteracy siswa.

d. Tahap Refleksi

Menganalisis data yang diperoleh berdasarkan kriteria yang sudah dibuat kemudian direfleksikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya.

3. Tindakan Siklus 3 a. Tahap Persiapan

1). Menyusun Instrumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa.

2). Menyusun Instrumen penelitian pengumpul data berupa lembar observasi guru dan siswa, lembar wawancara, lembar pengamatan sikap ecoliteracy, dan tes pemahaman konsep ecoliteracy.

3). Konsultasi dan diskusi instrumen dengan kolaborator. Tujuannya agar instrumen yang dibuat memiliki kualitas yang baik.

4). Merevisi instrumen jika ada perbaikan yang diperlukan.


(31)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Audio, Visual dan Integensi). Berikut adalah tahap pembelajaran SAVI:

1) Persiapan (Preparation) memberikan motivasi agar minat siswa terbangun, memberikan rasa aman dan menyenangkan.

2) Penyampaian (Presentation) membantu siswa menemukan dan menguasai materi pelajaran dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, yang melibatkan pancaindera baik audio, visual maupun kinestetik. Ceramah, tanya jawab, pemutaran video, mendengarkan lagu, dan melakukan gerakan dengan belajar sambil melakukan.

3). Pelatihan (Practice) mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan. (Diberikan latihan soal tes)

4) Penampilan hasil (Performance) menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan. Presentasi hasil pelatihan soal di depan kelas.

c. Tahap Pengamatan

1) Observer melakukan pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa. 2) Observer dan peneliti melakukan pengamatan sikap ecoliteracy siswa 3) Peneliti melakukan wawancara siswa

4) Peneliti melakukan tes pemahaman konsep ecoliteracy siswa

d. Tahap Refleksi

Menganalisis data yang diperoleh berdasarkan kriteria yang sudah dibuat kemudian setelah dianalisis dan dibuat kesimpulan penelitian.


(32)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Penjelasan Istilah

Mengantisipasi agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya penjelasan dari komponen-komponen yang terdapat dalam penelitian ini, penjelasan yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan SAVI

Pendekatan pembelajaran SAVI merupakan pendekatan yang menggabungkan gerak fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran, dimana unsur-unsurnya adalah: (1) Somatis: belajar dengan bergerak dan berbuat, (2) Auditori: belajar dengan berbicara dan mendengar, (3) Visual: belajar dengan mengamati dan menggambarkan, (4) Intelektual: belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Keempat cara tersebut harus ada agar belajar berlangsung optimal

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pembelajaran IPS adalah pelajaran yang mempelajari ilmu yang mengangkat konsep-konsep teori-teori ilmu sosial secara terpadu dimana siswa memahami, mempelajari, memikirkan dan memecahkan masalah yang ada dimasyarakat, sehingga siswa mempunyai keterampilan untuk hidup di masyarakat secara keseluruhan, dengan tujuan mendidik anak menjadi warga negara yang baik

3. Ecoliteracy

Ecoliteracy adalah sebuah konsep ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara hubungan makhluk hidup (manusia) dengan lingkungannya sehingga manusia mampu menyadari, memahami, bersikap, menjaga dan melestarikan lingkungannya.


(33)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian dalam pengumpulan data dengan menggunakan beberapa instrumen yaitu observasi, angket, tes ujian dan non-tes.

1. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa dalam penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa dalam pelajaran IPS kelas 4 SD.

2. Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang pendapat siswa dalam penerapan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa dalam pelajaran IPS kelas 4 SD.

3. Lembar pengamatan sikap ecoliteracy siswa dalam penerapan Pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa dalam pelajaran IPS kelas 4 SD. Pengamatan sikap ecoliteracy siswa yang diambil dan dikembangkan dari Goleman et al. (2012: 10-11).

Rincian pengamatan sikap ecoliteracy siswa dalam tabel terlampir.

4. Tes pemahaman ecoliteracy digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman konsep ecoliteracy siswa dalam penerapan pendekatan SAVI dalam pelajaran IPS kelas 4 SD. Tes pemahaman konsep berupa soal tes essay dimana bentuk kriteria mengacu pada yang dikembangkan oleh Flavel (Sagala 2009: 72) yaitu; 1) atribut, 2) struktur, 3) keabstrakan, 4) keinklusifan, 5) generalitas, 6) ketepatan, dan 7) kekuatan. Yang diambil dan dikembangkan oleh penelitia hanya empat kriteria yang disesuaikan dengan tingkat dan kesesuaian anak usia SD yaitu; atribut, struktur, ketepatan, dan kekuatan.

Rincian kriteria penilaian dan penyekoran dalam tabel terlampir.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis kualitatif deskriptif yang digunakan pada data hasil observasi, angket dan catatan lapangan dengan triangulasi. Triangulasi berdasarkan


(34)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan (Kunandar, 2008: 108). Sudut pandang guru sebagai peneliti melalui catatan anekdot dan lembar pengamatan sikap, sudut pandang siswa melalui lembar wawancara dan sudut pandang mitra peneliti melalui lembar observasi.

2. Analisis kuantitatif sederhana, digunakan pada data tes pemahaman konsep ecoliteracy siswa dengan statistika deskriptif yaitu dengan cara.

a) Penyekoran hasil tes pemahaman konsep ecoliteracy.

Kategori nilai pemahaman konsep siswa yang digunakan yaitu: (1). Skor < 70 = kurang,

(2). Skor 70-79 = cukup, (3). Skor 80-89 = baik, dan (4). Skor 90-100 = sangat baik.

b) Menghitung rata-rata nilai kelas menggunakan rumus: Keterangan: X :Nilai rata-rata kelas ΣN: Jumlah nilai total kelas

n: Jumlah siswa

c) Menghitung presentase daya serap kelas menggunakan rumus


(35)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Menghitung presentase ketuntasan belajar kelas, menggunakan rumus:

Keterangan: TB : Ketuntasan belajar

: jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70

n : Banyak siswa 100 : Bilangan tetap

e) Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus f) Penyekoran hasil pengamatan sikap ecoliteracy.

Kategori sikap ecoliteracy siswa menggunakan rentang skor sebagai berikut:

(1). Skor 15-24 = Rendah (2). Skor 25-34 = Cukup dan (3). Skor 35-45 = Baik


(36)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan untuk meningkatkan ecoliteracy siswa dengan pendekatan SAVI, secara umum terdapat peningkatan ecoliteracy siswa kelas 4 SDN Bubulak Kota Bogor. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pemahaman ecoliteracy siswa pada siklus yang ke tiga mencapai 86,08 yang berarti bahwa pemahaman ecoliteracy berada pada kategori baik, dan rata-rata nilai sikap ecoliteracy siswa mencapai 39,75 yang berarti bahwa sikap ecoliteracy siswa juga baik. Adapun simpulan secara khusus dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SAVI (Somatik, Audio, Visual, dan Intelegensi) untuk meningkatkan ecoliteracy siswa yaitu guru dengan menerapkan empat tahap desain pembelajaran. Desain penelitian pembelajaran SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy adalah sebagai berikut:

a) persiapan, guru menyiapkan media pembelajaran, memotivasi siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dan memberikan rasa aman dan menyenangkan untuk berpikir positif terhadap situasi pembelajaran, b) penyampaian yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan cara

menyenangkan dengan cara yang menarik dan relevan sesuai dengan materi yang diajarkan yang melibatkan panca indera dengan semua gaya yaitu dengan audio siswa menyimak dan mendengarkan guru dan mendengarkan lagu yang diputar, visual siswa melihat langsung dengan melihat video tentang sampah dan bencana alam, somatik yaitu siswa belajar dengan derak dalam hal ini membuang sampah pada tempatnya, mengelompokkan sampah organik dan an-organik, memanfaatkan


(37)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

samaph dan membuat tempat sampah. Intelegensinya, siswa menyelesaikan soal tes berupa soal esay.

c) Pelatihan siswa dengan memberikan soal tes essay, tujuannya untuk mengintegrasikan kecerdasan dan menyerap pengetahuan yang diberikan selama pembelajaran berlangsung, dan

d) Presentasi atau penampilan hasil yaitu mempresentasikan hasil belajar yang sudah dilakukan untuk menerapkan dan memperluas pengetahuan. Empat tahap desain pembelajaran tersebut dilakukan dalam setiap siklus yang dituangkan dalam RPP yang didalamnya meliputi indikator-indikator pembelajaran dan indikator-indikator ecoliteracy.

Pelaksanaan pembelajaran pendekatan SAVI pada penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus. Setiap siklus dilakukan dengan desain empat tahapan PTK menurut Kemmis dan Tagart, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dengan pelaksanaan penerapan pendekatan SAVI, siswa mempunyai pemahaman dan sikap ecoliteracy yang dibuktikan dengan hasil nilai pada siklus yang ke 3, rata-rata nilai pemahaman konsep ecoliteracy siswa mencapai 86,08 yang berarti bahwa pemahaman ecoliteracy baik, dan sikap ecoliteracy siswa mencapai 39,75 yang berarti bahwa sikap ecoliteracy siswa juga baik. Selain itu munculnya semangat dan motivasi belajar siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. 2. Pemahaman dan sikap ecoliteracy dengan penerapan pendekatan SAVI

a) Siswa memiliki pemahaman ecoliteracy.

Hasil analisis penelitian yang sudah dilakukan, bahwa pemaham ecoliteracy siswa meningkat pada setiap siklusnya. Rata-rata nilai pemahaman siklus 1 sebesar 70,13 (kategori pemahaman ecoliteracy siswa cukup) siklus 2 sebesar 77,75 (kategori pemahaman ecoliteracy siswa cukup) dan siklus 3 sebesar 86,08 (kategori pemahaman ecoliteracy siswa baik). Daya serap siklus 1 sebesar 70,13%, siklus 2 sebesar 77,75%, dan siklus 3 sebesar 86,08%. Ketuntasan belajar siswa


(38)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siklus 1 sebesar 87,5%, siklus 2 sebesar 95,85% dan siklus 3 sebesar 100%.

b) Siswa memiliki sikap ecoliteracy.

Sikap ecoliteracy siswa meningkat pada setiap siklusnya. Jika diangkakan rata-rata nilai sikap ecoliteracy siswa siklus 1 sebesar, 28,71 (kategori sikap ecoliteracy siswa cukup), siklus 2 sebesar 34,67 (kategori sikap ecoliteracy siswa cukup) dan siklus 3 sebesar 39,75 (kategori sikap ecoliteracy siswa baik).

Sedangkan sikap ecoliteracy siswa selain dilihat dari nilai sikap yang diangkakan, sikap ecoliteracy juga dapat dilihat dari sikap mencintai, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam dengan kegiatan di bawah ini.

Berikut sikap ecoliteracy siswa dalam mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat ditunjukkan yaitu:

1) Memilih atau Memisahkan jenis sampah organik dan anorganik di lingkungan sekolah

2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya. 3) Mengelola sampah secara sederhana dengan prinsip 4 R 4) Bekerjasama membersihkan lingkungan sekolah

5) Melaksanakan piket bersama dalam menjaga kebersihan 6) Melakukan diskusi dengan teman tentang lingkungan 7) Membuat tempat untuk membuang sampah

8) Membuang sampah pada tempatnya, walaupun sampah kecil 9) Memanfaatkan sampah menjadi lebih berguna.

10) Menjaga kebersihan lingkungan sekitar sekolah 11) Berperilaku hidup indah, sehat, dan bersih 12) Tidak membuang sampah sembarangan


(39)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 14) Tidak menggunakan alat atau barang yang sekali pakai 15) Mendaur ulang sampah

Maka dengan penerapan pendekatan SAVI melalui 4 tahap pembelajaran yaitu: persiapan, penyampaian, pelatihan dan presentasi, pemahaman dan sikap ecoliteracy siswa dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Pemahaman ecoliteracy siswa dapat dilihat dengan hasil rata-rata nilai siswa pada siklus yang ke 3 yaitu sebesar 86,08 yang berada pada tingkat pemahaman ecoliteracy baik, dan sikap ecoliteracy siswa pada siklus yang ke 3 sebesar 39,75 yang berada pada tingkat kategori sikap ecoliteracy baik. Dapat disimpulkan, dengan penerapan pendekatan SAVI pemahaman dan sikap ecoliteracy siswa berada pada tingkat kaategori baik.

3. Guru merefleksikan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru selalu menganalisis setiap hasil pembelajaran yang dilakukan serta mengevalusi pembelajaran pada setiap akhir pembelajarannya sehingga kekurangannya dapat diketahui untuk perbaikan pada tahap pembelajaran selanjutnya dalam hal ini setiap akhir tindakan siklus.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang sudah dipaparkan di atas, maka penelitian ini merekomendasikan kepada.

1. Para guru untuk memberikan pemahaman dan sikap ecoliteracy kepada siswa dalam penerapan pendekatan, model, strategi dan metode yang lain agar para siswanya semakin mencintai, menjaga, dan melestarikan lingkungannya sehingga keberlanjutan bumi ini selalu tetap terjaga.

2. Pihak sekolah agar memberikan ruang kepada guru untuk lebih mengembangkan pendekatan, model, strategi dan metode pembelajaran yang lain serta memberikan motivasi, pemahaman dan pasilitas kepada


(40)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswanya agar terus mencintai, menjaga, dan melestarikan lingkungan sekitarnya.

3. Para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa lebih matang dalam membuat perencanaan maupun pelaksanaannya agar data yang diperoleh di analisis lebih menyeluruh serta dalam mengkaji tentang ecoliteracy lebih mendalam lagi.


(41)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, M. (2009). Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan dalam pemanfaatan Sumber-Sumber Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Alma, B. et al. (2009). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta

Banks, J. A. (2012). Strategi Mengajar Ilmu Sosial “Penyelidikan, Penilaian, dan Pengambilan Keputusan. Bandung: Mutiara Press

Beetlestone, F. (2012). CREATIF LEARNING: Strategi Pembelajaran untuk Melestarikan Kreatifitas Siswa. Terjemahan oleh Narulita Yusro. Bandung: Nusa Media

Capra, F. (2002). Jarring-Jaring Kehidupan Visi Baru Epistemologi dan Kehidupan. Terjemahan oleh Saut Pasaribu. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru

DePorter, B & Hernacki, M. (1992). Quantum Learning. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. 2011. Bandung: Kaifa

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Goleman, D. et al. (2012). Eco Literate How Educators Are Cultivating

Emotional, Social, and Ecological Intelligence. America: Jossey Bass Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Harefa, A. (2008). Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming A Learner). Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Herdian, (2009), Model Pembelajaran SAVI. [Online]. Tersedia:

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi/ [23 April 2012]

Wikipedia. Ekologi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi [16 Agustus 2013]

Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press


(42)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press.

Komalasari, K, (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama

Kristanto, P. (2013). Ekologi Industri Edisi Kedua. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Meier, D. (1999). The Accelerated Learning Handbook. Terjemahan oleh Rahmi

Astuti. 2003. Bandung: Kaifa

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyawati, H. et al. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta

Orr, D.W. (1992). Ecological Literacy Education The Transition to a Postmodern World. New York: State University Of New York Press

Paerunan, I. (2011). Teori Piaget, Vygotsky, dan Bruner. [Online]. Tersedia:

http://irwantop.blogspot.com/2011/03/teori-piaget-vygotsky-dan-bruner.html [18 Juni 2012]

Pribadi, B. (2010). Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Rafsanjani, A. (2008). Ecoliteracy. [online]. Tersedia:

(http://heilraff.blogspot.com/2008/04/.html [27 Juli 2012] Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sapriya, (2011). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Reamaja Rosdakarya. Saud, U.S. (2010). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta


(43)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skeel, D.J. (1995). Elementary Social Studies Challenges For Tomorrow’s Word. America: Harcourt Brace

Sofa. (2010). Pengertian, Ruang Lingkup, dan Tujuan IPS. [Online]. Tersedia: http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/ [15 Juli 2012]

Sri, Y. M et al. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Stone, M. K, and Barlow, Z. (2005). Ecological Literacy Educating Our Children for a Sustainable Word. San Francisco: Sierra Club Books

Sudjana. (2010). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah

Suhandi, A et al. (2009). Konsep Dasar Bumi Antariksa untuk SD. Bandung: UPI Press

Surata (2010). Billingual Glossary_Indonesian Version - Ausindo Biocom. [Online]. Tersedia:

http://ausindobiocom.net/wp.../Billingual-Glossary_Indonesian-Version.do. [27 Juli 2012]

Surtikanti, H.K. (2009). Biologi Lingkungan. Bandung: Prisma Press Prodaktama Toharudin, U. et al. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:

Humaniora

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Ramaja Rosdakarya


(1)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siklus 1 sebesar 87,5%, siklus 2 sebesar 95,85% dan siklus 3 sebesar

100%.

b) Siswa memiliki sikap ecoliteracy.

Sikap ecoliteracy siswa meningkat pada setiap siklusnya. Jika diangkakan rata-rata nilai sikap ecoliteracy siswa siklus 1 sebesar, 28,71

(kategori sikap ecoliteracy siswa cukup), siklus 2 sebesar 34,67 (kategori sikap ecoliteracy siswa cukup) dan siklus 3 sebesar 39,75 (kategori sikap

ecoliteracy siswa baik).

Sedangkan sikap ecoliteracy siswa selain dilihat dari nilai sikap yang diangkakan, sikap ecoliteracy juga dapat dilihat dari sikap mencintai, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam dengan kegiatan di bawah ini.

Berikut sikap ecoliteracy siswa dalam mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat ditunjukkan yaitu:

1) Memilih atau Memisahkan jenis sampah organik dan anorganik di lingkungan sekolah

2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya. 3) Mengelola sampah secara sederhana dengan prinsip 4 R 4) Bekerjasama membersihkan lingkungan sekolah

5) Melaksanakan piket bersama dalam menjaga kebersihan 6) Melakukan diskusi dengan teman tentang lingkungan 7) Membuat tempat untuk membuang sampah

8) Membuang sampah pada tempatnya, walaupun sampah kecil 9) Memanfaatkan sampah menjadi lebih berguna.

10) Menjaga kebersihan lingkungan sekitar sekolah 11) Berperilaku hidup indah, sehat, dan bersih 12) Tidak membuang sampah sembarangan


(2)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 14) Tidak menggunakan alat atau barang yang sekali pakai 15) Mendaur ulang sampah

Maka dengan penerapan pendekatan SAVI melalui 4 tahap pembelajaran yaitu: persiapan, penyampaian, pelatihan dan presentasi, pemahaman dan sikap ecoliteracy siswa dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Pemahaman ecoliteracy siswa dapat dilihat dengan hasil rata-rata nilai siswa pada siklus yang ke 3 yaitu sebesar 86,08 yang berada pada tingkat pemahaman ecoliteracy baik, dan sikap ecoliteracy siswa pada siklus yang ke 3 sebesar 39,75yang berada pada tingkat kategori sikap ecoliteracy

baik. Dapat disimpulkan, dengan penerapan pendekatan SAVI pemahaman dan sikap ecoliteracy siswa berada pada tingkat kaategori baik.

3. Guru merefleksikan pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru selalu menganalisis setiap hasil pembelajaran yang dilakukan serta mengevalusi pembelajaran pada setiap akhir pembelajarannya sehingga kekurangannya dapat diketahui untuk perbaikan pada tahap pembelajaran selanjutnya dalam hal ini setiap akhir tindakan siklus.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang sudah dipaparkan di atas, maka penelitian ini merekomendasikan kepada.

1. Para guru untuk memberikan pemahaman dan sikap ecoliteracy kepada siswa dalam penerapan pendekatan, model, strategi dan metode yang lain agar para siswanya semakin mencintai, menjaga, dan melestarikan lingkungannya sehingga keberlanjutan bumi ini selalu tetap terjaga.

2. Pihak sekolah agar memberikan ruang kepada guru untuk lebih mengembangkan pendekatan, model, strategi dan metode pembelajaran yang lain serta memberikan motivasi, pemahaman dan pasilitas kepada


(3)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswanya agar terus mencintai, menjaga, dan melestarikan lingkungan sekitarnya.

3. Para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji pendekatan SAVI untuk meningkatkan ecoliteracy siswa lebih matang dalam membuat perencanaan maupun pelaksanaannya agar data yang diperoleh di analisis lebih menyeluruh serta dalam mengkaji tentang ecoliteracy lebih mendalam lagi.


(4)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, M. (2009). Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan dalam

pemanfaatan Sumber-Sumber Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Alma, B. et al. (2009). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta

Banks, J. A. (2012). Strategi Mengajar Ilmu Sosial “Penyelidikan, Penilaian, dan

Pengambilan Keputusan. Bandung: Mutiara Press

Beetlestone, F. (2012). CREATIF LEARNING: Strategi Pembelajaran untuk Melestarikan Kreatifitas Siswa. Terjemahan oleh Narulita Yusro. Bandung: Nusa Media

Capra, F. (2002). Jarring-Jaring Kehidupan Visi Baru Epistemologi dan Kehidupan. Terjemahan oleh Saut Pasaribu. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru

DePorter, B & Hernacki, M. (1992). Quantum Learning. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. 2011. Bandung: Kaifa

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Goleman, D. et al. (2012). Eco Literate How Educators Are Cultivating

Emotional, Social, and Ecological Intelligence. America: Jossey Bass Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Harefa, A. (2008). Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming A Learner). Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Herdian, (2009), Model Pembelajaran SAVI. [Online]. Tersedia:

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi/ [23 April 2012]

Wikipedia. Ekologi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi [16 Agustus 2013]

Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press


(5)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press.

Komalasari, K, (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama

Kristanto, P. (2013). Ekologi Industri Edisi Kedua. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Meier, D. (1999). The Accelerated Learning Handbook. Terjemahan oleh Rahmi

Astuti. 2003. Bandung: Kaifa

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyawati, H. et al. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta

Orr, D.W. (1992). Ecological Literacy Education The Transition to a Postmodern World. New York: State University Of New York Press

Paerunan, I. (2011). Teori Piaget, Vygotsky, dan Bruner. [Online]. Tersedia:

http://irwantop.blogspot.com/2011/03/teori-piaget-vygotsky-dan-bruner.html [18 Juni 2012]

Pribadi, B. (2010). Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Rafsanjani, A. (2008). Ecoliteracy. [online]. Tersedia: (http://heilraff.blogspot.com/2008/04/.html [27 Juli 2012]

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sapriya, (2011). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Reamaja Rosdakarya. Saud, U.S. (2010). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta


(6)

Santa, 2013

Penerapan Pendekatan Savi (Somatik,Audio,Visual, Dan Intelegensi) Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Ecolitecacy Siswa Kelas 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skeel, D.J. (1995). Elementary Social Studies Challenges For Tomorrow’s Word. America: Harcourt Brace

Sofa. (2010). Pengertian, Ruang Lingkup, dan Tujuan IPS. [Online]. Tersedia:

http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/ [15 Juli 2012]

Sri, Y. M et al. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Stone, M. K, and Barlow, Z. (2005). Ecological Literacy Educating Our Children for a Sustainable Word. San Francisco: Sierra Club Books

Sudjana. (2010). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah

Suhandi, A et al. (2009). Konsep Dasar Bumi Antariksa untuk SD. Bandung: UPI Press

Surata (2010). Billingual Glossary_Indonesian Version - Ausindo Biocom.

[Online]. Tersedia: http://ausindobiocom.net/wp.../Billingual-Glossary_Indonesian-Version.do. [27 Juli 2012]

Surtikanti, H.K. (2009). Biologi Lingkungan. Bandung: Prisma Press Prodaktama Toharudin, U. et al. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:

Humaniora

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Ramaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips Di Sma An-Najah Rumpin-Bogor

0 5 422

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 4 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 1 13

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA Pada Materi Kepadatan Populasi Dan Pencemaran Lingkungan MTs Al-Falah Margo

0 1 14

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA Pada Materi Kepadatan Populasi Dan Pencemaran Lingkungan MTs Al-Falah Margo

0 1 11

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL)UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA VOLUME BANGUN RUANG.

0 1 6

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 0 4