WAKAF SAHAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF
JURNAL SYARIKAH: JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 3, Nomor 1, Juni 2017
Ketua Editor : Tuti Kurnia, SP., M.Si
Editor Pelaksana :
H. Sofian Muhlisin, LLB., LLM Furqonul Haq, SEI., M.EI
Journal Manager : Wildan Munawar, SEI
Jurnal Syarikah: Jurnal Ekonomi Islam adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan untuk mendukung pengembangan ekonomi Islam. Jurnal Syarikah akan memuat artikel- artikel yang terkait dengan kajian ekonomi Islam baik kajian teoritis maupun praktis. Redaksi menerima sumbangan artikel, tulisan ilmiah dari para peminat ilmiah kajian ekonomi dan keuangan syariah. Proses editing seperlunya tanpa mengubah maksud dan kandungan tulisan tersebut.
Alamat Redaksi : Fakultas Ekonomi Islam Universitas Djuanda Bogor Gedung B Lantai 4 Jl. Tol Ciawi No.1 Ciawi Bogor Kode Pos 16720 Telp. ( 0251) 8240985 Email : [email protected]
DAFTAR ISI EKONOMI POLITIK INSTITUSI ZAKAT: SATU PENELITIAN TERHADAP INSTITUSI ZAKAT DI PULAU PINANG
Mohammad Najwa 330
PRAKTIK KURBAN ONLINE DALAM PERSPEKTIF ISLAM TEBAR HEWAN KURBAN THK DI DOMPET DHUAFA
Reni Noviati 343
WAKAF SAHAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR
41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF
Gusva Havita, Gestivia Hakim 358
KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR SYARIAH PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI BOGOR
Siti Usniah, Anas Alhifni 372
ALTERNATIF SOLUSI ATAS PROBLEMATIKA PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Rafidah 391
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA MENJADI ENTREPRENEUR SYARIAH
Nur Maulida Hidayat, Anas Alhifni 403
358 Havita, et, al. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam
WAKAF SAHAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF WAKAF STOCK REVIEWED FROM ISLAMIC LAW AND REGULATORY LAW AFTER THE REGULATION OF LAW NUMBER 41 YEAR 2004 ABOUT WAKAF
G. Havita 1 ; G. Hakim 2
1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Pd. Cina, Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, email: [email protected]
2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Universitas Indonesia, Pd. Cina, Beji, Kota Depok, Jawa
Barat 16424.
ABSTRACT
The purpose of this research is to obtain a comprehensive analysis of the stock wakaf, the authors analyzed two main issues concerning the reasons for endowments of shares allowed under Islamic law, and Islamic law's review of the provisions of shares as an object of wakaf in the legislation after the enactment of Law No. 41 of 2004 on Wakaf . In analyzing the two main issues, the author uses descriptive method to produce descriptive analytical thesis. This study yields the conclusion that Islamic jurisprudence expert and Islamic Law Compilation, wakaf share is allowed to remember shares have conservation benefit that is in the form of dividend that can be picked up as long as the issuer company runs its business well and get profit, while the principal value of stock is maintained. Similarly, the MUI Fatwa dated May 11, 2002 on Waqf of money also permits the wakaf of shares because it sees the similarity between money and stocks, which has great potential benefits when it is represented. The review of Islamic law on shares as an object of wakaf in the legislation after the enactment of Law No. 41 of 2004 on Waqf, the conclusion that Sharia and conventional shares of halal / mubah companies may be used as wakaf objects. The permissibility of the conventional stock of the halal / mubah company to be the object of wakaf needs further regulation on the detail of the criteria and procedures for the validation so that the wakaf is still valid and provide legal certainty in the community.
Key words: Stock Wakaf, Islamic Law, Legislation
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh analisis yang komprehensif mengenai wakaf saham, penulis menganalisis dua pokok permasalahan yaitu mengenai alasan wakaf saham diperbolehkan menurut hukum Islam, dan tinjauan hukum Islam terhadap ketentuan saham sebagai obyek wakaf dalam peraturan perundang-undangan setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Dalam menganalisis dua pokok permasalahan ini, penulis menggunakan metode deskriptif sehingga menghasilkan karya ilmiah yang deskriptif analitis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa ahli yurisprudensi Islam dan Kompilasi Hukum Islam, wakaf saham diperbolehkan mengingat saham memiliki kekekalan manfaat yaitu berupa dividen yang dapat terus dipetik selama perusahaan penerbit saham menjalankan bisnisnya dengan baik dan mendapatkan keuntungan, sementara nilai pokok dari saham tetap terjaga. Demikian juga Fatwa MUI tanggal 11 Mei 2002 tentang Wakaf uang juga memperbolehkan wakaf saham karena melihat kesamaan sifat antara uang dengan saham, yakni memiliki potensi
Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Volume 3 Nomor 1, Juni 2017 359
kemaslahatan yang besar apabila diwakafkan. Tinjauan hukum Islam terhadap saham sebagai obyek wakaf dalam peraturan perundang-undangan setelah berlakunya Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, diperoleh kesimpulan bahwa saham syariah dan saham konvensional dari perusahaan halal/mubah boleh dijadikan obyek wakaf. Kebolehan saham konvensional dari perusahaan halal/mubah untuk dijadikan obyek wakaf perlu pengaturan lebih lanjut mengenai detail kriteria-kriteria dan prosedur mewakafkannya sehingga wakaf tersebut tetap sah dan memberikan kepastian hukum di masyarakat.
Kata kunci: Wakaf Saham, Hukum Islam, Peraturan Perundang-Undangan
Havita, Gusva. 2017. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam dan Peraturan Perundang- Undangan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Jurnal Syarikah 3 (1): 358-371.
Perluasan cakupan harta benda wakaf
mengakomodasi Paradigma wakaf di Indonesia sejak
perkembangan kebutuhan dan tuntutan masa penjajahan sampai era reformasi
masyarakat yang terus menerus. Namun hanya dipahami secara sempit, yaitu
terkait perluasan cakupan harta benda berkisar pada wakaf yang tidak produktif
ternyata terdapat dan tidak bernilai ekonomi. Hal ini
wakaf
tersebut
perbedaan pendapat dari kalangan ulama. tercermin dari peraturan perundang-
mereka ada yang undangan tentang wakaf dan peruntukan
Di
antara
ada pula yang tanah wakaf di Indonesia. (Munir: 2016)
memperbolehkan
melarangnya.
Padahal wakaf sendiri merupakan Untuk mengakomodasi kebolehan salah satu lembaga Islam yang sangat
wakaf uang sebagaimana diatur dalam dinamis
Fatwa MUI di atas ke dalam peraturan argumentasi
pemerintah ijtihad. Dan seiring perjalanan waktu serta
kemudian menerbitkan Undang- Undang lahirnya masyarakat Islam yang modern,
Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. maka wakaf pun mengalami perkembangan
Dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 yang dinamis pula. Paradigma lama tentang
ditetapkan dua macam obyek wakaf: (1) wakaf yang lebih berkonsentrasi pada
benda benda tidak bergerak dan (2) wakaf prinsip “penjagaan keabadian barang” benda bergerak. Undang-Undang Nomor 41
bergeser pada paradigma baru yang lebih Tahun 2004 jelas memperluas makna harta menekankan prinsip “pelestarian dan benda wakaf (mauquf bih) yang mana tidak peningkatan manfaat wakaf”. (Masruchin,
lagi dibatasi hanya untuk benda-benda 2014: 56).
tidak bergerak atau benda-benda tetap saja (semisal tanah dan bangunan), melainkan
Perubahan paradigma ini membawa juga melingkupi benda bergerak selama dampak besar terhadap munculnya isu-isu memiliki daya tahan lama dan/atau wakaf kontemporer dalam kajian fikih manfaat jangka panjang serta mempunyai wakaf, diantaranya: wakaf mu’aqqat (wakaf nilai ekonomi menurut syariah (UU No. 41 sementara), istibdal (penukaran harta Tahun 2004). Benda bergerak yang dapat benda wakaf), profesionalisasi nazhir, diwakafkan adalah harta benda yang tidak investasi dana wakaf dan perluasan daya habis karena dikonsumsi yang mana jangkau obyek wakaf meliputi wakaf uang, meliputi: uang, logam mulia, surat wakaf saham, saham wakaf, wakaf HAKI, berharga, kendaraan, hak atas kekayaan wakaf sukuk dan lain sebagainya.
360 Havita, et al. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam
dikeluarkan oleh lain sesuai dengan ketentuan syariah dan
intelektual, hak sewa dan benda bergerak
saham
tersebut
perusahaan yang kegiatan usahanya peraturan
bergerak di bidang halal dan/atau dalam berlaku (UU No. 41 Tahun 2004).
perundang-undangan
yang
niat pembelian saham tersebut adalah Salah satu benda bergerak yang dapat
untuk investasi, bukan untuk spekulasi. diwakafkan dalam Peraturan Pemerintah
Berikut ini adalah tabel perbandingan tersebut adalah saham. Seseorang atau
antara saham syariah dan saham badan hukum yang memiliki saham dapat
konvensional (non-syariah): mengalihkan sahamnya untuk tujuan
Saham
wakaf. Terkait
dengan
tata cara
Saham Syariah
Konvensional
perwakafan saham, kini pemerintah telah Investasi terbatas Investasi bebas pada menerbitkan Peraturan Menteri Agama
pada sektor tertentu semuajenis sektor Republik Indonesia (Permenag RI) Nomor
(sesuai
dengan usaha
73 Tahun 2013 tentang Tata Cara
syariah) dan tidak
Perwakafan Benda Tidak Bergerak dan
atas dasar hutang
Benda Bergerak Selain Uang.
pada Didasarkan pada Keberadaan
Didasarkan
syariah prinsip bunga perundang-undangan
(penerapan profit-
tentang wakaf saham
sebagaimana
loss sharing)
tersebut di atas merupakan fiqh Indonesia Melarang berbagai Membolehkan sebagai hasil ijtihad para ulama Indonesia
bunga, spekulasi dan judi dengan menyesuaikan kebutuhan dan
bentuk
yang pada setting sosial pada saat ini. Sebab pada
spekulasi dan judi
gilirannya akan dasarnya
mendorong pemikiran dan kegiatan manusia pada
fluktuasi pasar yang zamannya. Sementara dinamika kehidupan
tidak terkendali manusia senantiasa berubah.
Adanya
shariah Guideline investasi
guideline
yang secara umum pada
mengatur berbagai produk hukum Perkataan saham berasal dari bahasa
MATERI DAN METODE
seperti pasar modal Arab sahm atau sahmun, yang bermakna
aspek
alokasi aset, praktik
bagian. Saham
penyertaan modal seseorang dalam sebuah
perdagangan
dan
perusahaan. Saham berwujud selembar
distribusi
kertas yang menerangkan bahwa pemilik
pendapatan
kertas adalah pemilik perusahaan yang
Tidak terdapat menerbitkan surat berharga tersebut.
Terdapat
mekanisme Saham juga diartikan sebagai salah satu
mekanisme
screening produk keuangan yang merupakan bukti
screening
yang perusahaan yang kepemilikan suatu entitas, juga salah satu
perusahaan
mengikuti harus mengikuti jenis surat
harus
prinsip syariah diperjualbelikan di pasar modal.
berharga
yang dapat
prinsip syariah
Di dalam literatur tidak terdapat istilah Saham yang berasal dari perusahaan atau pembedaan antara saham yang
yang bergerak di bidang usaha yang haram syariah dan non syariah.Akan tetapi,
jelas dilarang menurut syariah dengan saham, sebagai bukti kepemilikan suatu
mengacu pada dalil yang mengharamkan perusahaan, dapat dibedakan menurut
segala zat atau aktivitas tersebut. Misalnya kegiatan usaha dan tujuan pembelian
saham perusahaan yang memproduksi saham tersebut. Saham menjadi halal jika
minuman keras atau makanan dari babi,
Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Volume 3 Nomor 1, Juni 2017 361
perusahaan yang bergerak dalam industri penelitian deskriptif yang bertujuan untuk pornografi-pornoaksi dan perusahaan
memberikan gambaran mengenai wakaf keuangan
konvensional. Dalam hal saham dalam perspektif hukum Islam dan pelarangan saham-saham dari perusahaan-
peraturan perundang-undangan setelah perusahaan tersebut fuqaha berpendapat
berlakunya Undang-Undang Nomor 41 sama.
Tahun 2004 tentang Wakaf. Jenis data yang Lantas bagaimana dengan saham
dipakai adalah data sekunder. konvensional yang berasal dari perusahaan
yang bergerak di bidang usaha halal,
HASIL DAN PEMBAHASAN
semisal usaha di bidang transportasi, Saham merupakan salah satu macam telekomunikasi, tekstil dan sebagainya?
bentuk wakaf surat berharga, dalam Beberapa fuqaha menyatakan bahwa
Fatwa MUI tanggal 11 Mei Tahun 2002 menanam saham di perusahaan seperti ini
hukum kebolehannya adalah boleh secara syara’. Dalil yang
dipersamakan
dengan wakaf uang. Fatwa ini memperluas menunjukkan kebolehannya adalah semua
cakupan harta benda wakaf sehingga dalil yang menunjukkan kebolehan
mencakup saham untuk mengakomodasi aktivitas tersebut (Yulianti: 2016). Hal ini
perkembangan kebutuhan dan tuntutan juga sesuai dengan keputusan rapat Majlis
masyarakat yang terus menerus. Kebolehan Al- Majma’ al-Fiqhy di bawah Rabithah Alam
wakaf saham mempertimbangkan potensi Islami (Liga Muslim Dunia) pada konferensi
kemaslahatan besar apabila saham ke-14, yang diadakan di kota Mekah pada
diwakafkan kemudian diambil hasilnya tanggal 21 Januari 1995.
(dividen) yang dapat digunakan untuk Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kesejahteraan umum.
tidak semua saham konvensional berasal Wakaf itu sendiri adalah pranata dari perusahaan yang bergerak di sektor
keagamaan yang tidak hanya bertujuan usaha
menyediakan berbagai sarana ibadah dan beberapa jenis saham yang tidak berlabel
yang diharamkan.
Terdapat
sosial, tetapi juga memiliki potensi untuk syariah namun berasal dari perusahaan
memajukan kesejahteraan umum bila halal/mubah, dan hal ini diperbolehkan
dikembangkan secara maksimal sesuai oleh beberapa fuqaha. Akan tetapi terkait
dengan prinsip syariah. Berdasarkan saham dari perusahaan halal/mubah ini
tersebut dan untuk masih terdapat resiko pelanggaran syariah
pertimbangan
memenuhi kebutuhan hukum dalam yang mungkin terjadi. Hal ini mengingat
rangka pembangunan hukum nasional, dalam menganalisis suatu saham itu
pemerintah telah menerbitkan Undang- memenuhi kualifikasi sebagai saham
Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. syariah atau tidak, bukan hanya digunakan
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 pendekatan keuangan atau produksi.
memperluas cakupan obyek wakaf, yang Melainkan juga pendekatan-pendekatan
mana dalam Pasal 16 ayat (1) s.d. (3) UU lain seperti pendekatan pendapatan,
tersebut disebutkan bahwa jenis harta pendekatan
benda wakaf terdiri dari benda tidak pendekatan lainnya.
benda bergerak.
Metode Penelitian
Pengembangan obyek wakaf hingga Penelitian ini berbentuk yuridis
meliputi benda bergerak mencakup pula normatif, yaitu penelitian atas hukum yang
surat berharga, yang mana salah satunya dikonsepsikan atas dasar doktrin yang
adalah saham. Setelah berlakunya Undang- dianut dan dikembangkan dalam kajian-
Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf, kajian hukum. Oleh karena itu merode
terdapat dua peraturan perundang- penelitian yang digunakan adalah kualitatif.
undangan lain yang juga mengatur wakaf Adapun tipe penelitian yang dipakai adalah
saham, yaitu:
362 Havita, et al. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam
1. Peraturan Pemerintah Nomor 42
4) Produsen, distributor, dan/atau Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
penyedia barang-barang ataupun Undang-Undang Nomor 41 Tahun
jasa yang merusak moral dan bersifat 2004 tentang Wakaf (PP No. 42
mudharat.
Tahun 2006)
5) Melakukan investasi pada emiten
2. Peraturan Menteri Agama Nomor (perusahaan) yang pada saat
73 Tahun 2013 tentang Tata Cara transaksi tingkat (nisbah) hutang Perwakafan Benda Tidak Bergerak
kepada lembaga dan Benda Bergerak Selain Uang
perusahaan
keuangan ribawi lebih dominan dari (Permenag No. 73 Tahun 2013)
modalnya; a)
Dari ketiga peraturan perundang- Emiten atau perusahaan publik
yang bermaksud menerbitkan undangan tersebut di atas, dapat dianalisis
syariah wajib untuk bahwa terdapat dua jenis saham yang
efek
menandatangani dan memenuhi dapat dijadikan obyek wakaf, yaitu: (1)
akad yang sesuai dengan syariah saham syariah dan (2) saham konvensional
syariah yang dari perusahaan halal/mubah.
Saham Syariah Sebagai Objek Wakaf
Saham syariah, sebagaimana definisi Emiten atau perusahaan publik
b)
yang menerbitkan efek syariah dalam Pasal 4 angka 2 Fatwa Dewan
wajib menjamin bahwa kegiatan Syariah Nasional (DSN) No. 40/DSN-
usahanya memenuhi prinsip- MUI/X/2003 tentang Penerapan Prinsip
prinsip syariah dan memiliki Syariah di Bidang Pasar Modal, adalah
Shariah Compliance Officer. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
emiten atau yang memenuhi kriteria sebagaimana
c) Dalam
hal
publik yang tercantum dalam pasal 3 dan tidak
perusahaan
efek syariah termasuk saham yang memiliki hak-hak
menerbitkan
sewaktu-waktu tidak memenuhi istimewa.
persyaratan tersebut di atas, Yang dimaksud dengan kriteria
maka efek yang diterbitkan sebagaimana tercantum dalam pasal 3
dengan sendirinya sudah bukan adalah sebagai berikut: (DSN MUI: 2003)
a. Jenis usaha, produk barang, jasa yang Sedangkan yang dimaksud saham-
sebagai efek syariah.
diberikan dan akad serta cara saham yang memiliki hak istimewa yang
pengelolaan perusahaan emiten dan mana dilarang menurut syariah antara lain
perusahaan publik yang menerbitkan adalah saham preferen (saham istimewa)
efek syariah tidak boleh bertentangan
dan saham kosong.
dengan prinsip-prinsip syariah. Saham syariah yang listing di bursa
b. Jenis kegiatan
usaha
yang
dapat diakses pada kelompok Jakarta bertentangan dengan prinsip-prinsip
Islamic Index (JII) dan Indeks Saham syariah sebagaimana dimaksud dalam
Syariah Indonesia (ISSI). JII adalah papan Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:
1) Perjudian dan permainan yang dikategorikan shariah compliance atau
indeks untuk 30 saham yang sudah
tergolong judi atau perdagangan tidak bertentangan dengan
syariah yang dilarang;
2) Lembaga keuangan konvensional menampung 30 saham terbaik yang sudah
(Sholihin, 2010: 253-254). Karena JII hanya
(ribawi), termasuk perbankan dan sesuai syariah, bukan berarti saham-saham
asuransi konvensional; lain di luar JII tidak sesuai dengan kaidah
syariah. Oleh karena itulah pada 12 Mei pedagang makanan dan minuman
Efek Indonesia yang haram; dan
meluncurkan indeks harga saham baru
Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Volume 3 Nomor 1, Juni 2017 363
dengan nama Indeks Saham Syariah
Saham Konvensional dari Perusahaan
Indonesia (ISSI) yang menampung lebih
yang Halal/Mubah
banyak saham syariah. (Indeks Saham Permenag No. 73 Tahun 2013 Syariah: 2016).
memperbolehkan saham non syariah atau Saham syariah bukan hanya saham
saham konvensional untuk diwakafkan. yang terdaftar dalam bursa, melainkan juga
Namun tidak terdapat penjelasan lebih saham-saham
lanjut dalam Permenag tersebut mengenai Pembedaan obyek wakaf saham berupa
perusahaan
tertutup.
kriteria saham non syariah seperti apakah saham
yang dapat dijadikan obyek wakaf. terbuka/perusahan publik (saham syariah
syariah
perusahaan
Dalam pembahasan yang lalu telah yang terdaftar di bursa) dan saham syariah
dijelaskan bahwa saham konvensional perusahaan tertutup (saham syariah yang
sebuah perusahaan yang bergerak di sektor tidak terdaftar di bursa) sebagaimana
usaha halal/mubah diperbolehkan oleh diatur dalam Permenag hanyalah terkait
para fuqaha. Contohnya adalah saham pada tata cara mewakafkannya.
perusahaan yang bergerak di bidang Untuk saham syariah Perseroan
transportasi, telekomunikasi, tekstil dan Terbatas Tertutup, maka nazhir hanya
sebagainya. Hal ini sesuai dengan wajib menyampaikan AIW/APAIW (Akta
keputusan rapat Majlis Al- Majma’ al-Fiqhy Ikrar Wakaf/Akta Pengganti Akta Ikrar
di bawah Rabithah Alam Islami (Liga Wakaf) tersebut kepada perusahaan yang
Muslim Dunia) pada konferensi ke-14, yang bersangkutan untuk dicatat sebagai wakaf
diadakan di kota Mekah pada tanggal 21 atas nama nazhir. Sedangkan untuk
Januari 1995. Oleh karena itu, menurut AIW/APAIW saham syariah Perseroan
analisis penulis, yang dimaksud saham Terbatas Terbuka, maka nazhir wajib
sebagai obyek wakaf menyampaikan AIW/APAIW
konvensional
menurut peraturan perundang-undangan kepada perusahaan sekuritas sebagai sub
tersebut
setelah berlakunya Undang-Undang Nomor registry
41 Tahun 2004 adalah saham konvensional kustodian dan menatausahakan saham
dari perusahaan yang halal/mubah. syariah untuk dicatat atas nama nazhir.
Namun, terdapat perbedaan ketentuan (Permenag No. 73 Tahun 2013).
saham sebagai obyek wakaf dalam Salah satu praktik wakaf saham di
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 Indonesia adalah wakaf saham dengan
dan Permenag No. 73 Tahun 2013. Pasal 21 nazhir Tabung Wakaf Indonesia (TWI).
PP No. 42 Tahun 2006 menetapkan bahwa Memang mayoritas saham-saham yang
saham dapat diwakafkan selama tidak diwakafkan dengan nazhir TWI adalah
dengan prinsip-prinsip saham yang listing di bursa saham (saham
bertentangan
syariah, dalam artian bahwa saham yang perusahaan terbuka atau perusahaan
dapat dijadikan obyek wakaf adalah saham publik). Dalam pengelolaan wakaf saham
syariah. Sementara Permenag No. 73 Tahun yang listing di bursa ini, TWI bekerjasama
2013 menentukan bahwa saham syariah dengan BNI Securities. Namun demikian,
maupun saham konvensional dapat ada satu saham yang tidak online di bursa
dialihkan untuk kepentingan wakaf. saham, yakni saham Bank Muamalat
terkait dengan Indonesia.
Sementara
itu,
perbedaan ketentuan jenis saham yang perkembangan
TWI
mengevaluasi
dapat dijadikan obyek wakaf menurut PP diwakafkan tersebut setiap empat bulan
saham-saham
yang
No. 42 Tahun 2006 dan Permenag No. 73 sekali dengan mengedepankan aspek
Tahun 2013. PP No. 42 Tahun 2006 syariah, fundamental perusahaan dan
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan potensi dividen yang baik (Tabung Wakaf:
bahkan merupakan peraturan perundang- 2016).
undangan
memerintahkan pembentukan Permenag tersebut, maka
yang
364 Havita, et al. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam
ketentuan jenis saham sebagai obyek wakaf adalah saham yang listing di bursa saham. dalam PP No. 42 Tahun 2006 lebih kuat
Dalam pengelolaan wakaf saham yang daripada Permenag No. 73 Tahun 2013.
listing di bursa ini, TWI bekerjasama Sehingga pemerintah, dalam hal ini Menteri
dengan BNI Securities. Namun demikian, Agama, harus me-review ketentuan
ada satu saham yang tidak online di bursa tersebut.
saham, yakni saham Bank Muamalat Untuk memperdalam analisis hukum
mengevaluasi Islam terkait saham sebagai obyek wakaf,
Indonesia.
TWI
saham-saham yang ada baiknya kita mengulas beberapa
perkembangan
diwakafkan tersebut setiap empat bulan praktik wakaf saham di Indonesia dan
sekali dengan mengedepankan aspek Malaysia berikut ini:
syariah, fundamental perusahaan dan
a. Praktif Wakaf Saham di Indonesia potensi deviden (bagi hasil) yang baik Praktik wakaf saham telah ada di
(Tabung Wakaf: 2016). 90% deviden yang masyarakat bahkan sebelum Fatwa MUI
diperoleh dari saham itu digunakan untuk tanggal 11 Mei 2002 tentang wakaf uang
proyek-proyek sosial dikeluarkan. Di Indonesia, tercatat bahwa
mendanai
peningkatan kesejahteraan kaum dhuafa wakaf saham pertama dilakukan oleh
(sebagai mauquf ‘alaih), sedangkan 10% seorang wakif bernama Ibu Mus Kusmanti
devidennya menjadi hak bagi nazhir yang mewakafkan sejumlah saham dari 39
(Fanani, 2011: 181).
perusahaan kepada nazhir Tabung Wakaf
b. Praktik Wakaf Saham di Malaysia Indonesia (TWI) (Fanani, 2011: 185-186).
Wakaf saham adalah salah satu bentuk Nilai dari saham dari 39 perusahaan
wakaf kontemporer di Malaysia, disamping tersebut adalah berkisar Rp 200 juta, yang
wakaf tunai, saham wakaf, wakaf sukuk dan diantaranya
lain sebagainya. Pelaksanaan wakaf saham perusahaan asuransi dan bisnis non
dan wakaf tunai di Malaysia berperan syariah (infoanda: 2016).
penting dalam menyediakan sumber dana Dalam awalnya, TWI menerima wakaf
untuk memajukan aset wakaf disamping saham
memupuk budaya berwakaf dalam konvensional, yang kemudian segera
non syariah
atau
wakaf
kalangan masyarakat (Mahmood, 2007: 61- dikonversi (diistibdalkan) menjadi saham
83). Disamping itu, sektor korporat syariah. Saham-saham non syariah yang
dituntut agar tidak hanya mengedepankan dilempar ke bursa saham untuk dijual dan
aspek keuntungan material semata-mata kemudian dibelikan saham
tetapi juga ikut andil dalam melaksanakan tersebut antara lain adalah saham PT.
syariah
wakaf (Yusof, 2010: 29-46). Capitalinc Finansial, PT. Panin Life
Di Malaysia, wakaf diatur melalui Finansial, PT Bentoel International, Jakarta
peraturan masing-masing negara bagian. Internasional Hotel, BII Tbk, Sahid Jaya
Melaka dan Johor telah melakukan Hotel, Bank Arthagraha International
kodifikasi wakaf saham dalam statuta (Tabung Wakaf: 2016). Namun praktik
negeri dan undang-undang di bawahnya wakaf saham non syariah tersebut
yang masih berkaitan (Sulaiman, 2012: dilakukan sebelum adanya pengaturan
153). Salah satu negara bagian yang yang lebih ketat tentang jenis saham yang
memiliki pengaturan khsusus mengenai boleh diwakafkan.
wakaf saham adalah Selangor. Pada tanggal Saat ini Tabung Wakaf Indonesia hanya
dikeluarkan fatwa menerima wakaf saham berupa saham
17 Juli
pelaksanaan wakaf saham dan keuntungan perusahaan syariah terbuka (terdaftar di
saham di kalangan syarikat korporat. Isi bursa efek) dan
dari keputusan fatwa tersebut adalah perusahaan syariah tertutup (Tabung
goodwill saham
sebagai berikut:
Wakaf: 2016). Mayoritas saham-saham
1) Pelaksanaan wakaf saham dan yang diwakafkan dengan nazhir TWI
keuntungan saham di kalangan
Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Volume 3 Nomor 1, Juni 2017 365
syarikat korporat yang mematuhi
iii. Perbadanan Wakaf Selangor akan hukum syarak adalah harus; dan
mengeluarkan resit MAIS kepada
2) Pelaksanaan pewakafan saham yang syarikat yang mewakafkan saham mematuhi hukum syarak bolehlah
atau keuntungan saham syarikat. mengikut garis panduan seperti
iv. Saham-saham atau keuntungan berikut:
syarikat yang telah Garis Panduan
saham
ditukarkan nilainya kepada tunai
i. Operasi syarikat akan diakaunkan ke dalam akaun Syarikat yang ingin berwakaf
wakaf asas di mana akaun ini akan hendaklah sebuah syarikat yang
digunakan untuk pembangunan aset menjalankan operasi perniagaan
kekal sahaja.
yang mematuhi hukum syarak. Fatwa pelaksanaaan wakaf saham di
ii. Saham yang boleh diwakafkan
ini memberikan landasan Pemilik saham syarikat yang ingin
Selangor
kebolehan sekaligus panduan dalam mewakafkan sahamnya di sesebuah
pelaksanaan wakaf saham. Ditegaskan syarikat hendaklah daripada sumber
bahwa saham yang dapat dijadikan harta yang halal dan mematuhi hukum
benda wakaf adalah saham di perusahaan syarak.
yang sumbernya halal dan memenuhi
iii. Keuntungkan dari saham syarikat prinsip syariah (saham syariah). Dalam tata untuk diwakafkan
cara pelaksanaan wakaf di Selangor juga Sesebuah
ditentukan beberapa hal seperti disebutkan memperolehi
di atas.
operasi yang dijalankan, boleh Pelaksanaan wakaf saham yang paling mewakafkan
menyita perhatian adalah wakaf saham sebahagian atau keseluruhannya
keuntungan
oleh Johor Corporation Berhard (JCorp). dengan
Awalnya, JCorp mewakafkan saham Johor pemegang saham syarikat.
persetujuan
semua
Land yang kemudian melalui proses iv. Prosedur terimaan wakaf saham
istibdal dengan unit saham dalam al- ‘Aqar Saham-saham
KPJ REIT (Sulaiman, 2012: 154). Yang saham syarikat yang hendak
dan
keuntungan
menarik adalah, wakaf saham yang diwakafkan
dilakukan JCorp ini dikelola oleh nazhir menggunapakai prosedur terimaan
hendaklah
yang merupakan anak perusahaan di wakaf.
bawah JCorp sendiri, yaitu Waqaf An-Nur v. Penggunaan wakaf saham dan
Corporation Berhad (WANCorp). keuntungan saham
Pelaksanaan wakaf saham oleh JCorp Kadar agihan penggunaan saham
dilakukan dengan mewakafkan sejumlah dan keuntungan saham adalah
200 juta ringgit Malaysia (Nilai Aset Bersih) sebanyak 30% untuk fisabilillah dan
saham dari anak perusahaan yang listing di 70%
bursa dan 50,27 juta ringgit Malaysia (Nilai pembangunan.
Aset Bersih) saham dari anak perusahaan Rangka Kerja Pelaksanaan
yang tidak listing di bursa Malaysia. Pada
i. Saham-saham atau keuntungan
29 Juni 2009, WANCorp selaku nazhir khas saham syarikat yang hendak
telah menerapkan kaedah istibdal unit diwakafkan hendaklah ditukarkan
saham Johor Land Berhad yang diwakafkan nilaiannya kepada tunai terlebih
karena memandang unit saham ini telah dahulu.
dikeluarkan
dari
bursa Malaysia.
ii. Saham atau keuntungan saham Penggantian (istibdal) dilakukan dengan syarikat yang telah ditukar kepada
unit saham al- ‘Aqar KPJ REIT yang tunai seterusnya diserahkan kepada
merupakan sebuah anak perusahaan JCorp PWS.
yang sahamnya listing di bursa. Sehingga
366 Havita, et al. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam
pada Desember 2009, nilai keseluruhan Istibdal, sebagai salah satu bagian dari aset bersih saham-saham yang diwakafkan
perwakafan, meningkat sampai dengan 282,89 juta
hukum
memang sangat dinamis, setiap waktu bi ringgit Malaysia. Ini termasuk juga nilai-
sa terjadi perubahan persepsi dan penafs nilai saham dari perusahaan yang listing
iran sejalan dengan dinamika sosial. Hal maupun tidak listing di bursa saham
sebagian besar dalil- Malaysia (Manat: 2007).
ini karena
dalil yang digunakan dalam fikih wakaf Sebagai
ijtihadiyah (bersifat menggunakan manfaat deviden dari wakaf
ijtihad) bukan qath’iyah (bersifat pasti), saham tersebut untuk beberapa program
bisa terjadi sosial seperti pembangunan Sumber Daya
oleh
karenanya
banyak perbedaan diantara ulama mujta Manusia (SDM) dan kesehatan yang
hid (Hasan: 2016).
termasuk dalam program Corporate Social Dari beberapa pendapat ulama mazhab Responsibility (CSR) JCorp. Di samping
dapat disimpulkan bahwa istibdal atau proyek sosial dalam bidang kesehatan,
mengganti benda wakaf pada dasarnya WANCorp juga telah membangun masjid,
barang yang pesantren dan rumah yatim. Selain itu,
diperbolehkan,
dan
menggantikannya harus menjadi barang WANCorp juga menyediakan dana bantuan
wakaf. Dalam penggantian benda wakaf yang berkonsep pinjaman kebajikan
tersebut terkandung kemaslahatan yang (qardul hasan) yang dikenal dengan nama
besar, terlebih lagi jika keadaan tersebut Wakaf Dana Niaga (WDN) disamping juga
mendesak untuk dilakukan. (Musthafa, menyediakan misi bantuan bagi korban
bencana. Dalam istibdal wakaf saham ini Dalam praktik wakaf saham di
terdapat keadaan yang mendesak, yaitu Indonesia (Tabung Wakaf Indonesia) dan
bahwa saham sebagai obyek wakaf tidak di Malaysia (Selangor) terdapat persamaan
lagi memenuhi prinsip syariah dan jenis saham yang dijadikan obyek wakaf,
beresiko mengakibatkan wakaf menjadi yaitu saham syariah. Saham syariah yang
tidak sah. Oleh karena itulah istibdal wakaf dimaksud adalah berupa saham syariah
saham yang dilakukan nazhir tersebut yang terdaftar di bursa maupun saham
boleh dilakukan untuk menjaga harta syariah perusahan syariah tertutup.
wakaf supaya tetap dapat dikelola secara Selain terkait jenis saham yang dapat
sya r’i dan memberikan kemaslahan kepada dapat dijadikan obyek wakaf, Tabung
umat.
Wakaf Indonesia (TWI) dan Johor Dengan adanya kebolehan praktik Corporation
saham ini, maka mempraktikkan istibdal wakaf saham. Yaitu
mempermudah nazhir untuk mengelola melakukan konversi atau menjual wakaf
wakaf saham berupa saham konvensional saham yang dianggap tidak lagi memenuhi
dari perusahaan halal/mubah. Obyek prinsip-prinsip
wakaf berupa saham konvensional dari menggantikannya dengan dibelikan saham
syariah
kemudian
perusahaan halal/mubah yang berpotensi syariah.
prinsip-prinsip syariah, Praktik istibdal seperti ini memang
melanggar
misalnya dengan dikeluarkan dari bursa belum diatur dalam peraturan perundang-
saham (seperti terjadi pada saham Johor undangan di kedua Negara tersebut, namun
Land yang dikeluarkan dari bursa saham sudah menjadi praktik yang umum. Istibdal
Malaysia), dapat diistibdalkan atau yang diatur dalam peraturan perundang-
dikonversikan dengan saham lain yang undangan di Indonesia misalnya, hanya
masih memenuhi prinsip-prinsip syariah. mengatur istibdal wakaf benda tidak bergerak seperti tanah.
Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Volume 3 Nomor 1, Juni 2017 367
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Terkait dengan jenis saham apa yang dapat diwakafkan, PP Nomor 42 Tahun
Kesimpulan 2006 menentukan bahwa saham dapat
1. Menurut ahli yurisprudensi Islam dan
sepanjang tidak Kompilasi Hukum Islam, wakaf saham
diwakafkan
bertentangan dengan prinsip syariah diperbolehkan
atau dengan kata lain hanya saham memiliki kekekalan manfaat yaitu
mengingat
saham
syariah yang sah untuk dijadikan obyek berupa dividen yang dapat terus
wakaf. Hal ini berbeda dengan dipetik selama perusahaan penerbit
pengaturan dalam Permenag Nomor 73 saham menjalankan bisnisnya dengan
Tahun 2006 yang menentukan bahwa baik dan mendapatkan keuntungan,
baik saham konvensional (saham non sementara nilai pokok dari saham
syariah) maupun saham syariah sama- tetap terjaga. Sedangkan menurut
sama dapat diwakafkan. Saham syariah Fatwa MUI tanggal 11 Mei Tahun 2002
obyek wakaf tentang Wakaf Uang, wakaf saham
dapat
dijadikan
sebagaimana fatwa Dewan Syariah merupakan salah satu macam bentuk
Nasional (DSN) Nomor 40/DSN- wakaf surat berharga, yang mana
MUI/X/2003, saham syariah adalah dipersamakan hukum kebolehannya
kepemilikan atas suatu dengan wakaf uang karena sama-sama
bukti
perusahaan yang memenuhi kriteria memiliki potensi kemaslahatan yang
sebagaimana dalam pasal 3 dan tidak besar apabila diwakafkan. Fatwa ini
termasuk saham yang memiliki hak memperluas cakupan harta benda
istimewa. Selain saham syariah, saham wakaf sehingga mencakup saham
konvensional juga dapat diwakafkan untuk mengakomodasi perkembangan
sebagaimana diatur dalam Permenag kebutuhan dan tuntutan masyarakat
Nomor 73 Tahun 2013, dengan syarat yang terus menerus.
bahwa saham konvensional tersebut
2. Ketentuan tentang wakaf saham dalam berasal dari perusahaan halal/mubah. peraturan
Namun Permenag ini perlu ditinjau setelah berlakunya Undang-Undang
perundang-undangan
ulang karena bertentangan dengan PP Nomor 41 Tahun 2004 menyatakan
Nomor 42 Tahun 2006 yang secara tata bahwa saham merupakan salah satu
urutan perundang-undangan memiliki bagian dari surat berharga yang
kedudukan yang lebih tinggi dan merupakan benda bergerak. Undang-
merupakan peraturan Undang Nomor 41 Tahun 2004
bahkan
perundang-undangan yang memang tidak secara langsung
pembentukan menyebutkan saham sebagai harta
memerintahkan
Permenag tersebut. Kebolehan saham benda wakaf. Akan tetapi dapat
dari perusahaan disimpulkan seperti demikian karena
konvensional
halal/mubah untuk dijadikan obyek saham termasuk dalam kategori surat
wakaf perlu pengaturan lebih lanjut berharga berdasarkan ketentuan di
mengenai detail kriteria-kriteria dan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
prosedur mewakafkannya sehingga 1995 tentang Pasar Modal. Sedangkan
wakaf tersebut tetap sah dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 memberikan kepastian hukum di
Tahun 2006 dan Permenag Nomor 73
masyarakat.
Tahun 2013 menyebutkan secara
Implikasi
enumeratif bahwa saham, sebagai
Untuk pemerintah
salah satu kategori surat berharga,
a. Melakukan judicial review terhadap benda bergerak selain uang karena
masuk dalam ruang lingkup wakaf
Permenag No. 73 Tahun 2013 peraturan
perundang-undangan.
karena bertentangan dengan PP No.
42 Tahun 2006 yang merupakan
368 Havita, et al. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam
peraturan
perusahaan yang memproduksi yang memerintahkan pembentukan
perundang-undangan
minuman keras dan perusahaan Permenag tersebut.
keuangan konvensional, tidak dapat
b. Dalam Permenag No. 73 Tahun dijadikan obyek wakaf. 2013 diatur mengenai luasnya
2. Untuk Nazhir (pengelola wakaf) ruang lingkup jenis saham yang
Nazhir wakaf, terutama nazhir wakaf dapat diwakafkan, yaitu meliputi
saham, sebaiknya ikut serta melakukan saham syariah maupun saham
sosialisasi mengajak konvensional. Namun, Permenag ini
gerakan
masyarakat atau perusahaan untuk tidak mengatur detail kriteria dan
mewakafkan saham mereka. Selama ini, tata cara mewakafkan saham
sosialisasi seperti ini masih sangat konvensional,
kurang sehingga penghimpunan wakaf berpotensi melanggar syarat sahnya
sehingga
sangat
saham pun kurang optimal. Namun suatu obyek wakaf. Oleh karena itu,
perlu diingat bahwa nazhir memiliki berdasarkan
untuk melakukan sebaiknya dalam Permenag ini
pemeriksaan terhadap saham yang ditambahkan kriteria bahwa yang
hendak diwakafkan, yaitu meneliti dimaksud
apakah saham tersebut telah memenuhi konvensional yang dapat dijadikan
dengan
saham
kriteria-kriteria sebagai saham syariah. obyek
Hal ini penting karena berkaitan konvensional dari perusahaan yang
dengan keabsahan wakaf tersebut. bergerak di bidang usaha halal
Selain itu nazhir wakaf saham juga (misalnya
harus melakukan pengelolaan wakaf transportasi, telekomunikasi, tekstil
saham secara profesional dengan dan
aspek syariah, demikian, untuk obyek wakaf
fundamental perusahaan dan potensi berupa saham konvensional dari
dividen yang baik.
perusahaan halal/mubah tersebut tetap berpotensi melanggar prinsip-
DAFTAR PUSTAKA
prinsip syariah, misalnya dengan dikeluarkan dari bursa saham
Caraka, M. 2004 “Ottoman Cash Waqfs Revisited: The Case of Bursa 1555-
(seperti terjadi pada saham Johor Land yang dikeluarkan dari bursa
1823”. Journal Foundation for Science Technology and Civilisation, United
saham Malaysia). Oleh karena itu,
Kingdom.
dapat ditambahkan tata cara istibdal wakaf saham, yaitu konversi saham
Hidayanto, Fajar. “Wakaf Tunai Produktif”. Jurnal Mukaddimah Vol. XV No 26
tersebut dengan saham lain yang
Januari-Juni 2009.
masih memenuhi prinsip-prinsip Isfandiar, Ali Amin. 2008. “ Tinjauan Fiqh syariah. Hal ini demi menjaga Muamalat dan Hukum Nasional tentang pengelolaan wakaf agar tetap
memenuhi prinsip-prinsip syariah. Wakaf di Indonesia”. Jurnal Ekonomi
Islam La_Riba Vol. II, No. 1, Juli 2008. Praktik istibdal wakaf saham seperti
ini dapat diatur dalam peraturan Lita, Helza Nova. 2012. “Kedudukan Nazhir
Wakaf Saham Menurut Undang-Undang perundang-undangan
untuk
Nomor 40 Tahun 2007 tentang memberikan kepastian hukum.
Perseroan Terbatas”. Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam “AL-AWQAF” Vol. V Nomor
1 Januari 2012. Jakarta: Badan Wakaf berasal dari perusahaan yang
Indonesia.
bergerak di sektor usaha yang diharamkan oleh
Siti Mashitoh Mahamood, “Pembentukan
syara’, misalnya
Dana Wakaf Menurut Perspektif Syariah
Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Volume 3 Nomor 1, Juni 2017 369
dan Undang-Undang serta Aplikasinya di Ali, Muhammad Daud dan Habibah Daud. Malaysia”. Jurnal Syariah 15: 2, hal. 61-
1995. Lembaga-Lembaga Islam di
83, 2007. Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Musthafa, “Aplikasi Metode Pembaharuan
Persada.
Hukum Islam dalam Undang-Undang Ayyub, Muhammad. 2007. Understanding Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf)”.
Islamic Finance. Inggris: John Wiley & Jurnal Risalah Hukum Fakultas Hukum
Sons.
Universitas Mulawarman, Juni 2003. Badan Wakaf Indonesia. 2012. Himpunan Saidi, Zaimdan Hamid Abidin. 2003.
Peraturan Badan Wakaf Indonesia, cet. “Filantropi dan Hukum di Indonesia”.
III. Jakarta: BadanWakaf Indonesia. Jurn al Hukum “Jentera” edisi 2.
Basyir, A.A. 1987. Hukum Islam Tentang Salazehi, H.2012. “Waqf as a Social
Wakaf, Ijarah, dan Syirkah. Bandung: Al- Entrepreneurship Model in Islam”.
Ma’arif.
International Journal of Business and Biro Perbankan Syari’ah Bank Indonesia Management Malaysia.
2001. 2006. “Peranan Perbankan Shakor, Abd. “Pelaksanaan Pembangunan
Syari’ah dalam Wakaf Tunai (Sebuah Wakaf Korporat Johor Corporation
Kajian Konseptual)” dalam WAKAF Berhard (JCorp): Satu Tinjau an”. Jurnal
TUNAI Inovasi Finansial Islam. Jakarta: International Conference on Humanities
PSTTI-UI.
2011. Bisri, Cik Hasan. 2004. Pilar-Pilar Penelitian Sula, M. Syakir. 2009. “Menakar Kerjasama
Hukum Islam dan Pranata Sosial. Jakarta: Nazhir dengan LKS”. Jurnal Al-AWQAF
PT RajaGrafindo Persada. Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam Badan
Djamil, Faturrahman. “Hukum Perjanjian Wakaf Indonesia.
Syariah” Kompilasi Hukum Perikatan Sulaiman, Syahnaz. “Isu Pembangunan
(Dalam Rangka Menyambut Masa Purna Wakaf Menggunakan Struktur Amanah
Bakti Usia 70 Tahun) oleh Mariam Darus Pelaburan Hartanah Islam di Malaysia:
Badrulzaman et.al. Bandung: PT. Citra Satu Tinjauan”. Jurnal Kanun 9
Aditya Bakti.
November 2012. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Syawie, Mochamad. 2011. “Kemiskinan dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. edisi 3. Kesenjangan Sosial”. Jurnal Informasi
Jakarta: Balai Pustaka. Vol. 16 No. 03 Tahun 2011. Jakarta: Pusat
Dewi, Gemala dkk. 2013. Hukum Perikatan Penelitian Kementerian Sosial Republik
Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Indonesia.
Prenada Media Group bekerjasama Wijayanti, Asri. “Kedudukan Wakaf
dengan Badan Penerbit Fakultas Hukum Berdasarkan
Universitas Indonesia. Perkembangannya di Indonesia”. Jurnal
Fyzee, A. A. A. Outlines of Muhammad Law. Prespektif Hukum Vol. 3 No.1.
Delphy: Oxford University Press. Yusof, Naziree Md. “Saham Wakaf Selangor:
Harjono, Dhaniswara K. 2008. Pembaruan Hala
Hukum Perseroan Terbatas: Tinjauan Pembangunan
Tuju dan Potensi
dalam
Terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun Kanun 2010.
Masyarakat”.
Jurnal
2007 Tentang Perseroan Terbatas. Ali, Muhammad Daud. 2006. Hukum Islam:
Jakarta: Pusat Pengembangan Hukum Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
dan Bisnis Indonesia (PPHBI). Islam di Indonesia. Jakarta: PT
Mamudji, Sri dkk. 2005. Metode Penelitian RajaGrafindo Persada.
dan Penulisan Hukum. Jakarta: Badan ________. 2006. Sistem Ekonomi Islam Zakat
Penerbit Fakultas Hukum Universitas dan Wakaf. Jakarta: PenerbitUniversitas
Indonesia.
Indonesia (UI-PRESS). Marzuki, P.M. 2008. Penelitian Hukum.
Jakarta: Kencana.
370 Havita, et al. Wakaf Saham Ditinjau dari Hukum Islam
Mubarok, Jaih. 2008. Wakaf Produktif. ________. Undang-Undang Tentang Wakaf. UU Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
No. 41 Tahun 2004. LN No. 159 Tahun Nasution, Mustafa Edwin. 2006. Wakaf
2004.TLN No. 4459.
Tunai dan Sektor Volunteer, dalam buku
Undang-Undang Tentang Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam. ed.
Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun
Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Hasanah. cet. II. Jakarta: PSTTI-UI.
UU No. 3 Tahun 2006.TLN No. 4611. Notohadiprawiro,
Undang-Undang Tentang Penelitian dan Penulisan
Penanaman Modal. UU No. 25 Tahun Yogyakarta: Penerbit Universitas Gadjah
Hukum.
2007. LN No. 67 Tahun 2007. TLN No. Mada.
Prihatini, Farida dkk. 2005. Hukum Islam ________. Undang-Undang Tentang Perseroan Zakat dan Wakaf. Jakarta: Kerjasama
Terbatas. UU No. 40 Tahun 2007. LN No. Penerbit Papas Sinar Mentari dengan
106 Tahun 2007. TLN No. 3587. Badan Penerbit Fakultas Hukum
________. Peraturan Pemerintah Pelaksana Universitas Indonesia.
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Qahaf, Mundzir. 2008. Manajemen Wakaf
tentangWakaf. PP No. 42 Tahun 2006. Produktif. Jakarta: Khalifa (Pustaka Al-
LN No. 105 Tahun 2064. TLN No. 4459. Kautsar Group. Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar
________. Peraturan Menteri Agama tentang Penelitian Hukum. Jakarta: Penerbit
Tata Cara Wakaf Benda Tidak Bergerak Universitas Indonesia (UI-PRESS).
dan Benda Bergerak Selain Uang. Soemitro,
Permenag No. 73 Tahun 2013. Berita Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf.
Negara No. 1047 Tahun 2013. Bandung: Penerbit PT Eresco.
Presiden tentang Subagyo, Ahmad. 2009. Kamus Istilah
Instruksi
Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam.
Inpres No. 1 Tahun 1991. Rahman. Jakarta: PT Gramedia.
Ekonomi Islam. Ed. Muh. Fudhail
________. Peraturan Mahkamah Agung Sudewo, Erie. 2008. Politik ZISWAF:
tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Kumpulan Esei. Jakarta: Penerbit
Syariah. Peraturan MA No. 2 Tahun Universitas Indonesia (UI-Press).
Tim Penyusun. 2013. Manajemen Wakaf di Majelis Ulama Indonesia. Keputusan Fatwa Era Modern. Editor: Arif Zamhari, Cholil
tentang Wakaf Uang, tanggal 11 Mei Nafis
BadanWakaf Indonesia. Majelis Ulama Indonesia. Fatwa Dewan Umar, M. C. 1995. Islam dan Tantangan
Syariah Nasional (DSN) Nomor 40/DSN- Islam (Islamic and the Economis
MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Challenge) diterjemahkan oleh Ikhwan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Abidin Basri. Jakarta: Gema Insani Press.
Syariah di Bidang Pasar Modal, tanggal 4 Usman, S. 1994. Hukum Perwakafan di
Oktober 2003.
Indonesia. Serang: Darul Ulum Press. Hasan, Tholhah. “Istibdal Harta Benda Zein, Satria Effendi M. 2004. Problematika
dari Hukum Keluarga Islam Kontemporer.
Wakaf”,
http://bwi.or.id/index.php/in/publikasi Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
/artikel/685-istibdal-harta-benda- Zuhaili, Wahbah. 2011. Fiqh Islam Wa
wakaf. Diakses pada 15 November 2016 Adilla Tuhu. Jilid 5. Jakarta: Gema Insani.
pukul 22.00 WIB.
Indonesia. Undang-Undang Tentang Pasar Mannan, M.A. “Cash Waqf, Living by Giving Modal. UU No. 8Tahun 1995. LN No. 64
Sharing”, dari Tahun 1995. TLN No. 3608.
and
http://www.drmannan.net/cash-waqf- living-by-giving-and-sharing-2/. Diakses
Jurnal Syarikah P-ISSN 2442-4420 e-ISSN 2528-6935 Volume 3 Nomor 1, Juni 2017 371
pada tanggal 20 Februari 2016 pukul “Profil Tabung Wakaf Indonesia”, dari
23.30 WIB. http://tabungwakaf.com/profil-tabung- Mustaqimah, Noviati Endang. “Introducing
wakaf-indonesia/. Diakses pada tanggal Wakaf
11 Maret 2016 pukul 20.05 WIB. http://noviatiendangmustaqimah.blogs
Saham,
dari
“Wakaf Saham dan Surat Berharga”, dari pot.com/2011/11/introducing-wakaf-
http://tabungwakaf.com/wakaf-saham- saham.html. Diakses pada tanggal 20
Diakses pada Februari 2016 pukul 22.30 WIB.
dan-surat-berharga/.
tanggal 20 Februari 2016 pukul 21.30 “Produk dan Layanan Pasar Modal
WIB.
Syariah”, dari http://www.idx.co.id/id- “Wakaf Saham di TWI, Bisa”, dari id/beranda/produkdanlayanan/pasarsy
http://tabungwakaf.com/news/all/wak ariah.aspx. Diakses pada tanggal 10
af-saham-di-twi-bisa/. Diakses pada Maret 2016 pukul 18.45 WIB.
tanggal 20 Februari 2016 pukul 22.10 WIB.
Ucapan Terima Kasih
Dewan Redaksi serta Redaksi Pelaksana Jurnal Syarikah mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pakar yang telah berperan sebagai mitra bebestari pada penerbitan Jurnal Syarikah Volume 3 Nomor 1 Juni Tahun 2017.
Dr. Nurul Huda, M.Si
Semoga kerjasama yang baik dapat terus berlangsung di masa-masa yang akan datang untuk lebih meningkatkan kualitas Jurnal Syarikah.
PANDUAN BAGI PENULIS JURNAL SYARIKAH: JURNAL EKONOMI ISLAM
Pemutakhiran Juni 2017
Judul naskah harus berhuruf tebal dan kapital,
RUANG LINGKUP
ditulis pada bagian tengah dari baris tersendiri. Jurnal Syarikah: Jurnal Ekonomi Islam mendorong
Tajuk dan subtajuk ditulis pada baris tersendiri, pengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
mulai dari batas tepi kiri badan teks. Tajuk berhuruf dalam bidang Ekonomi Islam melalui penerbitan
tebal dan kapital. Subtajuk berhuruf tebal dan huruf karya ilmiah berbasis hasil penelitian (orisinal).
kapitalnya hanya pada awal kata. Jarak antara tajuk dan subtajuk adalah 10 point (pt) sedangkan jarak
JENIS NASKAH