Prevalensi Fraktur Akar Gigi Molar Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Yang Dicabut Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

PREVALENSI FRAKTUR AKAR GIGI MOLAR BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG DICABUT DI DEPARTEMEN BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL RSGMP FKG USU TAHUN 2010-2012

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

  Oleh: NATASHA DEVI A/P DEVAN

  100600204

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Tahun 2014

  Natasha Devi A/P Devan, Prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-

  2012 xi + 32 halaman Fraktur akar gigi molar merupakan fraktur yang melibatkan sementum, dentin dan pulpa gigi molar. Fraktur akar dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak dirawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012.

  Penelitian ini dilakukan melalui survei deskriptif dangan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 168 sampel. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh populasi dijadikan sampel, yaitu sebanyak 168 sampel. Data sampel dikumpulkan dengan cara mencatat data sekunder rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diolah dengan sistem komputerisasi dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.

  Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi fraktur akar gigi molar paling banyak terjadi pada pasien berumur 31-40 tahun, yaitu sebanyak 29,8%. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin diperoleh fraktur akar gigi molar paling banyak terjadi pada pasien dengan jenis kelamin wanita dengan persentase 66,7% sedangkan pada laki-laki persentasenya 33,3%.

  Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam pertimbangan lebih lanjut mengenai fraktur akar gigi molar.

  Daftar Pustaka: 30 (1999-2014)

  PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

  Medan, 21 Januari 2014 Pembimbing:

  Tanda tangan 1. ………..…………….. Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp.BM

  NIP: 195304011980031006

  TIM PENGUJI SKRIPSI Skripsi ini telah disetujui dan telah dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

  Pada tanggal 21 Januari 2014 TIM PENGUJI SKRIPSI

  Ketua : Indra Basar Siregar, drg., M.Kes Anggota : 1. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM

  Anggota :

  2. Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM

  Anggota :

  3. Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp.BM

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih-Nya sehingga skripsi ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Devan Chendu dan ibunda Narayani Appu atas segala pengorbanan, doa, dukungan dan kasih sayang kepada penulis. Terima kasih kepada adinda Subashini Devan yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

  Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1.

  Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., PhD., Sp.Ort selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp.BM, selaku Ketua Departemen Bedah Mulut dan

  Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara serta dosen pembimbing atas segala saran, dukungan dan bantuan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  3. Abdullah, drg., yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis berupa pikiran, tenaga dan waktu sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

  4. Ika Andryas, drg., selaku penasehat akademik yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  5. Seluruh staf pengajar dan tenaga administrasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terutama di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial yang telah memberikan bantuan, saran dan bimbingan kepada penulis.

  6. Teman-teman terbaik penulis Izzatul Sofia, Hazwani Izyan, Thesdave Singh, Gebby Gabrina, Arisma Dwita Fitri, dan seluruh teman-teman angkatan 2010 yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kak Thilages dan Abang Vijay yang selalu meluangkan waktu dan memberikan masukan, motivasi dan bimbingan yang sangat berguna selama penulisan skripsi ini.

  8. Teman-teman seperjuangan skripsi di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial 2013 Diong Charng Shing, Amirah Nasri dan lain-lain atas bantuan dan semangatnya.

  Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki menjadikan skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan masyarakat.

  Medan, Januari 2014 Penulis,

  Natasha Devi A/P Devan NIM: 100600204

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………….. iv HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI………………………………………. v KATA PENGANTAR………………………………………………………... vi DAFTAR ISI………………………………………………………. ………... viii DAFTAR TABEL…………………………………………………..………... x DAFTAR GAMBAR………………………………….................................... x DAFTAR DIAGRAM………………………………...................................... xi

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……………………………………..............

  1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………..

  3 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………...

  3 1.4 Manfaat Penelitian………………………………………….

  4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi……………………………………………………...

  5 2.2 Ciri-Ciri Gigi Molar….……...……………………………...

  5 2.2.1 Morfologi Akar Gigi Molar……………….………………...

  5 2.3 Klasifikasi Fraktur Akar Gigi.……………………………....

  6 2.4 Etiologi……………………………………………………...

  8 2.5 Gambaran Klinis……………..……………………………...

  9 2.5.1 Fraktur Akar Gigi Horizontal…..…………………………...

  9 2.5.2 Fraktur Akar Gigi Vertikal……………..…………………...

  9 2.6 Gambaran Radiografi..……………………………………...

  10 2.6.1 Fraktur Akar Gigi Horizontal…..…………………………...

  10 2.6.2 Fraktur Akar Gigi Vertikal……………..…………………...

  11 2.7 Perawatan….………………………………………………..

  12 2.7.1 Teknik Pengambilan Fragmen Akar Gigi Molar…………....

  14 2.8 Kerangka Teori……………………………………………...

  17 2.9 Kerangka Konsep…………………………………………...

  18

  BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……………………………………………...

  21

  30 LAMPIRAN………...………………………………………………………...

  28 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………........

  28 6.2 Saran……..………………………………………………….

  26 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………………………………………………….

  24 BAB 5 PEMBAHASAN….………………………………………………...

  4.2 Prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan jenis kelamin……………………………………………………...

  23

  4.1 Prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur………

  22 BAB 4 HASIL PENELITIAN

  3.8 Alur Penelitian..…………….………………………………

  3.7 Analisis Data……………...……...…………………………

  19

  21

  20 3.6 Pengolahan Data…...…………………..…….......................

  20 3.5 Metode Pengumpulan Data…………………........................

  20 3.4 Tempat Penelitian…………………………………………..

  3.3 Variabel dan Definisi Operasional…………………………

  19

  3.2.2 Sampel………………………………………………………

  19

  19 3.2.1 Populasi ……………………………………………………..

  3.2 Populasi dan Sampel……………………….……………..…

  33

  

DAFTAR TABEL

  2. Gigi molar pertama dan kedua maksila kanan dari pandangan bukal……

  6. Pengunaan elevator lurus kecil untuk mengeluarkan sisa akar yang lebih besar ……………….……………………………………………………..

  15

  5. Pengunaan root tip pick untuk mengeluarkan fragmen akar gigi yang kecil ………………………………………………………………………

  12

  4. Fraktur akar vertikal pada akar distal gigi molar pertama mandibula kiri………………………………………………………………………...

  11

  3. Fraktur akar horizontal pada akar distal gigi molar kedua mandibula kanan ……………………………………………………………………..

  6

  6

  Tabel Halaman 1. Klasifikasi fraktur akar gigi horizontal dan vertikal……..........................

  1. Gigi molar pertama dan kedua mandibula kanan dari pandangan bukal.……………………………………………………………………...

  Halaman

  24 DAFTAR GAMBAR Gambar

  4. Prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan jenis kelamin di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012………………………………………………………………..

  23

  20 3. Prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010- 2012………………………………………………………………………

  2. Variabel dan Definisi Operasional…………………………………. ……

  7

  15

DAFTAR DIAGRAM

  Halaman

  1. Prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-

  24 2012…….....................................................................................................

  2. Prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan jenis kelamin di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012………………………………….……………………………..

  25

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Manusia mempunyai 12 gigi molar permanen, yaitu 6 di maksila dan 6 di mandibula. Gigi molar merupakan gigi posterior yang memainkan peranan penting dalam pengunyahan makanan dan membentuk dimensi vertikal wajah. Selain itu, gigi molar berfungsi menjaga kesinambungan dalam lengkung gigi, yang seterusnya memelihara kesejajaran gigi lain. Gigi molar juga mempunyai peranan kecil dalam hal estetis untuk mendukung pipi. Umumnya, gigi molar mandibula mempunyai dua akar

  

1

dan gigi molar maksila mempunyai tiga akar.

  Fraktur akar gigi didefinisikan sebagai fraktur yang melibatkan sementum,

  2,3

  dentin dan pulpa gigi. Persentase terjadinya fraktur akar gigi permanen dari

  3,4 keseluruhan trauma yang melibatkan gigi permanen adalah dari 0,5% hingga 7%.

  Fraktur akar gigi umumnya terbagi dua, yaitu fraktur akar horizontal dan fraktur

  3

  akar vertikal. Fraktur akar horizontal, yang juga dikenal sebagai fraktur akar

  3,5

  transversal, mencakup sekitar 6% dari keseluruhan kasus trauma dental. Fraktur akar horizontal sering terjadi pada pasien dewasa, dimana akar gigi didukung oleh gigi dan

  5

  membran periodontal. Fraktur akar vertikal terjadi 2% hingga 5% dari keseluruhan kasus fraktur gigi dan juga dapat terjadi 3,69% pada gigi yang telah dirawat secara endodontik. Fraktur akar vertikal didapat lebih sering terjadi pada pasien yang berumur

  4

  lebih dari 40 tahun. Pada gigi molar, orientasi garis fraktur akar vertikal kebanyakannya adalah dari arah buko lingual sedangkan fraktur mesio distal jarang

  6

  terjadi. Meskipun fraktur akar horizontal lebih banyak terjadi pada gigi anterior dibandingkan dengan gigi molar, didapati bahwa fraktur akar vertikal lebih sering

  3-5,7 terjadi pada gigi molar daripada gigi anterior. Terdapat banyak etiologi yang menyebabkan fraktur pada akar gigi, diantaranya traumatik fisikal, kebiasaan parafungsional, serta resorpsi internal. Selain itu, terdapat juga penyebab iatrogenik, misalnya perawatan endodontik, prosedur restoratif dan

  2,3,7,8 fraktur akar gigi sewaktu pencabutan.

  Fraktur akar gigi jangan dipandang remeh karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Kerusakan neurovaskuler yang berat dapat menyebabkan nekrosis pulpa

  3,9

  dan obliterasi saluran akar. Nekrosis pulpa terjadi kira-kira 20% dari kasus fraktur

  9

  akar gigi intra alveolar dan sering melibatkan fragmen koronal. Fraktur akar yang bermula dari koronal dapat menyebabkan migrasi plak ke arah apikal, yang secara

  8 langsung dapat mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal dan linggir alveolar.

  Pada akar gigi yang fraktur sewaktu pencabutan, komplikasi yang lain mungkin terjadi jika sisa akar gigi patologis tertinggal dalam soket bekas pencabutan gigi. Namun demikian, sisa akar gigi diindikasikan untuk ditinggalkan jika pengambilannya melibatkan tindakan pembuangan tulang secara berlebihan atau dapat mengakibatkan trauma pada struktur penting seperti sinus maksilaris. Setiap keputusan yang dibuat oleh

  10 dokter gigi harus didiskusikan dengan pasien melalui informed consent.

  Menurut penelitian Fuss et al (1999), salah satu alasan utama untuk ekstraksi gigi paska perawatan saluran akar adalah fraktur akar vertikal, yaitu 10,9% dari seluruh

  11

  kasus. Penelitian yang dilakukan oleh Jackson et al (2005) menunjukkan bahwa dokter gigi umum jarang menemukan kasus fraktur akar gigi, namun hanya 51,0% dari dokter

  12 gigi tersebut merasa yakin dapat menangani kasus fraktur akar gigi.

  Berdasarkan keterangan di atas dan melihat pentingnya penanganan kasus fraktur akar gigi molar, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012.

1.2 Rumusan Masalah 1.

  Berapa jumlah pasien yang mengalami fraktur akar gigi molar yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU pada tahun 2010 sampai 2012.

  2. Berapa jumlah insidensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur pasien yang dirawat di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU pada tahun 2010 sampai 2012.

  3. Berapa jumlah insidensi fraktur akar gigi molar berdasarkan jenis kelamin pada pasien yang dirawat di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU pada tahun 2010 sampai 2012.

1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi fraktur akar gigi molar yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari tahun 2010 sampai 2012.

  Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1. Mengetahui jumlah pasien yang mengalami fraktur akar gigi molar yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari tahun

  2010 sampai 2012.

  2. Mengetahui jumlah insidensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur pasien yang dirawat di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari tahun 2010 sampai 2012.

  3. Mengetahui jumlah insidensi fraktur akar gigi molar berdasarkan jenis kelamin pada pasien yang dirawat di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari tahun 2010 sampai 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi mengenai prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU pada tahun 2010-2012.

  2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan tenaga kesehatan gigi mengenai prevalensi fraktur akar gigi molar.

  3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU pada tahun 2010-2012.

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Dosis Anestesi Lokal Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU Tahun 2013

5 72 69

Perubahan Tekanan Darah dan Denyut Nadi pada Pasien Sebelum dan Sesudah Pencabutan Gigi di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGM-P FKG USU Periode Oktober-November 2013

13 111 67

Prevalensi Fraktur Akar Gigi Molar Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Yang Dicabut Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

1 69 48

Prevalensi Odontektomi Molar Tiga Rahang Bawah Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Pada Tahun 2012 Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia

11 119 48

Prevalensi Fraktur Gigi Premolar Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin yang Dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

8 89 54

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Perbedaan Tingkat Kecemasan Dental Pasien Pria Dan Wanita Sebelum Pencabutan Gigi Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Medan

26 177 67

Prevalensi Pencabutan Gigi Molar Satu Mandibula Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Rsgmp Fkg Usu Tahun 2010-2011

6 75 43

Hubungan Umur Dan Jenis Kelamin Dengan Frekuensi Dan Distribusi Stomatitis Aftosa Rekuren Minor Pada Pasien Pengunjung Klinik Gigi Dan Mulut FKG USU Medan Juni 2001-Mei 2002

0 30 36

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 15