Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server

Perancangan Sistem Monitoring Transaksi Bisnis
E-Commerce Berbasis Client-Server

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Abed Karenda Hosana (672009296)
Suprihadi, S.Si, M.Kom.
Dian W. Chandra, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014

i

Perancangan Sistem Monitoring Transaksi Bisnis
E-Commerce Berbasis Client-Server


Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Abed Karenda Hosana (672009296)
Suprihadi, S.Si, M.Kom.
Dian W. Chandra, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014

ii


iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

Perancangan Sistem Monitoring Transaksi
Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server
1)

Abed Karenda Hosana, 2)Suprihadi, 3)Dian Widiyanto Chandra

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail : 1)672009296@student.uksw.edu, 2) suprihadi@staff.uksw.edu,
3)
dian.chandra@staff.uksw.edu
Abstract
Information technology develops aggressively and it holds a crucial role in life,
thus, a monitoring system is badly needed to ease its control. In this study, the
researcher is trying to create a transaction and its monitoring system using clientserver-based web application on iklaster.com. The transaction monitor functions as
the supervisor of all transaction process, where various features are applied,
including showing the newest Information Status of the booked goods and their
payments. Besides that, utilizing this application, the administrator will be able to
obtain complete information as well as to easily compose a booking transaction.
Administrator may also see the buyers’ statuses. This application also offers a
safety and trusted service for iklaster’s users. Its Monitoring System could monitor
the online client, including their bills and the products’ last updates. The
application’s monitoring system is in form of data-reader system on the database
that is hosted on iklaster.com’s domain.
Key words: business transaction monitoring system, web, client server

Abstrak
Teknologi informasi berkembang sangat cepat dan berperan penting dalam
kehidupan sehingga harus dimonitor untuk memudahkan dalam hal
pengontrolannya. Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk membangun
transaksi jual beli dan monitoring transaksi aplikasi web berbasis client-server, pada
iklaster.com. Aplikasi monitoring transaksi, berfungsi untuk memantau seluruh
proses transaksi penjualan yang terjadi. Fitur seperti menampilkan Status Informasi
pesanan yang terjadi, menu dari pemberitahuan order pesanan terbaru dan
konfirmasi pembayaran. Dengan aplikasi ini, admin dapat memperoleh informasi
yang lengkap dan mudah membuat proses pemesanan. Admin juga dapat melihat
status pembeli. Selain itu, layanan yang lebih aman dan terpercaya diberikan kepada
pelanggan iklaster dan dapat memantau semua pengguna iklaster dengan mudah.
Dalam aplikasi ini Sistem Monitoring yang ada pada aplikasi yaitu melakukan
monitoring pelanggan online, jumlah tagihan/order Pelanggan belum bayar, dan
last update produk anggota klaster. Sistem monitoring pada aplikasi berupa aplikasi
membaca data yang ada pada database yang di-hosting di domain iklaster.com.
Kata Kunci: sistem monitoring transaksi bisnis, web, client server
1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
3)
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2)

1

1.

Pendahuluan
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting
dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Penggunaan computer dan internet
kini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,
khususnya dalam hal berbisnis. Dalam bisnis modern, setiap transaksi sudah
memanfaatkan teknologi internet, sebagai contoh aplikasi bisnis adalah ecommerce. Aplikasi e-commerce saat ini sudah sangat diminati para pelaku usaha
karena dapat mengelola usahanya yaitu perdagangan dengan cara online, sehingga
dunia bisnis online semakin ketat dalam persaingannya. Kondisi tersebut
seringkali membawa dampak akan kemungkinan adanya pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk memberikan transaksi palsu dan melanggar peraturan
yang disepakati, sehingga menggangu usaha pemilik aplikasi online tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, maka sangatlah baik apabila setiap aplikasi ecommerce memiliki aplikasi untuk dapat melakukan monitoring terhadap
transaksi yang terjadi. Salah satu contoh adalah aplikasi online adalah Sistem
Jejaring Klaster yang memiliki domain iklaster.com. Sistem Jejaring Klaster
merupakan sebuah aplikasi bisnis e-commerce yang mampu menyediakan website
bagi setiap Klaster yang terdaftar sehingga dapat dipergunakan sebagai media
promosi, publikasi, dan komunikasi antar anggota Klaster[1]. Aplikasi ini
merupakan fasilitas publik dan fasilitas bisnis yang dipakai banyak orang,
sehingga perlu diawasi dan dikendalikan setiap konten maupun penggunanya agar
aplikasi dapat dipercaya oleh publik. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan
penelitian oleh Nugroho[2] yang menghasilkan aplikasi Sistem Monitoring dan
Remote Control bagi Jejaring Klaster iklaster.com. Permasalahan yang muncul
yang dihadapi oleh Pemilik dan Pengelola komunitas klaster adalah sangat
kerepotan selalu setting IP Address remote database apabila modem internet yang
digunakan sebagai koneksi ke basis data pada domain iklaster.com tersebut mati,
sehingga IP Address berubah.
Pada penelitian ini, telah dirancang dan dibangun sebuah sistem yang
mampu memonitoring transaksi bisnis yang dilakukan aktivitas member (Pembeli,
Anggota Klaster, dan Admin Klaster) iklaster.com seperti penelitian sebelumnya.
Metode untuk membaca transaksi tidak menggunakan remote database,
melainkan menggunakan metode arsitektur aplikasi client-server. Bahasa

pemrograman yang dipergunakan adalah PHP supaya menghasilkan aplikasi web
sehingga dapat diakses secara online.
Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bagi pemilik ecommerce adalah memberikan ide guna melakukan monitoring menggunakan
aplikasi web. Bagi Admin atau Pengelola Portal Sistem Jejaring Klaster adalah
membantu monitoring data-data transaksi bisnis yang dilakukan oleh Pelanggan
dan Anggota Klaster, serta dapat melakukan pengendalian account Pelanggan,
serta membantu pelaksanaan ketertiban sistem. Sedangkan batasan masalah
penelitian ini antara lain pertama, sistem Monitoring pada aplikasi berupa aplikasi
membaca data yang ada pada database yang di-hosting di iklaster.com. Kedua,
tidak membahas proses dan mekanisme Sistem Jejaring Klaster. Ketiga, tidak
membahas keamanan data. Keempat, tidak membahas Sistem Jejaring Klaster
secara detil.

2

2.

Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu berjudul “Rancang Bangun Sistem Monitoring dan
Remote Control Bagi Sistem Jejaring Klaster”[2]. Tujuan dari penelitian tersebut

adalah membantu monitoring data-data transaksi bisnis yang dilakukan oleh
Pelanggan dan Anggota Klaster, serta dapat melakukan pengendalian account
Pelanggan. Terdapat batasan yaitu monitoring Pelanggan Online, Jumlah
tagihan/order Pelanggan, dan Last Update Produk Anggota Klaster dan membaca
data pada database iklaster.com. Remote Control yaitu melakukan pembatalan
order Pelanggan dan menghapus account Pelanggan. Metode yang digunakan
pada pembuatan aplikasi tersebut adalah model prototype. Sistem monitoring dan
remote control sistem Jejaring Klaster dibangun menggunakan teknologi
framework .Net dengan bahasa pemrograman VB .Net dan Database MySQL.
Aplikasi Sistem Monitoring dan Remote Control (SMRC) yang dihasilkan mampu
mengatasi perilaku pelanggan yang tidak konsekuen atau nakal, sehingga sistem
monitoring dan remote control dapat memberikan kenyamanan serta ketertiban
bagi para penggunanya. Perbedaan dengan penelitian ini adalah metode atau
teknik untuk membaca transaksi yang tersimpan pada basis data server domain
iklaster.com tidak menggunakan remote database, melainkan menggunakan
metode arsitektur aplikasi client-server. Bahasa pemrograman yang dipergunakan
pada penelitian ini adalah PHP. Tetapi penelitian sebelumnya memberikan
kontribusi pada penelitian ini adalah struktur data yang dipergunakan dan query
yang dijalankan untuk memperoleh informasi tentang monitoring transaksi bisnis.
Pada penelitian lain yang berjudul ”Pengembangan Sistem Remote Access

Jaringan Berbasis Client Server”[3]. Penerapan jaringan komputer pada
laboratorium jaringan komputer membutuhkan sistem manajemen jaringan, fungsi
manajemen jaringan menggunakan sistem remote access ialah sebagai aplikasi
manajemen sebuah jaringan agar bisa memonitor dan mengontrol suatu jaringan
dari lokasi tertentu pada jaringan berbasis client server. Tujuan penelitian adalah
membuat aplikasi system remote access untuk mengontrol beberapa client yang
sedang aktif di dalam jaringan dan melengkapi fungsi manajemen jaringan
komputer lokal. Metode yang digunakan pada penelitian terdahulu tersebut adalah
metode RSJK (Rekayasa Sistem Jaringan Komputer) untuk analisis rekayasa
sistem jaringan lokal. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode The
Linear Sequential untuk perancangan antar muka remote acces. Rancangan
jaringan komputer lokal berbentuk client server dengan topologi star. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan ini dapat
membantu mempermudah administrator jaringan melakukan pemantauan terhadap
penggunaan komputer dengan memanfaatkan jaringan, Stabilitas aktivitas yang
terjadi pada jaringan bisa terpantau oleh Administrator server (Tutor) meskipun
jumlah tutor terbatas sehingga proses evaluasi praktikum bisa terpantau tanpa
langsung menemui secara langsung ke tempat komputer client,. Masalahpun
muncul ketika aplikasi tersebut, banyak terdapat beberapa kekurangan seperti
kurangnya fitur/fasilitas dalam memenuhi syarat manajemen jaringan.

Manfaat dari kedua penelitian sebelumnya bagi penelitian ini adalah dapat
memberikan pandangan terhadap proses dan cara kerja sistem monitoring dan
remote control yang akan dipergunakan untuk mengembangkan suatu sistem

3

monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server bagi Sistem
Jejaring Klaster. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah
sistem monitoring mampu menampilkan informasi berbentuk tabel dan grafik,
tetapi tidak memiliki fasilitas remote control maupun remote access.
Kajian pustaka yang pertama adalah sistem informasi. Bagian dari suatu
sistem informasi adalah data. Menurut beberapa para ahli data adalah 1) fakta atau
bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan,
simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, atau situasi dan lain-lain [4]. 2) bahan
mentah atau bahan baku yang telah diolah lebih lanjut bentuknya menjadi
informasi[5]. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah
sekumpulan bahan baku dapat berupa, simbol-simbol, angka, maupun huruf dalam
bentuk satu kesatuan yang dapat diolah menjadi sebuah informasi. Informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadiankejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan

keputusan[6]. Sedangkan sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari
komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan
lainnya[7]. Dengan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang),
hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks dan data
communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang
mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk
organisasi yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan
tertentu[8].
Tinjauan pustaka tentang monitoring diambil dari berbagai teori dapat
disimpulkan bahwa pengertian monitoring adalah suatu proses yang dilakukan
secara terus menerus yang merupakan bagian yang bersifat integral dari
manajemen yang meliputi penilaian yang bersifat sistimatis terhadap kemajuan
suatu pekerjaan. Monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengukur,
mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk
membantu pengambilan keputusan manajemen proyek. Monitoring adalah
penilaian yang sistimatis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu
pekerjaan[9].
Kajian tentang framework CodeIgniter sebagai framework yang
dipergunakan pada penelitian ini adalah salah satu dari sekian banyak framework
PHP yang ada. CodeIgniter dikembangakan oleh Rick Ellis. Tujuan dari
pembuatan framework CodeIgniter ini menurut panduan penggunaan adalah untuk
menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan
proyek pembuatan situs web dengan cara penggunaan Kode Program secara
manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam
pembuatan situs web, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk
mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter membiarkan kita untuk
memfokuskan diri pada pembuatan situs web dengan meminimalkan pembuatan
kode untuk berbagai tujuan pembuatan situs web. Alasan kenapa menggunakan
CodeIgniter yaitu [10]: 1) gratis, CodeIgniter dilisensikan dibawah Apache, ini

4

berarti kita dapat menggunakannya sesuai dengan keinginan kita; 2) Berjalan di
PHP versi 4 dan 5. Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu
masih banyak orang yang tetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu
CodeIgniter dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 4; 3) Ringan
dan cepat. Secara umum CodeIgniter hanya berjalan dengan menggunakan
beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan sumber daya
(resource) yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan; 4) Menggunakan
MVC. CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode MVC
yang membedakan antara logika dan tampilan, sehingga proyek bisa lebih mudah
dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian yang
membuat Kode Programmnya; 5) Dokumentasi. Salah satu hal yang bisa
dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak
bisa dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini CodeIgniter sangat luar biasa,
terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang ada dalam
CodeIgniter; 6) Pustaka yang lengkap. CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai
pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi database,
email, session, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi.
Web service sebagai aplikasi server pada penelitian ini. Web service adalah
suatu sistem perangkat lunak yang didisain untuk mendukung interaksi mesin ke
mesin pada suatu jaringan[11]. Web service mempunyai suatu interface yang
diuraikan dalam suatu format machine-processible seperti WSDL. Sistem lain
yang berinteraksi dengan Web service dilakukan melalui interface / antar muka
menggunakan pesan seperti pada SOAP. Pada umumnya, pesan ini melalui HTTP
dan XML yang merupakan salah satu standard web. Perangkat lunak aplikasi
yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan berjalan pada berbagai
platform, dapat menggunakan Web Service untuk pertukaran data pada jaringan
komputer seperti Internet. Web Service adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat
ditemukan, diuraikan, dan diakses berdasarkan pada XML dan protokol standard
web pada intranet, extranet, dan internet. Web Service adalah aplikasi perangkat
lunak yang tersedia pada Web yang melaksanakan fungsi yang spesifik[12].

Gambar 1 Lapisan Dasar Web Service [13]

Gambar 1 memberi suatu pandangan layer menyangkut definisi web
service yang dinyatakan sebagai layer/lapisan. Bersandar pada pondasi bagi XML
untuk teknologi dari Web Service, dan HTTP sebagai dasar protokol, banyak
sekali Web Service melibatkan protokol baku untuk mencapai kemampuan dari

5

akses, deskripsi, dan penemuan/discovery. SOAP (Simple Object Access
Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui
jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu
sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama
maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme
untuk pertukaran data.
Penyedia service menerbitkan suatu service dengan membuat dokumen
uraian WSDL-nya tersedia untuk pemohon yang potensial. Ini bisa dilakukan
dalam berbagai cara, tetapi satu cara yang standar adalah bagi penyedia service
untuk mendaftarkan service dengan suatu registry (pencatatan) dan bagi pemohon
service untuk menemukan service dengan pencarian registry tersebut. Spesifikasi
yang digunakan untuk pencatatan adalah spesfikasi UDDI[13]. Gambar 2
menunjukkan teknologi ini dalam skenario yang umum. Langkah 1, aplikasi klien
menemukan informasi tentang Web Service A dalam suatu UDDI registry.
Langkah 2, aplikasi klien mendapatkan WSDL untuk Web Service A dari UDDI
registry untuk menentukan API milik Web Service A. Akhirnya, pada langkah 3
dan 4, aplikasi klien berkomunikasi dengan Web Service melalui SOAP,
menggunakan API yang ditemukan dalam langkah 2.

Gambar 2 Skenario Umum Pemakaian Web Service [13]

3. Metode Perancangan Sistem
Tahapan penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian, dan yang dipergunakan sebagai metode penelitian. Penelitian
diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam 6 (enam) tahapan,
yaitu Analisis Permasalahan, Hipotesa, Pengumpulan Data, Pengembangan
Sistem, Uji Sistem, Pembuatan Laporan, seperti terlihat pada Gambar 3.

Analisis
Permasalahan

Hipotesa

Pembuatan
Laporan

Pengumpulan
Data

Pengembangan
Sistem

6

Uji Sistem

Gambar 3 Tahapan Penelitian

Penjelasan langkah-langkah pada Tahapan Penelitian, yaitu: Langkah
pertama adalah Analisis Permasalahan. Sistem Jejaring Klaster merupakan sebuah
aplikasi bisnis berupa e-commerce yang mampu menyediakan website ecommerce bagi setiap Klaster yang terdaftar. Sistem Jejaring Klaster juga
merupakan fasilitas publik karena dipakai banyak orang dan bersifat tidak
berbayar. Saat ini, Pemilik maupun pengelola Sistem Jejaring Klaster tersebut
telah memiliki suatu mekanisme atau sebuah sistem yang dapat membantu
menjaga ketertiban transaksi bisnis didalam aplikasi e-commerce tersebut, antara
lain transaksi pemesanan produk, konfirmasi pembayaran oleh pelanggan maupun
admin klaster, serta informasi terkini (last update) data produk. Dengan adanya
sistem monitoring dan kontrol transaksi bisnis tersebut, telah sangat membantu
pihak Pemilik maupun Pengelola untuk melakukan monitoring kepada tindakantindakan bisnis yang tidak bertanggung jawab, misalnya untuk member pelanggan
melakukan transaksi order dengan seenaknya, konfirmasi pembayaran yang tidak
benar. Dengan demikian, maka dengan adanya aplikasi monitoring, dapat
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna aplikasi bisnis Sistem
Jejaring Klaster, dan dapat lebih meningkatkan kepercayaan publik. Pada saat ini,
sistem monitoring dan remote control Sistem Jejaring Klaster yang ada belum
sepenuhnya memenuhi kebutuhan bagi Pemilik atau Pengelola karena masih
sangat merepotkan dalam penggunaannya, yaitu selalu men-setting IP Address
pada fasilitas remote database jika modem internet yang dipergunakan melakukan
setup karena komputer mati. Dengan metode remote database seperti tersebut
sangat tidak efektif, sehingga diperlukan suatu perancangan sistem monitoring
baru.
Langkah kedua yaitu formulasi hipotesa. Formulasi hipotesa pada
penelitian ini adalah menerapkan web service untuk menggantikan teknik remote
database pada sistem monitoring dan remote control bagi Sistem Jejaring
Klaster. Aplikasi sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis clientserver dirancang dan diimplementasikan menggunakan teknologi web dengan
bahasa pemrograman PHP, menggunakan framework CodeIgniter, sehingga
Pemilik atau Pengelola dapat menjadi aktor admin portal yang dapat mengakses
secara online jika di-hosting pada web server.
Langkah ketiga yaitu pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang
dipergunakan adalah wawancara, observasi dan kuesioner. Teknik wawancara dan
observasi menghasilkan data primer, sedangkan kuesioner menghasilkan data
sekunder. Data Primer, metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer
yaitu metode survei dan metode observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan. Observasi akan dilakukan
kepada Pemilik atau Pengelola yang disebut Super Admin iklaster.com.
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui hal-hal yang lebih
mendalam dari responden.Wawancara dilakukan kepada Pemilik atau Pengelola
yang disebut Super Admin iklaster.com.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

7

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Dalam Penelitian ini data sekunder adalah nama domain, nama
database, dan web hosting. Studi Pustaka, teori yang dipakai adalah bahasa
pemrograman PHP, framework CodeIgniter, arsitektur Client-Server, AJAX dan
web service.
Langkah keempat yaitu pengembangan sistem. Metode pengembangan
sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah prototype model. Model
prototype merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu
mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Ada beberapa
tahapan dari model prototype yaitu Listen to Customer, Build / Revise Mock-Up
Build / Revise Mock-Up Customer Test-Drives Mock-Up. Pada Penelitian ini
model prototipe telah dilaksanakan sampai prototipe ketiga.
Langkah kelima yaitu uji sistem. Metode pengujian sistem monitoring
transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server ini menggunakan Pengujian
Alpha dan Beta. Pengujian Alpha merupakan pengujian fungsional yang
digunakan. Untuk menguji sistem yang telah dibuat tersebut pada pengujian Alpha
dengan metode blackbox. Pengujian blackbox terfokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak sebagai berikut, yaitu 1) Melakukan deskchecking. Desk-checking membaca aplikasi hingga tuntas atau memeriksa
program untuk memastikan bahwa sistem monitoring transaksi bisnis pada sistem
jejaring klaster berbasis client-server bebas dari kesalahan dan bahwa logikanya
bisa bekerja dengan baik; 2) Debug program. Setelah sistem monitoring transaksi
bisnis e-commerce berbasis client-server melewati desk-checking, kesalahan lain
atau bug masih tetap bisa muncul. Debug berarti mendeteksi, menempatkan, dan
memindahkan semua kesalahan pada sebuah program komputer. Pengujian beta
ini merupakan pengujian sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis
client-server berdasarkan obyek penelitian langsung, yang lebih dikenal dengan
uji responden, yang mengacu dari kuesioner. Uji sistem kepada responden aplikasi
sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server pada sistem
jejaring klaster ini, yaitu kepada beberapa pengguna aplikasi antara lain Ketua,
Sekretaris, Bendahara, badan Pengurus harian Forum komunitas dan Pemilik
iklaster.com.
Langkah keenam yaitu pembuatan laporan. Tahap keenam adalah
pembuatan laporan, pada tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian sistem
monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server. Laporan
didokumentasikan dalam bentuk laporan skripsi, sedangkan Artikel Ilmiah
didokumentasikan dalam bentuk Jurnal Publikasi format Aiti Journal.
Perancangan sistem merupakan kegiatan merancang proses-proses yang
terjadi didalam sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis clientserver. Beberapa proses yang diperlukan antara lain monitoring pelanggan online,
monitoring last update produk, monitoring dan kontrol transaksi order dan
monitoring dan control konfirmasi pembayaran.
Monitorng pelangan online merupakan suatu sistem yang dirancang
mampu membaca data dan informasi member aplikasi Sistem Jejaring Klaster

8

yang sedang online atau masuk (login), serta sedang melakukan transaksi bisnis
didalam sistem. Hasil rancangan proses monitoring dapat dilihat pada Gambar 4.
Query
Query Filter(aktif=1)
Filter(aktif=1) pada
pada
tbl_login
tbl_login

Layer Server

Layer Client

Data_Request:
Nomor Page,
RowPage,
SortName,
SortOrder

Request ke Web
Service
(Data_Request)

Kriteria
Searching
Form_Load

Mulai
Mulai

Respon_Array_JSON
(Daftar_Pelanggan_Online:
- Username
- Password
- Alamat
- No. Telpon
- Last Activity
- IP Address)

Selesai
Selesai

Gambar 4 Diagram Alir Proses Monitoring Pelanggan Online

Pada Gambar 4 menunjukkan bahwa proses awal adalah menentukan data
request, antara lain nomor halaman (Nomor Page), jumlah baris yang akan
ditampilkan tiap halaman (RowPage), nama kolom yang akan di-Sorting
(SortName) dan jenis sorting (SortOrder). Kemudian data request tersebut dikirim
ke aplikasi server (web service) bersamaan saat membuka atau memanggil
halaman view (Form_Load). Oleh aplikasi server, data request diterima, lalu
dilakukan proses query filter pada field aktif =1 pada tabel login, yang berarti
mengumpulkan data member (aktor pembeli, anggota klaster, admin klaster dan
admin portal) yang telah melakukan login. Kemudian, hasil query tersebut dikirim
ke aplikasi client dengan format JSON, lalu oleh aplikasi client ditampilkan pada
View Daftar Pelanggan Online. Berdasarkan sistem jejaring klaster, field aktif=1
pada tabel login berarti member pelanggan sedang melakukan transaksi binis
antara lain login, order produk, lihat keranjang belanja dan konfirmasi
pembayaran.
Perancangan proses monitoring Last Update Produk. Monitoringlast update
produk merupakan proses aplikasi membaca data rekaman berupa datetime
transaksi update profil produk yang dilakukan oleh anggota klaster sebagai
pemilik produk. Proses last update produk dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Diagram Alir Proses Last Update Produk

9

Pada proses produk klaster last update, setelah menentukan data request,
antara lain nomor halaman (Nomor Page), jumlah baris yang akan ditampilkan
tiap halaman (RowPage), nama kolom yang akan di-Sorting (SortName) dan jenis
sorting (SortOrder). Kemudian data request tersebut dikirim ke aplikasi server
(web service) bersamaan saat membuka atau memanggil halaman view
(Form_Load). Oleh aplikasi server, data request diterima, lalu dilakukan proses
query yang akan melakukan filter last update pada tabel produk, pada field date
produk yang lebih dari 7 (tujuh) hari. Kemudian, hasil query tersebut dikirim ke
aplikasi client dengan format JSON, lalu oleh aplikasi client ditampilkan pada
gried view last update produk. Dengan demikian, berdasarkan pernyataan
pengurus komunitas klaster dan UKM iklaster.com, maka dipastikan akan
diketahui anggota klaster yang belum melakukan update data produk melebihi 7
(tujuh) hari dari saat sistem monitoring diaktifkan.
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini
adalah model prototype. Model prototype merupakan suatu teknik untuk
mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi
pengguna secara cepat. Dengan metode prototyping ini pengembang dan
pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem, sehingga
aplikasi yang dihasilkan dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan customer.
Secara lengkap, alur model prototype digambarkan seperti pada Gambar 6.

Gambar 6 Prototype Model [14]

Tahap pertama listen to customer merupakan tahap mengumpulkan
informasi tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini
dilakukan wawancara dengan admin portal dan pengurus komunitas klaster
iklaster.com. Setelah mengetahui kebutuhan umum aplikasi yang akan dibangun,
maka dilakukan studi pustaka tentang bagaimana membuat suatu aplikasi yang
dapat memenuhi kebutuhan Admin Portal dan pengurus komunitas klaster.
Tahapan selanjutnya dalam metode prototyping yaitu build/revise mock-up
atau membangun aplikasi secara cepat menggunakan teknologi framework
CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP pada aplikasi client, serta web
service pada aplikasi server. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi secara
cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan
umum yang diketahui pada tahap pertama. Tahap ini menghasilkan 3 (tiga0
prototype.
Tahap Customer Test-Drives Mock-Up. Pada tahap ini dilakukan uji dan
evaluasi prototype oleh user yaitu Admin Portal Sistem Jejaring Klaster dan
10

pengurus klaster. Evaluasi prototype digunakan untuk mendapatkan umpan balik
apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan user. Tahap ini dilakukan kepada
Admin Portal yaitu Pemilik iKlaster.com, dan pengurus komunitas klaster
iKlaster.com, antara lain ketua, dan seketaris. Evaluasi dilakukan dengan cara
wawancara dan mengisi kuesioner. Jika hasil uji dan evaluasi prototype belum
sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali
ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya untuk menghasilkan prototype
selanjutnya.
Aplikasi berupa sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis
client-server dirancang menggunakan UML (Unified Modelling Language) karena
aplikasi dibangun menggunakan teknologi framework CodeIgniter dengan bahasa
pemrograman PHP, serta pemanfaatan web service.
Sebuah use case merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis
besar dan juga merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang
dibangun serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem
kepada user. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti:
Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang
bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case adalah prosesproses yang terjadi dalam suatu sistem atau aplikasi. Gambar 7 merupakan use
case diagram aplikasi Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis
Client-Server. Dijelaskan bahwa dari aplikasi sistem monitoring transaksi bisnis
e-commerce, dimana aplikasi e-commerce pada penelitian ini adalah Sistem
Jejaring Klaster, terdapat actor Pengguna yang memiliki hak akses untuk melihat
daftar pelanggan online, melihat produk klaster, melihat tagihan belum bayar,
melihat tagihan belum di-acc, melihat daftar order batal, dapat menghapus user,
dan dapat membatalkan tagihan.




Refresh






Daftar Order Batal

Batal Order
Pelanggan
Tagihan Belum Dibayar
Produk Klaster




Admin

Logout

Hapus User

Gambar 7 Use Case Diagram Aplikasi

11

Tagihan Belum Acc

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang dirancang sesuai aktor, sehingga activity diagram dapat menjelaskan
bagaimana masing-masing alir berawal, decision diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Pada penelitian ini, aktivitas utama dari sistem adalah proses-proses monitoring
dan proses kontrol transaksi bisnis bagi aplikasi e-commerce Sistem Jejaring
Klaster. Dengan demikian, terdapat 1 (satu) aktivitas utama seperti terlihat pada
Gambar 8.
Admin

Sistem Monitoring (Client)

WebServ ice (Serv er)

Basis Data (Serv er)

Mulai
Login

Input username
dan password

Tidak

Benar?
Pelanggan
Ya
Produk Klaster
Beranda

Fungsi Request
Monitoring

Tagihan Belum
Bayar

Fungsi SQL

Tagihan Belum
ACC
Fungsi Respon
Monitoring

Daftar Order
Batal
Selesai

Logout

Gambar 8 Activity Diagram Aktor Admin

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem. Pada Gambar 9, merupakan sequence diagram untuk proses sistem
monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server. Tahap awal
dimulai dengan proses login sebagai pengguna dengan memasukkan username
dan password, jika login berhasil akan masuk ke beranda admin yang memiliki
menu untuk menampilkan griedview pelanggan online, last update produk,
tagihan belum bayar, tagihan belum di-acc, daftar order batal. Jika login tidak
berhasil akan kembali ke tampilan login.

12

: Login

: Monitoring

: Beranda
Admin

: Admin

:
Order_Batal

: Monitoring

1. Input Username dan passw
2. Request Cek username dan passw

3. Respon invalid username & passw

4. Respon Valid username & passw
5. Pilih Daftar Order Batal
6. Request Order Batal oleh Pembeli

7. Respon hasil query order batal
8. Logout

Gambar 9 Sequence Diagram Proses Menampilkan Order Batal

Class adalah sebuah spesifikasi yang akan menghasilkan sebuah obyek
dan merupakan inti dari pengembangan dan desain pemrograman berorientasi
obyek. Class menggambarkan keadaan berupa atribut / properti suatu sistem,
sekaligus menyediakan layanan untuk memanipulasi keadaan atau entitas yang
disebut metoda atau fungsi. Class Diagram sistem monitoring transaksi bisnis ecommerce berbasis client-server dapat dilihat pada Gambar 10. Class diagram
juga menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan obyek beserta
hubungan satu sama lain seperti pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Gambar 10 Class Diagram Sistem Monitoring

13

Pada Gambar 10 terlihat bahwa aplikasi memiliki 7 (tujuh) class. Class Welcome
merupakan class view yang menampilkan beranda Admin yang memiliki
hubungan 1 ke n dengan class view yang lain, antara lain ViewOrderBatal,
ViewPelanggan,
ViewProdukKlaster,
ViewTagihanBlmBayar,
dan
ViewTagihanBlmAcc. Untuk mendapatkan data pada transaksi e-commerce
sistem jejaring klaster, maka dibutuhkan sebuah class web service, yaitu class
monitoring.
4. Hasil dan Pembahasan
Setelah melakukan perancangan yang ada pada bab sebelumnya, tahap
selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Implementasi Sistem Monitoring
Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server menggunakan framework
CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP, sehingga aplikasi hasil penelitian
ini berupa aplikasi berbasis web yang berfungsi sebagai client, dan dapat diakses
secara online. Untuk dapat membaca basis data yang berada di aplikasi ecommerce Sistem Jejaring
Klaster dengan domain iKlaster.com,
diimplementasikan dengan web service menggunakan bahasa pemrograman PHP,
yang selanjutnya berfungsi sebagai aplikasi server.
Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server
merupakan prototipe ke-3. Dokumentasi prototipe pada penelitian ini, yaitu
Prototype I Pada prototype I masih terdapat kekurangan yaitu pada belum ada
fasilitas auto refresh.
Pada Aplikasi SMTB e-commerce prototype II telah melakukan tambahan
yang dibutuhkan sesuai kebutuhan customer yaitu telah memiliki fasilitas auto
refresh. Fasilitas auto refresh telah disediakan pada setiap halaman monitoring.
Pada aplikasi prototipe II SMTB e-commerce masih ada kekurangan, yaitu belum
memiliki tampilan informasi dalam bentuk grafik, dan informasi monitoring
transaksi bisnis harus dapat ditentukan berdasarkan range tanggal sesuai
keinginan pengguna, kecuali pada bagian monitoring pelanggan online.
Pada tahap prototype III, Aplikasi SMTB e-commerce telah melakukan
semua perubahan untuk memenuhi kebutuhan customer. Beberapa contoh
tampilan halaman pada SMTB prototype III yaitu pada Gambar 11 dan Gambar
12. Gambar 11 tampilan Tagihan Belum Bayar yang baru dimana button Batal
Order sudah tidak ada, sedangkan Gambar 12, merupakan tampilan halaman
Tagihan Belum ACC sudah tidak memiliki button Hapus User sudah tidak ada.

Gambar 11 Halaman SMTB Tagihan Belum Bayar

14

Gambar 12 Halaman SMTB Tagihan Belum ACC

Implementasi web service sebagai aplikasi server. Untuk dapat mengakses
ke basis data pada domain iKlaster.com sebagi sumber informasi transaksi bisnis,
maka diperlukan sebuah aplikasi service yang mampu melayani setiap permintaan
/ request dari aplikasi client yaitu SMTB. Oleh karena itu, web service dapat
dikatakan sebagai aplikasi server karena berada di layer server, dan berfungsi
sebagai server penyedia data berupa informasi transaksi bisnis e-commerce Sistem
Jejaring Klaster bagi client SMTB seperti pada Gambar 13.
Layer Server

Database Server

Web Service
iKlaster.com

Internet

Layer Client

Admin / Pengelola
Aplikasi SMTB
Komunitas iKlaster.com

Gambar 13 Arsitetektur Aplikasi Client-Server Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce

Untuk dapat mengimplementasikan seperti pada Gambar 13, maka web service
pada langkah awal untuk pelayanan penyediaan informasi transaksi bisnis akan
melakukan proses autentifikasi request seperti pada kode program 1.
Kode Program 1 Proses Autentifikasi Request
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

if (!defined('BASEPATH'))
exit('No direct script access allowed');
require(APPPATH . 'libraries/REST_Controller.php');
class Monitoring extends REST_Controller {
public function __construct() {
parent::__construct();
header('Access-Control-Allow-Origin: *');
header("Access-Control-Allow-Headers: Origin, X-RequestedWith, Content-Type, Accept");
9. header("Access-Control-Allow-Methods: POST");
10. $this->load->model('mod_login', 'login', true);

15

Pada baris ke-1 dan ke-2, web service akan mengecek script request yang
masuk, yaitu akan menolak jika diakses secara langsung tanpa melewati aplikasi
SMTB. Baris ke-3, memanggil library rest controller. Baris ke-4, yaitu membuat
class bertipe baris 3 atau bertipe rest. Baris ke-5 dan ke-6, merupakan construct
dari class pada baris ke-4. Baris ke-7 merupakan script untuk mengecek sumber
yang diperbolehkan me-request class baris ke-4. Baris ke-8 merupakan script
untuk membatasi tipe header request data. Baris ke-9 merupakan script untuk
membatasi tipe method request data. Baris ke-10 memanggil model mod_login
dan diberi alias login.
Implementasi Proses Request. Untuk dapat memperoleh informasi yang
ditentukan, Sistem Monitoring Transaksi Bisnis (SMTB) E-Commerce melakukan
sebuah proses request kepada web service. Seperti pada perancangan pada bab
sebelumnya, proses request diawali dengan informasi terkait ketentuan respon
yang akan diterima, antara lain type halaman / page, data type respon dan jumlah
baris per respon. Untuk lebih jelas, proses respon dapat dilihat pada kode program
2.
Kode Program 2 Proses Request pada Aplikasi Client SMTB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

1 $("#flex1").flexigrid({
url: 'http://iklaster.com/api/monitoring/post_tagihan_blm_bayar',
dataType: 'json',

useRp: true,
rp: 10,
…..
width: 800,
height: 255
});

Baris ke-1, yaitu membuat objek di id flex1 dengan data table flexigrid.
Baris ke-2 merupakan url untuk mengambil data, sebagai contoh memanggil
fungsi post_tagihan_belum_bayar, yaitu menampilkan informasi daftar Pembeli
yang belum melakukan konfirmasi pembayaran suatu tagihan dan diterima
konfirmasi pembayaran tersebut oleh Admin Klaster. Baris ke-3 merupakan tipe
data pengembalian data atau respon dari web service, yaitu json. Baris ke-5 dan
ke-6 digunakan untuk menampilkan data berdasarkan pilihan atau query. Baris ke8, untuk menentukan lebar gridview halaman menampilan hasil respon. Baris ke9, yaitu untuk menentukan tinggi gridview halaman menampilan hasil respon.
Implementasi proses respon. Pada sisi server, yaitu di dalam web service
terdapat fungsi-fungsi sebagai sebuah respon untuk melayani request dari client
SMTB. Salah satu contoh yaitu sebuah respon dari request tagihan_belum_bayar
oleh Pembeli dapat dilihat pada kode program 3.

16

Kode Program 3 Proses Respon pada Web Service
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

21.
22.

23.

24.
25.
26.
27.

function post_tagihan_blm_bayar_post() {
$page = $_POST['page'];
$rp = $_POST['rp'];
$sortname = $_POST['sortname'];
$sortorder = $_POST['sortorder'];
if (!$sortname)
$sortname = 'name';
if (!$sortorder)
$sortorder = 'desc';
if ($_POST['query'] != '') {
$where = " and `" . $_POST['qtype'] . "` LIKE '%" . $_POST['query'] . "%'
";
} else {$where = '';}
$sort = "ORDER BY $sortname $sortorder";
if (!$page)
$page = 1;
if (!$rp)
$rp = 10;
$start = (($page - 1) * $rp);
$limit = "LIMIT $start, $rp";
$sql = "SELECT
tor.id,tor.kode_orderKodeOrder,tor.username_pembeliUsernamePembeli,tor.tang
galTanggalBeli,tor.total Total FROM tbl_order tor LEFT OUTER JOIN
tbl_konfirmasi_pembayarantkp ON tkp.id_order = tor.id WHERE tkp.tanggal =
'0000-00-00' AND tor.tanggal< ( NOW( ) - INTERVAL 7 DAY ) AND status_order
= 0 $where $sort $limit";
$result = $this->login->exeSQL($sql);
$total = count($this->login->exeSQL("SELECT
tor.id,tor.kode_orderKodeOrder,tor.username_pembeliUsernamePembeli,tor.tang
galTanggalBeli,tor.total Total FROM tbl_order tor LEFT OUTER JOIN
tbl_konfirmasi_pembayarantkp ON tkp.id_order = tor.id WHERE tkp.tanggal =
'0000-00-00' AND tor.tanggal< ( NOW( ) - INTERVAL 7 DAY ) AND status_order
= 0"));
$jsonData = array('page' => $page, 'total' => $total, 'rows' =>
array());foreach ($result AS $row) {$entry = array('id' => $row->id,'cell'
=> array('id' => $row->KodeOrder,'name' => $row->UsernamePembeli,'iso' =>
$row->TanggalBeli,'printable_name' => $row->Total),);
$jsonData['rows'][] = $entry;
}
$this->response($jsonData);
}

Baris ke-1, yaitu penamaan fungsi. Baris ke-2 sampai dengan baris ke-5
adalah proses menampung data yang dikirim dari request client. Baris ke-6 s.d.
baris ke-9, untuk mengurutkan data berdasarkan nama kolom. Baris ke-10
samapai baris ke-12, untuk menentukan percarian berdasarkan criteria khusus.
Baris ke-13 sampai baris ke-19, untuk mengambil data dari baris tertentu. Baris
ke-20 dan baris ke-21, untuk mengambil data berdasarkan kriteria tertentu
menggunakan query. Baris ke-22 untuk mengambil total data tanpa criteria
tertentu. Baris ke-23 sampai baris ke-27 adalah untuk mengembalikan data.
5. Uji Sistem
Uji sistem dilakukan untuk memastikan komponen-komponen dari sistem
telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dipergunakan metode black box
untuk melakukan uji sistem, dimana dilakukan pengujian spesifikasi terhadap

17

suatu fungsi atau modul apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau
tidak. Pengujian ini fokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak,
khususnya dilakukan pada menu-menu/layanan yang dapat diakses oleh pengguna
pada Aplikasi SMTB bagi Sistem Jejaring Klaster. Rincian uji sistem ditunjukkan
pada tabel 1.
No
1.

2.

Aktivitas dan Event
Login

Pelanggan Online

Tabel 1 Uji Sistem Black Box
Input
Username dan Password
Benar
Username dan Admin
Password
Salah
Klik sub menu pelanggan

Valid

Tampilan Pelanggan
Online
Tampilan Pelanggan
Hilang dari daftar
Online
Tampilan Daftar Last
Update Produk >=7
hari
Tampilan Order
Tagihan yang belum
bayar >= 7 hari

Valid

Terhapus dari daftar
Order Tagihan yang
belum bayar >= 7
hari
User terhapus dari
database

Valid

Klik Hapus User di sub
menu daftar order batal

User terhapus dari
database

Valid

Klik logout di sub logout

Admin keluar dari
monitoring

Valid

3.

Produk Klaster

Klik sub menu
Produk Klaster

4.

Monitoring Tagihan
Belum Bayar

Klik sub menu
Tagihan Belum Bayar

5.

Monitoring Tagihan
Belum ACC

Klik Button Tagihan di
sub menu daftar order
batal

6.

Hapus User pada
Monitoring Konfirmasi
Pembayaran Pelanggan
yg belum diterima
Hapus Pelanggan pada
Form Monitoring Daftar
Tagihan yang dibatalkan
Admin
Logout

Klik Hapus User di sub
menu Tagihan belum di
acc 5 tagihan

8.

Masuk Sistem

Status
Pengujian
Valid

Pesan Error
Gagal Login

Pelanggan logout

7.

Output

Valid

Valid

Valid

Valid

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa aplikasi ini
sudah berjalan secara fungsional sesuai dengan yang diharapkan.
Aplikasi SMTB bagi Sistem Jejaring Klaster juga dilakukan uji responden
terhadap Super Admin dan pengurus iklaster.com. Pada tahap uji terhadap
responden juga dilakukan simulasi pembelian atau pemesanan oleh pelanggan.
Tabel 2 merupakan hasil uji sistem kepada responden sebanyak 4 orang responden
yang terdiri dari 3 orang pengurus komunitas iKlaster.com yaitu ketua, bendahara,
serkertaris, serta 1 orang pemilik iKlaster.com.

18

No

Jenis Pernyataan

Tabel 2 Hasil Uji sistem Terhadap Responden
Pernyataan Responden (%)
STS TS
TT
S
SS

Proses Login
1.
Proses Login mudah dilakukan.
2.
Aplikasi sudah user
Friendly
3.
Pesan Error dalam aplikasi
4.
Mengenai Aplikasi (Batal order, Hapus user)
5
Aplikasi sudah sesuai Kebutuhan (Super Admin,
pengurus)
Rata-rata persentase

-

-

-

25
35

75
65

-

-

2,5
-

47,5
90
20

50
10
80

0.3

54.1

45.6

Berdasarkan tabel 2, hasil uji sistem terhadap 4 orang responden diperoleh
hasil yaitu 45.6% responden menyatakan sangat setuju, bahwa Aplikasi SMTB
klaster ini sudah sangat mudah digunakan. 54.1% responden menyatakan setuju,
bahwa Aplikasi SMTB klaster ini mudah digunakan. 0.3% responden menyatakan
tidak tahu, bahwa Aplikasi SMTB klaster ini mudah digunakan. Dengan
demikian, aplikasi Sistem Monitoring menurut responden sudah dapat
dipergunakan dan sudah sesuai dengan kebutuhan Admin portal atau Pengurus
komunitas iKlaster.com.
6. Simpulan
Berdasarkan hasil dari perancangan dan implementasi aplikasi Sistem
Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce berbasis Client- Server bagi Sistem
Jejaring Klaster, maka dapat disimpulkan pertama, sistem monitoring transaksi
dilakukan dengan membangun web service yang ditempatkan pada web server
sebagai aplikasi server, guna membaca data-data transaksi didalam basis data
aplikasi e-commerce yang dimonitor. Kedua, aplikasi Sistem Monitoring
Transaksi Bisnis (SMTB) yang berfungsi sebagai aplikasi client, dibangun
menggunakan bahasa pemrograman PHP, sehingga dapat diakses secara online
jika di-hosting kedalam web server.
Saran pengembangan bagi penelitian ini adalah aplikasi Sistem Monitoring
Transaksi Bisnis dibangun menggunakan teknologi HTML 5 dan CSS3, sehingga
dapat membantu pengguna dalam mengakses aplikasi dengan berbagai macam
device dan platform.
7. Pustaka
[1]
Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra, 2012. Rancang Bangun
Sistem JeJaring Klaster Berbasis Web Dengan Pedekatan Model ECommerce: Marketplace Concentrator, Jurnal Teknologi Informasi-Aiti,
Vol. 10. No.1.

19

[2]

Nugroho P.W., Suprihadi, Chandra D.W., 2013, Rancang Bangun Sistem
Monitoring dan Remote Control Bagi Sistem Jejaring Klaster, Salatiga:
UKSW

[3]

Yoga Nurjaman, Dhami Djohar D, Susanto Ate, 2012. Pengembangan
Sistem Remote Access Jaringan Berbasis Client Server.
http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/download/8/8//.
Diakses tanggal 8 September 2014.

[4]

Fathansyah, 2007, Basis Data, Jakarta: Informatika.

[5]

Siagian, Sondang P, 2006, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, Bumi
Aksara.

[6]

Jogiyanto, 2003, Pengertian Sistem Informasi, Jogjakarta: Skripta Media.

[7]

Indrajit, Richardus Eko. (2001). Manajemen Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

[8]

O’Brien, James. A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis
dan Manajerial. Salemba

[9]

Mudjahidin dan Putra N.D.P. 2010. Rancang Bangun Sistem Informasi
Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus Di Dinas
Bina
Marga
Dan
Pemantusan.
http://citation.itb.ac.id/pdf/JURNAL/JURNAL%20TEKNIK%20INDUST
RI%20UMM/VOL%2011%20No.1%202010/571_umm_scientific_journal
.pdf. Diakses pada tanggal 2 November 2014.

[10]

Wiswakarma dan Komang. 2009. 9 Langkah Menjadi Master Framework
Codeigniter. Bandung: Lako Media

[11]

W3C. 2006. Web Services Tutorial, http://www.w3schools.com/
webservices/default.asp. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

[12]

Daconta M.C., Obrst L.J., dan Smith, K.T., 2005. The Semantic Web: A
Guide to the Future of XML,Web Services, and Knowledge Management.
John Willey

[13]

Wulandari, Lily & Wicaksana, I.W.S. (2006). Toward Web Service.
Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. 5

[14]

Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th
Edition, America: Mc. Graw Hill.

20