PERTANIAN (3) SDA Pertanian SDA Pertanian

PERTANIAN
0
LAPORAN APPAS (ANALISIS PENGELOLAAN PENGEMBANGAN AGROSYSTEM)
BAGIAN I STUDI KASUS

1.1.

Sejarah Singkat Perusahaan

CV. KARYA TANETE adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan produksi
furniture kayu yang dijual secara retail dan secara proyek untuk rumah, sekolah dan
perkantoran. CV. KARYA TANETE ini beralamat di jalan Hati Senang Kecamatan Benteng
Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan Indonesia.
Tujuan dari perusahaan ini untuk mengolah kayu menjadi sebuah furniture, yang kemudian dapat
mampu menyerap tenaga kerja, dan pada akhirnya dapat membantu menguatkan perekonomian
penduduk disekitar perusahaan. Kegiatan perusahaan ini dimulai dengan penjualan kusen dan
furniture kayu untuk rumah tinggal. Setelah berjalan beberapa lama dengan nama CV. KARYA
TANETE dan cukup lancar melayani pesanan, kemudian berkembang relasi dan pelanggannya.
Mereka merasa puas memperoleh barang yang kualitasnya bagus dengan harga relatif murah.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi misi dari CV. Karya Tanete adalah sebagai berikut :

1. Visi Perusahaan
CV. Karya Tanete memiliki visi sebagai mitra/partner strategis yang sanggup memberikan
kepuasan dan kenyamanan, bagi Personal Customer ataupun Corporate Customer. Sehingga
terwujudnya industri furniture yang berdaya saing kuat, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.

1. Misi Perusahaam

Misi perusahaan CV. KARYA TANETE sebagai dasar kebijakan, yaitu :

1. Membuat furniture dengan jaminan mutu bahan yang sangat baik, sehingga pada
akhirnya mampu menghasilkan furniture yang berkualitas.
2. Mengembangkan usaha sehingga dapat bersaing dipasar domestik.
3. Mencapai sukses dan mengutamakan kepuasan konsumen

1. a.

Misi Direktur


Direktur adalah penentu dari setiap keputusan atau kebijakan untuk mewujudkan dan
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Misi Direktur dapat terwujud jika ada
kerjasama yang baik antara bagian-bagian perusahaan lainnya, sehingga segalasesuatunya dapat
terkoordinir dengan baik.
Misi Direktur adalah :


Membuat kebijakan dan keputusan yang menjamin kelancaran jalannya suatu perusahaan.



Mengembangkan usaha dari perusahaan melalui peningkatan kualitas dari hasil produksi.

1. b.

Misi Manager

Manager adalah mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan
dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan

mekanisme penyesuaian.
Misi Manager, Yaitu :



Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi,
dan lain-lain.



Rancangan organisasi dan pekerjaan.



Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.



Sistem komunikasi dan pengendalian.




Sistem reward.

1. c.

Misi Bagian Penjualan

Penjualan merupakan proses penyampaian produk yang dihasilkan dari perusahaan ke
konsumen. Dari proses penjualan diperoleh penerimaan perusahaan untuk mengembangkan
perusahaan. Misi ini memerlukan kejelian untuk melihat peluang-peluang pasar dan menerapkan
bauran pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan. Misi bagian penjualan yaitu :


Memperluas daerah pemasaran.



Meningkatkan promosi.




Meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

1. d.

Misi bagian Produksi

Bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu
usaha, sebab bagian ini melakukan proses produksi yang mengubah bentuk bahan baku yang
tersedia agar memperoleh tambahan manfaat. Misi bagian produksi, yaitu :


Mempertahankan kualitas hasil produksi dan memenuhi target produksi.



Memproduksi produk dengan kuantitas yang lebih banyak.




Menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kesehatan untuk konsumen.

1. e.

Misi Bagian Proyek

Bagian proyek merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena bagian
ini yang bertanggun jawab atas kelancaran sebuah proyek dan Mengurus administrasi proyek.
Misi Bagian Proyek, yaitu :


melancarkan proyek dengan baik



meningkatkan promosi tentang proyek yang ditawarkan

1. f.


Misi Bagian Gudang

Bagian Gudang merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan, karena bagian ini
yang akan mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area gudang dan melakukan
pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia sudah mencapai minimum. Visi bagian
gudang, yaitu



Mengontrol persediaan bahan dan alat



Memeriksa dan menyetujui pengiriman barang dari gudang dengan teliti

1. g.

Misi Bagian Keuangan

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan adalah

tersedianya modal dan keuangan yang cukup untuk dapat membiayai seluruh kegiatan
perusahaan. Misi bagian keungan, yaitu :


Mengawasi pengalokasian anggaran agar dapat menjaga kelangsungan usaha jangka
panjang.



Membuat laporan keuangan dengan data-data yang lebih terperinci.

Organisasi pada suatu badan usaha atau perusahaan memegang peranan penting dalam rangka
kelancaran tugas guna mencapai tujuan yang telah ditentukan

Gambar 1 . Struktur Organisasi CV. KARYA TANETE
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu perusahanaan untuk mencapai
tujuan dari perusahaan itu sendiri. Struktur organisasi dapat menunjukan pembagian tugas dan
wewenang dari setiap posisi dalam struktur organisasi yang jelas
Adapun uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dalam
struktur organisasi pada CV. KARYA TANETE adalah sebagai berikut :

1. Direktur
1. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan
2. Membuat strategi peluang pasar
3. Membuat rencana program kerja perusahaan yang mendukung visi dan misi
perusahaan kedepan
4. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari semua karyawan

5. Mengevaluasi program kerja dan mengatasi permasalahan yang muncul dalam
perusahaan
6. Memeriksa dan menyetujui berbagai hal yang berkaitan dengan kontrak dan aset.
7. Memilih, mengangkat dan memberhentikan karyawan
8. Menetapkan rencana jangka panjang perusahaan

1.

Manager
1. Pengawasan kelancaran operasional secara menyeluruh
2. Mengatur kinerja dari perusahaan
3. Membuat keputusan yang berjangka waktu lebih pendek dari direktur
4. Menetapkan rencana jangka pendek perusahaan


1. Bagian Penjualan

1. Menangani semua pekerjaan yang berhubungan dengan penjualan
2. Menyusun strategi perusahaan
3. Menagani perubahan harga maupun jenis produk yang dipasarkan
4. d.

Menangani penjualan langsung dengan customer

5. Memberikan informasi dan menangani keluhan pelanggan
6. Mengenal dan mencari informasi pasar hingga memperoleh kerjasama dari calon
konsumen baik konsumen retail ataupun konsumen proyek.

1.

Bagian Proyek
1. Bertanggung jawab atas kelancaran sebuah proyek

2. Mengurus administrasi proyek


1. Bagian Produksi
1. Membuat desain furniture kayu dan selalu berinovasi dalam setiap desainnya
2. Melakukan pengembangan sumber daya perusahaan
3. Melakukan proses produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi

1. Bagian Administrasi/ Keuangan
1. Mengatur dan melaporkan kepada Direktur dan Manager mengenai kondisi
keuangan CV. Karya Tanete
2. Membuat laporan penjualan dan pembelian setiap bulan yang akan
diserahkan kepada atasan
3. Membuat keputusan jangka pendek dalam bidang keuangan

1. Bagian Gudang
1. Mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area gudang
2. Melakukan pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia sudah mencapai
minimum
3. Mengontrol persediaan bahan dan alat yang akan digunakan
4. Memeriksa dan menyetujui pengiriman barang dari gudang

1.3 Analisis Posisi Sumberdaya Perusahaan

Agrosistem sebagai struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa dimensi dan
jenis sumberdaya. Dalam suatu agrosistem baik pada agroindustri tertentu, harus dapat
mengalokasikan sejumlah sumberdaya yang memberikan input dan menghasilkan output yang
menguntungkan secara berkesinambungan.
Posisi usaha adalah kekuatan sumberdaya yang dimiliki oleh suatu usaha. Analisis mengenai
sumberdaya dari suatu usaha yang akan datang atau telah dilakukan dengan cara memperkirakan
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk dapat mendukung usaha.
Sumberdaya merupakan input yang terlibat dalam proses suatu sistem, dimana dari input tersebut
diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat memberikan keuntungan. Sumberdaya dapat
dinilai terdiri sumberdaya lahan dan bangunan, sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan dan
sumberdaya finansial.
Analisis posisi adalah analisis mengenai kondisi atau keadaan dari sumberdaya-sumberdaya yang
dimiliki oleh perusahaan atau agrosistem kasus. Perusahaan atau agrosistem sebagai suatu
struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa dimensi dan jenis sumberdaya.
Sumberdaya tersebut dapat berupa sumberdaya lahan, bangunan, peralatan, manusia dan
sumberdaya finansial.

1.3.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumberdaya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat dari bentang alam
(lanscape) yang fisik yang meliputi pengertian lingkungan fisik seperti tanah, iklim,
topografi/relief, hidrologi dan vegetasi alami (natural vegetation) dimana secara potensial akan
berpengaruh terhadap penggunaan lahan .
Sumberdaya lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting dalam suatu perusahaan
mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat. dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam
perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan dan bangunan juga merupakan harta tetap yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
Tabel 1. Sumberdaya lahan dan bangunan CV. KARYA TANETE

N0.

1

Ukuran fisik

Nilai Rp

(m2)

(1.000.000/m2)

Sumberdaya

25×50

1.250.000.000

20×50

1.000.000.000

Lahan Bangunan



Kantor Pemasaran



Gudang



Tempat Produksi

10×20

200.000.000

TOTAL

2.450.000.000

Sumberdaya lahan dan bangunan yang dimiliki Oleh CV. Karya Tanete ini terdapat di dua
tempat yaitu di jalan KH. Hayyung, dengan luas lahan dan bangunannya (25 x 50 ) m2 seharga
Rp 1.250.000.000 yang berfungsi sebagai kantor pemasaran dan di jalan Hati Senang, dengan
luas lahan dan bangunan seluas 1200 m2 seharga Rp 1.200.000.000 yang terdiri dari Gudang
sekitar 1000 m2, , dan Tempat Produksi sekitar 200 m2 yang digunakan sebagai tempat untuk
melakukan kegiatan produksi dan tempat penyaluran dan penampungan bahan baku mentah dan
setengah jadi.

25 m

50 m

Gambar 2 : Lay Out Kantor Pemasaran CV. KARYA TANETE

Keterangan Denah:
1. Ruang Kepala Pemasaran
2. WC
3. Ruang Penjualan
4. Parkiran
60 m

20 m

Gambar 3 : Lay Out Kantor Produksi CV. KARYA TANETE

Keterangan Denah:
1. Parkiran
2. Tempat Produksi
3. Gudang / Ruang Penjualan

4. Ruang Pemasaran

1.3.2 Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di
alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian
integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sumberdaya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor
produksi utama dan selalu ada dalam perusahaan. Tenaga kerja tersebut, baik terlibat langsung
maupun tidak langsung merupakan suatu kesatuan komoditas yang saling membutuhkan dalam
segala aktivitas kegiatan agrosistem suatu usaha.
Sikap karyawan atau tenaga kerja sangat terkait dengan tata nilaii yang ada didalam masyarakat.
Faktor pendidikan, jenis kelamin, umur, keahlian dan latar belakang karyawan suatu perusahaan
perlu dipahami dalam pembagian kerja. Prinsipnya dalam manajemen produksi kaitannya dengan
pekerja seyogyanya mampu menimbulkan motivasi dan mendorong perkembangan para pekerja
untuk lebih maju. Inisiatif pekerja adalah indikator bagi manajemen yang mendorong para
pekerjanya.

Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan CV. KARYA TANETE dengan pimpinan Bapak H.
Sappara yang bergerak dalam bidang Pembuatan dan Pemasaran Furniture / Meubel adalah 14
orang karyawan tetap dan 10 orang tenaga kerja harian tetap dibagian produksi .

Tabel 2. Jabatan, Tingkat Pendidikan, Status Tenaga Kerja dan Gaji Pada CV. KARYA
TANETE Di Kecamatan Benteng, Kota Benteng.
Jumlah(org) Pendidikan
No

Jabatan

Gaji/org
Status
(Rp)

Direktur
1

1

SMA

Tetap

4.000.000

1

SMA

Tetap

2.000.000

Manager
2

Kabag. Penjualan
3

1

SMA

Tetap

1.500.000

1

SMA

Tetap

1.500.000

1

SMA

Tetap

1.500.000

4

1

SMA

Tetap

1.000.000

Kabag. Administrasi
5 dan Keuangan

2

SMA

Tetap

1.500.000

Tenaga Kerja
6 Produksi

10

SD

Tidak
Tetap

20.000/hari

Karyawan
7 Pemasaran

4

SMA

Tetap

1.500.000

2

SD

Tetap

1.000.000

Kabag.Produksi
4
Kabag.Proyek
5
Kabag. Gudang

Sopir Transportasi
8

1.3.3 Sumberdaya Peralatan
Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah alam sekitarnya,
termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan
prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia
untuk membuat sesuatu, memakai dan memeliharanya untuk menopang kebutuhan hidup
manusia tersebut.
Sumberdaya peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Keberhasilan perusahaan
ditentukan oleh keseluruhan komponen yang berkaitan dengan keberadaan perusahaan baik
yang mempunyai kedudukan di dalam

perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan keberhasilan
perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor manajemen yang dapat
mendorong terciptanya produktivitas usaha.
Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan sepanjang tahun dan nilainya
akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut. Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan
dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu besarnya nilai penyusutan sama dengan nilai atau
harga barang dikali dengan persentase penyusutan
(amortisasi), sedangkan persentase penyusutan (amortisasi) dapat dihitung dengan membagi
100% dengan perkiraan masa produktif suatu barang.

Sumberdaya peralatan yang dimilki oleh CV. KARYA TANETE pada proses produksi yaitu :



Gergaji Belah & Potong berfungsi membelah kayu atau logs. Terdiri dari satu bilah
gergaji lingkaran pada satu poros motor penggerak. Pihak perusahaan tidak berencana
untuk menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada perusahaan.



Mesin Ketam/Serut (Planner) Berfungsi untuk menghaluskan sisi kayu setelah proses
penggergajian. Pihak perusahaan tidak berencana untuk menambah meja karena jumlah
ini sudah cukup untuk digunakan pada perusahaan.



Mesin Profile (Spindle) berfungsi untuk membuat bentuk profile pada sisi samping kayu.
Pihak perusahaan tidak berencana untuk menambah meja karena jumlah ini sudah cukup
untuk digunakan pada perusahaan.



Meja berfungsi untuk tempat penyimpanan alat-alat. Keadaan meja tersebut cukup baik
sehingga masih layak untuk digunakan. Pihak perusahaan tidak berencana untuk
menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada perusahaan.



Telepon, handphone, dan hand tolky berfungsi sebagai alat komunikasi. Keadaan telepon
tersebut sudah tidak layak digunakan karena kondisinya yang kurang baik. Pihak
perusahaan tidak berencana untuk mengganti telepon, handphone dan hand tolky karena
kondisinya masih layak untuk digunakan.



Komputer berfungsi sebagai media penyimpanan data perusahaan. Keadaan komputer
tersebut masih layak digunakan karena kondisinya yang masih baik komputer tersebut
masih baru. Pihak perusahaan tidak berencana untuk mengganti komputer tersebut karena
fasilitas yang dimiliki oleh komputer sudah cukup canggih.



Printer berfungsi untuk mencetak data-data perusahaan. Keadaan printer tersebut masih
layak digunakan karena kondisinya yang masih baik. Pihak perusahaan tidak berencana
untuk mengganti printer tersebut dengan printer yang baru karena jumlahnya sudah
cukup dan untuk pengurusan administrasi perusahaan juga tidak mengalami masalah.



Kursi putar, dimana kursi berfungsi sebagai tempat duduk bagi pimpinan dan karyawan,
keadaan kursi putar sudah cukup baik dan jumlahnya sudah cukup serta keadaannya
masih baik. Pihak perusahaan tidak berencana untuk mengganti sofa yang telah ada.



Monitor TVM berfungsi untuk mengawasi dan merekam setiap kegiatan para
karyawannya. Keadaan monitor ini masih layak untuk dgunakan.



Kipas angin dan AC berfungsi untuk mendinginkan suhu ruangan. Keadaan AC masih
layak untuk digunakan. Perusahaan tidak berencana untuk menambah satu unit AC lagi
untuk ruang tamu.



Dispenser sebagai tempat penyimpanan air. Semua peralatan yang ada baik dan masih
layak untuk digunakan dan masih mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.



Tabung pemadam kebakaran yang berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran
yang bertujuan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran. Keadaan tabung pemadam
tersebut cukup baik sehingga masih layak untuk digunakan. Jumlah ini sudah cukup
digunakan untuk perusahaan karena melihat luas kantor CV. KARYA TANETE yang
sudah cukup memungkinkan apabila hanya digunakan satu tabung pemadam untuk
mencegah terjadinya kebakaran.

1.3.4 Sumberdaya Finansial
Sumberdaya finansial merupakan salah satu sumberdaya yang penting sebagai modal kerja yang
akan digunakan untuk mendanai proyek. Dengan kata lain sumberdaya finansial adalah segala
sesuatu yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang berupa uang tunai maupun dengan barangbarang bernilai dan dapat diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat
berjalan dengan lancar. Sumberdaya ini dapat dimanfaatkan seefisien mungkin melalui
perencanaan dan pengelolaan yang tepat, sehingga setiap pengalokasian dana yang digunakan
dapat memberikan hasil yang maksimal

1.4 Analisis Kinerja Perusahaan Agrosistem
Analisis kinerja merupakan suatu proses yang ada pada suatu lingkungan agrosistem mengenai
apa yang sedang dilakukan oleh suatu perusahaan. Dalam analisis kinerja terdiri dari kinerja
proses dan kinerja hasil. Kinerja proses adalah rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam
suatu agrosistem, sedangkan kinerja hasil adalah apa yang telah dicapai oleh perusahaan. Kinerja
proses membahas proses pengadaan bahan baku, proses produksi dan proses pemasaran

1.4.1 Proses Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk melakukan suatu proses
produksi dalam suatu industri atau pabrik, karena merupakan sumber bahan pokok untuk
diproses menjadi suatu produk yang bermutu. Mutu produk akhir sasngat ditentukan oleh mutu
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus
menurus agar bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria bahan baku yaitu
dilihat dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini, barang tidak akan jadi atau tidak akan
berfungsi samasekali.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku Furniture pada CV. KARYA TANETE didapat dari petani
yang berasal dari Desa-desa yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar dan Luar Daerah.

Jumlah Pembelian bahan baku dari tahun 2011 bulan januari sampai bulan Desember adalah
sebagai berikut :

Tabel 3. Jumlah Pembelian Bahan Baku pada CV. KARYA TANETE di Kecamatan Benteng
Kota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. 2011

Jenis Bahan
No

1

(Diameter 5059)

Kayu Mahoni

Jumlah

Harga/m3

Total

(m3)

(Rp)

(Rp)

100

1.800.000

180.000.000

99

1.800.000

178.200.000

140

1.800.000

250.000.000

126

1.800.000

226.800.000

100

1.800.000

180.000.000

200

1.800.000

360.000.000

130

1.900.000

247.000.000

140

1.900.000

266.000.000

159

2.000.000

312.000.000

160

2.000.000

320.000.000

170

2.000.000

340.000.000

145

2.000.000

290.000.000

Bulan

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jenis Bahan
No

1

(Diameter 5059)

Kayu jati

Jumlah

Harga/m3

Total

(m3)

(Rp)

(Rp)

Bulan

Januari
50

5.800.000

290.000.000

50

5.800.000

290.000.000

50

5.800.000

290.000.000

50

5.800.000

290.000.000

50

6.000.000

300.000.000

60

6.000.000

360.000.000

40

6.000.000

240.000.000

60

6.000.000

360.000.000

59

6.000.000

354.000.000

50

6.000.000

300.000.000

Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November

Desember

30

6.000.000

180.000.000

40

6.000.000

240.000.000

Proses pengadaan bahan baku dilakukan setiap bulannya dengan cara membeli secara tunai pada
pedagang kayu yang berada di Desa-desa baik itu dari dalam daerah maupun dari luar daerah.
Kondisi bahan baku yang sampai di perusahaan dalam keadaan baik, hanya saja ukurannya ada
yang tidak sesuai dengan ukuran yang dipesan sebelumnya. Tenaga kerja yang berurusan
langsung dengan pedagang adalah kepala bagian produksi beserta para karyawan di bidang
produksi. Jumlah pasokan bahan baku mahoni untuk januari sampai dengan desember 2011
adalah sebanyak 1669 m3 dan bahan baku jati untuk bulan januari sampai dengan desember 2011
sebanyak 589 m3.

1.4.2 Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumbersumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia .
Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada.
Adapun tahapan-tahapan dari proses produksi yang dilakukan oleh CV. KARYA TANETE,
yaitu sebagai berikut :
1. a.

Proses Pembuatan Furniture



Ø Pembersihan

Sebelum kayu-kayu diolah para tenaga kerja akan melakukan pembersihan. Adapun tenaga kerja
yang dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 5 orang sebagai tenaga kerja harian.



Pembelahan

Pembelahan buah dilakukan dengan menggunakan mesin gergaji.
Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 2 orang sebagai tenaga
kerja harian.



Ø Pengolahan Kayu

Kayu akan diolah menjadi papan atau balok sebelum dijadikan furniture. Tujuannya agar mudah
dalam proses pembuatannya . Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu
sebanyak 2 orang sebagai tenaga kerja harian.



Ø Pengukur / desiner

Sebelum dijadikan furniture kayu yang sudah diolah akan didesain, supaya mudah untuk
pemotongannya. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 1 orang
sebagai tenaga kerja harian.

1. b.

Proses Pembuatan Furniture

Pada proses pembuatan furniture dilakukan oleh seorang ahli yang memang menguasai dalam
bidang furniture. Setelah dilakukan pengolahan kayu, kayu didesain sedemikian rupa sesuai
dengan pesanan yang masuk dari konsumen, kebanyakan pesanan tersebut adalah perabot rumah
tangga. Untuk bufet yang pertama dilakukan adalah pengukuran kayu sesuai dengan besar dan
panjang bufet setelah itu kayu mulai disambungkan dengan yang lainnya yang telah diukur
sebelumnya dengan melihat desain yang telah ditentukan bentuknya. Bufet yang telah jadi akan
langsung di amplas agar permukaan kayu halus dan tidak kasar setelah itu dilakukanlah
pengecetan sesuai pesanan konsumen, dan biasanya untuk bufet warna kayu yang menjadi

favorit utama hanya saja agak mengkilap dengan ditambahkan vernis ada juga yang menyukai
warna hitam. Biasanya dalam pengecetan konsumen lebih menyukai warna yang tidak mencolok
seperti hitam, coklat, merah tua, atau vernis.

1.4.3 Proses Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Proses pemasaran merupakan kegiatan kelanjutan dari proses produksi. Kegiatan pemasaran
bertujuan agar dana yang telah diinvestaskan dalam kegiatan produksi dapat diperoleh kembai
dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil penjualan sebagai imbalan investasi yang
dilakukan selama ini.
Kegiatan yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah penjualan barang langsung dan tidak
langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat umum yang sewaktu-waktu
langsung ke perusahaan untuk membeli produk furniture tanpa melalui perantara.
Sasaran pemasaran produk furniture CV. KARYA TANETE ditujukan kepada masyarakat
dengan kelas sosial menengah-ke atas. Konsumen menengah-ke atas pada umumnya menilai
sebuah produk dari segi model, design modern dan unik, daripada harga produk tersebut.
Adapula yang menilai sebuah produk dari segi prestise, dimana mereka memilih produk
berkualitas tinggi dengan tujuan agar dapat menyesuaikan dengan kelas sosialnya. Mereka ratarata memiliki tingkat penghasilan yang relatif tinggi atau pun tingkat pendidikan yang tinggi.

Gambar 4 Proses Pemasaran pada CV. KARYA TANETE di kec. Benteng Kota Benteng Kab.
Kepulauan Selayar
Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa proses pemasaran yang berlangsung di CV. KARYA
TANETE yaitu yaitu produk yang dihasilkan oleh CV. KARYA TANETE disalurkan kepada
pedagang pengecer yang berada di Wilayah Kepulauan Selayar dan sekitarnya serta yang berada
di Makassar, dan Luar Sulawesi. Pedagang pengecer yang nantinya akan memasarkan secara
langsung kepada konsumen. Selain itu, CV. KARYA TANETE memasarkan secara langsung
produk yang dihasilkan kepada konsumen dengan cara konsumen secara langsung datang ke
kantor pemasaran CV. KARYA TANETE.

Marketing mix (bauran pemasaran) adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari
4P :
v Product (produk)
v Price (harga)
v Place (tempat, termasuk juga distribusi)
v Promotion (promosi)
Salah satu dari variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan adalah bauran pemasaran
(marketing mix), yaitu kombinasi dari berbagai variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam penjualan, sehingga akan
dicapai volume penjualan dengan biaya yang memungkinkannya mencapai tingkat laba yang
diinginkan.
Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing
sebagai berikut :
1. a.

Produk (Product)

Produk dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang berwujud yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada konsumen untuk diperhatikan, dibeli, dipakai dan untuk dikonsumsi.
Produk merupakan salah satu unsur terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran
dan dalam banyak hal, merupakan alat yang efektif untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan
perusahaan. Jadi, perusahaan dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen dan dapat
menentukan berapa banyak produk yang harus diproduksi. Produk itu dapat diubah dengan
berbagai cara untuk mencapai sasaran perusahaan yaitu perubahan warna, bentuk dan lain
sebagainya.
Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik itu dapat diraba maupun tidak dapat diraba
termasuk pembungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan
dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Produk yang disalurkan langsung ke konsumen akhir hanya sebesar 5%. Sedangkan penjualan
secara tidak langsung melalui pedagang perantara yang kemudian menyalurkan produk ke
konsumen akhir.

b. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk
tersebut. Harga memegang peranan penting dalam kegiatan pemasaran, karena merupakan faktor
penentu dari permintaan pasar untuk produk tersebut. Dengan demikian, harga suatu produk
dapat mempengaruhi posisi persaingan dan cakupan pasar, serta program pemasaran pada suatu
perusahaan.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang
ditentukan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan barang atau jasa.
Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi
dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu
tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satusatunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

1. c.

Tempat atau Distribusi (Place)

Tempat berarti kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.
Tempat sangat berkaitan erat dengan distribusi. Distribusi menunjukkan berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
Pada umumnya setiap perantara yang melakukan usaha menyalurkan barang atau jasa kepada
konsumen atau pemakai akhir membentuk suatu tingkatan saluran, sehingga baik produsen
maupun konsumen atau pemakai akhir merupakan bagian dari setiap saluran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada
pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa
kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena
dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan
dikonsumsi pada saat bersamaan.
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama
lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau
dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk
menjangkau populasi yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place /
distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan
produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
Kegiatan distribusi yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah penjualan langsung dan tidak
langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat umum yang sewaktu-waktu
langsung ke perusahaan untuk membeli produk sirup markisa tanpa melalui prantara. Produk

yang disalurkan langsung ke konsumen akhir hanya sebesar 5%. Sedangkan penjualan secara
tidak langsung melalui pedagang perantara yang kemudian menyalurkan produk ke konsumen
akhir. Adapun produk yang disalurkan melalui pengecer sekitar 95% dengan jumlah pelanggan
tetap yaitu sebanyak ± 30 toko.

Pemasaran minuman sari buah markisa yang telah dilakukan CV. KARYA TANETE yaitu pada
toko-toko langganan yang berada di daerah Sulawesi Selatan khususnya Selayar,Bulukumba,
Jeneponto dan pada daerah yang berada di luar Sulawesi Selatan.

4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat perlu dilaksanakan
oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya. Dengan promosi, perusahaan dapat
menyampaikan informasi kepada konsumen berupa pengetahuan tentang produk yang meliputi
keunggulan dan kekurangan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing sehingga
mereka tertarik untuk melakukan pembelian.

Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1)
Advertising (Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non
dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2)

personal

Personal selling (Penjualan perorangan)

Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk
melakukan penjualan sekaligus.
3)

Sales promotion (Promosi penjualan)

Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli
produk atau jasa suatu perusahaan.
4)

Public relation (Publisitas)

Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan
disebarluaskan oleh media komunikasi.

Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan
produknya kepada konsumen, sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk
dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan (Rizal, 2008).
Promosi yang dilakukan oleh CV. KARYA TANETE tidak banyak. Dalam hal ini perusahaan
lebih banyak melakukan personal selling atau menjual sendiri dan tidak mengiklankan
produknya. Di mana perusahaan melakukan kontak langsung dengan para calon pembeli.
Dengan adanya kontak langsung ini diharapkan terciptanya hubungan atau interaksi yang baik
antara perusahaan dengan pembelinya.
Perusahaan hanya mempromosikan produknya dari mulut ke mulut, hal ini disebabkan
perusahaan belum memiliki anggaran khusus dalam hal promosi ke media cetak atau media
elektronik tapi perusahaan sering mengikuti pameran atau pelatihan yang diadakan oleh Dinas
Perindustrian. Pihak perusahaan merasa hal ini masih kurang efektif, sehingga pihak perusahaan
berusaha agar promosi produk yang dihasilkan bias diperluas hingga ke berbagai media baik
media cetak maupun media elektronik agar produk sari buah markisa ini dapat dikenal oleh
masyarakat luas baik yang berada di sekitar wilayah Makassar maupun yang berada di luar
wilayah Makassar.
Perusahaan merasa cukup puas dengan kinerja karyawan bidang produksi dan pemasaran, hal ini
dapat dilihat pada bidang penjualan jumlah produk yang dijual sudah hampir mencapai target
penjualan sebesar 90.239 unit, walaupun hasil penjualannya hanya mencapai 82.217 unit. Pada
bidang produksi perusahaan merasa cukup puas dengan kinerja karyawannya karena dapat
menghasilkan produk secara tepat waktu. CV. KARYA TANETE memiliki kendala sumber daya
dalam hal ini pengadaan bahan baku dimana ketersediaan jumlah bahan baku yang terbatas
berakibat kapasitas produksi rendah sehingga jumlah penjualan pun rendah.
CV. KARYA TANETE merasa puas dengan volume penjualannya walaupun terdapat banyak
pesaing yang menghasilkan produk yang sama, hal ini dapat dilihat dari banyaknya konsumen
yang mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh CV. KARYA TANETE karena memiliki
keunggulan dalam hal design sehingga permintaan(demand) konsumen yang semakin meningkat
tiap tahunnya. Walaupun penawaran oleh perusaaan tidak menetap akibat keterbatasan bahan
baku. Keterbatasan bahan baku ini karena sulit memperoleh bahan baku yang disebabkan karena
banyak pesaing yang membutuhkan bahan baku yang sejenis.
1.4.4 Proses Pengendalian Dampak Lingkungan
Setiap perusahaan tentunya mempunyai dampak terhadap lingkungan sekitar tempat usaha
tersebut didirikan baik itu dampak lingkungan yang positif maupun negatif. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengelolaan usaha yang mampu memahami keadaan lingkungan tersebut dan dapat
mempengaruhi jalannya perusahaan.
Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia.
Dalam peraturan pemerintah diartikan sebagai perubahan lingkungan. Menurut Sumarwoto
(2001), dampak adalah perbedasan antara kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa

adanya pembangunan. Dampak lingkungan dikategorikan atas dua bagian yaitu dampak fisikkimia serta dampak sosial ekonomi.

Adapun hasil limbah dari proses produksi CV. KARYA TANETE hanya berupa limbah padat.
Limbah padat ini berasal dari sisa-sisa hasil pengolahan kayu. Kesemua limbah itu dibuang pada
tempat-tempat yang disediakan.
Limbah padat yang dihasilkan yang berupa sisa – sisa kayu ini dibuang di tempat penampungan
yang berada di halaman perusahaan. Akan tetapi, penampungan tersebut ukurannya sangat kecil
sehingga tidak mampu menampung semua.
Dampak lingkungan sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh CV. KARYA TANETE adalah
membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi usaha yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan bagi mereka. Dengan demikian mereka dapat mengurangi jumlah
pengangguran berarti juga telah membantu program pemerintah.
Adapun biaya yang digunakan untuk pengendalian dampak lingkungan dapat dilihat pada Tabel
9.
Tabel 4 Biaya AMDAL CV. KARYA TANETE

Uraian
Biaya pengangkutan sampah

Bulan

Harga (Rp)

Januari
50.000
Februari
50.000
Maret
70.000
April
70.000
Mei
70.000
Juni
70.000
Juli
70.000
Agustus
70.000
September
70.000
Oktober

November

70.000

Desember

70.000
70.000

Total

760.000

Berdasarkan Tabel 4 dijelaskan pengeluaran biaya kebersihan pada tiap bulannya adalah
tidak menentu hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah dalam menetapkan biaya kebersihan
yang harus dibayar oleh perusahaan kepada Dinas Kebersihan Kabupaten Kep. Selayar. Pada
perusahaan CV. KARYA TANETE mempunyai keuangan yang khusus untuk biaya kebersihan
yang mana dimasukkan ke dalam biaya variabel pada perusahaan. Biaya kebersihan yang
dimaksud adalah biaya pengangkutan sampah.

1.4.5 Proses Pengendalian Keuangan
Menurut Harnanto (1992), biaya adalah sebagai berikut: Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui
pembagian kepada penanam modal. Dalam arti luas, biaya (cost) adalah jumlah uang yang
dinyatakan dan sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan terjadi dan akan terjadi untuk
rnendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut lAl/SAK (1994),
pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti
luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu usaha. Besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan menentukan besar kecilnya harga dari
produk yang dihasilkan. Analisis biaya bertujuan untuk melihat berapa besarnya biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Keberhasilan suatu perusahaan dinilai dari jumlah pendapatan yang diperoleh dalam jangka
waktu tertentu. Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi dalam bentuk materi
dan dapat kembali digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasaana produksi.
Pada umumnya biaya yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed
cost) dan biaya tetap (variabel cost).
Biaya Tetap (fixed cost)

Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang sifatnya tidak
terpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya tetap merupakan biaya yang sifatnya
tidak terpengaruh oleh besarnya produksi, terdiri dari pajak, penyusutan alat, bunga pinjaman,
sewa tanah, dan lain-lain.
Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:
1)
Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
2)
Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan
perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan,
semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

Biaya Variabel (variabel cost)
Biaya variabel atau variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berubah-ubah
dan berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi.
Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
1)
Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
2)
Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.

Analisis Pendapatan
Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi yang diperoleh dalam bentuk materi
dan dapat dibelanjakan kembali guna memenuhi akan sarana produksi dan kebutuhan lainnya.
Pada umumnya
pendapatan ini diperoleh dari hasil penjualan produk. Pendapatan adalah keuntungan atau hasil
bersih yang diperoleh petani dari hasil produksinya (Daniel, 2004).
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999) menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu
periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal”.

Menurut Suwardjono (1984) dalam buku teori Akuntansi Perekayasaan Akuntansi Keuangan
bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat dikatakan sebagai hasil akhir suatu aliran fisik dalam
proses menghasilkan laba. Aspek moneter memberikan pengertian bahwa pendapatan
dihubungkan dengan aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam
arti luas. Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya
ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang
dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin
kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka
pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang
dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa
pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan
tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan
jumlah kas atau setara kas yang ditransfer (Anonim 8, 2009).
Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus beroperasi. Potensi yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga dapat terus produktif adalah konsistensi terhadap mutu produk sirup
markisa yang dihasilkan. Sehingga menumbuhkan brand image yang baik di mata konsumen,
dimana adanya kepercayaan konsumen terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan
mengakibatkan timbulnya pangsa pasar tersendiri bagi produk sirup markisa yang ditawarkan.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman,
sehingga dibutuhkan proses pendidikan dan pelatihan untuk menunjang upaya peningkatan mutu
perusahaan.

1.5 Peta Agrosistem
Peta penampilan kinerja agrosistem dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang
pengalokasian sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan ke berbagai sub sistem usaha
agrosistem. Disamping itu peta penampakan kinerja agrosistem juga dapat memberikan deskripsi
tentang arus uang, barang dan jasa serta informasi di lingkungan perusahaan agrosistem baik
antara perusahaan agrosistem dengan pihak-pihak luar maupun sebaliknya.

BAGIAN II
STUDI PROBLEMATISASI

2.1 Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem
Analisis masalah pengembangan agrosistem merupakan suatu tahap atau kegiatan analisis yang
bertujuan untuk mengidentifikasi, mengenali, menguraikan dan menganalisis permasalahan yang
terdapat dalam agrosistem, sasarannya adalah tersusunnya daftar persoalan yang akan
mempermudah penyusunan rancangan pemecahannya. Dalam pelaksanaan analisis masalah
pengembangan agrosistem ini, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Tahapan tersebut
adalah
1. Identifikasi masalah,
2. Masalah utama dan
3. Struktur masalah.
2.1.1 Identifikasi Masalah
Menurut Kepner dan Tregoe (1992), mengatakan bahwa masalah adalah situasi yang
memerlukan kita untuk bertindak dengan sepenuhnya atau sebagian yang menjadi bagian kita
atau dengan kata lain ada sesuatu yang harus dikerjakan dan kitalah yang harus mengerjakannya.

Identifikasi masalah bertujuan untuk mencari, melihat dan menilai situasi mana yang
menghambat dan menemukan tindakan perbaikan dan penyelesaian. Adapun pemilahan masalah
yang dihadapi oleh CV. KARYA TANETE dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5 : Matriks Pemilihan Masalah pada Setiap Aspek CV. KARYA TANETE

Aspek Manajemen
No
Uraian Masalah

Sumber daya
Pengadaan
Produksi Pemasaran
Bahan baku
L

1

2.

M

F

Jumlah Bahan
Baku

P

ü

Jumlah Produksi
ü

3.

4.

5.

6.

Ketersediaan
bahan baku

ü

Daerah pasokan
bahan baku

ü

Pedagang
pengumpul

ü

ü

Hubungan Kerja
ü

Pendidikan
tenaga kerja
bagian produksi
8. Kualitas tenaga
kerja bagian
produksi
9
Kinerja tenaga
kerja bagian
produksi
10. Jumlah penjualan

ü

7.

11.

Kapasitas
penjualan

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat beberapa masalah terpilih pada
setiap aspek manajemen. Pada menajemen pengadaan bahan baku beberapa masalahnya adalah

jumlah bahan baku, jumlah produksi, ketersediaan bahan baku, daerah pasokan bahan baku dan
pedagang pengumpul. Beberapa masalah terpilih yang berhubungan dengan aspek manajemen
bagian produksi yaitu ketersediaan bahan baku, hubungan kerja, pendidikan, kualitas dan kinerja
tenaga kerja bagian produksi. Pada aspek manajemen bagian sumberdaya manusia beberapa
masalah terpilihnya adalah hubungan kerja, pendidikan, kualitas dan kinerja tenaga kerja bagian
produksi.

Beberapa masalah terpilih yang berhubungan dengan aspek manajemen bagian sumberdaya
finansial dan bagian pemasaran yaitu jumlah dan kapasitas penjualan.

2.1.2 Masalah Utama
Masalah merupakan suatu penyimpangan atau ketidak seimbangan antar apa yang seharusnya
terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi. Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh perubahan tertentu.
Untuk dapat menciptakan suatu masalah perlu dilakukan analisis yang berguna untuk dapat
menemukan sebabnya dan akhirnya dengan pengambilan suatu keputusan. Masalah utama
merupakan masalah terpilih diantara beberapa masalah yang ada.
Pada CV. KARYA TANETE yang menjadi masalah utama adalah “Kurangnya bahan baku“.
Yang disebabkan oleh terbatasnya kayu-kayu pilihan di daerah kepulauan selayar.

2.1.3 Struktur Pohon Masalah
Struktur masalah ini bertujuan untuk menyusun masalah-masalah yang dituangkan dalam bentuk
struktur pohon masalah untuk menghubungkan antara masalah yang satu dengan masalah lain,
dengan struktur masalah ini dapat lebih mudah mengetahui sasaran utama dan antara.
2.2 Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem
Sasaran merupakan kriteria bagi keputusan yaitu perincian khusus yang harus dicapai oleh
perusahaan. Sasaran ditetapkan setelah menetapkan tujuan dari keputusan dan menyetujui
tindakan yang harus dicapai. Hal ini dikerjakan sebelum membahas alternatif. Sasaran adalah
ukuran yang sejalan mengenai tujuan yang ingin dicapai, sebab dengan ukuran yang jelas kita
dapat mengambil pilihan yang beralasan.
Analisis sasaran merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk mencari jawaban terhadap
masalah yang telah diidentifkasi pada tahap analisis masalah pengembangan usaha. Analisis
sasaran ini dapat memberikan suatu informasi yang didalammnya terdapat rangkaian hubungan
tindakan hasil yang ditunjukkan dalam diagram. Sasaran hasil sebagai suatu keadaan masa

datang yang akan dicapai merupakan perbaikan dari masalah yang terjadi sekarang yang
ditemukan dalam suatu perusahaan.
Tahapan sasaran hasil ini diawali dengan menetapkan sasaran hasil yang diperoleh dari proses
transformasi positif dari masalah yang ditemukan pada diagnosa masalah kemudian sasaransasaran hasil itu ditetapkan sasaran utamanya selanjutnya dibuat dalam suatu struktur sasaran
untuk menentukan sasaran utama yang paling esensial untuk dilakukan dengan sasaran lainnya
berada dalam suatu sistem yang saling mengkait, sehingga penyelesaian sasaran utama akan
memudahkan sasaran-sasaran lainnya.

2.2.1 Penetapan Sasaran
Penetapan sasaran didasarkan pada analisis masalah, dimana semua persoalan yang ditemukan
pada perusahaan kasus kemudian dipositifkan untuk memperoleh sasaran yang ingin dicapai oleh
perusahaan.

Sasaran tersebut dapat diuraikan sebaga berikut :
1. Jumlah produksi meningkat
Jumlah produksi perusahaan meningkat dari 200 unit menjadi 300 unit.
1. Mudah memperoleh bahan baku
Dengan adanya pesaing yang membutuhkan bahan baku yang sama maka perusahaan sebaiknya
menambah langganan pemasok bahan baku agar lebih mudah dalam memperoleh bahan baku.
1. Daerah pasokan bahan baku bertambah
Dengan bertambahnya daerah pasokan bahan baku maka akan lebih mudah untuk mendapatkan
bahan baku.
1. Ketersediaan bahan baku tetap
Tersedianya bahan baku secara tetap mengakibatkan proses produksi berlangsung dengan lancar.

1. Meningkatnya jumlah pedagang pengumpul di setiap daerah pasokan.
Semakin banyak jumlah pedagang pengumpul mengakibatkan terpenuhinya kebutuhan akan
bahan baku.
1. Relasi memadai
Dengan relasi memadai yang dimiliki oleh perusahaan maka akan memudahkan untuk
memperoleh bahan baku.
1. Pendidikan Tenaga Kerja Bagian Produksi Tinggi
Jika pendidikan tenaga kerja bagian produksi tinggi, maka kinerja dan kualitas tenaga kerja akan
meningkat dan akan berakibat pada peningkatan jumlah produksi.
1. Kualitas tenaga kerja bagian produksi tinggi.
Dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja bagian produksi maka akan berpengaruh juga
terhadap jumlah produksi dimana akan juga mengalami peningkatan.
1. Kinerja tenaga kerja bagian produksi
Jika kinerja tenaga kerja bagian produksi tinggi atau meningkat maka target perusahaan akan
produksinya dapat tercapai.

1. Kapasitas penjualan meningkat
Jika kapasitas penjualan meningkat maka akan berpengaruh terhadap jumlah penjualan dimana
jumlah penjualan juga akan meningkat.
1. Jumlah penjualan produk meningkat
Jika jumlah produksi tinggi akan mengakibatkan jumlah penjualan akan meningkat.

2.2.2 Sasaran Utama
Sasaran utama yang ingin dicapai pada CV. KARYA TANETE adalah “Jumlah produksi
tinggi”. Hal ini akan tercapai jika dua sasaran yaitu daerah pasokan bahan baku bertambah dan
pesaing yang membutuhkan bahan baku berkurang.

2.2.3 Struktur Pohon Sasaran
Struktur pohon sasaran adalah suatu upaya untuk menyusun sasaran-sasaran yang didapatkan
dari proses transformasi positif dari masala