SISTEM GERAK PADA MANUSIA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Fungsi Rangka
Penunjang dan pemberi bentuk tubuh
Rangka dapat memberikan bentuk sehingga tubuh
manusia berbeda dengan kucing, unta, ayam dan
sebagainya
Alat gerak pasif / Pelekatan otot
Pada tulang menempel otot yang berperan sebagai
alat gerak aktif
Formasi sendi-sendi
Tulang yang berdekatan akan membentuk
persendian baik yang bergerak, tidak bergerak,
sedikit bergerak
Fungsi Rangka
> Pelindung organ vital lunak / Proteksi
Otak, jantung, hati, paru-paru dilindungi oleh
tulang. Bayangkan jika organ tsb tidak terlindungi
oleh tulang!
> Tempat pembentukan sel-sel darah
Pembentukan sel darah merah dan putih dilakukan
di sumsum tulang merah.
G e r a k p a d a m a n u s ia
A la t g e r a k p a s if
R angka
A la t g e r a k a k t if
O to t
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Osifikasi
Osifikasi
Membranosa
Osifikasi
Kondral
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Osifikasi Membranosa = osifikasi primer penulangan
langsung. Proses ini terjadi pada tulang pipih misalnya
tulang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung
dan tidak terulang lagi untuk selamanya
Osifikasi Kondral = osifikasi sekunder pembentukan
tulang pipa
Dengan berlangsungnya osifikasi ini maka terjadi
perubahan dari tulang rawan menjadi tulang keras, yang
mengakibatkan tulang bertambah panjang
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Pada bulan ke-2 dalam kandungan:
Jaringan embrional (mesenkim)
membentuk rangka yang berupa tulang
rawan (kartilago)
Kondroblas (sel pembentuk tulang
rawan) merusak kartilago (sel tulang
rawan) shg terbentuk rongga yang
terisi osteoblas (sel pembentuk
tulang keras) dan membentuk
osteosit (sel tulang keras)
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Sel tulang terbentuk dari dalam ke
luar (konsentris) shg terbentuk
lapisan-lapisan (lamela). Sel tulang
dengan tulang yang lain dihubungkan
oleh juluran sitoplasma yg bernama
kanalikuli.
Setiap satuan sel tulang ini
mengelilingi pembuluh darah dan
serabut syaraf yg membentuk
sistem Havers.
Struktur Jaringan Tulang Keras
Osteocytes = mature bone cells
Osteoblasts synthesize new matrix
(Osteogenesis)
Osteoclasts dissolve bone matrix
(Osteolysis)
Osteoprogenitor cells differentiate into
osteoblasts
Hubungan Antar Tulang
(Artikulasi/Persendian)
ARTIKULASI
SINARTROSIS
AMFIARTROSIS
DIARTROSIS
Sinartrosis\Sendi mati
Persendian yang tdk dpt digerakkan, misalnya
hubungan antar tulang kepala
SINARTROSIS
SINFIBROSIS
SINKONDROSIS
Sinartrosis
Sinartrosis Sinfibrosis
Jaringan penghubung yg berisi jaringan
ikat fibrosa. Co: Tulang-tulang yg
membentuk tulang tengkorak
Sinartrosis Sinkondrosis
Jaringan penghubung berupa tulang rawan.
Co: Hubungan antar tulang rusuk dan ruas
tulang belakang.
Ada yg permanen Dua belahan tulang
pubis (kemaluan) pada orang yg sudah tua.
Ada yg sementara tulang pubis pada
anak-anak
Amfiartrosis
Persendian yang menggerakkan dengan
gerakan yang sangat terbatas. Co: Hubungan
antar tulang rusuk dan tulang belakang
Diartrosis/Sendi Gerak
Persendian yang paling bebas gerakannya.
Permukaan antar dua tulang yg saling
berhubungan ini berbentuk sedemikian rupa
shg memungkinkan berbagai gerakan bebas,
seperti memutar, berbalik, maju dan mundur.
Macam-macam sendi gerak :
Sendi peluru
Sendi engsel
Sendi putar
Sendi pelana
Sendi Luncur
Sendi Peluru
Memungkinkan gerak berputar kesegala arah
Contohnya: Gerakkan paha dan bahu/lengan atas!
Sendi Engsel
Memungkinkan gerak satu arah
Contohnya: Gerakkan lutut dan siku!
Sendi Putar
Memungkinkan gerak berputar (Rotasi)
Contohnya: Putaran kepala ke kiri dan kekanan
Komponen Penunjang Sendi
1. Ligamen
2. Kapsul Sendi
3. Cairan Sinovial
4. Tulang Rawan Hialin
Ligamen
Jaringan ikat yang
menghubungkan tulang
dengan tulang
Kapsul Sendi
Lapisan serabut yang melapisi sendi dan
menghubungkan 2 tulang yang
membentuk persendian
Cairan Sinovial
Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang
yang terdapat pada bagian kapsul sendi
Tulang Rawan Hialin
Jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang yang membentuk
persendian
Berguna untuk menjaga persendian dari
benturan keras
Rangka Tubuh Manusia
Max
Maxilla
Maxillailla
Skull = Tengkorak
Vertebra = Tulang belakang
Clavicle = Tulang selangka
Sternum = Tulang dada
Scapula = Tulang belikat
Humerus = Tulang lengan atas
Ribs = Tulang iga
Pelvis = Tulang pinggul
Sacrum = Tulang kelangkang
Ulna = Tulang hasta
Radius = Tulang pengumpil
Carpals = Tulang pergelangan tangan
Metakarpal = Tulang telapak tangan
Phalanges = Tulang jari-jemari
Femur = Tulang paha
Patella = Tempurung lutut
Tibia = Tulang kering
Fibula = Tulang betis
Tarsals = Tulang pergelangan kaki
Metatarsals = Tulang telapak Kaki
Phalanges = Tulang jari-jemari
Skema Tulang pada Manusia
Tengkorak
NEURO-CRANIUM
Bagian Kepala
2
1
2
2
tl
tl
tl
tl
ubun-ubun (os parietalis)
kpl blkng (os occipitalis)
baji (os sphenoid)
pelipis (os temporalis)
SPHLANCHNO-CRANIUM
Bagian Muka
2 tl rahang atas (os maksila)
2 tl rahang bawah (os mandibula)
2 tl pipi (os zygomaticum)
2 tl langit-langit (os pallatum)
2 tl hidung (os nasal)
2 tl air mata (os lakrimal)
2 tl mata (os laksimal)
2 tl rongga mata (os orbital)
1 tl lidah (os hyoideus)
1 tl dahi (os frontalis)
2 tl tapis(os ethmoid)
1 tl pisau luku (os vomer)
Ruas-ruas tulang belakang
Skema Tulang pada Manusia
Badan
Ruas Tl. Belakang
Tulang Dada
Tl hulu (manubrium sterni)
Tl badan (corpus sterni)
Tl taju pedang (proccesus xhypoid)
7 ruas tl. Leher (cervix)
12 ruas tl. Punggung (thorax)
5 ruas tl. Pinggang (lumbar)
5 ruas tl. Kelangkang (sacrum)
4 ruas tl. Ekor (cocci)
Tulang Rusuk
Tulang Gelang Bahu
Tulang Panggul
2 tl. Belikat (scapula)
2 tl. Selangka (clavicula)
7 ps. tl. Rusuk sejati
(costae vera)
3 ps. tl. Rusuk palsu
(costae spuria)
2 ps. tl. Rusuk melayang
(costae flutuantes)
2 tl. Usus (ilium)
2 tl. Duduk (ischium)
2 tl. Kemaluan (pubis)
Skema Tulang pada Manusia
Tulang Anggota Gerak
Angg Grk atas
2 tl. Lengan atas (humerus)
2 tl. Hasta (ulna)
2 tl. Pengumpil (radius)
2 x 8 tl. Pergel tangan (karpal)
2 x 5 tl. Telapak tangan (metakarpal)
2 x 14 ruas tl. Jr tangan
(phalanges manus)
Angg. Grk Bwh
2 tl. Paha (femur)
2 tl. Tempurung lutut (patella)
2 tl. Kering (tibia)
2 tl. Betis (fibula)
2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsal)
2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsal)
2 tl tumit (calcaneus)
2 x 14 ruas tl. Jari kaki
(phalanges pedis)
Gangguan Gerak
Gangguan Tulang
Gangguan Persendian
Dislokasi sendi, ankilosis (sendi ga bisa gerak), terkilir,
artritis (radang sendi), gout artritis (asam urat)
Gangguan Lain
Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura
tertutup, remuk dan retak
Bisa kembali tersambung spt sedia kala
Microcephalus, osteoporosis, rachitis
Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
Lordosis, skoliosis, kifosis
Fraktura
Fraktura Terbuka
Tulang yg patah
menyeruak ke luar dan
menembus kulit
Fraktura Tertutup
Tulang yg patah tidak
sampai menyeruak ke
luar
Proses Perbaikan Tulang
Fracture Hematoma
Kalus Eksternal
Kalus Internal
Lordosis
Skoliosis
Kifosis
?
Bagian
atas agak
bungkuk
Rachitis
Bentuk Tulang
1.
2.
3.
4.
Tulang Pipa (panjang)
Tulang Pendek
Tulang Pipih
Tulang Tak Beraturan
Tulang Pipa
Bentuknya seperti pipa panjang
silindris (diafise)
Ujungnya membulat (epifise)
tersusun atas tulang rawan
Bagian tengah bernama metafise
dan berongga yang berisi sumsum
tulang
Sumsum tulang merah pembentukan
eritrosit
Sumsum tulang kuning pembentukan
sel lemak
Tulang Pendek
Tulang yang lebih kecil
Bentuk hampir seperti kubus
atau bulat
Dapat bergerak bebas
Ditemukan pada tulang
yelapak tangan dan kaki
Tulang Pipih
Tulang berbentuk lempengan
pipih yang lebar.
Fungsi melindungi struktur
tubuh di bagian bawahnya
Ditemukan pada tulang kepala
Tulang Tak Beraturan
Tulang bentuk kompleks yang
berhubungan dengan fungsi
khusus
Ditemukan pada tulang
rahang, ruas tulang belakang
Cara Tulang Menahan Berat Badan
Kuncinya ada pada struktur
tulang paha (femur) yang
berongga-rongga sehingga
memungkinkan adanya
pembagian gaya berat
Cara kerja ini digunakan oleh
Gustavo Eiffel dalam
membangun Eiffel Tower di
Paris, Prancis
Pengaruh Hormon terhadap Tulang
Hormon Pertumbuhan (GH) dan Tiroksin dapat memperbesar massa tulang
Hormon Calcitonin dan PTH mengendalikan kadar kalsium dalam darah
Calcitonin menurunkan kadar kalsium dalam darah
PTH meningkatkan kadar kalsium dalam darah
Jadi 99% Kalsium tubuh itu ada di tulang
Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
Kalsium dalam cairan tubuh
Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
Kalsium dalam cairan tubuh
Tendon
Jaringan yang menghubungkan antara
otot dengan tulang
Otot sebagai Alat Gerak Aktif
> Karakteristik Otot
Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot u/ mengadakan
perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula atau
berkontraksi.
Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/ berelaksasi
atau memanjang dari ukuran semula
Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali pada ukuran
semula setelah berkontraksi atau ekstensi. Otot yg
kembali ke ukuran semula disebut dalam keadaan
relaksasi
Macam Gerak Otot
Ingat: otot tidak bisa bekerja sendiri, otot selalu bekerja berpasangan
Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan.
mis : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama mengangkat dan
menurunkan tlg rusuk dan dada.
Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya berlawanan.
mis : otot bisep dan trisep ketika meluruskan dan
membengkokan lengan bawah.
Berdasarkan arah geraknya, gerakan otot dibedakan menjadi 4 macam
antara lain:
Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk,
membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak mendekati
badan
Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak mengangkat
Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi,
menelungkupkan tangan
Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh ><
Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Macam-Macam Otot
> Otot polos
> Otot lurik/rangka
> Otot Jantung
Bagaimana Mekanisme Kontraksi Otot?
> Rangsang diterima saraf diteruskan ke
otot dan diterima asetilkolin.
> Asetilkolin terurai asetil & kolin
> Terbentuknya asetil & kolin merangsang
terbentuknya zat miogen (perangsang aktin
dan miosin u/ berkontraksi)
> Jika aktomiosin dari suatu otot berkontraksi
maka otot atau daging akan berkontraksi atau
memendek.
Energi untuk Kontraksi Otot
> Untuk gerakan kontraksi diperlukan energi dan
oksigen. ATP dan Keratin fosfat merupakan
senyawa berenergi tinggi dan terdapat di
setiap sel otot. Jika senyawa tsb terurai maka
akan dibebaskan sejumlah energi dan sejumlah
gugusan fosfat.
ATP ADP + Fosfat + Energi
ADP -> AMP + Fosfat + Energi
> Keratin Fosfat Keratin + Fosfat + Energi
Energi untuk Kontraksi Otot
Energi yang dibebaskan tersebut digunakan
untuk mengikatkan senyawa fosfat dengan
protein otot (aktomiosin) menjadi aktomiosin
fosfat yg mampu berkontraksi.
Penguraian ATP dan Keratin Fosfat tdk
memerlukan O2 Fase Kontraksi Anaerob
Jika cadangan ATP dan Keratin Fosfat telah
sangat rendah maka cadangan energi untuk
kontraksi otot tdk mampu menyediakan energi
lagi. Untuk itu KF dan ATP harus segera
dibentuk lagi. Bagaimana caranya?
Energi untuk Kontraksi Otot
Caranya: Diperlukan ADP, Keratin dan Phosphat.
Berasal dari oksidasi zat makanan dalam otot yg
berupa gula otot atau glikogen.
Glikogen = senyawa polisakarida yang tidak larut dalam
darah. Shg perlu dioksidasi terlebih dahulu. Peristiwa
pelarutan/pembongkaran tsb disebut Glikolisis
> Saat otot kontraksi terus-menerus, glikolisis
berlangsung dengan cepat. Glikolisis membebaskan
senyawa glukosa, CO2 dan asam laktat.
Energi untuk Kontraksi Otot
> Glukosa dioksidasi & membebaskan energi, air, CO2.
Air dan CO2 dikeluarkan melalui hidung, keringat, air
seni. Energi yg dibebaskan digunakan u/ membentuk
ATP dan KF
> Proses pemecahan glukosa terjadi pada proses
relaksasi otot. Proses ini membutuhkan O2. Disebut
fase aerob
> Hasil pemecahan glikogen adalah asam laktat. Asam
laktat (asam lelah) ini akan tertinggal di otot jadi
sampah yang menyebabkan pegal linu dan capai.
> Jika diteruskan kontraksinya maka akan kejang otot
atau kram.
RELAKSASI
MASIH PANJANG
KONTRAKSI
MEMENDEK
Gangguan pada Otot
> Kejang Otot
> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot karena toksin)
> Miastem gravis (kelumpuhan)
> Hernia (otot dinding perut lemah, usus
melorot ke bawah dan masuk ke rongga
perut)
Fungsi Rangka
Penunjang dan pemberi bentuk tubuh
Rangka dapat memberikan bentuk sehingga tubuh
manusia berbeda dengan kucing, unta, ayam dan
sebagainya
Alat gerak pasif / Pelekatan otot
Pada tulang menempel otot yang berperan sebagai
alat gerak aktif
Formasi sendi-sendi
Tulang yang berdekatan akan membentuk
persendian baik yang bergerak, tidak bergerak,
sedikit bergerak
Fungsi Rangka
> Pelindung organ vital lunak / Proteksi
Otak, jantung, hati, paru-paru dilindungi oleh
tulang. Bayangkan jika organ tsb tidak terlindungi
oleh tulang!
> Tempat pembentukan sel-sel darah
Pembentukan sel darah merah dan putih dilakukan
di sumsum tulang merah.
G e r a k p a d a m a n u s ia
A la t g e r a k p a s if
R angka
A la t g e r a k a k t if
O to t
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Osifikasi
Osifikasi
Membranosa
Osifikasi
Kondral
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Osifikasi Membranosa = osifikasi primer penulangan
langsung. Proses ini terjadi pada tulang pipih misalnya
tulang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung
dan tidak terulang lagi untuk selamanya
Osifikasi Kondral = osifikasi sekunder pembentukan
tulang pipa
Dengan berlangsungnya osifikasi ini maka terjadi
perubahan dari tulang rawan menjadi tulang keras, yang
mengakibatkan tulang bertambah panjang
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Pada bulan ke-2 dalam kandungan:
Jaringan embrional (mesenkim)
membentuk rangka yang berupa tulang
rawan (kartilago)
Kondroblas (sel pembentuk tulang
rawan) merusak kartilago (sel tulang
rawan) shg terbentuk rongga yang
terisi osteoblas (sel pembentuk
tulang keras) dan membentuk
osteosit (sel tulang keras)
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Sel tulang terbentuk dari dalam ke
luar (konsentris) shg terbentuk
lapisan-lapisan (lamela). Sel tulang
dengan tulang yang lain dihubungkan
oleh juluran sitoplasma yg bernama
kanalikuli.
Setiap satuan sel tulang ini
mengelilingi pembuluh darah dan
serabut syaraf yg membentuk
sistem Havers.
Struktur Jaringan Tulang Keras
Osteocytes = mature bone cells
Osteoblasts synthesize new matrix
(Osteogenesis)
Osteoclasts dissolve bone matrix
(Osteolysis)
Osteoprogenitor cells differentiate into
osteoblasts
Hubungan Antar Tulang
(Artikulasi/Persendian)
ARTIKULASI
SINARTROSIS
AMFIARTROSIS
DIARTROSIS
Sinartrosis\Sendi mati
Persendian yang tdk dpt digerakkan, misalnya
hubungan antar tulang kepala
SINARTROSIS
SINFIBROSIS
SINKONDROSIS
Sinartrosis
Sinartrosis Sinfibrosis
Jaringan penghubung yg berisi jaringan
ikat fibrosa. Co: Tulang-tulang yg
membentuk tulang tengkorak
Sinartrosis Sinkondrosis
Jaringan penghubung berupa tulang rawan.
Co: Hubungan antar tulang rusuk dan ruas
tulang belakang.
Ada yg permanen Dua belahan tulang
pubis (kemaluan) pada orang yg sudah tua.
Ada yg sementara tulang pubis pada
anak-anak
Amfiartrosis
Persendian yang menggerakkan dengan
gerakan yang sangat terbatas. Co: Hubungan
antar tulang rusuk dan tulang belakang
Diartrosis/Sendi Gerak
Persendian yang paling bebas gerakannya.
Permukaan antar dua tulang yg saling
berhubungan ini berbentuk sedemikian rupa
shg memungkinkan berbagai gerakan bebas,
seperti memutar, berbalik, maju dan mundur.
Macam-macam sendi gerak :
Sendi peluru
Sendi engsel
Sendi putar
Sendi pelana
Sendi Luncur
Sendi Peluru
Memungkinkan gerak berputar kesegala arah
Contohnya: Gerakkan paha dan bahu/lengan atas!
Sendi Engsel
Memungkinkan gerak satu arah
Contohnya: Gerakkan lutut dan siku!
Sendi Putar
Memungkinkan gerak berputar (Rotasi)
Contohnya: Putaran kepala ke kiri dan kekanan
Komponen Penunjang Sendi
1. Ligamen
2. Kapsul Sendi
3. Cairan Sinovial
4. Tulang Rawan Hialin
Ligamen
Jaringan ikat yang
menghubungkan tulang
dengan tulang
Kapsul Sendi
Lapisan serabut yang melapisi sendi dan
menghubungkan 2 tulang yang
membentuk persendian
Cairan Sinovial
Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang
yang terdapat pada bagian kapsul sendi
Tulang Rawan Hialin
Jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang yang membentuk
persendian
Berguna untuk menjaga persendian dari
benturan keras
Rangka Tubuh Manusia
Max
Maxilla
Maxillailla
Skull = Tengkorak
Vertebra = Tulang belakang
Clavicle = Tulang selangka
Sternum = Tulang dada
Scapula = Tulang belikat
Humerus = Tulang lengan atas
Ribs = Tulang iga
Pelvis = Tulang pinggul
Sacrum = Tulang kelangkang
Ulna = Tulang hasta
Radius = Tulang pengumpil
Carpals = Tulang pergelangan tangan
Metakarpal = Tulang telapak tangan
Phalanges = Tulang jari-jemari
Femur = Tulang paha
Patella = Tempurung lutut
Tibia = Tulang kering
Fibula = Tulang betis
Tarsals = Tulang pergelangan kaki
Metatarsals = Tulang telapak Kaki
Phalanges = Tulang jari-jemari
Skema Tulang pada Manusia
Tengkorak
NEURO-CRANIUM
Bagian Kepala
2
1
2
2
tl
tl
tl
tl
ubun-ubun (os parietalis)
kpl blkng (os occipitalis)
baji (os sphenoid)
pelipis (os temporalis)
SPHLANCHNO-CRANIUM
Bagian Muka
2 tl rahang atas (os maksila)
2 tl rahang bawah (os mandibula)
2 tl pipi (os zygomaticum)
2 tl langit-langit (os pallatum)
2 tl hidung (os nasal)
2 tl air mata (os lakrimal)
2 tl mata (os laksimal)
2 tl rongga mata (os orbital)
1 tl lidah (os hyoideus)
1 tl dahi (os frontalis)
2 tl tapis(os ethmoid)
1 tl pisau luku (os vomer)
Ruas-ruas tulang belakang
Skema Tulang pada Manusia
Badan
Ruas Tl. Belakang
Tulang Dada
Tl hulu (manubrium sterni)
Tl badan (corpus sterni)
Tl taju pedang (proccesus xhypoid)
7 ruas tl. Leher (cervix)
12 ruas tl. Punggung (thorax)
5 ruas tl. Pinggang (lumbar)
5 ruas tl. Kelangkang (sacrum)
4 ruas tl. Ekor (cocci)
Tulang Rusuk
Tulang Gelang Bahu
Tulang Panggul
2 tl. Belikat (scapula)
2 tl. Selangka (clavicula)
7 ps. tl. Rusuk sejati
(costae vera)
3 ps. tl. Rusuk palsu
(costae spuria)
2 ps. tl. Rusuk melayang
(costae flutuantes)
2 tl. Usus (ilium)
2 tl. Duduk (ischium)
2 tl. Kemaluan (pubis)
Skema Tulang pada Manusia
Tulang Anggota Gerak
Angg Grk atas
2 tl. Lengan atas (humerus)
2 tl. Hasta (ulna)
2 tl. Pengumpil (radius)
2 x 8 tl. Pergel tangan (karpal)
2 x 5 tl. Telapak tangan (metakarpal)
2 x 14 ruas tl. Jr tangan
(phalanges manus)
Angg. Grk Bwh
2 tl. Paha (femur)
2 tl. Tempurung lutut (patella)
2 tl. Kering (tibia)
2 tl. Betis (fibula)
2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsal)
2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsal)
2 tl tumit (calcaneus)
2 x 14 ruas tl. Jari kaki
(phalanges pedis)
Gangguan Gerak
Gangguan Tulang
Gangguan Persendian
Dislokasi sendi, ankilosis (sendi ga bisa gerak), terkilir,
artritis (radang sendi), gout artritis (asam urat)
Gangguan Lain
Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura
tertutup, remuk dan retak
Bisa kembali tersambung spt sedia kala
Microcephalus, osteoporosis, rachitis
Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
Lordosis, skoliosis, kifosis
Fraktura
Fraktura Terbuka
Tulang yg patah
menyeruak ke luar dan
menembus kulit
Fraktura Tertutup
Tulang yg patah tidak
sampai menyeruak ke
luar
Proses Perbaikan Tulang
Fracture Hematoma
Kalus Eksternal
Kalus Internal
Lordosis
Skoliosis
Kifosis
?
Bagian
atas agak
bungkuk
Rachitis
Bentuk Tulang
1.
2.
3.
4.
Tulang Pipa (panjang)
Tulang Pendek
Tulang Pipih
Tulang Tak Beraturan
Tulang Pipa
Bentuknya seperti pipa panjang
silindris (diafise)
Ujungnya membulat (epifise)
tersusun atas tulang rawan
Bagian tengah bernama metafise
dan berongga yang berisi sumsum
tulang
Sumsum tulang merah pembentukan
eritrosit
Sumsum tulang kuning pembentukan
sel lemak
Tulang Pendek
Tulang yang lebih kecil
Bentuk hampir seperti kubus
atau bulat
Dapat bergerak bebas
Ditemukan pada tulang
yelapak tangan dan kaki
Tulang Pipih
Tulang berbentuk lempengan
pipih yang lebar.
Fungsi melindungi struktur
tubuh di bagian bawahnya
Ditemukan pada tulang kepala
Tulang Tak Beraturan
Tulang bentuk kompleks yang
berhubungan dengan fungsi
khusus
Ditemukan pada tulang
rahang, ruas tulang belakang
Cara Tulang Menahan Berat Badan
Kuncinya ada pada struktur
tulang paha (femur) yang
berongga-rongga sehingga
memungkinkan adanya
pembagian gaya berat
Cara kerja ini digunakan oleh
Gustavo Eiffel dalam
membangun Eiffel Tower di
Paris, Prancis
Pengaruh Hormon terhadap Tulang
Hormon Pertumbuhan (GH) dan Tiroksin dapat memperbesar massa tulang
Hormon Calcitonin dan PTH mengendalikan kadar kalsium dalam darah
Calcitonin menurunkan kadar kalsium dalam darah
PTH meningkatkan kadar kalsium dalam darah
Jadi 99% Kalsium tubuh itu ada di tulang
Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
Kalsium dalam cairan tubuh
Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
Kalsium dalam cairan tubuh
Tendon
Jaringan yang menghubungkan antara
otot dengan tulang
Otot sebagai Alat Gerak Aktif
> Karakteristik Otot
Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot u/ mengadakan
perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula atau
berkontraksi.
Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/ berelaksasi
atau memanjang dari ukuran semula
Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali pada ukuran
semula setelah berkontraksi atau ekstensi. Otot yg
kembali ke ukuran semula disebut dalam keadaan
relaksasi
Macam Gerak Otot
Ingat: otot tidak bisa bekerja sendiri, otot selalu bekerja berpasangan
Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan.
mis : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama mengangkat dan
menurunkan tlg rusuk dan dada.
Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya berlawanan.
mis : otot bisep dan trisep ketika meluruskan dan
membengkokan lengan bawah.
Berdasarkan arah geraknya, gerakan otot dibedakan menjadi 4 macam
antara lain:
Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk,
membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak mendekati
badan
Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak mengangkat
Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi,
menelungkupkan tangan
Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh ><
Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Macam-Macam Otot
> Otot polos
> Otot lurik/rangka
> Otot Jantung
Bagaimana Mekanisme Kontraksi Otot?
> Rangsang diterima saraf diteruskan ke
otot dan diterima asetilkolin.
> Asetilkolin terurai asetil & kolin
> Terbentuknya asetil & kolin merangsang
terbentuknya zat miogen (perangsang aktin
dan miosin u/ berkontraksi)
> Jika aktomiosin dari suatu otot berkontraksi
maka otot atau daging akan berkontraksi atau
memendek.
Energi untuk Kontraksi Otot
> Untuk gerakan kontraksi diperlukan energi dan
oksigen. ATP dan Keratin fosfat merupakan
senyawa berenergi tinggi dan terdapat di
setiap sel otot. Jika senyawa tsb terurai maka
akan dibebaskan sejumlah energi dan sejumlah
gugusan fosfat.
ATP ADP + Fosfat + Energi
ADP -> AMP + Fosfat + Energi
> Keratin Fosfat Keratin + Fosfat + Energi
Energi untuk Kontraksi Otot
Energi yang dibebaskan tersebut digunakan
untuk mengikatkan senyawa fosfat dengan
protein otot (aktomiosin) menjadi aktomiosin
fosfat yg mampu berkontraksi.
Penguraian ATP dan Keratin Fosfat tdk
memerlukan O2 Fase Kontraksi Anaerob
Jika cadangan ATP dan Keratin Fosfat telah
sangat rendah maka cadangan energi untuk
kontraksi otot tdk mampu menyediakan energi
lagi. Untuk itu KF dan ATP harus segera
dibentuk lagi. Bagaimana caranya?
Energi untuk Kontraksi Otot
Caranya: Diperlukan ADP, Keratin dan Phosphat.
Berasal dari oksidasi zat makanan dalam otot yg
berupa gula otot atau glikogen.
Glikogen = senyawa polisakarida yang tidak larut dalam
darah. Shg perlu dioksidasi terlebih dahulu. Peristiwa
pelarutan/pembongkaran tsb disebut Glikolisis
> Saat otot kontraksi terus-menerus, glikolisis
berlangsung dengan cepat. Glikolisis membebaskan
senyawa glukosa, CO2 dan asam laktat.
Energi untuk Kontraksi Otot
> Glukosa dioksidasi & membebaskan energi, air, CO2.
Air dan CO2 dikeluarkan melalui hidung, keringat, air
seni. Energi yg dibebaskan digunakan u/ membentuk
ATP dan KF
> Proses pemecahan glukosa terjadi pada proses
relaksasi otot. Proses ini membutuhkan O2. Disebut
fase aerob
> Hasil pemecahan glikogen adalah asam laktat. Asam
laktat (asam lelah) ini akan tertinggal di otot jadi
sampah yang menyebabkan pegal linu dan capai.
> Jika diteruskan kontraksinya maka akan kejang otot
atau kram.
RELAKSASI
MASIH PANJANG
KONTRAKSI
MEMENDEK
Gangguan pada Otot
> Kejang Otot
> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot karena toksin)
> Miastem gravis (kelumpuhan)
> Hernia (otot dinding perut lemah, usus
melorot ke bawah dan masuk ke rongga
perut)