PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE UNTUK MATA PELAJARAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SMK DARUSSALAM MAKASSAR

  

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

  

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE

UNTUK MATA PELAJARAN PROGRAMMABLE LOGIC

CONTROLLER (PLC) PADA SMK DARUSSALAM MAKASSAR

  Khaidir Rahman N Program Studi Teknik Teknik Komputer, STMIK AKBA,

  Email: khaidir.as@gmail.com

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan produk website pembelajaran menggunakan media online dengan menggunakan Dreamweaver8, Filezilla,

  

Xampp win32 Power Point. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang

  difokuskan untuk mengembangkan media pembelajaran pada mata pelajaran PLC. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengembangan model pembelajaran Dick dan Carey, selanjutnya dilakukan tahap pengembangan yang mengacu pada model Borg dan Gall yang dilakukan oleh beberapa tahap, concept, design, collecting

  

content material, assembly, testing, dan distribution. Media web pembelajaran yang telah

  dikembangkan, telah divalidasi oleh dua orang ahli dengan mengalami revisi sehingga didapatkan hasil yang layak digunakan. Uji coba dilakukan sebanyak tiga kali yakni uji coba perorangan (one to one), uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media web pembelajaran dengan menggunakan website yang dikembangkan setelah dilakukan validasi maka media tersebut dinyatakan valid. media pembelajaran dengan menggunakan website dikatakan praktis karena seluruh aspek dalam pembelajaran berada pada kategori sangat baik. media pembelajaran dengan metode simulasi dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria keefektifan, dengan hasil: (1) memenuhi syarat kevalidan, (2) aktivitas peserta terlaksana seluruhnya (3) aktivitas pendidik terlaksana seluruhnya, dan (4) peserta didik serta pendidik memberikan respon yang positif terhadap media web pembelajaran dengan menggunakan secara online yang dikembangkan.

  Kata Kunci : media online, website plc, Pengembangan

ABSTRACT

  

This study aims to determine the product development process learning website using online

media using Dreamweaver8, FileZilla, Xampp win32 Power Point. This research is a

development that is focused on developing learning media on subjects PLC. The development

model used in this study refers to the development of learning models Dick and Carey, further

stages of development, which refers to the model Borg and Gall performed by several stages,

concept, design, content collecting material, assembly, testing, and distribution. Media web

learning has been developed, it has been validated by two experts to be revised so that the

results obtained are fit for use. The test is done as much as three times the individual testing

(one to one), the test group was small and limited field trial. The results showed that web

media learning by using a website developed after the validation of the media declared

invalid. learning media by using the website say impractical because all aspects of the study

are in the very good category. media with simulation method is said to be effective because it

has met the criteria of effectiveness, with the results: (1) qualifies the validity, (2) the activity

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

of the participants carried out entirely (3) activity educators implemented in full, and (4) of

learners and educators responded positively the web media by using online learning

developed.

  Keywords: online media, website plc, Development I.

   PENDAHULUAN

  Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun yang merupakan perwujudan amanat pembukaan UUD 1945 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 31 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa: (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran, dan (2) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang- undang.

  Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.

  Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi profesi, substansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan produktif.

  Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada learning material atau materi pembelajaran. Dick dan Carey (dalam Afgani, 2009), menyatakan ada dua jenis materi pembelajaran, yaitu materi ajar tertulis (written) dan materi ajar yang dimedia-kan (mediated) atau disebut materi ajar cetak (Printed material) dan materi ajar non cetak (nonprinted

  material ) (Reisser dan Dempsey, 2002

  dalam Afgani 2009). Materi ajar non cetak merupakan materi ajar yang dikembangkan untuk memperkaya pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran selain untuk mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, keterbatasan waktu serta untuk menjawab keragaman gaya belajar peserta didik. Sehingga pengembangan materi ajar non cetak harus dapat memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan medianya. Dengan kata lain, pemilihan materi yang sesuai dengan media yang ditentukan merupakan langkah awal yang penting, disamping pemaparan yang mudah dicerna, dalam arti menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif dan jelas.

  Media pembelajaran berbasis web (e-

  learning) umumnya telah banyak

  dimanfaatkan dalam proses pembelajaran seperti hypermedia , Moodle, dan

  Wewebsite (website) . Satu diantaranya

  adalah media pembelajaran berbasis web yang banyak digunakan sebagai sumber pembelajaran adalah website. Website merupakan kependekan dari wewebsite yang mempunyai potensi dikembangkan

  

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

  sebagai media pembelajaran (Gomes, 2005). Website memberikan sebuah peluang agar kegiatan belajar lebih menarik dan interaktif. Hal ini dikarenakan kemudahan pembuatannya yang mudah tanpa perlu bahasa pemrograman yang rumit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Made Hery Santosa yang berjudul “ Pemanfaatan Website (jurnal

  online

  ) dalam Pembelajaran Menulis” diperoleh bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan website terbukti berhasil meningkatkan prestasi dan motivasi mahasiswa dalam menulis.

  Mengacu pada beberapa definisi di atas, ada beberapa point utama yang dapat kita simpulkan: 1) penelitian desain dan pengembangan adalah merupakan suatu studi (yang meliputi proses perancangan, pengembangan dan evaluasi) yang sistematis, artinya sama dengan studi lain penelitian ini memiliki kaidah tertentu yang harus dirancang dan direncanakan dengan baik. 2) tujuannya adalah untuk menciptakan suatu produk dan tool (alat) baik yang bersifat pembelajaran (instructional) maupun non-pembelajaran, jadi output dari penelitian desain dan pengembangan dapat berbentuk produk maupun alat (tools) 3). produk dan tool yang dihasilkan tersebut bisa berupa hal baru maupun memperbaiki dari yang sudah ada.

II. TINJUAN PUSTAKA 1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

  Plomp mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yaitu (1) pengembangan untuk mendapatkan prototipe produk, (2) perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe tersebut.

  Borg and Gall (1983) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Menurut Richey and Klein (2007), penelitian desain dan pengembangan didefinisikan sebagai berikut: “the systematic study of

  Development , 2007). Menurut Akker dan

  Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada. Pengembangan adalah suatu proses menciptakan, mencoba, menghasilkan bahan-bahan pembelajaran yang tepat guna (American Society for Training and

  Tujuan yang mendasari pengembangan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hal itu dapat terlaksana jika dua dasar kegiatan dapat terealisasi yaitu pengembangan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Kedua kegiatan dasar tersebut secara terkonsep telah memilki tiga tahap utama dalam pengembangan; 1) desain, 2) produksi, 3) validasi (Merril, 1978).

  2. Pembelajaran Mandiri

  Pembelajaran mandiri (self

  directed learning ) dapat diartikan sebagai

  mata proses, dimana individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain. Kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut adalah mencakup mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi dan menilai hasil belajar. Menurut Knowles (1975), belajar mandiri lebih ditekankan pada orang dewasa dengan asumsi semakin dewasa peserta didik maka : a.

  Konsep dirinya semakin berubah dari sikap ketergantungan terhadap

  design, development and evaluation processes with the aim of establishing an empirical basis for creation of instructional and non-instructional products and tools and new or enhanced models that govern their development”.

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

  Orang-orang yang mengambil inisiatif dalam belajar lebih banyak dan lebih baik daripada orang yang tergantung pada pendidik.

  Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan teori perkembangan kognitif menurut Jean Peaget psikolog-kognitif dari Swiss ini, berpendapat bahwa proses berpikir manusia merupakan suatu perkembangan bertahap dari berpikir intelektual kongkrit ke abstrak berurutan melalui empat tahap. Keempat tahap tersebut adalah: (1) tahap sensori motor pada usia 0-2 tahun, (2) tahap pra- operasional pada usia 2-7 tahun, (3) tahap periode operasi kongkrit pada usia 7-12 tahun, dan (4) yang terakhir adalah tahap operasi formal pada usia 12 tahun ke atas. Disain pembelajaran PLC dirancang untuk subjek didik SMK dengan usia antara 15- 18 tahun. Maka sesuai dengan teori Peaget, siswa pada kelompok usia tersebut berada dalam tahap operasional formal atau mereka telah mampu berpikir abstrak. Jadi pada tahap ini siswa sudah mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan lebih kompleks dari pada anak yang berada pada level perkembangan kognitif dibawahnya.

  3. Analisis Perilaku dan Karakteristik awal siswa

  Dengan demikian pembelajaran mandiri adalah pembelajaran yang dilakukan individu secara inisiatif, tampa bantuan orang lain. Yang sudah mempunyai perencanaan dalam belajar sehingga hasilnya dapat dievaluasi dalam nilai akhir.

  Munculnya konsep-konsep atau teori- teori baru dalam pendidikan yang menekankan tanggung jawab belajar pada peserta didik. Konsep belajar mandiri pada dasarnya menekankan pada kreatifitas dan inisiatif peserta didik. Akan tetapi pada kondisi tertentu, secara sistematik peserta didik dapat meminta bantuan/bimbingan pada pendidik, disini peran pendidik lebih menekan kan sebagai fasilitator.

  c.

  Cara belajar ini sejalan dengan proses alamiah perkembangan jiwa.

  b.

  Belajar mandiri sangat penting untuk perkembangan seseorang karena: a.

  pendidik kepada sikap mengarahkan diri dan saling belajar diantara mereka.

  Makin diperlukan keterlibatan mereka dalam perencanaan, diagnosis kebutuhan, penentuan tujuan belajar, dan evaluasi proses serta hasil belajar.

  e.

  Perspektif waktunya semakin berorientasi pada penggunaan hasil belajar yang dapat segera dimanfaatkan dalam kehidupan.

  d.

  Kesiapan belajarnya semakin dirasakan untuk menguasai tugas- tugas yang berkaitan dengan peranan mereka dalam kehidupan.

  c.

  Semakin bertambah pula pengalaman belajar mereka yang dapat dijadikan sumber belajar, sedangkan orientasi belajar berubah dari penguasaan materi kearah pemecahan masalah.

  b.

  Gambar 2 Peta konsep materi pembelajaran PLC kelas X Dengan demikian kesulitan siswa dalam mengumpulkan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam proses

  

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

  pembelajaran dapat diatasi. Pengguna bisa dan Carey, dilakukan penelitian dan langsung menuju pada masalah yang pengembangan menurut Brog dan Gall. dikehendakinya. Selain itu, website juga Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada dapat mengurangi sifat abstrak dari tahap ke 1 sampai tahap ke 7 sesuai materi-materi pelajaran, terutama dalam dengan kebutuhan, pada tahap

  3 mempelajari Programmable Logic pembuatan produk awal menggunakan (PLC). Oleh karena itu, metode pengembangan multimedia

  Controller

website merupakan salah satu media berdasarkan Arch C Luther. Berikut

  pembelajaran yang strategis untuk uraian setiap tahap-tahap tersebut. meningkatkan proses pembelajaran yang aktif dan interaktif.

  Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah membuat sebuah pengembangan media pembelajaran berbasis website pada PLC yang valid, praktis dilihat dari respon siswa dan guru, dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

  Kemajuan Pemanfaatan Internet

  IPTEK dalam pembelajaran Pembuatan Website Pembelajaran Programmable

  Logic Controllers (PLC) berbasis Website Evaluasi

  Media Pembelajaran afektif dan Valid

III. METODE PENELITIAN

  Model prosedural dalam Penelitian ini merupakan gabungan antara model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey, metodologi penelitian pengembangan Borg dan Gall, serta

  Gambar 3. Bagan desain penelitian metode pengembangan multimedia Arch gabungan antara Dick & Carey model,

  C. Luther seperti gambar 3. Pada tahap ke Borg & Gall, and Luther) 7 dari pengembangan pembelajaran Dick

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

  IV HASIL PENELITIAN A. Konstruksi

  Berdasarkan tahap perancangan sesuai dengan desain paper-based dan rancangan skenario pembelajaran kemudian diinput ke dalam komputer (computer-based) sehingga menghasilkan media dalam bentuk prototype I. Berikut tampilan tahap kontruksi/ realisasi pembuatan media pembelajaran online berbentuk website sebagai berikut :

  1) Ketik

  /admin. Kemudian isi user name dan password tampilannya bisa dilihat dibawah ini :

  Gambar 4. Halaman awal untuk login 2)

  Jika sudah berhasil, dapat langsung login dengan mengisi user dan password. Tampilan sebagai berikut :

  Gambar 5. Halaman utama admin 3)

  Setelah masuk, anda akan diarahkan ke halaman utama admin web dan disini anda diarahkn untuk mengisi data -data yang akan ditampilan dihalaman utama web.

  Gambar 6. Jadwal Praktikum 4)

  Selanjutnya akan disis modul praktikum. Tampilannya sebagai berikut :

  Gambar 7. Halaman modul Praktikum Gambar diatas merupakan halaman untuk memasukkan modul praktikum pada pelajaran program logic control oleh admin

  

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

  5) 8)

  Untuk melihat tampilan utama Halaman petugas praktikum pada website ketik pada broswer.

  Gambar 11. Halaman petugas praktikum Gambar 8 Halaman utama website sisi

  9) Halaman modul praktikum atas

  6) Tampilan halaman utama sisi bawah

  Gambar 9. Halaman utama website sisi Gambar 12. Halaman Modul Praktikum bawah

  10) Halaman jadwal praktikum

  7) halaman tenaga pengajar Gambar 10 Halaman tenaga pengajar

  Gambar 13. Halaman Jadwal Praktikum

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

  11). halaman informasi Gambar 14. Halaman Informasi

  Media pembelajaran PLC berbasis

  web ini dikembangkan dengan model

  gabungan antara model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey, metodologi penelitian pengembangan Borg dan Gall, serta metode pengembangan multimedia Arch C Luther. Pada tahap ke 7 dari pengembangan pembelajaran Dick dan Carey, dilakukan penelitian dan pengembangan menurut Brog dan Gall. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tahap ke 1 sampai tahap ke 7 sesuai dengan kebutuhan, pada tahap

  3 pembuatan produk awal menggunakan metode pengembangan multimedia berdasarkan Arch C Luther.

  Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berperan dalam proses pembelajaran yang efektif dan efisien, meskipun terdapat faktor-faktor lain yang berperan dalam keberhasilan pembelajaran seperti strategi, model, dan metode pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dibawah kendali guru dengan menggunakan media pembelajaran, sehingga media pembelajaran menjadi komponen yang sangat penting. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran perlu dikembangkan sehingga siswa dapat lebih mudah memahami bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

  1. Hasil validasi media pembelajaran berbasis Web

  Mengetahui layak atau tidaknya media pembelajaran berbasis web ini digunakan oleh siswa dan guru maka didesain sebuah instrumen penilaian media untuk mengukur valid atau tidaknya media pembelajaran berbasis web tersebut. Menurut Nieven (dalam Bisaso, 2006) uji validasi merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki sebuah media pembelajaran, validitas mengacu pada sejauh mana materi yang dikembangkan sejalan dengan pengetahuan seni (validitas isi) dan konsisten antara bagian yang beragam dari materi (validitas konstruk). Media yang dikembangkan telah memenuhi syarat valid, kevalidan tersebut dapat dilihat dari aspek konten, aspek media, maupun aspek bahasa yang telah mencapai nilai validasi yang telah ditetapkan.

  Validasi dilakukan oleh ketiga tim ahli ( media, isi, dan bahasa). Hasil dari validasi pada prototype I adalah 3.2 (cukup valid), ini berarti bahwa website pada prototype I ini belum dapat diuji cobakan karena masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan yang dimaksud mencakup kualitas slide presentasi yang belum maksimal, penggunaan widget yang masih kurang, dan template website yang masih monoton yang membuat keinteraktifan website masih kurang. Kekurangan tersebut kemudian direvisi untuk memperbaiki kekurangan yang telah didapatkan sebelumnya kemudian divalidasi dan menghasilkan prototipe II.

  Setelah dilakukan revisi terhadap hasil vaildasi I dihasilkan prototipe II, kemudian dilanjutkan dengan validasi II. Pada validasi II diperoleh nilai kevalidan keseluruhan aspek tampilan media, materi/isi, dan bahasa adalah 4,3 (valid). Dari aspek tampilan media kriteria yang memperoleh nilai tertinggi yaitu kualitas slide presentasi, dan kesatuan 4,7 (sangat valid). Dari aspek materi/isi kriteria yang memperoleh nilai tertinggi yaitu kriteria

  

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

  kejelasan tujuan, dan kemenarikan tampilan fisik dengan nilai 4.7 (sangat valid). Sedangkan dari aspek bahasa, untuk kriteria dengan nilai tertinggi yaitu kriteria kejelasan kalimat dan penggunaan kata- kata/istilah yang dikenal siswa, dengan nilai kevalidan 4,3 (valid).

  Berdasarkan hasil validasi tersebut maka media pembelajaran PLC berbasis

  web ini sudah menjadi sebuah media yang

  valid dan dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran baik secara mandiri maupun di dalam ruang kelas, hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Nieven (2006) suatu media dikatakan baik jika memenuhi aspek-aspek kualitas, antara lain validitas, kepraktisan, dan efektivitas.

  Setelah perbaikan dilakukan maka dihasilkan prototipe II, kemudian diuji cobakan di SMK Darussalam Makassar pada siswa kelas XII. Umumnya siswa mengatakan senang dengan media pembelajaran PLC berbasis web, Mereka menganggap bahwa media pembelajaran PLC berbasis web ini menyenangkan sebab media berbasis web yang digunakan membantu siswa untuk memahami pelajaran dengan mudah, selain itu materi yang disajikan menarik sebab dilengkapi dengan gambar dan slide presentasi pembelajaran yang memberikan gambaran jelas tentang melakukan praktikum pada setiap job program logic control yang dilakukan oleh sisi pengontrolan, dan menggunakan peralatan, hal ini dapat dilihat berdasarkan respon siswa terhadap tampilan media, materi/isi, dan bahasa secara keseluruhan yaitu sangat baik (31,27%), baik (53,85%), dan cukup baik (14,89%).

  • – fasilitas tersebut diantaranya; yaitu fasilitas komentar melalui fasilitas ini siswa dibantu untuk mendapatkan kejelasan dari materi yang diposting. Komentar tersebut berupa pertanyaan yang akan dibalas oleh guru, sehingga terjadi proses interaksi antara guru dan siswa. Fasilitas lain yaitu dengan adanya Forum diskusi agar tercipta interaksi/timbal balik dalam proses pembelajaran selain itu, media ini bersifat Progresif dimana media ini tampilannya tidak berubah ketika dibuka diberbagai media elektronik berbasis internet.

  Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa kriteria yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa para siswa memberikan respon positif terhadap tes interaktif adalah 50% dari mereka memberi respon positif terhadap minimal 70% jumlah aspek yang ditanyakan

  (Darwis, 2007). Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa 53,85% siswa memiliki respon yang baik terhadap media pembelajaran PLC berbasis web. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran PLC yang berbasis web mampu menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

  Melihat keseluruhan hasil validasi dan ujicoba terbatas, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa karakteriskan yang hendaknya dimiliki media pembelajaran PLC berbasis web.

  a) Pemilihan tamplate web yang tidak menoton namun sederhana dan mendukung semua aspek yang ingin ditampilkan pada halaman website.

  b) Penyajian materi sebagai isi dari web haruslah disajikan lengkap dalam hal ini materi yang disajikan di dukung oleh gambar, slide presentasi, dan penggunaan jenis huruf yang jelas, sehingga siswa tidak merasa bosan karena media pembelajaran yang dibuat ini ditujukan untuk siswa SMK yang menyukai tampilan yang praktis, berwarna dan tidak monoton.

2. Respon siswa terhadap media berbasis web

  c) Sebuah web memiliki fasilitas- fasilitas yang dapat mendukung potensi setiap pelajar dalam mengembangkan materi pelajarannya.

  Fasilitas

  d) Hasil penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan, keterbatasan

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

  dalam pengembangan media pembelajaran PLC berbasis web meliputi tahapan penelitian dan pengembangan, keterbatasan isi materi dan teknis. Pada tahapan penelitian dan pengembangan media ini dikembangkan dengan penggabungan antara tiga model pembelajaran yaitu model Dick dan Carey, Borg dan Gall, dan Luther, khusus model Borg dan Gall sebenarnya meliputi 10 tahapan tapi tidak dilaksanakan sepenuhnya. Tahap ke-8 uji coba operasional, tahap ke-9 perbaikan produk akhir, dan tahapan ke-10 diseminasi nasional tidak dilakukan. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tahap ke-1 sampai tahap ke-7, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

  Keterbatasan dari segi isi materi dan teknis, media pembelajaran PLC berbasis

  web yang dikembangkan hanya terbatas

  pada materi PLC pada kelas XII dan keterbatasan peneliti dalam mengelolah tampilan web atau template yang sesuai dengan tema materi PLC, sehingga peneliti hanya menggunakan template tema yang telah dibuat sendiri dan dikirim ke penyedia domain untuk dikelolah dalam penyedia web. Peneliti juga mengalami kesulitan dalam pendistribusian file dimana dari admin programmer mengirim ke server dan Admin web mengunggah file dari server, karena peneliti menggunakan jasa penyedia Domain yang berbayar dimana terdapat keterbatasan untuk mengunggah file/agenda/materi dikarenakan keterbatasan oleh ketersediaan kuota data pada server serta masa berlaku domain yang bersifat temporal, kendati demikian admin web tetap bisa memperpanjang masa berlaku domain pada server yang ditunjuk ke pusat penyedia yaitu Peneliti berharap pengembangan media pembelajaran PLC berbasis web selanjutnya dapat menggunakan ini sebagai acuan dalam proses perbaikan mutu pendidikan pada mata pelajaran PLC pada khususnya dan dalam Konsentrasi Sistem Instalasi Tenaga Listrik pada umumnya.

  V. KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Media pembelajaran PLC berbasis web ini dikembangkan dengan model gabungan antara model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey, metodologi penelitian pengembangan Borg dan Gall, serta metode pengembangan media Arch C Luther.

  2. Dari hasil analisis data respon peserta didik dan pendidik terhadap media pembelajaran tersebut, menunjukkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan website layak untuk dikembangkan. Begitupun dengan kevalidtaan dan keefektifan produk yang dikembangkan dapat dilihat dari segi: a) ketercapaian hasil belajar dan

  b) terlaksanya aktivitas peserta didik dan pendidik sesuai indikator yang ditetapkan. Hasil analisis data terjadi peningkatan skor. Hal ini berarti penggunaan produk media pembelajaran mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Sementara itu hasil analisis data pengamatan aktivitas peserta didik dan pendidik pada saat proses pengembangan media pembelajaran berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan website yang dikembangkan dalam pembelajaran mandiri sangat valid dan efektif untuk digunakan di SMK Darussalam Makassar.

DAFTRA PUSTAKA

  Dick, W. dan Carey, L. (1996). The Sistematic Design of Instruction.

  Darwis, M. 2007. Model Pembelajaran

  Tersedia Januari 2003].

  Cobine, G.R. (1997). Studying with the Computer. ERIC Digest. [Online].

  disagreements with the ‘merevehicles’argument. In R. E. Clark (Ed.), Learning from media: Arguments, analysis, and evidence (pp. 125

  9 (2).http://iteslj.org/Techniques/Ca mpbell.Weblogs.html Clark, R. E. (2001). A summary of

  logs for use with ESL classes. The Internet TESL Journal ,

  Campbell, A.P. (2003, February). Web

  Membuat “Web ”. Tersedia pada http://mbraharjo.blogspot.com. Diakses pada tanggal 1 Januari 2013

  York: Educational Technology Publication Inc. Budi Rahardjo. (2007). Langkah-langkah

  • –136). Greenwich, CT: Information Age Publishin.

  Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta : Depdiknas.

  B. H. Khan (Ed.), Web-based instruction (pp. 167

  . Disertasi, Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya. Tidak Diterbitkan.

  Learner-centered web instruction for higher-order thinking, teamwork, and apprenticeship . In

  Bonk, C. J., & Reynolds, T. H. (1997).

  Handbook, Basic Books, A Member of the Perseus Books Group.

  Raja Grafindo Persada, Jakarta. Blood, Rebecca. 2002. The Weblog

  LTSN Generic Centre. Middlesex University. Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran.

  to Learn and Learning to Design .

  United States of America. Anagnostopaulo, Kyriaki. 2002. Designing

  Design approaches and tools in educational and training.Dordrecht: Kluwer Academic Publisher. American Society for Training and Development. 2007. ISD Model.

  London. Dlm. van den Akker, J., Branch, R.M., Gustafson, K., Nieveen, N., & Plomp, T. (pnyt.)”.

  Akker, J. Van den. 1999. Principles and Method of Development Research.

  Afgani, M.W., 2009. Pengembangan Media Website pada Materi Program Linear di Sekolah Menengah Atas. Tesis Program Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya (tidak dipublikasikan).

  

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

  Matematika yang Melibatkan Kecerdasan Emosional

  • –178). Englewood Cliffs, NJ:Educational Technology Publications.

  Educational Research. An Introduction. Fourth Edition. New York & London: Longman.

  Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983).

  Harper Collin Publishers . New York. Gerlach dan Ely (1971). Teaching & Media: A Systematic Approach.

  Second Edition, by V.S. Gerlach & D.P. Ely, 1980, Boston, MA: Allyn and Bacon. Copyright 1980 by Pearson Education.

  Briggs, J. L. (1997) Instruction Design; Principle and Aplication New

  • –18). Englewood Cliffs, NJ: Educational Technology Publications.

  Clark (Ed.), Learning from media: Arguments, analysis, and evidence (pp. 137 178). Greenwich, CT: Information Age Publishing Inc.

  (2007), Design and Development Research Metdhods, Strategies and Issues, Lawrence Erbaum Associates, Inc.

  Strategies for delivering knowledge in the digital age. New York: McGraw-Hill. Richey, C Rita and Klein, D James,

  Grafindo Persada. Jakarta. Rosenberg, M. J. (2001). E-learning:

  Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru . PT Raja

  Wadsworth. Rusman. 2010. Model-Model

  Dordrecht/Boston/London: Kluwer Academic Publishers. Plotnik, R. (2005). Introduction to psychology, 7th ed. New York :

  Policies and Practices on Computers in Education.

  Plomp. Tjeerd. dkk. 1997. Cross National

  Teknologi Informasi dan Komunikasi . Alfabeta. Bandung.

  Merrill Prentice Hall. Ohio. Munir. 2008. Kurikulum Berbasis

  1(2), 11-16. Reprinted with permission. Mill, Steven. 2006. Using the Internet for Active Teaching and Learning .

  Orginally published in the journal of instructional development, 1978,

  Merril. M. D and Reigeluth C.M. 1978.

  Mc Ardle, Tom. (2002). Planning & Project Development. National Training Agency.

  Kozma, R. B. (2001). Counterpoint theory of „learning with media‟. In R. E.

  Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

  Khan (Ed.), Web-based instruction (pp. 5

  Khan, B. (1997). Web-based instruction: What is it and why is it? In B. H.

  saindanPengembanganTeknologiP endidikan.NET.html

  Matematika FKIP Universitas Jember.Jember.Http//:PenelitianDe

  Pengembangan (Developmental Research). Program Pendidikan

  Hidayat, Rudi. 2011. Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SMA/MA Kelas XII . Erlangga. Bandung. Hobri. 2009. Metodologi Penelitian

  Heinich, dkk. (2005). Instructional technology and media for learning 8th edition. New Jersey: Pearson merrill Prentice Hall

  Heinich, et. al. (1996). Intructional Media and Technologies for Learning (5thed).New Jersey: Prentice-Hall Inc.

  Networked Learning: The pedagogy of the Internet. Montreal: Cheneliere/McGraw-Hill

  Haughey, M. & Anderson, T. (1998).

  Development, and Evaluation of Instruction Software. New York: Macmillan Publishing Company.

  Revisioning Models of Instructional Development. Educational Technology Research and Development. Vol.45, No. 3, pp. 73-89. Hannafin, and Peck. 1989. The Design,

  Universidade do Minho, Portugal. Gustafson, K. and Branch, R. (1997)

  Gomes, M.J. 2005. Blogs: A Teaching Resource and a Pedagigical.

  Santosa, M. H. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran Diktatori Berbasis Multimedia (Multimedia- Based Dictatory Learning) untuk Meningkatkan Kualitas

  

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

  Pembelajaran Dictation pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

  IKIP Negeri Singaraja. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja. Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan.

  PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sa‟ud, Udin Syaefuddin. 2008. Inovasi Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

  Supriatna, Dadang. Mulyadi, M. 2009.

  Konsep Dasar Desain Pembelajaran. Bahan ajar untuk Diklat E-Training PPPPTK TK dan PLB.

  Setyautami, dkk. 2008. Blog sebagai Media Pembelajaran Alternatif.

  Karya tulis. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Indonesia.

  Surjono, Herman. 2009. Pengenalan dan

  pengembangan E- Journal. Diakses

  dari tanggal 1 Januari 2013. Van, Patten. 1989. Instructional Design for

  Multimedia. New York: McGraw- Hill.

Dokumen yang terkait

ANALISIS TINGKAT KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN BAGIAN KANTOR KEBUN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA V SEI ROKAN Oleh Arief Rifai, S.Sos.M.Si Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga FISIPOL – UIR Abstract - Analisis Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan Bagian

0 0 16

PERANAN WANITA DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL RUMAH TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA Oleh Annisa Mardatillah, S.SoS,M.Si Dosen Ilmu Administrasi Niaga FISIPOL – UIR Abstract - Peranan Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil Rumah Tangga Untuk M

0 0 9

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI SMK DARUSSALAM MAKASSAR

0 0 7

PERBAIKAN MIGRASI VERSAG PADA LINGKUNGAN HETEROGEN

0 0 6

PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK RIAU KEPRI CABANG UTAMA PEKANBARU Oleh : Eka Komalasari, S.Sos., M.Si Dosen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Riau Jl. Kahar

0 1 16

INTEGRASI DENSITY-BASED CLUSTERING DAN HMRF-EM PADA RUANG WARNA HSI UNTUK SEGMENTASI CITRA IKAN TUNA

0 0 10

TINJAUAN STRES KERJA KARYAWAN PADA ORGANISASI BISNIS Oleh Rosmita, S.Sos Dosen Prodi Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Riau Jl. Kaharudin Nasution KM.11, No.113 Marpoyan Simpang Tiga Pekanbaru Abstract - Tin

0 0 7

SEMANTIC RULE LABELING DAN SENTENCE INFORMATION DENSITY DALAM PEMILIHAN KALIMAT REPRESENTATIF CLUSTER PADA PERINGKASAN MULTI-DOKUMEN

0 0 8

PEMANFAATAN APLIKASI BERBASIS TEKNOLOGI IINFORMSI DAN KOMUNIKASI PADA TAMAN PENGAJIAN AL-QUR'AN NURUL MUHAMMAD DAN MIFTAHUL KHAIR

0 0 8

INISIALISASI PUSAT CLUSTER MENGGUNAKANARTIFICIAL BEE COLONY PADA ALGORITMA POSSIBILISTIC FUZZY C-MEANS UNTUK SEGMENTASI CITRA

0 0 10