Interaksi Peradaban Islam dengan Peradab

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Suatu hal yang sangat menarik seperti yang digambarkan selama ini, yakni
Islam memiliki karakteristik global bisa diterima dalam setiap ruang dan waktu.
Namun pada sisi yang lain saat Islam memasuki beberapa kawasan di belahan
dunia maka ia memiliki beberapa corak dan peradaban yang berbeda-beda, hal ini
dikarenakan Islam merupakan agama yang baru bagi masyarakat di belahan dunia
timur, Timur Tengah maupun dunia Barat. Islam datang membawa peradaban
baru kemudian mengadopsi serta memperbaharui peradaban-peradaban yang
sudah ada. Islam sempurna pada saat itu muncul di kawasan Timur Tengah
tepatnya pada kota Makkah.
Pada awal pertumbuhannya, Islam bergerak secara sedikit demi sedikit
mengubah peradaban orang-orang Jahiliyah, tetapi tidak menghapus seluruh
kebudayaannya misalnya, tawaf atau memuliakan Ka’bah yang berada di tengah
kota Makkah. Setelah Islam mempunyai kekuatan yang cukup di Makkah maka
umat Islam mulai menyebarkan agama dan peradabannya ke negara di kawasan
Jazirah Arab, hal itu dilakukan secara bertahap yang membuahkan hasil yang
sangat baik sehingga mendapat tanggapan dari masyarakat yang cukup ramah.
Setelah kurun waktu yang sangat singkat Islam mampu berkembang di

negara-negara kawasan Timur Tengah misalnya, Turki, Iran, berbagai bagian
Afrika dan Asia Tenggara. Islam telah mengubah peradaban dan kebudayaan di
beberapa kawasan tersebut sehingga kawasan-kawasan tersebut memiliki corak
kebudayaan yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan berkembang sampai
sekarang. Semua itu memiliki beberapa aspek pendukung peradaban dan
kebudayaan dari masa ke masa atau abad ke abad sehingga Islam mampu
mempengaruhi dunia sosial, politik, budaya, seni dan sastra.

1

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan peradaban Islam dan peradaban modern?
2) Bagaimana peradaban Islam masuk di dunia Barat?
3) Bagaimana interaksi peradaban Islam terhadap peradaban modern?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1) Mengetahui pengertian peradaban Islam dan peradaban modern.
2) Mengetahui cara masuknya peradaban Islam di dunia Barat.

3) Mengetahui interaksi peradaban Islam terhadap peradaban modern.

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Peradaban Islam dan Peradaban Modern
1. Peradaban Islam
Peradaban Islam adalah peradaban yang bersumber pada ajaran Islam.
Biasanya suatu peradaban itu terefleksi dalam seni sastra, religi, administrasi,
kemajuan teknologi dan politik. Dan peradaban merupakan kelanjutan yang
mengandung kemajuan, dari hasil suatu kebudayaan. Peradaban Islam merupakan
peradaban paling sempurna jika dibandingkan dengan peradaban lainnya. Karena
Islam agama yang bersumber pada Al-Qur’an dan berisi ajaran yang universal dan
internal bagi seluruh umat manusia. Dan kenyataannya secara tidak langsung
Islam telah mengajarkan kepada seluruh umat manusia secara global.
Ciri-ciri peradaban Islam adalah:
 Peradaban itu lahir dengan didasari oleh spirit sumber ajaran Islam, yaitu
Al-Qur’an dan Al-Hadits. Maka segala hasil peradaban umat manusia
lahirnya didorong oleh spirit sumber ajaran Islam.

 Peradaban itu dimunculkan oleh kalangan umat Islam. Maka peradaban
Islam hanya terbatas pada semua hasil kreasi umat Islam dan hanya yang
berada di dalam wilayah Islam.
 Peradaban Islam muncul untuk didedikasikan bagi kepentingan dan
kemaslahatan umat Islam. Maka semua hasil kreasi manusia yang memang
didekasikan bagi kemaslahatan umat Islam, ia adalah peradaban Islam.
2. Peradaban Modern
Peradaban modern (modern civilization), memiliki makna yang berbeda
dengan peradaban Islam. Peradaban modern merupakan gabungan dua kata yakni
”peradaban” (civilization) dan ”modern” (modern). Peradaban, dalam bahasa
Indonesia sering diberi arti yang sama dengan kebudayaan. Kata ”Peradaban”
diartikan sebagai kemajuan (kecerdasan, budaya) lahir batin, hal-hal yang
menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa. Menurut
Dr. Haan – seorang antropolog, peradaban adalah seluruh kehidupan sosial,
3

politik ekonomi dan teknologi. Lain halnya dengan Voltaire, ia memahami bahwa
peradaban adalah gabungan dari semangat dan sikap serta cara-cara yang
menuntun kehidupan sosial dan perilaku masyarakat. Sedangkan kata ”modern”
(berasal dari bahasa Inggris, modern) berarti: (1) terbaru; mutakhir dan (2) sikap

dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Machasin
memahami bahwa makna modern dalam kamus bahasa Inggris memberikan
makna yang lain dari makna yang ada dalam bahasa Indonesia dan ternyata bahwa
kata ini berasal dari bahasa latin modernus, bentuk ajektif dari kata modo yang
berarti baru saja, sebentar ini (just now), kata modo ini adalah bentuk ablatif dari
kata modus yang berarti ”alat, dari sini/sekarang, dengan alat, baru saja.
Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa peradaban
modern adalah semangat dan sikap serta cara-cara yang menuntun kehidupan
sosial dan perilaku masyarakat menuju kepada kemajuan (kecerdasan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan) lahir batin dan melahirkan sikap, cara berpikir dan
bertindak sesuai dengan tuntutan zaman atau masa kini.
B. Masuknya Islam di Dunia Barat
Dalam beberapa literatur diungkapkan bahwa proses masuknya peradaban
Islam di Eropa melaui empat cara sebagai berikut:
a) Andalusia (Spanyol)
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M. Melaui jalur Afrika
Utara. Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/Asbania,
kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari
perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia.
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat

dikatakan pAling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka
adalah Tharif bin MAlik, Tharik bin Ziyad, dan Musa bin Nusair. Tharif dapat
disebut sebagai perintis dan penyelidik, sedangkan Musa sebagai pengirim
pasukan, sementAra Thariq bin Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk
Spanyol karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata, yaitu sebanyak
12.000 pasukan dan berhasil menaklukkan Spanyol pada tahun 92 H atau 711 M.

4

Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq bin Ziyad membuka jalan
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Gelombang perluasan wilayah
berikutnya muncul pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Al-Aziz
tahun 99 H/717 M., dengan sasarannya menguasai daerah sekitar pegunungan
Pyrenia dan Prancis Selatan. Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum
muslimin yang geraknya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah
menjangkau seluruh Spanyol dan melebar jauh ke Prancis Tengah dan bagianbagian penting dari Italia.
Menurut Dr. Badri Yatim, sejarah panjang Islam di Andalusia dapat dibagi
dalam enam periode:1
 Periode Pertama (711-755 M)
Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah

Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik
negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, berbagai gangguan masih terjadi.
Gangguan yang datang dari dalam yaitu berupa perselisihan di antara elit
penguasa. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di
Damaskus dan gubernur Afrika Utara di Kairawan. Adapun gangguan dari luar
yaitu datangnya dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang tinggal di daerah
pegunungan.
 Periode Kedua (755-912 M)
Periode ini Spanyol berada di bawah pemerintahan khalifah Abbasiyah di
Baghdad. Abdurrahman ad-Dakhil berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di
Spanyol.
Saat periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan baik
dalam bidang politik maupun peradaban. Abdurrahman ad-Dakhil mendirikan
Masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.
 Periode Ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III
sampai munculnya “raja-raja kelompok”. Spanyol diperintah oleh penguasa
1 Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafido
Persada, 2000, hlm. 93.


5

dengan gelar khalifah. Pada periode ini umat Islam di Spanyol mencapai puncak
kemajuan dan kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman
an-Nashir mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki ratusan
buku. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran
yang tinggi.
 Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil
yang berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan Spanyol terpecah menjadi 30 negara
kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan yang berpusat di suatu kota
seperti Sevilla, Cordova, Toledo dan sebagainya. Pada periode ini umat Islam di
Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Namun kehidupan intelektual terus
berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan
untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana yang lain.
 Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa
negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yakni kekuasaan Dinasti
Murabithun (1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Pada tahun
1062 M Dinasti Murabithun berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang perpusat di

Marakesy. Dan akhirnya dapat memasuki Spanyol dan menguasainya. Pada
periode ini, kekuasaan Islam Spanyol mengalami kemuduran, beberapa wilayah
Islam dikuasai oleh kaum Kristen. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan
penguasa Kristen dan Sevilla jatuh tahun 1248 M.
 Periode Keenam (1248-1492 M)
Periode ini Islam hanya berkuasa di Granada di bawah Dinasti Ahmar.
Peradaban kembali mengalami kemajuan. Namun pada periode ini kekuasaan
Islam berakhir di Spanyol pada tahun 1492 M.
b) Sisilia
Dunia Kristen Latin ini merasakan pengaruh muslim melaui Sisilia. Serangan
pertama ke Sisilia tahun 652 M, ketika kota Siracusa dimasuki dan kekuasaannya
tenggelam saat itu juga. Pada tahun 831 M, kota Palermo dapat dikuasai umat
Islam. Penaklukan daerah Italia terus berlangsung hingga mencapai antiklimaks

6

pada abad ke-9 yaitu pada tahun 871 M, saat kota Bari direbut kembali oleh
pasukan Kristen dan menjadi pertanda berakhirnya kekuasaan muslim atas Italia
dan Eropa Tengah.
Munculnya bangsa Norman yang dipimpin oleh Roger pada tahun 1060 M,

hingga tahun 1091 M, telah berhasil menaklukkan seluruh kekuatan Islam dan
Bizantium di Sisilia dan mengadopsi peradaban Islam dalam kekuasaan mereka,
baik dalam bidang sastra, seni, industri dan bidang-bidang yang lain.
Dengan demikian, kehadiran orang-orang Arab di Spanyol dan Sisilia secara
perlahan menjadi jalur masuk ke Eropa Barat, meskipun Eropa Barat telat
menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, akan tetapi penduduknya lebih
banyak mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang
Bizantium.
c) Kedatangan orang-orang salib di Timur Islam
Invasi atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir
di daerah pinggiran Kristen Latin. Namun demikian, invasi tersebut memunculkan
reaksi gerakan perang salib pada abad ke-11. Selama perang salib ini telah
mengakibatkan terjadinya tukar-menukar pengaruh budaya di antara mereka, atau
lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam.
Selanjutnya orang-orang salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang
cukup lama sejak abad 5 H sampai 7 H (abad 12 sampai 17 M). Karenanya terjadi
hubungan yang intensif dengan seluruh peradaban Islam yang mengagumkan
mereka. Walaupun peperangan terus terjadi antara mereka dan kaum muslimin,
akan tetapi para cendekiawan mereka tidak menutup diri untuk mengambil
seluruh peradaban Islam yang disaksikannya.

d) Pertukaran perniagaan antara Timur dan Barat
Peristiwa ini terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan
menjadikan Mesir sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu
penyerangan Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di
era dinasti Mamalik sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun.
Mesir telah membantu kemajuan peradaban di Eropa, adapun kota-kota di
Eropa seperti: Pisa, Genova, Venezis, Napoli, Firenze memiliki hubungan dagang

7

dengan Mesir. Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau
yang dikenal dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di
Eropa.
C. Interaksi Peradaban Islam dengan Peradaban Modern
Kontak antara dunia Islam dengan dunia Barat terjadi sejak awal lahirnya
agama Islam sekitar abad XV M. Hal ini ditandai dengan ekspansi yang dilakukan
oleh umat Islam dan dapat merebut wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan Romawi
pada masa itu, seperti Syam (Siria, Palestina) dan Mesir. Ekspansi umat Islam ini
terjadi sejak pemerintahan khalifah Umar bin Khattab. Pada masa pemerintahan
Usman bin Affan pada paruh kedua, ekspansi umat Islam sempat terhenti. Hal ini

terjadi sebagai akibat daripada konflik-konflik yang terjadi dalam wilayah
pemerintahan masa itu. Maka perluasan wilayah Islam terhenti baik pada masa
pemerintahan Usman bin Affan maupun pada masa pemerintahan Ali bin Abi
Thalib.
Ekspansi kembali terjadi ketika Daulah Bani Umayyah berkuasa dan dapat
menguasai wilayah-wilayah dan masuk dalam wilayah kekuasan umat Islam,
seperti Afrika Utara, Andalusia (Spanyol), Kaukasus, dan Antolia. Kekuasaan
Islam, di samping Afrika dan Eropa juga Asia. Ekspansi ke wilayah Timur melaui
Sungai Oxus. Perluasan wilayah ke Eropa melaui jalur Utara terhenti ketika
pengepungan kota Bizantium gagal. Pengepungan ini berlangusng selam satu
tahun, yaitu dari tahun Agustus 716-September 717 M. Pengepungan yang cukup
lama ini tidak mampu menjatuhkan kota Bizantium (Tanduk Emas atau Golden
Horn). Hal ini dapat digagalkan dengan menaruh rantai besar di dalam laut.
Sekalipun ekspansi ke Eropa melaui jalur Utara gagal, namun demikian,
ekspansi ke arah Barat melaui Afrika Utara berhasil memasuki Eropa khususnya
wilayah Spanyol. Penaklukkan Spanyol dilakukan pada masa Daulah Bani
Umayyah di bawah pemerintahan Al-WAlid (705-715 M). Sebelum menaklukkan
Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara. Afrika Utara merupakan pintu
gerbang untuk memasuki Eropa, khususnya wilayah Spanyol.

8

Dengan masuknya Islam ke Spanyol merubah tatanan baru dan pencerahan
terhadap bangsa Eropa dengan sebuah peradaban baru yakni peradaban Islam
yang dibawa oleh bangsa Arab dan masuk melaui Spanyol. Karenanya, sulit
dipungkiri kemajuan Eropa tidak bisa dilepaskan dari pemerintah Islam di
Spanyol.
Montgemaary Watt menyebutkan bahwa pengaruh kebudayaan Islam atas
Barat dengan tiga hal; Pertama, sumbangan orang Arab ke Barat tidak diragukan
lagi terutama dalam hal-hal yang menyokong perbaikan tingkat kehidupan dan
memperkokoh basis materialnya. Kedua, sebagian besar orang Eropa kurang
menyadari pengaruh orang Arab dan karakter Islam yang mereka ambil dan
ketiga, kesastraan orang-orang Arab dan yang menyertainya telah merangsang
tumbuhnya imajinasi Eropa dan kejeniusan politik orang Romawi.2
Keterpengaruhan Eropa pada peradaban Islam, bukan saja pada bidang ilmu
pengetahuan akan tetapi juga semangat untuk hidup, sehingga keterpengaruhan itu
bersifat menyeluruh. Reformasi gereja, pembangkangan terhadap kaum feodal
yang zalim, sistem pendidikan sastra, arsitektur adalah akibat terpengaruhnya
pada peradaban Islam. Menurut M. Qutub, Toga dalam wisuda itu adalah meniru
dari kopiah yang digunakan oleh pelajar Islam yang telah lulus dari universitas
Islam.3
Di antara bukti-bukti pengaruh Islam di dunia Barat dapat diklasifikasi dalam
beberapa bidang sebagai berikut:
1. Intelektual
Penerjemahan-penerjemahan yang dilakukan oleh umat Islam dari berbagai
bahasa terkait dengan filsafat dan ilmu-ilmu yang lain mengantarkan umat Islam
mencapai puncak kejayaannya. Dari produk terjemahan yang kemudian
diintegrasikan dengan teks-teks Al-Qur’an dan Hadist serta logika, pencapaian di
bidang keilmuan sampai pada puncaknya. Di antara yang cukup terkenal dengan
produk

terjemahannya

itu

adalah

Yahya

ibn

Al-Bitriq

yang

banyak

2 W. MoitgemAry Watt, Islam dan Peradaban Dunia (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka, 1997), hlm.. 42.
3Abdul
Gafar,
Pengaruh
Peradaban
Islam
di
Dunia
Barat,
http://iajmiaqilah.blogspot.com/2014/01/peigaruh-peradabai-islam-di-duiiaBarat.html (13 Desember 2014).

9

menerjemahkan buku-buku kedokteran pemikir Yunani, seperti Kitab AlHayawan (buku tentang makhluk hidup) dan Timaeus karya Plato. Al-Hajjaj ibn
Matar yang hidup pada masa pemerintahan Al-Ma’mun dan telah menerjemahkan
buku Euklids ke dalam bahasa Arab serta menafsirkan buku Al-Majisti karya
Ptolemaeus. Abdul Al-Masih ibn Na‘imah Al-Himsi yang menerjemahkan buku
Sophistica karya Aristoteles. Yuhana ibn Masawaih seorang dokter pandai dari
Jundisapur yang kemudian diangkat oleh khalifah Al-Ma’mun sebagai kepala
perpustakaan bait Al-hikmah, banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran
klasik. Seorang penerjemah yang sangat terkenal karena banyak terjemahan yang
dilahirkannya adalah Hunain bin Ishaq Al-Abadi yang merupakan seorang Kristen
Nestorian.
2. Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian
dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang
dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap
filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama
pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd AlRahman (832-886 M). Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol
adalah Abu Bakr Muhammad ibn Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn
Bajjah. Tokoh utama yang kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail. Bagian akhir abad
ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di
gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Rusyd dari Cordova. Pada abad ke-12
diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai kedokteran.
Pada akhir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih
luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.
3. Sains
Sains yang terdiri dari ilmu-ilmu kedokteran, fisika, matematika, astronomi,
kimia, botani, zoologi, geologi, ilmu obat-obatan, juga berkembang dengan baik.
Beberapa tokoh sains dalam bidang obat-obatan, yaitu Ahmad bin Iyas, Ibnu

10

Juljul, Ibnu Hazm, Ibnu Abdurrahman bin Syuhaid. Di bidang kedokteran, yaitu
Ummul Hasan binti Abi Ja’far.4
Abbas bin Farna termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia orang yang
pertama kali menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim bin Yahya AlNaqqas terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya
gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat
teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintangbintang. Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian Barat
melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia menulis tentang
negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Batutah dari Tangier
mencapai Samudra Pasai dan Cina. Ibn Khaldun menyusun riwayat Granada,
sedangkan Ibn Khaldun dari Tum adalah perumus filsafat sejarah. Semua
sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol yang kemudian pindah ke Afrika.
4. Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan
dengan tokohnya Al-Hasan bin Nafi‘ yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diadakan
pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia
juga terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada
anak-anaknya, baik pria maupun perempuan, dan juga kepada budak-budak,
sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
5. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Di antara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan
berbicara maupun tata bahasa yaitu Ibn Sayyidih, Ibn Malik pengarang Alfiyah,
Ibn Haruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan bin Usfur, dan Abu
Hayyan Al-Garnati.
6. Bidang Kesehatan
Pada akhir abad ke-7 M. Khalid bin Yazid (cucu pertama dari khalifah Bani
Umayyah) merupakan yang pertama dalam sejarah kekhalifahan umat Islam yang
4 Drs. Samsul Muiir Amii, M.A., Sejarah Peradaban Islam, JakArta:
Amzah,2010, hlm. 173.

11

belajar ilmu kesehatan kepada John (seorang ahli bahasa dari Alexandria) dan
beliau juga belajar kimia kepada Marrinos dari Yunani. Ahad ibn Ibas dari
Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umi Al-Hasan bint Abi Ja‘far dan
saudara perempuan Al-Hafidzh adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan
wanita.
Cordoba sebagai salah satu pusat aktivitas medis telah melahirkan beberapa
ilmuwan terkemuka. Di antara ilmuwan yang telah banyak jasanya terhadap
perkembangan ilmu medis Islam ialah Ibnu Rusyd yang telah menghasilkan karya
besar kitab Al- Kulliyyat fi Al-Tibb (tentang filsafat ilmu kedokteran), suatu kitab
referensi yang di pakai selama berabad-abad di Eropa, di bidang obat-obatan di
kenal nama-nama sebagai Abu Ja'far Ahmad bin Muhammad Al-Gafiqi dengan
karyanya Al-‘Adawiah Al-Mufradat (uraian tentang berbagai macam obat).
Salah satu bukti pengaruh ilmu kesehatan dapat dilihat dari ketergantungan
Eropa yang terus-menerus kepada kedokteran Arab hingga abad ke-15 dan ke-16
ditunjukkan dengan daftar buku yang dicetak. Dari semua daftar itu, buku pertama
adalah komentar Ferrari da Grado, seorang guru besar di Pavia, atas bagian dari
Continens, ensiklopedi besar karangan Al-Razi. Karangan Ibnu Sina, Canon
dicetak pada tahun 1473, lalu pada tahun 1475. Dan sudah pada cetakannya yang
ketiga bahkan sebelum karya Galen dicetak. Dalam karya Ferrari de Gardo,
misalnya; Ibnu Sina dikutip lebih dari 3000 kAli, Al-Razi dan Galen masingmasing seribu kali, sedang Hippocrates hanya seratus kali. Dengan demikian,
kedokteran Eropa abad ke-15 dan ke-16 masih merupakan kedokteran yang
sedikit lebih luas dari sekedar kepanjangan kedokteran Arab.
Hingga tahun 1500, buku ini sudah dipublikasikan dalam cetakan yang
keenam belas. Karena masih terus digunakan hingga tahun 1650, buku itu
dipandang sebagai karya dalam bidang kedokteran yang paling banyak dipelajari
sepanjang sejarah. Buku ini diikuti oleh karya-karya terjemahan dari bahasa Arab
lainnya, termasuk beberapa karangan Al-Razi, Ibnu Rusyd, Hunain bin Ishaq dan
Haly ‘Abbas.
7. Bidang Ilmu Pelayaran

12

Tak dapat diragukan lagi bahwa Eropa telah meniru beberapa teknik
mengemudi kapal dari orang-orang Arab. Pelaut-pelaut Eropa banyak dibimbing
oleh bangsa Arab atau oleh ilmu pelayaran Arab. Mereka menggunakan semua
atau sebagian dari peralatan-peralatan dan peta-peta milik pelaut-pelaut muslim.
Sebagai contoh Ibn Majid yang menjadi nakhoda dari kapal Vasco Da Gama.
8. Bidang Sejarah
Penelusuran pengaruh sejarah dapat terlihat dari kajian-kajian sejarah di
Spanyol yang dipengaruhi oleh kajian-kajian Arab yang mendahuluinya. Mereka
mengumpulkan catatan-catatan sejarah untuk mengetahui asal-usul mereka. Ini
dilakukan terutama oleh golongan Mozarabes yaitu orang-orang Spanyol yang
tetap memeluk Kristen.
9. Bidang Geografi
Minat yang diperlihatkan orang-orang Arab pada geografi sebagian besar disebabkan
oleh kondisi lingkungan mereka. Mereka hidup dalam lingkungan yang mengharuskan
mereka mengenal sebaik-baiknya kosmografinya. Geografi menduduki tempat pertama di
antara ilmu-ilmu yang menarik minat orang Arab dan orang-orang Islam.
Salah satu ahli geografi Arab adalah Al-Hasan Ibn Muhammad Al-Wazzan AlZayyati. Ia menulis buku Deskripsi Afrika yang memaparkan panjang lebar geografi
belahan Utara Afrika dan menerjemahkannya sendiri ke dalam bahasa Italia.
Orang-orang Arab telah memberikan sumbangan besar dalam gerakan penjelajahan
Barat. Penjelahan itu tidak akan dilakukan seandainya Barat tidak bertemu dengan
tulisan-tulisan dan buku Arab.

10. Bidang Tafsir dan Fiqh
Salah satu mufasir yang terkenal dari Andalusia adalah Al-Qurtubi. Karyanya
dalam bidang tafsir adalah Al-Jami’u li Ahkam Al-Quran, kitab tafsir yang terdiri
20 jilid ini dikenal dengan nama Tafsir Al-Qurtubi.
Dalam bidang fiqh, Spanyol Islam menganut Mazhab Maliki. Yang
memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad bin Abd Ar-Rahman. Perkembangan
selanjutnya ditentukan oleh Ibnu Yahya. Ahli fiqh lainnya adalah Abu Bakar bin
Al-Quthiyah, Muniz bin Sa’id Al-Baluthi, Ibnu Rusyd, Asy-Syatibi, dan Ibnu
Hazm.
11. Kemegahan Fisik
13

Sudah menjadi konsekuensi logis dari sebuah kemajuan keilmuan adalah
pesatnya pembangunan fisik yang disertai dengan nuansa-nuansa arsitektur yang
megah, baik di bidang laboratorium, istana, tempat ibadah, perpustakaan maupun
terkait dengan pertanian. Orang-orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk
tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat
untuk konservasi. Pengaturan hidrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda
air asal Persia yang dinamakan na’urah (Spanyol Noria).
Namun pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan
gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, tamantaman. Di antara pembangunan yang megah adalah masjid Cordova yang di
bangun pada masa Abd Al-Rahman Al-Dakhili, kota Al-Zahra, kota termegah
yang dibangun oleh Abd Al-Rahman III dan kota Granada yang cantik dan megah
dengan istana Al-Hamra’ yang sangat terkenal di dunia, Istana Ja’fariyah di
Saragosa, tembok Toledo, istana Al-Makmun dan mesjid Seville. Cordoba juga
terkenal dengan universitasnya, yaitu Universitas megah Cordoba yang dibangun
oleh Al-Haqam II ‘Abd Al-Rahman III (961- 976).
Bait Al-Hikmah yang didirikan oleh khalifah Al-Ma’mun berisi para
penerjemah yang terdiri dari orang Yahudi, Kristen dan para penyembah bintang.
Selain Bait Al-Hikmah, pada awal 750 M Harun Al-Rasyid mendirikan
Observatorium di Damaskus yang di dalamnya banyak ahli astronom Islam yang
mengadakan penelitian di bidang astronomi sehingga lahirlah para astronom Islam
seperti Al-Fargani (850 M), Ibnu Yunis (1009 M) dari Kairo, Al-Zarkali (10291087 M) dari Kordoba.
Pembangunan irigasi yang baik memacu produksi yang baik pula sehingga
mereka dapat membangun kebun tebu, kapas, padi, jeruk, anggur, dan sebagainya.
Karena kemajuaan ekonomi, Spanyol mampu membangun beberapa kota yang
megah dan mempunyai banyak bangunan menumental.
Walaupun akhirnya Islam terusir dari wilayah Barat dengan cara yang sangat
kejam, tetapi Islam telah membidangi gerakan kebangkitan di Eropa, gerakan
kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik padan abad 14 M yang bermula

14

di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M
dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke 18 M.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Peradaban Islam masuk di Eropa dengan empat cara yaitu saluran peradaban
Islam yang mempengaruhi Eropa melaui Spanyol, Sisilia, orang-orang Salib di
Timur Islam maupun pertukaran perniagaan antara Barat dan Timur, akan
tetapi saluran yang terpenting dalam hal ini adalah Spanyol Islam. Spanyol
merupakan tempat yang paling utama bagi Barat menyerap peradaban Islam,
baik dalam hubungan politik, sosial, ekonomi maupun peradaban antarnegara.
 Interaksi peradaban Islam dengan peradaban modern salah satunya dapat kita
lihat dari segi arsitekturnya, arsitektur Arab Islam telah menyumbangkan
warisan seni berupa gaya-gaya yang tidak dikenal sebelumnya, seperti yang
terlihat pada arsitektur mesjid, makam-makam, dan sekolah-sekolah.
Timbulnya arsitektur Islam itu seiring dengan berdirinya kota-kota baru, akibat
penaklukan-penaklukan yang dilakukan bangsa Arab dan perluasan Islam.
Gerakan arsitektur ini segera dibarengi dengan kemajuan dalam bidang
kerajinan dan industri. Selain itu, juga di bidang kesehatan, filsafat, bahasa dan
sastra, seni dan musik, ilmu pelayaran, ilmu geografi, ilmu sejarah, serta tafsir
dan fiqh.
B. Saran
Adapun saran yang mampu penulis berikan sebagai berikut:

15

 Sebagai kaum intelektual, kita harus lebih menggali dan mempelajari tentang
peradaban Islam.
 Peradaban Islam telah banyak mempengaruhi peradaban modern, hendaknya
kita harus lebih menghargai semua sumbangsi yang telah Islam berikan pada
kehidupan kita.
 Tetap bersyukur kepada Allah SWT. atas nikmat yang telah diberikan-Nya
melaui para ilmuwan bangsa Arab (Islam).

16

DAFTAR PUSTAKA

Gaffar,

Abdul.

Pengaruh

Peradaban

Islam

di

Dunia

Barat,

http://najmiaqilah.blogspot.com/2014/01/pengaruh-peradaban-islam-didunia-Barat.html . 2013. (diakses pada 13 Desember 2014).
Karim, M. Abdul. 2014. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Jogjakarta:
Pustaka Book Publisher.
Munir Amin, M.A., Drs Samsul. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amrah.
Sunanto, Prof. Dr. Hj. Musyawirah. 2003. Sejarah Islam Klasik. Bogor: Kencana.
Watt, W. Moitgemary. 1997. Islam dan Peradaban Dunia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Yatim, M.A., Dr. Badri. 2000. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:
Raja Grafido Persada.

17