42 AKUNTANSI KELEMBAGAAN EKONOMI SYARIAH DALAM PERSFEKTIF IWAN TRIYUWONO Rahmaniar, Akhmad Dakhoir, dan Adelia Norain

AKUNTANSI KELEMBAGAAN EKONOMI SYARIAH DALAM PERSFEKTIF IWAN TRIYUWONO
Rahmaniar, Akhmad Dakhoir, dan Adelia Norain 1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya
Abstract
Islam as a r eligion has been placed as an option and at the same teachings that pr ovide
guidance in human life adher ents. Islamic economic development in Indonesia is pr ogr essing
ver y r apidly, char acter ized by the emer gence of shar ia based financial institution. Financial institutions in pr actice cannot be separ ated fr om the financial statements or called in the language of
business is accounting. This study focused on mentation of Iw an Tr iyuw ono about the concept of
shar ia accounting, as stated in this theor y that shar ia enter pr ise theor y and syner gy binar y
opposition. The for mulation of the pr oblem in this study ar e (1) how the concept mentation of
Iw an Tr iyuw ono about shar ia accounting? (2) how the r elevance mentation of Iw an Tr iyuw ono
about accounting institutional of Islamic economics? Ther efor e the pur pose of this study w er e
(3) to descr ibe the concept mentation of Iw an Tr iyuw ono about shar ia accountting (4) to descr ibe the r elevance mentation of about acoounting institutional of Islamic economics.
This type of r esear ch is the libr ar y r esear ch using hictor ical r esear ch apr oach, namely r esear ch conducted by collecting data or scientific paper s aimed at the object of r esear ch or dat a
collection is liter atur e, or the study under taken to solve a pr oblem on basically r ests on a cr itical
and in depth study of the mater ials r elevant book. The subjects used in this study is Iw an Tr iyuw ono.
The r esults of this study indicate that the mentation of Iw an Tr iyuw ono w ith shar iah
enter pr ise theor y and the theor y of binar y opposition syner gies alr eady ver y r elevan to for mulate theor ies that pr eviously exsited in moder n accounting theor y. But in pr actice has not
been able to be applied fully in the Islamic economics institutions. Because of the needs of the
industr y if shar ia accounting concept he put for w ard can be r ealized w ith either the cr eation of a
netw or k or ganization w ith the r ealities if divine pow er .

Keywords: islamic account ing, iwan t r iyuwono, inst it ut ional of islamic economics

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Islam sebagai suatu agama telah ditempatkan sebagai suatu pilihan dan sekaligus ajar an
dijadikannya pedoman dalam kehidupan umat manusia yang memeluknya. Keber adaan ajar annya telah member ikan ar ahan dalam pengembangan per adaban umat manusia, utamanya dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Islam adalah agama ber sifat ter buka, yang selalu member ikan keleluasaan kepada umatnya untuk ber pikir ke depan, dalam r angka mencapai tingkat
per adaban dan kemajuan yang lebih baik.2
Per kembangan ekonomi syar iah kini sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat di
Indonesia. Tidak dapat dipungkiri lagi bahw a dengan ber kembangnya ekonomi syar i ah sekar ang

1

2

Alumni Jur usan Ekonomi Islam, Pr ogr am Studi Ekonomi Syar iah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya, email:
Nor ainadel ia@gmail.com.
Muhammad, Akuntansi Syar iah Teor i dan Pr akti k Untuk Per bankan Syar iah, Yogyakar ta: UPP STIM YKPN, 2013, h. 3.

42


IAIN Palangka Raya

43

ini mulai banyak ber munculan lembaga-lembaga keuangan yang menggunakan pr insip syar iah.3
Lembaga keuangan syar iah sebagai bagian dar i sistem ekonomi syar iah, dalam menjalankan
bisnis dan usahanya juga tidak ter lepas dar i sistem syar iah. Oleh sebab itu, lembaga keuangan
syar iah tidak akan mungkin membiayai usaha-usaha yang di dalamnya ter kandung hal-hal yang
dihar amkan. Ter kait dengan lembaga keuangan syar iah, maka pentingnya untuk menata dar i
sistem pencatatan atau pengukur an.Sistem pencatatan atau pengukur an ter kait dengan masalah
pembukuan atau akuntansi.4
Akuntansi posisinya sangat penting dalam suatu lembaga keuangan atau per usahaan,
dimana akuntansi sangat ber per an dalam mengambil kebijakan untuk mengembangkan per usahaan. Tujuan akuntansi ter sebut intinya adalah untuk memper oleh infor masi keuangan sebagai pengambil suatu kebijakan oleh per usahaan ataupun pengguna lapor an keuangan par a
st akeholder s. Belakangan ini ada suatu peningkatan kepentingan ter hadap bidang akuntansi menuju akuntansi dalam per spektif Islami atau akuntansi syar iah. Salah satu aspek yang mendor ongnya adalah dengan munculnya sistem per bankan syar iah. Di pihak lain, aspek-aspek
akuntansi konvensional tidak dapat diter apkan pada lembaga yang menggunakan pr insip-pr insip Islam. Oleh kar ena itu, per lunya standar akuntansi yang cocok bagi bank syar iah.Tujuan
dasar lapor an keuangan akuntansi syar iah yang dijelaskan oleh Iw an Tr iyuw ono yang ber sifat
“mater i” adalah untuk pember ian infor masi (akuntansi), sedangkan yang ber sifat “spirit” adalah
untuk akuntabilitas. Kedua tujuan ini mut ually inclusive, tujuan yang satu tidak dapat meniadakan yang lain, keduanya ber ada dalam kesatuan ( unit y) sebagaimana ber satunya badan dan r uh
kita. Pember ian infor masiseolah-olah mer upakan “badan” sedangkanakuntabilitas adalah “r uh”,

“Badan” tidakakan eksis tanpa “r uh”. Demikian juga sebaliknya“r uh” tidak dapat membumi
tanpa“badan”.5
Iw an Tr iyuw ono yang mer upakan pengar ang buku yang ber judul “Akuntansi Syar iah (perspektif, metodologi dan teor i)” mengemukakan akuntansi syar iahmer upakan instr umen akuntabilitas yangdigunakan oleh manajemen kepada Tuhan (akuntabilitas ver tikal), st akeholder s, dan
alam (akuntabilitas hor izontal). Pemikir an ini mempunyai dua implikasi. Per t ama, akuntansi
syar iah har us dibangun sedemikian r upa ber dasar kan nilai-nilai etika (dalam hal ini adalah etika
syar iah) sehingga “bentuk” akuntansi syar iah (dan konsekuensinya infor masi akuntansi yang disajikan) menjadi lebih adil, tidak ber at sebelah, sebagaimana kita temukan pada akuntansi
moder n yang memihak kepada par a kapitalis (kr editor ) dan memenangkan nilai-nilai maskulin,
hal ini ter tuang dalam pola konsep pemikir an beliau dalam shar i’ah ent er pr ise t heor y. Kedua,
pr aktik bisnis dan akuntansi yang dilakukan manajemen juga har us ber dasar kan pada nilai-nilai
etika syar iah dengan menggabungkan sifat maskuli n dan feminim. Jika dua implikasi ini benar benar ada, maka akuntabilitas yang dilakukan oleh manajemen adalah akuntabilitas yang suci.
Pola konsep pemikir an beliau ini ter tuang dalam konsep teor i siner gi oposisi biner .
Ber dasar kan latar belakang yang sudah diur aikan di atas mengenai akuntansi kelembagaan ekonomi syar iahmenur ut per sfektif Iw an Tr iyuw ono maka dapat dir umuskan per masalah3

4

5

Per kembangan Bank Syar iah di Indonesia kini tel ah menjadi tolak ukur keber hasil an eksisi tensi ekonomi syar iah.Bank Muamalat
sebagai bank syar iah per tama dan menjadi pioner bagi bank syar iah l ainnya t elah lebih dahulu mener apkan sistem ini ditengah
menjamur nya bank-bank konvensional. Kr isi s monet er yang t er jadi pada tahun 1998 t elah menenggel amkan bank-bank

konvensional dan banyak dilikui dasi kar ena kegagal an syst em bunganya, sementar a per bankan yang mener apkan si stem syar iah
dapat t etap eksis dan mampu ber tahan , li hat Nur ul Ichsan Hasan , Per bankan Syar i ah (Sebuah Pengantar ), Jakar ta: GP Pr ess Gr oup,
2014, h. 104.
Kata akunt ansi ber asal dar i bahasa Inggr i s, accounti ng, dalam bahasa Ar abnya di sebut “ Muhasabah ” yang ber asal dar i kat a hasaba,
hasiba, muhasabah, at au w azan yang l ain adal ah hasaba, hasban, hisabah, ar t inya meni mbang, memper hit ungkan mengkal kulasikan, mendata, atau menghisab, yakni menghi tung dengan seksama atau t eliti yang har us dicatat dalam pembukuan ter tent u,ht tp:/ / r efer ensiakunt ansi.blogspot.co.id/ 2012/ 07/ penger tian-akunt ansi-syar i ah.ht ml #st hash.KLj88jFn.dpuf, diakses 17
mar et 2016.
Iw an Tr iyuw ono, Siner gi Oposisi Biner : For mulasi Tujuan Dasar Lapor an Keuangan Akunt ansi Syar iah, Univer si tas Br aw ijaya:
IQTISADJour nal of Islamic Economi csVol. 4, No. 1, Muhar r am 1424 H/ Mar ch 2003, pp. 79 – 90.

Akuntansi Kelembagaan Ekonomi Syar iah dalam Per sfektif Iwan Triyuwono

44

IAIN Palangka Raya

an yang dapat dikaji dalam penelitian ini yaitu: bagaimana konsep pemikir an Iw an tr iyuw ono
tentang akuntansi syar iah ? bagaimana r elevansi pemikir an Iw an Tr iyuw ono tentang akuntansi
kelembagaan ekonomi syar iah ?
Penelitian ini mer upakan jenis penelitian kepustakaan (libr ar y r esear ch), maka teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah pengumpulan data liter er , yaitu

dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang ber kesinambungan (koher en) dengan objek
pembahasan yang diteliti.

DESKRIPSI TEORETIK
Akuntansi Syariah
Penger tian Akuntansi Syar iah
Akuntansi mer upakan hal penting dalam bisnis sebab selur uh pengambilan keputusan
bisnis didasar kan infor masi yang diper oleh dar i akuntansi. Pada setiap tahapan pengambilan
keputusan keber adaan infor masi mempunyai per anan penting, baik mulai dar i pr oses pengidentifikasian per soalan, maupun memonitor pelaksanaan keputusan yang diter apkan.6
Secar a etimologi, kata akuntansi ber asal dar i bahasa inggris, account ing, dalam bahasa
Ar abnya disebut “muhasabah” yang ber asal dar i kata hasaba, hasibah, muhasabah, atau w azan
yang lain adalah hasaba, hasban, hisabah, ar tinya menimbang, memper hitungkan, mengkalkulasi, mendata, atau menghisab. Yakni menghitung dengan seksama atau teliti yang har us dicatat
dalam pembukuan ter tentu.Kata “ hisab” banyak ditemukan dalam Al-Qur ’an dengan pengertian
yang hampir sama, yaitu ber ujung pada jumlah atau angka. Kata hisab dalam ayat-ayat ter sebut
menunjukkan pada bilangan atau per hitungan yang ketat, teliti, akur at, dan ber tanggung jaw ab .
Oleh kar ena itu, akuntansi adalah mengetahui sesuatu dalam keadaan cukup, tidak kur ang, dan
tidak pula lebih. Sebagaimana telah dibahas, akuntansi mer upakan sistem yang mengolah tr ansaksi menjadi infor masi keuangan. Selanjutnya tr ansaksi syar iah adalah tr ansaksi yang dilakukan ber landaskan hukum Islam. Dengan demikian, akuntansi syar iah mengolah secar a syar iah
ter hadap tr ansaksi-tr ansaksi yang dijalankan sesuai syar iah, yaitu ber dasar kan hukum Islam
yaitu Al-Qur ’an dan Al-Sunnah.7
Dasar Hukum Akuntansi Syar iah

Akuntansi mer upakan pr aktik tr ansfor matif yang memiliki potensi kuat untuk mengubah
segala sesuatu di dunia, menciptakan per bedaan atas kehadir an atau ketiadaannya, dan mempengar uhi pengalaman hidup individu-individu lain.Islam sangat memper hatikan aspek-aspek
muamalah seper ti per hatiaannya ter hadap ibadah, dan mengkombinasikan antar a keduanya
dalam ker angka yang seimbang.
Dasar munculnya akuntansi syar iah adalah al-Qur ’an. Al Qur ’an adalah sumber pokok bagi
pandangan Islam. Ia mer upakan kalam ilahi yang ber sifat abadi yang diw ahyukan kepada Nabi
Muhammad al-Musahamah SAW. Pandangan Islam dengan segala aspeknya ber tumpu dan ber pegangan pada petunjuk al-Qur ’an, baik dalam hal yang ber kaitan dengan akidah akhlak atau
syar iah. Per intah melakukan pencatatan per hitungan (akuntansi) secar a tegas dinyatakan dalam
sur at al-Baqar ah ayat 282:

6 IKIT, Akuntansi
7 Sony

Penghi mpun Dana Bank Syar iah, Yogyakar ta: Deepubl ish, 2015, h. 27
War sono, Akuntansi Tr ansaksi Syar i ah, Yogyakar ta: Asgar d Chapter , 2011, h. 26-27.

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

45


IAIN Palangka Raya








Ar tinya: “Hai or ang-or ang yang ber iman, apabila kamu ber mu'amalah tidak secar a tunai
untuk w aktu yang ditentukan, Hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seor ang
peneliti di antar a kamu menuliskannya dengan benar . Dan janganlah peneliti enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajar kannya, Maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah or ang yang ber hutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
ber takw a kepada Allah Tuhannya, dan janganlah i a mengur angi sedikitpun dar ipada hutangnya. Jika yang ber hutang itu or ang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau
Dia sendir i tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah w alinya mengimlakkan dengan
jujur . dan per saksikanlah dengan dua or ang saksi dar i or ang-or ang lelaki (di antar amu).
jika tak ada dua or ang lelaki, Maka (boleh) seor ang lelaki dan dua or ang per empuan dar i
saksi-saksi yang kamu r idhai, supaya jika seor ang lupa Maka yang seor ang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (member i keter angan) apabila mer eka dipanggil;
dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas w aktu membayar nya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan per saksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) ker aguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu per dagangan tunai yang kamu jalankan di antar a kamu,
Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan per saksikanlah apabi la
kamu ber jual beli; dan janganlah penelitidan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu

lakukan (yang demikian). Maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dir imu.
dan ber takw alah kepada Allah; Allah mengajar mu; dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.” 8
Pr insip Akuntansi Syar iah
Adapun prinsip akuntansi syar iah menur ut Har ahap di antar anya adalah mengakui hakhak Allah ar tinya semua yang ada di alam semesta ini baik ber upa langit, bumi beser ta sumber
sumber alam, bahkan semua kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu semuaya milik Allah
kar ena Dialah yang menciptakan semuanya. Tugas manusia hanya mengelola, mengur us dan
memanfaatkan alam semesta ini beser ta isinya untuk kelangsungan dan kesejahter aan makhluk

8 Depag

RI, Al-‘Aliyy Al-Qur an dan Ter jemahannya, Bandung: Di ponegor o, t.th, h. 37.

Akuntansi Kelembagaan Ekonomi Syar iah dalam Per sfektif Iwan Triyuwono

46

IAIN Palangka Raya

hidup, menjaga pr insip keadilan ar tinya pelaksanaan akuntansi syar iah har us menjamin tegaknya keadilan dan kebenar an dalam segala sisi di oper asional or ganisasi atau per usahaan.9


Lembaga Keuangan Syariah
Penger tian Lembaga Keuangan Syar iah
lembaga keuangan adalah setiap per usahaan yang kegiatan usahanya ber kaitan dengan
bidang keuangan. Kegiatan usaha lembaga keuangan dapat ber upa menghimpun dana dan menyalur kan dana sekaligus, di mana kegiatan usaha lembaga keuangan diper untukkan bagi investasi per usahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distr ibusi bar ang dan jasa.
Pembagian Lembaga Keuangan Syar iah
Lembaga keuangan dibagi kepada dua, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank.
Fungsi Dan Per an Lembaga Keuangan Syar iah
Fungsi dan per an Lembaga Keuangan syar iah di antar anya memenuhi kebutuhan
masyar akat akan dana sebagai sar ana untuk melakukan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan
pr insip-pr insip syar iah.

Teori Maqâsid Al-Syar iah
Salah satu konsep penting dalam kajian Islam adalah maqâsid asy-syar î’ah, yakni tujuan
akan ditetapkannya hukum dalam Islam. Asy-Syatibi dalam kitabnya Al-muwafaqāt fi Uşūl alAk ām sebagaimana yang dikutip oleh Asafr i Jaya Bakr i secar a tegas menyatakan bahw a tujuan
utama Allah menetapkan hukum-hukumnya adalah untuk ter w ujudnya kemaslahatan hidup
manusia, baik di dunia maupun di akhir at.10
Teor i maqāsid syarī’ah sesuai untuk digunakan peneliti dalam menganalisis pemikir an
Iw an Tr iyuw ono tentang akuntansi kelembagaan ekonomi syar iah. Dengan demikian, akan ter cer min apakah akutansi syar iah dalam kelembagaan ekonomi syar iah sesuai dengan hukum
Islam dan teor i maqāsid syarī’ah yang mew ujudkan nilai keadilan ser ta kemanfataan dalam

hukum Islam atau sebaliknya. Peneliti memandang bahw a maqâsid asy-syar î’ah mer upakan tujuan dar i adanya atur an-atur an yang telah ditetapkan oleh Allh SWT. Semua aspek dalam kehidupan yang ada di muka bumi ini har us mengar ah pada ter capainya kemaslahatan. Akuntansi syar iah menempatkan maqâsid asy-syar î’ah sebagai acuan, kar ena maqâsid asy-syar î’ah tujuan dar i
pada syar iah. Penempatan maslahah sebagai pr insip utama. Oleh kar ena itu atur an-atur an dalam syar iah sangat ter kait dengan ber bagai dimensi aspek per ilaku manusia. Aktivitas ekonomi
ter sebut har us menuju kepada kemaslahatan sehingga dapat memelihar a maqâsid asy-syar î’ah.
Konsep Pemikiran Iwan Triyuwono Tentang Akuntansi Syariah
Existing I mplementasi Akuntansi di Lembaga Keuangan
Exist ing implementasi akuntansi di lembaga keuangan juga memiliki per an yang sangat
penting kar ena sebagaimana tujuannya akuntansi member ikan infor masi keuangan yang akur at
dan ber manfaat melalui jasa yang diber ikan akuntansi. Kemajuan suatu kelembagaan dapat dilihat dar i pr oses akuntansi per usahaan ter sebut. Jika akuntansinya ter susun dengan baik dan
benar maka dapat dipastikan aktivitas suatu lembaga keuangan dapat bejalan secar a efektif dan
efisien, kar ena adanya pengendalian sehingga tujuan dar i suatu lembaga keuangan dapat ter 9 IKIT, Akuntansi
10 Asafr i

Penghi mpun Dana Bank Syar iah, Yogyakar ta: Deepubl ish, 2015, h. 38-39.
Jaya Bakr i, Konsep Maqashid Syar i ah Menur ut Asy-Syati bi, Jakar ta: RajaGr afi ndo Per sada, Cet 1, 1996, h. 65.

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

47

IAIN Palangka Raya


capai. Tetapi jika akuntansi di dalam kelembagaan tidak ber jalan dengan baik maka kegiatan
bisnisnya akan ter hambat, tidak ber jalan secar a efektif dan efisien kar ena infor masi yang
dihasilkan tidak akur at, tentunya tujuan dar i lembaga keuangan akan sulit dicapai. Oleh kar ena
itu, suatu lembaga keuangan memer lukan akuntansi demi lancar nya kegiatan bisnisnya.
Shar i’ah Enter pr ise Theor y
Ter kait dengan aw al pemikir an Iw an Tr iyuw ono, ter lebih dahulu melihat bagaimana teor i
teor i akuntansi kapitalis dalam pandangan Islam yaitu sebagai ber ikut.
1. Pr opr iet ar y t heor y(Teor i Kepemilikan)
Menur ut Isgiyarta Pr opr iet ar y t heor y adalah usaha atau per usahaan mer upakan per panjangan tangan dar i pemilik. Isgiyar ta menjelaskan bahw a dalam pr opr iet ar y t heor y, per usahaan mer upakan milik pemegang saham sehi ngga posisi utang akan mengur angi kekayaan per usahaan dan bunga diper lakukan sebagai beban usaha.11
Dapat dipahami bahw a konsep pr opr iet ar y t heor y mer upakan konsep kepemilikan
dimana kepemilikan lebih diutamakan, dalam konsep ini juga pembagian keuntungan ber dasar kan kepemilikan aset yang dimiliki dalam sebuah per usahaan.
2. Ent it yTheor y (Teor i Kekayaan)
Teor i ini menganggap bahw a per usahaan memiliki eksistensi yang ter pisah. Pemisahan
ini ter jadi pada kepentingan pemilik dan pemegang ekuitas yang lain.
Islam memandang kedua teor i ter sebut masih belum sempur na untuk dijadikan w adah
untuk par a st akeholder s, kar ena masih dipengar uhi hak kepemilikan dan kekayaan. Ar tinya,
teor i-teor i di atas dianggap tidak mampu untuk diter apkan di lembaga keuangan yang ber basis syar iah. Maka dar i itu, per lunya penyempur naan teor i-teor i akuntansi yang sesuai dengan pandangan Islam. Lebih lanjut pembahasan mengenai ent er pr ise t heor y yang menyatakan suatu per usahaan dipengar uhi oleh pihak langsung maupun tidak langsung yang memiliki per an penting dalam keber langsungan per usahaan. Teor i ini memiliki ar ti yang lebih
luas dibandingkan teor i sebelumnya kar ena dilihat dar i segi akuntansi tanggung jaw ab pelapor an keuangan dalam per usahaan akan disampaikan kepada pemegang saham, kr editor juga
kepada kelompok masyar akat secar a keselur uhan ( st akeholder ).
Har ahap ber pendapat bahw a ent er pr ise t heor y lebih lengkap dibandingkan dengan
teor i yang lain, kar ena ia melingkupi aspek sosial dan per tanggunjaw aban. Ber dasar kan ungkapan ter sebut akuntansi syar iah menur ut Iw an Tr iyuw ono mer upakan salah satu upaya
mendekontr uksikan akuntansi moder n ke dalam bentuk yang humanis dan sar at nilai. Tujuan
diciptakannya akuntansi syar iah adalah ter ciptanya per adaban bisnis dengan w aw asan humanis, emansipator is, tr ansendental dan teleologikal.12
Ter kait dengan Maqasid syar iah dan per kembangan bisnis saat inimenur ut Iw an Tr iyuw ono pr opr iet ar y t heor y dan ent it y t heor y tidak akan mampu mew adahi kemajemukan
masyar akat ( st akeholder s) dan bisnis yang ada saat ini. Sebagaimana kita ketahui bahw asannya segala aspek muamalah tidak lepas dar i maqasid syar i’ah. Asafr i Jaya Bakr i mengungkapkan secar a tegas menyatakan bahw a tujuan utama Allah menetapkan hukum-hukumnya adalah untuk ter w ujudnya kemaslahatan hidup manusia, baik di dunia maupun di akhir at.13
Untuk mengatasi hal ini diper lukan w adah alter natif yang lebih tepat dan sesuai dengan lingkungannya. Wadah ter sebut menur ut Iwan Tr iyuw ono adalah Shar i’ah ent er pr ise
t heor y, teor i ini dianggap lebih menyelur uh/ holistik, yakni dapat menyangkut aspek
11 Isgiyar ta,Teor i

Akuntansi dan Lapor an Keuangan Islami, Semar ang: Badan Pener bit Univer sit as Diponegor o, 2009, h. 89.

12 Muhammad,

Akunt ansi Syar iah., h. 151.
13 Asafr i Jaya Bakr i, Konsep Maqashid Syar i ah Menur ut Asy-Syati bi..., h. 65.

Akuntansi Kelembagaan Ekonomi Syar iah dalam Per sfektif Iwan Triyuwono

48

IAIN Palangka Raya

kepemilikan pr ibadi atau kelompok dan juga pengakuan ter hadap pihak lain sebagai faktor
yang menentukan keber langsungan sebuah per usahaan. Sebab konsep ini mencakup beber apa aspek yaitu mor al, sosial, ekonomi, dan politik.Yang pada tujuannya membantu mencapai keadilan sosio-ekonomi, dan member ikan kesadar an sepenuhnya kew ajiban kepada
Tuhan, masyar akat, individu sehubungan dengan pihak-pihak yang ter kait dengan aktivitas
ekonomi.Konsep Shar i’ah ent er pr ise t heor y oleh Iw an Tr iyuw ono dikembangkan berdasar kan
pada metafor a zakat pada dasar nya memiliki kar akter keseimbangan. Secar a umum, nilai keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan antar a nilai-nilai maskulin dan nilai-nilai
feminim.
Menur ut Iw an Tr iyuw ono PSAK 59 masih sar at dengan nilai-nilai kapitalisme, ter lihat
dar i per bankan syar iah masih ber or ientasi pada pemilik modal. Meskipun PSAK 59 sudah
ber kembang menjadi PSAK 101-110. Kr itikan Iw an Tr iyuw ono dalam for mat lapor an keuangan khususnya lapor an laba r ugi masih menganut sistem kapitalisme. Oleh kar ena itu, konsep
income tidak lagi ber or ientasi padalaba (pr ofit or ient ed) atau ber or ientasi pada pemegang
saham (st ockholder s or ient ed) , tetapi ber or ientasi pada zakat (zakat or ient ed).Pada akhir nya,
konsep dan teor i akuntansi yang ber dasar kan Islam per lu dikembangkan oleh Iw an Tr iyuw ono dengan pener apan konsep Shar i’ah ent er pr ise t heor y. Pemikir annya yang meor ientasikan
zakat sebagai tujuan dar i akuntansi syar iah jika dapat diter ima dan dipr aktikkan di lembaga
keuangan syar iah akan ter ciptanya r ealitas or ganisasi dengan jar ingan kuasa ilahi. Namun
konsep ini pula menur ut Iw an Tr iyuw ono tidak menutup kemungkinan untuk mener ima
kemajuan demi ter capai konsep akuntansi yang lebih syar iah, sebaliknya konsep ini pula
semua har us diser tai dengan pembentukan masyar akat Islam yang sepenuhnya menjalankan
syar iat Islam dan pembentukan budaya ser ta per ilaku umat menggunakan pendekatan nor matif yang ber sumber pada Al-Qur ’an dan As-Sunah. Budaya, per ilaku dan pola pikir yang
Islami inilah yang akan membentuk sistem per ekonomian yang dijalankan sesuai syar iat
Islam yang pada akhir nya akan membentuk konsep, teor i dan pr aktik-pr aktik akuntansi yang
Islami pula. Dengan konsep ini ber ar ti aktiva ber sih adalah milik pemilik sehingga memudahkan untuk meminta per tanggungjaw aban kepada pemilik atas aktiva yang dimilikinya, bai k
itu dar i segi pemanfaatan aktiva untuk kemaslahat an umat maupun dalam pengenaan zakat
mal.
3. Siner gi Oposisi Biner
Teor i Siner gi Oposisi Biner mer upakan konsep keseimbangan yang memuat dalam
akuntansi syar iah, dengan menggabungkan antar a pr insip akuntansi yang maskulin dengan
pr insip yang feminim. Secar a nor matif tujuan lapor an keuangan akuntansi syar iah dapat difor mulasikan sebagai per paduan antar a aspek-aspek yang ber sifat mat er ialist ik dan spir it uallist ik ; per paduan “mater i” dan “spir it”. Akuntansi memang telah melakukan r eduksi dengan
mengkonsep laba dan r ugi pada aspek keuangan saja, atau aspek mater i saja. Konsep ini
memper kuat per sepsi manusia bahw a kebahagiaan itu adalah per olehan mater i. Semakin
banyak mater i yang diper oleh seseor ang, maka semakin bahagia or ang ter sebut. Tetapi dalam kenyataannya tidak demikian, mater i bukan satu-satunya aspek dar i kebahagiaan. Oleh
kar ena itu, akuntansi mempunyai peluang untuk melakukan per ubahan dengan menggunakan per an tr ansfor matifnya, yaitu dengan memasukkan “yang lain” pada yang ada di “sentr al.” Dengan kata lain, per lu mengaw inkan “mater i” (ekonomi, uang, str uktur , dan lain-lainnya) dengan “spir it” (etika, kasih sayang, dan lain-lainnya). Dengan demikian, tujuan dasar
dar i lapor an keuangan akuntansi syar iah adalah per paduan antar a “mater i” dan “spir it.” 14

14 Ibid., h. 340-341.

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

IAIN Palangka Raya

49

Bahw a tujuan dasar lapor an keuangan akuntansi syar iah yang ber sifat “mater i” adalah
untuk pember ian infor masi ( akunt ansi ), sedangkan yang ber sifat “spir it” adalah untuk akunt abilit as.15 Di antar a ber bagai lapor an keuangan ter sebut, lapor an posisi keuangan dan lapor an laba r ugi mer upakan dua lapor an keuangan utama. Lapor an keuangan lain seper ti lapor an
ar us kas, lapor an per ubahan ekuitas, lapor an sumber dan penggunaan dana zakat. Biasanya
lapor an keuangan yang disajikan lembaga keuangan hanya yang ber sifat komer sil sedangkan
yang non komer sil tidak disajikan dalam lapor an keuangannya. Ditinjau dar i siner gi oposisi
biner , maka lapor an keuangan yang komer sil hanya memenuhi dar i segi mater i. Dar i segi spir it yang menyajikan lapor an keuangan non komer sil belum ter penuhi. Jika dilihat dar i standar akuntansi, ter dapat ketidakseimbangan, di satu sisi lapor an keuangannya hanya untuk
kepentingan pemilik dana, di sisi lain kehar usan penyusunan lapor an keuangan untuk pengguna selain pemilik dana. Inilah yang menjadi per hatian Iw an Tr iyuw ono dalam teor inya siner gi oposisi biner . Menur utnya, lapor an keuangan har us seimbang antar a yang komer sil dan
yang non komer sil. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan car a mengaw inkan sifatsifat yang ber tentangan ( oposisi biner ) ke dalam satu kesatuan. Misalnya, mengaw inkan sifat
egoistik dengan altr uistik, sifat mater ialistik dengan spir itualistik, r asional dengan intuisi, imper sonal dengan per sonal, kuantitatif dengan kualitatif, standar isasi dengan pr olifer asi, dan
lain-lainnya.Inilah yang dimaksud dengan siner gi oposisi biner . Dengan siner gi ini dihar apkan
bahw a akuntansi akan memiliki power yang lebih kuat melalui pancar an infor masi akuntansi
yang dihasilkannya untuk kemudian membentuk r ealitas yang lebih humanis, emansipator is,
tr ansendental, dan teleologikal.16
Jadi, lembaga keuangan dalam bentuk lapor annya antar a mater i dan spir it har us saling
seimbang. Lapor an keuangan komer sil mer upakan bentuk dar i aspek mater i sedangkan lapor an keuangan non komer sil mer upakan bentuk aspek dar i spir it. Jika keduanya saling ber siner gi antar a yang mater i dan spirit maka r ealitas bisnis dalam r ealitas ketauhidan akan ter w ujud. Dengan siner gi ini dihar apkan bahw a akuntansi akan memiliki power yang lebih kuat
melalui pancar an infor masi akuntansi yang dihasilkannya untuk kemudian membentuk r ealitas yang lebih humanis, emansipator is, tr ansendental, dan teleologikal.

Relavansi Pemikiran Iwan Triyuwono tentang Akuntansi Kelembagaan Ekonomi Syariah
Pengembangan akuntansi syar iah sebagai bagian dar i bidang ilmu akuntansi masih ter golong bar u dan masih memer lukan pr oses ilmiah yang cukup panjang untuk menjadi teor i yang
sempur na.Ber dasar kanbahan kajian konsep shar i’ah ent er pr ise t heor y dan siner gi oposisi biner .
Pokok akuntansi yang ditaw ar kan oleh Iw an Tr iyuw ono ini mer upakan konsep holistik yang
mencakup segala aspek, dengan konsep metafor a amanah dan zakat. Gambar an r elevansi
pemikir an Iw an Tr iyuw ono tentang akuntansi kelembagaan ekonomi syar iah. Dengan mengulas
sedikit per kembangan par adigma akuntansi syar iah, sebagaimana per nyataan Iw an Triyuw ono,
bahw a alir an pemikir an akuntansi syar iah ter bagi menjadi dua. Memang benar jika konsep
akuntansi syar iah di kelembagaan ekonomi syar iah sudah banyak diter apkan, hanya saja dalam
per kembangannya pemikir an ini ber kembang dalam 2 golongan par adigm, yaitu akuntansi syar iah filosofis teor etis dan akuntansi syar iah pr aktis. Iw an Tr iyuw ono menyatakan dirinya bagian
dar i pemikir an pada alir an pemikir an akuntansi syar iah filosofis-teor itis. Yakni alir an pemikir an
yang mencoba dan ber usaha untuk melahir kan teor i-teor i akuntansi yang lahir dar i ajar an Islam
tanpa adanya campur an pemahaman dar i akuntansi konvensional.

15 Iw an

Tr iyuw ono, Akunt ansi Syar i ah…, h. 332.
338-340.

16 Ibid., h.

Akuntansi Kelembagaan Ekonomi Syar iah dalam Per sfektif Iwan Triyuwono

50

IAIN Palangka Raya

Ter kait dengan r elevansi pemikir an Iw an Tr iyuw ono konsep akuntansi syar iah di kelembagaan ekonomi syar iah, ini maka dapat peneliti pahami bahw a Iw an Tr iyuw ono mencoba mer umuskan tujuan akuntansi syar iah dengan ber var iasi melalui konsep t eologi pembebasan
t auhid menetapkan bahw a tujuan akuntansi syar iah adalah sebagai instr umen untuk membebaskan manusia dar i ikatan jar ingan kuasa kapilatisme atau jar ingan kuasa lainnya yang
semu, dan kemudian diikatkan pada jar ingan kuasa ilahi. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Har ahap yang mencoba untuk menjelaskan tujuan akuntansi syar iah dengan
mengungkapkan bahw a kebenar an, kepastian, keter bukaan, keadilan, dan akuntabilitas dar i
tr ansaksi yang dilakukan oleh per usahaan. Adapun secar a teor i, kajian Tr iyuw ono ini mencoba
mengkonsep laba dalam konteks metafor a zakat.17
Adapun akuntansi syar iah pr aktis adalah pr aktik akuntansi pada lembaga keuangan syar iah. Kehadir an lembaga keuangan syar iah menuntut hadir nya metode pencatatan untuk tr ansaksi-tr ansaksi syar iah pada lembaga keuangan syar iah. Akuntansi syar iah yang secar a teor i
belum mapan untuk diter apkan menghar uskan lembaga keuangan syar iah mener apkan akuntansi konvensional dengan penyesuaian-penyesuaian dengan pr insip syar iah. Pendekatan yang
digunakan oleh akuntansi syar iah pr aktis adalah pendekatan pr agmatis. Pendekatan pr agmatis
ter dir i dar i penyusunan teor i yang ditandai dengan penyesuaian pr aktik sesungguhnya yang
ber manfaat untuk member i sar an solusi pr aktis.Jika kita per bandingkan r elevansi pemikir an
Iw an Tr iyuw ono masih belum mampu diter apkan seutuhnya di kelembagaan ekonomi syar iah
sebab per kembangan akuntansi syar iah pr aktis akan selalu lebih maju dar i akuntansi syar iah
filosofis-teor itis, kar ena mer upakan kebutuhan industr i. Kajian-kajian akuntansi syar iah pr aktis
lebih banyak dan lebih diminati. Hal ini menandakan per bankan syar iah belum 100 % syar iah.
Masih diper lukan penyempur naan teor i-teor i dan pr aktik yang menjadikan akuntansi syar iah
bisa ter ealisasikan dengan baik pada per bankan syar iah yang masih menganut tujuan utamanya
adalah pr ofit or ient ed. Jadi r elevansi pemikir an Iw an Tr iyuw ono tentang akuntansi kelembagaan
ekonomi syar iah sampai saat ini masih sebuah konsep belum secar a keselur uhan bisa diaplikasikan pada kelembagaan syar iah. Akan tetapi, jika t eor i dan konsep yang ditaw ar kan Iw an Tr iyuw ono bisa diter ima dan dipr aktikkan dalam kegiatan bisnis sebuah per usahaan ataupun
dalam keselur uhan sistem bisnis, tidak menutup kemungkinan ter ciptanya r ealitas or ganisasi
dengan jar ingan kuasa ilahi. Dan tidak menutup kemungkinan juga alir an pemikir an beliau
saling ber siner gi untuk membangun konsep akuntansi yang lebih sempur na. Per kembangannya
menyesuaikan dengan per kembangan bisnis syar iah.

PENUTUP
Ber dasar kan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditar ik kesimpulan
bahw a pemikir an Iw an Tr iyuw ono tentang akuntansi kelembagaan ekonomi syar iah, yaitu
sebagai ber ikut.
1. Existing implementasi akuntansi di lembaga keuangan sudah tidak dapat dipungkiri lagi.
Keber adaan akuntansi memiliki per an sangat penting ter kait lembaga keuangan dalam
kegiatannya membutuhkan akuntansi sebagai alat yang menyediakan infor masi secar a
akur at dan dapat ber manfaat untuk keber langsungan suatu per usahaan.
Adapun pemikir an Iw an Tr iyuw ono yang per tama tentang Shar i’ah ent er pr ise t heor y
mer upakanker angka akuntansi dalam bingkai syar iah yang memiliki per bedaan mendasar
pada pr insip akuntansi moder n saat ini yang ber sifat maskulin, kar ena pada pr insipnya
akuntansi moder n saat ini lebih mengutamakan pemilik individu atau kelompok yang sangat

17 Sofyan

S. Har ahap, Akuntansi Islam.., h.82.

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

51

IAIN Palangka Raya

penting dan sentr al ( pr opr iet ar y t heor y dan ent it y t heor y), sedangkan Shar i’ah ent er pr ise
t heor y menur ut Iw an Tr iyuw ono lebih ber sifat holistik dan dengan pengakuan adanya pihak
lain selain pemilik per usahaan sebagai pihak yang memiliki per an penting bagi kesinambungan hidup per usahaan. Shar i’ah ent er pr ise t heor y (SET) Tuhan sebagai pusat
Telah diketahui bahw a ent er pr ise t heor y lebih sar at dengan nilai-nilai kapitalisme. Namun
demikian, ent er pise t heor y per lu dikembangkan lagi agar memi liki bentuk yang lebih dekat
lagi dengan syar iah.Pengembangan dilakukan ber dasar kan pada metafor a zakat pada dasar nya memiliki kar akter keseimbangan, hingga akhi r nya diper oleh bentuk teor i dikenal dengan istilah Shar i’ah ent er pr ise t heor y.
Pemikir an Iw an Tr iyuw ono tentang Siner gi oposisi biner pola pikir Iw an Tr iyuw ono tentang
teor i ini yaitu akuntansi syar iah memiliki konsep ber pasangan menghendaki bentuk yang
ber beda, yaitu dengan car a mensiner gikan dua hal yang ber beda untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar . Dengan konsep ini, akuntansi syar iah memasukkan konsep nilainilai maskulin dengan nilai-nilai fenimin, yakni antar a kepentingan pemilik individu atau kelompok dipadukan dengan pihak lain sebagai pamer an penting keber hasilan sebuah per usahaan.
2. Relevansi pemikir an Iw an Tr iyuw ono tentang akuntansi kelembagaan ekonomi syar iah
belum mampu sepenuhnya diter apkan pada kelembagaan ekonomi syar iah. Mengingat kembali akuntansi syar iah tidak dapat dipahami melalui pendekatan konvensional kar ena ia mer upakan instr umen bisnis yang ter kait dengan Tuhan, manusia, dan alam. Keter kaitannya
dengan Tuhan, manusia, dan alam ini telah membedakan akuntansi syar iah dengan akuntansi moder n secar a signifikan, baik pada nilai yang ter kandung di dalamnya maupun pada
bentuk teor i dan tujuan dasar nya ( t he basic object ive). Dalam konteks bahasan ini, manusia
diasumsikan sebagai khalifat ullah fil ar dhyang membaw a amanah Tuhan untuk menciptakan
dan menyebar kan r ahmat bagi selur uh alam. Dengan pokok pemikir an Iw an Tr iyuw ono
tentang akuntansi kelembagaan ekonomi syar iah ini mer upakan sebuah konsep yang sangat
tepat. Hanya saja dengan konsep pemikir an beliau belum bisa ter ealisasikan, khususnya
pada kelembagaan yang ber basis syar iah. Hal ini dikar enakan akuntansi pr aktis lebih
banyak diminati. Jadi, per kembangan bisnis saat ini masih menyesuaikan kebutuhan industr i
yang menginginkan secar a pr aktis ( pr ofit or ient ed).

DAFTAR PUSTAKA
Adiw ar man. 2001. Ekonomi Islam Suat u Kajian Kontempor er . Jakar ta: Gema Insani Pr ess.
Bakr i, Asafr i Jaya. 1996. Konsep Maqashid Syar iah Menur ut Asy-Syat ibi. Jakar ta: Raja Gr afindo
Per sada.
Depag RI. (tt). Al-‘Aliyy Al-Qur an dan Ter jemahannya. Bandung: Diponegor o.
Hasan , Nur ul Ichsan. 2014. Per bankan Syar iah (Sebuah Pengant ar ). Jakar ta: GP Pr ess Gr oup.
http:/ / r efer ensiakuntansi.blogspot.co.id/ 2012/ 07/ penger tian-akuntansi-syar iah.html#sthash.KLj88jFn.dpuf, diakses 17 mar et 2016.
IKIT. 2015. Akunt ansi Penghimpun Dana Bank Syar iah. Yogyakar ta: Deepublish.

Akuntansi Kelembagaan Ekonomi Syar iah dalam Per sfektif Iwan Triyuwono

52

IAIN Palangka Raya

Muhammad. 2013. Akunt ansi Syar iah Teor i dan Pr akt ik Untuk Per bankan Syar ia. Yogyakar ta:
UPP STIM YKPN.
Sugiyar ta. 2009. Teor i Akunt ansi dan Lapor an Keuangan Islami. Semar ang: Badan Pener bit Univer sitas Diponegor o.
Tr iyuw ono, Iw an. 2003. Siner gi Oposisi Biner : For mulasi Tujuan Dasar Lapor an Keuangan
Akunt ansi Syar iah. Univer sitas Br aw ijaya: IQTISAD Jour nal of Islamic Economics, Vol. 4, No.
1, Muhar r am 1424 H/ Mar ch 2003.
War sono, Sony. 2011. Akunt ansi Tr ansaksi Syar iah. Yogyakar ta: Asgar d Chapter .

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017