MANAJEMEN SUMBER DAYA APARATUR Fix
MANAJEMEN SUMBER DAYA
APARATUR
ANDI ARIF, S.STP NPM. 2017.22.128
M. TASRIF MURSALIM, S.STP NPM. 2017.22.129
ROSALINA, S.Pd NPM. 2017.22.102
BENHARD ERWIN MATANTU, S.STP NPM. 2017.22.127
MAKASSAR, 2017
Pendahuluan
Latar
Belakang
Rumusan
Tujuan
Masalah
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan pemerintahan membutuhkan
ASN yang terampil, profesional serta penyebaran
jumlah ASN yang merata di setiap OPD
Pengertian manajemen sumber daya aparatur
Karakteristik manajemen sumber daya aparatur
yang baik
Gambaran umum sumber daya aparatur di Provinsi
Sulawesi Selatan
Arah kebijakan/upaya menciptakan manajemen
sumber daya aparatur yang efektif
Permasalahan Aparatur
Kelembagaan
Kebijakan yang Mengarah Pada Peningkatan
Kinerja dan Kompetensi ASN
Penemuan Solusi
Pembahasan
Manajemen
SDM
Karakteristik
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017,dan
Pengadaan
PNS merupakan
kegiatan
untuk
Ilmu
seni mengatur
hubungan
dan peranan
mengisi kerja
kebutuhan:
tenaga
agar efektif dan efisien membantu
a. Jabatan Administrasi,
pada Jabatan
terwujudnya
tujuan khusus
organisasi.
Fungsi-fungsi
Pelaksana; Sumber Daya Aparatur terdiri dari
Manajemen
b. Jabatan Fungsional
Keahlian, khusus pengarahan,
pada JF
perencanaan,
pengorganisasian,
ahli pertama dan JFpengadaan,
ahli muda; dan pengembangan
pengendalian,
c. Jabatan Fungsional
Keterampilan, khusus
pada
kompensasi,
pengintegrasian,
pemeliharaan,
JF pemula dandan
terampil
kedisiplinan,
pemberhentian. Tujuannya ialah
Sehingga
dapat dapat
diartikan
dalam manajemen
agar
organisasi
melakukan
kebijakan SDA,
dengan
untukdan
memperoleh
yang berkualitas
di mulai
baik
pegawaiPNS
mendapatkan
kepuasan
dari
dari proses pengadaan
yangS.P
sesuai
dengan formasi
pekerjaannya.
(Drs. Melayu
. Hasibuan)
kebutuhan yang kosong, dengan menggunakan
asas “the right men in the right place”.
Pelayan yang baik
Stabilisator
Motivator
Inovator dan Creator
Inisiator
Pembahasan
UU. No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pada Pasal 13 mengatur
bahwa Jabatan ASN terdiri atas :
a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Funsional; dan
c. Jabatan Pimpinan Tinggi.
Pembahasan
Arah
Kebijakan
Penataan
ASN
1. Belum tersusunnya perencanaan PNS yang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya
komprehensif, integrated dan berbasis kinerja,
diperkenankan
batas
formasi belum
yang berdasarkan pada
7. dalam
Sistem
kompensasi
baik secara nasional maupun institusional
telah ditetapkan,prestasi
dengan kerja;
memprioritaskan:
(menggunakan
ANJAB dan ABK);
Pegawai pelimpahan/penarikan
dari
8. Sistem renumerasi
belum didasarkan pada
2. Pengadaan PNS belum berdasar pada
Pemerintahan
Non
tingkat kelayakan
hidup;
Kondisi ASN Departemen/Lembaga
kebutuhan riil;
Departemen/Pemerintah
DaerahPNS
yangbelum tertata secara
9. Sistem terminasi
3. Penempatan PNS belum berdasar pada
Saat Ini
kelebihan pegawai.
komprehensif;
kompetensi
jabatan;
Siswa/mahasiswa
ikatan dinas,
setelah
10.Penetapan
peraturan
disiplin pegawai belum
4. Pengembangan pegawai belum berdasarkan
lulus dari pendidikannya.
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen;
pola pembinaan karier;
Tenaga kesehatan
yang
telah selesai
11.Prinsip
netralitas
PNS belum sepenuhnya
5. Sistem penilai kinerja belum obyektif;
melaksanakan dijunjung
masa baktitinggi;
sebagai
6. Kenaikan pangkat dan jabatan belum
pegawai tidak tetap.
berdasarkan prestasi kerja dan kompetensi;
Tenaga lain yang
sangat diperlukan.
Penutup
Kesimpulan
Saran
Pengadaan PNS melalui rekrutment, mutasi dan
diklat diperlukan untuk memperoleh aparatur
yang berkualitas
Pemetaan dan Pembagian PNS menggunakan
ANJAB dan ABK
Penyelenggaraan diklat diarahkan untuk mengisi
kompetensi peserta sesuai yang dipersyaratkan
oleh jabatannya
Manajemen sumber daya aparatur pemerintahan
sebaiknya mengunakan pola karier yang tersistematis
yang mengikuti hasil dari Analisis Jabatan (ANJAB)
dan Analisis Beban Kerja (ABK), serta Peta Jabatan.
APARATUR
ANDI ARIF, S.STP NPM. 2017.22.128
M. TASRIF MURSALIM, S.STP NPM. 2017.22.129
ROSALINA, S.Pd NPM. 2017.22.102
BENHARD ERWIN MATANTU, S.STP NPM. 2017.22.127
MAKASSAR, 2017
Pendahuluan
Latar
Belakang
Rumusan
Tujuan
Masalah
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan pemerintahan membutuhkan
ASN yang terampil, profesional serta penyebaran
jumlah ASN yang merata di setiap OPD
Pengertian manajemen sumber daya aparatur
Karakteristik manajemen sumber daya aparatur
yang baik
Gambaran umum sumber daya aparatur di Provinsi
Sulawesi Selatan
Arah kebijakan/upaya menciptakan manajemen
sumber daya aparatur yang efektif
Permasalahan Aparatur
Kelembagaan
Kebijakan yang Mengarah Pada Peningkatan
Kinerja dan Kompetensi ASN
Penemuan Solusi
Pembahasan
Manajemen
SDM
Karakteristik
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017,dan
Pengadaan
PNS merupakan
kegiatan
untuk
Ilmu
seni mengatur
hubungan
dan peranan
mengisi kerja
kebutuhan:
tenaga
agar efektif dan efisien membantu
a. Jabatan Administrasi,
pada Jabatan
terwujudnya
tujuan khusus
organisasi.
Fungsi-fungsi
Pelaksana; Sumber Daya Aparatur terdiri dari
Manajemen
b. Jabatan Fungsional
Keahlian, khusus pengarahan,
pada JF
perencanaan,
pengorganisasian,
ahli pertama dan JFpengadaan,
ahli muda; dan pengembangan
pengendalian,
c. Jabatan Fungsional
Keterampilan, khusus
pada
kompensasi,
pengintegrasian,
pemeliharaan,
JF pemula dandan
terampil
kedisiplinan,
pemberhentian. Tujuannya ialah
Sehingga
dapat dapat
diartikan
dalam manajemen
agar
organisasi
melakukan
kebijakan SDA,
dengan
untukdan
memperoleh
yang berkualitas
di mulai
baik
pegawaiPNS
mendapatkan
kepuasan
dari
dari proses pengadaan
yangS.P
sesuai
dengan formasi
pekerjaannya.
(Drs. Melayu
. Hasibuan)
kebutuhan yang kosong, dengan menggunakan
asas “the right men in the right place”.
Pelayan yang baik
Stabilisator
Motivator
Inovator dan Creator
Inisiator
Pembahasan
UU. No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pada Pasal 13 mengatur
bahwa Jabatan ASN terdiri atas :
a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Funsional; dan
c. Jabatan Pimpinan Tinggi.
Pembahasan
Arah
Kebijakan
Penataan
ASN
1. Belum tersusunnya perencanaan PNS yang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya
komprehensif, integrated dan berbasis kinerja,
diperkenankan
batas
formasi belum
yang berdasarkan pada
7. dalam
Sistem
kompensasi
baik secara nasional maupun institusional
telah ditetapkan,prestasi
dengan kerja;
memprioritaskan:
(menggunakan
ANJAB dan ABK);
Pegawai pelimpahan/penarikan
dari
8. Sistem renumerasi
belum didasarkan pada
2. Pengadaan PNS belum berdasar pada
Pemerintahan
Non
tingkat kelayakan
hidup;
Kondisi ASN Departemen/Lembaga
kebutuhan riil;
Departemen/Pemerintah
DaerahPNS
yangbelum tertata secara
9. Sistem terminasi
3. Penempatan PNS belum berdasar pada
Saat Ini
kelebihan pegawai.
komprehensif;
kompetensi
jabatan;
Siswa/mahasiswa
ikatan dinas,
setelah
10.Penetapan
peraturan
disiplin pegawai belum
4. Pengembangan pegawai belum berdasarkan
lulus dari pendidikannya.
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen;
pola pembinaan karier;
Tenaga kesehatan
yang
telah selesai
11.Prinsip
netralitas
PNS belum sepenuhnya
5. Sistem penilai kinerja belum obyektif;
melaksanakan dijunjung
masa baktitinggi;
sebagai
6. Kenaikan pangkat dan jabatan belum
pegawai tidak tetap.
berdasarkan prestasi kerja dan kompetensi;
Tenaga lain yang
sangat diperlukan.
Penutup
Kesimpulan
Saran
Pengadaan PNS melalui rekrutment, mutasi dan
diklat diperlukan untuk memperoleh aparatur
yang berkualitas
Pemetaan dan Pembagian PNS menggunakan
ANJAB dan ABK
Penyelenggaraan diklat diarahkan untuk mengisi
kompetensi peserta sesuai yang dipersyaratkan
oleh jabatannya
Manajemen sumber daya aparatur pemerintahan
sebaiknya mengunakan pola karier yang tersistematis
yang mengikuti hasil dari Analisis Jabatan (ANJAB)
dan Analisis Beban Kerja (ABK), serta Peta Jabatan.