BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perbaikan Mutu dengan Metode Taguchi dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Medan
V-24
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT.
Charoen
Pokphand
Indonesia
merupakan
perusahaan
tempat
dilakukannya penelitian Tugas Sarjana. Pertumbuhan jumlah penduduk yang
meningkat per tahun menjadi langkah utama PT. Charoen Pokphand Indonesia
Food Division semakin berpacu dalam bisnis makanan olahan. Hal ini disebabkan
banyaknya permintaan konsumen akan kebutuhan pangan di pangsa pasar
semakin bertambah, dan hal tersebut mendorong PT. Charoen Pokphand
Indonesia Food Division untuk semakin di depan dan menjadi produsen kelas
dunia dalam bidang makanan olahan daging ayam.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengembangkan bisnis
di bidang industri pengolahan makanan berbahan baku ayam dengan membuka
pabrik pertama kali di Cikande yang merupakan salah satu pabrik pengolahan
ayam termodern di Indonesia yang juga merupakan pusat dari PT. Charoen
Pokphand Indonesia Food Division yang ada di Indonesia. PT. Charoen Pokphand
kemudian membuka cabang lain di Salatiga, Surabaya dan Medan.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division dibangun di Medan pada
tahun 2011 bulan 5, berkedudukan di Jalan Pulau Solor No. 2, Kawasan Industri
Medan II, Pada awal produksi di Medan, PT Charoen Pokphand Indonesia Food
Division ini terdiri dari tiga plant utama yaitu Cut Up, Further Processing, dan
Sausage Plant. Cut Up melakukan kegiatan pemotongan ayam dan menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
V-25
daging ayam, sedangkan Sausage Plant dan Further Processing Plant
menghasilkan daging ayam lanjutan.
PT. Charoen Pokphand Indonesia memiliki visi dan misi dalam
menjalankan usahanya. Visi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah:
1. Menjadi produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan dari daging ayam
khususnya dan bahan lain umumnya.
2. Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, peduli terhadap dampak sosial
dan lingkungan di dalam menjalankan kegiatan tersebut.
Misi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia untuk mewujudkan visi tersebut
adalah :
1. Membantu meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dan dunia serta
memuaskan pelanggan dan pemegang saham dengan memproduksi makanan
olahan bermutu tinggi, halal, dan aman untuk dikonsumsi dengan menerapkan
GMP (Good Manufacturing Procedures), SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedures), Sistem Jaminan Halal, HACCP, dan ISO 9001:2008.
2. Menjaga dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian hidup sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division menghasilkan produk
dengan kualitas terbaik, dimulai dengan proses pemilihan bahan baku ayam yang
memenuhi standard ayam yang sehat, bebas dari segala penyakit, proses
pemotongan dan pembersihan ayam yang dilakukan dengan halal dan higienis.
Proses pengolahannya diawasi dengan ketat dan sesuai standar makanan yang
bermutu tinggi. Begitu juga pada pengemasan, pengendalian kualitas sampai
Universitas Sumatera Utara
V-26
dengan pendistribusiannya dilakukan oleh sumber daya manusia yang baik dan
didukung oleh mesin-mesin modern yang berteknologi tinggi.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengeluarkan kebijakan
mutu yang merupakan kebijakan perusahaan yaitu: Senantiasa menghasilkan
produk yang bermutu tinggi, halal dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka
pencapaian visi & misi perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan kepuasan
kepada pelanggan. Menggalang kerjasama, partisipasi aktif dan positif semua
karyawan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu kerja secara terusmenerus.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup bidang usaha pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Food
Division meliputi :
1. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan industri
manufaktur yang memproduksi makanan olahan daging ayam yaitu sausage
dan further.
2. Bahan baku utama adalah ayam yang sudah beku yang berasal dari PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Division dari Cikande dan Salatiga.
2.3.
Organisasi dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division
menggunakan struktur organisasi staf dan lini, yaitu suatu bentuk struktur
Universitas Sumatera Utara
V-27
organisasi dimana wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahannya dan
dari bawahan ini kepada bawahannya lagi yaitu dimana perusahaan dipimpin oleh
Plant Head.
Bentuk atau hubungan garis ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau
pembagian tugas setiap unit organisasi (departemen) sehingga pelimpahan
wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung
dilimpahkan kepada departeman yang menangani pekerjaan tersebut. Yang
termasuk dalam garis hubungan lini adalah Plant Head dengan Plant Manager.
Sedangkan bentuk fungsional merupakan hubungan kinerja yang diatur
berdasarkan pengelompokkan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk
unit-unit kerja. Hubungan fungsional dijumpai pada hubungan Further Manager,
Sausage Manager, Cut Up Manager, Warehouse Manager, Engineering
Manager, PPIC Manager, Purchasing Manager, Finance & Accounting
Manager, dan Personal & General Affair Manager. Berikut ini merupakan
struktur organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division.
Universitas Sumatera Utara
V-28
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Struktur organisasi merupakan pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut saling
diintegrasikan (koordinasi). Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari pada suatu
organisasi dibutuhkan personil-personil untuk menduduki jabatan tertentu yang
mampu menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan
sesuai dengan jabatan tersebut. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
jabatan pada PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division adalah sebagai
berikut:
1.
Kepala Unit (Plant Head)
Head of Unit adalah merupakan pimpinan puncak dari PT. Charoen
Pokphand Indonesia Food Division yang bertugas untuk :
a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para
manager bagian.
b. Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan
perkembangan umum perusahaan.
c. Bertanggungjawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk)
atas jalannya perusahaan.
2.
Plant Manager
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untukk semua jenis produk
agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.
b. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin,
jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan
proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
V-29
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi
sesuai dengan spesifikasi dan standart mutu yang telah ditetapkan.
d. Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi lancar.
e. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan.
f. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari
penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga produk akhir.
3.
Further Manager
a. Bertanggungjawab kepada
plant manager atas pelaksanaan kegiatan
produksi further.
b. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku,
bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi further.
d. Mengawasi jalannya produksi further sesuai dengan program produksi
yang telah ditetapkan.
e. Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
f. Mengawasi
dan
mengevaluasi
kegiatan
produksi
further
untuk
mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
4.
Sausage Manager
a. Bertanggungjawab kepada
plant manager atas pelaksanaan kegiatan
produksi sausage.
Universitas Sumatera Utara
V-30
b. Merencanakan dan mengatur produksi sausage perusahan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku,
bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi sausage.
d. Mengawasi jalannya produksi sausage sesuai dengan program produksi
yang telah ditetapkan.
e. Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk
mengetahui kekurangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan.
5.
Cut Up Manager
a. Bertanggungjawab kepada plant manager atas pelaksanaan cut up.
b. Merencanakan dan mengatur proses cut up perusahan agar sesuai dengan
spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku,
bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam proses cut up.
d. Mengawasi jalannya proses cut up sesuai dengan program produksi yang
telah ditetapkan.
e. Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
6.
Warehouse Manager
Universitas Sumatera Utara
V-31
a. Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi
dan bahan penolong di gudang.
b. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku.
c. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di
gudang.
d. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
7.
Engineering Manager
a. Membuat jadwal pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin-mesin yang
ada dalam pabrik.
b. Mengeluarkan perintah kerja kepada maintenance section head untuk
melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan
perbaikan dari masing-masing operator.
c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian
maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.
d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.
e. Bertanggung jawab kepada plant manager atas kondisi mesin-mesin dan
peralatan produksi.
8.
PPIC Manager
a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan sausage dan further.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales
forecast.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak warehouse raw material tentang
jumlah bahan baku di gudang.
Universitas Sumatera Utara
V-32
9.
Manager Pembelian (Purchase Manager)
a. Membantu plant manager dalam melaksanakan serta mengkoordinir
seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan
dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.
b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.
c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan
standard harga bahan.
10. Manager Akuntansi dan Keuangan (Finance and Accounting Manager)
a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari
keuangan perusahaan.
b. Membantu head of unit dalam melaksanakan anggaran perusahaan.
c. Memberikan
laporan
keuangan
kepada
pihak
pemerintah
untuk
menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.
d. Bertanggung
jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya
produksi dan biaya administrasi.
11. Manager Personalia (Personalia and General Affair Manager)
a. Merencanakan
perekrutan
karyawan
sesuai
dengan
kebutuhan
masingmasing departemen.
b. Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan
suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
c. Menampung dan mencari keluhan karyawan.
d. Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan ketrampilan
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
V-33
e. Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan.
12. Further Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi further
yang telah ditetapkan.
b. Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
c. Mengawasi
dan
mengevaluasi
kegiatan
produksi
further
untuk
mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
13. Sausage Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi sausage
yang telah ditetapkan.
b. Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk
mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
14. Cut Up Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program proses cut up yang
telah ditetapkan.
b. Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah proses.
Universitas Sumatera Utara
V-34
c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
13. Warehouse Supervisor
a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di
gudang.
b. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di
gudang.
c. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
14. Engineering supervisor
a. Mengeluarkan perintah kerja kepada engineering foreman untuk
melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan
perbaikan dari masing-masing operator.
b. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian
maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.
c. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.
15. PPIC Supervisor
a. Mengontrol stok produksi pada raw material.
b. Mengontrol stok produksi pada finish goods.
16. Purchasing Supervisor
a. Membantu
purchasing
manager
dalam
melaksanakan
serta
mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian,
penyimpanan
dan
pendistribusian
bahan-bahan
yang
digunakan
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
V-35
b. Membantu purchasing manager melaksanakan perencanaan sistem
pengadaan dan persediaan bahan.
17. Finance & Accounting Supervisor
a. Melaksanakan perhitungan akuntansi terhadap pembelian bahan baku dan
asset perusahaan.
b. Melaksanakan pembayaran transfer dana terhadap pembelian bahan baku
dan asset perusahaan.
c. Melaksanakan penerimaan pembayaran atas penjualan pakan dan juga
hasil sampingan produksi.
d. Melaksanakan perhitungan dan pembayaran upah dan lembar kerja
karyawan.
18. Personalia and General Affair Supervisor
a. Melaksanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masingmasing departemen.
b. Mengawasi
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
karyawan
dan
menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
c. Mengawasi
pelaksanaan
training
untuk
peningkatan
ketrampilan
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT.
Charoen
Pokphand
Indonesia
merupakan
perusahaan
tempat
dilakukannya penelitian Tugas Sarjana. Pertumbuhan jumlah penduduk yang
meningkat per tahun menjadi langkah utama PT. Charoen Pokphand Indonesia
Food Division semakin berpacu dalam bisnis makanan olahan. Hal ini disebabkan
banyaknya permintaan konsumen akan kebutuhan pangan di pangsa pasar
semakin bertambah, dan hal tersebut mendorong PT. Charoen Pokphand
Indonesia Food Division untuk semakin di depan dan menjadi produsen kelas
dunia dalam bidang makanan olahan daging ayam.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengembangkan bisnis
di bidang industri pengolahan makanan berbahan baku ayam dengan membuka
pabrik pertama kali di Cikande yang merupakan salah satu pabrik pengolahan
ayam termodern di Indonesia yang juga merupakan pusat dari PT. Charoen
Pokphand Indonesia Food Division yang ada di Indonesia. PT. Charoen Pokphand
kemudian membuka cabang lain di Salatiga, Surabaya dan Medan.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division dibangun di Medan pada
tahun 2011 bulan 5, berkedudukan di Jalan Pulau Solor No. 2, Kawasan Industri
Medan II, Pada awal produksi di Medan, PT Charoen Pokphand Indonesia Food
Division ini terdiri dari tiga plant utama yaitu Cut Up, Further Processing, dan
Sausage Plant. Cut Up melakukan kegiatan pemotongan ayam dan menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
V-25
daging ayam, sedangkan Sausage Plant dan Further Processing Plant
menghasilkan daging ayam lanjutan.
PT. Charoen Pokphand Indonesia memiliki visi dan misi dalam
menjalankan usahanya. Visi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah:
1. Menjadi produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan dari daging ayam
khususnya dan bahan lain umumnya.
2. Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, peduli terhadap dampak sosial
dan lingkungan di dalam menjalankan kegiatan tersebut.
Misi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia untuk mewujudkan visi tersebut
adalah :
1. Membantu meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dan dunia serta
memuaskan pelanggan dan pemegang saham dengan memproduksi makanan
olahan bermutu tinggi, halal, dan aman untuk dikonsumsi dengan menerapkan
GMP (Good Manufacturing Procedures), SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedures), Sistem Jaminan Halal, HACCP, dan ISO 9001:2008.
2. Menjaga dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian hidup sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division menghasilkan produk
dengan kualitas terbaik, dimulai dengan proses pemilihan bahan baku ayam yang
memenuhi standard ayam yang sehat, bebas dari segala penyakit, proses
pemotongan dan pembersihan ayam yang dilakukan dengan halal dan higienis.
Proses pengolahannya diawasi dengan ketat dan sesuai standar makanan yang
bermutu tinggi. Begitu juga pada pengemasan, pengendalian kualitas sampai
Universitas Sumatera Utara
V-26
dengan pendistribusiannya dilakukan oleh sumber daya manusia yang baik dan
didukung oleh mesin-mesin modern yang berteknologi tinggi.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengeluarkan kebijakan
mutu yang merupakan kebijakan perusahaan yaitu: Senantiasa menghasilkan
produk yang bermutu tinggi, halal dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka
pencapaian visi & misi perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan kepuasan
kepada pelanggan. Menggalang kerjasama, partisipasi aktif dan positif semua
karyawan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu kerja secara terusmenerus.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup bidang usaha pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Food
Division meliputi :
1. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan industri
manufaktur yang memproduksi makanan olahan daging ayam yaitu sausage
dan further.
2. Bahan baku utama adalah ayam yang sudah beku yang berasal dari PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Division dari Cikande dan Salatiga.
2.3.
Organisasi dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division
menggunakan struktur organisasi staf dan lini, yaitu suatu bentuk struktur
Universitas Sumatera Utara
V-27
organisasi dimana wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahannya dan
dari bawahan ini kepada bawahannya lagi yaitu dimana perusahaan dipimpin oleh
Plant Head.
Bentuk atau hubungan garis ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau
pembagian tugas setiap unit organisasi (departemen) sehingga pelimpahan
wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung
dilimpahkan kepada departeman yang menangani pekerjaan tersebut. Yang
termasuk dalam garis hubungan lini adalah Plant Head dengan Plant Manager.
Sedangkan bentuk fungsional merupakan hubungan kinerja yang diatur
berdasarkan pengelompokkan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk
unit-unit kerja. Hubungan fungsional dijumpai pada hubungan Further Manager,
Sausage Manager, Cut Up Manager, Warehouse Manager, Engineering
Manager, PPIC Manager, Purchasing Manager, Finance & Accounting
Manager, dan Personal & General Affair Manager. Berikut ini merupakan
struktur organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division.
Universitas Sumatera Utara
V-28
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Struktur organisasi merupakan pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut saling
diintegrasikan (koordinasi). Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari pada suatu
organisasi dibutuhkan personil-personil untuk menduduki jabatan tertentu yang
mampu menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan
sesuai dengan jabatan tersebut. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
jabatan pada PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division adalah sebagai
berikut:
1.
Kepala Unit (Plant Head)
Head of Unit adalah merupakan pimpinan puncak dari PT. Charoen
Pokphand Indonesia Food Division yang bertugas untuk :
a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para
manager bagian.
b. Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan
perkembangan umum perusahaan.
c. Bertanggungjawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk)
atas jalannya perusahaan.
2.
Plant Manager
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untukk semua jenis produk
agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.
b. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin,
jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan
proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
V-29
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi
sesuai dengan spesifikasi dan standart mutu yang telah ditetapkan.
d. Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi lancar.
e. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan.
f. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari
penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga produk akhir.
3.
Further Manager
a. Bertanggungjawab kepada
plant manager atas pelaksanaan kegiatan
produksi further.
b. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku,
bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi further.
d. Mengawasi jalannya produksi further sesuai dengan program produksi
yang telah ditetapkan.
e. Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
f. Mengawasi
dan
mengevaluasi
kegiatan
produksi
further
untuk
mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
4.
Sausage Manager
a. Bertanggungjawab kepada
plant manager atas pelaksanaan kegiatan
produksi sausage.
Universitas Sumatera Utara
V-30
b. Merencanakan dan mengatur produksi sausage perusahan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku,
bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam produksi sausage.
d. Mengawasi jalannya produksi sausage sesuai dengan program produksi
yang telah ditetapkan.
e. Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk
mengetahui kekurangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan.
5.
Cut Up Manager
a. Bertanggungjawab kepada plant manager atas pelaksanaan cut up.
b. Merencanakan dan mengatur proses cut up perusahan agar sesuai dengan
spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku,
bahan penolong dan bahan-bahan lainnya dalam proses cut up.
d. Mengawasi jalannya proses cut up sesuai dengan program produksi yang
telah ditetapkan.
e. Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
6.
Warehouse Manager
Universitas Sumatera Utara
V-31
a. Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi
dan bahan penolong di gudang.
b. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku.
c. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di
gudang.
d. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
7.
Engineering Manager
a. Membuat jadwal pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin-mesin yang
ada dalam pabrik.
b. Mengeluarkan perintah kerja kepada maintenance section head untuk
melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan
perbaikan dari masing-masing operator.
c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian
maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.
d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.
e. Bertanggung jawab kepada plant manager atas kondisi mesin-mesin dan
peralatan produksi.
8.
PPIC Manager
a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan sausage dan further.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales
forecast.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak warehouse raw material tentang
jumlah bahan baku di gudang.
Universitas Sumatera Utara
V-32
9.
Manager Pembelian (Purchase Manager)
a. Membantu plant manager dalam melaksanakan serta mengkoordinir
seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan
dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.
b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.
c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan
standard harga bahan.
10. Manager Akuntansi dan Keuangan (Finance and Accounting Manager)
a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari
keuangan perusahaan.
b. Membantu head of unit dalam melaksanakan anggaran perusahaan.
c. Memberikan
laporan
keuangan
kepada
pihak
pemerintah
untuk
menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.
d. Bertanggung
jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya
produksi dan biaya administrasi.
11. Manager Personalia (Personalia and General Affair Manager)
a. Merencanakan
perekrutan
karyawan
sesuai
dengan
kebutuhan
masingmasing departemen.
b. Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan
suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
c. Menampung dan mencari keluhan karyawan.
d. Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan ketrampilan
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
V-33
e. Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan.
12. Further Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi further
yang telah ditetapkan.
b. Membuat laporan produksi further secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
c. Mengawasi
dan
mengevaluasi
kegiatan
produksi
further
untuk
mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
13. Sausage Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi sausage
yang telah ditetapkan.
b. Membuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah produksi.
c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk
mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
14. Cut Up Supervisor
a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program proses cut up yang
telah ditetapkan.
b. Membuat laporan proses cut up secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah proses.
Universitas Sumatera Utara
V-34
c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses cut up untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
13. Warehouse Supervisor
a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di
gudang.
b. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di
gudang.
c. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
14. Engineering supervisor
a. Mengeluarkan perintah kerja kepada engineering foreman untuk
melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan
perbaikan dari masing-masing operator.
b. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian
maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.
c. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.
15. PPIC Supervisor
a. Mengontrol stok produksi pada raw material.
b. Mengontrol stok produksi pada finish goods.
16. Purchasing Supervisor
a. Membantu
purchasing
manager
dalam
melaksanakan
serta
mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian,
penyimpanan
dan
pendistribusian
bahan-bahan
yang
digunakan
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
V-35
b. Membantu purchasing manager melaksanakan perencanaan sistem
pengadaan dan persediaan bahan.
17. Finance & Accounting Supervisor
a. Melaksanakan perhitungan akuntansi terhadap pembelian bahan baku dan
asset perusahaan.
b. Melaksanakan pembayaran transfer dana terhadap pembelian bahan baku
dan asset perusahaan.
c. Melaksanakan penerimaan pembayaran atas penjualan pakan dan juga
hasil sampingan produksi.
d. Melaksanakan perhitungan dan pembayaran upah dan lembar kerja
karyawan.
18. Personalia and General Affair Supervisor
a. Melaksanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masingmasing departemen.
b. Mengawasi
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
karyawan
dan
menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
c. Mengawasi
pelaksanaan
training
untuk
peningkatan
ketrampilan
karyawan.
Universitas Sumatera Utara