7 Makanan Untuk Penderita Penyakit Ginja

17 Makanan Untuk Penderita
Penyakit Ginjal
Sponsored Link

Menjadi sebuah keharusan bagi anda yang divonis menderita sebuah
penyakit berat untuk melakukan diet atau menyeleksi asupan makanan
dalam tubuh. Begitupun bagi anda penderita penyakit ginjal. Ginjal yang
merupakan organ vital dalam tubuh sangat mempengaruhi kondisi
kesehatan kita selama kita hidup.
Ketika menderita penyakit ginjal, jenis makanan untuk penderita penyakit
ginjal wajib anda hindari dan masukkan dalam diet anda. Berikut adalah
beberapa kriteria makanan yang harus anda hindari.


Membatasi cairan



Makan diet rendah protein




Membatasi garam, kalium, fosfor, dan elektrolit lain



Mendapatkan cukup kalori jika anda kehilangan berat badan

Ginjal yang sehat akan menghasilkan tubuh yang sehat dan ginjal yang
tidak sehat akan menghasilkan tubuh yang tidak sehat. Berbagai penyakit
ginjal dapat datang dengan berbagai sebab seperti pola hidup khususnya
dalam hal asupan makanan yang dikonsumsi sehari – hari. Untuk
membantu pengobatan, makanan bagi penderita ginjal juga harus
diseleksi atau dipilih. Inilah makanan yang cocok bagi penderita penyakit
ginjal:
1. Apel


1 Apel ukuran sedang termasuk kulit mengandung = 0 natrium, 158
mg kalium, fosfor 10 mg


Buah apel selain terkenal untuk diet, mencegah serangan jantung, dan
mencegah kanker, ternyata juga baik untuk ginjal. Apel juga menjadi
salah satu buah yang dapat dikonsumsi oleh penderita penyakit ginjal.
Disarankan untuk mengkonsumsi apel dengan jumlah setengahnya dari
satu buah apel. Karena apel juga mengandung banyak air yang tentu
dibatasi untuk masuk ke dalam tubuh penderita penyakit ginjal. Apel
dapat membantu keluarkan racun dan membersihkan ginjal. Tetapi bagi
penderita penyakit ginjal yang sudah masuk pada tahap kronis lebih baik
jauhi mengkonsumsi buah ini.
2. Anggur Merah


1/2 Cangkir (±110 gr) Mengandung 1 mg sodium, 88 mg potassium,
4 mg fosfor

Buah lainnya adalah anggur. Anggur juga memiliki sifat yang sama
dengan apel yaitu sebagai detoksifikasi atau pembersih. Tapi konsumsi

buah ini juga harus dibatasi misalnya hanya dua sampai tiga buah saja
perhari dikarenakan mengandung banyak air.

3. Buah Ceri



1/2 Cangkir (±110 gr) = 0 mg sodium, 160 mg potassium, 15
mg fosfor

Cherry juga menjadi salah satu buah yang dapat dikonsumsi bagi
penderita penyakit ginjal. Buah ini sangat baik mencegah antioksidan dan
dapat bertindak sebagai anti inflamasi.
Para penderita penyakit ginjal disarankan untuk tidak terlalu banyak
mengkonsumsi protein dan buah cherry tidak memiliki banyak portein.
Mengkonsumsi cherry dapat mengurangi kadar kalium dalam tubuh dan
menyehatkan ginjal.
Selain ceri, ternyata buah yang termasuk keluarga beri ini cukup ampuh
untuk dimakanan para penderita ginjal. Untuk itu sangat penting jika anda
hobi makan buah buahan untuk mengkonsumsi jenis buah ceri ini.
4. Bawang Putih



1 Siung bawang putih mengandung = 1 mg sodium, 12 mg
potassium, 4 mg fosfor

Bawang putih menjadi satu bahan yang baik dikonsumsi bagi penderita
penyakit ginjal. Memang tidak sulit menemukan bahan makanan ini di
berbagai menu makanan. Namun silahkan perbanyaklah jumlah bawang
putih dalam menu makanan diet anda yang menderita penyakit ginjal.
Karena bawang putih dapat mencegah proses oksidasi juga pembekuan
darah. Selain itu bawang putih yang tidak terlalu diolah dapat mengurangi
kadar kolesterol dalam tubuh dan menghindari peradangan. Disarankan
untuk memakannya mentah – mentah.
5. Kecambah/Touge
Penderita penyakit ginjal tidak boleh sembarang mengkonsumsi sayur.
Tapi touge bisa menjadi salah satu sayur yang dapat dikonsumsi bagi
penderita penyakit ginjal. Touge atau kecambah dapat membantu
membersihkan ginjal dan menghindari pembentukan batu ginjal.

Disarankan untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah dan tidak diolah
menjadi apapun. Tenang, rasa touge cukup nikmat bila belum diolah.
6. Bawang Merah

Tidak hanya bawang putih, bawang merah juga baik bagi penderita ginjal.
Bawang merah dapat menjadi penghilang racun dalam tubuh dan
membersihkan ginjal. Selain itu bawang merah juga dipercaya dapat
menjadi obat bagi penderita batu ginjal. Anda bisa mengkonsumsi bawang
merah dengan cara dimakan langsung atau dicampurkan dalam makanan.
7. Paprika Merah
1/2 Cangkir (±110 gr) paprika merah mengandung = 1 mg sodium, 88 mg
potassium, 10 mg fosfor
Para ahli ksehatan banyak yang menyarankan untuk memasukan bahan
makanan yang satu ini ke dalam menu makanan kita sehari – hari. Sebab paprika
berwarna merah dapat membatu meringankan penyakit ginjal dan jga mencegah
penyakit kanker tumbuh dalam tubuh kita. Paprika merah tidak begitu banyak
mengandung kalium seperti parika waarna lainnya. Sayuran ini juga
mengandung serat, asam folat, Vitamin A, Vitamin B6, dan Vitamin C.
8. Minyak Zaitun
1 sendok minyak zaitun mengandung = > Protein
Saat seseorang melakukan dialisis, maka kebutuhan proteinnya akan meningkat.
Kebutuhan protein akan lebih tinggi pada pasien yang menjalani dialisis
peritoneal karena banyak protein hilang saat cairan peritoneal dibuang.
Daging, telur, ikan, susu dan produk susu adalah beberapa makanan kaya

protein yang bisa dikonsumsi.
Namun, perlu diingat pula bahwa asupan protein yang terlalu tinggi bisa
membebani ginjal yang sudah lemah.
Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan
asupan protein yang tepat.
>> Kalium

Pasien yang menjalani hemodialisis harus menurunkan asupan kalium karena
mineral ini dapat menumpuk dalam tubuh sehingga menyebabkan hiperkalemia.
Di sisi lain, pasien yang menjalani dialisis peritoneal harus mendapatkan asupan
kalium lebih tinggi karena kadar kalium yang turun akibat melakukan prosedur
dialisis ini.
Beberapa makanan kaya kalsium diantaranya adalah tomat, pisang,dan jeruk.
>> Cairan
Fungsi ginjal yang terganggu akan menurunkan kemampuannya dalam
menyingkirkan kelebihan cairan dari tubuh.
Hal ini menyebabkan retensi air yang meningkatkan tekanan darah sehingga
asupan cairan harus dibatasi.
Itu sebab, seorang pasien dialisis (cuci darah) harus membatasi konsumsi jus
buah atau buah-buahan yang mengandung air seperti melon, anggur, dll.

Air dan minuman lain juga harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
>> Natrium
Makanan yang mengandung natrium umumnya memicu rasa haus sehingga
akan meningkatkan asupan cairan.
Oleh karena itu, pasien dialisis disarankan mengurangi makanan mengandung
natrium yang meliputi makanan asin, rempah-rempah, dan makanan yang
diawetkan.
>> Fosfor
Pasien dialisis juga perlu membatasi asupan makanan yang mengandung fosfor
karena kelebihan mineral ini akan membuat tulang menjadi berongga.
Keju, kacang polong, kacang-kacangan, dan selai kacang merupakan makanan
mengandung jumlah tinggi fosfor sehingga harus dihindari.
Saran Tambahan
Pasien dialisis berada pada risiko lebih tinggi menderita penyakit jantung. Oleh
karena itu, mereka harus menjaga berat badan dan membatasi asupan lemak.
Selain itu, konsumsilah kalori secukupnya sekedar untuk mendapatkan energi.
Makanan berlemak seperti makanan yang diasinkan, digoreng, dan produk susu
mengandung lemak juga harus dihindari sepenuhnya.
Kadang-kadang, seorang pasien disarankan menambah berat badan, jika mereka
memiliki berat badan yang rendah.

Kenaikan berat badan biasanya dicapai dengan mengkonsumsi makanan
bertepung seperti roti dan nasi.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi
asupan makanan yang tepat sesuai kondisi tiap pasien.[]
Pengaturan Makan untuk Pasien Hemodialisa
Gambaran umum hemodialisa
Tujuan diet untuk pasien hemodialisa
Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa
12. Proses Penyuluhan
N
Komunikator
Komunikan
Waktu
o
Pre Interaksi
1. Memberi salam dan
Menjawab salam
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Mendengarkan

10 menit
dan tema penyuluhan
3. Memberikan soal pre-test secara Menjawab
lisan
Isi
20 menit
4. Menjelaskan materi penyuluhan
Mendengarkan
mengenai pengertian, tujuan,
pengaturan makan untuk pasien
hemodialisa
5. Memberikan kesempatan kepada
komunikan untuk bertanya
Mengajukan

6.
7.
8.

tentang materi yang

disampaikan
Penutup
Memberikan soal post-test
secara lisan
Menyimpulkan bersama-sama
hasil kegiatan penyuluhan
Menutup penyuluhan,
mengucapkan salam dan terima
kasih

pertanyaan
Menjawab
Mendengarkan

10 menit

Menjawab salam

13. Evaluasi
1. Prosedur

Sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, pemateri mengajukan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh klien (pre dan post test)
2. Jenis test
Test yang dilakukan adalah test secara lisan yang berisi beberapa pertanyaan
3. Soal pre dan post tes
MATERI PENYULUHAN
A. Gambaran Umum Hemodialisa
Manajemen pada pasien gagal ginjal tahap akhir salah satu terapinya adalah
hemodialisia. Gagal ginjal adalah tahap akhir dari penyakit ginjal kronik yang
ditandai dengan kerusakan ginjal secara permanen dan penurunan fungsi ginjal
yang ireversibel, dengan GFR < 5 mL/min/1,73 m2, yang memerlukan renal
replacement therapy (RRT) berupa hemodialisis atau transplantasi ginjal
(Suwitra, 2006).
Hemodialisa adalah suatu proses pembersihan darah dengan menggunakan
ginjal buatan (dialyzer), dari zat-zat yang konsentrasinya berlebihan di dalam
tubuh. Zat-zat tersebut dapat berupa zat yang terlarut dalam darah, seperti
toksin ureum dan kalium, atau zat pelarutnya, yaitu air atau serum darah
(Suwitra, 2006). Kesuksesan hemodialisa tergantung pada kepatuhan pasien.
Pada populasi hemodialisa, prevalensi ketidakpatuhan cairan 60%,
ketidakpatuhan diet 57%, waktu dyalisis terhambat 19%, ketidakpatuhan obat
9% (Griva, 2011). Pasien hemodialisa harus membatasi asupan cairan untuk
mencegah overload cairan karena overload cairan kronis dapat mengakibatkan
hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongestif, dan prematur kematian.
Hemodialisa dapat menyebabkan beberapa komplikasi, karena penyakit yang
mendasari terjadinya penyakit ginjal kronik tersebut atau oleh karena proses
selama menjalani hemodialisa tersebut atau dapat disebut juga komplikasi akut
hemodialisa (Rahardjo et al., 2006).
B. Pengaturan Makanan Untuk Pasien Hemodialisa
Diet yang diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal tahap akhir
dengan terapi pengganti, jika hasil tes klien kreatinin < 15 ml/ menit.
1. Tujuan diet untuk pasien hemodialisa
a. Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi
optimal.
b. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme protein tidak berlebihan.
d. Pasien mampu melakukan aktifitas normal sehari-hari.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Syarat diet
Energi 35 kkal/kg BBI/hari
Protein 1-1,2 gr/kgBBI/hari, 50% protein bernilai biologi tinggi
Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup 55-75% dari kebutuhan energi total
Natrium, yaitu 1 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
Kalium, yaitu 2 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine/24 jam ditambah 500 ml

3. Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa

a. Bahan Makanan Dianjurkan
 Bahan makanan sumber karbohidrat: nasi, roti putih, mie, makaroni, spageti,
lontong, bihun, makanan yang dibuat dari tepung-tepungan, gula, madu, sirup,
permen, dll.
 Bahan makanan sumber protein : telur, ayam, daging, ikan, susu (Dalam
jumlah sesuai anjuran).
 Sayur-sayuran : ketimun, terung, tauge, buncis, kacang panjang, kol, kembang
kol, slada, wortel, jamur, dll . (Dalam jumlah sesuai anjuran).
 Buah-buahan : nanas, pepaya, jambu biji, sawo, pear, strawberi, apel hijau,
anggur, jeruk manis, dll. (Dalam jumlah sesuai anjuran).
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)
b. Bahan Makanan Tidak Dianjurkan/ Dibatasi
 Bahan makanan tinggi kalium bila hiperkalemia : singkong, kentang,
havermout, ubi, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, bayam, daun
pepaya, daun singkong, kembang kol, jantung pisang, kelapa, pisang, alpokat,
apel merah, duku, durian, belimbing. nangka, coklat, santan.
 Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi, udema dan
asites. Bahan makanan tinggi natrium diantaranya adalah garam, vetsin,
penyedap rasa/kaldu kering, makanan yang diawetkan, dikalengkan dan
diasinkan, minuman bersoda.
 Air minum dan kuah sayur yang berlebihan. Tips mengendalikan air minum:
masukan air kadalam botol sesuai kebutuhan sehari, mengatasi rasa haus
(cobalah permen, 1 slice jeruk manis, permen, air dingin/batu es, berkumur,
atau mandi), kurangi garam, gunakan bumbu-bumbu.
c. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
- Makanlah secara teratur, porsi kecil sering.
- Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan, masakan lebih baik dibuat dalam
bentuk tidak berkuah misalnya: ditumis, dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng.
- Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi, perlu mengurangi
garam dan menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya.
- Makanan tinggi kalori seperti sirup, madu, permen, dianjurkan sebagai
penambah kalori, tetapi hendaknya tidak diberikan dekat waktu makan, karena
mengurangi nafsu makan.
- Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih banyak bumbu-bumbu seperti
bawang, jahe, kunyit, salam, dll
- Cara untuk mengurangi kalium dari bahan makanan : cucilah sayuran, buah,
dan bahan makanan lain yang telah dikupas dan dipotong-potong kemudian
rendamlah bahan makanan dalam air pada suhu 50-60 derajat celcius (air
hangat) selama 2 jam, banyaknya air 10 kali bahan makanan. Air dibuang dan
bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa menit. Setelah itu
masaklah. Lebih baik lagi jika air yang digunakan untuk memasak banyaknya 5
kali bahan makanan.
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)
d. Contoh Menu sehari
Misalnya:
Pasien (laki-laki) berusia 60 tahun, TB 165 cm, BB 55 kg.
Energi = 35 x 55 = 1925 kkal
Protein = 1 x 55 = 55 g (11,4%)
Lemak = 25% x 1925/9 = 53.5 g
KH
= 63,6% x 1925/4 = 306, 1 g
Menu sehari
Jumlah
Waktu
Menu
Gram
URT
Nasi
100
¾ gls
Semur telur
55
1 btr
Makan Pagi
Tumis wortel
50
½ gls
Pepaya
110
1 ptg bsr
Susu hangat
20
4 sdm
Selingan Pagi
Puding
120
1 ptg sdg

Nasi
150
Rolade daging
35
Makan Siang
Capcay
100
Apel malang
75
Selingan Sore Kue talam
50
Nasi
100
Ayam bb kuning
40
Makan Malam
Sup sayuran
50
Jeruk manis
110
Keterangan : URT = Ukuran Rumah Tangga

1 ¼ gls
1 ptg sdg
1 gls
1 bh sdg
2 bh sdg
¾ gls
1 ptg sdg
½ gls
1 bh bsr

Menu Makanan untuk Penderita Gagal Ginjal
Posted by Dephi Chute Posted on 09.30 with No comments

Bagi anda yang pernah mengalami gagal ginjal tentu harus lebih menjaga pola
makan karena diketahui bahwa beberapa makanan bisa memperparah penyakit
ginjal yang dialami. Penderita Gagal Ginjal tidak disarankan mengonsumsi
banyak buah dan sayur. Meski buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk
orang sehat, namun untuk penderita ginjal makanan ini akan berpotensi
memperparah kesehatan anda.
Penderita gagal ginjal harus mengetahui kandungan buah dan sayur yang
mereka makan. Jangan sampai mengkonsumsi jenis buah dan sayur yang
mempunyai kadar Kalium (Potassium) yang tinggi. Hal tersebut diketahui dapat
mengganggu irama jantung.
Sebagai contoh bagi anda penderita gagal ginjal adalah hanya boleh
mengkonsumsi buah apel setengah saja setiap harinya. Namun apabila kondisi
penderita gagal ginjal sudah terlalu parah, hentikan konsumsi buah dan sayur
hingga gejala penyakit ginjal (seperti sering kencing )menghilang.
Namun bagi anda yang belum pernah melakukan cuci darah, dianjurkan
melakukan diet rendah protein 40-45 gram/hari. Hal tersebut tergantung fungsi
ginjal penderita yang dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Jika
fungsi ginjal kurang dari 15 persen, maka tentu diperlukan cuci darah.
Sedangkan untuk penderita gagal ginjal kronis, harus menjalani diet ketat
dengan beberapa tujuan, yaitu: Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
dalam tubuh dan menjaga agar Pasien Gagal Ginjal tetap dapat beraktivitas
seperti orang normal.
Prinsip Diet untuk Penderita Gagal Ginjal kroni:
Diet lunak atau biasa,
Konsumsi sumber karbohidrat: selai, gula pasir, permen dan sirup,
Konsumsi Cukup energi namun rendah protein,
Konsumsi sumber protein, diutamakan protein hewani, seperti: daging sapi,
,susu, dan ikan. Takarannya tentu disesuaikan dengan kegagalan fungsi ginjal
penderita.
Konsumsi makanan sumber lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan sekitar 25
persen dari total energi yang diperlukan setiap hari.
Kebutuhan air penderita gagal ginjal sebaiknya sesuai dengan jumlah urine
selama satu hari sekitar 500 mililiter yang didapatkan dari minuman dan
makanan.
Konsumsi makanan yang mengandung kalium dan natrium, dengan jumlah
sesuai keadaan penderita.
Kebutuhan kalori Penderita Gagal Ginjal, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari.
Kurangi konsumsi garam dapur, apabila anda juga menderita hipertensi bengkak.
Konsumsi agar-agar, karena selain mengandung sumber energi makanan ini juga
mengandung serat yang larut.
Pantangan Makanan untuk Penderita Gagal Ginjal
Kurangi Konsumsi makanan mengandung karbohidrat seperti: nasi, kentang,
jagung, pasta, hevermout, dan ubi-ubian.

Kurangi Konsumsi Protein hewani, seperti: daging kambing dan ayam, hati, ikan,
keju, udang dan telur.
Kurangi konsumsi Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: alpukat, apel,
jeruk, pisang, buah dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli dan buncis.
Penderita Gagal Ginjal sebaiknya juga mengurangi konsumsi makanan yang
sudah diawetkan seperti ikan asin, cornet, abon, buah dan sayur dalam kaleng,
keju dan susu yang diawetkan diketahui dapat memperparah penyakit ginjal.
Ringkasan:
Beberapa Makanan harus dihindari agar tidak memperparah Gagal Ginjal,
Penderita gagal ginjal bahkan harus membatasi konsumsi buah-buahan,
Makanan yang diawetkan juga tidak baik untuk Pasien Gagal Ginjal

DIET PADA PASIEN HEMODIALISIS
Gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal memenuhi fungsinya secara
optimal yang dinilai dengan beberapa parameter tertentu. Proses hemodialisis
menggantikan fungsi dari ginjal tersebut. Kualitas hidup penderita gagal ginjal
yang menjalani terapi hemodialisis sewaktu-waktu dapat menurun. Adalah hal
penting bagi penderita maupun keluarga agar dapat menjaganya, salah satunya
yaitu dengan mengatur pola diet yang tetap dan tetap memiliki rasa yang enak.
MANFAAT DAN TUJUAN DIET
Mencegah kekurangan nutrisi, mempertahankan dan memperbaiki status
nutrisi penderita
Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
Mencegah akumulasi zat-zat beracun hasil dari metabolisme tubuh terutama
ureum.
Membantu mengontrol tekanan darah atau kadar gula darah (dengan riwayat
Diabetes) dan berat badan secara normal.
CARA AGAR DIET BERLANGSUNG EFEKTIF
Kenali kondisi penyakit dan terapi yang dijalani. Pola diet belum tentu sama pada
setiap pasien hemodialisis.
Sesuaikan aturan diet bagi penderita gagal ginjal dengan sisa fungsi ginjal dan
ukuran tubuh (tinggi maupun berat badan).
Bisa saja pasien kehilangan selera makan. Sangat penting dijaga selera
makannya. Sajikan makanan kesukaan pasien tetapi masih dalam batas diet
yang ditetapkan.
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA DIET PASIEN HEMODIALISIS
DIET RENDAH KALIUM (POTASSIUM) DAN NATRIUM (SODIUM)
Natrium banyak terkandung dalam garam dapur (natrium klorida), sedangkan
kalium banyak pada buah dan sayur. Bagi penderita gagal ginjal, hindari
makanan yang mengandung natrium tinggi. Nilai normal natrium adalah 135 145 mmol/L dan kalium 3.5-5.5 mmol/L.
Kalium adalah mineral yang ada dalam makanan. Kalium memiliki peran penting
dalam aktivitas otot polos (terutama otot jantung) dan sel saraf.
Ginjal normal akan membuang kelebihan kalium, namun pada pasien,
kemampuan tersebut menurun, sehingga dapat terjadi akumulasi/ penimbunan
kalium dalam darah. Biasanya konsentrasi kalium yang tinggi adalah lebih
berbahaya daripada konsentrasi kalium yang rendah.
Konsentrasi kalium darah yang lebih dari 5.5 mEq/L akan mempengaruhi sistem
konduksi listrik jantung.
Kadar kalium yang sangat tinggi akan membuat otot melemah, mengganggu
irama jantung dan dapat menyebabkan kematian. Pilih buah/sayur yang rendah
kalium.
MAKANAN YANG TINGGI KALIUM
Buah :, pisang, alpukat, kurma, duku, pepaya, apricot, kismis, prune, Sayuran:
petersell, daun papaya muda, bayam, bawang putih, kapri, seledri batang,
kembang kol, bit ,daun prei.

Kandungan kalium dalam buah dan sayur ternyata dapat dikurangi. Berikut ini
caranya:
Kupas sayur atau buah, potong tipis, cuci dengan air mengalir.
Letakkan dalam mangkok, tambahkan air hangat sampai sayur atau buah
terendam. –
Rendam minimum 2 jam sebelum dimasak
Buah dan sayuran dapat dilakukan dua kali perebusan, lalu air rebusan dibuang
dan tiriskan. Biasakan rebus dalam air banyak, sehingga kalium terbuang.
FOSFOR DAN KALSIUM
Tubuh memerlukan keseimbangan fosfor dan kalsium, terutama untuk
membangun massa tulang. Jika ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik maka
kadar fosfor naik sehingga kalsium menjadi turun. Agar aliran darah tetap stabil,
pasokan kalsium diambil dari tulang sehingga massa kalsium dalam tulang
menjadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah.
Jumlah fosfor yang dibutuhkan sehari 800-1.200 mg, sedangkan kalsium 1.000
mg. Agar dapat menyeimbangkan jumlah keduanya, sebaiknya perhatikan
kandungannya dalam bahan makanan. Dalam darah, nilai normal phosphor: 2,5
- 4,5 mg/dl, sedangkan kalsium 8,4 - 10,2 mg/dl
Phosphor adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk tulang. Jika ginjal tidak
berfungsi baik, kelebihan phosphor tidak bisa dibuang. Kadar phosphor yang
tinggi dapat menurunkan kadar kalsium di tulang, melepaskannya ke darah,
sehingga kadar kalsium dalam darah meningkat. Ini akan menyebabkan tulang
rapuh, gatal2, tulang nyeri dan mata merah.
TIPS UNTUK DIET PHOSPHOR:
1. Batasi makanan yang banyak mengandung phospor
2. Mengkonsumsi obat pengikat phosphor/phosphate binder, Seperti kalsium
karbonat (CaCO3) dan Aluminium hidroksida.
Obat ini dikonsumsi di pertengahan makan agar efektif…!!!
MAKANAN TINGGI PHOSPHOR:
Produk susu
: Susu, Keju, Yoghurt, Es krim.
Produk sereal : Oatmeal, Coklat, Waffle, Roti gandum.
Sayuran: Kacang2an, Biji bunga matahari, Kedelai,
Daging, Ikan dan telur: Hati, Seafood (udang, kepiting), Kuning Telur, Sarden,
Ikan Bilis.
CAIRAN
Pada pasien hemodialisis mudah terjadi penumpukan cairan yang berlebih
karena fungsi ekskresi ginjal yang terganggu. Asupan cairan dalam 24 jam
setara dengan urin yang dikeluarkan 24 jam ditambah 500 cc (berasal dari
pengeluaran cairan dari keringat dan BAB). Ingat juga bahwa makanan berkuah
tetap dihitung sebagai cairan.
Tips untuk hemat air: sebaiknya mengkonsumsi obat dengan makanan.
Tips mengurangi rasa haus:
1. Kurangi konsumsi garam
2. Mengisap/mengkulum es batu.
3.Mengunyah permen karet.
Bahan-bahan yang dianjurkan untuk ditingkatkan konsumsinya
Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh, seperti tulang, otot, kulit,
dan rambut. Protein juga membantu tubuh melawan infeksi, menjaga kadar
albumin darah tetap stabil, mempertahankan keseimbangan nitrogen, dan
mengganti asam amino yang hilang saat dialisis. Kebutuhan protein bisa
diperoleh dari hewani, seperti daging, ikan, ayam, telur ,keju, dan susu. Selain
itu, dari protein nabati, seperti tahu dan tempe. Untuk hasil yang optimal, kedua
jenis protein tersebut harus dikonsumsi secara berimbang tiap hari.

Asupan protein per hari yang dianjurkan adalah 1-1,5 g/kg berat badan
(BB) ideal.
1. Kalori
Kebutuhan kalori (energi) per hari sekitar 35 kkal/kg BB. Beberapa
makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti mentega, nasi,
lontong, mie, bihun, dan makanan yang digoreng.
2. Lemak
Kebutuhan lemak per hari adalah 10-25% dari total kebutuhan energi.
Lemak yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah lemak tak jenuh,
seperti minyak nabati, minyak jagung, dan minyak zaitun.
3. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-75% dari total
kebutuhan energi. Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat,
seperti nasi, mie, bihun, jagung, kentang, dan roti.
Pengaturan Makan Untuk Pasien Hemodialisa
PENGATURAN MAKAN UNTUK PASIEN HAEMODIALISA
Oleh : Dwi Hananta Dewi*
Ginjal adalah salah satu bagian tubuh yang sangat penting. Keberadaan
ginjal sebagai penyaring darah dari sisa-sisa metabolisme menjadikan fungsinya
tak bisa tergantikan oleh yang lainnya. Fungsi ginjal yang terganggu akan
mengakibatkan kegagalan fungsi pembersihan yang
menyebabkan
menumpuknya bahan-bahan buangan di dalam tubuh. Bahan ini sebagian besar
berupa sampah nitrogen yang disebut toksin uremik. Menumpuknya toksin
uremik mengakibatkan gejala keracunan yang disebut uremia. Gejala uremia
ditandai dengan mual, muntah, nafsu makan menurun, cegukan, gatal, lemas,
gerakan tanpa disadari pada tungkai dan lengan serta bau nafas yang khas.
Pada kasus-kasus yang berat dapat terjadi koma/penurunan kesadaran.
Menumpuknya air dalam tubuh akibat kegagalan dalam mengeluarkan
cairan dari badan akan menyebabkan bengkak (edema) di seluruh badan, sesak
nafas, tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi jantung.
Klasifikasi gangguan fungsi ginjal dari NKF-K/DOQI (2000) dan rencana
kerja berdasarkan stadium penyakit ginjal kronik adalah :
STADIUM

DESKRIPSI
dengan

LFG(ml/1,73
m²)

AKSI

> 90

Diagnosis
dan
pengobatan.
Terapi
penyakit
penyerta,
penghambatan
progresifitas

1

Kerusakan ginjal
LFG normal

2

Kerusakan ginjal dengan
penurunan ringan LFG

60 – 89

Penurunan
resiko
panyakit kardiovaskuler

3

Penurunan sedang LFG

30 - 59

Perkiraan progresifitas

4

Penurunan berat LFG

15 – 29

Evaluasi
dan
pengobatan komplikasi

5
Gagal ginjal
< 15
Terapi pengganti ginjal
LFG : Laju Filtrasi Glomerulus
Untuk menghitung Kreatinin klearens dengan menggunakan rumus Crocroft &
Gault yaitu :
Laki-laki : ( 140 – umur ) x Berat badan
72 x kreatinin serum
Wanita

: ( 140 – umur ) x Berat badan
72 x kreatinin serum

X 0.85

Contoh : Seorang laki-laki umur 50 tahun, berat badan 70 kg, kreatinin serum 7.
Berapa kreatinin klearens?
Kreatinin klearens
: ( 140 – umur ) x Berat badan
72 x kreatinin serum
: ( 140 – 50 ) x 70
72 x 7
: 6300 : 12.5
504
à termasuk stadium 5 ( < 15 ) penanganan terapi pengganti ginjal/dialisa
Keadaan dimana ginjal lambat laun mulai tidak dapat melakukan
fungsinya dengan baik disebut gagal ginjal kronik, sedangkan gagal ginjal
terminal merupakan tahap akhir dari gangguan fungsi ginjal dimana pasien
harus menjalani terapi dialisa selama sisa hidupnya. Bentuk terapi dialisa ada 2
macam yaitu CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) dan Hemodialisa
( HD )/cuci darah, yang sering dilakukan di Indonesia adalah Hemodialisa/cuci
darah.
Pasien gagal ginjal terminal semakin meningkat jumlahnya. Menurut
Suhud (2010) insiden gagal ginjal di Indonesia diperkirakan mengalami
peningkatan sebesar 8% tiap tahun. Di RSU dr.Soetomo Jakarta pada tahun
2004-2006, diperkirakan setiap tahun ada 2000 pasien baru dengan kasus gagal
ginjal. Sedangkan di Instalasi Hemodialisa RSUP Prof.dr.Margono Soekarjo
Purwokerto menunjukan adanya peningkatan jumlah pasien yang menjalani
terapi hemodialisa. Pada tahun 2004 dilakukan tindakan hemodialisa sebanyak
4543 kali. Sedangkan pada tahun 2005 dilakukan tindakan hemodialisa sebanyak
7208 kali (Yusuf,2006).
Pengaturan makan pasien Hemodialisa/Diet Hemodialisa
Pasien yang menjalani hemodialisa harus mengatur makannya dengan
tepat agar tidak menambah berat penyakitnya dan bisa juga pasien menjadi
kurang gizi. Penyebab penurunan status gizi pada pasien hemodialisa adalah :


Hemodialisa merupakan proses katabolik (pemecahan senyawa komplek
menjadi senyawa yang lebih sederhana), di dalam proses hemodialisa
terjadi pengeluaran asam amino melalui dialisat dan penurunan sintesis
(pembentukan) protein. Selama proses HD otot akan melepaskan asamasam amino.



Uremia (terdapatnya ureum dalam darah/tingginya kadar ureum dalam
darah), menyebabkan pasien menjadi mual dan menurunkan nafsu
makan.

 Adanya perubahan hormonal dan penyakit penyerta.
Anjuran diet untuk pasien haemodialisa atau cuci darah adalah sebagai berikut :
1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada klien Hemodialisa (HD)
maupun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis(CAPD). Pada CAPD
diperhitungkan jumlah energi yang berasal dari cairan dialisis. Bila
diperlukan penurunan berat badan, harus dilakukan secara berangsur (250
– 500 gr/minggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh
tanpa lemak (lean Body Mass).
2. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1 – 1,2 gr/kg BB
ideal/hari pada HD dan 1,3 gr/kg BB ideal/hari pada CAPD. 50 % protein
hendaknya bernilai biologi tinggi.
3. Karbohidrat cukup, yaitu 55 – 75 % dari kebutuhan energi total.
4. Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total.
5. Natrium diberikan sesuai dgn jumlah urin yang keluar/24 jam, yaitu :
 1 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin
(HD).
 1 – 4 + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin
(CAPD).

6. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/24 jam, yaitu :
 2 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin
(HD).
 3 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin
(CAPD).
7. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium.
8. Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari.
9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500 – 750 ml.
10.Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6,
asam folat, dan vitamin C.
11.Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung
energi dan protein tinggi.
Bahan makanan yang mengandung Natrium tinggi antara lain : Garam
dapur, Kecap, krakers, roti bakar, corned, ham, keju, sosis, lemak babi,
margarine, mentega, saos.
Bahan makanan yang mengandung Kalium tinggi antara lain :
Hazermouth, singkong, sardin, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah,
pisang, peterseli, daun papaya muda, bayam. Untuk mengurangi kadar kalium
dalam sayur dan buah bisa dengan merendam sayur dan buah dengan air panas
selama 15 menit atau dengan merendam sayur yang akan dimasak selama 2
jam dengan air. Cara ini membuat vitamin yang ada dalam sayur dan buah
banyak yang hilang tetapi kebutuhan vitamin bisa tercukupi dengan
penambahan suplemen kalau diperlukan.
Contoh pengaturan menu sehari untuk pasien HD dengan berat badan
kering 55 kg dan Tinggi badan 161 cm, Jenis kelamin laki-laki dan umur 35 tahun.
Berat badan Ideal 54.9 kg ( dibulatkan 55 kg ). Indeks Massa Tubuh pasien
tersebut 22 ( Normal ). Jumlah urin yang keluar 1000 cc/24 jam. Pasien tidak
oedem. Kebutuhan zat gizi pasien sehari adalah :
1. Energi = 35 x 55 = 1925 Kalori
2. Protein = 1,2 x 55 = 66 gram ( 264 kalori )
3. Lemak = 25% x 1925 = 481 kalori ( 53 gram)
4. Karbohidrat = 1925 – 264 – 481 = 1180 kalori = 295 gram
5. Natrium sehari = 1 gram + 2 gram ( 1 gram untuk ½ L urin yang keluar ) = 3
gram
6. Kalium sehari = 2 gram + 1 gram ( 1 gram untuk 1 L urin yang keluar ) = 3
gram
7. Kalsium 1000 mg/hari
8. Fosfor 17 mg x 54 = 918 mg
9. Cairan 1000 ml + 500 – 750 ml = 1500 – 1750 ml/hari
Contoh menu sehari :

Waktu
Pagi
Nasi putih
Telur dadar
Tempe bacem
Tumis labu siam

Ukuran Rumah Tangga

Berat (gr)

¾ gelas
1 butir
1 potong sedang
¾ gelas

25
75

10.00 WIB
Puding maizena saos sirup

1 potong sedang

50

Siang
Nasi Putih
Ayam goreng
Pepes tahu
Sayur sop
Pepaya

1 1/4 gelas
1 potong sedang
1 bujur besar
1 gelas
1 potong sedang

16.00 WIB
Nagasari tanpa isi
Sore
Nasi putih
Ikan pepes
Tempe bumbu kuning
Tumis kangkung
Semangka

100
55

200
50
110
100
110

1 bungkus

50

1 1/4 gelas
1 potong
2 potong sedang
1 gelas
1 potong sedang

Energi: 1866 kalori Protein
:
Karbohidrat : 282 gram
Natrium
: 190 mg Kalium
Fosfor : 908.6 mg

68.5

200
50
50
100
180

gram Lemak

:1825 mg

Kalsium : 396

:

53.6

gram

mg

Gambar diambil di Unit Hemodialisa RSUD dr.R.Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga
Makanan Wajib Bagi Pasien Cuci Darah (Dialisis)

Written By herry siswandi on Rabu, 26 November 2014 |
13.32

Makanan Wajib Bagi Pasien Cuci Darah (Dialisis)|resepcarasehat - Ginjal
adalah organ berupa seperti kacang merah yang terdapat di perut sisi bawah
serta berfungsi untuk menyaring limbah yang keluar dari badan.
Lantaran manfaat utama yang dipunyainya, ginjal merupakan sebagai salah satu
organ vital pada badan.
Waktu ginjal tidak berhasil berperan dengan baik, limbah serta toksin bakal
menumpuk pada badan yang bisa membahayakan.

Ginjal pada pasien yang menderita ginjal akut atau penyakit ginjal kritis tidak
bisa buang limbah dari badan.
Dalam masalah itu, pasien bakal dianjurkan melakukan dialisis (cuci darah) yang
disebut prosedur artifisial untuk menukar fungsi ginjal dalam membuang toksin.
Saat melakukan dialisis, pasien juga dianjurkan ikuti diet dialisis untuk
mensupport upaya perawatan.
Tips Diet untuk Pasien Dialisis
Type diet akan bergantung pada type dialisis yang dikerjakan.
Untuk di ketahui, ada dua type dialisis yakni dialisis peritoneal serta
hemodialisis.
Dialisis peritoneal biasanya dikerjakan sehari-hari serta ditujukan untuk orang
yang menderita gagal ginjal kronis. Di segi lain, hemodialisis dikerjakan 3-5 kali
satu minggu.
Diet dialisis (cuci darah) fokus pada konsumsi cairan, protein, serta melindungi
keseimbangan elektrolit dengan mengatur konsumsi natrium, kalium, serta
fosfor.
Di bawah ini yaitu tips yang menolong tentang informasi makanan apa sajakah
yang perlu diberikan pasien dialisis.
Protein
Waktu seorang lakukan dialisis, jadi keperluan proteinnya bakal bertambah.
Keperluan protein bakal lebih tinggi pada pasien yang melakukan dialisis
peritoneal lantaran banyak protein hilang waktu cairan peritoneal dibuang.
Daging, telur, ikan, susu serta product susu yaitu sebagian makanan kaya
protein yang dapat dikonsumsi.
Tetapi, butuh diingat juga bahwa konsumsi protein yang terlampau tinggi dapat
membebani ginjal yang telah lemah.
Oleh karenanya, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang pilihan
konsumsi protein yang pas.
Kalium
Pasien yang melakukan hemodialisis mesti turunkan konsumsi kalium lantaran
mineral ini bisa menumpuk pada badan hingga mengakibatkan hiperkalemia.
Di segi lain, pasien yang melakukan dialisis peritoneal mesti memperoleh
konsumsi kalium lebih tinggi lantaran kandungan kalium yang turun disebabkan
lakukan prosedur dialisis ini.
Sebagian makanan kaya kalsium salah satunya yaitu tomat, pisang, serta jeruk.
Cairan
Ginjal yang terganggu bakal turunkan kemampuannya dalam membuang
kelebihan cairan dari tubuhnya.
Hal semacam ini mengakibatkan retensi air yang tingkatkan tekanan darah
hingga konsumsi cairan mesti dibatasi.

Itu karena, seseorang pasien dialisis (cuci darah) mesti membatasi
mengkonsumsi juice buah atau buah-buahan yang memiliki kandungan air
seperti melon, anggur, dan lain-lain.
Air serta minuman lain juga mesti dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
Natrium
Makanan yang memiliki kandungan natrium biasanya menyebabkan rasa haus
hingga bakal tingkatkan konsumsi cairan.
Oleh karenanya, pasien dialisis dianjurkan kurangi makanan memiliki kandungan
natrium yang mencakup makanan asin, rempah-rempah, serta makanan yang
diawetkan.
Fosfor
Pasien dialisis juga butuh membatasi konsumsi makanan yang memiliki
kandungan fosfor lantaran keunggulan mineral ini bakal bikin tulang jadi
berongga.
Keju, kacang polong, kacang-kacangan, serta selai kacang adalah makanan
memiliki kandungan jumlah tinggi fosfor hingga mesti dijauhi.
Anjuran Tambahan
Pasien dialisis ada pada resiko lebih tinggi menderita penyakit jantung. Oleh
karenanya, mereka mesti melindungi berat tubuh serta membatasi konsumsi
lemak.
Diluar itu, makanlah kalori seperlunya sebatas untuk memperoleh daya.
Makanan berlemak seperti makanan yang diasinkan, digoreng, serta product
susu memiliki kandungan lemak juga mesti dijauhi.
Terkadang, seseorang pasien dianjurkan menaikkan berat tubuh, bila mereka
mempunyai berat tubuh yang rendah.
Kenaikan berat tubuh umumnya diraih dengan konsumsi makanan bertepung
seperti roti serta nasi.
Tanyakan dengan dokter atau pakar gizi untuk memperoleh referensi konsumsi
makanan yang pas sesuai sama keadaan setiap pasien.