ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN INQUIRY PADA PELAJARAN BUDIDAYA AYAM BROILER DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 10

B. Pembelajaran Inquiry ... 10

C. Kurikulum SMKN 2 Subang ... 17

D. Prestasi ... 19

E. Pelajaran Budidaya Ayam Broiler ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37

B. Lokasi Penelitian ... 37

C. Populasi dan Sampel ... 38

D. Definisi Operasional ... 38

E. Instrument Penelitian ... 40


(2)

G. Teknik Pengolahan Data ... 42 H. Tahap Penerapan Pembelajaran Inquiry ... 43 I. Langkah-Langkah Penelitian ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 46 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 60 B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 66 B. Instrument Penelitian ... 71 C. Hasil Pengolahan Data ... 80 D. Surat-Surat


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Tradisional dan Inquiry ... 14

Tabel 2.2 Kurikulum SMK Negeri 2 Subang ... 18

Tabel 2.3 Jenis, Indicator dan Cara Evaluasi Prestasi ... 20

Tabel 2.4 Dosis Fumigasi untuk Tiap 3 m3 Ruang Kandang ... 26

Tabel 2.5 Standar Temperature yang Diperlukan Ayam Broiler ... 33

Tabel 3.3 Klasifikasi Prestasi Siswa ... 42

Tabel 3.4 Kategori Kemampuan Pembelajaran Inquiry ... 43

Tabel 4.1 Hasil kemampuan pembelajaran inquiry setiap indicator ... 48

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Inquiry .. 49

Tabel 4.3 Data hasil prestasi siwa ... 51


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gasolec ... 31

Gambar 2.2 Semawar ... 31

Gambar 2.3 Tungku Batu Bara ... 31

Gambar 2.4 Drum ... 31

Gambar 2.5 Kondisi Penyebaran DOC dalam Brooding Ring ... 33

Gambar 2.6 Tempat Pakan Baki ... 35

Gambar 2.7 Tempat Pakan Manual Bundar Baki ... 35

Gambar 2.8 Tempat Minum Manual ... 35

Gambar 2.9 Tempat Minum Otomatis ... 35


(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Kemampuan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Inquiry ... 49 Grafik 4.2 Peningkatan Prestasi Belajar ... 52


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK N 2 Subang merupakan sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi keahliannya yakni Agribisnis Ternak Unggas. Tujuan dari kompetensi keahlian agribisnis ternak unggas adalah membekali siswa dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam menerima serta memproses atau menerapkan agribisnis ternak unggas khususnya dalam budidaya ayam broiler sehingga dapat bekerja dengan baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha maupun industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah; memilih karir, berkompetisi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahliannya; berwirausaha mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang digunakan di SMK N 2 Subang, salah satu standar kompetensi yang terdapat pada mata pelajaran produktif Budidaya Ayam Broiler kelas XI adalah persiapan kandang dan peralatannya dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa yakni sanitasi kandang dan peralatannya, memasang induk buatan (brooder), memasang alas (litter), memasang pagar pembatas (chick guard), memasang tirai kandang, memasang tempat pakan dan minum, dan memasang penerangan.


(7)

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan Program Latihan Profesi (PLP) di SMK Negeri 2 Subang, metode pembelajaran yang digunakan mata diklat produktif, biasanya adalah metode pembelajaran konvensional (ceramah) sementara ada praktikum tidak banyak dilakukan. Metode pembelajaran konvensional, posisi guru masih sangat dominan dan kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang memahami terhadap materi yang diberikan dan berdampak pada penguasaan kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa. Daftar nilai siswa pada mata diklat produktif semester genap tahun ajaran 2011-2012 pada Program Keahlian Agribisnis Produksi Ternak siswa kelas X menunjukkan, 5,8% siswa memiliki nilai ≥ 80, 35,3% siswa memiliki 70-79, dan 58,9 % berada pada nilai ≤ 70. Hal tersebut menunjukkan masih banyak siswa yang memperoleh nilai < 80 atau belum memenuhi angka KKM yang ditetapkan oleh sekolah.

Hasil prestasi ujian kenaikan kelas (UKK) siswa kelas X APTR menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi yang dicapai oleh siswa masih rendah. Penyebab rendahnya prestasi belajar siswa diduga akibat faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa dan faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti pembelajaran yang dilakukan oleh guru, kurikulum, sarana prasarana serta lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan lain sebagainya.

Berdasarkan temuan yang diperoleh dari studi pendahuluan di atas, maka yang menjadi masalah utama penelitian ini adalah bagaimana proses


(8)

pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya lewat suatu proses menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Salah satu upaya untuk meningkatnya yaitu menerapkan pembelajaran yang efektif, sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu diharapkan pembelajaran tersebut sesuai dengan hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Terdapat banyak alternative pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) serta sesuai dengan hakikat Budidaya Ayam Broiler dan KTSP. Indrawati (dalam Trianto, 2007:134) menyatakan, bahwa suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemprosesan informasi. Menurut Sagala (2009:176), model-model pembelajaran ini memberikan kepada siswa sejumlah konsep, pengetesan hipotesis, dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Selain itu pembelajaran pengelolaan informasi secara umum dapat diterapkan pada sasaran belajar dari berbagai usia dalam mempelajari individu dan masyarakat. Salah satu yang termasuk pembelajaran pemrosesan informasi adalah pembelajaran inquiry (Trianto, 2007:135).

Dalam pembelajaran inquiry, guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan dan menyelidiki konsep yang dipelajari melalui kegiatan eksperimen guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul mengenai masalah atau persoalan. Selain itu, pembelajaran inquiry ini dapat mengarahkan siswa untuk dapat bersikap seperti layaknya ilmuan dalam hal


(9)

proses ilmiah serta sikap ilmiah. Diperjelas oleh Holil (2009: 103), bahwa proses ilmiah yang dimaksud adalah mulai dari keterampilan mengamati, mengklasifikasi, mengukur, memprediksi, mendefinisikan secara operasional, melakukan eksperimen serta mengkomunikasikannya. Sedangkan sikap ilmiah yang dimaksud adalah mencakup rasa ingin tahu, berusaha untuk membuktikan, menerima perbedaan, bersikap kooperatif, serta menerima kegagalan sebagai suatu hal yang positif.

Pembelajaran inquiry terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap pertama adalah merumuskan masalah, tahap kedua memecahkan masalah, dan tahap ketiga menyimpulkan permasalahan (Karli, 2002: 112-113).

Pada tahapan merumuskan masalah hingga tahapan menyimpulkan permasalahan, siswa akan diperkenalkan dengan seperangkat prosedur yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan dalam memperoleh prinsip-prinsip atau konsep. Prosedur yang dimaksud antara lain mengidentifikasi dan menggali informasi yang ada pada suatu objek dengan sebanyak-banyaknya melalui pengajuan pertanyaan, melakukan pemecahan masalah dengan menjawab pertanyaan yang diajukan, menarik kesimpulan dengan menganalisis data yang diperoleh.

Melalui serangkaian tahapan pembelajaran tersebut, siswa menampilkan gejala-gejala dalam budidaya ayam broiler tentang sanitasi kandang dan peralatannya yang dapat mereka temui dalam budidaya sehingga mereka dapat memaknai konsep-konsep budidaya yang diajarkan yang pada akhirnya dapat menciptakan proses pembelajaran budidaya ayam broiler yang bermakna. Dari


(10)

proses pembelajaran inquiry yang bermakna inilah diharapkan hasil belajar budidaya ayam broiler dapat meningkat.

Sampai saat ini belum diketahui dengan jelas tentang penggunaan pembelajaran inquiry pada pelajaran Budidaya Ayam Broiler sehingga penulis akan mencoba mengambil judul “Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry

Pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler Di SMK Negeri 2 Subang”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah diperlukan untuk mengetahui sejauh mana masalah yang akan diteliti agar lebih terarah. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: a. Proses pembelajaran yang jarang melibatkan siswa dan dituntut pelaksanaan

kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Center).

b. Prestasi belajar siswa kelas XI APTR pada mata diklat produktif belum memenuhi angka KKM yang ditetapkan sekolah dan masih ada beberapa siswa yang belum terampil pada mata diklat produktif.

c. Penggunanaan Pembelajaran inquiry pada pelajaran Budidaya Ayam Broiler jarang dilakukan dan penggunaan pembelajaran inquiry diharapkan dapat melatih siswa belajar menganalisa suatu masalah.


(11)

C. Perumusan Masalah

Identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan dalam bentuk rumusan masalah, yang merupakan bagian pokok dalam melakukan penelitian, sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan tujuan yang hendak dicapai lebih spesifik dan dapat terealisasikan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kemampuan siswa dalam merumuskan masalah pada Pelajaraan Budidaya Ayam Broiler dengan pembelajaran inquiry?

b. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada Pelajaraan Budidaya Ayam Broiler dengan pembelajaran inquiry?

c. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyimpulkan permasalahan pada pelajaran Budidaya Ayam Broiler dengan pembelajaran inquiry?

d. Bagaimanakah hasil pembelajaran dengan menggunakan penerapan pembelajaran inquiry pada Pelajaraan Budidaya Ayam Broiler di SMK Negeri 2 Subang?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui tentang:

1. Kemampuan siswa dalam merumuskan masalah pada Pelajaraan Budidaya Ayam Broiler dengan pembelajaran inquiry.

2. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah Pelajaraan Budidaya Ayam Broiler dengan pembelajaran inquiry.


(12)

3. Kemampuan siswa dalam menyimpulkan permasalahan pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler dengan pembelajaran inquiry.

4. Hasil prestasi siswa dengan menggunakan penerapan pembelajaran inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler .

E. Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan prestasi siswa kelas XI SMK Negeri 2 Subang” terhadap Pelajaran Budidaya Ayam Broiler. Adapun manfaat tersebut, adalah:

1. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Hasil penelitian ini berguna untuk menambah wawasan serta bahan referensi. Bagi lembaga yang terkait, temuan-temuan dalam penelitian ini dihadapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam proses pembelajaran.

2. SMK

Sebagai sumbangan pemikiran bahwa pembelajaran dengan menggunakan penerapan pembelajaran inquiry ini, dimungkinkan untuk dapat digunakan pada mata pelajaran lainnya.

3. Peneliti

Memperoleh pengalaman dalam membuat karya tulis dan sekaligus menambah pengetahuan penulis bahwasannya dengan menerapkan


(13)

pembelajaran inquiry ini dapat dijadikan dengan model pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi budidaya ayam broiler.

4. Siswa

Pembelajaran dengan inquiry memberi pengalaman belajar yang membuat siswa aktif, belajar mandiri dalam memecahkan suatu permasalahan dengan suasana menggairahkan. Sebagai tambahan pengetahuan bahwasannya dengan menggunakan penerapan pembelajaran inquiry ini lebih efektif, maka siswa dengan mudah menerima dan memahami materi serta hasil belajarnya akan meningkat.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan skripsi dengan judul “Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler di SMKN N 2 Subang”, diuraikan menjadi lima bagian, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan menjelaskan tentang pokok-pokok pemikiran yang melatar belakangi penulisan skripsi, yaitu terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, Kajian pustaka menguraikan tentang kajian teori yang berhubungan dengan belajar, pembelajaran inquiry, kurikulum SMK Pertanian, prestasi, dan pelajaran budidaya ayam broiler.


(14)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Berisi tentang metode penelitian , lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, tahap penerapan pembelajaran inquiry, dan langkah-langkah penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Berisi tentang hasil kegiatan pelaksanaan penelitian dan pembahasan analisis data.


(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan secara sistematis, direncanakan oleh Peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat dan bagi peneliti sendiri (Prof.Sukardi 2003:17).

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini dipilih karena harus dijalankan dengan menyelidiki suatu kelompok yang diberikan treatment.

Metode eksperimen pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai analisis pembelajaran inquiry dan hasil prestasi siswa pada pelajaran Budidaya Ayam Broiler tentang sanitasi kandang dan peralatannya siswa kelas XI APTR SMK N 2 Subang.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas XI SMK N 2 Subang. Jln. Wera Km. 05 dangdeur subang 41212. Adapun alasan memilih lokasi ini adalah karena selama ini strategi pembelajaran yang digunakan oleh sekolah ini menggunakan pembelajaran produksi. Peneliti akan mengamati berlangsungnya pelajaran budidaya ayam broiler yang dilaksanakan oleh guru produktif sebelumnya yang akan menerapkan pembelajaran inquiry di sekolah


(16)

ini. Penelitian ini akan difokuskan pada siswa kelas XI APTR SMK N 2 Subang.

C. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta program keahlian agribisnis produksi ternak, mata pelajaran budidaya ayam broiler kelas XI SMK N 2 Subang sebanyak 17 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, sesuai pendapat yang dikemukakan Surakhmad, W (1994:17) bahwa “sampel yang jumlahnya sebesar populasi disebut sampel total”. Penjelasan tersebut dijadikan sebagai acuan bahwa yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa program keahlian agribisnis produksi ternak kelas XI APTR SMK N 2 Subang pada pelajaran Budidaya Ayam Broiler sebanyak 17 orang siswa.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu suatu upaya menghindari kemungkinan salah tafsir antara pembaca dan penulis terhadap penelitian yang dilakukan, oleh karena itu penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan judul penelitian ini:

1. Analisis

Menurut kamus besar bahasa indonesia (2002 : 43) bahwa: Analisis berarti penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan) untuk mengetahui keadaan sebenarnya, yaitu kemampuan untuk menguraikan


(17)

suatu sistem atau situasi tertentu ke dalam komponen atau unsur pembentuknya.

Analisis data yang diambil dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, yaitu memanfaatkan analisa deskriptif dari proses dan hasil belajar. Analisis juga dilakukan dari hasil observasi dan tes tertulis. 2. Merumuskan masalah

Menurut Dewey dalam Makmun, 2007: 229 menyatakan bahwa “dengan merumuskan masalah, individu akan mengetahui dimana sumber kesulitan sehingga memungkinkan untuk mencari pemecahan atas masalah yang dihadapinya”. Pada tahap merumuskan masalah ini siswa diminta untuk mencari permasalahan tentang sanitasi kandang dan peralatannya. Siswa merumuskan permasalahan ke dalam bentuk pertanyaan dan siswa dapat menemui sumber kesulitan dalam merumuskan masalah dan mencari pemecahan atas masalah yang dihadapinya.

3. Memecahkan masalah

Menurut Zoeller dalam Mashudi, 2000: 68 mengungkapkan bahwa ”memecahkan masalah memerlukan pemahaman konseptual, semakin banyak konsep yang dikuasai siswa maka semakin mudah untuk memecahkan masalah”. Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan pemahaman konseptual untuk mencari informasi mengenai permasalahan yang diangkat sehingga konsep yang dimiliki siswa dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.


(18)

4. Menyimpulkan permasalahan

Mashudi (2000: 60) menyatakan bahwa “menyimpulkan permasalahan dapat melatih siswa untuk mengetahui konsekuensi dari solusi alternative yang diajukan”. Pada tahap menyimpulkan permasalahan ini, siswa menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dan mengetahui konsekuensi dari penyimpulan alternative yang diajukan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:148) “instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati”.

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan pembelajaran inquiry mulai dari merumuskan masalah, memecahkan masalah, dan menyimpulkan permasalahan siswa APTR kelas XI SMK N 2 Subang maka instrument penelitian yang digunakan berupa lembar observasi dan tes tertulis.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan beberapa metode pengumpulan data yang dianggap tepat dan sesuai dengan permasalahan. Data dikumpulkan dengan instrument sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini meliputi lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran, meliputi aktivitas


(19)

siswa dalam merumuskan masalah, memecahkan masalah, dan menyimpulkan permasalahan. Dengan begitu kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran sedang berlangsung. Indicator lembar observasi yang akan di ukur adalah: Memahami prosedur dalam sanitasi kandang dan peralatan, ketepatan pembersihan kandang, ketepatan pencucian kandang, ketepatan penyemprotan kandang, ketepatan pengapuran kandang, dan ketepatan penyemprotan ulang.

2. Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan pada penelitian ini soal tes berbentuk pilihan ganda yang mencakup materi yang diajarkan kepada siswa kelas XI APTR (agribisnis produksi ternak) yang digunakan untuk mengetahui hasil prestasi siswa setelah pembelajaran inquiry. Dari tes ini akan dihitung bagaimana peningkatan hasil prestasi yaitu dengan membandingkan hasil UKK (Ujian Kenaikan Kelas) tentang sanitasi kandang dan peralatannya dan hasil tes tertulis setelah pembelajaran inquiry. Langkah penyusunan instrument tes tertulis dimulai dengan menyusun kisi-kisi. Indicator tes tertulis yang akan di ukur terdiri atas: Menjelaskan prosedur sanitasi kandang dan peralatannya, mengidentifikasi jenis-jenis desinfektan dalam sanitasi, melakukan sanitasi kandang dan peralatannya, menjelaskan penataan peralatan kandang, mengidentifikasi jenis-jenis penataan peralatan kandang, dan Melakukan penataan peralatan kandang.


(20)

3. Studi literatur, yaitu suatu kajian terdiri dari berbagai sumber cetak, elektronik, baca membaca, menelaah, searching internet dan mengkaji berbagai dokumen yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan oleh peneliti setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan data (analisis data) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengolahan data hasil tes

a. Hasil tes tertulis dapat dihitung dengan rumus: � =∑� x 100

Keterangan : N = Nilai

x = jumlah jawaban benar n = jumlah soal

(Saputra, Suprian A, 2007:14) Tabel 3.3. Klasifikasi prestasi siswa berdasarkan skala skor perolehan siswa

Symbol-simbol nilai angka dan huruf Predikat

Angka-angka Huruf

80 – 100 A Sangat baik

70 -79 B Baik

60 - 69 C Cukup

50 – 59 D Kurang

0 -49 E Gagal

(Saputra, Suprian A, 2007:14) 2. Pengolahan data hasil observasi


(21)

Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam mendeskripsikan kemampuan pembelajaran inquiry siswa, yaitu:

1) Menjumlah skor seluruh siswa untuk tiap aspek kemampuan pembelajaran inquiry

2) Menentukan persentase tiap aspek kemampuan pembelajaran inquiry dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus P(%)= � � � �� �

� � � x100%

3) Menentukan criteria kemampuan pembelajaran inquiry dgn cara menafsirkan persentase skor yang diperoleh siswa

Tabel 3.4. Kategori kemampuan pembelajaran inquiry Persentase (%) Kategori

90-100 Sangat baik

75-89,99 Tinggi

55-74,99 Sedang

30-54,99 Rendah

0-29,99 Sangat rendah (Panggabean, 1996: 29)

H. Tahap Penerapan Pembelajaran Inquiry

Tahap ini tahap dimana penelitian dilaksanakan terhadap subjek yang telah ditentukan sesuai dengan desain yang telah ada. Peneliti menerapkan pembelajaran inquiry pada pelajaran budidaya ayam broiler melalui kegiatan observasi lapangan. Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran inquiry sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah

Strategi ini menyajikan sebuah pernyataan yang berisi masalah dan mengharuskan siswa untuk mengajukan pertanyaan dengan


(22)

menggunakan bahasa dan konsep dari materi yang diajarkan yang perlu dijawab untuk memecahkan masalah.

2. Memecahkan masalah

Strategi ini menyajikan pernyataan masalah dan siswa dituntut untuk membuat perkiraan penyelesaian masalah sementara serta menuntut siswa untuk berpendapat mengenai situasi masalah saat ini dan situasi masalah nanti yang mereka buat dalam solusinya.

3. Menyimpulkan permasalahan

Staregi ini menyajikan pernyataan masalah beserta data dan siswa dituntut untuk mengevaluasi beberapa strategi yang berbeda dalam memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan data yang diberikan, juga menjelaskan prosedur yang digunakan untuk menemukan solusinya.

Setelah melakukan kegiatan observasi lapangan dengan pembelajaran inquiry, selanjutnya memberikan tes tertulis kepada siswa untuk mengetahui hasil prestasi setelah pembelajarn inquiry. Seluruh data yang telah diperoleh dari tahapan penerapan pembelajaran inquiry diolah menggunakan rumus yang ada dan kemudian dianalisis. Pada akhirnya diperoleh gambaran yang jelas mengenai kemampuan pembelajaran inquiry siswa serta hasil prestasi setelah penerapan pembelajaran inquiry.


(23)

I. Langkah-Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang ditempuh adalah :

Gambar 3.1.

Diagram Langkah-Langkah Penelitian Permasalahan dari judul

penelitian

Penyusunan RPP, instrument

penelitian berupa lembar observasi dan tes tertulis.

Revisi/Perbaikan

Penerapan RPP

Lembar observasi Judgment oleh guru produktif

Persoalan pembelajaran inquiry

Tes tertulis

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis

Kesimpulan Pertemuan I


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil

pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Analisis

penerapan pembelajaran inquiry pada pelajaran budidaya ayam broiler di smk n 2 subang (Penelitian terbatas pada siswa Program Agribisnis Produksi Ternak kelas XI SMK N 2 Subang). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Kemampuan merumuskan masalah

Hasil penelitian mengenai kemampuan penguasaan materi sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran inquiry pada tahapan merumuskan masalah menunjukkan kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu secara optimal untuk merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan.

2. Kemampuan memecahkan masalah

Hasil penelitian mengenai hasil kemampuan penguasaan materi sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran inquiry pada tahapan memecahkan masalah berada dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa masih kurang merespon pertanyaan yang telah dirumuskan dan hanya beberapa siswa saja yang mengungkapkan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan.


(25)

3. Kemampuan menyimpulkan permasalahan

Hasil penelitian mengenai kemampuan penguasaan materi sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran inquiry pada tahapan menyimpulkan permasalahan menunjukkan kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa cukup antusias dalam menyampaikan pendapat, dan menyimpulkan permasalahan dari tahapan merumuskan masalah sampai memecahkan masalah.

4. Hasil prestasi pembelajaran inquiry

Prestasi belajar sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran inquiry mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari selisih hasil Ujian Kenaikan Kelas (UKK) dari kompetensi dasar sanitasi kandang dan peralatannya sebelum pembelajaran inquiry skor rata-rata prestasi siswa 80%, dan setelah pembelajaran inquiry hasil prestasi siswa mencapai pada skor rata-rata 83%.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pembelajaran budidaya ayam broiler. Saran ini penulis tunjukan kepada:


(26)

1. Siswa APTR Kelas XI SMKN 2 Subang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar budidaya ayam broiler pada kemampuan kognitif pada umumnya berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan bahan masukan karena dengan pembelajaran inquiry, dapat membuat siswa lebih aktif dalam mengkontruksi pengetahuan sanitasi kandang dan peralatannya, yang tertampilkan pada kegiatan merumuskan masalah, memecahkan masalah, dan menyimpulkan permasalahan.

2. Guru Mata Diklat Produktif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pembelajaran inquiry tentang sanitasi kandang dan peralatannya berada pada criteria sangat baik. Guru mata diklat produktif khususnya standar kompetensi tentang budidaya ayam broiler diharapkan dapat melanjutkan pembelajaran inquiry, karena dengan pembelajaran inquiry yang telah diterapkan lebih dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan pengetahuan yang telah diperoleh, dan siswa memiliki respon positif dalam pembelajaran,serta dapat mempertahankan potensi yang dimiliki siswa untuk mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, A.W. (2008). Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Alwi. H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arends, R.I. (2008). Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Bowen dan Bonder. (1991). Problem Solving Process Used by Student in Organic Synthesis. Int. J. Sci. Educ. 13 (2):143-158.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Bungin, B. (2010). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali.

Chang , R.Y (1998). Langkah-Langkah Pemecahan Masalah. Jakarta:PT.Pustaka Binaman Pressindo.

Chin, C dan Li-Gek, C. (2004) Implementing Problem Based Learning in Biology. Journal of Biological Education. [Online] 38 (2). Tersedia: http://www.lob.org/downloads/277.pdf. (13 September 2012).

Dimyati. 1984. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Evans. (1991). Creative Thinking in the Decision and Management Sciences. Ohio: South Western Publishing Co. Cincinnati.

Hamzah, B.U. (2007) Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Holil, A. (2009). Hakikat Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html[29 September 2012].

Iman, R. dkk. (2011). Panduan Lengkap Ayam. Jakarta: Penebar Swadaya. John, W. (1982). Metodologi Penelitian dan Pendidikan. Surabaya: Usana Offset


(28)

Karli, H. (2002). 3H Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi.

Makmun, S.A. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Martiningsih. (2011). Evaluasi Prestasi Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://www.blogspot.com [09 September 2011].

Mashudi. (2000). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Pembelajaran Zat Aditif Makanan dengan Metode Praktikum. Tesis pada Program Pasca Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Muhibbin Syah. (2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. (2001) Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Oemar, H. (1991). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru.

Panggabean, LP. (1996). Penelitian Pendidikan (Diktat). Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Punaji, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:Kencana.

Rebori, M.K. (1997). Effective Problem-Solving Techniques for Groups. [Online] Tersedia: http://www.unce.unr.edu/publications/file/cd/other/fs9726.pdf.[11 September 2012].

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

SMK N 2 Subang. (2009). Kurikulum SMK Negeri 2 Subang. Subang: SMK N 2 Subang. Tidak Diterbitkan.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Saputra, S.A. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman, A. M. (1994). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(29)

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Syaiful, B. D. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha

Nasional.

Telaga. (2011). Metodologi Penelitian. [Online]. Tersedia: http://www.cs.ui.ac.id/web kuliah/laporan4/kelompok5/2011 [10 September 2011].

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Tidak Diterbitkan.

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta:Bumi Aksara.

Yusuf Djajadisastra. (1981). Metode-Metode Mengajar. Bandung: Angkasa. (2011). Suhu Dalam Brooder. [Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com [17 September 2011].


(1)

Ervinda, 2012

Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler di SMK Negeri 2 Subang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Analisis penerapan pembelajaran inquiry pada pelajaran budidaya ayam broiler di smk n 2 subang (Penelitian terbatas pada siswa Program Agribisnis Produksi Ternak kelas XI SMK N 2 Subang). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Kemampuan merumuskan masalah

Hasil penelitian mengenai kemampuan penguasaan materi sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran inquiry pada tahapan merumuskan masalah menunjukkan kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu secara optimal untuk merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan.

2. Kemampuan memecahkan masalah

Hasil penelitian mengenai hasil kemampuan penguasaan materi sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran inquiry pada tahapan memecahkan masalah berada dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa masih kurang merespon pertanyaan yang telah dirumuskan dan hanya beberapa siswa saja yang mengungkapkan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan.


(2)

Ervinda, 2012

Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler di SMK Negeri 2 Subang

3. Kemampuan menyimpulkan permasalahan

Hasil penelitian mengenai kemampuan penguasaan materi sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran inquiry pada tahapan menyimpulkan permasalahan menunjukkan kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa cukup antusias dalam menyampaikan pendapat, dan menyimpulkan permasalahan dari tahapan merumuskan masalah sampai memecahkan masalah.

4. Hasil prestasi pembelajaran inquiry

Prestasi belajar sanitasi kandang dan peralatannya dengan pembelajaran

inquiry mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari selisih hasil Ujian

Kenaikan Kelas (UKK) dari kompetensi dasar sanitasi kandang dan peralatannya sebelum pembelajaran inquiry skor rata-rata prestasi siswa 80%, dan setelah pembelajaran inquiry hasil prestasi siswa mencapai pada skor rata-rata 83%.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pembelajaran budidaya ayam broiler. Saran ini penulis tunjukan kepada:


(3)

Ervinda, 2012

Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler di SMK Negeri 2 Subang

1. Siswa APTR Kelas XI SMKN 2 Subang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar budidaya ayam broiler pada kemampuan kognitif pada umumnya berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan bahan masukan karena dengan pembelajaran inquiry, dapat membuat siswa lebih aktif dalam mengkontruksi pengetahuan sanitasi kandang dan peralatannya, yang tertampilkan pada kegiatan merumuskan masalah, memecahkan masalah, dan menyimpulkan permasalahan.

2. Guru Mata Diklat Produktif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pembelajaran

inquiry tentang sanitasi kandang dan peralatannya berada pada criteria sangat

baik. Guru mata diklat produktif khususnya standar kompetensi tentang budidaya ayam broiler diharapkan dapat melanjutkan pembelajaran inquiry, karena dengan pembelajaran inquiry yang telah diterapkan lebih dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan pengetahuan yang telah diperoleh, dan siswa memiliki respon positif dalam pembelajaran,serta dapat mempertahankan potensi yang dimiliki siswa untuk mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas.


(4)

Ervinda, 2012

Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler di SMK Negeri 2 Subang

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, A.W. (2008). Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan

Sosial. Bandung: Alfabeta.

Alwi. H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arends, R.I. (2008). Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Bowen dan Bonder. (1991). Problem Solving Process Used by Student in Organic

Synthesis. Int. J. Sci. Educ. 13 (2):143-158.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Bungin, B. (2010). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali.

Chang , R.Y (1998). Langkah-Langkah Pemecahan Masalah. Jakarta:PT.Pustaka Binaman Pressindo.

Chin, C dan Li-Gek, C. (2004) Implementing Problem Based Learning in Biology.

Journal of Biological Education. [Online] 38 (2). Tersedia:

http://www.lob.org/downloads/277.pdf. (13 September 2012). Dimyati. 1984. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Evans. (1991). Creative Thinking in the Decision and Management Sciences. Ohio: South Western Publishing Co. Cincinnati.

Hamzah, B.U. (2007) Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Holil, A. (2009). Hakikat Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html[29 September 2012].

Iman, R. dkk. (2011). Panduan Lengkap Ayam. Jakarta: Penebar Swadaya. John, W. (1982). Metodologi Penelitian dan Pendidikan. Surabaya: Usana Offset


(5)

Ervinda, 2012

Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler di SMK Negeri 2 Subang

Karli, H. (2002). 3H Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi.

Makmun, S.A. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Martiningsih. (2011). Evaluasi Prestasi Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://www.blogspot.com [09 September 2011].

Mashudi. (2000). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada

Pembelajaran Zat Aditif Makanan dengan Metode Praktikum. Tesis pada

Program Pasca Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Muhibbin Syah. (2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Edisi

Revisi, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. (2001) Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Oemar, H. (1991). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan

CBSA. Bandung: Sinar Baru.

Panggabean, LP. (1996). Penelitian Pendidikan (Diktat). Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Punaji, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:Kencana.

Rebori, M.K. (1997). Effective Problem-Solving Techniques for Groups. [Online] Tersedia: http://www.unce.unr.edu/publications/file/cd/other/fs9726.pdf.[11 September 2012].

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

SMK N 2 Subang. (2009). Kurikulum SMK Negeri 2 Subang. Subang: SMK N 2 Subang. Tidak Diterbitkan.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Saputra, S.A. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman, A. M. (1994). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(6)

Ervinda, 2012

Analisis Penerapan Pembelajaran Inquiry pada Pelajaran Budidaya Ayam Broiler di SMK Negeri 2 Subang

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Syaiful, B. D. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha

Nasional.

Telaga. (2011). Metodologi Penelitian. [Online]. Tersedia: http://www.cs.ui.ac.id/web kuliah/laporan4/kelompok5/2011 [10 September 2011].

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Tidak Diterbitkan.

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta:Bumi Aksara.

Yusuf Djajadisastra. (1981). Metode-Metode Mengajar. Bandung: Angkasa. (2011). Suhu Dalam Brooder. [Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com [17 September 2011].