GAMBARAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI TERHADA

GAMBARAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEJADIAN
KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SIDEMEN, KECAMATAN SIDEMEN, KABUPATEN
KARANGASEM, PADA JUNI-JULI 2013

Oleh :
MUHAMMAD MUADZ
MARIA ILONA UWA

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
TAHUN 2017

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Gigi merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia yang memegang
peranan penting dalam membantu proses pencernaan makanan secara mekanik, yaitu
dalam hal mengunyah. Struktur dan kesehatan gigi yang baik juga memberikan peran
dalam hal estetika pada wajah.
Menggosok gigi merupakan salah satu hal penting dalam proses terjadinya
karies gigi. Kualitas menggosok gigi yang baik (menggosok gigi sesuai cara yang

benar dan cara yang seharusnya dilakukan) akan meningkatkan efikasi prosedur
menggosok gigi tersebut. Menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung
flouride merupakan suatu tambahan dalam pencegahan terjadinya karies gigi.
Sebuah studi yang dilakukan di Sleman menyatakan bahwa perilaku
menggosok gigi yang salah memiliki hubungan yang erat terhadap terjadinya karies
gigi. Rikesdas (Riset Kesehatan Dasar) Provinsi Bali tahun 2010 menyebutkan
proporsi menyikat gigi yang benar terendah terdapat di Kabupaten Karangasem
(19,1%). Di Puskesmas Sidemen, kelainan gigi, jaringan penyangga gigi dan mulut
pada tahun 2012 menempati urutan keempat dari 10 besar penyakit yang paling sering
terjadi terutama di wilayah kerjanya.Kemudian, karies gigi menempati urutan pertama
yaitu 76,6% pada 10 penyakit terbesar pada anak sekolah dasar, padahal ketersediaan
air bersih, sikat gigi dan pasta gigi, tidak sulit didapatkan di wilayah ini. Hal ini
menunjukkan adanya faktor lain yang mempengaruhi tingginya kejadian karies gigi di
Kecamatan Sidemen, misalnya perilaku menggosok gigi.
2. Rumusan Masalah
Karies gigi merupakan masalah kesehatan rongga mulut yang perlu mendapat
perhatian khususnya pada anak. Anak-anak dalam usia pertumbuhan, mengalami
proses pergantian gigi sulung menjadi gigi tetap/permanen. Perawatan gigi yang baik
mempengaruhi kekuatan struktur gigi tetap/permanen tersebut. Dari kajian di atas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang


gambaran perilaku

menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar di wilayah
kerja puskesmas sidemen, kecamatan sidemen, kabupaten karangasem, pada juni-juli
2013

3. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku menggosok gigi terhadap
kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas
sidemen, kecamatan sidemen, kabupaten karangasem, pada juni-juli 2013

b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui gambaran jenis kelamin dengan kejadian karies gigi pada
anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas sidemen tahun 2013
2) Untuk mengetahui gambaran antara umur dengan timbulnya karies gigi pada
anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas sidemen tahun 2013
3) Untuk mengetahui bagian gigi yang mengalami karies dan derajat karies gigi
pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas sidemen tahun 2013

4) Untuk mengetahui gambaran perilaku menggosok gigi terhadap kejadian
karies gigi pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas sidemen
tahun 2013
5) Untuk mengetahui gambaran pemilihan sikat gigi terhadap kejadian karies gigi
pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas sidemen tahun 2013

4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Responden

Sebagai bahan refleksi diri atas pemeliharaan kesehatan gigi yang telah
dilakukan,

sehingga mengarah pada perubahan perilaku menuju perilaku positif

dalam pemeliharaan kesehatan gigi.

b. Bagi Perawat
Sebagai masukan ilmu dan bahan informasi untuk meningkatkan pengetahuan
tentang karies gigi dan sebagai dasar memberi pendidikan kesehatan dalam usaha
promotif dan preventif kesehatan gigi pada anak Sekolah Dasar.

c. Bagi Instansi Sekolah Dasar
Sebagai sumber informasi untuk membuka atau mengembangkan usaha
kesehatan gigi dalam upaya mengurangi kejadian karies gigi pada anak Sekolah
Dasar.
d. Bagi Peneliti
Sebagai proses belajar dan pengalaman untuk memperluas pengetahuan
mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan karies gigi.

B. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan studi deskriptif potong lintang untuk
mengetahui gambaran perilaku menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada
anak usia sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Sidemen, Kabupaten
Karangasem, pada Juni-Juli 2013.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar kelas 2 sampai
kelas 6 yang berusia 7 sampai 12 tahun, yang berlokasi di wilayah kerja Puskesmas
Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 sampai kelas 6 SD Negeri 1

Telagatawang yang berusia 7 sampai 12 tahun yang dipilih secara random tanpa
memperhatikan proporsi pada masing-masing kelas. Besar sampel ditentukan
sebanyak 68 orang.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sidemen, Kecamatan
Sidemen, Kabupaten Karangasem, mulai bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.
4. Prosedur Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara yang terstruktur dibantu dengan
kuesioner pada sampel yang telah ditentukan. Hal yang ditanyakan adalah perilaku
menggosok gigi pada anak yaitu frekuensi, cara, waktu dan durasi menggosok gigi,
dan pemilihan sikat gigi.

5. Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi atau
pengamatan langsung pada kondisi kesehatan gigi berdasarkan acuan format
pemeriksaan karies gigi menurut Riskesdas 2007. Pemeriksaan karies gigi anak
dilakukan oleh perawat gigi yang bertugas di Puskesmas Sidemen yang kemudian
ditentukan ada tidaknya karies gigi serta bagian dan derajat karies gigi. Karies gigi
pada anak adalah penyakit yang mengenai jaringan keras gigi yang terlihat, baik
kavitas yang berupa titik ataupun sampai terjadinya lubang ataupun kavitas terbuka


karena proses demineralisasi dan melarutnya jaringan keras gigi.Derajat karies gigi
berdasarkan dalamnya dan jaringan yang terkena dibagi menjadi 3, yaitu: superfisial,
medial dan profunda.

Tabel 1. Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel
Karakteristik Saampel
Umur
7
8
9
10
11
12
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan

Frekuensi (Orang)


Persen (%)

9
9
11
13
7
19

13,2
13,2
16,2
19,1
10,3
27,9

29
39

42,6

57,4

Tabel 2. Prevelensi Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar
Keadaan Gigi
Tidak Karies
Karies

Frekuensi
28
40

%
41,2
58,8

Mengingat semua hal tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk untuk
mengetahui angka kejadian karies gigi dan melakukan pencegahan terhadapnya.
Tabel 3. Bagian Gigi Yang Mengalami Karies Dan Derajat Karies Gigi
Variabel
Bagian Gigi Yang Mengalami Karies

Gigi Depan (I, II dan/atau III)
Gigi Belakang (IV dan/atau V)
Gigi Depan Dan Belakang (I, II, III, IV dan/atau V)
Derajat Gigi Karies
Superfisial
Media
Profunda

Frekuensi

%

5
33
4

12,5
82,5
10,0


8
29
3

20
72,5
7,5

Tabel 4. Gambaran Perilaku Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi
Variabel

Karies

Tidak Karies

Total

Perilaku Menggosok Gigi
Salah (Skor