BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Model Mind Mapping Berbantuan Pembelajaran B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pra Siklus

  Proses pembelajaran sebelum dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas, guru masih menggunakan cara dan metode yang biasa digunakan yakni ceramah dan tanya jawab dalam proses pembelajaran. Karena metode yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang bervariatif dan monoton, siswa cenderung merasa bosan dan kurang tertarik untuk mendengarkan pelajaran, minat belajar siswa juga kurang, dan banyak siswa yang berbicara sendiri dengan temannya. Kondisi pembelajaran seperti itu berdampak pada hasil belajar siswa kelas 4 SD N Klero 02 pada mata pelajaran IPA semester II yang masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Pada mata pelajaran IPA, KKM yang diberikan yaitu 70. Data ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD N Klero 02

  No Ketuntasan Belajar Jumlah Persen (%)

  1 Tuntas

  15

  47

  2 Belum Tuntas

  17

  53 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 32 siswa terdapat 15 siswa dengan presentase 47% yang mendapat nilai tuntas, tetapi masih ada 17 siswa dengan presentase 53% yang mendapat nilai dibawah KKM (tidak tuntas). Berdasarkan permasalahan pada hasil belajar mata pelajaran IPA yang masih rendah, maka dilakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada penelitian tersebut menggunakan model mind mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan, yang akan diterapkan melalui dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada, sehingga dengan adanya penelitian ini hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA dapat meningkat.

4.1.2 Kegiatan Belajar Mengajar Siklus 1

4.1.2.1 Pertemuan Pertama

  4.1.2.1.1 Tahap Perencanaan

  Pada tahap perencanaan siklus 1 pertemuan pertama ini meliputi: a. Menyiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

  pelajaran IPA kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan.

  b.

  Menyiapkan buku sumber dan alat atau media pembelajaran seperti: spidol warna atau pensil warna, kertas karton, pensil, penghapus.

  c.

  Menyiapkan lembar kerja siswa membuat mind mapping secara berkelompok.

  d.

  Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

  4.1.2.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu 8 April 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.

  Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan kegiatan yang meliputi: a. Kegiatan awal selama 10 menit

  Dalam waktu 10 menit pada kegiatan awal dilakukan kegiatan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan memonitoring kehadiran siswa. Setelah itu dilanjutkan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab guru dengan siswa secara klasikal tentang apa saja yang termasuk sumber daya alam pada lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung”, kemudian guru menyampaikan tujuan b.

  Kegiatan inti selama 50 menit Pada tahap kegiatan inti guru memperkenalkan dan menjelaskan tentang langkah-langkah membuat mind mapping. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok kecil, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang. Guru menyampaikan pokok bahasan materi pelajaran secara garis besar tentang sumber daya alam berdasarkan ketersediaanya. Setelah itu guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok. Siswa diajak keluar kelas untuk melakukan pengamatan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Siswa bersama dengan kelompoknya membuat ringkasan sementara dibukunya. Setelah itu, siswa membuat ringkasan menggunakan mind mapping bersama kelompoknya sesuai dengan kreatifitas siswa.

  c.

  Kegiatan Penutup selama 10 menit Kegiatan penutup ini guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang sumber daya alam berdasarkan ketersediaanya. Guru menutup pertemuan pertama dengan memberi tugas kepada siswa untuk persiapan kegiatan pertemuan kedua.

4.1.2.1.3 Observasi

  Dari hasil observasi yang dilakukan observer, pada persiapan yang dilakukan oleh guru, guru sudah menyediakan media dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa dan absensi. Namun pada pertemuan pertama ini guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran dan belum memberikan motivasi kepada siswa. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan membagi siswa dalam kelompok. Guru belum menunjuk ketua masing-masing kelompok, sehingga setiap anggota kelompok belum mempunyai rasa tanggung jawab pada kelompoknya. Dalam pengajarannya guru menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan dengan mengajak siswa keluar kelas untuk melakukan pengamatan disekitar lingkungan sekolah. Guru menjelaskan langkah-langkah membuat mind mapping kepada siswa. Guru menerapkan pembelajaran kelompok kecil dengan menggunakan tidak memperhatikan penjelasan materi oleh guru. Antusias siswa dalam membuat

  

mind mapping ini masih sedikit. Kemudian masih banyak siswa yang belum

  memahami tugas yang diberikan oleh guru. Masih ada 4 kelompok dari 8 kelompok yang kurang serius dalam mengerjakan tugas. Siswa banyak yang masih gaduh berebut pensil warna dengan temannya. Guru belum dapat sepenuhnya membimbing setiap kelompok saat berdiskusi terutama kelompok yang belum dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan. Kerjasama siswa dalam kelompok juga masih kurang, dan pada saat presentasi masih banyak siswa yang gaduh sendiri dan tidak memperhatikan kelompok lain saat presentasi didepan kelas. Pada saat guru dan siswa membuat kesimpulan dan melakukan tanya jawab secara bersama-sama, masih banyak siswa yang belum aktif menyampaikan pendapatnya.

4.1.2.1.4 Refleksi

  Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama dapat dilihat bahwa guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran, juga belum dapat membimbing siswa secara maksimal dalam mengerjakan mind mapping karena banyak siswa yang ramai sendiri saat pelajaran berlangsung. Siswa juga belum dapat melaksanakan tugas membuat mind mapping dengan baik karena banyak siswa yang belum memahami tugas yang diberikan oleh guru. Siswa juga belum aktif bertanya atau mengungkapkan pendapatnya saat pelajaran berlangsung, karena peran guru yang masih dominan. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa. Maka dari itu dengan melihat hasil pengamatan observer tersebut, guru dan peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4.1.2.2 Pertemuan Kedua

4.1.2.2.1 Tahap Perencanaan

  Pada tahap perencanaan siklus 1 pertemuan kedua ini meliputi: a. Menyiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

  pelajaran IPA kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan. b.

  Menyiapkan buku sumber dan alat atau media pembelajaran seperti: spidol warna atau pensil warna, kertas karton, pensil, penghapus.

  c.

  Menyiapkan lembar kerja siswa membuat mind mapping secara berkelompok.

  d.

  Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

4.1.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis 9 April 2015, dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan kegiatan yang meliputi: a.

  Kegiatan awal selama 10 menit Pada kegiatan awal, guru memonitoring kehadiran siswa, dilanjutkan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab guru dan siswa secara klasikal tentang materi pertemuan pertama mengenai sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan, dan memberikan motivasi kepada siswa.

  b.

  Kegiatan inti selama 50 menit Pada tahap kegiatan inti guru memperkenalkan dan menjelaskan lagi tentang langkah-langkah membuat mind mapping. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok kecil, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang. Guru mengulang materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya atau pertemuan I dan menambahkan materi tentang kegunaan sumber daya alam. Setelah itu guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok. Siswa diajak keluar kelas untuk melakukan pengamatan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Siswa bersama dengan kelompoknya membuat ringkasan sementara dibukunya. Setelah itu, siswa membuat ringkasan menggunakan mind mapping bersama kelompoknya sesuai dengan kreatifitas siswa. Setelah selesai membuat mind mapping, perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan kelompok yang lain dapat menambahkan atau menyanggah kelompok yang sedang c.

  Kegiatan Penutup selama 10 menit Kegiatan penutup ini guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan.

  Guru menutup pertemuan kedua dengan memberi evaluasi berupa tes tertulis kepada semua siswa dan hasilnya dikumpulkan kepada guru untuk dinilai.

  4.1.2.2.3 Observasi

  Dari hasil observasi yang dilakukan observer, kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua tampaknya sudah mulai berbeda dibandingkan dengan pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini dalam pembelajaran, guru memulai dengan doa, absen, apersepsi, dan sudah menyampaikan tujuan pembelajaran namun belum memberikan motivasi kepada siswa. Dalam pertemuan kedua ini, guru juga mengajak siswa keluar kelas untuk melakukan pengamatan. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan menunjuk ketua setiap kelompok. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah mulai terlihat, begitu guru membagikan kertas karton dan pensil warna kepada tiap kelompok, siswa sudah mulai bisa memahami apa yang harus dilakukan oleh kelompok. Kegaduhan kelas juga sudah mulai berkurang. Kerjasama siswa dalam berkelompok masih belum maksimal, karena masih banyak yang bermain-main sendiri. Guru masih belum bisa sepenuhnya membantu siswa yang mengalami kesulitan saat berdiskusi. Namun selama pembelajaran berlangsung, semangat dan minat siswa sudah mulai meningkat dibandingkan pertemuan sebelumnya. Tetapi siswa masih terlihat pasif untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.

  4.1.2.2.4 Refleksi

  Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama dapat dilihat bahwa guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran tetapi belum memberikan motivasi kepada siswa. Pada pertemuan kedua ini kegaduhan siswa sudah mulai berkurang. Siswa juga sudah dapat memahami dan melaksanakan tugas membuat

  

mind mapping karena siswa mendengarkan guru saat pelajaran berlangsung.

  Tetapi siswa juga belum aktif bertanya atau mengungkapkan pendapatnya saat pelajaran berlangsung karena banyak siswa yang masih merasa malu untuk berpendapat. Hal ini masih berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dengan melihat hasil pengamatan observer, guru dan peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada pertemuan siklus II.

4.1.3 Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

  No Ketuntasan Jumlah Siswa Keterangan

Jumlah Persen (%)

  1 Tuntas 27 84,37%

  2 Belum Tuntas 5 15,63% Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari jumlah 32 siswa yang mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebanyak 27 siswa dan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 5 siswa dan rata-rata kelas 87,34. Perbandingan hasil belajar siswa dan perolehan nilai siswa pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Perbandingan Perolehan Nilai Siswa Pada Pra Siklus Dan Siklus I

  No Keterangan Nilai Pra Siklus Siklus I

  1 Tuntas

  15

  27

  2 Belum Tuntas

  17

  5 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari pembelajaran pra siklus sampai siklus I terdapat. Hal ini dilihat dari hasil pra siklus siswa yang mencapai nilai KKM hanya 15 siswa, sedangkan pada siklus I yang mencapai nilai KKM sebanyak 27 siswa dari 32 siswa.

4.1.4 Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II

4.1.4.1 Pertemuan Pertama

  4.1.4.1.1 Tahap Perencanaan

  Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan pertama ini meliputi: a. Menyiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

  pelajaran IPA kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan.

  b.

  Menyiapkan buku sumber dan alat atau media pembelajaran seperti: spidol warna atau pensil warna, kertas karton, pensil, penghapus.

  c.

  Menyiapkan hadiah reward bintang bagi siswa yang tertib di kelas.

  d.

  Menyiapkan lembar kerja siswa membuat mind mapping secara berkelompok.

  e.

  Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

  4.1.4.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Jumat 10 April 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan kompetensi dasar Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan kegiatan yang meliputi: a.

  Kegiatan awal selama 10 menit Dalam waktu 10 menit pada kegiatan awal dilakukan kegiatan berdoa bersama-sama kemudian dilanjutkan memonitoring kehadiran siswa. Setelah itu dilanjutkan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab guru dengan siswa secara klasikal tentang apa saja yang termasuk sumber daya alam pada lagu “Tik-tik Bunyi Hujan”, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

  b.

  Kegiatan inti selama 50 menit Pada tahap kegiatan inti guru memperkenalkan dan menjelaskan tentang langkah-langkah membuat mind mapping. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok kecil, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang. Guru dampak negatif pengambilan sumber daya alam secara berlebihan. Setelah itu guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok. Siswa diajak keluar kelas untuk melakukan pengamatan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Siswa bersama dengan kelompoknya membuat ringkasan sementara dibukunya. Setelah itu, siswa membuat ringkasan menggunakan mind mapping bersama kelompoknya sesuai dengan kreatifitas siswa. Setelah selesai membuat mind mapping, perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan kelompok yang lain dapat menambahkan atau menyanggah kelompok yang sedang presentasi. Guru memberikan reward bagi siswa yang tertib, agar siswa bersemangat mengikuti pelajaran.

  c.

  Kegiatan Penutup selama 10 menit Kegiatan penutup ini guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang dampak negatif pengambilan sumber daya alam secara berlebihan.

  Guru menutup pertemuan pertama dengan memberi tugas kepada siswa untuk persiapan kegiatan pertemuan kedua.

4.1.4.1.3 Observasi

  Dari hasil observasi yang dilakukan observer, pada persiapan yang dilakukan oleh guru, guru sudah menyediakan media dan sumber belajar yang relevan dalam proses pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kegiatan awal dengan doa, absensi, menyampaikan tujuan, dan memberikan motivasi kepada siswa. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan membagi siswa dalam kelompok. Dalam pengajarannya guru menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan dengan mengajak siswa keluar kelas untuk melakukan pengamatan disekitar lingkungan sekolah. Guru menjelaskan langkah-langkah membuat mind mapping kepada siswa. Guru menerapkan pembelajaran kelompok kecil dengan menggunakan model mind mapping. Dalam pertemuan pertama ini siswa sudah mulai memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru. Antusias siswa dalam membuat

  

mind mapping sudah mulai terlihat. Guru sudah bisa mengajar dan membimbing guru dan siswa membuat kesimpulan secara bersama-sama, antusias siswa untuk bertanya jawab sudah mulai terlihat hal ini dibuktikan dengan adanya pertanyaan- pertanyaan sederhana dari siswa. Guru memberikan reward bagi siswa yang tertib saat pelajaran berlangsung, sehingga memotivasi siswa yang lain untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

4.1.4.1.4 Refleksi

  Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan kedua dapat dilihat bahwa guru sudah dapat membimbing siswa secara maksimal dalam mengerjakan mind

  

mapping . Siswa sudah dapat melaksanakan tugas membuat mind mapping dengan

  baik. Antusias siswa dalam membuat mind mapping sudah mulai terlihat. Sudah ada beberapa siswa yang aktif bertanya atau mengungkapkan pendapatnya saat pelajaran berlangsung. Tetapi masih ada beberapa siswa yang gaduh saat pelajaran, dan mereka tidak memperhatikan pelajaran. Ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Maka dari itu dengan melihat hasil pengamatan observer, guru dan peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4.1.4.2 Pertemuan Kedua

4.1.4.2.1 Tahap Perencanaan

  Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan kedua ini meliputi: a. Menyiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

  pelajaran IPA kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan.

  b.

  Menyiapkan buku sumber dan alat atau media pembelajaran seperti: spidol warna atau pensil warna, kertas karton, pensil, penghapus.

  c.

  Menyiapkan reward bagi siswa yang tertib mengikuti pelajaran.

  d.

  Menyiapkan lembar kerja siswa membuat mind mapping secara berkelompok.

  e.

  Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

4.1.4.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Sabtu 11 April 2015, dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan kompetensi dasar Menjelaskan dampak negatif pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan kegiatan yang meliputi: a.

  Kegiatan awal selama 10 menit Pada kegiatan awal, guru memonitoring kehadiran siswa, dilanjutkan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab guru dan siswa secara klasikal tentang dampak negatif pengambilan sumber daya alam secara berlebihan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

  b.

  Kegiatan inti selama 50 menit Pada tahap kegiatan inti guru memperkenalkan dan menjelaskan tentang langkah-langkah membuat mind mapping. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok kecil, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang. Guru mengulang materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya atau pertemuan I dan menambahkan materi tentang hasil olahan sumber daya alam serta cara melestarikan sumber daya alam. Setelah itu guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok. Siswa diajak keluar kelas untuk melakukan pengamatan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Siswa bersama dengan kelompoknya membuat ringkasan sementara dibukunya. Setelah itu, siswa membuat ringkasan menggunakan mind mapping bersama kelompoknya sesuai dengan kreatifitas siswa.

  Selama pembelajaran berlangsung, guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah selesai membuat mind mapping, perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan kelompok yang lain dapat menambahkan atau menyanggah kelompok yang sedang presentasi. Guru juga memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya jika masih ada yang kurang jelas atau kurang paham. Hasil kegiatan siswa yang berupa ringkasan mind mapping tadi c.

  Kegiatan Penutup selama 10 menit Kegiatan penutup ini guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan.

  Guru menutup pertemuan kedua dengan memberi evaluasi berupa tes tertulis kepada semua siswa dan hasilnya dikumpulkan kepada guru untuk dinilai.

  4.1.4.2.3 Observasi

  Dari hasil observasi yang dilakukan observer, kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua tampaknya sudah mulai berbeda dibandingkan dengan pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua begitu guru membagikan kertas karton dan pensil warna kepada tiap kelompok, siswa sudah memahami apa yang harus dilakukan oleh kelompoknya. Kegaduhan kelas juga sudah tidak terlihat lagi. Selama kegiatan pembelajaran, semangat dan minat belajar siswa sudah baik hal ini dibuktikan dengan adanya pertanyaan-pertanyaan siswa dan keinginan siswa mengetahui materi pembelajaran. Kerjasama dalam kelompok sudah terbentuk, hal ini dibuktikan dengan tiap anggota kelompok saling membantu dalam pembuatan mind mapping. Dari hasil kegiatan pembelajaran pertemuan pertama sampai pertemuan kedua dan diakhiri dengan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar siswa, tes dilakukan secara klasikal diikuti oleh semua siswa kelas IV sejumlah 32 siswa. Penilaian tes hasil belajar siswa dilakukan secara tertulis dan hasil ringkasan menggunakan mind mapping. Guru juga memberikan reward pada siswa yang tertib saat pelajaran berlangsung, hal ini dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar dengan baik.

  4.1.4.2.4 Refleksi

  Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan kedua dapat dilihat bahwa guru sudah baik dan sesuai tujuan pembelajaran. Kegaduhan siswa sudah tidak terlihat lagi. Siswa juga sudah dapat memahami dan melaksanakan tugas membuat mind mapping dengan baik. Siswa juga sudah aktif bertanya atau mengungkapkan pendapatnya saat pelajaran berlangsung. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Hal ini membuat hasil belajar siswa meningkat. Oleh karena itu dengan melihat hasil pengamatan observer, guru dan peneliti tidak perlu mengadakan perbaikan ke siklus berikutnya karena pada siklus II ini hasil belajar

4.1.5 Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus II Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

  Jumlah Siswa No Ketuntasan Ket Jumlah Persen

  1 Tuntas 32 100%

  2 Belum Tuntas 0% Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus II sebanyak 32 siswa dari 32 siswa dengan nilai rata-rata kelas 92, dan hal ini dapat dikatakan bahwa penggunaan model mind mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Hasil Analisis Data Siklus I

  Analisis data pada siklus I dilakukan pada soal evaluasi siklus I yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda. Hasil analisis data pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

  

No Kriteria Jumlah Presentase

  Tuntas 27 84,37%

  1 Belum tuntas 5 15,67%

  2 Rata-rata

  80

  3 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada pelaksanaan siklus I dari 32 siswa terdapat 27 siswa yang sudah mencapai KKM (tuntas) dengan presentase presentase 15,67% dengan nilai rata-rata kelas yaitu 87,34. Hasil belajar pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan, walaupun masih ada 5 siswa yang mendapatkan nilai dibawah nilai KKM. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal yaitu 72,5 menjadi 87,34 pada siklus I. Berdasarkan hasil belajar tersebut maka dilakukan perbaikan pada siklus II, karena pada siklus I ini hasil belajar siswa belum mencapai keberhasilan 100%, yang berarti bahwa belum s emua siswa mencapai nilai ≥ 70.

4.2.2 Hasil Analisis Data Siklus II

  Hasil analisis data yang dilakukan pada soal evaluasi siklus II pada siswa kelas IV SD Negeri Klero 02 dengan penerapan model pembelajaran mind

  

mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan telah mencapai

  keberhasilan belajar. Karena pada siklus II ini sudah 100% atau 32 siswa mencapai nilai KKM. Keberhasilan belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

  

No Kriteria Jumlah Presentase

  Tuntas 32 100%

  1 Belum tuntas - -

  2 Rata-rata

  92

  3 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai rata-rata pada siklus II adalah 92. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh pada pelaksanaan siklus II yaitu ada 2 siswa yang mendapat nilai 70, 6 siswa yang mendapat nilai 80, 9 siswa yang mendapat nilai 90, dan ada 15 siswa yang mendapatkan nilai 100. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sudah lebih baik jika dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I, hal ini dapat dilihat dari lembar observasi pada pelaksanaan siklus II. Penelitian tindakan kelas ini tidak perlu dilanjutan ke siklus berikutnya karena penelitian pada siklus II semua siswa sudah berhasil mencapai nilai tuntas.

4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

  Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

  

mind mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan pada tiap siklusnya,

  dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Klero 02 pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 yaitu perbandingan hasil belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II No Nilai Jml Jml Jml (%) (%) (%) Siswa Siswa Siswa

  1 Tuntas 15 47% 27 84,37% 32 100%

  2 Tidak Tuntas 17 53% 5 15,63% Rata-rata 72,5 87,34

  92 Nilai Tertinggi 85 100 100 Nilai Terendah

  45

  60

  70 Kenaikan hasil belajar siswa pada tiap siklus apabila digambarkan dengan diagram, dapat dilihat pada diagram 4.1 dibawah ini.

  Peningkatan Hasil Belajar Siswa

  Tuntas % 100%

  84% 47%

  32

  27

  15 Pra Siklus Siklus I Siklus II

  1

  2

  3 Diagram 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Berdasarkan observasi penelitian di lapangan, terlihat pada diagram 4.1 bahwa hanya 15 siswa pada pra siklus yang mendapat nilai tuntas. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada pra siklus cenderung monoton dan membosankan, karena guru lebih cenderung aktif dibanding siswa. Guru lebih banyak ceramah dan siswa hanya sebagai pendengar saja. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa yang kurang maksimal, banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan mind mapping pada siklus I, ternyata siswa lebih aktif dan dapat lebih memahami pembelajaran. Siswa juga mendapat pengalaman baru dengan adanya mind mapping ini. Kegiatan belajar mengajar juga lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Ini berdampak pada hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I ada 27 siswa yang mendapat nilai tuntas. Dari pra siklus ke siklus I presentase kenaikan hasil belajar sebanyak 37%. Karena masih ada siswa yang belum mencapai nilai tuntas maka diadakan perbaikan di siklus II. Pada siklus II pembelajaran masih menggunakan

  

mind mapping , namun perencanaan pengajaran lebih dimaksimalkan lagi agar

  semua siswa mencapai nilai tuntas. Dan pada siklus II ini semua siswa dapat mencapai nilai tuntas. Kenaikan presentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak 16%.

4.4 Pembahasan

  Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Klero 02 semester II tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA telah menunjukkan hasil yang diharapkan yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa, dan penelitian ini sudah sesuai dengan teori para ahli yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Perbandingan ketuntasan nilai siswa pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Perbandingan Ketuntasan Nilai Tiap Siklus

  

No Keg.Pemb Nilai Nilai Nilai Belum Tuntas Presentase

Terendah Tertinggi Rata- Tuntas Nilai rata Tuntas kelas

  1 Pra Siklus

  45 85 72,5

  17 15 47%

  2 Siklus I 60 100 87,34

  5 27 83%

  3 Siklus II 70 100

  92 32 100% Perbandingan ketuntasan nilai siswa tiap siklus pada tabel 4.8, apabila digambarkan dengan diagram dapat dilihat pada diagram 4.2 dibawah ini.

  Perbandingan Ketuntasan Nilai Siswa Tiap Siklus

  35

  a

  30

  25

  isw S

  20

  15

  lah

  10

  m

  5 Ju Belum Tuntas Tuntas

  Pra Siklus

  17

  15 Siklus I

  5

  27 Siklus II

  32 Diagram 4.2 Perbandingan Ketuntasan Nilai Siswa Tiap Siklus Berdasarkan hasil observasi dan penilaian hasil belajar siswa, dapat dilihat pada tabel 4.8 dan diagram 4.2 yaitu perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa tiap siklus, dimana pada kondisi awal sebelum diadakan tindakan (pra siklus) menunjukkan bahwa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 hanya 15 siswa yang nilainya mencapai KKM dan terdapat 17 siswa yang belum mencapai KKM, dengan nilai rata-rata kelas 72,5. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran, guru masih banyak menggunakan metode ceramah saja dan terlihat guru lebih aktif dan siswanya cenderung pasif. Banyak siswa yang tidak memahami apa yang diajarkan oleh gurunya, sehingga hal ini berdampak pada hasil belajar siswa.

  Berdasarkan data yang diperoleh maka perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA. Berdasarkan kajian teori yang dipelajari tentang model-model pembelajaran, maka model yang cocok untuk permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran mind

  

mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan untuk pelajaran IPA. Pada

  pelaksanaan tindakan dari pra siklus ke siklus I dapat kita lihat bahwa ada 27 siswa dari 32 siswa yang sudah mencapai KKM dengan presentase 84,37%, serta terdapat 5 siswa yang belum mencapai KKM dengan presentase 15,63%. Rata- yang belum memahami mind mapping. Banyak dari siswa yang masih bermalas- malasan dalam membuat mind mapping, guru juga belum bisa sepenuhnya mengawasi siswa dalam berdiskusi karena masih banyak siswa yang gaduh atau ramai sendiri saat pelajaran. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa belum semua siswa mencapai nilai tuntas, sehingga peneliti perlu mengadakan tindak lanjut dengan pelaksanaan siklus II. Setelah dilakukan perbaikan pada perencanaan dan tindakan untuk siklus II, guru dan peneliti melaksanakan pengajaran siklus II.

  Pada pelaksanaan tindakan dari siklus I ke siklus II dapat dikatakan sudah berhasil karena dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 siswa, semuanya sudah mencapai KKM dengan persentase 100%, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 92. Ini dikarenakan pada pengajaran siklus II ini, guru sudah dapat memonitoring dan membantu siswa saat berdiskusi. Guru juga sudah menerangkan model mind

  

mapping dengan maksimal sehingga siswa lebih memahami tentang mind

mapping . Penggunaan model mind mapping dalam pembelajaran ini membuat

  siswa lebih aktif dan mendapat pengalaman baru. Suasana kelas lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Siswa juga merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA. Maka dari itu setelah siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II, semua siswa mendapat nilai tuntas. Dengan pencapaian nilai ketuntasan sudah mencapai 100% maka penelitian ini tidak perlu diadakan tindak lanjut.

  Berdasarkan hasil observasi lapangan, dalam penggunaan mind mapping pada pelajaran IPA dapat membuat siswa menjadi menjadi aktif dan kreatif. Siswa dapat menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk catatan berupa peta pikiran. Mereka membuat mind mapping dengan menggunakan simbol ataupun gambar dan menuangkan warna-warna yang menimbulkan kreatifitas siswa dalam membuat catatan pelajaran yang menarik untuk mereka pelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat Tony Buzan dan Barry (2004) tentang mind mapping yang merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Teknik mencatat melalui mind map ini dikembangkan berdasarkan bagaimana cara otak bekerja selama memproses suatu dalam bentuk beragam, mulai dari gambar, bunyi, bau, pikiran, hingga perasaan. Selanjutnya melalui pembuatan mind map, informasi tadi direkam dalam bentuk simbol, garis, kata, dan warna.

  Pada pembuatan mind mapping yang dilakukan siswa kelas 4 SD N Klero 02, siswa dapat menuangkan gagasan dan pendapat mereka dalam bentuk peta pikiran. Siswa dapat menangkap informasi-informasi dari segala sudut pemikiran masing-masing siswa karena dalam membuat mind mapping ini dilakukan secara berkelompok. Mind mapping ini membantu mereka untuk berpikir terarah dan sistematis akan ide-ide yang ada pada pikiran mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Michael Michalko dalam buku Mind Mapping karya Tony Buzan (2004) yang mengatakan bahwa mind map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear, mind map menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut. Penggunaan model pembelajaran mind

  

mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan menuntut siswa untuk

  berfikir lebih kritis, aktif dan kreatif, serta dapat melatih siswa untuk mengkomunikasikan ide atau gagasannya. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.

  Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perbandingan hasil belajar pada kondisi sebelum dilakukan penelitian (pra siklus) dan hasil belajar pada siklus I yaitu dimana pada pra siklus dari 32 siswa terdapat 15 siswa yang tuntas dan 17 siswa yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas 72,5. Sedangkan pada siklus I terdapat 27 siswa yang tuntas dan 5 siswa tidak tuntas dengan nilai rata- rata kelas 87,34. Walaupun sudah ada peningkatan pada siklus I, tetapi masih ada siswa yang belum mencapai nilai tuntas. Oleh karena itu diadakan perbaikan di siklus II. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dengan memperbaiki kekurangan dari siklus I dengan berpedoman pada hasil refleksi yang dilakukan oleh guru dan observer. Setelah dilakukan siklus II dengan baik, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari 32 siswa terdapat 32 siswa yang sudah mencapai KKM yang sudah ditetapkan dengan nilai rata-rata kelas yaitu 92.

  Dari pembahasan diatas terlihat bahwa model mind mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunita Indah (2013) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Model Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas 4 SD N 01 Kaligentong Kec.Ampel Tahun 2012/2013.”

  Berdasarkan hasil penelitian dan adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa tiap siklus, maka terbukti bahwa penggunaan model pembelajaran

  

mind mapping berbantuan pembelajaran berbasis lingkungan dapat meningkatkan

  hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

Dokumen yang terkait

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Primkopkar “Manunggal” Damatex- Timatex Salatiga

0 1 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Primkopkar “Manunggal” Damatex- Timatex Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Snow Ball Throwing dalam Mata Pelajaran IPS Kelas VII C SMP Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2016-2017

0 1 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakanmodel Make A Match pada Siswa Kelas III SD N Randuacir 02 Tahun 2014/2015

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakanmodel Make A Match pada Siswa Kelas III SD N Randuacir 02 Tahun 2014/2015

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakanmodel Make A Match pada Siswa Kelas III SD N Randuacir 02 Tahun 2014/2015

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakanmodel Make A Match pada Siswa Kelas III SD N Randuacir 02 Tahun 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakanmodel Make A Match pada Siswa Kelas III SD N Randuacir 02 Tahun 2014/2015

0 0 62

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Model Mind Mapping Berbantuan Pembelajaran Berbasis Lingkungan

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Model Mind Mapping Berbantuan Pembelajaran Berb

0 0 10