PROPOSAL USAHA KWU contoh Indonesia

PROPOSAL USAHA
LAUNDRY BAG

Oleh :
Cokorda Istri Ambidika
01 / XII.IIS
SMA Negeri 1 Gianyar

2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyusun proposal ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam proposal ini saya membahas
mengenai tugas Ujian Praktik Kewirausahaan yang bermaksud untuk membuat
kerajinan “Laundry Bag dari Kain Perca”.
Proposal ini dibuat dengan berbagai bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan proposal
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
proposal ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Gianyar, 21 Februari 2017

Penulis

BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN

1.1

Deskripsi Umum
AMBA HANDICRAFT merupakan suatu kegiatan usaha yang
bergerak di bidang kerajinan tangan, khususnya berkaitan dengan tekstil.
Amba Handicraft terbentuk untuk berwirausaha dan implementasi dari

mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di sekolah, khususnya tingkat
SMA.
Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi tugas ujian praktik
prakarya dan kewirausahaan dan melatih kemampuan siswa dalam bidang
kewirausahan.

1.2

Visi, Misi, dan Tujuan
VISI
MISI
TUJUAN

1.3

Jenis Usaha
AMBA HANDICRAFT bergerak di bidang kerajinan tangan,
yaitu pembuatan kerajinan limbah tekstil dan dibuat dengan tangan. Saya
memilih usaha di bidang kerajinan tekstil karena usaha ini disesuaikan
dengan kebutuhan, ketersediaan bahan baku, dan skill yang saya miliki dan

faktor pendukung yang memadai untuk mengembangkan usaha ini.
Saya berkeinginan untuk membuat suatu usaha di bidang kerajinan
tangan dari limbah tekstil, dengan jenis kerajinan yaitu produk-produk
properti dan penghias rumah yang memiliki nilai hias dan nilai fungsional,
seperti bantal sofa, laundry bag, tirai, keset kaki dari benang wol, dan

taplak meja. Semua produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik
dan desain yang unik.
Saya yakin usaha ini akan berkembang dengan baik karena saya
sudah menjalin kerja sama dengan beberapa toko kerajinan tangan, toko
oleh-oleh, agen-agen, dan membuka tempat penjualan sendiri

1.4

Produk yang Dihasilkan
Produk yang saya hasilkan berasal dari limbah tekstil, umumnya
berupa kain perca yang diolah secara manual dengan tangan sehingga
menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai keunikan tersendiri. Saat
ini saya telah berhasil mengembangkan produk-produk properti dan
penghias rumah, seperti bantal sofa, taplak meja, keset kaki, dan laundry

bag.
Untuk kedepannya saya berkeinginan untuk mengembangkan
usaha ini sehingga bisa menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk
usaha kecil dan menengah, seperti suvenir, produk sampingan, dan
lainnya.

BAB II
PASAR DAN PEMASARAN

2.1

Gambaran Lingkungan Usaha
Di Gianyar jenis usaha di bidang kerajinan khususnya kerajinan
tangan memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Bali merupakan pulau
yang terkenal akan keindahan alam dan tradisi budayanya. Usaha-usaha
yang menjual pariwisata ini umumnya bersifat sangat menjanjikan.
Gianyar adalah kabupaten di Bali yang terkenal dengan seninya, salah satu
tempat yang terkenal di Gianyar dan menjadi pusat perhatian wisatawan
adalah kawasan Ubud dan Pasar Seni Sukawati, dimana banyak sekali
dapat ditemukan penjual oleh-oleh dan kerajinan tangan dengan harga

yang terjangkau.
Usaha kecil dan menengah yang ada di Gianyar juga telah
menyadari potensi ini, sehingga di Gianyar banyak sekali dapat
ditempukan pengerajin dan pengusaha di sektor ini. Dengan berbagai
pelatihan masyarakat juga dapat dikembangkan untuk berwirausaha.

2.2

Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang telah lebih dahulu berada
di pasaran dan bergerak di bidang yang sama memang sudah cukup
banyak. Akan tetapi saya sudah menyiasatinya dengan memuncukan
inovasi yang berbeda dari produk-produk yang sudah ada. Yaitu, dengan
inovasi bentuk dan ukuran yang lebih beragam, banyak pilihan motif dan
warna, serta penambahan dekorasi yang membuat produk lebih menarik.
Dengan ini saya yakin produk yang saya miliki akan mampu bersaing dan
laku dipasaran.

2.3


Rencana Pemasaran
Dengan usaha kerajinan tangan ini yang sudah mampu memiliki
beberapa pelanggan tetap, maka saya akan berusaha menambah
pemasarannya dengan membuat brosur info produk, perluasan usaha
melalui toko-toko virtual di internet dan media sosial, pemberian promo
dan harga yang menarik, serta pemberian endorse dan pengadaan
testimoni. Dengan langkah-langkah tersebut saya yakn bahwa produk ini
akan memiliki pangsa pasar yang lebih luas dan konsumen yang lebih
beragam.

BAB III
ASPEK PRODUKSI

3.1

Deskripsi Lokasi Usaha
Lokasi usaha merupakan salah satu faktor usaha yang penting,
karena menentukan laku atau tidaknya jasa atau barang yang akan dijual.
Usaha “AMBA HANDICRAFT” berlokasi di salah satu ruko di Gianyar.
Alasan pemilihan lokasi usaha ini dengan mempertimbangkan faktor

ekonomis. Dilihat dari segi ekonomi, Gianyar merupakan pusat dari
Kabupaten Gianyar sendiri sehingga aksesabilitasnya cukup mudah diraih
dan dihubungkan dengan berbagai daerah. Ruko yang digunakan sebagai
tempat usaha terletak di daerah yang strategis dan banyak orang yang
berlalu lalang, sehingga keberadaan rukonya mudah dicermati. Selain itu
pelanggan akan lebih mudah mencari transportasi karena tempatnya
dengan dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau masyarakat.
Akan tetapi sebagai percobaan pertama, saya melaksanakan
kegiatan usaha ini dalam mengikuti Ujian Praktik Kewirausahaan di SMA
Negeri 1 Gianyar, Jl. Ratna No. 1, Gianyar.

3.2

Fasilitas dan Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini saya menggunakan beberapa fasilitas,
yaitu sebagai berikut.

1
2
3

4
5

Peralatan
Gunting
Kertas karton
Jarum jahit
Jarum pentul
Pensil
Jumlah

Jumlah
1 buah
1 lembar
1 set
1 set
1 batang

Harga
Rp. 5.000,00

Rp. 1.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 12.000,00

3.3

Kebutuhan Bahan Baku
Bahan baku yang saya gunakan untuk satu buah produk adalah
sebagai berikut.

1.
2.
3.
4.
5.

Bahan
Kain katun

Kain blacu
Benang jahit
Tali kur
Kancing baju
Jumlah

Jumlah
1 meter
1 meter
1 gulung
1 meter
4 buah

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.


Harga
25.000,00
10.000,00
1.000,00
3.000,00
1.000,00
40.000,00

Bahan yang digunakan adalah kain katun yang banyak beredar
dipasaran, sehingga bahan tersebut mudah untuk dicari. Selain mudah
dicari, bahan tersebut memiliki warna yang bervariasi.
Berikut merupakan jenis kebutuhan bahan yang digunakan dalam
proses pembuatan produk AMBA HANDICRAFT :
a.

Kebutuhan bahan baku : kain katun dan kain blacu.

b.

Kebutuhan bahan pembantu : tali kur.

c.

Kebutuhan bahan pelengkap : benang jahit.
Produk kerajinan dari “AMBA HANDICRAFT” memperlihatkan

keindahan dan keunikan bentuk, warna, maupun tekstur dari bahan itu
sendiri. Sebuah produk fashion pada umumnya terdiri atas bahan utama
dan bahan pendukung. Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik,
sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk konstruksi. Bahan utama
produk kerajinan “AMBA HANDICRAFT” adalah kain blacu dan kain
katu, sementara bahan pendukungnya adalah tali kur.

3.4

Kebutuhan Tenaga Kerja

Usaha industri kerajinan tangan “AMBA HANDICRAFT” ini
merupakan usaha home industry yang dikelola sendiri oleh saya selaku
pemilik dan pengerajin, sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk
pemberian gaji karyawan.
Untuk kedepannya usaha home industry ini akan dikembangkan
menjadi skala yang lebih besar sehingga diperlukan penambahan jumlah
karyawan untuk menjangkau pangsa pasar lebih luas, sehingga dibutuhkan
juga penambahan agen-agen pemasaran.

3.5

Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan cukup rumit, karena membuat
produk kerajinan manual dengan tangan. Tahapan produksi terbagi atas :
1. Pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap
diproduksi.
2. Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk
dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat.
3. Perakitan
Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas
beberapa bagian.
4. Finishing
Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk
tersebut dimasukkan ke dalam kemasan.

Proses pembuatan Laundry Bag :
1. Buat pola di kertas karton berbentuk persegi panjang berukuran 40x50
cm, kemudian gunting
2. Lapisi kain katun dengan kain blacu (untuk lapisan bagian dalam),
semati dengan jarum pentul.

3. Letaknya pola di atas kain, lalu gambari kain mengikuti pola dengan
memberi tambahan margin 3 cm di setiap sisi, lalu gunting.
4. Lalukan hal yang sama untuk sisi satunya lagi.
5. Lipat sisi bagian atas sepanjang 3 cm, jahit. Lakukan untuk kedua
bagian kain.
6. Satukan kedua bagian (depan dan belakang) dengan sisi kain blacu
pada bagian luar. Jahit sisi bawah, kiri, dan kanan dengan menyisakan
lubang selebar 5 cm di bagian kiri atas dan kanan atas (dibawah
bagian yang telah dijahit)
7. Buat garis diagonal sepanjang 10 cm di kedua pojok bawah kantung,
lalu jahit. Potong sisa kain yang tidak diperlukan.
8. Gunting dan rapikan potongan-potongan yang tidak diperlukan.
9. Balik kain sehingga kain blacu berada di bagian dalam.
10. Pasang kancing pada sisi ujung lubang sebagai hiasan.
11. Masukkan tali ke bagian lubang tadi dengan menggunakan bantuan
peniti. Tarik tali sehingga bagian atas terlihat menyerut. Selesai.

3.6

Kapasitas Produksi
Produk kerajinan “AMBA HANDICRAFT” dalam membuat satu
produk kerajinan dilakukan oleh satu orang yaitu pemiliki sekaligus
pengrajin agar menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Karena
jika satu produk dilakukan oleh banyak orang dikhawatirkan hasil setiap
orang berbeda, sehingga hasil produk kualitasnya kurang baik. Produk
kerajinan hanya dikerjakan oleh satu orang tenaga kerja.

3.7

Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan
baku, tenaga kerja dan biaya lain yang disebut overhead. Biaya produksi
juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai
ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuain kesepakatan antara pekerja.

Biaya Produksi
Nama Produk

: Laundry Bag

Waktu Produksi

: 1 Bulan

Jumlah Produk yang dihasilkan

: 10 Buah

BAHAN BAKU
Kain katun
Kain blacu
Tali kur
Benang jahit
Kancing baju
OVERHEAD
Biaya angkut
Gunting
Karton
Pensil
Jarum jahit
Jarum pentul

HPP=

JUMLA

HARGA

H

SATUAN

10 meter
10 meter
10 meter
1 gulung
1 bungkus
1 kali
1 buah
1 lembar
1 buah
1 set
1 set
TOTAL BIAYA

BIAYA

Rp. 25.000,00
Rp. 15.000,00
Rp. 3.000,00
Rp. 1.000,00
Rp. 5.000,00

Rp. 250.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 30.000,00
Rp.
1.000,00
Rp.
5.000,00

Rp. 25.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 1.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 2.000,00

Rp. 25.000,00
Rp.
5.000,00
Rp.
1.000,00
Rp.
2.000,00
Rp.
2.000,00
Rp.
2.000,00
Rp. 473.000,00

BIAYA PRODUKSI
473 .000
= Rp. 47.300,00
JUMLAH PRODUK =
10

=> Rp. 47.500,00 /produk
Keuntungan yang ingin diperoleh :
10
10% = 100 x Rp. 47.500,00 = Rp. 4.750,00 /produk
=> Rp. 5.000,00 /produk
Harga jual :
HPP + Keuntungan = Rp. 47.500,00 + Rp. 5.000,00
= Rp. 52.500,00 /produk

BAB IV

ASPEK KEUANGAN

4.1

Biaya Pemasaran, Administrasi, dan Umum
Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
aktivitas kegiatan pemasaran produk sedangkan biaya administrasi dan
umum adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Berikut rincian mengenai biaya pemasaran, administrasi dan umum
dalam Usaha “AMBA HANDICRAFT”.

No. Keterangan Biaya-biaya
1.

2.

Biaya Pengadaan Barang
-

Kain Katun

250.000

-

Kain Blacu

150.000

-

Tali Kur

-

Benang Jahit

- Kancing Baju
Biaya Pemasaran
-

Biaya Promosi

30.000
1.000
5.000
100.000
25.000

3.

- Biaya Distribusi
Biaya Administrasi

50.000

4.

- Biaya Alat Tulis dan Kantor
Biaya Pelayanan
-

Nota

TOTAL BIAYA

4.2

Total Biaya (Rp.)

Sumber Pembiayaan dan Penggunaan Dana

50.000
661.000

Dalam menjalankan usaha “AMBA HANDICRAFT” perlu
mempertimbangkan banyak hal salah satunya adalah pertimbangan
mengenai sumber pembiayaan dan penggunaan dana yang diperlukan.
Sumber pembiayaan dana dapat diartikan sebagai modal bersih
yang dikeluarkan dalam membuka suatu usaha sedangkan penggunaan
dana adalah semua modal usaha yang dikeluarkan atau digunakan dalam
aktivitas usaha “AMBA HANDICRAFT”
Sumber pembiayaan dana dalam saha “AMBA HANDICRAFT”
berasal dari sumber intern dan sumber ekstern.
 Sumber pembiayaan dana intern dan ekstern
Sumber Pembiayaan Intern
Pembiayaan ini diperoleh dari modal pribadi sebesar Rp. 3.000.000,Sumber Pembiayaan Ekstern
Untuk sementara ini usaha ini belum membutuhkan pembiayaan
ekstern karena pembiayaan internal sudah mencukupi. Namun
kedepannya saya berharap mendapat dana dari para investor yang
peduli dan mau mengembangkan usaha “AMBA HANDICRAFT”
 Penggunaan Dana
No.
1.
2.
3.

4.3

Penggunaan Dana
Biaya Pra Investasi
Biaya Investasi
Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum
TOTAL BIAYA

Biaya (Rp.)
1.000.000
1.000.000
661.000
2.661.000

Proyeksi Laba Rugi
Dalam setiap usaha, pelaku usaha harus siap menghadapi situasi
dimana perusahaan mengalami rugi/laba. Laba adalah keuntungan yang
diperoleh oleh pelaku usaha pada saat menjalankan usahanya, sedangkan
Rugi merupakan suatu resiko yang harus ditanggung oleh pelaku usaha
karena dalam menjalankan usahanya tidak memperoleh keuntungan.
Dalam menjalankan suatu usaha harus mempertimbangkan dan
memperhitungkan proyeksi laba/rugi yang berisi informasi darimana

memperoleh pendapatan dan beban-beban yang harus ditanggung oleh
pelaku usaha dalam periode tertentu.
Berikut rincian proyeksi laba/rugi “AMBA HANDICRAFT”.

UD.”AMBA HANDICRAFT“
LAPORAN LABA/RUGI
Periode 31 Januari 2017
Pendapatan
- 10 buah X

Rp. 525.000,00

@ Rp.52.500,00
Beban-beban
-

Beban Peralatan

Rp.

12.000,00

-

Beban Promosi

Rp.

100.000,00

-

Beban Distribusi

Rp.

25.000,00

-

Beban Administrasi

Rp.

50.000,00

-

Beban Pelayanan

Rp.

50.000,00

+

Total Beban-beban

Rp. 237.000,00

Jumlah Laba per bulan

Rp. 288.000,00

-

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) BERBASIS INOVASI DI KOTA BLITAR

4 89 17

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157