LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR PN

DOSEN JURUSAN TARBIYAH DAN STAF PUSAT PENJAMINAN MUTU STAIN PONOROGO

Disusun oleh:

NAMA : EDI IRAWAN, M.Pd. NIP

: 198708262015031002 NO ABSEN : 10

KEMENTERIAN AGAMA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SURABAYA 2016

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III di Jurusan Tarbiyah dan Pusat Penjaminan Mutu STAIN Ponorogo

Nama : EDI IRAWAN, M.Pd. NIP

: 19870826 201503 1002 Unit Kerja

: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo Tempat Kerja : 1. Jurusan Tarbiyah

2. Pusat Penjaminan Mutu

Mentor,

Coach,

Dr. H. AGUS PURNOMO, M.Ag. Dr. SOLEH SUAEDY, M.M.

NIP 197308011998031002 NIP 196507081992031005

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah berkat limpahan rahmat Allah SWT, Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ponorogo dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini melaporkan secara aktual dan kronologis seluruh kegiatan dalam rangka aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang telah diterapkan di tempat kerja.

Terlaksananya seluruh rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:

1. Ketua STAIN Ponorogo beserta seluruh jajarannya, yang telah mendukung seluruh kegiatan aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN;

2. Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag. selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam aktualisasi diri sekaligus dalam menyusun laporan aktualisasi;

3. Dr. Soleh Suaedy, M.M. selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam aktualisasi diri sekaligus dalam menyusun laporan aktualisasi;

4. Keluarga tercinta, yang terdiri dari kedua orang tua, anak, dan istri, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materiil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Diklat Prajabatan;

5. Seluruh mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan aktualisasi, baik dalam kegiatan pembelajaran, pembimbingan akademik, pengujian KPM, dan pelaksanaan PPLK;

6. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan I dan Angkatan II Tahun 2016 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Diklat Prajabatan.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik,

Surabaya, 29 September 2016

EDI IRAWAN, M.Pd.

NIP. 198708262015031002

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar PNS ..................... 4 Tabel 2. Rancangan Kegiatan 1: Menyusun RPS Mata Kuliah Matematika 1 ..... 26 Tabel 3. Rancangan Kegiatan 2: Mengajar Mata Kuliah Matematika 1 ............... 29 Tabel 4. Rancangan Kegiatan 3: Menyusun Suplemen Bahan Ajar Statistika I ... 35 Tabel 5. Rancangan Kegiatan 4: Membimbing Mahasiswa.................................. 37 Tabel 6. Rancangan Kegiatan 5: Membimbing Mahasiswa Peserta PPLK .......... 40 Tabel 7. Rancangan Kegiatan 6: Menguji Mahasiswa Peserta KPM.................... 44 Tabel 8. Rancangan Kegiatan 7: Mengikuti Training of Trainer Menjadi MOS

Microsoft PowerPoint ............................................................................. 47 Tabel 9. Rancangan Kegiatan 8: Menyusun Full Paper untuk Semnas ............... 50 Tabel 10. Rancangan Kegiatan 9: Menjadi Operator Whorkshop Asesmen Bagi

Kepala Madrasah dan KUA Kabupaten Magetan ................................... 52 Tabel 11. Rancangan Kegiatan 10: Menyusun SOP Akreditasi Program Studi ... 55 Tabel 12. Rancangan Kegiatan 11: Update Berita pada Laman P2M................... 59 Tabel 13. Rancangan Kegiatan 12: Menambah Layanan Survei Kepuasan

Mahasiswa dan Aduan Pelayanan yang Terintegrasi pada Laman P2M 61 Tabel 14. Ringkasan Indikator Nilai-Nilai Dasar PNS Pada Masing-Masing Kegiatan Aktualisasi ............................................................................... 84

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kegiatan 1: Menyusun RPS Matakuliah Matematika

2. Kegiatan 2: Mengajar Matakuliah Matematika I

3. Kegiatan 3: Menyusun Suplemen Bahan Ajar Matakuliah Statistika I

4. Kegiatan 4: Membimbing Mahasiswa (PA)

5. Kegiatan 5: Membimbing dan Menyerahkan Mahasiswa Peserta PPLK

6. Kegiatan 6: Menguji Mahasiswa Peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat

7. Kegiatan 7: Menjadi Peserta Training of Training Master Office Spesialist

8. Kegiatan 8: Menyusun Full Paper untuk Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika di UNY

9. Kegiatan 9: Menjadi Operator Workshop Asesmen Bagi Kepala Madrasan dan KUA Kabupaten Magetan

10. Kegiatan 10: Menyusun SOP Akreditasi Program Studi

11. Kegiatan 11: Mengupdate Informasi dan Berita Pada Laman P2M STAIN Ponorogo

12. Kegiatan 12: Menambah Layanan Survei Kepuasan dan Aduan Mahasiswa yang Terintegrasi Pada Laman P2M STAIN Ponorogo

13. Lembar Bimbingan dengan Coach

14. Lembar Bimbingan dengan Mentor

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, perlu adanya fondasi yang kuat dalam menjalankan sistem pemerintahan yang baik, bersih dan berkualitas. Hal tersebut didukung pula oleh sumber daya alam yang berintegritas salah satunya dengan sistem pembelajaran yang baik. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup pendidikan secara umum dan perguruan tinggi secara khususnya harus bersikap profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan, kelompok maupun partai, serta menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila.

Menurut Undang- undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) penyelenggaraan Diklat mengikuti pola baru di mana masa kegiatan berlangsung secara on-off-on kampus. Kegiatan on kampus berlangsung di Balai Diklat Keagamaan Surabaya dengan pemaparan materi dan pola untuk menginternalisasi nilai dasar ANEKA. Kegiatan off di kampus melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap kegiatan yang sudah direncanakan pada masing-masing instansi. Pola baru ini diselenggarakan seefektif mungkin untuk membina peserta Diklat agar lebih memahami dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ANS yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Pola baru ini diterapkan karena adanya perubahan pola pikir PNS yang lebih mengarah ke kemalasan, korupsi, pelanggaran etika, dan tidak berakuntabilitas.

Dosen sebagai Aparatur Sipil Negara sekaligus sebagai pengajar wajib bersikap profesional dalam menjalankan jabatan. Bekerja yang profesional berarti bekerja dengan keahlian atau kompetensi serta kemampuan dosen untuk mengelola pembelajaran. Proses pembelajaran dan pendidikan bertujuan untuk mendapatkan mutu sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan.

Diklat Prajabatan diorientasikan agar nilai-nilai dasar ANEKA mampu menginternalisasi pada diri setiap PNS termasuk Dosen. Selain itu, juga dituntut untuk mampu mengaktualisasikannya pada instansi kerja masing- masing. Muaranya adalah terbentuknya ASN profesional yang produktif, efektif dan efisien dalam bekerja serta memiliki jiwa nasionalisme, etika publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu, berkomitmen untuk bekerja secara akuntabel serta berkomitmen untuk anti korupsi.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam Diklat ini adalah mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan yang akan dilaksanakan di lingkungan STAIN Ponorogo, yaitu:

a. Mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas sehingga memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan;

b. Mengaktualisasikan nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila;

c. Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan pelayanan masyarakat yang baik;

d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan yang prima terhadap masyarakat yang datang ke tempat pelayanan publik;

e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga bisa mewujudkan sikap disiplin maupun menjaga kedisiplinan.

2. Manfaat

a. Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam menjalankan tugas di STAIN Ponorogo;

b. Mampu mengamalkan sila-sila Pancasila dalam menjalankan tugas di STAIN Ponorogo;

c. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas di STAIN Ponorogo; c. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas di STAIN Ponorogo;

e. Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong pemberantasan korupsi dalam hal apapun di lingkungan STAIN Ponorogo.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Tempat Pelaksanaan

Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar PNS dilaksanakan di Kampus STAIN Ponorogo untuk hari kerja dan dilaksanakan di rumah untuk hari libur.

2. Waktu Pelaksanaan

Seluruh kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS telah terealisasi sesuai rencana, yakni pada kurun waktu tanggal 10 s.d. 28 September 2016. Secara terperinci sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. .

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar PNS

No

Waktu Pelaksanaan

Nama Kegiatan 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb

1. Menyusun Rencana

Pembelajaran

Semester Mata Kuliah Matematika I

2. Mengajar Mata Kuliah Matematika 1

3. Menyusun Suplemen

Bahan Ajar

Statistika I

4. Membimbing Mahasiswa (PA)

Mahasiswa Peserta Praktik Pengalaman Lapangan Keguruan (PPLK)

6. Menguji Mahasiswa Peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)

7. Mengikuti Training of Trainer Menjadi MOS Microsoft PowerPoint

8. Menyusun Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Untuk

Pendidikan Matematika di UNY

No

Waktu Pelaksanaan

Nama Kegiatan 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb

9. Menjadi Operator Workshop Asesmen Kepala Madrasah dan KUA Kabupaten Magetan

10. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Akreditasi Program Studi

11. Mengupdate berita dan informasi pada laman Pusat Penjaminan Mutu (P2M)

12. Menambah Layanan Survei Kepuasan Mahasiswa yang Terintegrasi pada Laman P2M

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Tugas dan Fungsi Organisasi

1. Sejarah Singkat STAIN Ponorogo

Keberadaan STAIN Ponorogo tidak terlepas dari Akademi Syari'ah Abdul Wahhab (ASA) sebagai embrionya, yang didirikan pada tanggal 1 Februari 1968 atas ide KH. Syamsuddin dan KH. Chozin Dawoedy, yang kemudian dinegerikan pada tanggal 12 Mei 1970 menjadi Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Ampel Ponorogo. Fakultas Syari'ah Ponorogo yang dipimpin oleh, RHM Aboe Amar Syamsuddin, selanjutnya tumbuh berkembang, dan mulai tahun 1985/1986 menyelenggarakan program doctoral (S-1) dengan membuka jurusan qodlo' dan Muamalah jinayah.

Berdasarkan tuntutan perkembangan dan organisasi Perguruan Tinggi, maka dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 yang merubah Fakultas Syari'ah Ponorogo menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Ponorogo, terhitung mulai tanggal 25 Shafar 1418 H bertepatan dengan 30 Juni 1997. Sejak itulah STAIN Ponorogo menyelenggarakan pendidikan dengan membuka tiga jurusan: Syariah, Tarbiyah, dan Usluhuddin.

Gambar 1. Site Plan Kampus Baru STAIN Ponorogo

Pada tahun 2016 ini, STAIN Ponorogo menyediakan 20 program studi, yang terdiri dari 16 (enam belas) program studi sarjana (S1) dan 4 (empat) program studi magister (S2). 16 (enambelas) program studi sarjana tersebut adalah: (1) Ahwal Syakhsiyah, (2) Hukum Ekonomi Islam (Muamalah), (3) Ekonomi Syari’ah, (4) Perbankan Syari’ah, (5) Zakat dan Wakaf, (6) Pendidikan Agama Islam, (7) Pendidikan Bahasa Arab, (8) Tadris Bahasa Inggris (Pendidikan Bahasa Inggris), (9) Pendidikan Guru MI, (10) Manajemen Pendidikan Islam, (11) Pendidikan Guru RA, (12) Tadris IPA (Pendidikan IPA), (13) Tadris IPS (Pendidikan IPS), (14) Ilmu Al- Qur’an dan Tafsir, (15) Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan (16) Bimbingan dan Konseling Islam. Sedangkan 4 (empat) program studi magister meliputi: (1) Ahwal Syakhsiyah, (2) Ekonomi Syari’ah, (3) Pendidikan Bahasa Arab, dan (3) Manajemen Pendidikan Islam.

2. Tugas dan Fungsi STAIN Ponorogo

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 53 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Ponorogo dapat diketahui bahwa STAIN Ponorogo memiliki tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang meliputi program pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagai implikasi dari tugas tersebut di atas, maka STAIN Ponorogo memiliki fungsi sebagai berikut:

a. perumusan penetapan visi, misi, kebijakan, dan perencanaan program;

b. penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam;

c. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika; dan

d. pelaksanaan administrasi dan pelaporan.

3. Visi Misi STAIN Ponorogo VISI STAIN PONOROGO

Pusat Kajian dan Pengembangan Ilmu Keislaman Yang Unggul Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani

Pada Tahun 2030

Visi tersebut dituangkan dalam tonggak capaian sebagai berikut:

ROAD-MAP 2015-2030 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PONOROGO Supporting Activity

Organisasi Sarana dan

Keuangan dan SDM

Prasarana

Teknologi

Teaching Excellent

Pre-

Research University 2015-2018

University 2019-2022

University

2027-2030 ROAD-MAP STAIN PONOROGO MENUJU RESEARCH UNIVERSITY

Pengabdian Masyarakat

Main Activity

Gambar 2. Road Map STAIN Ponorogo 2015-2030

MISI STAIN PONOROGO

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu keislaman yang unggul (2015-2030)

2. Melaksanakan penelitian dalam bidang ilmu-ilmu keislaman yang unggul (2015-2030)

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang unggul (2015-2030)

4. Melaksanakan kerja sama yang unggul dengan lembaga terkait di tingkat nasional dan internasional (2015-2030)

B. Tugas dan Fungsi Unit

1. Tugas dan Fungsi Jurusan Tarbiyah

Jurusan merupakan satuan pelaksana akademik yang memiliki tugas menyelenggarakan program studi dalam 1 (satu) disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Jurusan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. pelaksanaan pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi di lingkungan jurusan;

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

d. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika; dan

e. pelaksanaan administrasi dan pelaporan.

2. Tugas dan Fungsi Pusat Penjaminan Mutu

Pusat Penjaminan Mutu mempunyai tugas melaksanakan, mengoordinasikan, mengaudit, memantau, menilai, dan mengembangkan mutu akademik. Sesuai dengan tugas tersebut, P2M menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta pelaporan;

b. Pelaksanaan program pengembangan mutu akademik;

c. Pelaksanaan audit, pemantauan, penilaian mutu akademik; dan

d. Pelaksanaan administrasi pusat. Tugas pokok dan fungsi P2M tersebut selanjutnya dijadikan sebagai pijakan dalam penyusunan visi, misi dan tujuan P2M. Berikut adalah Visi, Misi, dan Tujuan Pusat Penjaminan Mutu STAIN Ponorogo.

VISI PUSAT PENJAMINAN MUTU

Membuminya Budaya Mutu Dalam Lingkungan STAIN Ponorogo Guna Merealisasikan Visi-Misi STAIN Ponorogo

MISI PUSAT PENJAMINAN MUTU

1. Melaksanakan pengembangan pengendalian dalam meningkatkan Mutu Pendidikan yang relevan dengan kearifan lokal dan kultural Kampus STAIN Ponorogo

2. Menyelenggarakan Pendampingan dan Pengembangan SDM serta kerja sama dalam bidang penjaminan mutu Pendidikan, training dan konsultasi baik dalam tataran lokal, regional, nasional, maupun internasional

3. Mengembangkan sistem informasi dan pengolahan data Penjaminan Mutu

4. Mengembangkan dan melaksanakan audit mutu Pendidikan secara internal

TUJUAN PUSAT PENJAMINAN MUTU

Melaksanakan Pengendalian dan Peningkatan Mutu Pendidikan Demi Terwujudnya Kesiapan Peserta Didik yang Memiliki Karakteristik Keagungan Akhlaqul Al-Karimah, Karifan Spritual, Keluasan Ilmu dan Kebebasan Intelektual Serta Profesional dalam Bidangnya Masing-Masing.

C. Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi STAIN Ponorogo

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Nilai-Nilai Dasar PNS dan Sikap Perilaku Disiplin PNS

1. Nilai-Nilai Dasar PNS

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai berikut:

1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) ;

2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results- oriented) ;

3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) ;

4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences) ;

5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) .

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal

vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

accountability).

Akuntabilitas

Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:

1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)

2) Akuntabilitas Individu

3) Akuntabilitas Kelompok

4) Akuntabilitas Organisasi

5) Akuntabilitas Stakeholder

Gambar 4. Lima Tingkatan Akuntabilitas

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:

1) Kepemimpinan: pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

2) Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas

3) Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat

5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak optimal.

6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan

7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki

8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja.

9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai- nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:

1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

h) Berani membela kebenaran dan keadilan.

i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia

1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

d) Menghormati hak orang lain.

e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

i) Suka bekerja keras. j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

c. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:

1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan

2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :

1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik

2) Dimensi Modalitas

3) Dimensi Tindakan Integritas Publik

Indikator etika publik meliputi:

1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.

2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati.

3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan norma saat melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan publik.

4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.

5) Netralitas.

d. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.

Indikator komitmen mutu antara lain:

1) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan

2) Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu

3) Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

4) Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreativitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

e. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea: 1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960 ). Selanjutnya dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah "coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan "corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.

Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.

Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:

1) Kejujuran

Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.

2) Kepedulian

Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.

3) Kemandirian

Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan karakter kemandirian pegawai dituntut untuk mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri dan bukan orang lain.

4) Kedisiplinan

Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (KBBI). Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.

5) Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan) (KBBI). Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.

6) Kerja Keras

Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di mana kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur.

7) Sederhana

Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini akan Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini akan

8) Keberanian

Keberanian diperlukan untuk mencapai kesuksesan, untuk mengembangkan sikap keberanian demi mempertahankan pendirian dan keyakinan harus mempertimbangkan masalah dengan sebaik- baiknya. Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab dan lain sebagainya.

9) Keadilan

Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang tidak berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial dan lain-lain.

2. Sikap Perilaku Disiplin PNS

a. Pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Pengertian disiplin dapat dikonotasikan sebagai suatu hukuman, meskipun arti yang sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan.

Sedangkan pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

b. Kewajiiban Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010, Pegawai Negeri Sipil memiliki kewajiban untuk:

1. mengucapkan sumpah/janji PNS;

2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;

4. menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

6. menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS;

7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;

8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;

9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;

10. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;

11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

13. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;

14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;

15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

16. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan

17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

c. Larangan Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010, Pegawai Negeri Sipil memiliki kewajiban untuk:

1. menyalahgunakan wewenang;

2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;

3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;

4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing;

5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;

6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;

7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;

8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;

9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;

11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:

a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye; a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau

d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;

13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:

a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;

14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan

15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:

a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;

b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;

c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

B. Rancangan Kegiatan

Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di STAIN Ponorogo sesuai dengan nilai dasar ASN yaitu ANEKA, antara lain:

1. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester Mata Kuliah Matematika I;

2. Mengajar Mata Kuliah Matematika 1;

3. Menyusun Suplemen Bahan Ajar Statistika I;

4. Membimbing Mahasiswa (PA);

5. Membimbing Mahasiswa Peserta Praktik Pengalaman Lapangan Keguruan (PPLK);

6. Menguji Mahasiswa Peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM);

7. Mengikuti Training of Trainer Menjadi MOS Microsoft PowerPoint;

8. Menyusun Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Untuk Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika di UNY;

9. Menjadi Operator Workshop Asesmen Kepala Madrasah dan KUA Kabupaten Magetan;

10. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Akreditasi Program Studi;

11. Mengupdate berita dan informasi pada laman Pusat Penjaminan Mutu (P2M);

12. Menambah Layanan Survei Kepuasan Mahasiswa yang Terintegrasi pada Laman P2M.

Berikut adalah uraian masing-masing kegiatan aktualisasi sesuai dengan nilai dasar ASN.

1. Kegiatan 1: Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Matematika 1

Mengajar mata kuliah matematika 1 dengan bobot 2 SKS merupakan kegiatan yang bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang disusun berdasarkan SK Mengajar. Direncanakan, RPS Mata Kuliah Matematika I akan disusun pada hari Sabtu – Senin, 10 –

12 September 2016. Hal ini dilakukan karena mulai pada hari Rabu, 13 September 2016 sudah akan dilaksanakan kuliah perdana untuk semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017.

Tabel 2. Rancangan Kegiatan 1: Menyusun RPS Mata Kuliah Matematika 1 Kontribusi

Penguatan Nilai-Nilai No

Nilai-Nilai

Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Dasar

Organisasi

Misi Organisasi

Dengan penyusunan bersumber dari

1. Kegiatan yang

1. Mencari

Dalam mencari berbagai

Komitmen

Dengan adanya

RPS Mata Kuliah RPS Mata Kuliah SKP:

pedoman

pedoman penyusunan RPS mutu:

Matematika I yang Matematika I secara Menyusun RPS

penyusunan

dan sumber referensi mata Cermat

Cermat, Taat Perintah, Mata Kuliah

RPS dan

kuliah akan saya lakukan

baik dan

berkualitas, maka Cinta Tanah Air, Adil, Matematika 1

mengumpulkan dengan cermat dan teliti.

sumber referensi Saya akan berupaya

misi pertama

Partisipatif, Peduli,

mata kuliah

memahami bagaimana

institusi:

Musyawarah, Tidak

membuat RPS yang baik.

“Melaksanakan

memaksakan

Saya akan mencari

pendidikan dan

kehendak, Amanah,

informasi dari berbagai

pengajaran ilmu- Menghormati

sumber yang kredibel untuk

ilmu keislaman

Keputusan,

mendapatkan RPS yang

yang unggul

Efektivitas, dan

berkualitas.

(2015-2030) ”,

Tanggung Jawab,

Kontribusi

Penguatan Nilai-Nilai No

Nilai-Nilai

Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Dasar

Organisasi

Misi Organisasi

Output:

dapat terwujud

maka akan

Tersedianya pedoman

dengan baik.

menguatkan lima

penyusunan RPS, Referensi

budaya kerja

Mata Kuliah Matematika I

Kementerian Agama,

2. Pembuatan RPS Penyusunan RPS

Komitmen

yakni Integritas,

sesuai dengan disesuaikan dengan

Mutu:

Profesionalitas,

pedoman dan

pedoman dan referensi mata Cermat, Teliti,

Inovasi, Tanggung

referensi yang kuliah yang telah

Berorientasi

Jawab, dan

telah

dikumpulkan sebelumnya Mutu

Keteladanan.

dikumpulkan

secara cermat, teliti, dan berkualitas. RPS disusun

Nasionalisme:

dengan menggunakan

Cinta Tanah Air

Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD.

Output:

RPS Mata Kuliah Matematika I

3. Memublikasikan Dalam memublikasikan

Akuntabilitas:

pada website

RPS dilakukan secara

Transparan,

transparan dan bertangung Tanggung Jawab jawab. Seluruh mahasiswa

diberikan kesempatan yang Nasionalisme:

Adil, Tidak

Kontribusi

Penguatan Nilai-Nilai No

Nilai-Nilai

Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Dasar

Organisasi

Misi Organisasi

sama untuk mengunduh

Diskriminatif

RPS tanpa diskriminasi.

Anti Korupsi:

Jujur, Tanggung

Output:

Jawab RPS Mata Kuliah

Matematika I

2. Kegiatan 2: Mengajar Mata Kuliah Matematika 1

Mengajar mata kuliah matematika 1 dengan bobot 2 SKS merupakan kegiatan yang bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang disusun berdasarkan SK Mengajar. Rancangan aktualisasi pengajaran direncanakan akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

14 dan 21 September 2016 mulai pukul 10.20 s.d. 12.00 WIB.

Tabel 3. Rancangan Kegiatan 2: Mengajar Mata Kuliah Matematika 1 Kontribusi

Penguatan Nilai- No

Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Kegiatan

Dasar

Nilai Organisasi

Misi Organisasi

2 Kegiatan yang

Dengan bersumber

1. Menyiapkan Dalam menyiapkan bahan

Komitmen

Dengan adanya

pengajaran Mata Pengajaran Mata dari SKP:

bahan ajar

ajar yang akan disampaikan,

mutu:

materi pembelajaran dipilih

Matematika I Mata Kuliah

Mengajar

dan dipilah secara cermat.

Mutu

Matematika I

secara Cermat, Matematika 1

Saya akan selalu berupaya

yang baik dan

mencari bahan ajar yang

berkualitas, maka Taat Perintah,

berkualitas. Selain itu, saya

misi pertama

Cinta Tanah Air,

juga akan selalu berupaya

institusi:

Adil, Partisipatif,

menambah kuantitas referensi

“Melaksanakan

Peduli,

bahan ajar yang berkualitas.

pendidikan dan

Musyawarah,

pengajaran ilmu- Tidak

Output:

ilmu keislaman

memaksakan

Tersedianya bahan

yang unggul

kehendak,

ajar yang berkualitas

dapat terwujud

Menghormati

Kontribusi

Penguatan Nilai- No

Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Kegiatan

Dasar

Nilai Organisasi

Misi Organisasi

2. Datang di

Dengan hadir di kelas tepat

Komitmen

dengan baik.

Keputusan,

kelas tepat

waktu, maka pembelajaran

Mutu:

Efektivitas, dan

waktu

dapat terlaksana tepat waktu

Disiplin

Tanggung Jawab,

dan berjalan secara efektif.

maka akan

Selain itu, kehadiran tepat

Etika Publik:

menguatkan lima

waktu dapat menjadi contoh

Menepati janji

budaya kerja

yang baik bagi mahasiswa

Kementerian

dengan menepati waktu yang Anti Korupsi:

Agama, yakni

ditentukan.

Disiplin

Integritas, Profesionalitas,

Output:

Inovasi, Tanggung

Pembelajaran Tepat Waktu

Jawab, dan Keteladanan.

3. Berdoa

Sebelum dan sesudah

Nasionalisme:

Sebelum dan penyampaian materi,

Religius

sesudah

mahasiswa saya ajak untuk

memulai

berdoa sebagai wujud rasa

perkuliahan syukur kepada tuhan YME dan agar dapat menerima materi dengan baik.

Output:

Kegiatan berdoa

Kontribusi

Penguatan Nilai- No

Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Kegiatan

Dasar

Nilai Organisasi

Misi Organisasi

4. Memeriksa

Setiap pertemuan, Saya selalu Akuntabilitas:

kehadiran

memeriksa kehadiran untuk

Jujur, Adil

mahasiswa

mengetahui mahasiswa yang

(presensi)

hadir dan tidak hadir di kelas. Etika publik:

Apabila ada mahasiswa yang Perilaku etis terlambat, maka tetap saya

izinkan masuk tetapi ada jam Anti Korupsi:

penggantian kompensasi

Jujur, Adil

ketidakhadiran. Apabila ada mahasiswa yang melakukan kecurangan maka akan Saya berikan peringatan keras dan hukuman yang mendidik. Selain itu, apabila ada mahasiswa yang penampilan dan perilakunya tidak etis, maka akan Saya berikan peringatan.

Output:

Presensi Mahasiswa

5. Menyampaik Saya menyampaikan materi

Komitmen

an materi

dilakukan secara inovatif

Mutu:

bahan ajar

dengan berbagai variasi

Efektivitas,

Kontribusi

Penguatan Nilai- No

Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Kegiatan

Dasar

Nilai Organisasi

Misi Organisasi

pendekatan active learning.

Inovatif,

Diharapkan mahasiswa dapat Berorientasi memahami konsep teoretis

Mutu

dan mampu mengaplikasikannya. Selain

Nasionalisme:

itu jika ada pertanyaan maka Demokratis, diberikan kesempatan secara Cinta Tanah adil tanpa membedakan siapa Air yang bertanya. Saat diskusi

kelompok maka pembentukan Etika Publik:

kelompok dibicarakan

Adil, Tidak

bersama secara demokratis.

Diskriminatif

Dalam menyampaikan materi dan berdiskusi, saya selalu

Akuntabilitas:

menggunakan Bahasa

Adil,

Indonesia yang baik dan

Bertanggung

benar sebagai wujud cinta

Jawab

tanah air. Saya bertanggung jawab atas penguasaan konsep pada masing-masing pokok bahasan. Selain itu, saya akan selalu meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Kontribusi

Penguatan Nilai- No

Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Kegiatan

Dasar

Nilai Organisasi

Misi Organisasi

Output:

Penyampaian Materi Ajar

6. Memberikan Setiap pertemuan selalu saya Nasionalisme:

tugas

berikan tugas mandiri

Adil,

restruktur

terstruktur yang harus

Tidak

diserahkan pada pertemuan

Diskriminatif

berikutnya. Tugas merupakan media belajar efektif agar mahasiswa terdorong untuk belajar secara mandiri.

Output:

Tugas Terstruktur

7. Memberikan Penugasan mandiri tidak

Nasionalisme:

tugas

terstruktur diberikan kepada

Adil,

mandiri

mahasiswa dengan waktu

Tidak

tidak

penyelesaian tidak ditentukan Diskriminatif

restruktur

namun tetap ada kejelasan target waktu pengumpulan, yakni di akhir semester. Tugas mandiri merupakan salah media belajar efektif agar mahasiswa terdorong

untuk secara mandiri mencari

Kontribusi

Penguatan Nilai- No

Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Kegiatan

Dasar

Nilai Organisasi

Misi Organisasi

pengetahuan.

Output:

Tugas Mandiri

8. Koreksi dan Dalam mengoreksi tugas

Akuntabilitas:

pemberian

mahasiswa, saya lakukan

Adil,

nilai tugas

dengan sangat objektif

Transparan

mahasiswa

berdasarkan pedoman

penilaian yang jelas. Koreksi Nasionalisme:

dilakukan secara cermat, adil, Adil, Tidak tanpa adanya diskriminatif

Diskriminatif

dan dapat dipertanggungjawabkan.

Komitmen

Setelah selesai dikoreksi,

Mutu:

tugas langsung dibagikan

Cermat,

lengkap dengan nilainya.

Tanggung Jawab

Output:

Nilai Tugas Mahasiswa

3. Kegiatan 3: Menyusun Suplemen Bahan Ajar Statistika I

Kegiatan membuat suplemen bahan ajar mata kuliah merupakan kegiatan yang bersumber dari inisiatif diri sendiri. Suplemen bahan ajar mata kuliah merupakan materi kuliah yang ditambahkan untuk melengkapi bahan ajar yang sudah ada. Pada rancangan kegiatan membuat suplemen bahan ajar mata kuliah ini berupa video pembelajaran mata kuliah statistika 1.

Tabel 4. Rancangan Kegiatan 3: Menyusun Suplemen Bahan Ajar Statistika I Kontribusi

Penguatan Nilai-Nilai No

Nilai-Nilai

Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Dasar

Organisasi

Misi Organisasi

3 Kegiatan yang

Dengan penyusunan bersumber dari

1. Menyiapkan

Dalam mengumpulkan

Akuntabilitas: Dengan adanya

Tanggung jawab Suplemen Bahan Suplemen Bahan Ajar inisiatif sendiri:

materi bahan

materi bahan video, Saya

Statistika I yang Menyusun

video

akan mencari berbagai

Etika Publik: Ajar Statistika I

dilakukan secara Suplemen

sumber yang relevan dan

Cermat,

yang baik dan

Tanggung Jawab berkualitas, maka Cermat, Berorientasi Bahan Ajar

berkualitas. Dalam

Mutu, Jujur, Tanggung Statistika I

pemilihan sumber, saya

Komitmen

misi pertama

lakukan secara cermat.

Mutu:

institusi:

Jawab, Cinta Tanah

Berorientasi

“Melaksanakan

Air, Efektivitas,

Output:

mutu

pendidikan dan

Efisiensi, Inovasi

Bahan berita dan survei

Etika Publik: pengajaran ilmu- Cermat, Adil, Tidak

kepuasan mahasiswa

Tanggung jawab ilmu keislaman

dan Diskriminatif,

2. Menyusun

Menyusun Video Tutorial Akuntabilitas: yang unggul

maka akan

Jujur, Tanggung (2015-2030) ”,

Video Tutorial merupakan salah satu

menguatkan lima

inovasi yang dimaksudkan Jawab

dapat terwujud

budaya kerja

Kontribusi

Penguatan Nilai-Nilai No

Nilai-Nilai

Kegiatan

Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Terhadap Visi

Dasar

Organisasi

Misi Organisasi

agar pembelajaran dapat

Nasionalisme: dengan baik.

Kementerian Agama,

berjalan secara efektif.

Cinta Tanah Air

yakni Integritas,

Dalam penyusunan video

Profesionalitas,

tutorial, saya lakukan secara Etika Publik:

Inovasi, Tanggung

cermat dan menggunakan Cermat

Jawab, dan bahasa Indonesia yang baik Keteladanan.

dan benar sesuai EYD.

Komitmen

Dalam penyusunannya,

Mutu:

senantiasa saya lakukan

Inovasi

secara jujur, netral, dan

bertanggung jawab.

Output:

Video Tutorial Mata Kuliah Statistika