HUBUNGAN KERJASAMA EKONOMI ANTARA INDONE

HUBUNGAN KERJASAMA EKONOMI ANTARA INDONESIA & AMERIKA SERIKAT
HUBUNGAN KERJASAMA EKONOMI ANTARA INDONESIA-AMERIKA SERIKAT
SEBAGAI BENTUK DIPLOMASI DAMAI
Hubungan indonesia dengan Amerika Serikat mulai berkembang beberapa tahun terakhir ditandai
dengan adanya penandatanganan The United States – Indonesia Compherensive Partnership Agreement
(US-INA CPA) antar kedua negara tersebut.
Perjanjian ini sendiri merupakan suatu kompromi jangka panjang antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Dari penandatangan perjanjian tersebut, hubungan diplomatik kedua negara semakin meningkat. Begitu
juga hubungan kerjasama Indonesia-Amerika dibidang ekonomi, yang bisa kita lihat pada grafik :
PEMBAHASAN
Contoh kerjasama indonesia-amerika alam bidang ekonomi, Indonesia banyak mengekspor barang nonmigas ke Amerika Serikat
Untuk penanaman modal Amerika Serikat di Indonesia sendiri memang mengalami pasang surut. Hal ini
disebabkan oleh pergantian rezim atau undang-undang yang diberlakukan di Indonesia.
Terdapat dua reformasi penting terkait dengan peraturan invetasi asing di Indonesia
1. Reformasi yang terjadi pada tahun 1980
2. Reformasi pada pertengahan 1990-an
LATAR BELAKANG
Diplomasi dalam situasi damai dapat diartikan sebagai cara suatu negara dalam bernegosiasi dengan
negara-negara lain dalam rangka memenuhi kepentingan nasionalnya tanpa adanya paksaan atau tanpa
berada di dalam suatu kondisi yang mencekam.
Indonesia sendiri mengadakan hubungan dengan hampir semua negara di dunia salah satunya adalah

dibukanya kerjasama dengan pihak Amerika Serikat baik melalui aktor formalnya maupun dengan aktor
non-formal
Tujuan kerjasama sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia karena dengan
adanya peningkatan investasi otomatis perekonomian negara akan ikut meningkat yang dampaknya
dapat dirasakan
Kondisi kerjasama Indonesia dengan Amerika Serikat dapat kita katakan sebagai salah satu contoh dari
diplomasi damai.
Grafik penanaman investasi Amerika Serikat di Indonesia dapat kita lihat melalui grafik
Selain penandatanganan US-INA CPA, upaya-upaya lain yang dilakukan dapat kita lihat dari adanya
beberapa forum yang dibentuk untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama ekonomi antara Indonesia
dengan Amerika Serikat diantaranya:
1. United States – Indonesia Trade & Investment Dialogue.
2. Commercial Dialogue.
3. Overseas Private Investment Corporation (OPIC)

Bantuan-bantuan lainnya dari Amerika Serikat disalurkan melalui badan yang dinamakan United States
Agency for International Development (USAID). Beberapa aspek ekonomi yang menjadi fokus dari
bantuan USAID adalah
1. Stabilitas dan kewajaran sistem keuangan.
2. Perbaikan kualitas jasa kebutuhan dasar, jasa kesehatan, maupun jasa lingkungan.

3. Penguatan pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan pekerjaan.
4. Pengembangan iklim usaha & perusahaan.

Presiden Joko Widodo berharap ada manfaat yang dirasakan masyarakat Indonesia nantinya
dalam kerjasama Indonesia-Amerika, termasuk masyarakat pedesaan.
JAKARTA —
Presiden Joko Widodo di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu malam (24/10),
menyatakan tujuan utama kunjungannya ke Amerika Serikat adalah untuk meningkatkan
kerjasama bilateral, khususnya terkait dengan investasi dan ekonomi digital serta ekonomi
kreatif.
"Utamanya di bidang investasi, di bidang perdagangan dan juga di bidang ekonomi digital dan
ekonomi kreatif. Serta pengembangan sisi demokrasi dan toleransi," ujarnya.
"(Kunjungan) di San Fransisco, Silicon Valley, tujuan utama kita adalah ingin membangun poros
teknologi dan melihat langsung sukses Amerika Serikat dalam mengembangkan ekonomi digital
dan kreatif. Dan manfaat dari ekonomi digital dan kreatif ini nantinya dapat dirasakan oleh
seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di pedesaan."

Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta
(24/10). (VOA/Andylala Waluyo)
Selama kunjungan di AS lima hari mendatang, Presiden Jokowi memastikan akan tetap

memantau kondisi di tanah air, termasuk mengenai bencana asap.
Ia mengatakan telah menugaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melakukan tugas-tugas
kenegaraan khususnya menyangkut masalah kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan
asap.
"Saya telah meminta wakil presiden dibantu menkopolhukam dan menteri terkait untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan
gambut serta asap," ujarnya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, dalam pertemuan dengan Presiden Amerika
Serikat Barack Obama, Presiden Jokowi akan membahas soal peran strategis Indonesia – AS

dalam percaturan dunia global, dan persoalan-persoalan yang menyangkut politik, ekonomi,
kerjasama dan sebagainya.
"Kunjungan di timur, yaitu secara resmi Presiden akan bertemu dengan Presiden Obama, juga
dengan pimpinan parlemen dan juga para menteri kelompok lobi. Semata-mata saling
membahas dengan bagaimana peran Indonesia –Amerika dalam percaturan dunia global. Dan
juga penandatanganan memorandum of understanding, kerjasama di bidang hankam,
perhubungan dan macam-macam," ujarnya.
Selain bertemu dengan Obama, Presiden Jokowi juga akan bertemu dengan beberapa pimpinan
perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Google, menurut Pramono.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (Bappenas), Sofyan Djalil mengatakan, beberapa orang menteri yang ikut serta dalam
kunjungan kenegaraan ini dijadwalkan melakukan pertemuan dengan menteri terkait serta para
pengusaha di Amerika Serikat.
"Sebenarnya (menteri) yang relevan semuanya hadir. Kalau Pak Rudiantara (Menteri Komunikasi
dan Informatika) berangkat langsung ke California, mau persiapan pertemuan dengan
masyarakat IT. Kemudian Pak Darmin Nasution (Menteri Koordinator bidang Perekonomian)
nanti presentasi tentang kondisi ekonomi. Menteri Keuangan gak bisa ikut karena RAPBN 2016
belum diketok DPR," ujarnya.
Selain Darmin dan Rudiantara, beberapa orang menteri yang ikut dalam kunjungan
kenegaaraaan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat mulai 24 hingga 30
Oktober 2015, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan berjenis Boeing Bussines Jet 2
(BBJ2).
Pesawat ini akan transit di Abu Dhabi dan Amsterdam, baru kemudian terbang ke Washington
DC. Jika lewat jalur komersial total waktu penerbangan Jakarta-Washington sekitar 23 jam
dengan satu kali transit, maka perjalanan Pesawat Kepresidenan lebih lama, totalnya mencapai
27 jam 30 menit dan dua kali transit.
Model perjalanan menurut Pramono Anung lebih murah dibandingkan menyewa pesawat

komersial.
"Memang beliau sangat ingin perjalanan itu ngirit. Dibandingkan dengan jalur komersial,
Presiden ingin lebih irit," ujarnya.