BAB I PROGRAM BERMUTU - LAP BERMUTU ISI.doc

PENDAHULUAN
Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Departemen Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) melaksanakan Program
Better Education through Reformed Management and Universal
Teacher Upgrading (BERMUTU) dimulai pada tahun 2008 sampai
tahun 2013 yang tersebar di 75 Kabupaten/Kota di 16 provinsi.
Program

BERMUTU

bertujuan

untuk

meningkatkan

mutu

pembelajaran sebagai dampak peningkatan kompetensi, kualifikasi,

dan

kinerja

guru.

Salah

satu

komponen

strategis

Program

BERMUTU untuk mencapai tujuan tersebut adalah penguatan
peningkatan mutu dan profesional guru secara berkelanjutan.
Besarnya jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi
minimal S1/D4 menjadi dasar pemikiran untuk memberdayakan

Kelompok Kerja Guru (KKG) yang mewadahi guru SD, Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang mewadahi guru bidang studi di
SMP, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah
(KKPS), Musyawarah Kerja Program Studi (MKPS). Pada Program
BERMUTU, peningkatan kompetensi guru akan ditingkatkan dengan
memberdayakan

KKG

dan

MGMP

sehingga

mampu

menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan profesional
guru termasuk pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi bagi guru

yang belum memiliki Ijazah S1/D4 dan juga bagi kepala sekolah dan
pengawas sekolah.
Untuk membantu peningkatan kualifikasi dan penerapan
sertifikasi guru sesuai Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, Pemerintah Indonesia beserta Pemerintah Belanda
dan Bank Dunia menyepakati kerja sama dalam program BERMUTU
ini, yang difokuskan pada upaya peningkatan kompetensi dan kinerja

Laporan BERMUTU-DCT

1

guru. Besaran dana program BERMUTU totalnya berjumlah US$
195,1 juta selama kurun waktu 2008-2013. Sumber pendanaan
tersebut berasal dari dana hibah pemerintah Belanda dan dana
pinjaman dari World Bank, serta pendampingannya berasal dari
APBN (Dirjen PMPTK, Dirjen DIKTI dan Balitbang Depdiknas) dan
APBD.
Program


BERMUTU ini dilaunching

secara resmi oleh

Mendiknas Bambang Soedibyo pada tanggal 18 Desember 2007
melalui teleconference yang dilaksanakan secara serentak di 15
Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Cakupan program ini adalah 11
unit kerja di pusat dan 75 kabupaten/kota yang terpilih di 16 provinsi
di Indonesia.
Karena tingginya perhatian dan komitmen Pemerintah Daerah
Kabupaten Pekalongan
guru

ini

,

Kesepakatan

Bupati

dengan

5140/F/KP/2008

terhadap upaya peningkatan kompetensi

Pekalongan
Dirjen

tentang

:

telah

PMPTK

menandatangani
DEPDIKNAS


Pelaksanaan

Kegiatan

Nota

Nomor

:

Program

“BERMUTU” (Better Education Through Reformed Management and
Universal Teacher Upgrading) bersama dengan 10 Kab/kota di
Jateng atau 75 Kab/Kota di Indonesia.

Dimana salah satu poin

kesepakatan tersebut menyatakan bahwa Pemerintah Daerah siap
mendampingi 20% dari total dana yang diterima dalam bentuk DBL

kepada kelompok-kelompok kerja dari dana APBD (MoU terlampir).

Laporan BERMUTU-DCT

2

BAB I
PROGRAM BERMUTU
A. POM (Project Operational Manual)
POM adalah dokumen yang berisi pedoman baku untuk
dijadikan rujukan dalam mengelola (merencanakan, melaksanakan,
mensupervisi, dan mengevaluasi)

semua kegiatan Program

BERMUTU.
Adapun landasan hukumnya hádala :
 UU No: 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
 UU No: 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharan Negara
 UU No: 15 tahun 2004 Tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara
 Financing Agreement Credit 4349 IND tanggal 7 Nopember 2007,
NR 10759501tanggal 5 esember 2007 tentang IDA Financing
4349-IND/IBRD 7476-IND (BERMUTU).
 Loan Agreement Ln 7476 IND Tanggal 7 Nopember 2007 NR

10760201 tanggal 5 Desember 2007 tentang IDA Financing
4349-IND/IBRD 7576-IND (BERMUTU).
Dengan adanya POM diharapkan dapat menjadi pedoman
/acuan/rujukan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
maupun pemantauan pelksanaan kegiatan BERMUTU. Dengan
demikian kegiatan BERMUTU dapat terlaksana secara efektif, efisisen,

dan transparan. Dan pada akhirnya tujuan akhir BERMUTU tercapai
secara tepat dan benar dalam kerangka waktu yang telah ditetapkan.
Dengan adanya POM juga akan diperoleh manfaat utama
berupa adanya kesamaan persepsi dari semua pihak terlibat dan
terkait tentang visi, tujuan, manfaat, rancangan,isi, sasaran, volume,
aturan


dan

prosedur,

sumberdaya,

jadwal

serta

indikator

keberhasilan dari seluruh rangkaian kegiatan penyelenggaraan
Program BERMUTU.
Laporan BERMUTU-DCT

3

Adapun Sistimatika POM terdiri dari :
- Bab I Pendahuluan: Berisi tentang latar belakang, tujuan, dan

sistematika penyusunan Buku POM, (Hal: 1 - 3).
- Bab II Gambaran Umum Program BERMUTU: Berisi tentang latar
belakang, tujuan, indikator utama, komponen kegiatan, rencana
pembayaran, dan sasaran Program BERMUTU, (Hal:4 - 18).
- Bab III Organisasi Program BERMUTU: Berisi uraian tentang
struktur organisasi penyelenggaraan Program BERMUTU beserta
peran dan tugas serta alur koordinasi antar ordinat, (Hal: 19 - 42)
- Bab IV Operasionalisasi Program BERMUTU: Memuat tentang tata
kelola Program BERMUTU yang dilengkapi dengan diagram alir,
pelaksanaan, serta rincian tahapan berbagai sub-kegiatan masingmasing komponen kegiatan, (Hal: 43 - 90).
- Bab V Pengelolaan Keuangan: Memuat Prinsip-prinsip dan
prosedur pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran, mekanisme
pembayaran, tata cara revisi anggaran, pembukuan, disbursement,
audit, dan pelaporan keuangan, (Hal: 91- 191).
- Bab VI Pengadaan Barang dan Jasa: Berisi dasar hukum
pengelolaan pengadaan, prosedur, pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi, serta laporan pemantauan pengadaan, ( Hal: 192 -233 ).
- Bab VII Pemantauan dan Evaluasi: Berisi tentang rancangan sistem
monitoring dan evaluasi termasuk evaluasi dampak sebagai alat
kendali kegiatan yang meliputi, prosedur, sumber informasi, target,

dan akses, dan penyusunan Implementation Completion Report
(ICR) sebagai bagian dari kegiatan ini, (Hal: 234 – 247)
- Bab VIII Penanganan Pengaduan dan Relasi Publik: Memuat
tentang tata cara pengaduan penyimpangan dalam pengadaan dan
kegiatan Program BERMUTU lainnya berikut penanganannya serta
berbagai media yang dapat digunakan.
- Bab IX Rencana Tindak Anti Korupsi: Berisi ketentuan dan matriks
yang berisi langkah-langkah mitigasi korupsi dlam lingkup Program
BERMUTU.

Laporan BERMUTU-DCT

4

B. BAHAN PELENGKAP POM
1. Program Terkait Dengan Pendidikan Tinggi:
a. Panduan Beasiswa S3 PGSD Luar Negeri dan Pelatihan
Singkat Luar Negeri Bagi Dosen PGSD, PGSM, dan PLB.
b. Panduan Teknis Penyusunan dan Penilaian Proposal Dana
Insentif Pengembangan Bahan Pembelajaran (DIP-BP)
Untuk PJJ S1 – PGSD.
c. Panduan Penyusunan Proposal Dana Insentif Akreditasi
LPTK.
2. Terkait Dengan Kegiatan Ditjen PMPTK (Dana Bantuan
Langsung bagi Kelompok Kerja):
a. Pedoman Pelaksanaan pemberian DBL (Dana Bantuan
Langsung) atau Block Grant bagi KKG, MGMP, KKKS,
MKKS, KKPS, MKPS.
b. Petunjuk Operasional Program KKG, MGMP, KKKS, MKKS,
KKPS, MKPS.
• Gunakan POM sebagai rujukan utama yang bersifat
kebijakan dan aturan umum.
• Untuk hal-hal yang bersifat teknis, gunakan Buku Panduan
atau Pedoman Khusus yang relevan.
Apabila terjadi permasalahan Team Pengelola Daerah
mengkonsultasikan permasalahan kepada Komite Pengarah
Daerah untuk klarifikasi hal-hal yang bersifat lokal dan tidak
bertentangan dengan ketentuan prinsipil yang termuat di dalam
POM dan Buku Panduan/Pedoman.
Untuk hal-hal yang bersifat prinsipil dan bertentangan
dengan ketentuan yang termuat di dalam POM dan Buku
Panduan

/

Pedoman,

Laporan BERMUTU-DCT

Team

Pengelola

Daerah

dengan

5

sepengetahuan Komite Pengarah Daerah mengajukan konsultasi
tertulis kepada Komite Pengarah Pusat melalui PCU.
Team Pengelola Pusat mengkonsultasikan permasalahan
yang terjadi di lingkungan kerjanya kepada PCU untuk hal-hal
yang tidak bertentangan dengan ketentuan prinsipil yang termuat
di dalam POM dan Buku Panduan/Pedoman.
Untuk hal-hal yang bersifat prinsipil dan bertentangan
dengan ketentuan yang termuat di dalam POM yang diajukan oleh
Pengelola

Daerah

dan

PIU

kepada

PCU,

PCU

akan

mengkonsultasikan pemecahannya secara tertulis kepada Komite
Pengarah Pusat.
Agar memiliki kekuatan hukum, maka baik Komite
Pengarah Daerah, PCU,
memberikan

tanggapan

maupun Komite Pengarah Pusat
secara

tertulis

atas

konsultasi

permasalahan yang diajukan oleh Team Pengelola
C. STRUKTUR ORGANISASI BERMUTU
1. Tingkat Pusat

STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT PUSAT
Mendiknas

Komite
Pengarah
Pusat

CPMU

Direktur Program
(Dirjen PMPTK)

WB & Dutch Govt.

Komando
BantuanTeknis
Koordinasi

PCU Bermutu
PIU

Komite
Teknis
Pusat

PIU Dikti
ManajerProgram
(Dir. Ketenagaan)

(Dir. Bindiklat)

PIU PMPTK
Manajer Program
(Dir. Bindiklat)

PIU Balitbang
Manajer Program
(Sek. Balitbang)

•Pengadaan

•Pengadaan

•Pengadaan

•Sekretariat

•Sekretariat

•Sekretariat

•Adm. & Keuangan

•Adm. & Keuangan

•Adm. & Keuangan

18

2. Tingkat daerah

Laporan BERMUTU-DCT

6

STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT DAERAH
PIU

Komite
Pengarah
Propinsi

PIU Dikti
ManajerProgram
(Dir. Ketenagaan)

Kon
sultan
Pusat

PIU PMPTK
Manajer Program
(Dir. Bindiklat)

PPIU
Manajer Program Prop.
(Ka. LPMP)
Pemanfaat
LPTK

KABUPATEN/KOTA

Kon
sultan
Prop.

PCT
/TIP

Adm. & Keu
Penjab Kab/Kota
(Kasubdin TK/SD &
SMP

DCT/
TIK

Pemanfaat – GURU (KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, KKPS/MKPS)

19

D. PEMBINAAN GURU MODEL BERMUTU
Program “BERMUTU” (Better Education Through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading) merupakan
upaya

peningkatan

mutu

pendidikan

melalui

peningkatan

kompetensi dan kinerja guru.
Ada 4(empat) komponen BERMUTU yang terlibat, yaitu :
1. Mereformasi pendidikan bagi calon guru , dilakukan oleh LPTK
(Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan), manfaat yang
diharapkan :
a. Tersedianya program-program pendidikan pra-jabatan
yang lebih sesuai dengan amanah UUGD.
b. Peluang yang lebih terbuk bagi guru-guru di daerah
khusus/terpencil untuk mengikuti pendidikan kualifikasi.
c. Dihasilkannya calon guru baru yang profesional.
2. Memperkuat upaya peningkatan mutu guru berkelanjutan pada
tingkat kabupaten dan
Laporan BERMUTU-DCT

sekolah, melalui pemberdayaan
7

kelompok

kerja

guru,

kepala

sekolah

dan

(KKG/MGMP/KKKS/MKKS/KKPS/MKPS),

pengawas

manfaat

yang

diharapkan :
a. Memperkuat dan memberdayakan KKG-MGMP, KKKSMKKS, KKPS-MKPS.
b. Tersedianya metoda yang efektif dalam meningkatkan
kapasitas

kabupaten/kota

dalam

peningkatan

profesionalisme guru di daerahnya melalui kelompok
kerja.
c. Meningkatnya

kreativitas,

motivasi,

dan

dukungan

fasilitas bagi guru di daerah dalam meningkatkan
profesionalismenya.
3. Memperbaharui

sistem

akuntabilitas

dan

meningkatkan kinerja dan karir guru

insentif

untuk

, dilakukan oleh

Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional dan
lembaga terkait (MENPAN, DEPKEU, dll), manfaat yang
diharapkan :
a. Meningatkan / memperkuat citra profesi guru.
b. Menjadikan guru sebagai salah satu karir pilihan utama
bagi generasi muda berbakat dan potensial.
c. Meningkatnya

profesionalisme

guru

secara

berkelanjutan.
4. Meningkatkan Monitoring dan Evaluasi mutu guru dan prestasi
belajar siswa, oleh semua lembaga pengawasan internal
maupun eksternal( Pusat Statistik, Puslikjaknov, Puspendik,
Bindiklat) , manfaat yang diharapkan :
a. Tersedianya

basis-data

(database)

guru

yang

komprehensif.
b. Tersedianya sistem siklus tertutup (dengan adanya
umpan balik) yang diperlukan untuk peningkatan kualitas
guru secara konsisten dan berkelanjutan.
Laporan BERMUTU-DCT

8

c. Tersedianya informasi yang berkualitas bagi para
pembuat kebijakan pendidikan, terutama dalam bidang
tenaga kependidikan, baik di tingkat pusat maupun di
tingkat daerah

E. PENDEKATAN DALAM MODEL BELAJAR BERMUTU
1. Proses belajar terstruktur dan mandiri di KKG/MGMP selama
16 minggu, dengan bimbingan guru pemandu dan dosen LPTK
(2x).
2. Dirancang untuk menggunakan semua paket pembelajaran
yang sudah ada dan sudah dikembangkan oleh Pemerintah
maupun Lembaga Donor (Lesson Study, CLCC, DBE2,
NTTPEP, MBE, UT, HYLITE, dll.) secara terintegrasi untuk
meningkatkan kompetensi guru.
3. Dirancang untuk menggunakan tiga pendekatan secara
terkombinasi: lesson study, penelitian tindakan kelas, dan case
study.
4. Diwadahi oleh website sebagai tempat repositori materi
berbentuk digital dan forum diskusi virtual antar guru, dan
dengan tutor/guru pamong.

F. LANGKAH-LANGKAH MODEL BELAJAR BERMUTU

Laporan BERMUTU-DCT

9

Pelaporan

Kajian
pembelajaran

Pelaksanaan
tindakan dan
Identifikasi
observasi
masalah &
perencanaan
tindakan

Refleksi
Pengumpulan dan tindak
dan analisis
lanjut
data

G. KOMPONEN PAKET PEMBELAJARAN

Komponen Paket Pembelajaran

BERMUTU (bidang studi)
Jenjang

Kajian Belajar
(Generic)

SD Kelas
awal

1. Panduan
Belajar Model
Belajar
BERMUTU
(PTK)
oProses dan
Interaksi Belajar
oSumber Belajar
oLembar Kerja
Guru

SD Kelas
tinggi

SMP

Laporan BERMUTU-DCT

Kurikulum

Penguatan
Bidang Ilmu

Praktek
Mengajar

2. Panduan Belajar Tematik
3.
4.
5.
6.

Panduan Belajar Matematika
Panduan Belajar IPA
Panduan Belajar IPS
Panduan Belajar Bahasa Indonesia

7. Panduan Belajar Matematika
8. Panduan Belajar IPA
9. Panduan Belajar Bahasa Inggris
10. Panduan Belajar Bahasa Indonesia

ICT dalam
Pembelajaran
11. Panduan
Belajar ICT
dalam
Pembelajaran
oProses dan
Interaksi Belajar
oSumber Belajar
oLembar Kerja
Guru

10

Komponen Paket Pembelajaran

BERMUTU (bidang studi)
Hasil akhir tugas guru (bidang studi) selama
16 minggu (minimal):
1. 1 buah Rancangan PTK
2. 1 buah Laporan PTK
3. Kajian kritis bidang ilmu 3 buah

5 buah tugas
individual untuk
dinilai

Maksimal:
• Guru SD: 5 buah rancangan PTK, 5 buah laporan PTK, 3 buah kajian kritis
• Guru SMP: 4 buah rancangan PTK, 4 buah laporan PTK, 3 buah kajian kritis

H. PROSES BELAJAR GURU

Proses Belajar Guru
(1 semester – 1 tahun)
16 x pertemuan dalam waktu 1 semester - 1 tahun
Intro I & II
3 hr
Penda
hulua
n
(Mode
l
BERM
UTU,
KTSP,
EHB

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII

XIV

Generik PTK

ICT (gunakan

Bidang Studi (gunakan Panduan Belajar per

(gunakan Panduan Belajar Generik PTK

Panduan
Belajar ICT)

bidang studi)

Identif
ikasi
Masal
ah
(kunju
ngan
sekol
ah)

Peren
canaa
n
Tinda
kan

Pelak
sanaa
n
Tinda
kan

Analis
is dan
Interp
retasi

Reflek
si dan
Tinda
k
Lanjut

Keteram pilan
ICT
1& 2

Identif
ikasi
Masal
ah

Peren
canaa
n
Tinda
kan

Penyu
sunan
Propo
sal

Pelak
sanaa
n
Tinda
kan

Analis
is dan
Interp
retasi

Reflek
si dan
Peren
canaa
n
Siklus
2

XV

XVI

Laporan
Penyusunan
Laporan

Kemitraan dengan LPTK
• 16 kali tutorial (Kegiatan KKG/MGMP) dalam setahun – guru pemandu minimal S1,
disetujui oleh LPTK
• 2 x tutorial oleh dosen LPTK dalam 16 pertemuan (tatap muka atau vicon), tutor
minimal S1, berdasarkan penunjukan LPTK sebagai mitra

Laporan BERMUTU-DCT

11

J. PERAN LPTK
1. LPTK bersedia untuk melakukan pengakuan hasil belajar
Program Belajar BERMUTU bagi guru, kepala sekolah, dan
pengawas yang diselenggarakan di KKG/MGMP, KKKS/MKKS,
KKPS/MKPS sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di
LPTK masing-masing.
2. Bersama P4TK, menyusun mekanisme pengakuan hasil
belajar Program Belajar BERMUTU berdasarkan Perjanjian
Kerjasama antara Ditjen PMPTK, P4TK, LPMP, Dinas
Pendidikan, dan LPTK.
3. Pengembangan Kerjasama untuk
• Alih Kredit terhadap hasil belajar guru, kepala sekolah,
pengawas dalam Program Belajar BERMUTU
• Pertimbangan terhadap usulan Guru Pemandu,
• Penyediaan Dosen Pendamping dari LPTK sebagai nara
sumber yang melakukan kunjungan selama minimal 2
kali ke KKG/MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS untuk
setiap siklus Program Belajar BERMUTU.
K. EVALUASI PESERTA
1. Evaluasi hasil partisipasi peserta oleh Dinas Pendidikan
Kab/Kota melalui Pengawas dan KepSek (diberikan kepada
LPMP)
Sertifikat partisipasi diberikan jika:
• tugas-tugas sudah diselesaikan sesuai ketentuan (cek
kelengkapan

portofolio),

dikumpulkan

oleh

Dinas

Pendidikan kab/kota, selanjutnya disampaikan ke LPMP
untuk diteruskan ke LPTK
• partisipasi minimal 80% dari 16x pertemuan
2. Evaluasi untuk pengakuan kredit oleh LPTK,
Pernyataan pengakuan kredit diberikan jika:

Laporan BERMUTU-DCT

12

• tugas-tugas

sudah

diselesaikan

sesuai

ketentuan

(portofolio hasi belajar guru)
• ada surat pengantar dari LPMP berdasarkan evaluasi
dari Dinas Pendidikan kab/kota
• pengakuan diberikan secara individual sesuai dengan
kualitas hasil kerja individu guru
Peningkatan kualitas dan kinerja guru yang ingin dicapai
melalui Program Bermutu ini bias dilihat dari 3 indikator :
1. adanya

peningkatan

jumlah

guru

yang

memnuhi

kualifikasi akademik sebagaimana ditetapkan UU Guru
dan Dosen,
2. adanya peningkatan jumlah guru Sd dan SLTP di
Kabupaten/kota mitra Program BERMUTU yang mengajar
sesuai

dengan

latar

belakang

pendidikannya

dan

menggunakan strategi mendidik yang sesuai dengan usia
siswa,
3. adanya

penurunan

angka

kemangkiran

guru

dii

kabupaten/kota mitra Program BERMUTU.
Dengan melihat konsep program, dukungan dana serta
keterlibatan berbagai pihak dan apabila program ini diilaksanakan
dengan

konsisten

maka

maka

cita-cita

untuk

mencapai

pendidikan yang lebih bermutu bukan hal yang mustahil lagi. Kita
berharap

pemerintah

terus

menjaga

komitmennya

dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

Laporan BERMUTU-DCT

13

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BERMUTU
DI KABUPATEN PEKALONGAN
Setelah
Kesepakatan

Bupati
dengan

5140/F/KP/2008

Pekalongan
Dirjen

tentang

:

PMPTK

menandatangani
DEPDIKNAS

Pelaksanaan

Kegiatan

Nota

Nomor

:

Program

“BERMUTU” (Better Education Through Reformed Management and
Universal Teacher Upgrading) bersama dengan 75 Kab/Kota di
Indonesia, termasuk di dealamnya 10 Kabupaten di Jawa Tengah,
maka sejak tahun 2008 perwakilan DCT (District Core Team) atau
Tim Implementasi Kabupaten dan semua unsur yang mewakili
kelompok kerja guru, kepala sekolah dan pengawas diundang untuk
mengikuti segala kegiatan persiapan dan sosialisasi program
Bermutu yang diselenggarakan

oleh Tim Pusat baik kegiatan yang

diselenggarakan oleh Direktorat Bindiklat, Profesi Pendidikan,
Tenaga Pendidikan dari Dirjen PMPTK Depdiknas, LPMP Jawa
Tengah atau P4TK Matematika Yogyakarta.
Serangkaian kegiatan persiapan ini dilakukan secara maraton
sepanjang tahun 2008 hingga akhir tahun 2009 , baik yang diikuti
oleh unsur Pengelola/Dinas, Guru, Kepala sekolah, maupun
Pengawas, seperti kegiatan:
4. Sosialisasi

Program

Bermutu Bagi

Pengelola

Program

di

Kabupaten/Kota
5. Workshop Peningkatan Kapasitas dan Pemberdayaan Pengelola
dan Penanggung Jawab program BERMUTU
6. Workshop

pembentukan

DCT

(District

core

Team)

bagi

Kabupaten Mitra Program BERMUTU
7. National Training Bagi Tim Pengembang MGMP Program
BERMUTU Tahun 2009
8. Diklat Peningkatan Kapasitas dan

Pemberdayaan dalam

Pengendalian Pengelola dan Penanggungjawaban BERMUTU 75
Kabupaten/Kota.
Laporan BERMUTU-DCT

14

9. Diklat

Sasaran program BERMUTU untuk tahun pertama ini masih
difokuskan pada penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun sehingga
Program BERMUTU saat ini hanya mencakup guru yang bertugas di
jenjang

SD

dan

SMP(

MGMP

khusus

mapel

UN)

di

75

Kabupaten/Kota di 16 provinsi, dan selanjutnya akan dikembangkan
pada semua jenjang pendidikan dan seluruh wilayah NKRI.
A. PROGRAM DCT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008
1. Sosialisasi Program Bermutu di 19 UPT Pendidikan , dengan

melibatkan Ka UPT, Pengawas TK/SD, Kepala SD, KKG
2. Sosialisasi Program Bermutu pada MKKS SMP dan 4 Forum

MGMP Mapel UN (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika dan IPA)
3. Pembentukan DCT (District Core Team) Bermutu Kabupaten
Pekalongan
4. Rapat Koordinasi Pembentukan gugus KKG

5. Diklat DCT
6. Pemetaan KKG/MGMP
Hingga akhir tahun 2008 program BERMUTU baru pada taraf
persiapan di semua unsur yang terlibat sesuai dengan tugas dan
kewenangannya dan kesiapan kelompok kerja, namun Dana
Bantuan Langsung belum bias diluncurkan karena belum
dikeluarkannya NOL (No Objection Letter) dari Bank Dunia.
B. PROGRAM DCT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009
No
1.

KEGIATAN
Supervisi Pemberdayaan
KKG dan MGMP

Laporan BERMUTU-DCT

SUB-KEGIATAN
a. Koordinasi dengan LPMP dan P4TK
b. Pelatihan Petugas Supervisi Pemberdayaan
KKG dan MGMP
c. Pendataan dan Pemetaan KKG dan MGMP

15

2.

3.

Dukungan Penyaluran
DBL ke KKG dan MGMP

Penyelenggaraan Diklat di
KKG dan MGMP Model
Program BERMUTU

4.

Penyelenggaraan M&E
Manajemen Program
BERMUTU

5.

Pemilihan Karya Terbaik

Laporan BERMUTU-DCT

d. Pelaksanaan Supervisi Pemberdayaan KKG
dan MGMP
e. Menindaklanjuti Hasil Supervisi
Pemberdayaan KKG dan MGMP
(Pembenahan Organisasi dan Sarpras)
a. Koordinasi dengan LPMP dan P4TK
b. Koordinasi dengan LPMP
c. Sosialisasi DBL
d. Bimbingan Penulisan Proposal DBL
e. Seleksi Adminstratif Proposal DBL
f. Pengajuan Proposal DBL ke LPMP
g. Bimbingan Khusus Penyempurnaan Proposal
a. Koordinasi dengan LPMP dan P4TK
b. Koordinasi dengan LPTK
c. Penugasan Peserta
d. Persiapan Administrasi dan Manajemen
e.
Persiapan Sarpras
f.
Rekrutmen Guru Pemandu
g.
Pelatihan Guru Pemandu
h.
Penugasan Guru Pemandu
i. Pelaksanaan Diklat
j. Supervisi dari Disdik Kab/Kota
k. Supervisi dari LPMP
l. Supervisi dari LPTK
m. Evaluasi Diklat
n. Penghimpunan Portofolio Peserta
o. Pengiriman Portofolio Peserta ke LPTK
Untuk Evaluasi
p. Mengambil Hasil Evaluasi ke LPTK
q. Pengumuman Hasil Evaluasi ke Peserta
r. Pembuatan Laporan Kegiatan
s. Pengiriman Laporan Kegiatan ke LPMP,
P4TK, dan Dit. Bindiklat
a. Koordinasi dengan LPMP dan P4TK
b. Rekrutmen Petugas
c. Pengiriman Peserta Pelatihan Petugas
Nasional
d. Pengiriman Peserta Pelatihan Petugas
Provinsial
e. Penyelenggaraan Pelatihan Petugas
Kabupaten
f. Penggandaan Instrumen
g. Penetapan Jadwal Pelaksanaan M&E
h. Penugasan Tim M&E
i. Pelaksanaan M&E
j. Pengolahan Data Hasil M&E
k. Penyusunan Laporan M&E Kab/Kota
l. Pengiriman Laporan ke LPMP, P4TK dan
Dit. Bindiklat
m. Rapat Pembahasan Hasil M&E
n. Tindak lanjut Hasil M&E
o. Publikasi Hasil M&E
a.
Koordinasi dengan LPMP dan P4TK
b.
Penetapan Tim Penilaian

16

c.
d.
e.
6

Penyusunan Laporan
Tahunana Program
BERMUTU

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Menghimpun Hasil Karya KKG dan
MGMP
Penilaian Hasil Karya KKG dan MGMP
Pengiriman Hasil Terbaik ke LPMP Untuk
Mengikuti Pemilihan Karya Terbaik Provinsi
dan Nasional
Penetapan Tim Penyusun Laporan
Penghimpunan Bahan Laporan
Penyusunan Draft Laporan
Review Draft Laporan
Finalisasi Laporan
Distribusi Laporan
Publikasi Laporan

Di tahun 2009 ini dari 6 kegiatan diatas kegiatan 1 sampai dengan 4
telah dapat dilaksanakan, meskipun terjadi kemunduran terutama
jadwal

pencairan

DBL

ke

kelompok

kerja

yang

baru

bisa

dilaksanakan pada awal Oktober dari rencana awal Juni. Dan karena
program masing-masing kelompok kerja berakhir hingga April 2010
maka untuk kegiatan 5 dan 6 baru dapat dilaksanakan pada April
2010.
Untuk dana Pendamping APBD Kabupaten Pekalongan baru bisa
diusulkan pada Anggaran Perubahan tahun 2009, sehingga banyak
kegiatan yang harus kita laksanakan terpaksa meminjam sumber
dana dari kegiatan lain, agar tidak mengganggu program secara
keseluruhan, seperti Pelaksanaan pelatihan Guru Pamandu, karena
mereka sangat diperlukan sebagai motor penggerak jalannya
kegiatan KKG/MGMP
C. Penyaluran DBL
DBL (Dana Bantuan Langsung)
D. PPKHB DAN PROGRAM KUALIFIKASI GURU
Jumlah guru di Indonesia adalah 2,783,321 orang
termasuk guru-guru madrasah. Dari segi kualifikasi pendidikan,
masih

banyak

guru-guru

di

Indonesia

yang

belum

S1,

sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang No. 14 tahun
Laporan BERMUTU-DCT

17

2005, yaitu sebanyak 1.174.088 orang yang harus ditingkatkan. .
Bahwa pelatihan guru, prestasi akademik dan pengalaman
mengajar dalam masa bakti dan prestasi tertentu dapat
diperhitungkan ekuivalensi satuan kredit semesternya (RPP
GURU). Dalam menempuh persyaratan S1/DIV dianjurkan tidak
meninggalkan

tugasnya

(mengajar).

Pengembangan

profesionalisme guru sebelum maupun sesudah sertifikasi.
Keterbatasan program studi yang relevan di Perguruan Tinggi
dalam melayani kebutuhan peningkatan kualifikasi bagi guru
dalam jabatan, hal ini telah diatur dalam Permendiknas nomor 58
tahun 2008.
Kebijakan

Pemerintah

dalam

upaya

peningkatan

profesionalisme guru melalui:


Optimalisasi Peran KKG/MGMP



Optimalisasi aktivitas KKG/MGMP
dengan memberikan kredit tertentu (Recognation Prior Learning/

RPL/PPKHB /Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar)
yang bermanfaat untuk meningkatkan kualifikasi tanpa harus
meninggalkan tugasnya serta memelihara kompetensi guru
melalui program

CPD (Continuous Professional Development)

yang dikaitkan dengan jenjang jabatan fungsional bagi guru.
Definisi RPL :
Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB)
yang dapat dikonversi ke dalam sks oleh prguruan tinggi yang
telah terakreditasi dan ditetapkan dalam Keputusan Mendiknas
nomor 015 tahun 2009.
Dengan adanya Permendiknas no 58 tahun 2008 dan
Kepmendiknas no 015 tahun 2009 ini dan melihat masih besarnya
jumlah guru di Kabupaten Pekalongan yang belum berkualifikasi
S1/D IV (65.87%) atau kurang lebih 4000an guru SD dan 750an
guru TK, maka kami secara aktif telah melakukan Sosialisasi di
seluruh UPT pendidikan khususnya guru SD dan melakukan
konsultasi dan koordinasi dengan LPTK
Laporan BERMUTU-DCT

yang tersebut dalam
18

Kepmendiknas di atas. Dari 9 LPTK di Jawa Tengah yang ada
ternyata hanya ada 5 LPTK yang menediakan program PGSD
yaitu UNNES, UNS, UMS, UKSW dan UMP. Dari kelima LPTK ini
dengan bantuan forum LPTK kami telah melakukan kerja sama
dengan UMP(Universitas Muhammadiyah Purwokerto) untuk
program pendidikan S! bagi guru dalam jabatan.
Pada bulan Oktober telah dilakukan pendaftaran, dan
ternyata ada 132 guru SD yang berminat, setelah dilakukan
penilaian pada portofolio mereka

ada 128 guru dengan start

kualifikasi D II PPKHB mereka diakui sejumlah 55 – 60% dari 80
SKS yang seharusnya mereka tempuh, sehingga mereka tinggal
menempuh sejumlah 32-36 SKS. Perkuliahan semester ini telah
dimulai pada awal november lalu

dan atas fasilitasi Dinas

Pendidikan perkuliahan dilaksanakan di SMP N 2 Kajen, sejumlah
3 rombongan belajar dan dilaksanakan pada hari Sabtu dan
Minggu, dengan model kuliah tatap muka, tugas mandiri dan
tutorial.
Namun

demikian

berkualifikasi SPG

ada

4

calon

mahasiswa

yang

belum bisa dilayani karena berdasarkan

Permendiknas 58 tahun 2008 minimal 30 orang guru dalam satu
kelompok belajar. Mudah-mudahan semester depan guru-guru
yang

belum

berminat

dapat

termotivasi

dan

menangkap

kemudahan program percepatan ini yang hanya berlangsung
hingga tahun 2013.
E. PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN GURU
Dalam rangka implementasi UU no 14 tahun 2005 dan PP no
74 tahun

2008 tentunya Peraturan Perundangan yang mengikuti

harus disesuaikan termasuk tentang Jabatan fungsional guru dan
angka kreditnya, yang dalam beberapa kegiatan Bermutu yang
diselenggarakan Dirjen PMPTK , menyampaikan Draf akhir tentang
Permenpan oe
Laporan BERMUTU-DCT

19

Laporan BERMUTU-DCT

20