Festival merupakan sarana komunikasi yan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Festival merupakan sarana komunikasi yang penting untuk membangun, memberdayakan, dan
pengakuan suatu identitas budaya. Karenanya, sebagai sebuah sarana komunikasi, maka sudah
selayaknya sebuah event festival direncanakan melalui proses perencanaan strategis komunikasi
agar dapat berjalan dengan efektif (Adrienne L. Kaeppler dalam Falassi. 1987: 23).
Budaya, merupakan sebuah produk sosial yang dapat dinyatakan sebagai : “Gaya hidup yang
relative khusus dari suatu kelompok masyarakat –yang terdiri atas nilai-nilai, kepercayaan,
artifak, cara berperilaku, serta cara berkomunikasi- yang ditularkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Termasuk dari kultur ini adalah segala hal yang dihasilkan dan dikembangkan oleh
anggota kelompok itu- bahasa, cara berfikir, seni, undang-undang, dan agama mereka”
Dari penjelasan tersebut di atas dapat dikatakan fungsi budaya memberikan tuntunan dan tuntutan bagi
masyarakatnya. Budaya menuntun masyarakat untuk bertingkah laku sesuai dengan adat istiadat, dan
menuntutnya jika menyimpang dari norma -norma sosial yang berlaku, sedangkan fungsi komunikasi
adalah sebagai alat untuk mensosialisasikan nilai –nilai budaya kepada masyarakatnya. Kedua fungsi ini
sangatlah berkaitan sebab disamping untuk mentransmisikan budaya perlu komunikasi, juga perilaku
-perilaku tertentu dalam suatu budaya mengajarkan apa yang boleh atau tidak boleh, yang baik atau
jelek, yang pantas atau tidak pantas menurut kebudayaan bersangkutan kepada masyarakatnya
Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional
dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Salah satu
tujuan diadakannya pelestarian budaya adalah juga untuk melakukan revitalisasi budaya
(penguatan).
Berkaitan dengan hal tersebut, festival budaya sebagai salah satu sarana komunikasi yang
merupakan salah satu sarana penting yang dapat digunakan sebagai media pelestarian budaya.
Sebagai sebuah peristiwa budaya, festival memiliki warna-warni ragam dan intensitas dramatik
dari berbagai aspek dinamika, seperti misalnya estetika yang dikandungnya, berbagai tanda dan
makna yang melekat, “akar” sejarah serta keterlibatan para penutur aslinya. Secara kebetulan hal
ini juga telah melekat dalam daya tarik nostalgia masa silam yang dikemas dalam bentuk paketpaket wisata budaya dan kini telah menarik berbagai pengunjung dari berbagai belahan bumi ini.
Daerah-daerah yang sedang berkembang biasanya menggunakan festival untuk tujuan tersebut.
Karakteristik setiap festival adalah unik, dan karenanya tak ada satu model standar yang dapat
digunakan untuk mengelola semua jenis festival. Festival memiliki tujuan yang berbeda-beda,
ada yang bertujuan untuk hiburan dan edukasi, ada yang bertujuan untuk menyatukan berbagai
komunitas di dalam masyarakat, ada pula yang bertujuan untuk promosi usaha. Festival juga bisa
hanya berskala kecil, seperti pesta rakyat lokal, hingga yang berskala internasional. Apapun
alasan yang ada di balik suatu festival budaya, di sana pasti ada pendukung, peserta, dan
pengunjung yang memiliki harapan yang berbeda pada setiap festival, dan hal ini juga
mempengaruhi proses pengelolaan yang unik bagi setiap festival budaya. Model pengelolaan
masing-masing festival haruslah memperhatikan keunikan dari setiap kesenian atau tradisi yang
diangkat.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
8. Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor
dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini.
Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk
mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan
hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara
kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri.
Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
D.FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT PERUBAHAN KEBUDAYAAN
1.Mendorong Perubahan Kebudayaan
adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama unsur-unsur
teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan
kebudayaan terutama generasi muda.
2.Menghambat perubahan kebudayaan
adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat,dan
keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan
terutama generasi kolot.
A. FAKTOR INTERNAL
*PERUBAHAN DEMOGRAFIS
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan mengakibatkan
terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang perekonomian,
pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.
*KONFLIK SOCIAL
konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,contohnya :
konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam
program pembangunan bersama-sama para transmigran.
*BENCANA ALAM
bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya :
banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya
setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.
*PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAM
ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan
karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena
kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2.FAKTOR EKSTERNAL
*PERDAGANGAN
indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa
barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang besar,selain
berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga
terjadilah perubahan budaya.
*PENYEBARAN AGAMA
masuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran
agama hindu dan islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui
proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.
*PEPERANGAN
kedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan,dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke
indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Festival, dari bahasa Latin berasal dari kata dasar "festa" atau pesta dalam bahasa
Indonesia. Festival biasanya berarti "pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam
rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam
rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat[1].
Bisa pula berarti sayembara atau perlombaan.
Tujuan dari Festival Budaya ini untuk memperkenalkan ragam seni budaya Indonesia (walau masih
terfokus pada Jawa), membangkitkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat Indonesia pada budaya
Indonesia, mengajak para ahli seni dan budaya untuk berbagi cerita dan pengetahuan, serta
mengingkatkan wacana dan pembahasan serta melestarikan budaya Indonesia.
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Festival merupakan sarana komunikasi yang penting untuk membangun, memberdayakan, dan
pengakuan suatu identitas budaya. Karenanya, sebagai sebuah sarana komunikasi, maka sudah
selayaknya sebuah event festival direncanakan melalui proses perencanaan strategis komunikasi
agar dapat berjalan dengan efektif (Adrienne L. Kaeppler dalam Falassi. 1987: 23).
Budaya, merupakan sebuah produk sosial yang dapat dinyatakan sebagai : “Gaya hidup yang
relative khusus dari suatu kelompok masyarakat –yang terdiri atas nilai-nilai, kepercayaan,
artifak, cara berperilaku, serta cara berkomunikasi- yang ditularkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Termasuk dari kultur ini adalah segala hal yang dihasilkan dan dikembangkan oleh
anggota kelompok itu- bahasa, cara berfikir, seni, undang-undang, dan agama mereka”
Dari penjelasan tersebut di atas dapat dikatakan fungsi budaya memberikan tuntunan dan tuntutan bagi
masyarakatnya. Budaya menuntun masyarakat untuk bertingkah laku sesuai dengan adat istiadat, dan
menuntutnya jika menyimpang dari norma -norma sosial yang berlaku, sedangkan fungsi komunikasi
adalah sebagai alat untuk mensosialisasikan nilai –nilai budaya kepada masyarakatnya. Kedua fungsi ini
sangatlah berkaitan sebab disamping untuk mentransmisikan budaya perlu komunikasi, juga perilaku
-perilaku tertentu dalam suatu budaya mengajarkan apa yang boleh atau tidak boleh, yang baik atau
jelek, yang pantas atau tidak pantas menurut kebudayaan bersangkutan kepada masyarakatnya
Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional
dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Salah satu
tujuan diadakannya pelestarian budaya adalah juga untuk melakukan revitalisasi budaya
(penguatan).
Berkaitan dengan hal tersebut, festival budaya sebagai salah satu sarana komunikasi yang
merupakan salah satu sarana penting yang dapat digunakan sebagai media pelestarian budaya.
Sebagai sebuah peristiwa budaya, festival memiliki warna-warni ragam dan intensitas dramatik
dari berbagai aspek dinamika, seperti misalnya estetika yang dikandungnya, berbagai tanda dan
makna yang melekat, “akar” sejarah serta keterlibatan para penutur aslinya. Secara kebetulan hal
ini juga telah melekat dalam daya tarik nostalgia masa silam yang dikemas dalam bentuk paketpaket wisata budaya dan kini telah menarik berbagai pengunjung dari berbagai belahan bumi ini.
Daerah-daerah yang sedang berkembang biasanya menggunakan festival untuk tujuan tersebut.
Karakteristik setiap festival adalah unik, dan karenanya tak ada satu model standar yang dapat
digunakan untuk mengelola semua jenis festival. Festival memiliki tujuan yang berbeda-beda,
ada yang bertujuan untuk hiburan dan edukasi, ada yang bertujuan untuk menyatukan berbagai
komunitas di dalam masyarakat, ada pula yang bertujuan untuk promosi usaha. Festival juga bisa
hanya berskala kecil, seperti pesta rakyat lokal, hingga yang berskala internasional. Apapun
alasan yang ada di balik suatu festival budaya, di sana pasti ada pendukung, peserta, dan
pengunjung yang memiliki harapan yang berbeda pada setiap festival, dan hal ini juga
mempengaruhi proses pengelolaan yang unik bagi setiap festival budaya. Model pengelolaan
masing-masing festival haruslah memperhatikan keunikan dari setiap kesenian atau tradisi yang
diangkat.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
8. Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor
dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini.
Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk
mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan
hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara
kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri.
Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
D.FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT PERUBAHAN KEBUDAYAAN
1.Mendorong Perubahan Kebudayaan
adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama unsur-unsur
teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan
kebudayaan terutama generasi muda.
2.Menghambat perubahan kebudayaan
adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat,dan
keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan
terutama generasi kolot.
A. FAKTOR INTERNAL
*PERUBAHAN DEMOGRAFIS
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan mengakibatkan
terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang perekonomian,
pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.
*KONFLIK SOCIAL
konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,contohnya :
konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam
program pembangunan bersama-sama para transmigran.
*BENCANA ALAM
bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya :
banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya
setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.
*PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAM
ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan
karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena
kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2.FAKTOR EKSTERNAL
*PERDAGANGAN
indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa
barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang besar,selain
berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga
terjadilah perubahan budaya.
*PENYEBARAN AGAMA
masuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran
agama hindu dan islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui
proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.
*PEPERANGAN
kedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan,dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke
indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Festival, dari bahasa Latin berasal dari kata dasar "festa" atau pesta dalam bahasa
Indonesia. Festival biasanya berarti "pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam
rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam
rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat[1].
Bisa pula berarti sayembara atau perlombaan.
Tujuan dari Festival Budaya ini untuk memperkenalkan ragam seni budaya Indonesia (walau masih
terfokus pada Jawa), membangkitkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat Indonesia pada budaya
Indonesia, mengajak para ahli seni dan budaya untuk berbagi cerita dan pengetahuan, serta
mengingkatkan wacana dan pembahasan serta melestarikan budaya Indonesia.