Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut : Pasal

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa :

Terdakwa - I

Nama lengkap

: TERDAKWA I

Pangkat / NRP

: Prada / 31060399480484

Jabatan : - (dulu) Tabakpan II Ru 2 Ton II Kipan A - (sekarang) Tim hub Kimarem 172 / PWY Kesatuan

: - (dulu) Yonif 756 / WMS Brigif – 20 / IJK

- (sekarang) Korem 172 / PWY

Tempat, tanggal lahir

: Mbaalaba, 10 April 1984

Jenis kelamin

Tempat tinggal : - (dulu) Asrama Kipan A Yonif 756 / WMS Arso VI

Kab. Keerom Jayapura Papua - (sekarang) Asrama Bucen III Waena Jayapura Papua.

Terdakwa - II

Nama lengkap

: TERDAKWA II

Pangkat / NRP

: Prada / 31060475031285

Jabatan

: - (dulu) Ta Masak Kipan A

- (sekarang) Tabakpan 6

Kesatuan : Yonif 756 / WMS Brigif - 20 / IJK Tempat, tanggal lahir

: Saumblaki Maluku, 29 Desember 1985 Jenis kelamin

: Kristen Protestan

Tempat tinggal : - (dulu) Asrama Kipan A Yonif 756 / WMS Arso VI

Kab. Keerom Jayapura Papua - (sekarang) Asmil Yonif 756 / WMS Wamena Papua.

Terdakwa - I ditahan oleh :

Dan Yonif 756 / WMS selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal

9 Juni 2009 sampai dengan tanggal 28 Juni 2009, berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep / 26 / VI / 2009 tanggal 13 Juni 2009, kemudian dibebaskan dari Penahanan Sementara tanggal 29 Juni 2009 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Penahanan Nomor : Skep / 27 / VI / 2009 tanggal 29 Juni 2009 dari Dan Yonif 756 / WMS selaku Ankum.

PENGADILAN MILITER III - 19 Jayapura tersebut di atas :

Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan :

1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danbrigif – 20 / IJK Selaku PAPERA Nomor : Kep / 04 / I / 2010 tanggal 22 Januari 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 54 / IV / 2010 tanggal 30 April 2010.

3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada para Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar :

1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : DAK / 56 / IV / 2010 tanggal 30 April 2010, yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan - keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan :

1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 351 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke - 1 KUHP.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar para Terdakwa dijatuhi dengan :

Terdakwa – I

Pidana

penjara selama 1 (satu) tahun.

Terdakwa – II

Pidana

penjara selama 10 (sepuluh) bulan.

Dikurangi selama para Terdakwa berada

dalam tahanan sementara.

Barang bukti :

Surat

1 (satu) lembar VISUM Et Repertum Nomor : 086 / RSUD – KEER / VII / 2009, tanggal 11 Juli 2009 An. Sdr. Rifakun Anas.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan kepada para Terdakwa masing – masing untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Permohonan yang diajukan oleh para Terdakwa di persidangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa sangat menyesal akan kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan telah di selesaikan secara kekeluargaan sehingga oleh karenanya para Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan hukuman yang seringan- ringannya kepada para Terdakwa.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, para Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bah wa Para Terdak wa pada wak tu- wa ktu dan di tempat- te mpat seperti tersebut di bawah i ni, yai tu pada hari Seni n tanggal del apan bul an Juni tahun dua ri bu se mbi l an Pukul 21.30 W i t atau waktu l ai n, seti dak- ti daknya pada suatu wa ktu dal am tahun dua ri bu se mbi l an, bertempat di Arso X Jal ur 2 Kabupaten Keero m Ja yapura atau te mpat l ai n, seti dak -ti daknya di suatu tempat yang ter masu k wewenang huku m Pengadi l an Mili ter III - 19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana :

“Penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa - I masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK di Rindam IX / Udayana, selama enam bulan setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada NRP. 31060399480484, dilanjutkan mengikuti dikjurtaif selama tiga bulan di Rindam IX / Udayana, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756 / WMS Kodam XVII / Cenderawasih sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih bestatus dinas aktif dengan pangkat Prada NRP. 31060399480484.

2. Bahwa Terdakwa - II masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK di Rindam XVII / Cenderawasih, setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada NRP. 31060475031285. Selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cenderawasih, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756 / WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Prada NRP. 31060475031285.

3. Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Juni 2009 sekira pukul

21.30 Wit Terdakwa - II sedang masak di dapur untuk makan anggota remaja dan bujang, setelah selesai masak datang Terdakwa - I dan mengajak Terdakwa - II menemaninya untuk bertemu pacarnya Sdri. Irna di Arso X, dan Terdakwa - II menyetujuinya selanjutnya bersama Terdakwa - I menggunakan sepeda motor menunju Arso X, namun setibanya di sana orang tua Sdri. Irna mengatakan kalau anaknya sudah tidur sehingga

Terdakwa - I dan Terdakwa - II langsung pulang namun di perjalanan keduanya singgah menonton orgen tunggal Wairano, beberapa jam kemudian Terdakwa - I dan Terdakwa - II hendak pulang dan dalam perjalanan lewat parkiran motor, Terdakwa - I melihat orang-orang yang pernah bermasalah dengannya di Arso

XIV, dan saat itu dalam keadaan motor berhenti, Terdakwa - I bilang kepada Terdakwa - II sambil berdiri di samping sepeda

motor ”Ica itu anak - anak Arso XIV, yang mengusir saya

malam - malam dari rumah pacar saya”.

4. Bahwa mendengar ucapan Terdakwa - I tersebut, Terdakwa - II tanya ”terus kamu mau buat apa?”, dan dijawab oleh

Terdakwa - I ”kita panggil mereka, bicara baik-baik dengan

mereka”, selanjutnya Terdakwa - II memanggil Sdr. Rifakun Anas (Saksi-I) yang saat itu berdiri dengan dua orang temannya dengan kata-kata ”Kawan kamu kesini dulu”, dan Saksi-I langsung mendatangi Terdakwa - II, kemudian saat Saksi-I mendekati

Terdakwa - II, selanjutnya Terdakwa - II bertanya “kamu anak

mana”, dan Saksi-I jawab “saya anak Arso XIV”, kemudian

Terdakwa - II bilang ke Saksi-I “kalian yang biasa jago-jago di Arso XIV” dan Saksi-I jawab “Ah anak Arso XIV tidak ada yang

jago-jago, semuanya baik-baik”, kemudian Terdakwa - II bilang “kalau ada orang luar main, biasa kalian yang gertak-gertak”,

dan Saksi-I jawab “ah itu tidak benar, kalau kita gertak-gertak dan larang-larang orang main ke Arso XIV, malah bisa-bisa kita yang dapat pukul dong, justru kita dengan anak Arso lain bersahabat“, kemudian Saksi-I bertanya, “itu siapa yang bilang

begitu, itu tidak benar”, setelah berbicara begitu, tiba-tiba Terdakwa - I memukul Saksi-I menggunakan tangan kosong mengepal mengenai alis sebelah kiri.

5. Bahwa atas pukulan Terdakwa - I tersebut Saksi-I langsung membalas memukul Terdakwa - I, sehingga Terdakwa - I terjatuh, kemudian Terdakwa - II yang saat itu duduk di atas sepeda motor, langsung turun dari sepeda motor dan memukul Saksi-I dengan tangan kosong mengepal mengenai pipi sebelah kiri, kemudian Saksi-I berusaha untuk melindungi diri dengan balas memukul Terdakwa - II, kemudian teman Saksi-I yaitu Sdr. Ignatius Supriadi (Saksi-II) datang untuk melerai perkelahian tersebut, namun Saksi-II juga langsung di pukul, sehingga Saksi-I dan Saksi-II berusaha lari menyelamatkan diri, dengan berlari ke tempat acara pernikahan untuk minta perlindungan.

6. Bahwa setibanya di acara pernikahan, Saksi-I minta tolong kepada rekan-rekannya yaitu Sdr. Saksi III (Saksi-III) dan Sdr. Saksi IV (Saksi-IV), dan bersama-sama kembali ketempat kejadian perkara, dan saat itu Saksi-III berdiri ditengah jalan dan berteriak “hoi siapa yang menusuk sapu teman”, namun tiba- tiba dari arah belakang Saksi-III dipukul mengenai kepala dan saat Saksi-III hendak menoleh kebelakang langsung dipukul lagi mengenai mulut Saksi-III, sehingga Saksi-III berusaha untuk melawan, namun datang teman-teman Terdakwa - I dan mengeroyok Saksi-III dan Saksi-III di amankan oleh anggota Pelres keerom.

7. Bahwa selanjutnya setelah situasi aman Saksi-III dan Saksi-

IV menyusul Saksi-I dan Saksi-II yang telah berangkat ke Puskesmas dan disana Saksi-I, Saksi-II, dan Saksi-III serta Saksi-

IV bertemu dan hendak berobat namun karena luka tikaman Saksi-I agak besar sehingga petugas Puskesmas menyarankan IV bertemu dan hendak berobat namun karena luka tikaman Saksi-I agak besar sehingga petugas Puskesmas menyarankan

8. Bahwa sesampainya di Rumah Sakit Saksi-I, Saksi-II, dan Saksi-III di obati, kemudian Saksi-III, bersama Saksi-IV mendatangi Kompi A yonif 756 / WMS dan menanyakan perihal Terdakwa apakah di Kompi A tersebut ada anggota yang bernama Jamal dan anggota piket mengatakan tidak ada, tapi kalau yang bernama amal ada setelah mendapat informasi itu Saksi-III dan Saksi-IV kembali lagi ke Rumah Sakit untuk menjemput Saksi-I, kemudian para Saksi langsung pulang, namun saat melewati Polsek Arso Swakarsa, Saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Arso Swakarsa.

9. Bahwa para Saksi mengetahui kenapa sampai Terdakwa - I dan teman-temannya melakukan pemukulan terhadap Saksi-I karena Terdakwa - I pernah ditegur oleh anak-anak Arso XIV, karena sering berkunjung kerumah pacarnya sampai larut malam, sedangkan ketentuan untuk berkunjung di arso XIV hanya sampai pukul 21.00 Wit atau pukul 22.00 Wit, dan saat ditegur Terdakwa -

I mengatakan akan bermalam namun ditegur agar harus pulang, namun Terdakwa - I beralasan Kompi sudah tertutup kemudian Terdakwa - I tidur di posko PNI, hal itulah yang membuat Terdakwa dendam kepada Saksi-I.

10. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa - I dan Terdakwa - II menyebabkan Saksi-I mengalami luka robek pada pelipis mata sebelah kiri, dengan panjang luka kurang lebih dua centimeter dengan arah luka mendatar agak miring, sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : VER / 086 / RSUD – KEER /

VII / 2009 dari RSUD Keerom dan di tandatangani oleh dr. B. Ekasoeci M, NIP. 140 362 756.

BERPENDAPAT, bahwa perbuatan - perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur - unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang

tercantum dalam Pasal : 351 Ayat (1) jo Pasal 55 Ayat (1) ke - 1

KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa menerangkan bahwa ia benar - benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan menyangkal sebagian dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa hal-hal yang disangkal oleh para Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa para Terdakwa baik Terdakwa - I maupun Terdakwa - II menyangkal kalau mereka melakukan penikaman terhadap saksi - I (sdr. Saksi I) karena saat itu di TKP bukan hanya para Terdakwa yang berada disana tetapi banyak orang termasuk teman-teman saksi - I dan juga teman-teman para Terdakwa.

Menimbang : Bahwa apa yang disangkal oleh para Terdakwa setelah dihubungkan dengan keterangan para saksi yang hadir dipersidangan terungkap fakta bahwa Terdakwa - I lah yang melakukan penikaman terhadap saksi – I dan hal ini pada akhirnya diakui oleh Terdakwa – I didalam persidangan.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan ini Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi – I :

Nama lengkap : SAKSI I, Pekerjaan : Swasta, Tempat tanggal lahir : Indramayu, 1 Januari 1986, Jenis Kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Kampung Walukubun Arso XIV jalur 2 Kab. Keerom Jayapura Papua.

Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi awalnya tidak kenal dengan para Terdakwa, saksi kenal dengan para Terdakwa setelah kejadian dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Juni 2009, sekira pukul

22.00 Wit Saksi dan seorang temannya bernama Sdr. Supri sedang menyaksikan acara keyboard Werano diacara pernikahan di Arso X jalur 2, saat itu Saksi duduk diatas motornya, dan saat itu Saksi melihat dari jarak 5 (lima) meter ada 2 (dua) orang anggota dengan ciri-ciri berambut cepak menggunakan pakaian preman juga sedang duduk diatas sepeda motor beberapa saat kemudian salah seorang anggota tersebut memanggil Saksi, kemudian Saksi mendatangi orang tersebut, yang selanjutnya Saksi ketahui adalah Terdakwa - I bersama Terdakwa - II.

3. Bahwa saat Saksi mendekati Terdakwa - II, selanjutnya Terdakwa - II bertanya “kamu anak mana”, dan Saksi jawab “saya anak Arso XIV”, kemudian Terdakwa - II bilang ke Saksi

“kalian yang biasa jago-jago di Arso XIV” dan Saksi jawab “Ah anak Arso XIV tidak ada yang jago-jago, semuanya baik- baik”, kemudian Terdakwa - II bilang “kalau ada orang luar main, biasa kalian yang gertak-gertak”, dan Saksi jawab “ah itu tidak benar, kalau kita gertak-gertak dan larang-larang orang main ke Arso XIV, malah bisa-bisa kita yang dapat

pukul dong, justru kita dengan anak Arso lain bersahabat”,

kemudian Saksi bertanya, “itu siapa yang bilang begitu, itu

tidak benar”, setelah berbicara begitu, tiba-tiba salah seorang

Terdakwa yaitu Terdakwa - II memukul Saksi menggunakan tangan kosong mengepal mengenai alis sebelah kiri.

4. Bahwa selanjutnya Terdakwa - II yang saat itu duduk di atas sepeda motor, langsung turun dari sepeda motor dan memukul Saksi dengan tangan kosong mengepal mengenai pipi sebelah kiri, kemudian Saksi berusaha untuk melindungi diri dengan balas memukul Terdakwa - II, kemudian teman Saksi Sdr. Ignatius Supriadi (Saksi-II) datang untuk melerai perkelahian tersebut, namun Saksi-II juga langsung di pukul, sehingga Saksi dan Saksi-

II berusaha lari menyelamatkan diri, namun di kejar oleh kedua orang tersebut dan menikam punggung Saksi menggunakan

pisau sangkur, namun Saksi tetap lari ke tempat acara pernikahan untuk minta perlindungan.

5. Bahwa setibanya di acara pernikahan, Saksi minta tolong kepada rekan-rekannya sebanyak empat orang, dan bersama- sama kembali ketempat kejadian perkara, namun disana sudah banyak anggota, sehingga Saksi pergi ke Puskesmas untuk berobat, namun karena luka tikaman Saksi agak besar sehingga petugas Puskesmas menyarankan untuk di rujuk ke RSUD Arso, sehingga selanjutnya Saksi diantar oleh rekan-rekannya ke RSUD Arso, namun saat berangkat menuju RSUD Arso dan melewati tempat kejadian, Saksi di pukul lagi oleh Terdakwa - I, mengenai pelipis sebelah kiri, sebanyak satu kali dengan menggunakan tangan kosong mengepal.

6. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa - I dan Terdakwa - II tersebut, mengakibatkan Saksi mengalami luka robek di bagian punggung dengan tiga puluh dua jahitan dan luka robek pada bagian pelipis sebelah kiri dengan tiga jahitan, serta luka memar pada bagian pipi sebelah kiri.

Atas keterangan yang disampaikan oleh Saksi-I, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun yang disangkal oleh para Terdakwa sbb :

Terdakwa – I : Tidak merasa melakukan penikaman terhadap

saksi – I.

Terdakwa – II : Tidak merasa melakukan penikaman terhadap

saksi – I.

Atas sangkalan para Terdakwa tersebut, saksi menyatakan tetap pada keterangannya.

Saksi – II :

Nama lengkap : SAKSI II, Pekerjaan : Swasta, Tempat tanggal lahir : Semarang, 22 Desember 1986, Jenis Kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Katholik, Tempat tinggal : Jl. Jenderal Sudirman Jalur No. 268, Rt.12, Rw. 06, Arso

14 Kec. Skamto, Kab. Keerom Jayapura Papua.

Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi awalnya tidak kenal dengan para Terdakwa, saksi kenal dengan para Terdakwa setelah kejadian dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Juni 2009, sekira pukul

19.30 Wit Saksi bersama seorang temannya dari Arso 14 bernama Sdr. Rifakun Anas (Saksi-I) pergi menonton band Werano Grup di acara pernikahan di Arso 10, dan saat selesai nonton dan hendak pulang, Saksi-I dipanggil oleh Terdakwa - II dan ditanya “kamu anak mana?”, dan di jawab oleh Saksi-I

“anak Arso 14’’, kemudian Terdakwa - II bertanya lagi “kamu

yang suka bikin masalah di Arso 14” dan di jawab oleh Saksi-I

“Ah tidak malah kita di sana tidak pernah bikin masalah, buktinya kita dengan anak Arso 10, Arso 14, Arso 13, dan Arso 5, baik-baik saja siapa yang bilang kalau kita sering

bikin masalah”, mendengar jawaban Saksi-I tersebut Terdakwa -

I, langsung memukul wajah sebelah kiri Saksi-I dengan tangan kosong mengepal, kemudian di balas oleh Saksi-I mengenai mulut Terdakwa - I hingga terjatuh.

3. Bahwa selanjutnya melihat Terdakwa - I terjatuh, membuat Terdakwa - II emosi dan langsung memukul Saksi-I dari belakang, kemudian Saksi membantu Saksi-I dan berkelahi satu lawan satu dan sdr. Saksi I (saksi-1) terkena tikam pakai sangkur, setelah itu karena kewalahan akhirnya Saksi-II dan Saksi-I lari menyelamatkan diri kearah timur jalur dua kira-kira 100 (seratus) meter, kemudian Saksi-II dan Saksi-I kembali ke jalur dua, mengambil sepeda motornya dan hendak membawa Saksi-I berabot ke Puskesmas.

4. Bahwa saat mengambil sepeda motornya tersebut, datang teman-teman para Terdakwa yang berjumlah 8 (delapan) orang dengan membawa sangkur dan doble stik dan menyerang anak- anak Arso 14, tetapi Saksi-II bersama Saksi-I, tetap melanjutkan perjalanan ke Puskesma, namun sesampainya ke Puskesmas, Saksi-I tidak bisa di obati sehingga Saksi-II, mengantar Saksi-I ke RS Swakarsa, namun saat menuju RS tersebut ditengah jalan Saksi-II dan Saksi-I di cegat oleh Terdakwa - I dan teman- temannya dan Terdakwa - I memukul Saksi-I dengan tangan kosong mengepal mengenai pelipis sebelah kiri sehingga mengeluarkan darah, selanjutnya Saksi-II menekan gas dan melarikan diri bersama Saksi-I ke RS untuk di obati, dan setelah itu Saksi-II dan Saksi-I melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Keerom.

5. Bahwa Saksi mengetahui kenapa sampai Terdakwa - I dan teman-temannya memukul Saksi-II dan Saksi-I yaitu karena Terdakwa - I pernah ditegur oleh anak-anak Arso 14 karena sering berkunjung kerumah pacarnya sampai larut malam, sedangkan ketentuan untuk berkunjung di arso 14 hanya sampai pukul 21.00 Wit atau pukul 22.00 Wit dan saat ditegur Terdakwa -

I mengatakan akan bermalam namun ditegur agar harus pulang, namun Terdakwa - I beralasan Kompi sudah tertutup kemudian Terdakwa - I tidur di posko PNI.

Atas keterangan yang disampaikan oleh Saksi-II, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun yang disangkal oleh para Terdakwa sbb :

Terdakwa – I : Tidak merasa melakukan penikaman terhadap

saksi – I.

Terdakwa – II : Tidak merasa melakukan penikaman terhadap

saksi – I.

Atas sangkalan para Terdakwa tersebut, saksi menyatakan tetap pada keterangannya.

Saksi – III :

Nama lengkap : SAKSI III, Pekerjaan : Swasta, Tempat tanggal lahir : Trenggalek, 27 Oktober 1984, Jenis Kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Jl. Kampung Walukubun Arso XIV jalur 2 Kab. Keerom Jayapura Papua.

Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi awalnya tidak kenal dengan para Terdakwa, saksi kenal dengan para Terdakwa setelah kejadian dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 8 Juni 2009 sekira pukul

20.00 Wit, Saksi-III bersama rekan-rekannya pergi menonton orgen tunggal di Arso X jalur 2 Kab Keerom dan Saksi-III duduk- duduk di depan Kios Sdr. Sugeng sekira pukul 21.30 Wit, bersama Sdr. Rifakun Anas (Saksi-I) dan Sdr. Ignatius Supriadi (Saksi-II), menunggu seorang temannya yang bernama Sdr. Bintoro untuk pulang kembali ke Arso XIV namun karena terlalu lama akhirnya Saksi-III berinisiatif untuk menjemput Sdr. Bintoro ditempat pertunjukan, sedangkan Saksi-I dan Saksi-II tetap menunggu di kios Sdr. Sugeng.

3. Bahwa selang beberapa menit di lokasi hiburan orgen

tunggal, Saksi-I dan Saksi-II berlari, dan Saksi-III lihat Saksi-I mengalami luka tusuk di punggung sebelah kiri atas yang menurut Saksi-II mereka dipukul oleh Terdakwa - I dan

Terdakwa - II, mendengar hal tersebut, Saksi-III menjadi emosi dan menyuruh Saksi-I dan Saksi-II untuk berobat ke Puskesmas Arso X, selanjutnya Saksi-III bersama Sdr. Saksi IV (Saksi-IV) mendatangi Terdakwa - I dan Terdakwa - II, serta teman- temannya yang memukul Saksi-I dan Saksi-II, namun Saat berada di depan kios Sdr. Sugeng, para Terdakwa dan rekan-rekannya

sudah tidak ada sehingga Saksi-III berteriak “Hoi siapa yang

menusuk saya punya teman?” sambil berdiri di tengah jalan.

4. Bahwa saat berteriak tersebut tiba-tiba Saksi-III dipukul dari arah belakang, sehingga Saksi-III hendak menoleh melihat siapa yang melakukan pemukulan, namun Saksi-III dipukul lagi mengenai mulutnya, sehingga Saksi-III melakukan perlawanan namun datang enam orang teman para Terdakwa dan mengeroyok Saksi-III, kemudian Saksi-III di selamatkan oleh seorang anggota Polsek Arso Swakarsa, yang saat itu sedang menjaga keamanan di pertunjukan orgen tunggal tersebut.

5. Bahwa setelah diamankan oleh anggota Polsek Arso Swakarsa tersebut, selanjutnya Saksi-III bersama Saksi-IV menyusul Saksi-I dan Saksi-II ke Puskesmas Arso X, namun saat di Puskesmas, ternyata luka yang diderita oleh Saksi-I tidak dapat ditangani di Puskesmas, sehingga, Saksi-III, Saksi-II dan Saksi-IV mengantar Saksi-I ke RS Arso Swakarsa, dengan melewati tempat kejadian dan saat berada di depan kios Sdr. Sugeng, Saksi-III, Saksi-I, dan Saksi-II serta Saksi-IV di hentikan oleh Terdakwa - I dan Terdakwa - I memukul Saksi-I sebanyak satu 5. Bahwa setelah diamankan oleh anggota Polsek Arso Swakarsa tersebut, selanjutnya Saksi-III bersama Saksi-IV menyusul Saksi-I dan Saksi-II ke Puskesmas Arso X, namun saat di Puskesmas, ternyata luka yang diderita oleh Saksi-I tidak dapat ditangani di Puskesmas, sehingga, Saksi-III, Saksi-II dan Saksi-IV mengantar Saksi-I ke RS Arso Swakarsa, dengan melewati tempat kejadian dan saat berada di depan kios Sdr. Sugeng, Saksi-III, Saksi-I, dan Saksi-II serta Saksi-IV di hentikan oleh Terdakwa - I dan Terdakwa - I memukul Saksi-I sebanyak satu

6. Bahwa sesampainya di Rumah Sakit Saksi-III, Saksi-I, dan Saksi-II di obati kemudian Saksi-III bersama Saksi-IV mendatangi Kompi A Yonif 756 / WMS, dan menanyakan perihal Terdakwa apakah di Kompi A tersebut ada anggota yang bernama Jamal dan anggota piket mengatakan tidak ada, tapi kalau yang bernama Amal ada setelah mendapat informasi itu Saksi-III dan Saksi-IV kembali lagi ke Rumah Sakit untuk menjemput Saksi-I, kemudian Saksi-III pulang, namun saat melewati Polsek Arso Swakarsa, Saksi-III melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Arso Swakarsa.

7. Bahwa penyebab para Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-III dan teman-temannya karena Terdakwa - I merasa dendam pernah main ke Arso XIV sampai larut malam dan ditegur oleh Saksi-III dan rekan-rekannya, karena memang aturan berkunjung di Arso XIV hanya sampai pukul 22.00 Wit, dan saat itu Terdakwa - I berkunjung hingga pukul 23.00 Wit.

Atas keterangan yang disampaikan oleh Saksi-III, para Terdakwa membenarkan selurunya.

Menimbang : Bahwa Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan namun tidak hadir dan keterangan yang diberikan di Penyidik (POM) di bawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi – IV :

Nama lengkap : SAKSI IV, Pekerjaan : Tani, Tempat tanggal lahir : Tanggerang, 2 April 1990, Jenis Kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Desa Walukubun Arso XIV jalur 1 Kec. Skamto Kab. Keerom Jayapura Papua.

Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi-IV tidak kenal dengan para Terdakwa dan antara Saksi-IV dan para Terdakwa tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Juni 2009 sekira pukul

20.00 Wit, Saksi-IV bersama rekan-rekannya yang berjumlah kurang lebih dua puluh orang diantaranya Sdr. Rifakun Anas (Saksi-I), Sdr. Ignatius Supriadi (Saksi-II), Sdr. Saksi III (Saksi-III), berangkat ramai-ramai ke Arso X jalur dua untuk menyaksikan acara orgen tunggal Werano, sesampainya disana Saksi dan rekan-rekannya tersebut menonton sampai pukul 21.30 Wit, dan saat itu Saksi melihat Saksi-I dan Saksi-II berjalan meninggalkan rombongan menuju kearah jalan poros.

3. Bahwa setelah Saksi-I dan Saksi-II pergi kurang lebih tiga puluh menit kemudian, Saksi-I dan Saksi-II berlari kembali sambil

Saksi-I berteriak minta tolong “Bantu saya....bantu saya...ada

yang tikam saya dari belakang“, selanjutnya Saksi-IV dan rekan-rekannya bertanya “siapa yang tikam kamu” dan Saksi-I jawab “ini tunangannya Safitri Jamal sama temannya”, kemudian Saksi-IV bersama rekan-rekan mengecek siapa yang melakukan penikaman tersebut, namun saat berada di tempat kejadian sudah sepi, selanjutnya Saksi-IV dan rekan-rekannya yang tikam saya dari belakang“, selanjutnya Saksi-IV dan rekan-rekannya bertanya “siapa yang tikam kamu” dan Saksi-I jawab “ini tunangannya Safitri Jamal sama temannya”, kemudian Saksi-IV bersama rekan-rekan mengecek siapa yang melakukan penikaman tersebut, namun saat berada di tempat kejadian sudah sepi, selanjutnya Saksi-IV dan rekan-rekannya

4. Bahwa setelah beberapa menit berada di lokasi kejadian, tiba-tiba para Terdakwa dan rekan-rekannya yang berjumlah kurang lebih delapan orang datang dan menyerang Saksi-IV dan rekan-rekannya, dan saat itu Saksi-IV melihat dua orang yang tidak Saksi-IV kenal menodongkan sangkur ke arah Saksi-III, kemudian Saksi-IV melihat Terdakwa - I memukul Saksi-III kemudian datang petugas dari Polres Keerom dan melerai perkelahian tersebut.

5. Bahwa kemudian Saksi-IV mengantar Saksi-III yang saat itu hidungnya mengeluarkan darah untuk berobat ke Puskesmas, namun saat di Puskesmas ternyata Saksi-I sudah berada disana, dan setelah diperiksa petugas Puskesmas menyarankan agar Saksi-I di bawah ke Rumah Sakit, karena lukanya cukup parah, selanjutnya Saksi-IV membonceng Saksi-I dan Saksi-III, dengan posisi Saksi-I berada di tengah dan di apit oleh Saksi dan Saksi- III.

6. Bahwa saat Saksi-IV mengendarai sepeda motor melewati tempat kejadian, motor Saksi-IV di hadang oleh Terdakwa - I dan rekan-rekannya, dan langsung melakukan pemukulan kepada Saksi, Saksi-I dan Saksi-III, selanjutnya Saksi berusaha melepaskan diri dari Terdakwa - I dan rekan-rekanya dengan menekan gas motor sehingga dapat lolos dari Terdakwa - I dan rekan-rekannya, kemudian Saksi mengarahkan motornya ke RSUD Swakarsa, dan disana Saksi-I mendapat perawatan, sedangkan Saksi-IV dan rekan-rekannya mendatangi Kipan A dan menanyakan apakah ada anggota yang bernama Prada Amal, dan dari piket mengakui kalau benar ada anggota yang bernama Prada Amal, kemudian Saksi-IV dan rekan-rekannya pergi meninggalkan Kipan A.

Atas keterangan yang disampaikan oleh Saksi-IV, Para Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan para Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

Terdakwa - I

1. Bahwa Terdakwa - I masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK di Rindam IX / Udayana, selama enam bulan setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada NRP. 31060399480484 dilanjutkan mengikuti Dikjurtaif selama 3 (tiga) bulan di Rindam IX / Udayana, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756 / WMS Kodam XVII / Cenderawasih sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih bertatus dinas aktif dengan pangkat Prada.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Juni 2009, sekira pukul

21.30 Wit setelah apel malam Terdakwa - I dan Terdakwa - II pergi dari Kompi dengan menggunakan sepeda motor pergi ke Arso X ke rumah pacar Terdakwa - I Sdri. Irna, namun sesampainya disana orangtua Sdri. Irna mengatakan kalau anaknya sudah tidur, sehingga Terdakwa - I mengajak Terdakwa -

II menonton orgen tunggal Wirano setelah puas nonton Terdakwa - I mengajak Terdakwa - II untuk pulang, namun saat berada di parkiran sepeda motor Terdakwa - I melihat wajah seorang yang pernah mengusir Terdakwa - I saat main kerumah pacarnya di Arso XIV, saat itu posisi orang tersebut berdiri dengan rekan- rekannya.

3. Bahwa kemudian Terdakwa - I memanggil orang tersebut yang adalah Sdr. Rifakun Anas (Saksi-I), dengan kata-kata “kawan kamu ke sini dulu” namun Saksi-I menjawab dengan nada kasar “Kenapa” kemudian Terdakwa - I didekati oleh Saksi-

I, dan Terdakwa - I bilang “kawan kamu orang Arso XIV kan?”

dan di jawab oleh Saksi-I “ia kenapa?”, kemudian Terdakwa - I

bilang “kawan kalau bisa orang yang datang bermalam ketempat saudara tolong dihargai, jangan kamu usir dan semena-mena terhadapnya, dan kamu juga jangan sok

jagoan” mendengar kata-kata Terrdakwa - I tersebut, Saksi-I

sambil tolak pinggang bilang “ah saya tidak jago-jago, disini banyak yang kenal saya dari Arso X, Arso XI, Arso III, Arso

IV”.

4. Bahwa mendengar jawaban Saksi-I tersebut Terdakwa - I

menjadi emosi, dan mengetok kepala Saksi-I dan bilang “hei

kamu nggak hargai sama sekali”, kemudian Terdakwa - I langsung dipukul menggunakan tangan kanan mengepal oleh Saksi-I sebanyak satu kali mengenai hidung Terdakwa - I dan langsung mengeluarkan darah, selanjutnya datang teman-teman Saksi-I dan ikut mengeroyok Terdakwa - I hingga Terdakwa - I terjatuh dan saat itu anak-anak muda dari suku Flores melihat dan langsung menolong Terdakwa - I dan berkelahi dengan teman- teman Saksi-I, dan kesempatan itu digunakan Terdakwa - I, dengan menstater motornya namun tidak biasa hidup, dan setelah di periksa ternyata kabel businya sudah di lepas dengan sengaja.

5. Bahwa selanjutnya Terdakwa - I dilindungi oleh masyarakatnya hingga situasi menjadi redah, namun saat itu Terdakwa mendengar dari masyarakatnya kalau ada yang tertusuk, sehingga Terdakwa - I kaget, sambil memegang hidungnya yang masih mengeluarkan darah, beberapa menit kemudian Saksi-I lewat didepan Terdakwa - I hendak pergi ke Rumah Sakit, kesempatan tersebut digunakan Terdakwa - I untuk memukul Saksi-I sebanyak satu kali dengan menggunakan tangan kosong mengepal mengenai kepala sebelah kiri sambil Terdakwa - I bentak “kamu berani keroyok saya” dan sepeda motor Saksi-

I langsung tancap gas menuju Rumah Sakit.

Terdakwa - II

1. Bahwa Terdakwa - II masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2005 melalui Pendidikan Secata PK di Rindam XVII / Cenderawasih setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cenderawasih setelah lulus ditugaskan di Yonif 756 / WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Prada NRP. 31060475031285.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Juni 2009 sekira pukul

21.30 Wit Terdakwa - II sedang masak di dapur untuk makan anggota remaja yang bujang, setelah selesai masak datang Terdakwa - I dan mengajak Terdakwa - II menemaninya untuk bertemu teman wanitanya (pacanya) Sdri. Irna di Arso X, dan Terdakwa - II menyetujuinya dan bersama Terdakwa - I menggunakan sepeda motor menunju Arso X, namun setibanya di sana orang tua Sdri. Irna mengatakan kalau anaknya sudah tidur sehingga Terdakwa - I dan Terdakwa - II langsung pulang namun di perjalanan keduanya singgah menonton orgen tunggal Wairano, beberapa jam kemudian Terdakwa - II dan Terdakwa - I hendak pulang dan dalam perjalanan lewat pakiran motor, Terdakwa - I melihat orang-orang yang pernah bermasalah dengannya di Arso XIV, dan saat itu dalam keadaan motor berhenti, Terdakwa - I bilang kepada Terdakwa - II sambil berdiri

di samping sepeda motor ”Ica itu anak-anak Arso XIV, yang

mengusir saya malam-malam dari rumah pacar saya”.

3. Bahwa mendengar ucapan Terdakwa - I tersebut, Terdakwa - II tanya ”terus kamu mau buat apa?”, dan dijawab oleh

Terdakwa - I ”kita panggil mereka, bicara baik-baik dengan

mereka”, selanjutnya Terdakwa - II memanggil anak-anak Arso

XIV tersebut yang saat itu ada tiga orang, dan Terdakwa - II

memanggil Sdr. Rifakun Anas (Saksi-I) dengan kata-kata ”Kawan

kamu kesini dulu”, dan Saksi-I langsung jawab dengan nada kasar ”kenapa”, dan langsung mendekati Terdakwa - II,

selanjutnya Terdakwa - II bilang ”Kawan kamu orang Arso XIV

kah?” dan dijawab oleh Saksi-I ”Ia kenapa” kemudian Terdakwa

- II bilang ”Kawan kalau bisa orang yang datang bermalam ketempat saudara tolong dihargai, jangan kamu usir dan semena-mena terhadapnya dan kamu juga jangan sok

jagoan”.

4. Bahwa mendengar omongan Terdakwa - II tersebut, Saksi-I tidak terima dan sambil tolak pinggang menjawab dengan kata-

kata kasar ”Ah saya tidak sok jago-jago disini banyak yang

kenal saya dari Arso X, Arso XI, Arso III, Arso IV”, kemudian Terdakwa - I ikut menegur sambil mengetok kepala Saksi-I dengan kata-kata ”Hai kamu tidak hargai sama-sekali”, selanjutnya secara spontan Terdakwa - I dipukul oleh Saksi-I, menggunakan tangan mengepal sebanyak dua kali ke bagian muka, sehingga Terdakwa - I terjatuh.

5. Bahwa selanjutnya Terdakwa - II hendak turun untuk melerai, namun teman-teman Saksi-I datang dan mengeroyok Terdakwa - I dan Terdakwa - II, saat itu anak-anak muda suku Flores, yang satu suku dengan Terdakwa - I melihat Terdakwa - I dan Terdakwa - II dikeroyok, langsung secara spontan membantu Terdakwa - I dan Terdakwa - II, selanjutnya beberapa menit kemudian datang anggota kepolisian dan melerai perkelahian tersebut.

6. Bahwa kemudian setelah perkelahian tersebut selesai, Terdakwa - II mendatangi Terdakwa - I dan mengajak pulang, dan hendak menstater motor namun berulang-ulang tidak bisa hidup, yang ternyata kabel busi dilepas oleh orang tidak dikenal, dan saat Terdakwa - II memperbaiki kabel busi, Saksi-I dan teman- temannya lewat didepan mereka bergoncengan tiga dengan menggunakan sepeda motor, dan saat itu karena Terdakwa - I masih emosi sehingga Terdakwa - I melakukan pemukulan 6. Bahwa kemudian setelah perkelahian tersebut selesai, Terdakwa - II mendatangi Terdakwa - I dan mengajak pulang, dan hendak menstater motor namun berulang-ulang tidak bisa hidup, yang ternyata kabel busi dilepas oleh orang tidak dikenal, dan saat Terdakwa - II memperbaiki kabel busi, Saksi-I dan teman- temannya lewat didepan mereka bergoncengan tiga dengan menggunakan sepeda motor, dan saat itu karena Terdakwa - I masih emosi sehingga Terdakwa - I melakukan pemukulan

berteriak dan berkata, ”kami mau ke rumah sakit, karena teman

kami ada yang kena tusuk”, selanjutnya mereka pergi menuju rumah sakit.

7. Bahwa mengetahui kalau ada yang kena tusuk, selanjutnya

Terdakwa - II bertanya kepada Terdakwa-I “apakah kamu ada membawa pisau kah?”, dan di jawab oleh Terdakwa - I “saya

tidak membawa pisau”, selanjutnya karena merasa bukan para Terdakwa yang melakukan penikaman tersebut sehingga selanjutnya Terdakwa - II melanjutkan memperbaiki kabel busi, setelah selesai, Terdakwa - II dan Terdakwa - I langsung kembali ke Kompi dan sampai di Kompi sekira pukul 23.00 Wit, para Terdakwa langsung beristirahat di rumah masing-masing.

8. Bahwa sekira pukul 24.00 Wit. teman-teman dari Saksi-I datang ke Kompi untuk menanyakan perihal masalah perkelahian, karena Saksi-I kena tusuk, lalu di jawab oleh jaga kesatriaan untuk kembali besok karena semua sudah tidur, dan mereka menyetujui, namun ternyata keesokan harinya, Saksi-I dan rekan- rekannya langsung melapor kejadian tersebut ke Polres Keerom sehingga rencana kami mau ke Arso XIV kami alihkan ke Polres Keerom dan di Polres Keerom kami sepakat untuk menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan, tanpa ada tuntutan atau biaya apapun dan Saksi-I dan rekan-rekannya setuju.

9. Bahwa yang melatar belakangi perkelahian yang terjadi antara para Terdakwa dan Saksi-I serta rekan-rekannya karena pada saat Terdakwa - I hendak bicara baik-baik dengan Saksi-I ditanggapi dengan nada tinggi dan tolak pinggang seakan-akan tidak menghiraukan lagi, sehingga Terdakwa - I emosi dan mengetok kepala Saksi-I sehingga ketokan Terdakwa - I tersebut di balas dengan pukulan oleh Saksi-I.

10. Bahwa pada saat Terdakwa - II di serang awalnya tidak melakukan pemukulan hanya menangkis pukulan saja, dan selanjutnya dengan tangan mengepal Terdakwa - II mengayunkan ke depan, dan mengenai rekan-rekan Saksi-I namun Terdakwa - II tidak tahu kena mana, dan siapa karena Terdakwa - II hanya mengayun untuk melakukan perlindungan.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan berupa :

Surat

1 (satu) lembar VISUM Et Repertum Nomor : 086 / RSUD – KEER / VII / 2009, tanggal 11 Juli 2009 An. Sdr. Rifakun Anas.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada para Terdakwa dan para Saksi dibawa sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti – bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, hal - hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, hal - hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta

1. Bahwa benar Terdakwa - I masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK di Rindam IX / Udayana, selama enam bulan setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada NRP. 31060399480484 dilanjutkan mengikuti dikjurtaif selama tiga bulan di Rindam IX / Udayana, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756 / WMS Kodam XVII / Cenderawasih sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih bertatus dinas aktif dengan pangkat Prada NRP. 31060399480484.

2. Bahwa benar Terdakwa - II masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2005 melalui pendidikan Secata PK di Rindam XVII / Cenderawasih, setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada NRP. 31060475031285. Selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Rindam XVII / Cenderawasih, setelah lulus ditugaskan di Yonif 756 / WMS sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Prada NRP. 31060475031285.

3. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 08 Juni 2009 sekira pukul 21.30 Wit Terdakwa - II sedang masak di dapur untuk makan anggota remaja dan bujang, setelah selesai masak datang Terdakwa - I dan mengajak Terdakwa - II menemaninya untuk bertemu pacarnya Sdri. Irna di Arso X, dan Terdakwa - II menyetujuinya selanjutnya bersama Terdakwa - I menggunakan sepeda motor menunju Arso X, namun setibanya di sana orang tua Sdri. Irna mengatakan kalau anaknya sudah tidur sehingga Terdakwa - I dan Terdakwa - II langsung pulang namun di perjalanan keduanya singgah menonton orgen tunggal Wairano, beberapa jam kemudian Terdakwa - I dan Terdakwa - II hendak pulang dan dalam perjalanan lewat parkiran motor, Terdakwa - I melihat orang-orang yang pernah bermasalah dengannya di Arso

XIV, dan saat itu dalam keadaan motor berhenti, Terdakwa - I bilang kepada Terdakwa - II sambil berdiri di samping sepeda

motor ”Ica itu anak-anak Arso XIV, yang mengusir saya

malam-malam dari rumah pacar saya”.

4. Bahwa benar mendengar ucapan Terdakwa - I tersebut, Terdakwa - II tanya ”terus kamu mau buat apa?”, dan dijawab oleh Terdakwa - I kita panggil mereka, bicara baik-baik dengan mereka, selanjutnya Terdakwa - II memanggil Sdr. Rifakun Anas (Saksi-I) yang saat itu berdiri dengan dua orang temannya dengan kata-kata ”Kawan kamu kesini dulu”, dan Saksi-I langsung mendatangi Terdakwa - II, kemudian saat Saksi-I mendekati

Terdakwa - II, selanjutnya Terdakwa - II bertanya “kamu anak

mana”, dan Saksi-I jawab “saya anak Arso XIV”, kemudian

Tersangka - II bilang ke Saksi-I “kalian yang biasa jago-jago di Arso XIV” dan Saksi-I jawab “Ah anak Arso XIV tidak ada yang

jago-jago, semuanya baik-baik”, kemudian Terdakwa - II bilang “kalau ada orang luar main, biasa kalian yang gertak-gertak”,

dan Saksi-I jawab “ah itu tidak benar, kalau kita gertak-gertak dan larang-larang orang main ke Arso XIV, malah bisa-bisa kita yang dapat pukul dong, justru kita dengan anak Arso lain bersahabat”, kemudian Saksi-I bertanya, “itu siapa yang bilang

begitu, itu tidak benar”, setelah berbicara begitu, tiba-tiba Terdakwa - I memukul Saksi-I menggunakan tangan kosong

mengepal mengenai alis sebelah kiri.

5. Bahwa benar atas pukulan Terdakwa - I tersebut Saksi-I langsung membalas memukul Terdakwa - I, sehingga Terdakwa -

I terjatuh, kemudian Terdakwa - II yang saat itu duduk di atas sepeda motor, langsung turun dari sepeda motor dan memukul Saksi-I dengan tangan kosong mengepal mengenai pipi sebelah kiri, kemudian Saksi-I berusaha untuk melindungi diri dengan balas memukul Terdakwa - II, kemudian teman Saksi-I yaitu Sdr. Ignatius Supriadi (Saksi-II) datang untuk melerai perkelahian tersebut, namun Saksi-II juga langsung di pukul, sehingga Saksi-I dan Saksi-II berusaha lari menyelamatkan diri, dengan berlari ke tempat acara pernikahan untuk minta perlindungan.

6. Bahwa benar setibanya di acara pernikahan, Saksi-I minta tolong kepada rekan-rekannya yaitu Sdr. Saksi III (Saksi-III) dan Sdr. Saksi IV (Saksi-IV), dan bersama-sama kembali ketempat kejadian perkara, dan saat itu Saksi-III berdiri ditengah jalan dan berteriak “hoi siapa yang menusuk sapu teman”, namun tiba- tiba dari arah belakang Saksi-III dipukul mengenai kepala dan saat Saksi-III hendak menoleh kebelakang langsung dipukul lagi mengenai mulut Saksi-III, sehingga Saksi-III berusaha untuk melawan, namun datang teman-teman Terdakwa - I dan mengeroyok Saksi-III dan Saksi-III di amankan oleh anggota Pelres keerom.

7. Bahwa benar selanjutnya setelah situasi aman Saksi-III dan Saksi-IV menyusul Saksi-I dan Saksi-II yang telah berangkat ke Puskesmas dan disana Saksi-I, Saksi-II, dan Saksi-III serta Saksi-

IV bertemu dan hendak berobat namun karena luka tikaman Saksi-I agak besar sehingga petugas Puskesmas menyarankan untuk di rujuk ke RSUD Arso, sehingga selanjutnya Saksi-I diantar oleh Saksi-II, Saksi-III dan Saksi-IV ke RSUD Arso, namun saat berangkat menuju RSUD Arso dan melewati tempat kejadian Saksi-I di pukul lagi oleh Terdakwa - I mengenai pelipis sebelah kiri sebanyak satu kali dengan menggunakan tangan kosong mengepal sehingga mengeluarkan darah selanjutnya untuk menyelamatkan diri sepeda motor yang di tumpangi oleh para Saksi tancap gas menuju RSUD Arso.

8. Bahwa benar sesampainya di RS Saksi-I, Saksi-II, dan Saksi-III di obati kemudian Saksi-III bersama Saksi-IV mendatangi Kompi A yonif 756 / WMS, dan menanyakan perihal para Terdakwa apakah di Kompi A tersebut ada anggota yang bernama Jamal dan anggota piket mengatakan tidak ada, tapi kalau yang bernama Amal ada setelah mendapat informasi itu Saksi-III dan Saksi-IV kembali lagi ke RS untuk menjemput Saksi-I kemudian para Saksi langsung pulang, namun saat melewati Polsek Arso Swakarsa, Saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Arso Swakarsa.

9. Bahwa benar para Saksi mengetahui kenapa sampai Terdakwa - I dan teman-temannya melakukan pemukulan terhadap Saksi-I karena Terdakwa - I pernah ditegur oleh anak- anak Arso XIV, karena sering berkunjung kerumah pacarnya sampai larut malam, sedangkan ketentuan untuk berkunjung di arso XIV hanya sampai pukul 21.00 Wit atau pukul 22.00 Wit, dan saat ditegur Terdakwa - I mengatakan akan bermalam namun ditegur agar harus pulang, namun Terdakwa - I beralasan Kompi sudah tertutup kemudian Terdakwa - I tidur di posko PNI, hal itulah yang membuat Terdakwa - I dendam kepada Saksi-I.

10. Bahwa benar akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa - I dan Terdakwa - II menyebabkan Saksi-I mengalami luka robek pada pelipis mata sebelah kiri, dengan panjang luka ±

2 (dua) centimeter dengan arah luka mendatar agak miring, sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : VER / 086 / RSUD – KEER / VII / 2009 dari RSUD Keerom dan di tandatangani oleh dr.

B. Ekasoeci M, NIP. 140 362 756.

11. Bahwa benar Terdakwa – I yang telah melakukan penusukan kepada saksi – I dengan menggunakan badik mengenai punggung saksi – 1 sehingga saksi – 1 mengalami luka tusukan serta mengeluarkan banyak darah dan setelah dibawa ke Rumah Sakit mendapatkan 32 jahitan dipunggung sebelah kiri dan

3 jahitan dipelipis sebelah kiri.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer

dalam dakwaan tunggalnya : “Barang siapa dengan sengaja melakukan penganiayaan yang dilakukan secara bersama- sama”.