BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian-pengertian - Proyeksi Angka Kelahiran dan Kematian Bayi di Kabupaten Langkat pada Tahun 2013

BAB 2 LANDASAN TEORI Secara singkat perlu diketahui beberapa pengertian untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan untuk membangun atau mengembangkan aplikasi yang ada.

2.1.1 Fertilitas

  Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup,yaitu digunakan di dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak yang dilahirkan hidup. atau dengan kata lain fertilitas adalah suatu ukuran yang diterapkanuntuk mengukur hasil reproduksi dari wanita yang diperoleh dari data statistik.

  Fertilitas (kelahiran) juga merupakan salah satu komponen yang penting dalam pertumbuhan dan proyeksi jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk tinggi maka pertumbuhan akan semakin tinggi. Apabila tingginya angka kelahiran ini tidak diperhatikan dengan baik perkembangannya maka hal ini akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat dari suatu wilayah atau Negara baik dalam tingkat kesehatan,sosial maupun ekonomi.

  Tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi masih tinggi.Kelahiran bayi membawa konsekuensipemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut,kelahiran juga sebagai

  Angka kelahiran atau angka kesuburan dipengaruhi oleh usia memenuhi hubungan kelamin,kesuburan atau kemandulan biologis,baik disengaja maupun tidak disengaja,peningkatan pelayanan kesehatan pada umumnya keluarga berencana.Angka kelahiran dapat dipakai untuk menyusun strategi kebijaksanaan baru dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.

  Dalam analisa fertilitas banyak sekali tolak ukur yang dapat digunakan untuk pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas. Karena seorang perempuanhanya meninggal satu kali, tetapi dia dapat melahirkan lebih dari satu kali,kompleksnya pengukuran fertilitas karena kelahiran melibatkan dua orang (suami dan istri), sedang kematian hanya melibatkan satu orang saja. Dalam hal mendukung perencanaan kelahiran ini, dalam hal ini penulis hanya menggunakan metode eksponensial untuk memproyeksikan kelahiran kemasa depan dan menggunakan metode geometri.

  Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kelahiran yaitu: 1. faktor demografi 2. faktor non demografi

  Faktor demografi diantaranya struktur umum,status perkawinan, umur kawin, sedangkan faktor non demografi adalah keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita dan lain-lain. Variabel diatas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas.

  Mortalitas atau kematian adalah salah satu yang berpengaruh terdapat jumlah dan kondisi penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk,tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

  Yang dimaksudkan dengan kematian menurut organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran. Dapat disimpulkan bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadinya kelahiran hidup. Jadi mati tidak pernah ada apabila kehidupan tidak ada. Karena kehidupan harus dimulai dengan lahir hidup.

  Lahir hidup menurut badan UN (United Union) dan WHO (World Health Organitation): 1. Lahir hidup yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seseorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya masa kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda kehidupannya lainnya, seperti denyut jantung, denyut tali pusat sudah dipotong apa belum.

2. Lahir mati yaitu peristiwa menghilangnya tanda – tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.

  Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kematian bayi,secara garis besar dari segi penyebabnya,kematian bayi dibedakan atas dua jenis yaitu:

  1. Kematian Bayi Endogen oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya sejak kehamilan.

  2. Kematian Bayi Eksogen Kematian bayi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan.

  Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja,tua,muda,kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintahan pusat local dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.2 Proyeksi

  Sebelum masuk dalam aplikasi proyeksi perhitungan angka kelahiran dan kematian bayi di kabupaten Langkat, maka ada baiknya diketahui dulu tentang proyeksi serta sejauh mana peranan dan keterkaitan dalam proses pengambilan keputusan. Proyeksi secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan dimasa yang akan datang berdasarkan data yang telah ada.

  Untuk mengurangi resiko perlu kiranya asumsi yang diambil oleh pembuat keputusan didukung oleh proyeksi tentang perkembangan dimasa yang akan datang secara objektif, yakni dengan didasarkan atas data yang relevan dari waktu ke waktu pada masa lalu untuk diproyeksikan kedepan agar diperoleh informasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. terjadinya suatu kejadian yang akan datang (supranto), dimana hasil proyeksi tersebut menggambarkan tingkat kemampuan untuk masa yang akan datang. Kualitas suatu proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Bila dirumuskan error= hasil ramalan – kenyataan. Jadi bila errornya kecil bahkan bisa mendekati nol, maka ramalan itu dapat dikatakan peramalan yang baik.

2.2.1 Rumusan Yang Digunakan

  Ada beberapa model matematika yang relevan dan mungkin digunakan perhitungan secara proyeksi, dan rumus yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan angka kelahiran dan kematian bayi di sini adalah secara eksponensial.

1. Eksponensial adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan pertumbuhan (rate) yang konstan.

  rt

  Rumus: P t =P e

  P t = Jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t P = Jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar e = Angka eksponensial (2.718282) t = Jangka waktu (dalam tahun) r = Tingkat pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi merupakan satu tahap.

  t

  Rumus: P t = P (1 + r) P t = jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t P = jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar r = tingkat pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi t = jangka waktu dalam tahun

2.2.2 Peranan Proyeksi

  Jika dikaitkan dengan masalah manajemen. Maka proyeksi dapat digunakan untuk: 1.

  Dasar suatu perencanaan, agar suatu perencanaan sesuai dengan kemampuan yang ada sehingga dapat dicegah terjadinya suatu perencanan yang ambisius dan susah untuk dilaksanakan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan personil, kemampuan pembiayaan (keuangan) serta kemampuan material.

  2. Alat pengendalian terhadap pelaksanaan atau implementasi perencanaan tersebut agar bisa diketahui dengan segala kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk dapat dilakukan perbaikan atau koreksi.

  Dasar evaluasi, apakah realisasi hasil kerja dilapangan sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan, kurang dari itu atau bahkan melampaui. Kalau proyeksi tidak tercapai, faktor-faktor

2.3. Angka kematian bayi (IMR)

  Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan disuatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial orang tua sibayi. Kemampuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara jelas dengan menurunnya angka kematian bayi. Oleh karena itu angka kematian bayi dipakai sebagi indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan serta kondisi sosial masyarakat. Dengan demikian angka kematian bayi merupakan tolak ukur yang sensitif dari semua upaya interfensi yang dilakukan pemerintah,khususnya dibidang kesehatan.

  Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan bagian pembangunan sumber daya manusia dalam rangkamencapai bangsa yang mandiri. Tujuan pembangunan dalam bidang kesehatan adalah untuk membentuk manusia yang sehat, cerdas dan produktif.

  Program bidang kesehatan dilaksanakan pada seluruh siklus hidup manusia, mulai dari masa kandungan, anak-anak, remaja, hingga masa lanjut usia. Demikian halnya dengan pemerintah Kabupaten Langkat yang selalu menurunkan angka kematian bayi.

  Angka harapan hidup (AHH) pada suatu umur di definisikan sebagai rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tepat dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakat

  Angka harapan hidup pada suatu usia merupakan indikator yang baik untuk menunjukkan tingkat sosial-ekonomi secara umum. Indikator yang sering dipakai adalah angka harapan hidup waktu lahir (expection of live at birth) yang didefinisikan sebagai rata-rata tahun kehidupan yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir.

  Seiring dengan menurunnya angka kematian bayi maka angka harapan hidup mengalami kenaikan. Di Kabupaten Langkat sendiri angka harapan hidup terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena terjadinya krisis moneter nasional yang berpengaruh terhadap sosial- ekonomi masyarakat.

HUBUNGAN TINGKAT IMR DAN AHH

  120 100

  80 H A

  60 AHH UML J

40 IMR

  20 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gambar 4.2 Hubungan tingkat IMR dan AHH di Kabupaten Langkat

2.3.2 Mekanisme Penurunan Angka Kematian Bayi

  Faktor sosial ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi. Namun faktor sosial-ekonomi tidak bersifat langsung, yaitu harus melalui mekanisme biologi tertentu (variabel antara) yang kemudian menimbulkan resiko morbiditas, dan selanjutnya bayi sakit dan apabila tidak sembuh akhirnya cacat atau meninggal.

  Dalam mekanisme ini, penyakit dan kurang gizi merupakan variabel antara pada angka kematian bayi karena dapat mempengaruhi kematian bayi itu sendiri. Faktor sosial-ekonomi juga sangat mempengaruhi kematian bayi. Yang termasuk faktor sosial-ekonomi adalah faktor-faktor yang ada dalam individu, keluarga, dan masyarakat. Pengetahuan dan sumber ekonomi merupakan faktor individu dan keluarga, sedangkan suasana politik, ekonomi dan keamanan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi morbiditas dalam masyarakat.

  Faktor-faktor material, lingkungan, gizi, penolong persalinan pertama, dan pelayanan kesehatan merupakan beberapa variabel antara yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi.