16 STRATEGI PEMERINTAH PROVINSI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung)

STRATEGI PEMERINTAH PROVINSI DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
(Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung)
Oleh
Abu Hanifah, M.IP
NIDN 0221026601

ABSTRAK
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah diperlukan sumbersumber keuangan yang merupakan pendapatan daerah, karena untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri tersebut memerlukan biaya yang diperoleh dari sumber
pendapatan asli daerah.
Pendapatan Asli Daerah merupakan faktor penunjang yang berperan penting bagi
pembangunan daerah, untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu Daerah diwajibkan untuk menggali sumber keuangan
sendiri, terutama pada sumber pendapatan yang telah diserahkan oleh Pemerintah Pusat
kepada Daerah.
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung
dituntut mampu menggali potensi sumber-sumber keuangan daerah yang termasuk dalam
PAD. Dinas Pendapatan Daerah merupakan alat Pemerintah Daerah yang diberi tanggung
jawab untuk memberikan masukan keuangan daerah yang semaksimal mugkin dalam
memenuhi kebutuhan pembiayaan baik urusan rumah tangga daerah maupun

pembangunan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Pemerintah Provinsi
Lampung dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pada penelitian ini akan dipakai penelitian kualitatif dimana kondisi obyek bersifat
alamiah, kemudian data dan informasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan akan
dianalisis lebih lanjut oleh penulis sebagai instrumen kunci.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui, bahwa terjadi peningkatan PAD
Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp 887.877.189.418,27 dibandingkan Tahun Anggaran
2012 sebesar Rp 619.173.437.390,00. Hal ini menunjukkan bahwa PAD Provinsi Lampung
terus mengalami peningkatan.
Berbagai target PAD yang ditetapkan tahun 2013 mengalami peningkatan seperti
dalam sektor Pajak Daerah realisasi sebesar Rp 725.464.224.225,00 dari target Rp
683.970.800.000,00, Retribusi Derah realisasi sebesar Rp 83.992.026.667,00 dari target
Rp76.393.766.500,00, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan realisasi sebesar Rp 12.137.115.821,62 dari target Rp
11.958.810.389,00, dan terakhir Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah realisasi
sebesar 66.283.822.704.65 dari target Rp 39.763.336.100,00
I.

potensi sumber-sumber keuangan daerah


PENDAHULUAN

yang

1.1 Latar Belakang Masalah
Pemerintah Daerah dalam hal ini
Dinas

Pendapatan

Lampung

dituntut

Daerah

Provinsi

mampu


menggali

termasuk

Pendapatan

dalam

Daerah

PAD.

merupakan

Dinas
alat

Pemerintah Daerah yang diberi tanggung
jawab

16

untuk

memberikan

masukan

keuangan

daerah

yang

semaksimal

7) Retribusi

Pungutan


Terhadap

mugkin dalam memenuhi kebutuhan

Pengambilan Hasil Hutan Bukan

pembiayaan baik urusan rumah tangga

Kayu (HHBK);

daerah maupun pembangunan.
Jenis-jenis
ditargetkan

8) Retribusi Izin Trayek;

penerimaan
pada

APBD


yang

9) Retribusi

Provinsi

Pengujian

Kapal

Perikanan

Lampung tahun anggaran 2009-2013,
c. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan

khusus PAD terdiri dari :

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah


a. Pajak Daerah :
1) Pajak

Kendaraan

yang Dipisahkan :

Bermotor

1) PD Wahana Raharja;

(PKB);
2) Bea

Balik

Nama

2) PT. Bank Lampung;


Kendaraan

3) PT. Sarana Lampung Ventura;

Bermotor (BBN-KB);

4) Deviden ASKRIDA.

3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor;

d. Lain-lain PAD yang Sah :

4) Pajak Pengambilan/Pemanfaatan

1) Hasil Penjualan Aset Daerah yang

Air Bawah Tanah (P3PABT);

Tidak Dipisahkan;


5) Pajak Pengambilan/Pemanfaatan

2) Penerimaan Jasa Giro;

Air Permukaan (P3AP).

3) Penerimaan Bunga Deposito;
4) Penerimaan

b. Retribusi Daerah :

Kerugian/Kehilangan

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan

5) Denda

2) Retribusi Pelayanan Rumah Sakit


Atas

Kekayaan

Keterlambatan

Pelaksanaan Pekerjaan Daerah;

Jiwa;

6) Pendapatan Denda Pajak (PKB

3) Retribusi Pemakaian Kekayaan

dan BBNKB);

Daerah;
Tempat

7) Pendapatan dari Penyelenggaraan


Pelelangan

Pendidikan dan Pelatihan;

Ikan;
5) Retribusi

Rugi

Daerah (TP-TGR);

RSUAM;

4) Retribusi

Ganti

Tempat

8) Sumbangan Pihak Ketiga Kepada

Pendaratan

Daerah (SP3D);

Kapal;

9) Penerimaan Lain-lain.

6) Retribusi Penjualan Produk Usaha
Daerah;

17

Berbagai sumber Pendapatan Asli
Daerah

tersebut

Terjadinya peningkatan pendapatan

sejalan

dengan

ini tidak terlepas dari strategi Dinas

pelaksanaan

otonomi

Pendapatan Daerah Provinsi Lampung

daerah, Pemerintah Provinsi Lampung

dalam menggali potensi sumber-sumber

berupaya secara terus menerus untuk

keuangan daerah sesuai denga peraturan

meningkatkan penerimaan PAD. Kondisi

perundangan-undangan

ini ini dapat diketahui melalui tabel

Namun demikian sumbangan penerimaan

berikut ini

PAD Provinsi Lampung dalam APBD

perkembangan

yang

berlaku.

masih jauh lebih kecil bila dibandingkan
Tabel 1. Target dan Realisasi PAD Tahun

dengan penerimaan Non PAD dari

2009 Sampai Dengan 2013

Pemerintah Pusat hanya sebesar 45,41%.
Persenta

No

Tahun

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

1.

2009

305.117.936.425

422.059.081.473

138,33

2.

2010

346.266.831.315

563.739.265.971

162,80

3.

2011

512.215.692.440

658.531.380.887

128,57

4.

2012

602.552.662.400

714.576.591.329

118,59

5.

2013

819.173.437.390

945.918.152.246

115,47

Bertolak dari latar belakang masalah

se (%)

yang telah diuraikan di atas, dalam
penelitian ini penulis tertarik untuk
mengambil judul, “Stategi Pemerintah

Sumber : Data Dipenda Provinsi

Provinsi

Lampung 2013

pada

tahun

pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

anggaran

Lampung).

2009

Berdasarkan

dibandingkan dengan Tahun Anggaran

peningkatan

sebesar

Lampung

mengalami

peningkatan

sebesar

dalam

Meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tahun Anggaran 2011 dibandingkan
Anggaran

latar

“Bagaimana Strategi Pemerintah Provinsi

Begitu juga dengan realisasi PAD pada

Tahun

dalam

masalah dalam penelitian ini yaitu,

Rp

216.620.774.990,00 atau sebesar 35,95%.

dengan

uraian

belakang masalah, dapat dirumuskan

2010 target PAD Provinsi Lampung
mengalami

Meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi

Berdasarkan tabel di atas, terlihat
bahwa

dalam

2010

II.

Rp

METODE PENELITIAN

2.1 Fokus Penelitian

231.341.560.917,00 atau sebesar 32,37%.

Menurut pendapat Sugiono (2005 :

Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian

32)

target

masalah,

maka

Provinsi Lampung sampai dengan akhir

kualitatif,

peneliti

tahun 2011 menunjukkan perkembangan

masalah dalam satu atau lebih variabel.

PAD

dan

target

pendapatan

penerimaan.
18

bahwa,

karena

terlalu

luasnya

dalam

penelitian

akan

membatasi

Batasan

masalah

dalam

Lampung,

penelitian

Sekretaris

Dinas

dan

Kepala-kepala Bidang.

kualitatif disebut dengan fokus, yang
berisi pokok masalah yang masih bersifat
umum,

Berdasarkan

dari

b. Data Sekunder, yaitu data yang

pendapat

digunakan untuk mendukung data

tersebut maka, fokus penelitian ini adalah

primer, yakni melalui buku-buku,

segala hal berkaitan dengan Strategi

surat kabar, dan dokumentasi yang

Pemerintah Provinsi Lampung dalam

berhubungan dengan penelitian ini.

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), berupa :

2.3 Pengelolaan dan Analisis Data

a. Intensifikasi

sumber-sumber

Menurut Sugiono (2005 : 45), bahwa

Pendapatan Asli Daerah;
b. Ekstensifikasi

analisis data dalam penelitian kualitatif,

sumber-sumber

dilakukan pada saat pengumpulan data

Pendapatan Asli Daerah

berlangsung

selesai

Pada saat wawancara, peneliti sudah

Penelitian ini memerlukan data-data
akurat

dan

dipertanggungjawabkan

melakukan analisis terhadap jawaban

dapat

yang diwawancarai. Bila jawaban yang

kebenarannya,

diwawancarai setelah dianalisis terasa

untuk itu ada dua jenis data yang dipakai,

belum memuaskan , maka peneliti akan

yaitu :
a. Data

setelah

pengumpulan dalam periode tertentu.

2.2 Sumber Data

yang

dan

Primer,

yaitu

data

melanjutkan pertanyaan lagi, sampai

yang

tahap tertentu, diperoleh data yang

diperoleh dengan cara menggali dari

dianggap kredibel.

sumber asli secara langsung terhadap

Selanjutnya, dalam penelitian ini

key informan dengan panduan daftar
pertanyaan.
dilakukan

Wawancara
terhadap

dilakukan analisis kualitatif, yaitu suatu

ini

pihak

metode analisis dengan menggunakan

yang

kata-kata atau kalimat, dengan cara

dianggap mengetahui strategi dalam
meningkatkan

Pendapatan

membandingkan

Asli

diperoleh

peristiwa terkait, dan memahami

yang

dilapangan.

Sehingga

diharapkan dapat memberikan gambaran

permasalahan seperti Kepala Dinas
Daerah

teori

relevan dengan kondisi nyata yang

Daerah (PAD), mengalami langsung

Pendapatan

antara

atau

Provinsi

diskripsi

yang

jelas

permasalahan yang diteliti.

19

terhadap

III.

d. Sesuai

PEMBAHASAN

3.1 Intensifikasi

yang

dalam

upaya kongkrit, antara lain :

rangka peningkatan pendapatan daerah

1) Untuk

lebih

yang mengarah kepada prinsip-prinsip

pelayanan

Good

kendaraan

pelayanan

dan

publik

yang

Lampung telah melakukan beberapa

dilaksanakan

Governance

kebijakan

ditetapkan Dinas Pendapatan Provinsi

sumber-sumber

Pendapatan Asli Daerah
Upaya

dengan

peningkatan

pembayaran
bermotor

pajak
kepada

untuk

masyarakat maka pada tahun

mewujudkan Provinsi Lampung yang

anggaran 2009 Dinas Pendapatan

unggul dan berdaya saing, maka uapaya-

Provinsi Lampung telah membuka

upaya yang terus dilakukan antara lain,

unit

yaitu :

Kontor

a. Mengintensifikasikan sistem prosedur

Pringsewu, Samsat Mall Chandra

pungutan sumber-sumber pendapatan

di Bandar Lampung, Samsat Mall

daerah

Kartini di Bandar Lampung, dan

sesuai

serta

mendekatkan

dengan

peraturan

perundang-undangan yang berlaku
yang

kewenangan

dilaksanakan

oleh

Samsat

baru

melalui

Pembantu

di

Samsat Millenium di Natar;

pengelolaannya

2) Dalam

masing-masing

Dinas/Instansi

pelayanan

rangka

aspirasi

pengelolala

menampung

masyarakat

serta

penertiban administrasi kendaraan

pendapatan daerah sesuai dengan

bermotor

tugas pokok dan fungsi;

Provinsi

b. Menigkatkan kualitas sumber daya

Dinas

Pendapatan

Lampung

melakukan

telah
pemberian

manusia dalam bidang pendapatan

penghapusan/pengurangan/pering

daerah

anan

dan

pelayanan

kepada

pembayaran

Pajak

masyarakat baik melalui pendidikan

Kendaraan Bermotor dan Bea

dan

Balik Nama Kendaraan Bermotor

latihan

maupum

bimbingan

teknis;

melalui

c. Meningkatkan
seluruh

koordinasi

Dinas/Instansi

pendapatan

daerah

dengan

Pemutihan

PKB

dan

BBNKB (Pergub No.36 Tahun

pengelola

2009

serta

Tentang

Keringanan,

Pemberian
Pengurangan,

berkoordinasi dan bersinergi dengan

Pembebasan Pembayaran Pajak

Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota

Kendaraan Bermotor (PKB) dan

dalm pengelolaan pendapatan daerah;
20

Bea

Balik

Nama

yang

Kendaraan

Bermotor (BBNKB));

berkaitan

dengan

pengelolaan PAD;

3) Meningkatkan koordinasi dalam

8) Penyediaan informasi pelayanan

pengelolaan dana perimbangan

pajak kendaraan bermotor dan bea

khususnya yang berasal dari bagi

balik nama kemdaraan bermotor

hasil seperti PBB, BPHTB, dan

melalui SMS Pajak dengan nomor

PPH pasal 21 dan 29 bersama-

0819695000.

sama

dengan

Kanwil

Pajak

Upaya

intensifikasi

PAD

di

Bengkulu – Lampung serta Dinas

lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi

Pendapatan Kabupaten/Kota;

Lampung

4) Melakukan

penyesuaian-

sampai

saat

ini

telah

dikembangkan 5 (lima) Unit Pelaksana

penyesuai dasar hukum pungutan

Teknis Daerah (UPTD) yaitu :

pajak daerah dan retribusi daerah;

a. UPTD Wilayah I Bandar Lampung;

5) Melakukan

sosialisasi,

b. UPTD Wilayah II Metro;

penyuluhan pembayaran PKB dan

c. UPTD Wilayah III Gunung Sugih;

BBNKB (termasuk pemutihan),

d. UPTD Wilyah IV Kotabumi;

razia kendaraan bermotor baik

e. UPTD Wilayah V Pringsewu.

melalui media cetak, elektronik
Selain

maupun secara langsung kepada

memudahkan

wajib pajak kendaraan bermotor sampai

6) Pemutahiran data potensi akan
dilakukan

tahun 2009 terdapat 16 (enam belas)

termasuk

Kantor Bersama Samsat di Provinsi

kendaraan dump yang ada di

Lampung :

Kabupaten/Kota namun belum di

a. Kantor

BBN;

Samsat

Bandar

dengan status kontor penuh/mandiri;

pungutan PAD, Dinas Pendapatan

b. Kantor

Provinsi Lampung berkoordinasi

Bersama

Samsat

Metro

diresmikan tahun 1984, dengan status

dengan Biro Hukum Sekretariat

kontor penuh/mandiri;

Daerah Provinsi Lampung dan

c. Kantor Bersama Samsat Kotabumi

Satuan Kerja Perangkat Daerah

diresmikan tahun 1984, dengan status

(SKPD) terkait, telah menerbitkan
Peraturan

Bersama

Lampung diresmikan tahun 1979,

7) Terkait pengkajian dasar hukum

beberapa

untuk

pelayanan dan mendekatkan jarak para

masyarakat;

terus

itu,

kontor penuh/mandiri;

Gubernur
21

d. Kantor Bersama Samsat Kalianda

o. Kantor Bersama Samsat Mall Kartini

diresmikan tahun 1993, dengan status

Bandar Lampung diresmikan tahun

kontor penuh/mandiri;

2010, dengan status kontor pembantu;

e. Kantor

Bersama

Samsat

Liwa

p. Kantor Bersama Samsat Kontainer

diresmikan tahun 1996, dengan status

Sukaraja

kontor penuh/mandiri;

diresmikan tahun 2010, dengan status

f. Kantor Bersama Samsat Kota Agung

Bandar

Lampung

kontor pembantu;

diresmikan tahun 1999, dengan status
3.2 Ektensifikasi Pengelolaan Sumber-

kontor penuh/mandiri;

sumber PAD

g. Kantor Bersama Samsat Menggala

Mencermati berbagai hal trerkait

diresmikan tahun 1999, dengan status

dengan perkembangan penerimaan PAD

kontor pembantu;

Provinsi Lampung sebagaimana telah

h. Kantor Bersama Samsat Gunung

dipaparkan sebelumya, Kepala Dinas

Sugih diresmikan tahun 2000, dengan

Pendapatan

status kontor penuh/mandiri;

Desember

diresmikan tahun 2000, dengan status

2014,

bahwa

kebijakan

ekstensifikasi pengelolaan pendapatan di

kontor penuh/mandiri;

Provinsi Lampung diarahkan kepada :

j. Kantor Bersama Samsat Blambangan

1.

Umpu diresmikan tahun 2000, dengan

Evaluasi/penyesuaian,
serta

status kontor penuh/mandiri;

sosialisasi

penyusunan,
produk-produk

hukum Pendapatan Daerah sesuai

k. Kantor Bersama Samsat Rajabasa

dengan Undang-undang Nomor 28

diresmikan tahun 2003, dengan status

Tahun 2009 Tentang Pajak dan

kontor penuh/mandiri;

Retribusi Daerah.

l. Kantor Bersama Samsat Mall Candra
2.

Bandar Lampung diresmikan tahun

khususnya

UPTD

Pajak di lingkup Dipenda Provinsi

m. Kantor Bersama Samsat Pringsewu

Lampung;

diresmikan tahun 2009, dengan status
3.

kontor pembantu;
Samsat

Revitalisasi tentang peran dan fungsi
kelembagaan

2009, dengan status kontor pembantu;

Bersama

Lampung

menjelaskan (hasil wawancara tanggal 04

i. Kantor Bersama Samsat Sukadana

n. Kantor

Provinsi

Peningkatan sarana dan prasarana
Kantor bersama Samsat eksisting

Mall

dalam upaya memberikan pelayanan

Milenium Natar diresmikan tahun
2010, dengan status kontor pembantu;
22

9.

yang memuaskan kepada para wajib

4.

Optimalisasi koordinasi dalam proses

pajak kendaraan bermotor;

pengelolaan pendapatan daerah baik

Peningkatan akses pelayanan kepada

dalam

para wajib pajak kendaraan bermotor

eksternal;

lingkup

internal

maupun

melalui pembentukan Kantor-kantor
Selain hal tersebut, menurut Kepala

Samsat Pembantu pada lokasi=lokasi
strategis

maupun

Dinas Pendapatan Provinsi Lampung

pengembangan

(hasil wawancara tanggal 04 Desember

keberadaan Samsat Keliling;
5.

Peningkatan
pengelola

kapasitas
Pajak

2014), Isue Strategis yang diangkat

aparatur

Daerah

sebagai upaya peningkatan PAD Provinsi

dalam

Lampung adalah :

rangka meningkatkan pelayanan dan

a. Peningkatan

peningkatan pendapatan daerah dari

b. Intensifikasi

Optimalisasi proses-proses inspeksi
dalam

rangka

pengawasan

e. Peningkatan

f. Penertiban

Hasil baik dari Pemerintah Pusat

pelayanan

kepada

system

dan

prosedur

pungutan pendapatan daerah;

Pemerintah

g. Peningkatan

Kabupaten/Kota;
Optimalisasi

pemungutan

masyarakat;

termasuk penyusunan Dana Bagi

8.

terhadap

dan

secara efisien dan efektif;

lain Pendapatan Daerah Yang Sah,

kepada

koordinasi

d. Peningkatan sumber daya organisasi

Pajak

Daerah, Retribusi Daerah, serta lain-

maupun

ekstensifikasi

pendapatan daerah;

Rekonsiliasi data terkait dengan
pengelolaan

dan

c. Peningkatan

sektor pajak daerah;

optimalisasi

dasar

pendapatan daerah;

peningkatan

pendapatan daerah khususnya dari

7.

data

pendapatan daerah;

sektor pajak daerah;
6.

kualitas

sosialisasi

pungutan

pajak.

fungsi-fungsi

pengawasan dan pembinaan baik

IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

dalam

4.1

Kesimpulan

lingkup

internal

eksternal

terkait

pendapatan

daerah

administrasi,

maupun

pengelolaan

Bertolak dari hasil-hasil penelitian

pada

bidang

sebagaimana telah dipaparkan pada bab-

keuangan,

dan

bab yang lalu, maka dapat ditarik

kelembagaan/personal;

kesimpulan hal sebagai berikut :

23

dengan

1. Terjadi peningkatan PAD Tahun
Anggaran

2013

887.877.189.418,27

sebesar

Rp

proses

Pendapatan

dibandingkan

pengelolaan

Daerah

di

Provinsi

Lampung.

Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp
619.173.437.390,00.

Hal

1.1 Saran-saran

ini

1.

menunjukkan bahwa PAD Provinsi
Lampung

terus

masyarakat wajib pajak, terutama

mengalami

wajib

peningkatan.

2.

725.464.224.225,00 dari target Rp

sebesar

meminimalisir
masyarakat

Rp
3.

11.958.810.389,00, dan terakhir Lain-

Provinsi

sebesar

koordinasi

66.283.822.704.65 dari target Rp

berbagai

39.763.336.100,00

Lampung

selama

Pendapatan

tahun

Pendapatan

anggran 2009 sampai dengan Tahun
Anggaran

2013

keluhan-keluhan
berkaitan

dengan

pungutan

pos-pos

pendapat

daerah

Lampung

yang mantap
pihak

Daerah

perkembangan yang cukup baik. Hal
ini tidak terlepas dari dukungan dan
koordinasi semua pihak yang terkait
24

dengan
utamanya

Pengelola

serta

Dinas

Kabupaten/Kota

Provinsi Lampung.

menunjukkan

di

memerlukan

Dinas/Instansi/Lembaga

3. Realita kondisi pendapatan daerah di
Provinsi

Pelaksanaan
penerimaan

lain Pendapatan Asli Daerah yang
realisasi

dengan

pelayanan.

12.137.115.821,62 dari target Rp

Sah

langsung

yang

pelayanan. Hal ini diperlukan untuk

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
realisasi

UPT

dalam hal pengelolaan PAD dan

Hasil

Perusahaan Milik Daerah dan Hasil

Dipisahkan

terutama

masyarakat harus selalu ditingkatkan

target

Rp76.393.766.500,00,

yang

Secara terus-menerus SDM aparatur

bersentuhan

Rp

dari

kurang

sebagaimana

Dispenda

683.970.800.000,00, Retribusi Derah

83.992.026.667,00

masih

ada.

Rp

sebesar

terasa

kendaraan

terjadi dikantor-kantor Samsat yang

seperti dalam sektor Pajak Daerah

realisasi

pemilik

memuaskan

tahun 2013 mengalami peningkatan

sebesar

pajak

bermotor

2. Berbagai target PAD yang ditetapkan

realisasi

Pelayanan yang masih dirasakan oleh

di

Santoso Brotodiharjo. 2004. Pengantar
Ilmu Hukum Pajak. PT. Asco.
Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek.
Rineka
Cipta,
Jakarta.

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.

J.B. Kristiadi, 2005. Masalah Sekitar
Peningkatan
Pendapatan
Daerah. Prisma. Jakarta.

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008
Tentang
Pajak
Kendaraan
Bermotor (PKB)

Josef

Riwu Kaho. 2001. Prospek
Otonomi Daerah di Negara RI.
Rajawali. Jakarta.

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBN-KB)

Kartono Kartini, 2003. Pengantar
Metodologi Research. Alumni,
Bandung.

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002
Tentang Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor (PBB-KB)

Kunarjo, 2003. Perencanaan dan
Pembiayaan Pembangunan. UIPress : Jakarta.

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2002
Tentang Pajak Pengambilan/
Pemanfaatan Air Bawah Tanah
(P3PABT)

Amrah Muslimin. 1986. Aspek-aspek
Hukum Otonomi Daerah. Alumni.
Bandung

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002
Tentang
Pajak
Pengambilan/Pemanfaatan
Air
Permukaan (P3AP)

Rachmat Soemitro. 1999. Pajak-pajak
Indonesi.. Yayasan Bina Pajak.
Jakarta.
Rozali

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2002
Tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan RSUAM

Abdullah. 2004. Pelaksanaan
Otonomi Luas. Rajawali Press.
Jakarta.

Permendagri No.13 Tahun 2006 dan
Permendagri No.59 Tahun 2007
Tentang Hasil Penjualan Aset
Daerah yang Tidak Dipisahkan

Sugiono, 2005, Memahami Penelitian
Kualitatif,
CV.
Alfabeta,
Bandung.

25