Perancangan Sistem Informasi Pendataan Hasil Panen dan Hasil Penjualan Kelapa Sawit Pada PT. Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

  Sistem merupakan sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu, berikut penulis jabarkan berbagai pendapat menurut para ahli:

2.1.1. Definisi Sistem

  Definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.

  Menurut Gordon B.Davis dalam Zakiyudin (2011:1) menerangkan bahwa “Sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama”.

  Sedangkan menurut Raymond McLeod Jr dalam Zakiyudin (2011:1) „Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

  Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

  2.1.2. Karakteristik Sistem

  Karakteristik sistem memiliki sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Menurut Zakiyudin (2011:2) suatu sistem memiliki karakter atau sifat-sifat tertentu yanmg mencirikan sebagai suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (component) atau subsistem-subsistem.

  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

  2.1.3. Klasifikasi Sistem

  Suatu sistem dapat diklasifikasikan dalam memiliki akhir tujuan yang berbeda.

  Menurut Koniyo (2007:7) dalam buku nya mengatakan bahwa “Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut”: 1.

  Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik misalnya komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, atau yang disebut dengan human machine system.

  3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tertentu Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi, sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung probabilitas.

  4. Sistem Terbuka dan Tertutup Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkungan luarnya, sedangkan sistem tertutup adalah merupakan sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

  Dari definisi para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem adalah bentuk kesatuan antara satu komponen yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang yang memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut.

2.1.4. Definisi Informasi

  Informasi adalah sekumpulan data fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat

  Informasi sangat penting pada suatu organisasi/instansi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

  Menurut Zakiyudin (2011:5) “Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seorang yang menggunakan data tersebut”.

  Sedangkan Menurut Koniyo (2007:7), “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.

  Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

2.1.5. Sistem Informasi

  Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.

  Menurut Ladjamudin (2013:14), dalam bukunya mengatakan bahwa “sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi bersifat manajerial, kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan”.

  Sedangkan me nurut Koniyo (2007:8), “Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah system informasi”.

  Menurut Susanto (dalam Aprianti Winda dan Umi Maliha 2016:21) non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang bearti dan berguna”.

  Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan untuk melaporkan informasi.

  2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi

  Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan bagi pembuat keputusan yang dibutuhkan perusahaan, yang meliputi komponen people, procedure, data, software,

  

information technology infrastructure. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner

dengan menggunakan skala ordinal.

  Sistem informasi akuntansi menurut Jones dan Rama (dalam Henny Hendarti dkk 2008:89) “sistem informasi akuntansi adalah subsistem atau bagian dari MIS (Managenent Information System) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan serta informasi yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin”.

  2.1.7. Definisi Penjualan

  Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. Menurut McLeod (dalam Paillin:

  2012). “Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi mendapatkan sumberdaya lainnya seperti kas atau janji untuk membayar (piutang)”.

  Sedangkan menurut Mcleod Raymond, (dalam Widharta, dkk: 2013). “Definisi dari sistem penjualan, suatu proses melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku”.

  Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu transaksi dalam perusahaan yang menyediakan dan memperjual belikan barang dan jasa kepada pelanggan dimana proses transaksi tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba bagi perusahaan.

2.2. Peralatan Pendukung ( Tool System)

  Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru pada penulisan Tugas Akhir ini adalah:

2.2.1. Unifed Modelling Languange (UML)

  Unifed Modelling Languange (UML) adalah alat perancangan sistem yang berorientasi pada objek.

  Pengertian Unifed Modelling Languange (UML) menurut Gornik (dalam Edgar Winata dan Johan Setiawan 2013:37) “Unifed Modelling Languange (UML) adalah sebuah bahasa yang diterima dan digunakan oleh software

  

develover dan software analyst sebagai suatu bahasa yang cocok untuk

  mempresentasikan grafik dari suatu relasi antar entitas-entitas software ”.)

  Menurut Martin Fowler (dalam Surmayanti 2016:94) “Unifed Modelling

  

Languange (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh mata-model

  tunggal, yang membantu pendeskripsian dan sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek”.

2.2.2. Use Case Diagram

  Use Case Diagram adalah suatu pola atau gambaran yang menunjukkan kelakuan atau kebiasaan sistem.

  Pengertian Use Case Diagram menurut Martin Fowler (dalam Surmayanti 2016:95) “Use Case Diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

  Menurut Rosa dan Shalahuddin (dalam Aprianti Winda dan Umi Maliha 2016:23) “Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antar satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.

  

Tabel II.1

Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskription

  Use Case Fungsional yang disediakan sistem sebagai unit- unit yang saling bertukar pesan antar unit dan Nama Use aktor.

  Aktor/Actor

  Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi.

  Asosiasi / Association Komunikasi antar aktor dan Use Case yang berpartisipasi

  Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use Case

  Ekstensi / extend

  dimana Use Case yang ditambah dapat berdiri

  <<extend>> sendiri walau tanpa Use Case tambahan.

  Generalisasi /generalization

  Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua buah Use Case yang mana fungsi yang satu lebih umum dari yang lainnya.

  Menggunakan

  Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use Case

  Include / Use Case

  dimana Use Case yang ditambahkan

  <<Include>>

  memerlukan Use Case ini untuk menjalankan fungsinya.

  Uses Sumber : Winda Apriant dan Umi Maliha (2016:23)

2.2.3. Activity Diagram

  Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan sifat dinamis

  secara alamiah sebuah sistem dalam bentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya.

  Pengertian Activity Diagram Menurut Martin Fowler (dalam Surmayanti 2016:95) “Acitivity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logica

  

procedural , proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini

  memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah digram ini mendukung behavior paralel”.

  

logic, dan work flow. Bisa dipakai untuk menjelaskan teks use case dalam notasi

  grafis dengan menggunakan notasi yang mirip flow chart, meskipun terdapat sedikit perbedaan notasi”.

  1. Nodes, menandakan intial dan final node, final node boleh lebih dari 1 2.

  Activity, aktivitas sistem dapat berupa aktivitas fisik juga bagi user.

  3. Flowledge, arah sebuah proses.

  4. Fork, awal sebuah proses paralel.

  5. Join, akhir proses paralel.

  6. Condition, kondisi yang dituliskan dalam bentuk teks.

  7. Decision, implementasi if dan then.

  8. Merge, penyatuan beberapa flow.

  9. Partition, siapa atau apa yang menjalankan aktivitas.

  

Tabel II.2

Simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

  Setatus Awal Setatus awal aktivitas pada sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah setatus awal Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

  Percabangan Asosiasi percabangan diamana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

  Penggabungan Asosiasi Penggabungan diamana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memilki sebuah setatus akhir. aktivitas

2.2.4. ERD ( Entity Relationship Diagram)

  ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

  Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram) menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:50) “ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.

  Sedangkan menurut Koniyo (2007:99) “Entity Relationship Diagram

  (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan ”.

  Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ERD adalah suatu pemodelan basis data yang menghubungkan/merelasikan antar entitas.

  Berikut ini beberapa komponen ERD, yaitu: 1.

  Entitas

  Entitas objek yang mempunyai data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh komputer.

  Nama_Entitas

  

Gambar II.1 Entitas

Sumber: Ladjamuddin (2013:149)

2. Atribut Atribut merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

  Nama_atribut

  

Gambar II.2 Atribut

Sumber: Ladjamuddin (2013:149) 3.

  Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.

  Nama_relasi

  

Gambar II.3 Relasi

Sumber: Ladjamuddin (2013:149) 4.

  Garis atau Link

  Garis berfungsi sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

  Gambar II.4 Garis/ Link Sumber: Ladjamuddin (2013:149)

  Tabel II.3 Simbol ERD Simbol Deskripsi Entitas / Entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data;benda yang memiliki data dan harus disimpan

  Nama_entitas datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan merupakan nama table

  Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas Nama_atribu atribut kunci primer field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses recordyang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu

  Nama_atribut_prime kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama) Atribut multinilai / multivalue field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

  Nama_atribut Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas;biasanya diawali dengan kata kerja

  Nama_relas Asosiasi / association penghubung antara relasi dan entitas di mana

  N di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B

  Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2013:50)

2.2.5. Logical Record Structure (LRS)

  LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record- record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.

  Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS adalah

  “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”.

  Sedangkan menurut Ladjamuddin (2013:159)

  “Logical Record Structure

  (LRS) merupakan hasil transformasi ERD dan LRS yang melalui proses kardinilitas dan menghasilkan atribut-atribut yang saling berelasi ”.

  Terdapat tiga buah jenis relasi antar tabel didalam ERD menurut Pratama

  1. One to One (Satu ke Satu) Relasi ini menggambarkan tentang hubungan satu field pada tabel pertama kesatu field pada tabel kedua.

  2. One to many (Satu ke Banyak) Relasi ini menggambarkan tentang hubungan satu field pada tabel pertama kedua atau beberapa buah field pada tabel kedua.

  3. Many to many (Banyak ke Banyak) Sebuah sistem informasi sekolah memiliki pengguna guru dan siswa didalamnya. Sisem informasi ini memiliki sebuah database bernama sisposekolah dengan tiga buah tabel didalamnya. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa LRS (Logical Record

  Structure ) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.

2.2.6. Basis Data

  Basis data adalah kumpulan cara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatuuntuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

  Pengertian basis data m enurut Rosa dan Shalahuddin (2013:43) “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

  Sedangkan m enurut Fathansyah (2007:11) ”Basis data (database) sebuah memiliki sejumlah objek basis data (seperti file table, indeks, dan lain-lain). Di samping berisi, menyimpan data, setiap basis data juga mengandung atau menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail)”.

  Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Basis Data adalah suatu tempat untuk memelihara dan menyimpan data agar mudah digunakan dan ditampilkan kembali oleh pemiliknya.

2.2.7. MySQL ( My Struktur Query Languange )

  Dalam pembahasan ini MySQL adalah software database yang lazim disandingkan dengan PHP. Berikut ini pengertian MySQL menurut dua para ahli, yaitu:

  Menurut Kadir (dalam Ruhul Amin 2017:115) “MySQL merupakan

  software yang tergolong database server dan bersifat open source ”.

  Sedangkan menurut Saputra dan Agustin (dalam Hinsa dan Ahmad Ishag 2016:65) MySQL bukan termasuk bahasa pemrograman. MySQL merupakan salah satu database populer dan mendunia. MySQL bekerja menggunakan SQL Languange (Structure Query Languange). Itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database di sunia untuk pengolahan data”.

  Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan tipe data relasional yang bersifat Open Source sehingga umum digunakan didunia.

2.2.8. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

  Dalamang digunakan

untuk menstrukturkan, merencanakan, dan mengendalikan proses pengembangan

suatu

  Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:28) ”Model air terjun menyediakan

pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari

analisis, desain, pengkodean, dan tahap pendukung (support )”.

  Berikut adalah gambar model air terjun:

  Sistem / Rekayasa Informasi

Analisis Desain Pengkodean Pengujian

  Gambar II.5 Waterfall Model Sumber :Rosa dan Shalahuddin (2013:29)

  Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:29) yang terbagi menjadi lima tahapan yaitu: 1.

  Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

  Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

  3. Pembuatan Kode Program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

  4. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user, perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2.9. Visual Basic 6.0

  Visual Basic adalah salah satu bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemograman Visual Basic, yang pendahulunya, yaitu bahasa pemograman BASIC (

  Beginner’s All-purpose

Symbolic Instruction Code ) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visua Basic

  merupakan salah satu Development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman komputer yang mendukung pemograman berorientasi objek (Object Oriented Programming , OOP) (Koniyo 2007:171).

  IDE Visual Basic 6.0 dibagi menjadi delapan bagian besar, yaitu menu,

  

toolbar , toolbox, project explorer, properties windows, form layout, window,

  form, dan kode editor. Untuk melihat IDE Visual Basic 6.0, dari menu Star

  • – Programs – Microsoft Visual Basic 6.0 dan pilih Microsoft Visual Basic 6.0.

  1. Menu Pada bagian menu terdapat 13 menu utama, yaitu menu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Windows, dan Help. Untuk menggunakan menu itu Anda tinggal mengklik pada menu utama dan kemudian memilih submenu sebelumnya.

  2. Toolbar Toolbar memiliki fungsi yang sama dengan menu, hanya saja pilihannya berbentuk ikon. Untuk memilih suatu proses yang akan dilakukan, anda tinggal mengklik ikon yang sesuai dengan proses yang anda inginkan.

  3. Toolbox Toolbox adalah tempat dimana kontrol-kontrol diletakkan. Kontrol-kontrol yang terdapat pada toolbox dipakai dalam pembuatan program aplikasi. Objek kontrol

yang dibuat pada form aplikasi diambil dari kontrol-kontrol yang ada pada toolbox

  4. Project Explorer Project explorer adalah tempat untuk melihat daftar form dan modul yang digunakan dalam proyek. Melalui project explorer anda juga dapat memilih form yang akan dipakai.

  5. Properties Window Properties window adalah tempat properti setiap objek kontrol. Properties window juga dipakai untuk mengatur properti dari objek kontrol yang dipakai. Dengan Properties window anda dapat mengubah properti yang nantinya akan dipakai sebagai default objek kontrol pada waktu program pertama kali dieksekusi.

  6. Form Layout Window Berfungsi untuk melihat posisi form pada layar monitor pada waktu program dieksekusi. Untuk menggeser posisi form, klik dan geser form pada form layout window sesuai dengan posisi yang anda inginkan.

  7. Form Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interfacc) bagi program aplikasi anda. Pada form anda dapat meletakkan atau menambahkan objek kontrol.

  8. Kode Editor Kode editor adalah tempat dimana anda meletakkan atau menuliskan kode program dari program aplikasi anda.

2.2.10. Pengkodean

  Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan karakter data yang akan dikirim

dari suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal yang ada, dan

menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner

agar dapat ditransmisikan.

  Menurut Fathansyah (2007:105) pengkodean adalah “cara yang ditempuh untuk

menyatakan suatu data dalam bentuk lain”. Ada 3 jenis bentuk pengkodean yang dapat

dipilih menurut Fathansyah (2007:105), yaitu: 1.

  Sekuensial Dimana pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan dan dengan kode terurut (biasanya berupa bilangan asli dan abjad).

  2. Mnemonic Dimana pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan.

3. Blok Dimana pengkodean dinyatakan data format tertentu.

2.2.11. Sequence Diagram

  Menurut Martin Flower (dalam Surmayanti 2016:95) “Sequence Diagram adalah diagram yang menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek saling berkolaborasi dalam beberapa behavior. Sebuah sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini dalam use case”.

  Sedangkan menurut Hofmeister, Nord dan Soni (dalam Edgar Winata dan Johan Setiawan 2013:39) “Sequence Diagram menjelaskan interaksi obyek-obyek yang saling berkolaborasi (berhubungan) mirip dengan activity diagram yaitu menggambarkan alur kejadian sebuah aktivitas tetapi lebih detil dalam menggambarkan aliran data termasuk data atau behavior yang dikirimkan atau