Profil Keterlaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Pada Pengobatan TB Paru di Puskesmas Helvetia dan di RSUP H. Adam Malik Medan

  Lampiran 1. Data Pasien RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari – Juni 2012 No JK

  58 √

  21 √ Tidak Kerja

  15. L 40 163

  21 √ Tidak Kerja

  16. P 55 160

  17. L 85 187

  43 √ Wiraswasta

  18. L 36 165

  48 √ Wiraswasta

  19. P 41 154

  44 √

  IRT

  20. P 39 145

  IRT

  IRT

  21. L 51 170

  40 √ Wiraswasta

  22. P 42 156

  38 √

  IRT

  23. L 43 161

  28 √ Wiraswasta

  24. L 50 165

  26 √ Tidak Kerja

  25. P 48 157

  57 √

  IRT Universitas Sumatera Utara

  14. L 51 167

  53 √

  BB Tinggi Umur Pendidikan Pekerjaan L P Sarjana D3 SMA SMP SD

  42 √ Wiraswasta

  1. P 33 146

  56 √

  IRT

  2. P 42 152

  24 √ Wiraswasta

  3. L 44 166

  39 √ Wiraswasta

  4. P 49 158

  27 √ Wiraswasta

  5. L 52 155

  18 √ Tidak Kerja

  6. L 45 162

  7. L 45 165

  13. P 40 153

  28 √ Wiraswasta

  8. L 40 153

  53 √ Wiraswasta

  9. L 48 160

  21 √ Wiraswasta

  10. L 49 162

  21 √ Wiraswasta

  11. P 61 149

  37 √

  IRT

  12. L 47 165

  34 √ Wiraswasta

53 IRT

   Lampiran 1. (Lanjutan) No JK

  41. P 47 158

  37. L 35 145

  90 √ Wiraswasta

  38. L 54 160

  44

Wiraswasta

  39. P 42 162

  61 √ Wiraswasta

  40. P 59 145

  47 √

  IRT

  32 √

  33

  IRT

  42. L 42 159

  33 √ Wiraswasta

  43. L 56 165

  26

Wiraswasta

  44. P 43 154

  28

  IRT

  45. P 61 152

  68 √

  IRT

  36. L 57 150

  BB Tinggi Umur

Pendidikan

Pekerjaan L P Sarjana D3 SMA SMP SD

  IRT

  26. P 38 155

  32 √

  IRT

  27. L 32 155

  52 √ Wiraswasta

  28. P 45 157

  18

Tidak kerja

  29. L 45 155

  46

  30. L 32 160

  43

Wiraswasta

  53

Wiraswasta

  31. L 47 157

  31 √ Buruh

  32. L 58 160

  30 √ Wiraswasta

  33. L 49 165

  34

Petani

  34. L 45 159

  20

Wiraswasta

  35. P 46 160

  IRT Universitas Sumatera Utara

  Lampiran 2. Data Pasien Puskesmas Helvetia Medan Periode Januari – Juni 2012

  10. L 61 kg 162 58 th M. Amin √ Wiraswasta

  21. L 68 kg 170 44 th Yudi √ Wiraswasta

  IRT

  20. P 62 kg 165 66 th Sri Lestari √

  IRT

  19. P 38 kg 154 29 th Agustina √

  18. L 43 kg 153 65 th Rita √ Wiraswasta

  17. L 49 kg 163 64 th Kalijan √ Pedagang

  16. L 78 kg 160 70 th P. Siagian √ Pedagang

  15. L 47 kg 163 47 th Rasmi √ Wiraswasta

  14. L 57,5 kg 167 45 th Ratna √ Petani

  13. L 47 kg 155 38 th Berta √ Wiraswasta

  12. L 50 kg 167 34 th Herlin √ Wiraswasta

  IRT

  11. P 72,5 kg 165 45 th Eka sari √

  9. L 48 kg 160 33 th Rustam √ Wiraswasta

  No JK

  3. L 81 kg 166 32 th Joni T.Bolon √ Wiraswasta

  BB Tinggi Umur PMO

  Pendidikan Pekerjaan

  L P Sarjana D3 SMA SMP SD

  1. L 57 kg 160 37 th yanda √ Pedagang

  2. P 54 kg 158 18 th Nona √

  IRT

  4. L 61 kg 160 80 th Poniah √ Wiraswasta

  IRT

  5. L 54 kg 162 64 th Budi √ Wiraswasta

  6. P 46 kg 156 49 th Bayu √

  IRT

  7. P 54 kg 158 33 th Ramdi √

  IRT

  8. P 47 kg 156 40 th Rahana √

  Universitas Sumatera Utara

  Lampiran 2. (Lanjutan)

  31. L 47 kg 157 27 th Iyel anita √ Buruh

  41. L 47 kg 159 34 th Paula √ Pedagang

  40. L 51 kg 158 79 th Rini √ Petani

  39. L 62 kg 145 20 th Rudi √ Buruh

  38. L 53 kg 162 27 th Legiem √ Wiraswasta

  37. L 40 kg 160 19 th Endang √ Petani

  IRT

  36. P 42 kg 145 51 th Julian √

  IRT

  35. P 41 kg 150 29 th Setia √

  34. L 46 kg 160 38 th Ami √ Wiraswasta

  33. L 40 kg 159 28 th Ami √ Wiraswasta

  32. L 50 kg 160 57 th Marlina √ Wiraswasta

  30. L 75 kg 160 46 th Sudarti √ Wiraswasta

  No JK

  29. L 69 kg 155 53 th Oradin √ Tidak Kerja

  IRT

  28. P 30 kg 157 21 th Siti Aisyah √

  27. L 45 kg 153 28 th Selli √ Buruh

  IRT

  26. P 45 kg 155 21 th Saufi √

  25. L 34 kg 157 58 th Asyuli √ Pedagang

  24. L 44 kg 165 19 th Pijauli √ Tidak Kerja

  23. L 43 kg 161 58 th Jousa √ Wiraswasta

  22. L 75 kg 171 59 th Malina √ Wiraswasta

  L P Sarjana D3 SMA SMP SD

  Pendidikan Pekerjaan

  BB Tinggi Umur PMO

  42. L 45 kg 165 80 th Ardian √ Wiraswasta Universitas Sumatera Utara

  Lampiran 3. Surat permohonan izin penelitian di RSUP. H. Adam Malik Medan

  Lampiran 4. Surat permohonan izin penelitian di Puskesmas Helvetia

  Lampiran 5. Surat izin melakukan penelitian di RSUP. H. Adam Malik Medan

  Lampiran 5. (Lanjutan)

  Lampiran 5. (Lanjutan)

  Lampiran 6. Surat izin melakukan penelitian di Puskesmas Helvetia

  Lampiran 7. Surat keterangan telah selesai melakukan penelitian di RSUP H. Adam

  Malik Medan

  Lampiran 8. Lembar pengesahan menjadi responden

Lembar persetujuan menjadi Responden

(Informed Consent)

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Jenis kelamin : Alamat : Pekerjaan :

  Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Nanda Rizkia, mahasiswa Fakultas Farmasi, Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan yang berjudul “Profil Keterlaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse

  

(DOTS) Pada Pengobatan TB Paru di Puskesmas Helvetia dan di RSUP

H. Adam Malik Medan Periode Januari – Juni 2012”

  Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negative terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini.

  Medan, 2013 Reponden

  ( )

  Lampiran 9. Kuisioner

Kuisioner Penelitian

Profil Keterlaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse

  (DOTS) Pada Pengobatan TB Paru di Puskesmas Helvetia dan di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari – Juni 2012

A. Identitas Responden

  1. : Nama responden

  2. : (1) Laki-laki (2) Perempuan Jenis Kelamin

  3. : tahun Umur

  4. : Alamat

  5. : Jabatan / Pekerjaan

  6. : (1) SD (2) SLTP/ Sederjat Pendidikan

  (3) SMA/Sederajat (4) Sarjana (5) Pasca Sarjana (6) dll

  B. TENAGA KESEHATAN

  I. Dokter 1.

  Bagaimana penatalaksanaan program TB Paru dengan strategi DOTS di Puskesmas Helvetia/RSUP H. Adam Malik menurut Saudara? a.

  c. Terlaksana 75% Terlaksana 25% b.

  d. Terlaksana > 75% Terlaksana 50% 2.

  Apakah Saudara sudah pernah mengikuti pelatihan program TB Paru dengan strategi DOTS? a.

  Sudah pernah b.

  Belum pernah 3. Apakah Saudara pernah memberikan penyuluhan tentang pengobatan TB

  Paru dengan strategi DOTS kepada pasien dan masyarakat? a.

  Sudah pernah b.

  Belum pernah 4.

  Apakah Saudara pernah memberikan penyuluhan tentang pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS kepada petugas? a.

  Sudah pernah b.

  Belum pernah 5. Bagaimana menurut Saudara tingkat kesembuhan dengan penerapan pengobatan TB Paru dengan stragtegi DOTS?

  ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ............................................................................................

  II. Petugas TB Paru 1.

  Apakah Saudara sudah pernah mengikuti pelatihan program TB Paru dengan strategi DOTS? a.

  Sudah pernah b.

  Belum pernah 2. Sudah berapa lama saudara bertugas sebagai petugas program TB Paru dengan strategi DOTS? a.

  1 tahun b.

  2 tahun c. 3 tahun d.

  ≥ 4 tahun 3. Apakah dasar Saudara untuk memberikan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) pada penderita? a.

  Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis sputum BTA positif b.

  Berdasarkan gejala-gejala yang ada 4. Apakah selama pengobatan ada penderita yang Drop Out berobat? a.

  Iya b.

  Tidak 5. Jika “iya” usaha apa yang Saudara lakukan? a.

  Pelacakan penderita b.

  Dibiarkan saja

  III. Petugas Laboratorium 1.

  Sudah berapa lama Saudara bertugas sebagai petugas laboratorium program TB Paru dengan strategi DOTS? a. c. 3 tahun 1 tahun b. d.

  ≥ 4 tahun 2 tahun

  2. Petugas laboratorium yang menegakkan diagnosis TB Paru melalui pemeriksaan mikroskopis? a.

  Analis b.

  Non analis 3. Berapa slide rata-rata yang saudara periksa setiap hari? a.

  ≤ 15 slide b.

  > 15 slide 4. Berapa kali Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) dan Laboratorium rujukan melakukan pemeriksaan uji silang Cross Check dalam 1 tahun? a.

  2 kali b.

  4 kali

C. PERALATAN 1.

  Berapa jumlah mikroskop binokuler yang tersedia untuk pemeriksaan sputum/dahak? a. b.

  ≥ 5

  2 2. Berapa jumlah alat mikroskopis yang lengkap dan yang sudah memenuhi standar? a.

  Semua memenuhi syarat dan lengkap b.

  Sebagian memenuhi syarat dan sebagian lengkap 3. Sudah berapa lama mikroskop binokuler yang Saudara pakai untuk pemeriksaan sputum/dahak? a.

  1 – 4 tahun b.

  5 – 10 tahun 4. Apakah objek glass yang tersedia untuk pemeriksaan sputum masih dalam keadaan bagus/baik? a.

  Bagus b.

  Sebagian bagus (Sawaluddin, 2008).

  5. Berapa standar jumlah kertas lensa yang dibutuhkan untuk pemeriksaan? .................................................................................................................

  6. Berapa standar jumlah alkohol yang dibutuhkan untuk pemeriksaan? .................................................................................................................

  7. Berapa standar jumlah reagen Ziehl Nelsen yang dibutuhkan untuk pemeriksaan? .................................................................................................................

D. PRASARANA 1.

  Apakah ada laboratorium utuk memeriksa sputum/dahak? a.

  Ada, laboratorium khusus b.

  Ada, laboratorium sederhana 2. Apakah laboraturium yang ada mempunyai fasilitas air? a.

  Ada, mengalir b.

  Ada, tidak mengalir 3. Apakah laboratorium yang ada mempunyai pembuangan air limbah? a.

  Ada b.

  Tidak ada 4. Apakah pot dahak/sputum disediakan? a.

  Iya b.

  Tidak 5. Jika “Iya” dimana tempat pot yang telah digunakan? a.

  Disimpan ditempat tertentu b.

  Dibuang

  6. Sebutkan prasarana yang tidak lengkap dalam menunjang kegiatan pemeriksaan di laboratorium? a.

  .....................................................................................................

  b.

  .....................................................................................................

  c.

  .....................................................................................................

E. PADUAN OBAT 1.

  Apakah menurut saudara obat-obatan TB yang tersedia mencukupi kebutuhan penderita TB Paru? a.

  Iya, mencukupi b.

  Tidak mencukupi 2. Apakah menurut saudara obat-obatan TB yang tersedia lengkap jenisnya atau paduan obatnya untuk kebutuhan penderita TB Paru? a.

  Iya lengkap b.

  Tidak lengkap 3. Apakah pemberian obat TB Paru sudah sesuai dengan kategori penderita? a.

  Iya b.

  Tidak 4. Apakah pemberian obat pada penderita TB Paru diberikan dengan paduan obat yang lengkap? a.

  Iya b.

  Tidak 5. Apakah pemberian obat pada penderita TB Paru diberikan dalam jumlah yang cukup? a.

  Iya b.

  Tidak

  6. Apakah pemberian obat pada penderita TB Paru diberikan dengan dosis yang tepat? a.

  Iya b.

  Tidak 7. Apakah dalam masa pengobatan terdapat penderita yang mengalami efek samping? a.

  Iya b.

  Tidak 8. Jika “Iya” apakah pengobatan dilanjutkan? a.

  Iya b.

  Tidak 9. Pengobatan TB Paru dilakukan dengan? a.

  Obat tunggal b.

  Kombinasi beberapa jenis obat

F. KEBIJAKAN PROGRAM 1.

  Apakah GEDURNAS TB di sini sudah terbentuk? a.

  Iya b.

  Tidak 2. Berapa target yang ditetapkan dalam penemuan penderita TB Paru? a.

  ≥ 50% b.

  < 50% 3. Berapa target yang ditetapkan untuk konversi BTA (+) menjadi BTA (–) dari penderita yang diobati? a.

  ≥ 80% b.

  < 80%

4. Berapa target yang ditetapkan untuk kesembuhan penderita yang diobati? a.

  ≥ 85%

  b. < 85% 5. Berapa target yang ditetapkan untuk error rate yang harus dicapai? a.

  < 5% b.

  ≥ 5% 6. Apakah saudara membuat/mempunyai perencanaan tentang peralatan- peralatan yang dibutuhkan? a. b. Tidak

  Iya 7. Apakah obat yang tersedia diberikan secara cuma-cuma dan di jamin ketersediaannya?

  ..............................................................................................................

G. DUKUNGAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) 1.

  Apa hubungan saudara sehingga mau menjadi pengawas menelan obat dengan penderita? a.

  Karena keluarga b.

  Petugas Kesehatan 2. Jika rumah PMO jauh dari rumah pasien bagaimana cara mengawasi pasien menelan obat?

  ...................................................................................................................... ........................................................................................................

  3. Apakah menurut saudara sebagai petugas pengawas menelan obat perlu diberikan pelatihan? a.

  Iya b.

  Tidak

  4. Apakah saudara sudah pernah mengikuti pelatihan tentang tugas-tugas pengawas menelan obat? a.

  Sudah b.

  Belum 5. Kalau penderita TB Paru, kehabisan obat, apakah saudara bersedia mendampingi penderita untuk mengambil obat? a.

  Bersedia b.

  Tidak bersedia 6. Bagaimana menurut saudara cara pengobatan yang diberikan? a.

  Baik b.

  Kurang 7. Bagaimana menurut saudara, pendapat masyarakat terhadap pengawas menelan obat? a.

  Baik b.

  (Sawaluddin, 2008). Kurang

Dokumen yang terkait

Profil Kasus Endometrosis di Poloklinik Genekologi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012

1 78 61

Profil Pengamatan Faktor Risiko pada Pasien Multi Drug Resistant Tuberkulosis Paru di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012

1 42 63

Perilaku Penderita Tuberkulosis Paru (TB-Paru) Dalam Program Pengobatan dengan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) di Puskesmas Pasar Merah Tahun 2000

2 35 85

Hubungan Pelaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan Tingkat Keberhasilan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan.

5 58 111

Profil Penderita Asma pada Poli Asma di Bagian Paru RSUP Haji Adam Malik Medan

0 37 92

Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) dalam Program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan Hasil Apusan BTA Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember (The Correlation between The Role of Drug Taking Supervisor in Dir

0 15 8

Perbandingan Nilai Neutrofil Limfosit Rasio (NLR) pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Multi-Drug Resistant (MDR) TB di RSUP H. Adam Malik Medan

0 1 34

Perbandingan Nilai Neutrofil Limfosit Rasio (NLR) pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Multi-Drug Resistant (MDR) TB di RSUP H. Adam Malik Medan

0 3 19

Profil Pengamatan Faktor Risiko pada Pasien Multi Drug Resistant Tuberkulosis Paru di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 13

Profil Keterlaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Pada Pengobatan TB Paru di Puskesmas Helvetia dan di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 15