Reference Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Herba Selada Air (Nasturtium officinale R. Br.) Pada Organ Hati Mencit
DAFTAR PUSTAKA
Amalina, N. (2009). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Valerian (Valeriana officinalis)
Terhadap Hepar Mencit Balb/C. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Halaman 1-20.
Anggraini, D.R. (2008). Gambaran Makroskopik dan Mikroskopik Hati dan
Ginjal Mencit Akibat Pemberian Plumbum Asetat. Tesis. Medan: Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Halaman 52.
Boyd, L.A., Mark, J.M., Yumi, H., Richard, N.B., Chris, I.G., and Ian, R.R.
(2006). Assessment of the Anti-Genotoxic, Anti-Proliferative, and AntiMetastatic Potential of Crude Watercress Extract in Human Colon Cancer
Cells. Nutrition and Cancer. 55 (2): 232-241.
Chandrasoma, P. dan Taylor, C.R. (2005). Ringkasan Patologi Anatomi. Edisi 2.
Jakarta: EGC. Halaman 574.
Corona, M.R.C., Monica, A., Ramirez, C., Omar, G.S., Elvira, G.G., Isidoro, P.P.,
and Julieta, L.H. (2008). Activity Against Drug Resistant-Tuberculosis
Strains of Plants Used in Mexican Traditional Medicine to Treat
Tuberculosis and Other Respiratory Diseases. Phytotherapy Research. 22:
82-85.
Costain, L. (2007). Watercress the Original Superfood. Diakses pada Tanggal 5
Maret 2015.
http://watercress.co.uk/wp-content/uploads/2012/01/superfood1.pdf.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 33.
Ditjen POM. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Dapartemen
Kesehatan RI. Halaman 362.
Donatus, I.A. (1996). Petunjuk Praktikum Toksikologi. Edisi 6. Yogyakarta:
Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas
Gajah Mada. Halaman 21, 27, 29.
Elya B., Juheini A., dan Emiyanah. (2010). Toksisitas Akut Daun Justicia
Gendarussa Burm. Makara, Sains. Vol.14. No.2. Halaman 129-134
Ginting, H., Aminah, F., Dalimunthe, A. (2014). Ekstrak Etanol Selada air
(Nasturtium officinale R. Br.) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tablet
Diuretika. Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Sumatera Utara.
53
Gonçalves, E.M., Cruz, R.M.S., Abreu, M., Brandao, T.R.S., and Silva, C.L.M..
(2009). Biochemical and Colour of Watercress (Nasturtium officinale
R.Br) during Freezing and Frozen Storage. Journal of Food Engineering.
93: 32-39.
Gruenwald, J., Thomas, B., and Christof, J. (2000). PDR for Herbal Medicine.
Montvale: Medical Economics Company, Inc. Halaman 798.
Gupta, D. dan Bhardwaj, S. (2012). Study of Acute, Subacute and Chronic
Toxicity Test. International Journal of Advanced Research in
Pharmaceutical and Bio Sciences (IJARPB). 1 (2): 103-114.
Guyton, A.C. dan Hall, J.E. (2007). Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.
Halaman 902.
Hodgson, E dan Levi, P. E. (2000). A Text book of modern Toxicology. Edisi
kedua. New York: Mc Graw Hill Companis, Inc. Hal 292, 298, 301, 302.
Hoseini, H.F. (2009). The Effect of Nasturtium officinale on Blood Glucose Level
in Diabetic Rats. Pharmacologyonline. 3: 866-871.
Husadha, Y. (1996). Fisiologi dan Pemeriksaan Hati Dalam : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Halaman: 224- 226.
Lingga, L. (2012). The Healing Power of Anti-oxidant. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. Halaman 3, 160.
Lu, F.C. (1994). Toksikologi Dasar: Asas, Organ, Sasaran, dan Penilaian Risiko,
diterjemahkan oleh Nugroho, E., Bustami, Z.S., dan Darmansjah, I. Edisi
II. Jakarta: UI Press. Halaman 86.
Lubis, Z., Ginting, H., Nasution, M.P. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi
Etilasetat dan Kloroform Selada Air. Seminar Nasional Herbal Fakultas
Farmasi dan IAI Sumut.
Muntiha, M. (2001). Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi dari Jaringan
Hewan Dengan Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (H&E). Temu Teknis
Fungsional Non Peneliti. Halaman 156-163.
Novia, J. (2009). Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-Heksan Etilasetat dan Metanol Selada Air
(Nasturtium officinale W.T.Aiton). Skripsi. Medan: Universitas Sumatera
Utara. Halaman 6.
OECD. (2001). Acute Oral Toxicity – Acute Toxic Class Method. OECD
Guidelines for Testing Chemicals. 423 (1): 1-14.
54
Özen, T. (2009). Investigation of Antioxidant Properties of Nasturtium officinale
(Watercress) Leaf Extracts. Acta Poloniae Pharmaceutica Drug Research.
66 (2) : 187-193.
Permatasari, E. (2011). Aktivitas Antioksidan Dan Komponen Bioaktif Pada
Selada Air (Nasturtium officinale R. Br.). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor. Halaman 2, 41.
Praptiwi., Dewi W., dan Chairul. (2010). Efek Toksisitas Ekstrak Pegagan
(Centella asiata Linn.) Pada Organ dan Jaringan Mencit (Mus musculus).
Majalah Farmasi Indonesia. 21 (1): 40-47.
Priyanto. (2009). Toksikologi Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian
Resiko. Jakarta: Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi Indonesia
(LESKONFI). Halaman 1-7.
Pudjiastuti., dan Yun A. S. (2009). Uji Gelagat dan Uji analgesik Ekstrak Etanol
Daun Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.) pada Hewan Coba.
Puslitbag Biomedis dan Farmasi.
Rasyid, M. (2012). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Lempuyang Wangi
(zingiber aromaticum Val.) Pada Mencit. Majalah Farmasi dan
Farmakologi. 16 (01): 13-19.
Retnomurti, H.R. (2008). Pengujian Toksisitas Akut Ekstrak Buah Merah
(Pandamous conoiudeus Lam) secara In Vivo. Bogor. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Hal. 30-31.
Smith, E.S. (2002). Terapi Sayuran. Cetakan Pertama. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Halaman 200.
Soemardji, A. A., Endang K., dan Cucu A. (2002). Toksisitas Akut dan Penentuan
DL50 Oral Ekstrak Air Daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)
pada Mencit Swiss Webster. Jurnal Matematika dan Sains. Vol. 7. No.2.
Halaman 57-62.
Sukandar, E. Y. (2006). Nefrologi Klinik. Edisi III. Bandung: Fakultas Kedokteran
UNPAD. Halaman 713.
Sulastry, F. (2009). Uji Toksisitas Akut yang Diukur Dengan Penentuan LD50
Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) Terhadap Mencit
Balb/C. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Halaman 20.
Syukur, R., Wahyudin, E., Usmar., dan Masadah, R. (2012). Uji Toksisitas Akut
Sirup Kasumba Turate Pada Tikus Wistar Sebagai Prototipe Sediaan
Fitofarmaka: Penentuan LD50. Majalah Farmasi dan Farmakologi. Vol.
16. No. 3. Halaman 143-146.
55
Underwood, J. C. E. (1994). Cedera Hepar Akibat Obat. Editor: Sarjadi. Edisi
Patologi Umum dan Sistemik Volume 2. Edisi II. Jakarta: EGC. Halaman
483.
Wilson N., Jerry F. H., Johnnie R. H. (2001). Short-term, Subchronic and Chronic
Toxicology Studies. Dalam:Taylor & Francis, penyunting. Principles and
Methods of Toxicology. Edisi ke-4. Philadelphia: Lippincot Williams and
Wilkins. Halaman 917-956.
56
Amalina, N. (2009). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Valerian (Valeriana officinalis)
Terhadap Hepar Mencit Balb/C. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Halaman 1-20.
Anggraini, D.R. (2008). Gambaran Makroskopik dan Mikroskopik Hati dan
Ginjal Mencit Akibat Pemberian Plumbum Asetat. Tesis. Medan: Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Halaman 52.
Boyd, L.A., Mark, J.M., Yumi, H., Richard, N.B., Chris, I.G., and Ian, R.R.
(2006). Assessment of the Anti-Genotoxic, Anti-Proliferative, and AntiMetastatic Potential of Crude Watercress Extract in Human Colon Cancer
Cells. Nutrition and Cancer. 55 (2): 232-241.
Chandrasoma, P. dan Taylor, C.R. (2005). Ringkasan Patologi Anatomi. Edisi 2.
Jakarta: EGC. Halaman 574.
Corona, M.R.C., Monica, A., Ramirez, C., Omar, G.S., Elvira, G.G., Isidoro, P.P.,
and Julieta, L.H. (2008). Activity Against Drug Resistant-Tuberculosis
Strains of Plants Used in Mexican Traditional Medicine to Treat
Tuberculosis and Other Respiratory Diseases. Phytotherapy Research. 22:
82-85.
Costain, L. (2007). Watercress the Original Superfood. Diakses pada Tanggal 5
Maret 2015.
http://watercress.co.uk/wp-content/uploads/2012/01/superfood1.pdf.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 33.
Ditjen POM. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Dapartemen
Kesehatan RI. Halaman 362.
Donatus, I.A. (1996). Petunjuk Praktikum Toksikologi. Edisi 6. Yogyakarta:
Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas
Gajah Mada. Halaman 21, 27, 29.
Elya B., Juheini A., dan Emiyanah. (2010). Toksisitas Akut Daun Justicia
Gendarussa Burm. Makara, Sains. Vol.14. No.2. Halaman 129-134
Ginting, H., Aminah, F., Dalimunthe, A. (2014). Ekstrak Etanol Selada air
(Nasturtium officinale R. Br.) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Tablet
Diuretika. Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Sumatera Utara.
53
Gonçalves, E.M., Cruz, R.M.S., Abreu, M., Brandao, T.R.S., and Silva, C.L.M..
(2009). Biochemical and Colour of Watercress (Nasturtium officinale
R.Br) during Freezing and Frozen Storage. Journal of Food Engineering.
93: 32-39.
Gruenwald, J., Thomas, B., and Christof, J. (2000). PDR for Herbal Medicine.
Montvale: Medical Economics Company, Inc. Halaman 798.
Gupta, D. dan Bhardwaj, S. (2012). Study of Acute, Subacute and Chronic
Toxicity Test. International Journal of Advanced Research in
Pharmaceutical and Bio Sciences (IJARPB). 1 (2): 103-114.
Guyton, A.C. dan Hall, J.E. (2007). Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.
Halaman 902.
Hodgson, E dan Levi, P. E. (2000). A Text book of modern Toxicology. Edisi
kedua. New York: Mc Graw Hill Companis, Inc. Hal 292, 298, 301, 302.
Hoseini, H.F. (2009). The Effect of Nasturtium officinale on Blood Glucose Level
in Diabetic Rats. Pharmacologyonline. 3: 866-871.
Husadha, Y. (1996). Fisiologi dan Pemeriksaan Hati Dalam : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Halaman: 224- 226.
Lingga, L. (2012). The Healing Power of Anti-oxidant. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. Halaman 3, 160.
Lu, F.C. (1994). Toksikologi Dasar: Asas, Organ, Sasaran, dan Penilaian Risiko,
diterjemahkan oleh Nugroho, E., Bustami, Z.S., dan Darmansjah, I. Edisi
II. Jakarta: UI Press. Halaman 86.
Lubis, Z., Ginting, H., Nasution, M.P. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi
Etilasetat dan Kloroform Selada Air. Seminar Nasional Herbal Fakultas
Farmasi dan IAI Sumut.
Muntiha, M. (2001). Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi dari Jaringan
Hewan Dengan Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (H&E). Temu Teknis
Fungsional Non Peneliti. Halaman 156-163.
Novia, J. (2009). Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-Heksan Etilasetat dan Metanol Selada Air
(Nasturtium officinale W.T.Aiton). Skripsi. Medan: Universitas Sumatera
Utara. Halaman 6.
OECD. (2001). Acute Oral Toxicity – Acute Toxic Class Method. OECD
Guidelines for Testing Chemicals. 423 (1): 1-14.
54
Özen, T. (2009). Investigation of Antioxidant Properties of Nasturtium officinale
(Watercress) Leaf Extracts. Acta Poloniae Pharmaceutica Drug Research.
66 (2) : 187-193.
Permatasari, E. (2011). Aktivitas Antioksidan Dan Komponen Bioaktif Pada
Selada Air (Nasturtium officinale R. Br.). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor. Halaman 2, 41.
Praptiwi., Dewi W., dan Chairul. (2010). Efek Toksisitas Ekstrak Pegagan
(Centella asiata Linn.) Pada Organ dan Jaringan Mencit (Mus musculus).
Majalah Farmasi Indonesia. 21 (1): 40-47.
Priyanto. (2009). Toksikologi Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian
Resiko. Jakarta: Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi Indonesia
(LESKONFI). Halaman 1-7.
Pudjiastuti., dan Yun A. S. (2009). Uji Gelagat dan Uji analgesik Ekstrak Etanol
Daun Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.) pada Hewan Coba.
Puslitbag Biomedis dan Farmasi.
Rasyid, M. (2012). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Lempuyang Wangi
(zingiber aromaticum Val.) Pada Mencit. Majalah Farmasi dan
Farmakologi. 16 (01): 13-19.
Retnomurti, H.R. (2008). Pengujian Toksisitas Akut Ekstrak Buah Merah
(Pandamous conoiudeus Lam) secara In Vivo. Bogor. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Hal. 30-31.
Smith, E.S. (2002). Terapi Sayuran. Cetakan Pertama. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Halaman 200.
Soemardji, A. A., Endang K., dan Cucu A. (2002). Toksisitas Akut dan Penentuan
DL50 Oral Ekstrak Air Daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)
pada Mencit Swiss Webster. Jurnal Matematika dan Sains. Vol. 7. No.2.
Halaman 57-62.
Sukandar, E. Y. (2006). Nefrologi Klinik. Edisi III. Bandung: Fakultas Kedokteran
UNPAD. Halaman 713.
Sulastry, F. (2009). Uji Toksisitas Akut yang Diukur Dengan Penentuan LD50
Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) Terhadap Mencit
Balb/C. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Halaman 20.
Syukur, R., Wahyudin, E., Usmar., dan Masadah, R. (2012). Uji Toksisitas Akut
Sirup Kasumba Turate Pada Tikus Wistar Sebagai Prototipe Sediaan
Fitofarmaka: Penentuan LD50. Majalah Farmasi dan Farmakologi. Vol.
16. No. 3. Halaman 143-146.
55
Underwood, J. C. E. (1994). Cedera Hepar Akibat Obat. Editor: Sarjadi. Edisi
Patologi Umum dan Sistemik Volume 2. Edisi II. Jakarta: EGC. Halaman
483.
Wilson N., Jerry F. H., Johnnie R. H. (2001). Short-term, Subchronic and Chronic
Toxicology Studies. Dalam:Taylor & Francis, penyunting. Principles and
Methods of Toxicology. Edisi ke-4. Philadelphia: Lippincot Williams and
Wilkins. Halaman 917-956.
56