Evaluasi Tingkat Kesalahan Pengobatan Sendiri (Swamedikasi) Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

  Abay, S., dan Amelo, W. (2010). Assessment of Self Medication Practice Among Medical, Pharmacy, and Health Science Student in Gondar University, Ethiopia. Journal of Young Pharmacists. 2(3): 306-310.

  Anonim. (2002). Masalah Penggunaan Obat di Institusi Pelayanan Kesehatan.

  Gambaran Pengetahuan Pengobatan Sendiri Mahasiswa Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Diakses tanggal 04 Oktober 2014. http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=vi ew&typ=html&file=297707.pdf&ftyp=potongan&tahun=2014&potongan= S1-2014-297707-bibliography.pdf. Anonim. (2007). ISO (Informasi Spesialite Obat Indonesia). Jakarta: Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 45: 87, 112.

  Anonim. (2011). Medication Error. Diakses tanggal 20 November 2014. http://jcgirlonthemove.blogspot.com/2011/06/medication-error.html.

  Anonim. (2013). Can I take Paracetamol if I am On Antibiotic. Diakses tanggal 8 Juli 2014. http://www.nhs.uk/chq/Pages/859.aspx?CategoryID=73. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 126. Associations of Real Change (ARC). (2006). Handling Medication in Social Care

Settings, distance and learning Pack . London: The Stationary Office.

Atmoko, W., dan Kurniawati, I. (2009). Swamedikasi: Sebuah Respon Realistik

  Perilaku Konsumen di Masa Krisis. Bisnis dan Kewirausahaan. 2(3): 233-247. Awad, A., Idris, E., dan Lioyd, M. (2005). Self Medication With Antibiotics and

  Antimalarials in The Community of Khartoum State. Sudan: Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science . 8(2): 326-331. Badan Pusat Statistik. (2001). Statistik Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics).

  Jakarta: Halaman 46-71. Calamusa, A. (2011). Factor that Influence Italian Consumer Understanding of

  OTC (Over The Counter) Medicines and Risk Perception. Patient Education and Conselling . 87(3): 395-401. Cohen, M.R. (1991). Causes of Medication Error. Dalam Medication Error.

  Editor Michael R. Cohen. Washington DC: American Pharmaceutical Association. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1983). Surat Keputusan Menteri

  Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2380/A/SK/VI/83 tentang Tanda Khusus Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas . Pasal 1 ayat 2 dan 5; Pasal

  3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1993). Keputusan Menteri

  Kesehatan R.I No. 919/Menkes/PER/X/1993 Tentang Kriteria Obat yang Diserahkan Tanpa Resep . Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1994). Surat Keputusan Menteri

  Kesehatan Republik Indonesia Nomor 386/MENKES/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas . Bab Umum.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2002). Surat Keputusan Menteri

  Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Pendiriam Apotek.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1997). Kompendia Obat Bebas Edisi 2 . Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Penggunaan Obat

  Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Materi Pelatihan

  Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman

  1-8, 13-14, 18, 20-23, 31. Dharmasari, S. (2003). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku

  Pengobatan Sendiri yang Aman, Tepat dan Rasional pada Masyarakat Kota Bandar Lampung Tahun 2003 . Diakses tanggal 5 April 2014.

   Ditjen POM. (1994). Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Obat Tradisional yang

Baik (CPOTB) . Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

  Ditjen POM. (2008). Penggolongan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Erlina. (2011). Metodologi Penelitian. Medan: USU Press. Halaman 20-21. Estuningtyas, A., dan Azalia, A. (2007). Obat Lokal. In S. G. Gunawan, R.

  Setiabudy, Nafiadi dan Elysabth (Ed). Farmakologi dan Terapi Edisi Kelima . Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman 531-532. Fahrur. (2009). Disiplin Waktu Tuntaskan Maag. Diakses tanggal 4 Juli 2014. FIP. (1999). Joint Statement By The International Pharmaceutical Federation and

  The World Self-Medication Industry: Responsible Medication . FIP & WSMI. Halaman 1-2.

  Fleckenstein, A.E., Hanson, G.R., dan Venturelli, P.J. (2011). Drugs and Society

(11th ed) . New York: Jones and Bartlett Publishers. Halaman 21-26.

Hebeeb, G.E., dan Gearhart, J.G. (1993). Common Patient Symptoms: Pattern of Self-Treatment and Prevention. Journal of Miss State Med Association.

  34(6): 81-179. Holt, G.A., dan Edwin, L.H. (1986). The Pros and Cons of Self Medication.

  Journal of Pharmacy and Technology . Halaman 213-218.

  Jepson, M.H. (1990). Patient Compliance and Counselling. Dalam: D. M. Collett and M. E. Aulton. Pharmaceutical Practices. Edinburgh: Churchill Livingstone. Halaman 339-341. Kartajaya, H. (2011). Self Medication, Who Benefits and Who is At Loss.

  Indonesia: MarkPlus Insight. Halaman 3-11. Kalbe Medical. (2013). Kombinasi NSAIDs dan Parasetamol Memberikan Efek Analgetik yang Lebih Baik . Diakses tanggal 4 Juli 2014.

  Kristina, S., Prabandari, Y., dan Sudjaswadi, R. (2008). Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman. Majalah Farmasi Indonesia. 19(1): 32- 40.

  Lindberg, D.A.B. (2012). Medline Plus: Trusted Health Information for You.

  National Lybrary of Medicine. Diakses tanggal 4 Juli 2014.

  Lwanga, S.K., dan Lameshow, S. (1991). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 46-55. Milton, A. (1999). Self-care- A Vital Element of Health Policy in The Information

  Age . Berlin: Paper Presented at The World Self Medication Industry

  (WSMI) 13th General Assembly The Association of The European Self Medication Industry (AESGP) 35th Annual Meeting. NCC MERP Index for Categorizing Medication Error. http://www/nccmerp.org. Notoatmodjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

  Halaman 22. Olayemi, O.J., Olayinka, B.O., dan Musa, A.I. (2010). Evaluation of Antibiotics Self-Medication Pattern Amongst Undergraduate Student of Ahmadu Bello University (Main Campus). Nigeria: Research Journal of Applied Sciences Engineering and Technology . 2(1): 35-38.

  PAHO. (2004). Drug Classification: Prescription and Over The Counter Drugs.

  Washington DC. PAHO. Halaman 1-2. Rinza, D. (2009). Pengaruh Biaya Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Askes Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik .

  Medan: Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan USU. Rosenstock, I.M. (1974). The Health Belief and Preventive Health Behaviour.

  Health Education Journal . 2(4): 354.

  Rudd, C.C. (1983). Teaching and Counseling Patient About Drugs. In: Ray, M.

  D., Basic Skill in Clinical Pharmacy Practice. North Carolina: Universal Printing and Publishing. Halaman 171-173. Sandjaja, B., dan Heriyanto, A. (2006). Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Halaman 183-186. Sawalha, A.F. (2007). Assessment of Self Medication Practice Among University

  Students in Palestina: Therapeutic and Toxicity Implications. Palestina:

  The Islamic University Journal (Series of Natural Studies and Engineering) . 15(2): 67-82.

  Setiawati, A. (2007). Interaksi Obat. Dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. Editor: Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudy, Nafrialdi dan Elysabeth. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman 862-875.

  Sharif, S.I., Ibrahim, O.H.M., Mouslli, L., dan Waisi, R. (2012). Evaluation of Self Medication Among Pharmacy Students. Uni Emirate Arab: American Journal of Pharmacology and Toxicology . 7(4): 135-140.

  Stawicki, S., dan Gerlach, A. (2009). Polypharmacy and Medication Error: Stop, Listen, Look and Analyze. OPUS 12 Scientist. 3(1): 6-10. Sukasediati, N. (1996). Peningkatan Mutu Pengobatan Sendiri Menuju Kesehatan untuk Semua. Buletin Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

  18(1): 21-28. Supardi, S., dan Notosiswoyo, M. (2006). Pengaruh Penyuluhan Obat

  Menggunakan Leaflet Terhadap Perilaku Pengobatan Sendiri di Tiga Kelurahan Kota Bogor. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 9(4): 213- 219. Supardi dan Raharni. (2006). Penggunaan Obat Yang Sesuai Dengan Aturan Dalam Pengobatan Sendiri Keluhan Demam, Sakit Kepala, Batuk dan Flu (Hasil Analisis Lanjut Data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001). Jurnal Kedokteran Yarsi. Halaman 14(1): 61-66.

  Supardi, S. (1997). Pengobatan Sendiri di Masyarakat dan Masalahnya. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

  Suryawati, S. (1997). Menuju Swamedikasi Yang Rasional. Yogyakarta: Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat Universitas Gajah Mada. Tesar, T. (2005). Consumption of Antibiotics and Self-Medication Within The Slovak Republic. Acta Facultatis Pharmaceuticae University Comenianae.

  52, 210-217. Tan, H.T ., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya . Edisi Keenam. Jakarta: PT.

  Elex Media Komputindo. Halaman 72, 296, 315, 318. Trihendradi, C. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

  Menggunakan SPSS 19 . Yogyakarta: Penerbit Andi. Halaman 145-147, 215-217.

  Wilmana, P.F., dan Gan, S. (2007). Analgetik-Antipiretik, Analgetik Anti- Inflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Farmakologi

  dan Terapi . Edisi Kelima Editor: Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudy, Nafrialdi dan Elysabeth. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman 230-246.

  Worku, S., dan Abebe, G. (2003). Practice of Self Medication in Jimma Town.

  Ethiopia: Ethiopian Journal of Health Development. 17(2): 111-116. World Health Organization. (1998). The Role of The Pharmacist in Self-Care and Self-Medication . The Hague: WHO. Halaman 1-11.

  World Health Organization. (2010). Rational Use of Medication. Januari 19, World Health Organization. (2012). Influenza: Signs, symptoms and complications; recommendation for prevention . Juni 10, 2012. Zaky, M. (1997). Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Obat Dalam Upaya

  Pengobatan Sendiri Pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Cibodasari Kota Tanggerang. Depok. Jurnal Kedokteran YARSI. 14(1): 61-69.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh faktor harga, rasa dan kemasansusu Bear Brand terhadap loyalitas konsumen pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

0 1 9

Pengaruh faktor harga, rasa dan kemasansusu Bear Brand terhadap loyalitas konsumen pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

0 0 11

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas - Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Medan

0 1 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Asing Di Universitas Sumatera Utara

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Konsumsi Beberapa teori konsumsi menurut para ahli ekonomi : 2.1.1. Teori Konsumsi Mankiw - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Asing Di Universitas Sumatera Utara

1 1 34

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Asing Di Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Asing Di Universitas Sumatera Utara

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Higiene Sanitasi Makanan Jajanan - Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

0 2 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

0 1 7

Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

0 2 13