Pendidikan Untuk Apa Sih mahanani

Pendidikan? Untuk Apa sih?
Oleh: Abdul Goffar Al Mubarok
Pendidikan merupakan salah satu hak bagi setiap warga negara Indonesia,
hal ini dinyatakan secara tegas dalam konstitusi Negara Republik Indonesia. Demi
mewujudkan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang
dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seluruh lapisan
pemerintahan, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga pemerintah
pusat nampak serius menggarap kebijakan-kebijakan mengenai pemenuhan hak
warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Sebagai warga negara yang baik,
hal ini perlu kita apresiasi karena dapat kita lihat banyak sekali kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk menjamin hak memperoleh pendidikan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Kebijakan tersebut di antaranya adalah program wajib belajar sembilan
tahun yang merupakan program nasional, dan program wajib pendidikan di
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) yang merupakan program dari
pemerintahan provinsi Jawa Barat, serta program pembebasan biaya SPP bagi
pelajar SMA/SMK/MA di Kabupaten Cirebon. Kebijakan-kebijakan tersebut
merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah dalam menjalankan kewajiban
untuk melayani rakyat dalam bidang pendidikan. Kita perlu memberikan acungan
jempol bagi pemerintahan Indonesia saat ini, meskipun tidak dapat dipungkiri
bahwa masih terdapat banyak penyimpangan oleh oknum-oknum dalam

pemerintahan itu sendiri.
Sebenarnya pemenuhan hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan bukan
sepenuhnya menjadi kewajiban bagi pemerintah, tapi di dalamnya perlu juga
adanya peranan masyarakat yang memberikan dukungan seutuhnya bagi
pemerintah yang telah berupaya melayani masyarakat dengan sebaik mungkin.
Terkadang dapat kita saksikan bagaimana sikap antipati masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah mengenai pendidikan ini. Misalnya terhadap program wajib
belajar sembilan tahun, terdapat beberapa anggota masyarakat yang merasakan
pendidikan sembilan tahun itu merupakan hal yang sia-sia, hanya buang-buang

waktu saja karena setelah sekolah pun akhirnya akan bekerja juga. Sehingga
banyak orangtua yang cepat-cepat ingin menyuruh anaknya untuk bekerja mencari
nafkah demi kebutuhan keluarganya di usia yang sangat dini. Ini merupakan
asumsi yang salah mengenai pendidikan, dan menyebabkan terjadinya
penyimpangan niat di dalam hati masyarakat dalam menuntut ilmu.
Di desa Dawuan, Kabupaten Cirebon, hal semacam ini merupakan
pandangan mayor dari hampir seluruh warga desa yang sebagian besar masih
memiliki hubungan keluarga yang cukup dekat. Warga desa Dawuan memandang
pendidikan sebagai sesuatu yang remeh, pendidikan hanya sebagai formalitas
belaka. Para orangtua di desa Dawuan menganggap anak-anak mereka tidak

membutuhkan pendidikan yang tinggi, cukup sampai SMA saja yang penting
anaknya dapat segera bekerja, dapat menghasilkan uang untuk membantu
kehidupan keluarga. Sehingga sampai saat ini pun sedikit sekali pemuda desa
Dawuan yang mengenyam bangku perguruan tinggi.
Salah satu faktor yang memunculkan pola pikir semacam itu adalah faktor
ekonomi. Keadaan ekonomi keluarga yang sebagian besar berada pada tingkatan
menengah ke bawah, bahkan ada yang berada di bawah garis kemiskinan
menyebabkan para orangtua merasa tidak sanggup untuk membiayai sekolah
anak-anaknya. Hal ini juga mengakibatkan pola pikir anak berubah. Dengan
melihat kondisi orangtuanya, sebagian besar anak malah ingin cepat-cepat bisa
bekerja mencari uang sendiri agar tidak menyulitkan orangtua, sehingga banyak
dari mereka yang memilih meniggalkan bangku sekolah untuk turun ke jalanan
mencari nafkah.
Padahal sebenarnya, jika kita memikirkan dengan sungguh-sungguh, maka
akan kita dapatkan kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, tingkat
kesejahteraan seseorang pun akan meningkat. Contoh, di suatu bengkel servis
kendaraan bermotor, teknisi yang pendidikannya sebatas SMA/SMK memiliki
gaji yang lebih rendah daripada teknisi yang jenjang pendidikannya sampai
diploma atau sarjana. Dan untuk masalah tingginya biaya pendidikan, pemerintah
perlu meningkatkan pengawasan penyaluran dana pendidikan bagi masyarakat.

Dana pendidikan dari Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN) sebenarnya sudah

mencukupi bagi pelaksanaan operasional sekolah-sekolah negeri sehingga dana
sekolah bisa benar-benar gratis, namun terdapat oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab yang gemar mencederai hak rakyat dengan mencuri uang
negara.
Selain itu, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
juga disebabkan minimnya sosialisasi dari para akademisi dan pihak-pihak lain
yang terkait, termasuk para ulama’ yang menjadi tokoh utama di desa yang cukup
kental dengan agamanya. Selain itu sebagian besar masyarakat di desa ini masih
berorientasi pada materi, seandainya ada orangtua yang memfasilitasi anaknya
sampai perguruan tinggi bukan dengan harapan anaknya akan menjadi orang yang
bermanfaat bagi orang lain, melainkan agar anaknya dapat menjadi orang yang
kaya secara materi. Hal ini merupakan penyimpangan niat dalam mencari ilmu
bermanfaat. Di mana sebenarnya orientasi pendidikan itu bukanlah mencari
keuntungan (non-profit).
Jika para tokoh masyarakat mampu menyadarkan masyarakat tentang arti
penting pendidikan bagi kehidupan umat manusia, tentang hakikat pendidikan,
baik itu pendidikan agama, pendidikan formal, maupun pendidikan kejuruan.
Maka dapat terwujud kesadaran yang tinggi di masyarakat akan pentingnya

pendidikan bagi kehidupan mereka. Pendidikan di sini bukan sekedar pendidikan
yang sifatnya teoritis dan praktis untuk diterapkan dalam dunia kerja semata,
namun juga menghasilkan nilai-nilai luhur yang siap untuk ditanamkan di
masyarakat. Dan diharapkan pendidikan ini dapat mewujudkan indiividu-individu
yang dapat menjadi panutan di masyarakat, orang-orang berjiwa besar yang benarbenar mengabdi kepada Tuhan dan berkhidmat dengan tulus ikhlas kepada umat
tanpa mengharapkan imbalan apapun, sekalipun itu hanya pujian dan
penghormatan.

Biodata Penulis
Nama

: Abdul Goffar Al Mubarok

Tempat, tanggal lahir : Cirebon, 26 Januari 1996
Alamat
Desa

: Jalan Raya Tengah Tani Gang Masjid No. 123 RT 03/02
Dawuan Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon Jawa
Barat 45174


Riwayat pendidikan :
SD Negeri 1 Dawuan Kab. Cirebon
MI Darul Hikmah Kota Cirebon 2007
SMP Negeri 2 Kota Cirebon 2010
MAN Cirebon 1 Kabupaten Cirebon 2013
S1 Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta