FITI III IAKMI BEBAN PENYAKIT TERKAIT ROKOK TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BEBAN PENYAKIT TERKAIT ROKOK TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
dr. Dwi Martiningsih, M.Kes, AAK
Deputi Direksi Bidang Riset dan Pengembangan
18 Oktober 2017
Simposium Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Amandemen Ke II UUD 1945 Pasal 28H Ayat 1:
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
OUT LINE
memperoleh pelayanan kesehatan .”
1. Kontribusi Program JKN-KIS 2. Keberlangsungan Finansial DJS Kesehatan 3. Beban Biaya JKN terhadap Penyakit Terkait Rokok 4. Karakteristik Peserta JKN Terkait Rokok 5. Program JKN dalam Mengurangi Dampak Rokok 6. Inovasi Pendanaan Defisit JKN melalui Pungutan Rokok
2
semua Penduduk Indonesia
Hak
Pelayanan Kesehatan Perumahan
Lingkungan Kesejahteraan
Prinsip
Keadilan dan Kesetaraan
Kemudahan Jaminan Sosial
JKN - KIS 021
www.bpjs - kesehatan.go.id
3
- – 1 500 400
Akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan Semakin Mudah KONTRIBUSI LANGSUNG KESEHATAN: Membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan (+ upaya promotif dan preventif ):
Menjaga masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomis
J umlah Kasus Penyakit Katastropik yang Ditanggung Program JKN - KIS sebanyak 9.861.378 Kasus
Mencegah Terjadinya 51 % Kemiskinan 18 % Baru ; Yang Miskin 2 % 2 % 9 % 15 % Semakin Tidak 3 % Kanker Stroke Jantung Gagal Ginjal Terpuruk Sumber : Data BOA s.d . Bulan Pembebanan Juni 2017 Leukaemia Haemophilia Cirrhosis Hepatitis Thalassaemia
4
Tahun Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2016 2017 (Laporan (Laporan (Laporan (Smt I) Auditan) Auditan) Auditan)
Kunjungan di FKTP
100,6 120,9 (Puskesmas/Dokt
66,8 Juta 72,8 Juta er Praktik Juta Juta Perorangan/ Klinik Pratama) Kunjungan di Poliklinik Rawat
21,3 Juta 39,8 Juta 49,3 Juta 29,2 Juta Jalan Rumah Sakit Kasus Rawat Inap Rumah Sakit
4,2 Juta 6,3 Juta 7,6 Juta 4,02 Juta TOTAL 92,3 146,7 177,8 106,1 PEMANFAATAN JUTA JUTA JUTA JUTA thn 2014: thn thn 2016: thn 2017: 180,5 Total Peserta Total Peserta Total Peserta Tot Pst Smt I
133,4 Juta 2015: 156,79 171,9 Juta Juta Juta
78 ,8%*
Perkembangan Fasilitas Kesehatan Bekerjasama: > 50% RS
Swasta untuk Pelayanan Rujukan
- Dari jumlah Rumah Sakit teregistrasi di Indonesia Sumber data : LPP Jamsoskes 2016
5
- - JKN KIS DAN DAMPAKNYA PADA
PEREKONOMIAN INDONESIA
Sumber data : Kajian Kemiskinan & Perlindungan Sosial LPEM FEB UI DAN DAMPAKNYA PADA PEREKONOMIAN INDONESIA PENERAPAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
6
Penetapan Iuran dalam Perpres No.
(Dalam 19 dan 28 Tahun 2016
Rupiah) Perhitungan Segmen Penetapan
No. Aktuaria Selisih
Peserta Pemerintah DJSN*1
2
3 4 5=4-3
1. PBI 36.000 23.000 (13.000)
2. PBPU
- a. Kelas I 80.000 80.000
b. Kelas
II 63.000 51.000 (12.000)
c. Kelas
III 53.000 25.500 (27.500)
3. PPU
a. 6% 5% -1% Potongan Upah
b. Batas 6 x PTKP K/1
Atas 8.000.000 Upah
c. Batas UMR per Tidak ada
Bawah daerah UpahKEBERLANGSUNGAN FINANSIAL
- )
Perhitungan tahun 2015 (Policy Brief DJSN)
UPAYA TEROBOSAN
PUNGUTAN ROKOK UNTUK KESEHATAN, CUKAI, PAJAK ROKOK ??
PP 87 Tahun 2013
7
BIAYA MANFAAT JKN AKIBAT PENYAKIT
TERKAIT DENGAN TEMBAKAU 2016 - 2017 No. Nama Penyakit Biaya (Rp milyar) 2016 2017*
A. Neoplasma
14
11
18 Rp
Rp 1,523
1 Penyakit Jantung Koroner Rp 2,165
46 B. Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
72 Rp
5 Kanker Trachea, Bronchus, Paru** Rp
13 Rp
2 Kanker Lambung Rp
1 Kanker Mulut dan Oropharynx Rp
34
50 Rp
3 Kanker Hati Rp
27
34 Rp
4 Kanker Pankreas Rp
2 Stroke Rp 1,315
Rp 1,088
C. Penyakit Saluran Pernapasan
1 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Rp 434
Rp 379
2 Bronkhitis, Emfisema Rp 102
Rp 102
Total Rp 4,202 Rp 3,225
- ) s.d. Bulan Pelayanan Juli 2017
(Berdasarkan data primer, Nama penyakit dan kode ICD mengacu pada penelitian Suwarta Kosen, “ Dampak Kesehatan dan Ekonomi Perilaku Merokok di Indonesia”, 2008)
Variabel Nilai Premi Kelas III Rp. 25,500
ATP Kajian Rp . 16,571 ATP Susenas Rp. 22,775 2015
Pengeluaran Nilai Rokok
Terlihat bahwa rata-rata kemampuan membayar rumah
Kapita/bulan Rp. 30,981
tangga POPB dari hasil kajian dan Rumah Rp. berdasarkan Susenas Tahun 2015
Tangga/bulan 118,085 premi JKN saat ini. Namun dari Susenas 2015 juga diperoleh data bahwa pengeluaran untuk rokok perkapita/bulan sebesar Rp 30,981
Kesehatan & Pusat KP-MAK UGM Sumber: Kajian Kemauan dan Kemampuan Peserta PBPU Kurang
Sampel 1.800 responden, di 12 provinsi dalam 36 Kab/Kota
- – Mampu dalam Membayar Iuran Program JKN-KIS 2016 BPJS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Lokasi Ujicoba 1 Odds Status Penunggakan Ratio Status kesehatan saat m endaftar Sehat Sakit 2.13334 Responden = 1.193 peserta
Status Merokok Ya 1.09153
Tidak Lokasi Ujicoba 2 Odds Status Penunggakan Ratio Status kesehatan saat mend aftar Sehat Sakit 1.414732
Status merokok Ya 1.297514 Responden = 1.509 peserta Tidak
Lokasi ujicoba 1 menunjukkan peserta PBPU yang merokok
1 ,09 kali lebih berisiko menunggak iuran
sedangkan pada lokasi ujicoba 2 menunjukkan peserta PBPU yang merokok
1 ,29 kali lebih berisiko menunggak iuran.
PENUNGGAKAN IURAN
Sumber: Uji coba model pengumpulan iuran peserta PBPU pada program JKN-KIS 2016
- – BPJS
Kesehatan & PKEKK Universitas Indonesia
UPAYA BPJS KESEHATAN DALAM KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF 1.
Sosialisasi tentang bahaya rokok 2. Pembuatan leaflet tentang bahaya rokok
Leaflet diatas diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan melalui Kantor Cabang, Fasilitas Kesehatan bekerjasama BPJS Kesehatan dan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan bertujuan untuk mengetahui bahaya merokok dan dampaknya terhadap kesehatan sehingga pengetahuan dan kesadaran peserta lebih baik terhadap efek samping perilaku merokok.
PESERTA PROGRAM RUJUK BALIK (PRB)
SEMAKIN BERTAMBAH, KHUSUSNYA PESERTA PPOK No Nama Penyakit Jumlah Peserta Tahun 2016 Jumlah Peserta Tahun 2017 Jan (TW I) April Juli Okt (TW II) (TW III) (TW IV) Des.’17 Mar Juni Sept (TW I) (TW II) (TW III)
1. DM
172.904 219.673 243.769 256.035 280.549 307.294 322.990 335.431
2. HT
187.125 222.518 250.355 271.780 293.884 310.522 332.131 352.641
3. Asma
11.895 12.422 13.589 15.140 17.136 16.582 17.482 18.160 4.
5. Jantung
32.791 35.596 40.100 44.169 49.081 51.279 54.964 59.385
6. SLE
115 113 123 130 153 165 176 147 PPOK 2.924 3.393 3.781 4.613 5.003 4.637 4.893 5.244
3.410 3.693 4.119 4.378 4.954 4.973 5.285 5.455
7. Epilepsi
3.299 3.484 3.825 4.271 5.259 5.067 5.496 5.833
8. Stroke
2.533 2.557 2.668 2.874 3.257 3.089 3.154 3.198
9. Skizofrenia
416.996 503.449 562.329 603.390 659.276 703.608 746.571 785.494 TOTAL
PMK No. 28 Tahun 2014 tentang Manlak Program JKN: Sumber: Laporan Pengelolaan Program JKN
- – BPJS Kesehatan
9 jenis penyakit yang dapat dilayani di FKTP bila keadaan stabil, disertai dengan surat keterangan rujuk Pendanaan defisit balik yang dibuat dokter spesialis/sub spesialis
Program JKN-KIS:
1. Cukai Hasil Tembakau 2. Pajak Rokok
Daerah 3. Pungutan Rokok untuk Kesehatan
(PRUK)Inovasi Pendanaan dengan PRUK tidak mengurangi porsi anggaran daerah, tidak mengurangi porsi anggaran sektor
lainnya dan tidak membebani perusahaan rokok buatan
tangan.KESIMPULAN KAJIAN
1. PRUK merupakan salah satu alternatif yang sangat direkomendasikan untuk pembiayaan JKN karena: a) tidak membebani APBN, b) tidak mengurangi alokasi anggaran kesehatan, c) tidak membebani pemerintah daerah, dan d) mekanisme pungutan dan pengelolaannya lebih mudah.
2. Potensi dana yang terkumpul dari PRUK diperkirakan antara Rp 13,80 triliun hingga Rp 21,30 triliun, dapat dipakai untuk menutup defisit JKN.
3. PRUK diterapkan hanya pada rokok buatan mesin dengan pertimbangan: a) pangsa pasar cukup besar, b) bersifat padat modal, c) jumlah pabrik lebih sedikit, dan d) penyumbang cukai terbanyak. Opsi ini juga akan mengurangi resistensi dari pabrik rokok jenis SKT yang bersifat padat karya dan jumlah pabriknya lebih banyak.
4. Untuk skenario produksi rokok, kajian mengusulkan skenario pertama yaitu 340 milyar batang per tahun karena sesuai dengan amanat Undang-Undang Cukai untuk mengendalikan konsumsi rokok.
5.
Mekanisme pengumpulan dan penyetoran PRUK menggunakan mekanisme pengumpulan dan penyetoran pajak seperti halnya mekanisme yang dilakukan untuk pajak rokok.
6. Perlu segera dirumuskan dan ditetapkan regulasi (Perpres) untuk memayungi hal tersebut (PRUK).
KESINAMBUNGAN PROGRAM JKN-KIS BERKAITAN MENGURANGI PERILAKU MEROKOK
Perlu lebih dioptimalkan: 1.
Konseling merokok sebagai bagian upaya promotif dan preventif peserta JKN
2. Program Rujuk Balik (PRB) khususnya penyakit akibat tembakau Rekomendasi: Pendanaan defisit Program JKN-KIS melalui pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang yang pemakaiannya menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan (contoh: rokok)
Terima Kasih Kartu Indonesia Sehat Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
Fanpage: www.bpjs- kesehatan.go.id@BPJSKesehatanRIBPJS Kesehatan BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan @bpjskesehatan_ri bpjskesehatan