Buya HAMKA didalam bukunya Sejarah Umat

, Buya HAMKA didalam bukunya Sejarah Umat Islam menulis, pada tahun 674M675M, Cina kedatangan salah seorang sahabat Rasulullah, Muawiyah bin Abu Sufyan
(Dinasti Umayyah), bahkan disebutkan setelah kunjungan ke negeri Cina, Muawiyah
melakukan observasi di tanah Jawa, yaitu dengan mendatangi kerajaan Kalingga.

 Log In
 Sign Up

docx
Teori Masuknya Islam
11 Pages
Teori Masuknya Islam


Uploaded by
Mardiana Hasanah

 Views

22,724

connect to download

READ PAPER

Teori Masuknya Islam
Download
TUGAS MATA KULIAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
MAKALAH TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
disusun oleh Mardiana Nur Hasanah 13410123 / PAI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA FAULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Marsda Adisucipto, Yogyakarta, 55281 Telp. (0274) 513056, Email. ftk@uin-suka.ac.id 2013

PEMBAHASAN
Banyak faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi negara yang mudah dikenal oleh bangsa-bangsa
lain, khususunya oleh bangsa-bangsa yang sejak dulu senang melakukan pengembaraan, pelayaran, dan
perdagangan. Misalnya bangsa-bangsa di Timur Tengah dan Timur Jauh. Penyebaran agama Islam di
Nusantara pada umumnya berlangsung melalui dua proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan
dengan agama Islam kemudian menganutnya. Kedua, orang-orang Asing Asia seperti Arab, India, dan
Cina yang telah beragama Islam bertempat tinggal di suatu wilayah Indonesia secara permanen,
melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal. Kedua proses ini mungkin sering
terjadi scara bersamaan.

1
Suatu hal yang harus dibedakan adalah
kedatangan orang Islam dengan permulaan penyiaran Islam
. Kedatangan seseorang pada suatu tempat bukan berarti awal dari penyebaran agama yang dianutnya.
Sebagai contoh, kedatangan orang-orang Yahudi ke Indonesia tidak identik dengan tersebarnya agama
Yahudi di tanah air, sehingga sampai sekarang orang menganggap agama Yahudi belum masuk ke
Indonesia.

2
Mengenai proses masuk dan berkembangnya agama Islam ke Indonesia, para sarjana dan peneliti sepakat
bahwa islamisasi itu berjalan secara damai, meskipun ada juga penggunaan kekuatan oleh penguasa
muslim Indonesia untuk menislamkan rakyat atau masyarakatnya. Secara umum mereka menerima Islam
tanpa meninggalkan kepercayaan dan praktek keagamaannya yang lama. Hal ini sering dilakukan oleh
juru dakwah di Jawa yang terkenal adalah walisanga, mereka mengajarkan Islam dalam bentuk kompromi
dengan kepercayaan-kepercayaan setempat. Di samping itu, mereka juga menggunakan jimat, pesona
ilmu kesaktian, dan keahlian supernatural lainnya unuk mengajak mereka meeluk agama Islam.
3
Mengenai asal, tokoh pembawa, waktu, dan tempat islamisasi pertama kali di Indonesia masih
merupakan masalah yang kontroversional. Hal ini disebabkan kurangnya
1

M.C. Ricklefs,
Sejarah Indonesia Modern
(Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1991), hlm. 3.
2
A. Mustafa, dkk.
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
(Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), hlm. 22.
3
Azyumardi Azra,
Islam Nusantara:Jaringan Global dan Lokal
(Bandung : Mizan,2002), hlm.20-21.
data yang dapat digunakan untuk merekonstruki sejarah yang valid, juga adanya perbedaan
tentang apa yang dimaksud dengan “Islam”. Sebagian sarjana dan peneliti memberikan
penngertian Islam dengan kriteria formal yang sangat sederhana seperti pengucapan kalimat syahadat
atau pemakaian nama Islam. Sebagian yang lain mendefinisikan Islam secara sosiologis, yakni
masyarakat itu dikatakan telah Islam jika prinsip-prinsip Islam telah berfungsi secara aktual dalam
lembaga sosial, budaya, dan politik. Jadi mereka menganggap bacaan kalimat syahadat tidak dapat
dijadkan bukti adanya penetrasi Islam dalam suatu masyarakat.
4
Minimal sampai sekarang ada dua pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia, yaitu pendapat lama

dan pendapat baru (meminjam istilah Ibrahim Bukhari).
I.
Pendapat Lama
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 yang identik dengan berdirinya kerajaan Islam pertama yaitu
Samudera Pasai. Pendapat lama mengaitkan kedatangan Islam pertama dengan berita lawatan Marcopolo
ke Indonesia dan batu nisan Sultan Malik-Saleh, yang menerangkan bahwa beliau (sulan) meninggal pada
tahun 1297.
5
Sejarawan dan sarjana yang sepakat dengan pendapat lama, antara lain: Prof. Dr. N.J. Krom dalam
bukunya
De Hindoe Javaanche Tijd
dan H.J. Van den Berg dalam bukunya
Asia dan Dunia
, yang menceritakan keadaan di Sumatera bagian Utara pada tahun 1300 ketika Islam pertama kali masuk
ke Indonesia dari riwayat perjalanan Marcopolo. Semua buku terbitan lama juga mengatakan Islam
pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-13.

II.
Pendapat Baru
Pendapat baru mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7. Dengan alasan sebagai berikut :

a.
H. Agus Salim
Perdagangan Arab Islam dengan Tiongkok telah ramai sejak abad ke-7. Bahkan pada abad ke-9 tidak ada
kapal bangsa asing lain yang melayari lautan selain bangsa Islam. Setiap kali berlayar mereka singgah di
Sumatera dan Jawa. Hal ini dikuatkan oleh peta pelayaran orang-orang Islam, adapun jalur pelayaran
yang sering dilalui pelayar Arab ialah menyusuri pantai Semenanjung India sampai ke Kulon (Qulon) di
Pesisir Malabar, mauk ke lautan besar di sebelah Timur Ceylon ke pulau-pulau di Nikobar selama 15 hari
pelayaran. Dari kepulauan Nikobar menuju ujung Utara pulau Sumatera (tanah Aceh)
4
Ibid
., hlm. 17.
5
Ibrahim Bukhari,
Sejarah Masuknya Islam dan Proses Islamisasi di Indonesia
(Jakarta : Publicita, 1971) hlm. 10
kemudian melalui selat Malaka menuju Kedah, lalu ke Selatan samapi di Palembang dan menyeberang ke
pulau Jawa, lalu balik ke Utara, setelah berlayar 15 hari sampai ke Kamboja, dari Kamboja kembali
menyusuri pantai melalui Cochin-china sampai ke pesisir Tiongkok. Diperkirakan perjalanan sampai ke
Tiongkok memakan waktu 2 bulan. Sekembalinya dari Tiongkok, mereka senggah di Aceh sambil
menunggu musim angin balik tiba. Begitulah pelayaran orang-orang Arab Islam menurut perkiraan H.

Agus Salim.
6
b.
Zainal Arifin Abbas
Pada tahun 684 M seorang pemimin Arab Islam datang ke Tiongkok. Beliau telah mempunyai pengikut di
pantai Sumatera Utara. Di samping itu, Arab Islam telah mempunyai hubungan perdagangan yang luas
sekali dengan negeri-negeri Timur. Bahkan, pada abad ke-7 M; Sultan Taitsung Raja Tiongkok telah
masuk Islam. Dan merekan selalu singgah di Sumatera Utara sebagai pintu gerbang masuk dari Ceylon ke
Tiongkok atau Malaya.
c.
Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 M buktinya ialah dipegangnya perairan kita terutama Selat
Malaka oleh orang-orang Arab Islam sejak lama. Adanya berita dari Sir Thomas Arnold dalam bukunya
The Preaching of Islam
bahwa di pantai Barat pulau Sematera telah didapati satu kelompok orang Arab, pada tahun 684 M.
7
Juga telah ditemukannya alamanak Tiongkok yang menyebutkan bahwa tahun 674 M telah ditemukan
sekelompok masyarakat Arab di Sumatera Barat. Pendapat baru di atas menunjukkan suau kesepakatan
bahwa masuknya agama Islam pertama ke Indonesia identik dengan masuknya orang Islam ke Indonesia.
Terlepas dari berbagai argumentasi yang mewakili pendapat lama dan baru, tampaknya kejelasan titik


terang sejarah masuknya Islam ke Indonesia pertama kali semakin mendekati nilai kebenaran ilmiah
sebuah sejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya literatur dan bukti tertulis dalam benuk Alamanak
Tiongkok yang dikemukakan Hamka maupun literatur Tiongkok yang diajukan Zainal Arifin Abbas.
Bukti-bukti yang tertulis di kitab Arab tentang peta-peta pekayaran pedagang Arab pada masa lalu yang
diajukan H. Agus Salim, juga dapat membanu untuk memperjelas kebenaran sejarah masuknya Islam
pertama ke Indonesia.
6
Ibid
.,hal. 21.
7
Hamka,
Sedjarah Umat Islam
(Jakarta : N.V. Nusantara, 1961) hlm. 660-662.













Job Board
About
Press
Blog
People
Papers
Terms
Privacy
Copyright

 We're Hiring!

 Help Center













Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics

Computer Science
Engineering

Academia © 2016