PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG.
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Oleh Yoggi Prayoga
0811705
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG JULI, 2013
(2)
Yoggi Prayoga, 2013
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
Oleh Yoggi Prayoga
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Yoggi Prayoga 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(3)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
Oleh
YOGGI PRAYOGA 0811705
Pembimbing I,
Dra. Hj.Tati Abas, M.Si NIP. 195630201 198603 2 001
Pembimbing II,
Dra. As As Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Dr. Sri Handayani, M.Pd NIP. 19660930 199703 2 001
(4)
ABSTRAK
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK
PETERNAKAN NEGERI LEMBANG Oleh:
Yoggi Prayoga 0811705
Skripsi ini dibimbing oleh:
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si dan Dra. As As Setiawati, M.Si
Permasalahan penelitian ini tentang pengaruh hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha ternak domba serta seberapa besar pengaruh variabel hasil belajar terhadap minat berwirausaha. Kajian teori sebagai referensi yang digunakan yaitu tentang hasil belajar, Manajeman Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik dengan statistik inferensial, teknik pengambilan sampel menggunakan
Simple Random Sampling, sebanyak 52 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha ternak domba berada pada kategori cukup. Pengaruh yang diberikan hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba sebesar 1.74 %, sedangkan sisanya sebesar 98.26 % diduga dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil Penelitian mengandung implikasi bahwa sebagian besar siswa masih kurang memahami materi dan tujuan belajar MPT potong kecil. Rekomendasi ditujukan kepada siswa Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI agar dapat meningkatkan wawasan berkaitan dengan Manajemen Produksi Ternak potong kecil sehingga siswa dapat menumbuhkan minat berwirausaha ternak domba. Perlu adanya evaluasi bagi guru untuk mengambil tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
(5)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
ABSTRACT
EFFECT OF LEARNING OUTCOMES MPT POTONG TO INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP CATTLE SHEEP ON STUDENT IN SMK STATE
FARMS LEMBANG
By : Yoggi Prayoga
0811705
This thesis is guided by:
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si dan Dra. As As Setiawati, M.Si
The research problem of the influence of the learning outcomes of Livestock Production Management for interest in entrepreneurship small pieces of sheep in the State vocational students Ranch Lembang. This study aims to obtain data on learning outcomes Livestock Production Management interest in entrepreneurship and small pieces of sheep and how much influence the learning outcomes of the variable interest in entrepreneurship. Study of theory as a reference used is about learning outcomes, management of small pieces of Livestock Production and interest in entrepreneurship. The research method used is descriptive analytical method inferential statistics, sampling techniques using simple random sampling, a total of 52 respondents. Results showed that the learning outcomes of Livestock Production Management interest in entrepreneurship and small pieces of sheep in the category pretty. Given the influence of the learning outcomes of Livestock Production Management of the interest in entrepreneurship small pieces of sheep at 1.74%, while the remaining 98.26% thought to be influenced by other factors. Research implies that most of the students still do not understand the material and learning objectives MPT small pieces. Recommendations addressed to students Ruminant Agribusiness Program Class XI in order to improve the knowledge related to Livestock Production Management tiny pieces so that students can foster interest in entrepreneurship sheep. There needs to be an evaluation for teachers to take action in improving student learning outcomes.
(6)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan dan Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Kegiatan ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Belajar dan Hasil Belajar ... 8
1. Pengertian Belajar ... 8
2. Pengertian Hasil Belajar ... 9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9
B. Tinjauan Umum Mata Pelajaran MPT Potong Kecil ... 13
1. Tujuan Mata Pelajaran MPT Potong Kecil ... 14
2. Materi Pelajaran MPT Potong Kecil ... 14
C. Tinjauan Teori Terhadap Minat Siswa ... 32
1. Karakteristik Minat ... 33
2. Macam-macam Minat ... 34
3. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ... 36
4. Indikator Minat ... 37
5. Pengukuran Minat ... 38
D. Tinjauan Teori dan Konsep Kewirausahaan ... 40
1. Definisi Kewirausahaan ... 40
2. Sifat Kewirausahaan ... 41
3. Minat Berwirausaha ... 42
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 42
(7)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 47
1. Lokasi Penelitian ... 47
2. Subjek Peneliitan/Populasi ... 47
3. Sampel ... 47
B. Variabel dan Paradima Penelitian ... 49
1. Variabel Penelitian ... 49
2. Paradigma Penelitian ... 50
C. Metode Penelitian ... 50
D. Definisi Oprasional ... 51
1. Pengaruh ... 52
2. Hasil Belajar Manajemen Produksi Ternak Potong Kecil ... 52
3. Minat Berwirausaha Ternak ... 52
E. Instrumentasi Penelitian ... 53
1. Indikator Hasil Belajar ... 54
2. Indikator Minat Berwirausaha ... 55
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 56
G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 56
H. Teknik Pengolahan Data Penelitian ... 58
1. Pengujian Instrumen ... 58
2. Analisis Deskriptif ... 61
3. Analisis Data Statistik ... 63
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Pengelolaan dan Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68
1. Persiapan Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68
2. Pengujian Instrumen Penelitian ... 68
B. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ... 71
1. Gambaran Hasil Belajar MPT Potong Kecil ... 71
2. Gambaran Minat Berwirausaha Ternak Domba ... 72
C. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 77
1. Uji Normalitas Distribusi Data ... 77
2. Uji Homogenitas ... 78
3. Uji Linieritas Regresi Sederhana ... 79
4. Uji Signifikasi Koefisien Kolerasi ... 81
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Implikasi ... 89
C. Rekomendasi ... 90
(8)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia saat ini mengkonsumsi protein perhari hanya 5,72 gram/kapita, sedangkan menurut standar konsumsi gizi Nasional seharusnya konsumsi protein per hari adalah 6,5 gram/kapita. Apabila kebutuhan protein masyarakat Indonesia tidak ditingkatkan, tentu akan menimbulkan dampak buruk pada generasi mendatang. Dampak tersebut sangat erat kaitannya dengan kecerdasan dan pertumbuhan manusia yang akan berkembang secara lambat. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah kurangnya SDM yang mendalami dan menjalankan usaha di bidang peternakan.
Ternak adalah hewan yang dipelihara dan dikembangbiakkan untuk tujuan produksi. Hewan ternak ini sudah menjadi salah satu penunjang kehidupan manusia secara turun temurun. Ternak dikembangbiakkan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan nutrisi dan gizi yang berguna bagi pertumbuhan serta kesehatan dan daya tahan tubuh. Tanpa asupan gizi tambahan yang berasal dari daging, rasanya gizi yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup kurang sempurna. Padahal beternak merupakan salah satu pilihan usaha yang dapat dikembangkan dengan baik oleh masyarakat. Produk yang dihasilkan dari peternakan sangat beragam sekaligus banyak membuka peluang kerja bagi masyarakat. Beternak juga merupakan salah satu usaha yang dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak pada khususnya. Dari hewan ternak sapi, kambing, dan domba, masyarakat dapat memilih ternak mana yang paling cocok dan sesuai dengan kemampuan serta lingkungan di daerahnya. Prospek bisnis ternak juga tidak kalah menggiurkan. Pendapatan yang dihasilkan cukup menjanjikan dan mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Sehubungan dengan hal di atas, kurangnya konsumsi protein masyarakat di Indonesia tidak menutup kemungkinan bukan hanya
(9)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
disebabkan oleh satu faktor. Akan tetapi, banyak variabel yang dapat memungkinkan terjadinya hal tersebut. Salah satu penyebab yang paling mendasar adalah minat masyarakat untuk berwirausaha hewan ternak sendiri, seperti halnya ternak domba. Domba adalah komoditi ternak yang cukup diminati masyarakat Indonesia yang diolah menjadi makanan berupa sate dan olahan lain. Meskipun harga jual komoditi ini cukup fluktuatif di pasaran. Akan tetapi, menjelang hari-hari raya di Indonesia seperti Idul Adha dapat meningkatkan tingginya permintaan hewan ternak untuk dikurbankan, sehingga bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para peternak.
Terbukanya peluang yang ada memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berwirausaha di bidang peternakan khususnya usaha ternak domba. Untuk memulai usaha tersebut tentu harus adanya minat dalam menjalankannya.
SMK Peternakan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian dalam membudidayakan/memelihara hewan ternak seperti halnya ternak domba, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan SMK
itu sendiri bertujuan “meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional”.
Apapun jenis pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan tidak lain muara dari lulusannya agar mereka memiliki kemampuan, keterampilan serta ahli dalam bidang ilmu yang ditekuninya dan mampu mengaplikasikan dalam dunia kerja, baik sebagai pekerja ataupun sebagai pengusaha/wirausahawan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peternakan Negeri Lembang merupakan salah satu sekolah di Jawa Barat yang membuka jurusan Peternakan dengan kompetensi keahlian:
1. Agribisnis Ternak Ruminansia 2. Agribisnis Ternak Unggas
(10)
Visi dari sekolah tersebut yaitu membentuk generasi muda yang cerdas, tangguh dan mandiri untuk turut serta berpartisipasi dalam pembangunan Sektor Peternakan. Hal tersebut tergambar pula dalam misi yang dijunjung oleh SMK Peternakan Negeri Lembang yaitu:
a) Menghasilkan calon peternak/pengusaha agribisnis dan tenaga teknisi menengah peternakan dan kesehatan hewan yang profesional, berkarakter dan berkinerja tinggi.
b) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan merencanakan, mengelola dan mengembangkan agribisnis peternakan.
c) Meninggkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan kejuruan hewan dan kesehatan hewan.
d) Meningkatkan kualitas ketenagaan dan fasilitas pendidikan kejuruan peternakan dan kesehatan ternak.
e) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
Misi SMK Peternakan Negeri Lembang sejalan dengan Instruksi Presiden No. 4 Th 1995 tanggal 30 Juni tentang Gerakan Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, yaitu untuk mengembangkan program-program kewirausahaan diberbagai lapisan masyarakat diseluruh Indonesia, tidak terkecuali ditataran pendidikan menengah.
Menurut instruksi presiden tersebut, SMK Peternakan Negeri Lembang mengimplementasikannya dengan mendidik dan mempersiapkan siswa yang diberikan program praktik usaha untuk bidang-bidang peternakan yang diminatinya. Salah satu usaha yang telah diberikan adalah dengan memberikan siswa bekal melalui pembelajaran Manajemen Produksi Ternak Potong Kecil (MPT). Isi dari mata pelajaran tersebut mengenai seluruh tata cara/tatalaksana dalam pemeliharaan ternak domba dan kambing yang dimulai dari hulu sampai hilir, yang artinya pembelajaran ini menerangkan bagaimana memproduksi ternak domba sampai ke konsumen, baik dari segi perencanaan, pengelolaan (menajemen) maaupun pemasaran.
Bersandar pada latar belakang di atas, seharusnya seorang siswa lulusan SMK Peternakan Negeri Lembang seharusnya sudah memiliki karakteristik
(11)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
perilaku seorang wirausaha yaitu orang yang mampu mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan menciptakan lapangan kerja bagi orang yang membutuhkan.
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang, serta menyusunnya dalam skripsi dengan judul: “Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba pada
Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti atau dicari alternatif pemecahannya. Menurut Riduwan (2005:21) dikatakan bahwa:
“Identifikasi masalah pada umumnya menditeksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi masalah dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling terkait satu dengan lainnya”.
Dari pendapat di atas yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, antara lain:
1. Belum tampaknya keinginan siswa dalam berwirausaha ternak domba. 2. Belum tampaknya ketertarikan siswa dalam berwirausaha ternak domba. 3. Belum tampak nyata kemampuan siswa dalam berwirausaha ternak
domba.
4. Belum menunjukan kemauan yang besar pada saat kegiatan belajar manajemen ternak potong kecil (domba).
5. Belum menunjukan kemauan yang besar pada saat kegiatan praktikum manajemen ternak potong kecil (domba).
(12)
C. Rumusan dan Batasan Masalah
Tidak semua masalah yang teridentifikasi tersebut akan diteliti dalam penelitian ini. Mengingat adanya keterbatasan yang ada pada penulis, maka masalah yang dibahas harus dibatasi seperti yang dikemukakan Winarno Surakhmad (1990 : 113) bahwa:
“Pembatasan masalah diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi para penyidik. Tetapi juga mendekatkan lebih dulu segala sesuatu yang diperlukan untuk mencurahkan tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain-lain yang timbul dari rencana”.
Perumusan masalah merupakan langkah dari suatu problematika dan merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Suharsimi Arikunto, (2010 : 89). Rumusan masalah dalam penelitian ini dititik beratkan pada bagaimana pengaruh hasil belajar pada minat siswa SMK Peternakan Negeri Lembang yang ditinjau dari ketertarikan, bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan mereka untuk Berwirausaha Ternak Domba. Masalah yang dibahas pada penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah:
1. Bagaimana gambaran hasil belajar MPT Potong Kecil pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang?
2. Bagaimana gambaran minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang?
3. Apakah terdapat pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian yang mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Riduwan (2005 : 25).
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil belajar dan minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang. Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui
(13)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat dalam pelaksanaan kegiatan belajar siswa khususnya SMK Peternakan Negeri Lembang yang menitikberatkan pada kegiatan belajar dan pembelajaran yang ada di sekolah. Sehingga diketahui sejauh mana pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil dalam menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha ternak domba.
Manfaat tersebut meliputi: 1. Guru
Memberikan informasi yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan minatnya sebagai dorongan dalam mempersiapkan suatu usaha yang akan didirikannya.
2. Siswa
Memberikan informasi pada siswa mengenai pengaruh hasil belajar terhadap minat berwirausaha ternak domba.
3. Sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan sekolah.
F. Struktur Organisasi Penelitian
Sistematika penulisan yang dilakukan penulis meliputi : BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Struktur Organisasi Penelitian.
(14)
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang teori yang akan digunakan peneliti, guna memperkuat hasil dari temuan penelitian.
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Membuat pembahasan analisis terhadap hasil yang didapatkan selama penelitian dilihat dalam perspektif teori yang digunakan atau yang sudah dibahas, serta upaya penulis mengembangkan gagasan penyelesaian atau perbaikan terhadap permasalahan-permasalahan.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengemukakan beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian, dan beberapa saran yang dimaksudkan untuk memberi masukan dan kritik yang membangun bagi Sekolah terlebih Lembaga Pendidikan SMK.
(15)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Peternakan Negeri Lembang yang beralamat di Jln. Tangkuban Parahu KM 22 Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2. Subjek Penelitian/Populasi
Populasi adalah wilayah generisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono (2012 : 61).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program keahlian Agribisnis Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari tiga kelas dengan jumlah 112 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat disimak pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian
Jurusan Kelas Jumlah Siswa
Agribisnis Ruminansia
XI. A. R 37
XI. B. R 37
XI. C. R 38
Total Siswa Kelas XI Agribisnis Ruminansia 112 3. Sampel
Suharsimi Arikunto (1998 : 117) dikutip Riduwan (2011 : 10) mengemukakan bahwa:
“Sampel adalah bagian dari suatu populasi yang mempunyai ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2012: 62) mengatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi”.
(16)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili dan menggambarkan karakter populasi sebenarnya. Untuk penelitian ini teknik penarikan sampel menggunakan Simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi dengan cara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi siswa berdasarkan nomor urut ganjil yang terdapat pada absensi tiap kelas, dari kelas XI R.A, XI R.B dan XI R.C. Ukuran sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Taro Yahame dikutip oleh rakhman dalam Riduwan (2010 : 65) maka didapat:
Dimana:
n = jumlah sampel N = Jumlah populasi d² = persisi yang ditetapkan Sampel dalam penelitian ini adalah:
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 52 siswa dari jumlah populasi yang ada dengan pertimbangan wilayah yang menjadi tempat penelitian hanya satu wilayah yaitu SMK Peternakan Negeri Peternakan Lembang kelas XI Ruminansia tersebar dalam tiga kelas.
Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel sebagai berikut:
(Riduwan. 2010 : 66) Dimana:
ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya
(17)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Tabel 3.2. Sampel Penelitian Kelas XI Ruminansia
No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel
1.
XI. R.A
33,03 % x 52 = 17,17
17
2.
XI. R.B
33,03 % x 52 = 17,17
17
3.
XI. R.C
33,92 % x 52 = 17,64
18
Jumlah 52
Berdasarkan perhitungan tersebut, dari 112 siswa akan diambil sampel sebanyak 52 siswa.
B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian
Sugiyono (2009 : 38), mengemukakan bahwa:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dan aspek dari
orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Sejalan dengan identifikasi masalah dan perumusan masalah, veriabel penelitian yang diterapkan oleh penelti yaitu:
a. Variabel bebas (X) : Hasil Belajar MPT Potong Kecil b. Variabel Terikat (Y) : Minat Berwirausaha Ternak Domba
Gambar 3.1. Variabel Penelitian Variabel Bebas X
Hasil Belajar Pengaruh
Variabel Terikat Y Minat Berwirausaha
(18)
2. Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2009 : 42), menyatakan bahwa:
“Paradigma penelitian diartikan sebagai pola fikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan”.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa paradigma penelitian adalah suatu pola fikir dari penelitian yang dapat menjelaskan rumusan masalah yang perlu di jawab. Setelah mendapatkan rumusan masalah maka digunakan untuk membuat hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Secara umum, paradigma penelitian digambarkan pada gambar sebagai berikut:
Gambar 3.2. Paradigma Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode penelitian sangat penting diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang dibahas. Metode
Keterangan :
= Ruang Lingkup Penelitian
= Alur Penelitian Siswa Kelas IX
SMK Peternakan Negeri Lembang
Pengaruh
Minat Berwirausaha Ternak Domba : 1. Minat Volunteer
2. Minat Involunter 3. Minat Non Volunteer
Bidang Keahlian Agribisnis Ruminansia
Temuan Penelitian Hasil Belajar Manajemen Produksi
Ternak (MPT) Potong Kecil
Pembahasan Penelitian
Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi
(19)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
penelitian juga dapat dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk yang mencapai tujuan penelitian.
Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang. Bertitik tolak dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, maka metode yang cocok adalah deskriptif analitik dengan statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel yang hasilnya dapat digunakan untuk populasi, seperti pendapat yang diungkapkan oleh Sugiyono, (2009 : 147), bahwa:
“Statistik Inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.
Pendapat lain tentang statistik inferensial adalah menurut Arikunto (2010), bahwa: “Statistik Inferensial berfungsi untuk menggeneralisasi hasil
penelitian yang dilakukan pada sampel, bagi populasi”. Statistik inferensial
disebut statistik probabilitas, kerena kesimpulan yang diberlakukan bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik karena penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk umum dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang. Penelitian ini membahas tentang hasil belajar dan minat siswa berkaitan dengan minat volunteer, minat
involunter, dan minat non volunteer.
D. Definisi Oprasional 1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam
(20)
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.
2. Hasil Belajar Manajemen Produksi Ternak Potong Kecil
Hasil belajar menurut Slameto 2003 : 2, bahwa: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hasil
belajar MPT Potong Kecil merupakan penguasaan dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa sebagai minat berwirausaha ternak domba.
Pengertian hasil belajar dalam penelitian ini yakni kemampuan yang dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajar tentang MPT Potong Kecil.
3. Minat Berwirausaha Ternak
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya Djaali (2008). Sedangkan minat menurut Surya, M (2003 : 99), terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Minat volunteer, Minat involunter, dan Minat non
volunteer.
Dengan demikian bahwa minat adalah keinginan atau kemauan yang menetap dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada sesuatu hal tertentu dan merasa senang berada dalam bidang tersebut. Minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang memberikan perhatiannya terhadap sesuatu. Bila seseorang berminat terhadap sesuatu objek, maka akan dapat kelihatan dari cara seseorang bertindak, memperhatikan dan melakukan kegiatan terhadap objek tersebut.
(21)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Adapun pengertian usaha/berusaha menurut beberapa ahli dalam http://carapedia.com/pengertian_definisi_usaha_info2644 .html, antara lain:
a) Menurut Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, bahwa “usaha dalam kehidupan sehari-hari bisa diartikan sebagai upaya manusia untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu”.
b) Menurut Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, dan Kosim, bahwa “usaha adalah segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam
rangka mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Harmaizar Z,
Usaha atau dapat juga disebut suatu perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu Negara.
Ternak adalah hewan yang sengaja dipelihara sebagai sumber pangan, sumber bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha ternak adalah keinginan atau ketertarikan siswa untuk berusaha/mengusahakan ternak untuk mendapakan keuntungan.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009 : 102), menyatakan bahwa:
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian”.
Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dapat mengukur fenomena yang diteliti, dalam hal ini adalah variabel penelitian yang penulis teliti. Dengan menggunakan instrumen penelitian, peneliti dapat dengan mudah memperoleh data-data
(22)
penelitian yang dilakukan. Instrument dalam penelitian ini berupa tes dan angket/kuisioner.
Menurut Sanafiah Faisal (1981 : 1 dan 2) :
“Angket merupakan terjemahan dari istilah Inggris “questionnaire” yang
berfungsi sebagai pengumpulan data (suatu teknik yang amat lazim dipakai dalam penelitian-penelitian sosial)”. Sejalan dengan pendapat Sanifah Faisal, Suharsimi Arikunto (2010 : 194), menyatakan bahwa “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui”.
Penulis memilih instrumen angket karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan. Dari angket diharapkan diperoleh data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian yang ditujukan pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang kelas XI Ruminansia. Untuk menjabarkan instrumen ke dalam bentuk pernyataan-pernyataan, pertama peneliti menyusun kisi-kisi dan merumuskan indikator yang menjadi ruang lingkup variabel hasil belajar siswa MPT Potong Kecil dan minat berwirausaha ternak domba.
Penelaahan kisi-kisi dilakukan dengan cara menelaah berbagai literatur yang relevan dengan variabel yang akan diukur. Selanjutnya setiap indikator dijabarkan ke dalam bentuk butir pernyataan berupa tes dan angket tertutup.
Berdasarkan penjelasan di atas, indikator-indikator yang akan diteliti berdasarkan variabel Hasil belajar dan berwirausaha antara lain:
1. Indikator Hasil Belajar
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran MPT Potong Kecil. Untuk mengukur kemampuan tersebut peneliti menggunakan tes sebagai instrumen pengukuran variabel hasil belajar. Untuk lebih jelasnya akan di paparkan dalam tabel 3.3.
(23)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Tabel 3.3. Kisi-kisi dan Indikator Tes Hasil Belajar Variabel
Penelitian No.
Indikator No. Butir
Soal Tes
Hasil Belajar MPT Potong
(Kecil)
1. Memilih bakalan ternak domba 1,2,3 2. Menjelaskan tipe-tipe pembesaran
dan penggemukan ternak domba 4,5,6 3. Menjelaskan system perkandangan
ternak domba 7,8,9
4. Mengkondisikan alat dan fasilitas
untuk pemeliharaan ternak domba 10,11,12 5. Memberikan makan dan minum
ternak domba 13,14,15
6. Memantau kesehatan ternak domba 16,17 7. Menerapkan pemberian antibiotik
dan obat cacing pada ternak domba
18,19,20,21, 22 8. Melakukan recording ternak domba 23,24,25
2. Indikator Minat Berwirausaha
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Minat volunteer, Minat involunter, dan Minat non volunteer yang diukur menggunakan skala Likert. Dan instrumen dalam bentuk kuisioner/angket. Untuk lebih jelasnya akan di paparkan pada tabel 3.4
Tabel 3.4. Kisi-kisi dan Indikator Angket Minat Berwirausaha Variabel
Penelitian No. Indikator Sub-Indikator
No. Item Instrumen Minat Berwirausaha Ternak Domba
1. Minat volunteer
a) Perasaan Senang b) Ketertarikan c) Perhatian d) Kemauan e) Keterlibatan f) Dorongan g) Kesiapan 1,2,3 4,5 6 7,8 9,10,11 12 13
2. Minat involunter
a) Metode Belajar b) Gaya Mengajar Guru c) Lingkungan
d) Aktivitas Belajar e) Praktikum 14 15 16,17 18 19,20 3. Minat non volunteer
a) Tugas b) Kedisiplinan c) Hukuman f) Organisasi 21,22,23 24,25 26 27
(24)
F. Proses Pengembangan Instrument
Langkah pertama dalam proses pengembangan instrumen yang harus dilakukan adalah dengan pengujian instrumen penelitian. Pengujian instrumen penelitian bertujuan untuk menguji kesahihan (validitas) dan reliabilitas instrumen agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengujian instrumen sendiri menggunakan validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini, instrumen menggunakan dua pengujian untuk masing-masing variabel. Untuk pengujian instrumen tes peneliti menggunakan pengujian
ekspert judgement yaitu dengan menguji kelayakan soal tes oleh tiga orang
ahli. Sedangkan untuk pengujian angket/kuisioner, peneliti menggunakan teknik statistik berupa pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematika dan standar untuk memperoleh data yang diperlakukan, adapun teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan adalah:
1. Test
Tes menurut Arikunto (2010 : 266), adalah:
“Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”.
Tes dalam penelitian ini ditunjukan untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar MPT Potong Kecil variabel X. Tes dalam penelitian adalah pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 25 item pertanyaan. Setiap item pertanyaan diberi skor 1 untuk jawaban yang tepat dan skor 0 untuk jawaban salah.
(25)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
2. Angket
Menurut Sugiyono (2009 : 142), menyatakan bahwa:
“Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti bila variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan oleh responden. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup dan terbuka”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa angket adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara tertulis untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan dari sumber data atau responden untuk mendapatkan jawaban/tanggapan. Peneliti memilih instrumen angket karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan, yaitu minat berwirausaha Ternak Domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang sebagai variabel Y. Angket dalam penelitian ini terdiri dari 30 item pernyataan dengan cara mengisi kolom dengan tanda check list pada masing-masing item pernyataan. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang disusun menurut Likert.
Riduwan (2011 : 38), mengatakan bahwa:
“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur, sehingga indikator tersebut dapat dijadikan titik tolak untuk membuat instrumen berupa pernyataan
dan pertanyaan”.
Kriteria skor angket seperti disebutkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.5. Kriteria Skor Angket pada skala Likert
Pertanyaan
Bobot Nilai Sangat
Setuju Setuju
Netral (Ragu-ragu)
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Positif 5 4 3 2 1
(26)
H. Teknik Pengolahan Data Penelitian
Menentukan karakteristik data yang dapat memenuhi persyaratan uji hipotesis diperlukan data dan uji persyaratan data. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar MPT Potong Kecil sebagai variabel X terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba sebagai variabel Y pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang kelas XI Ruminansia.
1. Pengujian Instrumen
Langkah-langkah pengujian instrumen penelitian sebagai berikut: a) Uji Coba Instrumen Penelitian
Pengujian insrumen tes dilakukan dengan cara uji ekspert
judgement yaitu di uji oleh tiga orang ahli. Sedangkan Uji coba
instrumen angket yaitu dengan pengujian statistik kolerasional validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada 20 siswa kelas XI Ruminansia yang tidak termasuk ke dalam sampel. Apabila terdapat soal yang tidak valid maka dapat dihilangkan atau diganti. Pada penelitian ini, peneliti akan menghilangkan soal yang tidak valid.
b) Uji Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tepat atau tidaknya isi angket yang disebarkan kepada responden. Dari pernyataan tersebut, suatu indtrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan cocok untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam menguji tingkat validitas suatu angket terlebih dahulu dicari harga kolerasi dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
√
(Riduwan, 2011 : 227) Keterangan:
r = koifisien kolerasi
∑X = jumlah skor tiap item
∑Y = jumlah skor total seluruh item n = jumlah responden
(27)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Hasil yang didapat daru rumus product moment selanjutnya didistribusikan kedalam rumus Uji-t sebagai berikut:
√
√
(Riduwan, 2011 : 229) Keterangan:
t = uji signifikasi kolerasi r = koefisien kolerasi
n = jumlah responden uji coba
Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi ttabel dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung > ttabel dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan, jika:
thitung > ttabel berarti valid
thitung < ttabel berarti tidak valid
c) Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas digunakan agar instrumen penelitian dapat dipercaya (reliabel). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya bahwa instrumen penelitian akan reliabel jika diajukan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang tidak bersamaan atau berbeda akan tetapi hasilnya akan sama. Rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1) Menghitung varians skor tiap-tiap item butir ( i)
(28)
Keterangan:
i = varians skor tiap item
∑Xi² = jumlah kuadrat skor tiap item yang diperoleh responden uji coba
(∑Xi)² = kuadrat jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba n = jumlah responden
2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
∑ i = 1 + 2 + 3…… n
(Riduwan, 2006 : 116) Keterangan:
∑ i = jumlah varian semua item
1 + 2 + 3…… n = varian item ke 1,2,3…..n 3) Menghitung harga Varians total (St)
(Riduwan, 2006 : 116) Keterangan:
t = varians total
∑X² = jumlah kuadrat skor total
(∑X)² = kuadrat jumlah skor total n = jumlah responden
4) Mencari reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus alpha
[ ] [ ]
(Riduwan, 2006 : 116) Keterangan:
rii = reliabilitas instrumen
k = banyaknya item pertnyaan atau soal
∑S2i = jumlah varians setiap butir S2t = varians total
Hasil perhitungan koifisien seluruh item yang ditanyakan dengan rii tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas sebagai pedoman untuk penafsiran pada tabel 3.6.
(29)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Tabel 3.6. Nilai Reliabilitas Suatu Penelitian Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,20 Sangat Rendah
0,20-0,40 Rendah
0,40-0,60 Cukup/sedang
0,60-0,80 Tinggi
0,80-1,00 Sangat Tinggi
2. Analisis Deskriptif
Menurut Sudjana (2001 : 64) penelitian deskriptif adalah “penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau mengambarkan suatu gejala,
peristiwa yang terjadi sekarang”. Adapun ciri-ciri dari metode deskriptif analitik menurut Surakhmad (2000), sebagai berikut:
a) Merumusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Pada masalah-masalah yang aktual.
b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun. Dijelaskan lalu dianalisis, oleh karena itu metode ini sering pula disebut analitik.
Data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan, tes tentang Hasil Belajar MPT Potong Kecil dan angket tentang Minat Berwirausaha Ternak Domba. Kriteria menurut Arikunto (2002 : 221), pada tabel di bawah:
Tabel 3.7. Kriteria Skor Hasil Belajar MPT Potong Kecil Rentang Skor Kategori
80% - 100% 60% - 80% 40% - 60% 20% - 40% 0% - 20%
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
(30)
Berdasarkan tabel 3.7 penulis menafsirkan kriteria untuk penelitian ini yaitu:
Tabel 3.8. Rentang Kriteria Skor Hasil Belajar MPT Potong Kecil Rentang Skor Kategori
70%≤ x ≤100% Tinggi
40%≤ x ≤69% Cukup
x ≤ 39% Rendah
Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban dengan lima option positif dan lima option negatif pada berikut:
Tabel 3.9. Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Positif Variabel Y Alternatif Jawaban Bobot
SS (Sangat Setuju) 5
ST (Setuju) 4
BS (Biasa Saja) 3 KS (Kurang Setuju) 2 TS (Tidak Setuju) 1
Tabel 3.10. Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Negatif Variabel Y Alternatif Jawaban Bobot
SS (Sangat Setuju) 1
ST (Setuju) 2
BS (Biasa Saja) 3 KS (Kurang Setuju) 4 TS (Tidak Setuju) 5
Jumlah skor ideal (kriteria) untuk seluruh item 5 x 27 = 135 (jika semua menjawab SS), dan skor kurang 1 x 27 = 27 ( jika menjawab STS ). Dengan persentase sebagai berikut:
Tabel 3.11. Kriteria Skor Minat Berwirausaha Ternak Domba Rentang
Skor
Kategori 101 - 135 Volunteer 72 - 100 Involunter
(31)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik karena penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk umum dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba siswa kelas XI Ruminansia.
3. Analisis Data Statistik
Sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan data dan uji persyaratan data untuk menentukan karakteristik data yang memenuhi persyaratan uji hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X yaitu Hasil Belajar MPT Potong Kecil terhadap variabel Y yaitu Minat Berwirausaha Ternak Domba pada siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang yang menempuh mata pelajaran MPT Potong Kecil.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data statistik adalah sebagai berikut:
a) Uji Normalitas Data Variabel X dan Y
Pengujian Normalitas data harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pengujian hipotesis. Pengujian normalitas data tersebut menggunakan analisis Uji Chi Kuadrat, karena menurut Riduwan (2012 : 107),
menyatakan: “Chi Kuadrat (χ²) satu sampel adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua
atau lebih klas dimana berbentuk nominal dan sampelnya besar”. rumus
yang digunakan sebagai berikut:
∑
(Sugiyono, 2012 : 107) Dimana:
χ² = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan
(32)
b) Uji Homogenitas Variabel X dan Y
Uji Homogenitas merupakan pengujian untuk mengetahui varian data seragam dan tidaknya. Rumus yang digunakan dalam pengujian homogenitas adalah Uji F sebagai berikut:
F = S1²/S2²…..(1) Dimana:
S1² = Varians kelompok 1 S1² = Varians kelompok 2
Hipotesis Pengujian : Ho : S1² = S1² (Varians Data Homogen) S1² ≠ S1² (Varians Data Tidak Homogen) Kriteria Pengujian :
Jika Fhitung ≥ Ftabel (0.05; dk1; dk2), maka Tolak Ho Jika Fhitung ≤ Ftabel (0.05; dk1; dk2), maka Terima Ho c) Uji Linieritas Regresi Sederhana
1. Rumus Persamaan Regresi ̂ = a + bX
Keterangan:
̂ = (baca Y topi), subjek variabel terikat yang diproyeksikan. X = variabel bebas yang mempunyai nilai untuk diprediksikan. a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai () variabel Y. 2. Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar terhadap minat berwirausaha.
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar terhadap minat berwirausaha.
3. Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0 4. Rumus untuk tabel penolong
(33)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
5. Rumus kuadrat regresi [JKReg (a)]
6. Rumus Kuadran Regresi [JKReg (b|a)] ( )
7. Rumus Kuadran Residu [JKRes] JKRes = ∑Y² JKReg(b|a) JKReg(a)
8. Rumus Rata-rata jumlah kuadran regresi (a) [RJKReg(a)] RJKReg(a) = JKReg(a)
9. Rumus Rata-rata jumlah kuadran regresi (b|a) [RJKReg(b|a)] RJKReg(b|a) = JKReg(b|a)
10. Rumus Rata-rata jumlah kuadran residu (RJKRes)
11. Rumus uji signifikasi Fhitung
Keterangan:
Kaidah Pengujian Signifikasi:
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho (signifikan) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka tolak Ha (tidak signifikan) 12. Rumus uji signifikasi Ftabel
Taraf signifikasinya α = 0,01 atau α = 0,05
d) Uji Signifikasi Koefisien Kolerasi 1. Menentukan Kolerasi
Analisis kolerasi sederhana dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
(34)
(Y), dengan menggunakan rumus koefisien Pearson Product
Moment, yaitu:
√
(Sugiyono, 2012 : 228) Dimana:
rxy = koifisien kolerasi
χ² = nilai variabel x
γ² = nilai variabel y
Sebagai pedoman kriteria penafsiran makna koefisien kolerasi yaitu dengan menggunakan teknik tolak ukur koefisien kolerasi (rxy) pada tabel 3.12.
Tabel 3.12. Kriteria Penafsiran Data
(Riduwan, 2011 : 81) 2. Pengujian Hipotesis (Signifikasi)
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t-student, adalah sebagai berikut:
√
√
(Riduwan, 2011 : 82) Keterangan:
t = thitung(distribusi tabel t pada α = 0,05 dan dk = n-2) r = koefisien kolerasi
n = jumlah sampel
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,66 – 0,799 Kuat
(35)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Selanjutnya nilai t hasil perhitungan (thitung) dibandingkan dengan nilai t tabel (ttabel) pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = n-2. Setelah itu dapat dilakukan pengujian hipotesis penelitian sebagai berikut:
Bila thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
Bila thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima Dimana :
Ha = Hipotesis kerja yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
Ho = Hipotesis kerja yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) dapat ditentukan yang berguna untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji koefisien determinasi ini digunakan rumus:
(Sugiyono, 2012)
Keterangan:
KP = nilai koefisiensi determinasi r² = kuadrat koefisien kolerasi
(36)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pada bab V ini penulis akan mengungkapkan kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian dan saran yang berkaitan dengan temuan penelitian.
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Kecil Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI, disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini berhubungan dengan:
1. Hasil Belajar MPT Potong Kecil
Hasil belajar MPT Potong Kecil pada siswa kelas XI Program Studi Agribisnis Ruminansia SMK Peternakan Negeri Lembang lebih dari setengahnya memiliki hasil belajar dengan kriteria yang cukup. Sedangkan sebagian kecil saja siswa yang memiliki hasil belajar pada keriteria tinggi.
2. Minat Berwirausaha Ternak Domba
Minat untuk membuka usaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI, berdasarkan hasil perhitungan 30,76 % siswa memiliki minat untuk membuka usaha peternakan domba berdasarkan minat yang timbul dari dalam diri siswa, sedangkan lebih dari setengahnya yaitu sebesar 65,38 % memiliki minat berwirausaha ternak domba yang timbul dalam diri siswa dengan adanya pengaruh dari luar. Sedangkan minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya paksaan atau tuntutan dari luar diri siswa hanya mendapatkan nilai persentase sebesar 3,84 %.
(37)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
3. Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Kecil Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba
Hasil perhitungan uji linieritas diperoleh nilai Fhitung < Ftabel, hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Hasil Belajar MPT Potong Kecil (variabel X) terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba.
Hasil pengujian koefisien dari Pengaruh Hasil Belajar MPT potong kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan nilai 1,74 % dan sisanya sebesar 98,26 %. Berdasarkan hasil tersebut diartikan bahwa hasil belajar MPT potong kecil memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha ternak domba, akan tetapi pengaruh yang ditimbulkan sangatlah kecil. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, baik faktor internal maupun eksternal. Pernyataan di atas dibuktikan dengan mencoba perubahan pada taraf signifikasi menjadi 75 % pada uji signifikasi kolerasi dengan hasil ttabel (0,679) masih lebih besar dari harga thitung yaitu (-0,94) atau thitung -0,94 < ttabel (1,67). maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti nonsignifikan. Jadi, berapapun penurunan taraf signifikasi yang dilakukan tidak akan berpengaruh positif dan signifikan pada hasil yang sudah di teliti dalam penelitian ini.
B. Implikasi
Implikasi penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mengandung beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil sesuai dengan pemahaman siswa selama mengikuti proses belajar, dan mengacu pada spektrum materi pelajaran dengan mendapatkan hasil yang berada pada kriteria cukup dengan persentase 67,3 %. Hasil penelitian ini
(38)
mengandung implikasi bahwa sebagian siswa masih perlu meningkatkan hasil belajar MPT Potong Kecil.
2. Hasil penelitian yang berkaitan dengan minat berwirausaha ternak domba pada siswa yang meliputi minat volunteer, involunter, dan non volunteer berada pada kategori yang berbeda. Sebagian besar kriteria yang paling tinggi berada pada minat involunter yaitu sebesar 65,38 %. Hasil penelitian ini mengandung implikasi bahwa minat dalam diri siswa tumbuh setelah ada stimulant dari luar diri individu.
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan koefisien determinasi sebesar 1,74 %. Hasil tersebut diduga instrumen angket yang digunakan peneliti belum cukup baik untuk penelitian ini.
C. Rekomendasi
Rekomendasi hasil penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan, pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu:
1. Sekolah
Sekolah perlu menambahkan materi kewirausahaan pada spektrum dan silabus mata diklat MPT potong kecil agar minat berwirausaha ternak domba pada siswa bisa tumbuh.
2. Guru Mata Diklat
Guru mata diklat perlu meningkatkan motivasi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, dengan meningkatnya hasil belajar tersebut diharapkan timbulnya minat siswa untuk berwirausaha ternak domba.
3. Siswa
Siswa yang telah menempuh mata diklat MPT Potong Kecil diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri untuk berwirausaha ternak
(39)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
domba secara mandiri. Siswa harus dapat memanfaatkan potensi dan kemampuan yang dimiliki selama belajar di SMK Peternakan Negeri Lembang dengan cara membaca buku, melatih keterampilan dengan selalu mengikuti dan berinisiatif melakukan praktek kewirausahaan di sekolah. 4. Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas yaitu pada pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan hipotesis yang diambil telah ditolak. Maka dari itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut yang penulis rekomendasikan yaitu peneliti sebaiknya membuat instrumen angket yang tepat dan berkaitan lebih mendalam sesuai dengan indikator yang sudah dibuat dalam penelitian ini.
(40)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Bloom Benyamin dalam Dimyati ; mujiyono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.
E. Garret. Hanry dalam Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Faisal. S. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Usana Offset Printing: Surabaya.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_usaha_info2644 .html. Definisi Usaha. 27.10.2012.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 4 Tahun 1995 Tanggal: 30 Juni 1995.Gerakan
Nasional Mamasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Jakarta:
Warta Perundang-undangan No. 1449/TH.XVIII Juli 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam .
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. 17-01-2013.
Luthfi. M, 2012. Skripsi Minat Wirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
UPI Angkatan 2010 dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung:
Repository.upi.edu.
Rahadian. C-R, 2012. Skripsi Pengaruh Minat dan Motivasi Siswa dalam
Pemilihan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Bandung:
Repository.upi.edu.
Ram. Omat. 2011.Usaha Teknologi Produksi Ternak Kecil. Bandung: SMK Peternakan Negeri Lembang.
Riduwan, 2005. Belajar Mudah Peneliian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan, 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: CV. Alfabeta.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
(41)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Sudarmono. A.S, Sugeng B-Y. 2011. Beternak Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sudjana, 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar/R&D. Remaja Rosda Karya: Jakarta
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta: Bandung.
Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas. Pengertian Kewirausahaan. 11.07.2012.
Sutama, I-K, I.G. Putu dan M. 2010. Panduan Lengkap Kambing dan Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.
Surachmad, Winarno. 1990. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Badan Penerbit Prapantha.
Suswono, 2011, dalam http://www.livestockreview.com/2012/10/menyadarkan-masyarakat-tentang-pentingnya-konsumsi-daging-ayam-dan-telur. 17-01-2012.
(1)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pada bab V ini penulis akan mengungkapkan kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian dan saran yang berkaitan dengan temuan penelitian.
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Kecil Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI, disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini berhubungan dengan:
1. Hasil Belajar MPT Potong Kecil
Hasil belajar MPT Potong Kecil pada siswa kelas XI Program Studi Agribisnis Ruminansia SMK Peternakan Negeri Lembang lebih dari setengahnya memiliki hasil belajar dengan kriteria yang cukup. Sedangkan sebagian kecil saja siswa yang memiliki hasil belajar pada keriteria tinggi.
2. Minat Berwirausaha Ternak Domba
Minat untuk membuka usaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI, berdasarkan hasil perhitungan 30,76 % siswa memiliki minat untuk membuka usaha peternakan domba berdasarkan minat yang timbul dari dalam diri siswa, sedangkan lebih dari setengahnya yaitu sebesar 65,38 % memiliki minat berwirausaha ternak domba yang timbul dalam diri siswa dengan adanya pengaruh dari luar. Sedangkan minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya paksaan atau tuntutan dari luar diri siswa hanya mendapatkan nilai persentase sebesar 3,84 %.
(2)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK
3. Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Kecil Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba
Hasil perhitungan uji linieritas diperoleh nilai Fhitung < Ftabel, hal ini
menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Hasil Belajar MPT Potong Kecil (variabel X) terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba.
Hasil pengujian koefisien dari Pengaruh Hasil Belajar MPT potong kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan nilai 1,74 % dan sisanya sebesar 98,26 %. Berdasarkan hasil tersebut diartikan bahwa hasil belajar MPT potong kecil memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha ternak domba, akan tetapi pengaruh yang ditimbulkan sangatlah kecil. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, baik faktor internal maupun eksternal. Pernyataan di atas dibuktikan dengan mencoba perubahan pada taraf signifikasi menjadi 75 % pada uji signifikasi kolerasi dengan hasil ttabel
(0,679) masih lebih besar dari harga thitung yaitu (-0,94) atau thitung -0,94 <
ttabel (1,67). maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti nonsignifikan.
Jadi, berapapun penurunan taraf signifikasi yang dilakukan tidak akan berpengaruh positif dan signifikan pada hasil yang sudah di teliti dalam penelitian ini.
B. Implikasi
Implikasi penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mengandung beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil sesuai dengan pemahaman siswa selama mengikuti proses belajar, dan mengacu pada spektrum materi pelajaran dengan mendapatkan hasil yang berada pada kriteria cukup dengan persentase 67,3 %. Hasil penelitian ini
(3)
mengandung implikasi bahwa sebagian siswa masih perlu meningkatkan hasil belajar MPT Potong Kecil.
2. Hasil penelitian yang berkaitan dengan minat berwirausaha ternak domba pada siswa yang meliputi minat volunteer, involunter, dan non volunteer berada pada kategori yang berbeda. Sebagian besar kriteria yang paling tinggi berada pada minat involunter yaitu sebesar 65,38 %. Hasil penelitian ini mengandung implikasi bahwa minat dalam diri siswa tumbuh setelah ada stimulant dari luar diri individu.
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan koefisien determinasi sebesar 1,74 %. Hasil tersebut diduga instrumen angket yang digunakan peneliti belum cukup baik untuk penelitian ini.
C. Rekomendasi
Rekomendasi hasil penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan, pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu:
1. Sekolah
Sekolah perlu menambahkan materi kewirausahaan pada spektrum dan silabus mata diklat MPT potong kecil agar minat berwirausaha ternak domba pada siswa bisa tumbuh.
2. Guru Mata Diklat
Guru mata diklat perlu meningkatkan motivasi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, dengan meningkatnya hasil belajar tersebut diharapkan timbulnya minat siswa untuk berwirausaha ternak domba.
3. Siswa
(4)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK
domba secara mandiri. Siswa harus dapat memanfaatkan potensi dan kemampuan yang dimiliki selama belajar di SMK Peternakan Negeri Lembang dengan cara membaca buku, melatih keterampilan dengan selalu mengikuti dan berinisiatif melakukan praktek kewirausahaan di sekolah. 4. Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas yaitu pada pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan hipotesis yang diambil telah ditolak. Maka dari itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut yang penulis rekomendasikan yaitu peneliti sebaiknya membuat instrumen angket yang tepat dan berkaitan lebih mendalam sesuai dengan indikator yang sudah dibuat dalam penelitian ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Bloom Benyamin dalam Dimyati ; mujiyono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.
E. Garret. Hanry dalam Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Faisal. S. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Usana Offset Printing: Surabaya.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_usaha_info2644 .html. Definisi Usaha. 27.10.2012.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 4 Tahun 1995 Tanggal: 30 Juni 1995.Gerakan
Nasional Mamasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Jakarta:
Warta Perundang-undangan No. 1449/TH.XVIII Juli 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam .
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. 17-01-2013.
Luthfi. M, 2012. Skripsi Minat Wirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
UPI Angkatan 2010 dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung:
Repository.upi.edu.
Rahadian. C-R, 2012. Skripsi Pengaruh Minat dan Motivasi Siswa dalam
Pemilihan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Bandung:
Repository.upi.edu.
Ram. Omat. 2011.Usaha Teknologi Produksi Ternak Kecil. Bandung: SMK Peternakan Negeri Lembang.
Riduwan, 2005. Belajar Mudah Peneliian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan, 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: CV. Alfabeta.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
(6)
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK
Sudarmono. A.S, Sugeng B-Y. 2011. Beternak Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sudjana, 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar/R&D. Remaja Rosda Karya: Jakarta
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta: Bandung.
Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas. Pengertian Kewirausahaan. 11.07.2012.
Sutama, I-K, I.G. Putu dan M. 2010. Panduan Lengkap Kambing dan Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.
Surachmad, Winarno. 1990. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Badan Penerbit Prapantha.
Suswono, 2011, dalam http://www.livestockreview.com/2012/10/menyadarkan-masyarakat-tentang-pentingnya-konsumsi-daging-ayam-dan-telur. 17-01-2012.