wni dalam Organisasi internasional 1

Abstrak
Suatu organisasi internasional pasti memiliki alasan dan latar belakang tertentu saat dibentuk.

Tapi seringkali semua organisasi internasional terbentuk karena memiliki kepentingan yang sama
dan berusaha mengambil keuntungan atau memudahkannya dalam mencapai kepentingan
nasionalnya dari organisasi internasional yang dimana negara tersebut menjadi anggota. Tidak
ada organisasi internasional yang terbentuk tanpa memiliki tujuan. Bahkan dengan siapa suatu
negara menjalin kerjasama atau membentuk organisasi internasionalpun memiliki tujuan. Dan
dalam pelaksanaannya organisasi internasional pasti memiliki atau menemukan masalah. Entah
itu dari faktor internal maupun eksternal. Dan jelas, organisasi internasional tersebut harus
berjuang untuk menyelesaikan masalahnya agar organisasi internasional tersebut dapat berjalan
terus dan kemudian mencapai tujuan yang diinginkan oleh seluruh anggota.
“any cooperative arrangement instituted among states, usually by a basic agreement, to
perform some mutually advantageous functions implemented through periodic meetings and staff
activities.” (Daniel S. Cheever & H. Field Haviland Jr., 1967:6)
Perkembangan pesat dalam bentuk serta pola kerjasama melalui organisasi internasional, telah
makin menonjolkan peran organisasi internasional yang bukan hanya melibatkan negara beserta
pemerintah saja. Negara tetap menjadi actor paling dominan didalam bentuk-bentuk organisasi
internasional non-pemerintah yang semakin hari semakin banyak jumlahnya.
Memang, perlu diingat bahwa suatu kerjasama internasional tidak selalu harus berbentuk
organisasi internasional. Mungkin saja dilaksanakan atau diejawantahkan melalui perjanjian

(treaty) atau kesepakatan (agreement) saja, yang buan berupa perjanjian untuk membentuk suatu
organisasi internasional.
Organisasi internasional tumbuh karena adanya kebutuhan dan kepentingan masyarakat
antar-bangsa untuk adanya wadah serta alat untuk melaksanakan kerjasama internasional.
Sarana untuk mengkoordinasikan kerjasama antar-negara antar-bangsa kea rah
pencapaian tujuan yang sama dan yang perlu diusahakan secara bersama-sama.

Ruang lingkup wilayah kegiatan dan keanggotaan Organisasi Internasional dibagi dua:
A. Organisasi Internasional Global
Yang wilayah kegiatannya global, dan keanggotaan terbuka dalam ruang-lingkup di
berbagai oenjuru dunia. Contohnya: PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), OKI (Organisasi
Konferensi Islam), GNB (Gerakan Non-Blok)
B. Organisasi Internasional Regional
Wilayah kegiatannya adalah regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negaranegara di kawasan tertentu saja. Contohnya: ASEAN (Association of South-East Asian
Nations), OAU (Organization of African Unity), GCC (Gulf Cooperation Council).
Setiap Organisasi Internasional terbentuk karena ada kepentingan dan kebutuhan yang sama dari
beberapa negara. Oleh karena itu, setiap organisasi memiliki alasan, fungsi, dan tujuan tertentu
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan dari organisasi internasional tersebut.
Organisasi internasional dibentuk untuk melaksanakan peran dan fungsi-fungsinya sesuai
dengan tujuan pendirian organisasi internasional tersebut oleh anggotanya. Organisasi ini sebagai

wadah para anggotanya untuk bekerjasama serta mencegah itensitas konflik (sesama anggota).
Sebagai sarana untuk perundingan dan menghasilkan keputusan bersama yang saling
menguntungkan. Lembaga yang mandiri untuk melaksanakan kegiatan dibidang social
kemanusiaan, bantuan pelestarian hidup, kerjasama ekonomi, kerjasama militer, penjaga
perdamaian dll.
OPEC
Dalam sejarah perminyakan pada akhir tahun 1950-an perusahaan pengilang minyak besar di
Amerika serikat melakukan tindakan sepihak yang banyak merugikan negara negara yang
menghasilkan dan mengekspor minyak mentah sebagai devisa negaranya. Perusahaan pengilang
minyak Amerika Serikat melakukan tindakan pemotongan harga minyak mentah.
Pada bulan September 1960 diadakan pertemuan di antara negara penghasil minyak di Baghdad
ibukota Irak. Sebagai pemarkarsa diadakannya pertemuan tersebut adalah lima negara penghasik
minyak utama duinia, yaitu :






Arab Saudi

Iran
Irak
Kuwait
Venezuela

Dalam perkembangannya negara-negara pengekspor minyak lainnya ikut bergabung dan aktif
dalam wadah OPEC

Negara-negara tersebut antara lain








Qatar (1961)
Indonesia dan Libya (1962)
Aljazair (1969)

Nigeria (1971)
Ekuador (1973)
Uni Emirat Arab (1974)
Gabon (1975)

1. Tujuan
Dalam perkembangan selanjutnya terjadi perubahan tujuan OPEC, dimana yang semula
hanya menggalang persatuan dan kesatuan untuk melawan tindakan yang dilakukan perusahaan
pengilang minyak Amerika Serikat, kemudian berkembang menjadi :
a.
b.
c.
d.

Mengkoordinasikan kebijaksanaan perminyakan negara anggota.
Memadukan kebijaksanaan perminyakan negara anggota
Melindungi kepentingan mereka secara individual maupun secara bersama-sama.
Meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggota

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas OPEC berusaha melakukan berbagai kegiatan,

diantaranya :
a. Menstabilkan harga minyak di pasar internasional
b. Mencegah terjadinya fluktuasi
c. Membentuk peraturan peraturan perdagangan tentang ekspor minyak
2. Badan utama OPEC
a. Konferensi OPEC, yang merupakan badan tertinggi OPEC.
Bertugas merumuskan kebijaksanaan umum, badan ini bersidang dua kali dalam satu
tahun.
b. Komisi Ekonomi, badan ini bertugas memberikan saran kepada konferensi tentang
masalah harga minyak
c. Dewan Pengurus, badan ini terdiri dari seorang wakil setiap negara anggota bersidang
sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun untuk memimpin pekerjaan secretariat
d. Secretariat, badan ini bertugas mengadministrasikan segala aktivitas OPEC.
Secretariat OPEC berkedudukan di Wina, Austria

3. Pengaruh Terhadap Negara Industri

OPEC pernah menguasai pasar minyak internasional, dimana OPEC menguasai pasar minyak
dunia sebesar 85%. Dengan demikian OPEC mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap industry-industri besar dunia. Secara teori OPEC akan mudah menstabilkan harga

minyak di pasar internasional, namun pada kenyataanya sulit, sebab harga minyak di pasar
internasional dibawah harga yang di tentukan OPEC. Kini pangsa pasar OPEC merosot
(hanya 35-40%) dari keseluruhan suplai produksi minyak dunia
4. Ketergantungan kepada Negara Industri
Ada dua sisi yang saling bergantung dan sama-sama mempunyai kekuatan yang cukup besar
pengaruhnya dalam dunia perminyakan. Di satu pihak OPEC memiliki sumber daya alam
(minyak) yang sangat besar, sedangkan di pihak lain negara industry (konsumen) memiliki
kekuatan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta jumlah modal. Adanya
saling ketergantungan inilah yang menyebabkan anggota OPEC selalu gagal mematuhi
standar harga yang telah ditentukan, di samping ada faktor intern lain dari masing-masing
anggota
5. Sasaran yang Ingin Dicapai
a. Menjamin kepentingan negara produsen serta pengiriman yang layak dari hasil
penjualan minyaknya
b. Menjamin suplai minyak yang efisien, ekonomis, dan teratur ke negara-negara
konsumen.
c. Menjamin keuntungan yang wajar bagi para penanam modal dalam industry
perminyakan.
Dengan adanya sasaran tersebut dan melalui kerjasama yang saling menguntungkan,
maka negara-negara pengekspor minyak bisa menegakkan kedaulatannya dalam bidang

perminyakan dan menentukan sendiri apa yang rbaik bagi negara-negara OPEC,
disamping juga dapat meningkatkan pendapatan negara masing-masing.

Apakah OPEC akan batasi pasokan minyak dunia?
Bagaimana OPEC mengatasi anjloknya harga minyak dunia, Dan apakah membatasi pasokan
adalah langkah tepat untuk membuat harga naik?
Penurunan harga minyak merupakan masalah nyata bagi anggota OPEC. Mereka sangat
bergantung pada pendapatan minyak untuk membiayai anggaran belanja pemerintah.
Arab Saudi misalnya, 90% pendapatan negara datang dari minyak.
Negara ini dianggap cukup mampu menghadapi penurunan harga hingga 30%. Namun masalah
ada di Iran, Venezuela, Nigeria, dan negara lain di luar OPEC, termasuk juga Rusia.

Menghadapi situasi ini, pilihan untuk mengurangi pasokan tampaknya bisa menjadi solusi,
karena harga bisa terkerek naik atau setidaknya bisa menghindari penurunan lanjutan.
Anggota OPEC menguasai 40% produksi minyak global dan mereka bisa membuat perubahaan
itu, asalkan mereka patuh terhadap batasan produksi, yang kadang mereka gagal lakukan.
Sejumlah anggota sudah mengusulkan ide ini, yaitu Iran dan Venezuela. Namun Kuwait
mengatakan ide itu tidak mungkin. Kuwait dan sejumlah negara Arab lainnya masih bisa
mengatasi dampak negatif penurunan harga.
Pemain kunci, yang masih belum menentukan arah adalah Arab Saudi. Di masa lalu Arab sering

maju ke depan untuk menstabilkan pasar - tindakan yang kadang-kadang dikenal dengan istilah
"swing producer".
Ketidakpastian tentang langkah OPEC tampak dari opini para analis yang terbagi. Survei dari 20
ahli oleh Bloomberg menemukan bahwa 50% berharap pasokan dibatasi, sebagian lagi berharap
tak ada perubahan.
Permintaan dan penawaran
Keadaan limbung yang dialami OPEC mencerminkan dua faktor penentu harga, yaitu penawaran
dan permintaan.
Permintaan minyak menurun karena penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, terutama
di zona Eropa dan Cina.
Di sisi penawaran, minyak cukup melimpah dengan peningkatan produksi minyak AS yang
mencatat angka tertinggi sejak Juli 1986.
Harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh penguatan dolar Amerika. Akibatnya negara-negara
di luar AS harus membayar lebih mahal karena acuan harga minyak menggunakan dolar.
Dengan kata lain, negara-negara yang memiliki nilai tukarnya melemah terhadap dolar, tidak
mendapat manfaat penuh dari penurunan harga minyak.
Salah satu tren yang cukup mencolok adalah penurunan harga ini terjadi di tengah kacaunya
keamanan Timur Tengah - faktor yang sebelumnya selalu membuat harga naik tajam.
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/11/141126_bisnis_minyak_dunia


Kesimpulan
Bahwa

Negara Negara opec yang pendapatan Negara terbesarnya dari sumber daya minyak masih
kesulitan menjaga harga minyaknya karena penguatan dolar yang berimbas pada pembayaran
lebih karena acuan harganya. Kemudian dengan membatasi produksi minyak bisa diharapkan
dapat menaikan harga minyak karena harga bisa terkerek naik atau setidaknya bisa menghindari
penurunan lanjutan.Anggota OPEC menguasai 40% produksi minyak global dan diharapkan
mereka bisa membuat perubahaan itu.