Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya
SKRIPSI
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN TERHADAP KIENERJA KARYAWAN PT.KARYA PANEN RAYA
OLEH
Ririen 080502040 MANAJEMEN
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Mei 2012
Ririen
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN PERCETAKAN
Nama : Ririen
NIM : 080502040
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Judul : “Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya”
Tanggal: Mei 2012 Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si NIP: 19620513 199203 2 001
Tanggal: Mei 2012 Ketua Departemen Manajemen
Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E NIP: 19671019 199303 2 002
(4)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Ririen
NIM : 080502040
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Judul : “Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya”
Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca Penilai,
Dra. Yulinda, M.Si Dr. Elisabeth Siahaan, SE,MEc. NIP.1959 0926 1986012001 NIP. 19780313 2002 12 2001
Ketua Program Studi Manajemen,
Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si NIP. 19620513 199203 2 001
(5)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Ririen
NIM : 080502040
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Judul : “Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya”
Medan, Mei 2012 Penulis
Ririen NIM: 080502040
(6)
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Budaya Organiasasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karya Panen Raya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh (sensus) dimana responden yang diteliti merupakan seluruh jumlah populasi.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner, dimana sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner kepada 30 orang karyawan PT. Sasana Kharisma Nusantara. Data sekunder juga dikumpulkan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan komitmen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya. Hal ini berdasarkan hasil uji t, dimana nilai t hitung variabel budaya organisasi (X1) = 5,628> t tabel = 2,0010 dan nilai signifikansi adalah 0,000, nilai ini lebih kecil
dari nilai α = 5% (0,05), dan nilai t hitung variabel komitmen (X2) = 9,131 > t tabel = 2,0010 dan nilai signifikansi adalah 0,000, nilai ini lebih kecil dari nilai α = 5% (0,05). Pada pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai nilai R sebesar 0,982 menunjukkan bahwa hubungan antara budaya organisasi (X1) dan komitmen (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) PT. Karya Panen Raya sebesar 98,2% dan artinya hubungannya sangat erat. Sedangkan nilai R Square = 0,964 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan komitmen sebesar 96,4%, sedangkan sisanya sebesar 3,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(7)
ABSTRACT
This research entitled "The effect of Culture and Commitment to Performance Organisation PT. Karya Panen Raya ". The purpose of this research is to determine and analyze the effect of organizational culture and employee commitment to the performance of PT. Karya Panen Raya.
Population in this research is all employee of PT. Karya Panen Raya. The sampling method used by the saturated sample (census) in which the respondent in question is the total population.
The collection of primary data through questionnaire, which before the questionnaire distributed first tested the validity and reliability for questionnaires to 30 employees of PT. Sasana Kharisma Nusantara. Secondary data were collected to support the analysis in this research. The method of analysis used in this research is descriptive analysis is a method of analysis in which data collected at first arranged, classified and analyzed so that it will provide a clear vision of organizational culture and commitment to the performance of PT. Karya Panen Raya employee.
The results showed that organizational culture and commitment in a positive and significant effect on the performance of employees of PT. Karya Panen Raya. It is based on the results of the t test, where the value t count the organizational culture variables (X1) = 5.628> t table = 2.0010 and the significance value is 0.000, this value is smaller than the value α = 5% (0.05), and the value t count the commitment variable (X2) = 9.131> t table = 2.0010 and the significance value is 0.000, this value is smaller than the value α = 5% (0.05). On testing the coefficient of determination R values obtained values of 0.982 indicates that the relationship between organizational culture (X1) and commitment (X2) of the employee's performance variable (Y) PT. Karya Panen Raya for 98.2% and that is very closely related. While the value of R Square = 0.964 indicates that the variable performance of the employees of PT. Karya Panen Raya can be explained by cultural variables and organizational commitment of 96.4%, while the remaining 3.6% can be explained by other variables not examined in this study.
(8)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya.”
Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibunda Rosmawati Harahap yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(9)
5. Ibu Dra. Yulinda, M.Si., selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan, koreksi, kritik, saran dan motivasi dalam penyelesaian dan kesempurnaan skripsi ini.
6. Dr. Elisabeth Siahaan, SE,MEc., selaku Dosen Pembaca Penilai skripsi penulis yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Dosen
Departemen Manajemen yang telah banyak memberikan pelajaran berarti kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan baik dalam urusan administrasi maupun dalam proses kelancaran kegiatan perkuliahan.
9. Pimpinan dan seluruh Pegawai Biro Administrasi Universitas Sumatera Utara yang telah berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini.
10.T. Suryadi Hendra, SH., yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.Madia Pinem, SE., yang telah memberikan informasi dan izin melakukan penelitian di PT. Karya Panen Raya.
12.Sahabat-sahabat penulis yaitu Desgon Hastian, Putri Firda Oktavani, Ivana C.E, C. Monika Ginting, Winatya D Harita, Dita Astari Putri, dan lain-lain yang tidak dapat penulis sertakan dalam lembaran ini.
(10)
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, penulisan maupun penyajiannya, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Mei 2012
Penulis
(11)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. ... Latar Belakang ... 1
1.2. ... Perumusan Masalah ... 5
1.3. ... Tujuan Penelitian ... 6
1.4. ... Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ... Penelitian Terdahulu ... 7
2.2. ... Teori Tentang Budaya Organisasi ... 9
2.2.1. ... Pengerti an Budaya Organisasi ... 9
2.2.2. ... Sumber-Sumber Budaya Organisasi ... 10
2.2.3. ... Fungsi Budaya Organisasi ... 11
2.2.4. ... Karakter istik Budaya Organisasi... 12
2.2.5. ... Cara-cara Budaya Organisasi Terbentuk ... 14
2.2.6. ... Cirri-ciri Budaya Organisasi Kuat/Lemah ... 15
2.3. ... Teori Tentang Komitmen... 17
(12)
2.3.1. ... Defenisi Komitmen ... 17 2.3.2. ... Jenis
Komitmen Karyawan ... 18 2.4. ... Teori Tentang Kinerja ... 20 2.4.1. ... Pengerti
an Kinerja Karyawan... 20 2.4.2. ...
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 21 2.4.3. ... Alat
Ukur Kinerja Karyawan ... 23 2.4.4. ...
Cara-cara Untuk Meningkatkan Kinerja ... 24
2.5. Kerangka Konseptual ... 25
2.6. ...
Hipotesis Penelitian ... 26 BAB III METODE PENELITIAN
3.1. ... Jenis Penelitian ... 27 3.2. ... Tempat
dan Waktu Penelitian ... 27 3.3. ... Batasan
Operasional ... 27 3.4. ... Definisi
Operasional Variabel ... 28 3.5. ... Skala Pengukuran Variabel ... 31 3.6. ... Populasi
dan Sampel Penelitian ... 31 3.7. ... Teknik
Pengumpulan Data ... 33 3.8. ... Uji
Validitas dan Reliabilitas ... 33 3.9. ... Metode
Analisis Data... 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. ...
Gambaran Umum Organisasi ... 39 4.1.1. ... Visi &
(13)
4.1.2. ... St
ruktut Organisasi PT. Karya Panen Raya ... 41
4.1.3. ... Ri ncian Tugas Karyawan PT. Karya Panen Raya .... 43
4.1.4. ... Fil osofi Bisnis PT. Karya Panen Raya ... 46
4.2. ... Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46
4.2.1. ... Uji Validitas ... 47
4.2.2. ... Uji Reliabilitas ... 50
4.3. ... Metode Analisis Data... 51
4.3.1. ... Analisis Deskriptif ... 51
4.3.2. ... Uji Asumsi Klasik ... 66
4.3.2.1. Uji Normalitas ... 66
4.3.2.2. Uji Heteroskedasisitas ... 69
4.3.2.3. Uji Multikolinieritas ... 71
4.3.3. ... Analisis Regresi Linier Berganda ... 72
4.3.3.1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 74
4.3.3.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 76
4.3.3.3. Pengujian Koefisien Determinan( ) ... 78
4.4. Pembahasan…. ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. ... Kesimpulan ... 83
5.2. ... Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
(14)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Total Penjualan PT.Karya Panen Raya Periode
Januari-Desember 2011... 4
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 30
3.2 Instrumen Skala Likert ... 31
3.3 Jabatan dan Jumlah Pegawai PT. Karya Panen Raya ... 32
4.1 Hasil Uji Validitas 1 ... 48
4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 49
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan . Terakhir ... 52
4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 53
4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organisasi ( ) ... 54
4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Komitmen ( ) ... 60
4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 63
4.10 Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmogorov-Smirnov .... 68
4.11 Hasil Uji Geljser Heteroskedastisitas ... 71
4.12 Hasil Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 72
4.13 Analisis Regresi Linier Berganda ... 73
4.14 Hasil Uji F ... 75
4.15 Hasil Uji t ... 77
(15)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 26
4.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Karya Panen Raya ... 42
4.2 Histogram Uji Normalitas ... 66
4.3 Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 67
(16)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 89
2 Distribusi Jawaban Responden Pada Validitas dan
Reliabilitas ... 94
3 Distribusi Jawaban Responden Penelitian ... 95
4 Output SPSS Versi 17.00 Pada Uji Validitas dan
Reliabilitas ... 98
5 Frekuensi Distribusi Jawaban Responden Penelitian 101
(17)
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Budaya Organiasasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karya Panen Raya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh (sensus) dimana responden yang diteliti merupakan seluruh jumlah populasi.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner, dimana sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner kepada 30 orang karyawan PT. Sasana Kharisma Nusantara. Data sekunder juga dikumpulkan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan komitmen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya. Hal ini berdasarkan hasil uji t, dimana nilai t hitung variabel budaya organisasi (X1) = 5,628> t tabel = 2,0010 dan nilai signifikansi adalah 0,000, nilai ini lebih kecil
dari nilai α = 5% (0,05), dan nilai t hitung variabel komitmen (X2) = 9,131 > t tabel = 2,0010 dan nilai signifikansi adalah 0,000, nilai ini lebih kecil dari nilai α = 5% (0,05). Pada pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai nilai R sebesar 0,982 menunjukkan bahwa hubungan antara budaya organisasi (X1) dan komitmen (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) PT. Karya Panen Raya sebesar 98,2% dan artinya hubungannya sangat erat. Sedangkan nilai R Square = 0,964 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan komitmen sebesar 96,4%, sedangkan sisanya sebesar 3,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(18)
ABSTRACT
This research entitled "The effect of Culture and Commitment to Performance Organisation PT. Karya Panen Raya ". The purpose of this research is to determine and analyze the effect of organizational culture and employee commitment to the performance of PT. Karya Panen Raya.
Population in this research is all employee of PT. Karya Panen Raya. The sampling method used by the saturated sample (census) in which the respondent in question is the total population.
The collection of primary data through questionnaire, which before the questionnaire distributed first tested the validity and reliability for questionnaires to 30 employees of PT. Sasana Kharisma Nusantara. Secondary data were collected to support the analysis in this research. The method of analysis used in this research is descriptive analysis is a method of analysis in which data collected at first arranged, classified and analyzed so that it will provide a clear vision of organizational culture and commitment to the performance of PT. Karya Panen Raya employee.
The results showed that organizational culture and commitment in a positive and significant effect on the performance of employees of PT. Karya Panen Raya. It is based on the results of the t test, where the value t count the organizational culture variables (X1) = 5.628> t table = 2.0010 and the significance value is 0.000, this value is smaller than the value α = 5% (0.05), and the value t count the commitment variable (X2) = 9.131> t table = 2.0010 and the significance value is 0.000, this value is smaller than the value α = 5% (0.05). On testing the coefficient of determination R values obtained values of 0.982 indicates that the relationship between organizational culture (X1) and commitment (X2) of the employee's performance variable (Y) PT. Karya Panen Raya for 98.2% and that is very closely related. While the value of R Square = 0.964 indicates that the variable performance of the employees of PT. Karya Panen Raya can be explained by cultural variables and organizational commitment of 96.4%, while the remaining 3.6% can be explained by other variables not examined in this study.
(19)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Para ahli praktisi manajemen mengakui bahwa sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam perusahaan. Sumber daya manusia yang dimaksud tidak lain adalah karyawan, dimana karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan aktifitas perusahaan. Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang memiliki kinerja karyawan yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk menilai kinerja karyawan dapat dilihat dari berbagai sisi, maka penilaian kinerja karyawan sangat perlu dilakukan guna melihat sejauh mana karyawan mampu berperan dalam pengembangan perusahaan.
Pada dasarnya kinerja merupakan suatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja tidak dapat dinilai pada saat itu juga melainkan dalam periode waktu tertentu (Timpe, 2000: 56).
(20)
Kinerja karyawan yang efektif dapat diukur berdasarkan kuantitas kerja, penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah di tetapkan, serta kualitas kerja yang baik, untuk mencapainya diperlukan adanya kesamaan pandangan terhadap visi, misi, dan tujuan (Hasibuan, 2003:105). Menyatukan pandangan terhadap tiga hal tersebut tidaklah mudah, menurut Tiffin dalam Riani (2011: 100) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ada dua, yang pertama adalah variabel individu yaitu pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, umur, motivasi, sikap dan komitmen. Yang kedua adalah variabel situasional, dimana didalam variabel ini menyangkut tentang budaya organisasi, menurutnya untuk menyatukan visi dan misi antara perusahaan dan karyawan diperlukan budaya organisasi yang kuat. Reiman dalam Tika (2006:111) juga menyebutkan bahwa budaya organisasi yang kuat akan membantu perusahaan memberikan kepastian bagi individu yang ada dalam organisasi untuk berkembang bersama perusahaan dan bersama-sama meningkatkan kegiatan usaha dalam menghadapi persaingan, walaupun tingkat pertumbuhan dari masing-masing individu sangat bervariasi.
Faktor yang mempengaruhi kinerja selain budaya organisasi adalah komitmen. Karyawan yang memahami pentingnya meningkatkan kinerja perusahaan akan memiliki komitmen yang tinggi pada perusahaan, yang merupakan perwujudan dari loyalitas, hal ini tampak melalui kesediaan bekerja melebihi harapan perusahaan, karyawan juga akan memiliki keinginan untuk tetap berada dan bekerja di perusahaan. Komitmen karyawan mempengaruhi kinerja melalui bagaimana perusahaan meningkatkan taraf kesejahteraan karyawannya, perasaan bahwa
(21)
perusahaan merupakan pilihan terbaik dan keputusan untuk bekerja di perusahaan merupakan keputusan terbaik karyawan (Panggabean 2002: 127).
PT. Karya Panen Raya adalah importir tepung dari Malaysia dimana produknya mempunyai merek dan kualitas yang beragam, dalam penjualannya perusahaan tidak memasarkannya langsung pada konsumen akhir melainkan melalui perusahaan lain yang bertindak sebagai perantara antara perusahaan dan pedagang eceran, ataupun ke perusahaan manufaktur yang biasanya membutuhkan tepung untuk produksinya misalnya perusahaan kue dan mie.
Dari hasil observasi yang dilakukan, penulis melihat adanya lingkungan kerja yang tidak kondusif di dalam perusahaan, dimana banyak karyawan yang datang terlambat setiap harinya. Perusahaan menetapkan masuk pukul 08.00 namun sampai pukul 09.00 masih ada karyawan yang baru datang, perusahaan juga menentukan pulang pukul 17.00, tetapi sebelum pukul 17.00 perusahaan sudah sangat sepi. Karyawan juga tidak memiliki kemauan untuk memberikan waktu dan tenaganya melebihi standar perusahaan, standar perusahaan untuk bagian penjualan/ Sales adalah 10.000ton/ bulan, faktanya rata-rata hasil kerja mereka masih dibawah standar tersebut. Berikut data penjualan yang diperoleh langsung dari direktur PT. Karya Panen Raya.
(22)
Tabel 1.1 Total Penjualan PT. Karya Panen Raya Periode Januari-Desember 2011
Bulan Target Penjualan/ton Realisasi Penjualan/ton
Januari 10.000 9.756
Februari 10.000 9.870
Maret 10.000 10.011
April 10.000 10.001
Mei 10.000 9.007
Juni 10.000 10.012
Juli 10.000 10.009
Agustus 10.000 9.078
September 10.000 9.786
Oktober 10.000 9.078
November 10.000 9.990
Desember 10.000 9.789
(23)
Tabel 1.1 diatas adalah akibat dari budaya organisasi yang tidak beretika seperti kurangnya disiplin dan rendahnya komitmen karyawan. Griffin (2004:115) menyatakan bahwa karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa diandalkan dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja. Sayangnya komitmen ini tidak dimiliki oleh karyawan PT. Karya Panen Raya.
Fenomena inilah yang terjadi di PT.Karya Panen Raya sehingga membuat penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai budaya organisasi dan komitmen yang ada pada perusahaan ini dan bagaimana dampaknya terhadap kinerja karyawan, maka peneliti
merasa tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI
DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARYA
PANEN RAYA”.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam penelitian, agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti
haruslah merumuskan masalahnya dengan jelas, guna mempermudah
menginterpretasikan data dan fakta yang diperlukan dalam penelitian.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apakah Budaya Organisasi dan Komitmen Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Karya Panen Raya?”
(24)
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan didalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja karyawan pada PT. Karya Panen Raya.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat didalam penelitian ini adalah:
1.4.1.Bagi perusahaan, sebagai masukan bagi perusahaan khususnya mengenai
budaya organisasi, komitmen, dan kinerja karyawan.
1.4.2.Bagi penulis, menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang
didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya, serta dapat
memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
1.4.3.Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan, referensi, dan perbandingan dalam penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang maupun untuk penelitian lanjutan.
(25)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Ainun Mardiah Lubis (2009) dengan judul “Pengaruh
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan”.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan menganalisa data yang diperoleh, maka hasilnya adalah terdapat pengaruh yang sedang antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan CV. Jabal Rahmat Medan dengan nilai koefisien determinasi ( ) sebesar 0,2143 atau 21,43% hal ini berarti variabel independen (budaya organisasi) mampu menjelaskan variabel dependen (kinerja pegawai) sebesar 21,43% sedangkan 78,57% merupakan variabel yang tidak terungkap
Zulham, Muhammad (2009) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Budaya Organisasi Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan”. Jenis penelitian adalah deskriptif
(26)
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), daftar pertanyaan (questionaire), dan studi dokumentasi, hasilnya adalah bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat antara Budaya Organisasi Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dengan nilai koefisien determinasi ( ) sebesar 0,689 atau 68,9% hal ini berarti variabel independen (budaya organisasi dan etos kerja) mampu menjelaskan variabel dependen (kinerja pegawai) sebesar 68,9%, sedangkan sisanya 31,1% merupakan variabel yang tidak terungkap.
Asfar Halim Dalimunthe (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Informasi
Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan)”. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai sebesar 0,578 atau 57,8% sedangkan sisanya 42,2% adalah variabel yang tidak terungkap. Koefesien bersifat positif, sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dapat diterima.
Situmorang, Rotua Hotmauli (2010) melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi”. Dari hasil perhitungan koefisien determinan diperoleh hasil sebesar 45,5% maka dapat dikatakan adanya hubungan budaya organisasi sebesar 45,5% terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
(27)
2.2.Teori Tentang Budaya Organisasi 2.2.1.Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Peter dalam Tika (2008:4) budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilaksanakan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait dalam organisasi.
Kreitner (Moeljono, 2005: 12) mendefinisikan bahwa : “Budaya organisasi
adalah perekat organisasi yang mengikat anggota organisasi melalui nilai-nilai yang ditaati, peralatan simbolik, dan cita-cita sosial yang ingin dicapai”.
Dwiyanto dalam Kurniawan (2005 : 115) mendefinisikan budaya organisasi adalah suatu sistem atau perangkat nilai yang memiliki simbol, orientasi nilai, keyakinan, pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang terinternalisasi ke dalam pikiran, seperangkat nilai yang diaktualisasikan ke dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan oleh setiap anggota oleh sebuah organisasi.
Sedangkan menurut Edward dalam Muchlas (2005:531) budaya organisasi adalah sebuah corak dari asumsi-asumsi dasar, yang ditemukan atau dikembangkan
(28)
oleh kelompok tertentu untuk belajar mengatasi problem-problem kelompok dari adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja dengan baik. Hal itu cukup relevan untuk dipertimbangkan sebagai suatu yang bernilai, dan oleh karenanya pantas diajarkan oleh para anggota baru sebagai cara yang benar untuk berfikir, dan berperasaan dalam hubungannya dengan problem-problem tersebut.
Menurut Robbins dalam Riani (2011: 7) budaya organisasi adalah nilai-nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengetian budaya organisasi adalah perekat organisasi dimana para anggotanya memiliki kesamaan visi, misi, tujuan, dan cara berfikir yang diaktualisasikan dalam perilaku oleh setiap anggota oleh sebuah organisasi. Budaya organisasi inilah yang harus dikendalikan pemimpin untuk menjadikan karyawannya berprilaku seperti kehendaknya, dan tujuan organisasipun dapat tercapai.
2.2.2.Sumber-sumber Budaya Organisasi
Menurut Tosi seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengaruh umum dari luar yang luas. Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
(29)
b. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat. Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
c. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi. Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.
2.2.3.Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas
daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi
itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
(30)
2.2.4.Karakteristik Budaya Organisasi
Karakteristik Budaya Organisasi menurut Robbins dalam Tika (2008:10):
1. Inisiatif Individual
Yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi dalam mengemukakan pendapat. Inisiatif individu tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan organisasi atau perusahaan.
2. Toleransi terhadap tindakan beresiko
Budaya organisasi dikatakan baik apabila dapat memberikan toleransi kepada anggota untuk dapat bertindak agresif dan inovatif dalam memajukan organisasi atau perusahaan.
3. Pengarahan
Yaitu sejauh mana organisasi dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi. 4. Integrasi
(31)
Yaitu sejauh mana organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara terkoordinasi, kekompakan unit-unit tersebut dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.
5. Dukungan manajemen
Yaitu sejauh mana para manajer dapat memberikan arahan atau komunikasi, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.
6. Kontrol
Alat yang dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku di dalam organisasi. Diperlukan sejumlah peraturan dan tenaga pengawas yang dapat mengawasi dan mengendalikan perilaku anggota organisasi atau karyawan.
7. Identitas
Yaitu sejauh mana para anggota suatu organisasi atau perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian professional tertentu.
8. System imbalan
Sejauh mana alokasi imbalan (kenaikan gaji, promosi, dan sebagainya) didasarkan atas dasar prestasi kerja karyawan, bukan didasarkan sinioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya.
(32)
Sejauh mana para karyawan didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. Perbedaan pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi di suatu organisasi, namun perbedaan pendapat dan kritikan dapat digunakan sebagai perbaikan atau perubahan strategi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
10.Pola komunikasi
Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal. Kadang- kadang hirarki ini dapat menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan sepuluh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku.
2.2.5.Cara-cara Budaya Organisasi Terbentuk
Robbins (2003:729) menyatakan bahwa proses penciptaan budaya organisasi terjadi dalam beberapa cara. Pertama, para pendiri hanya memperkerjakan dan mempertahankan karyawan yang memiliki pola pikir sama dan sependapat dengan cara-cara yang mereka tempuh. Kedua, mereka mengindoktrinasikan dan mensosialisasikan para karyawan ini dengan cara berpikir dan cara berperasaan mereka. Bila organisasi berhasil, maka visi pendiri menjadi terlihat sebagai penentu
(33)
utama keberhasilan. Pada titik ini, keseluruhan kepribadian pendiri menjadi tertanam ke dalam budaya organisasi.
Robbins (2003:724) membedakan budaya yang kuat dan budaya yang lemah. Budaya yang kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan dan
lebih langsung terkait dengan pengutangan turn-over karyawan. Dalam budaya yang
kuat, nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, maka makin kuat budaya tersebut. Budaya yang kuat juga memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di kalangan anggota mengenai apa yang dipertahankan oleh organisasi. Kebulatan maksud tersebut selanjutnya membina keakraban, kesetiaan, dan komitmen organisasi.
2.2.6.Ciri-ciri Budaya Organisasi Kuat/Lemah
Ciri-ciri budaya kuat menurut Robbins dalam Tika (2008:109): a. Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi
b. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif. c. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi
dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan.
(34)
d. Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan
e. Dijumpai banyak ritual, mulai dari ritual sederhana hingga yang mewah. f. Memiliki jaringan kulturan yang menampung cerita-cerita kehebatan para
pahlawannya.
Ciri-ciri budaya organisasi lemah menurut Kennedy dalam Tika (2008:111):
a. Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain.
b. Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi.
c. Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri.
Langkah-langkah kegiatan untuk memperkuat budaya organisasi (Tika, 2008:112):
a. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
b. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
c. Memberikan contoh atau teladan
d. Membuat acara-acara rutinitas
e. Memberikan penilaian dan penghargaan
(35)
g. Koordinasi dan control
Unsur-unsur yang merupakan ciri khas budaya kuat (Tika, 2008:112): a. Kejelasan nilai-nilai dan keyakinan
b. Penyebarluasan nilai-nilai dan keyakinan c. Intensitas pelaksanaan nilai-nilai inti
2.3. Teori Tentang Komitmen 2.3.1.Defenisi Komitmen
Menurut Porter dalam Munandar (2004:75) komitmen karyawan adalah kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Hal ini dapat ditandai dengan tiga hal yaitu : 1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama organisasi.
3. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi
Sedangkan menurut Richard (Munandar, 2004:76) komitmen karyawan adalah : 1. Rasa identifikasi yaitu kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi.
2. Keterlibatan yaitu kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi
kepentingan organisasi yang bersangkutan.
(36)
Dimana semuanya dinyatakan oleh pegawai terhadap organisasinya. Richard berpendapat bahwa komitmen karyawan merupakan kondisi di mana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen karyawan lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Jadi komitmen karyawan mencakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Di samping itu komitmen karyawan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif melainkan menyiratkan hubungan pegawai dengan perusahaan secara aktif. Karena pegawai yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggungjawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasinya.
Becker dalam Panggabean (2002: 127) menggambarkan komitmen sebagai kecendrungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain atau berhenti bekerja.
2.3.2.Jenis Komitmen Karyawan
Jenis komitmen menurut Robbins (2008: 101) terbagi atas tiga, yaitu :
a. Komitmen afektif yaitu perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya.
(37)
b. Komitmen berkelanjutan yaitu nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dengan sebuah organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut.
c. Komitmen normative yaitu komitmen untuk bertahan dengan organisasi untuk
alasan-alasan moral atau etis.
Pegawai dengan komitmen afektif memiliki tingkah laku yang berbeda dengan pegawai dengan komitmen berkelanjutan. Pegawai berkomitmen afektif memiliki keinginan untuk berusaha yang sesuai dengan tujuan organisasi. Sebaliknya pegawai berkomitmen berkelanjutan merasa terpaksa menjadi anggota organisasi dan menghindari kerugian finansial serta kerugian lain, sehingga melakukan usaha yang tidak maksimal.
Menurut Mowdey dalam Munandar (2002:73) komitmen karyawan dikenal sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi. Komitmen karyawan memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku. Sikap mencakup identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, di mana penerimaan ini merupakan dasar komitmen karyawan. Identifikasi pegawai tampak melalui sikap menyetujui kebijaksanaan organisasi, kesamaan nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi, rasa kebanggaan menjadi bagian dari organisasi. Sikap juga mencakup keterlibatan seseorang sesuai peran dan tanggungjawab pekerjaan di organisasi tersebut.
Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dan tanggungjawab pekerjaan yang diberikan padanya. Selain itu sikap juga mencakup
(38)
kehangatan, afeksi, dan loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi dari komitmen, serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara organisasi dengan pegawai. Pegawai dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki terhadap organisasi. Sedangkan yang termasuk kehendak untuk bertingkah laku adalah kesediaan untuk menampilkan usaha. Hal ini tampak melalui kesediaan bekerja melebihi apa yang diharapkan agar organisasi dapat maju. Pegawai dengan komitmen tinggi, ikut memperhatikan nasib organisasi. Keinginan juga termasuk kehendak untuk tetap berada dalam organisasi.
Pada pegawai yang memiliki komitmen tinggi, hanya sedikit alasan untuk keluar dari organisasi dan berkeinginan untuk bergabung dengan organisasi yang telah dipilihnya dalam waktu lama.
Jadi seseorang yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki identifikasi terhadap organisasi, terlibat sungguh-sungguh dalam pegawai dan ada loyalitas serta afeksi positif terhadap organisasi. Selain itu tampil tingkah laku yang berusaha ke arah tujuan organisasi dan keinginan untuk tetap bergabung dengan organisasi dalam jangka waktu lama.
2.4. Teori Tentang Kinerja Karyawan 2.4.1.Pengertian Kinerja karyawan
Menurut Timpe (2000: 73) Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan sesuatu
(39)
hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen.
2.4.2.Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan, seperti yang dikemukakan oleh Richard dalam Tika (2008:9), yaitu:
a. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam menyelesaikan
(40)
pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran.
b. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan.
c. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya.
(41)
d. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit.
2.4.3.Alat Ukur Kinerja Karyawan
Menurut Richard dalam Tika (2008:192) alat ukur kinerja karyawan meliputi unsur kemampuan menyesuaikan diri / prestasi kerja dan kepuasan kerja.
a. Kemampuan menyesuaikan diri
Kemampuan manusia terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan
keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai.
(42)
b. Prestasi kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu (Moeljono, 2003:94). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
c. Kepuasan kerja.
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.
2.4.4.Cara - Cara untuk Meningkatkan Kinerja
Berdasarkan pernyataan menurut Timpe (2000:134) cara - cara untuk meningkatkan kinerja, antara lain :
a. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Teknik - tekniknya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat
(43)
atau menyimpan catatan harian kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab - penyebab kinerja.
b. Pelatihan
Setelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat.
c. Tindakan
Tidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.
2.5. Kerangka Konseptual
Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, dan keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep peneliti diharap mampu menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (event) yang berkaitan satu sama lainnya (Singarimbun, 1995:33).
Menurut Robbins dalam Riani (2011: 7) budaya organisasi adalah nilai-nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen.
(44)
Menurut Porter dalam Munandar (2004:75) komitmen karyawan adalah kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi.
Menurut Timpe (2000: 72) kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seseorang karyawan dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Budaya organisasi membentuk kesamaan penafsiran visi, misi, dan tujuan kemudian komitmen membentuk loyalitas, sehingga karyawan memberikan kinerja yang maksimal secara sukarela dan bekerja diatas standar yang ditetapkan organisasi/perusahaan, kedua hal inilah yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dimana tinggi rendahnya kinerja karyawan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas organisasi/perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka diperoleh kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual Budaya Organisasi
Komitmen
Kinerja Karyawan (Y)
(45)
Sumber: Riani (2011:100), Timpe (2000: 73), Munandar (2004: 75), Muchlas (2005:531) (data diolah).
2.6. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Budaya organisasi dan Komitmen Berpengaruh Secara Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Karya Panen Raya ”.
(46)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif . Menurut Bungin (2005) penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan, menjelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena menurut kejadian sebagaimana adanya.
Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory), yaitu suatu penelitian yang menguraikan dan menjelaskan fenomena yang terjadi di objek penelitian. Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel budaya organisasi ( ), variabel komitmen ( ), dan kinerja karyawan (Y).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Karya Panen Raya yang berada di Jalan Pemuda No. 18, Medan. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2012 sampai dengan April 2012.
3.3. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional variabel di dalam penelitian ini adalah:
3.3.1.Variabel independen (X) terditi dari variabel budaya organisasi ( ), dan
variabel komitmen ( )
(47)
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja yang mendukung penganalisaan dari variabel-variabel tersebut (Singarimbun, 1989:46).
Definisi operasional variabel di dalam penelitian ini adalah:
3.4.1.Budaya organisasi ( adalah nilai-nilai dominan yang dianut karyawan yang menjadi panduan dalam berprilaku di dalam organisasi. Karakteristik Budaya Organisasi menurut Robbins dalam Tika (2008:10):
a. Inisiatif Individual: tingkat tanggung jawab, kebebasan atau
independensi yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi dalam mengemukakan pendapat.
b. Toleransi terhadap tindakan beresiko: toleransi untuk dapat bertindak agresif dan inovatif dalam memajukan organisasi atau perusahaan. c. Pengarahan: sejauh mana organisasi dapat menciptakan dengan jelas
sasaran dan harapan yang diinginkan.
d. Integrasi: sejauh mana organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara terkoordinasi.
e. Dukungan manajemen: sejauh mana para manajer dapat memberikan arahan atau komunikasi, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.
(48)
f. Kontrol: alat yang dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku di dalam organisasi.
3.4.2.Komitmen ( dapat diartikan sebagai loyalitas karyawan dan kemauan karyawan untuk memberikan kinerja diatas standar. Robbins (2008: 101) mengemukakan jenis komitmen sebagai berikut:
a. Komitmen afektif
b. Komitmen berkelanjutan
c. Komitmen normatif
3.4.3.Kinerja karyawan (Y) adalah hasil kerja yang dicapai seseorang karyawan. Menurut Richard dalam Tika (2008:192) alat ukur kinerja karyawan meliputi:
a.Kemampuan menyesuaikan diri: Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan.
b. Prestasi kerja: seperti kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
c.Kepuasan kerja: Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi.
Secara keseluruhan operasionalisasi variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
(49)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Budaya organisasi
(
nilai-nilai dominan yang
disebarluaskan dalam
organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang
menjadi panduan bagi
kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen. 1. Inisiatif individual 2. Toleransi terhadap tindakan berisiko 3. Pengarahan 4. Integrasi 5. Dukungan manajemen 6. Kontrol Likert Komitmen (
kekuatan yang bersifat
relatif dari individu dalam mengidentifikasikan
keterlibatan dirinya ke
dalam bagian organisasi.
1. Komitmen afektif 2. Komitmen normatif 3. Komitmen berkelanjutan Likert Kinerja Karyawan (Y)
Efektivitas Organisasi
adalah tingkat prestasi
organisasi yang artinya telah
mampu menyejahterakan
orang-orang atau bagian-bagian di dalam organisasi
tersebut yang memiliki
tujuan bersama
1. Kemampuan
menyesuaikan diri
2. Prestasi kerja 3. Kepuasan kerja
Likert
Sumber: Muchlas (2005), Riani (2011), Robbins (2008), Timpe (2000), Tika (2008) (data diolah)
(50)
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, 2006:87
3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2005:90), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karya Panen Raya yang berjumlah 61 orang. Diantaranya:
(51)
Tabel 3.3
Jabatan dan Jumlah Pegawai PT. Karya Panen Raya
No Jabatan Jumlah Pegawai
1. Manajer Administrasi 1
2. Manajer Sales 1
3. Kepala Gudang 1
4. Administrasi Gudang 2
5.
Administrasi: -Bendahara -Akunting -Kasir
-Pencatat Barang Keluar dan Masuk -Pencatat Pembelian -Pencatat Penjualan 1 1 1 1 1 1
6. Sales 10
7. Mandor 1
8. Buruh Harian Lepas 30
9. Supir 9
Jumlah: 61
Sumber: PT.Karya Panen Raya (data diolah) 3.6.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2005:91), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh (sensus) dimana responden yang diteliti merupakan seluruh jumlah populasi, yaitu seluruh karyawan PT. Karya Panen Raya yang berjumlah 61 orang.
(52)
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data didalam penelitian ini adalah:
3.7.1.Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan PT. Karya Panen Raya. 3.7.2.Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
tanya jawab langsung kepada karyawan PT Karya Panen Raya bidang administrasi yang bertanggung jawab dalam memberikan data yang digunakan dalam penelitian ini.
3.7.3.Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari perusahaan dan data dari buku-buku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1.Uji Validitas
Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur (Situmorang et al, 2008:32). Uji validitas dilakukan untuk menguji data yang didapat apakah valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan yaitu dengan menggunakan responden diluar sampel penelitian yakni karyawan dari PT. Sasana Kharisma Nusantara yang berjumlah 30 orang. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00, dengan kriteria sebagai berikut:
(53)
a.Jika rhitung >rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid b.Jika rhitung<rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid
3.8.2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kuisioner (Situmorang et al, 2008:37). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a.Jika ralpha>rtabel, maka pernyataan reliabel b.Jika ralpha<rtabel maka pernyataan tidak reliable
3.9. Metode Analisis Data 3.9.1.Metode Analisis Deskriptif
Yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.
3.9.2.Metode Regresi Linier Berganda
Metode analisis statistik yang digunakan adalah metode regresi linier berganda, analisis regresi bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara
(54)
variabel independen dengan variabel dependen, persamaannya sebagai berikut (Alhusin, 2004:172):
Y = a + + + e
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan
a = konstanta
= koefisien regresi variabel dan
= Budaya organisasi
= Komitmen
e = variabel yang tidak diteliti
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.9.3. Uji secara Simultan/Serempak (Uji-F)
Untuk menguji apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.
(55)
Jika pada maka , dan jika
pada maka
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial sebagai berikut:
a) = 0, budaya organisasi dan komitmen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.
b) , budaya organisasi dan komitmen secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.
3.9.4.Uji secara Parsial/Individual (Uji-t)
Untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh secara individu terhadap variabel terikatnya. Rumusnya sebagai berikut:
Dimana:
= nilai koefisien variabel independen
= nilai standar error dari variabel independen
(56)
Jika maka , dan jika maka
3.9.5.Koefisien Determinan (
Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen peneliti menggunakan software SPSS versi 17.00. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat .Jika determinasi (R²) semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar menjelaskan variabel terikat.
3.9.6.Uji Asumsi Klasik
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri ataupun ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka nilai Asymp.Sig.(2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.
(57)
b) Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser degan pengambilan keputusan jika variabel dependen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
c) Uji Multikolinearitas
Berarti adanya hubugan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel Variante Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:
1). VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
(58)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Karya Panen Raya merupakan perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 2007, beralamat di Jl. Pemuda No. 14-18. Mulanya PT. Karya Panen Raya hanya bergerak dalam bidang pengangkutan darat, laut serta eksport dan import barang dagangan, namun perusahaan mendapat penawaran untuk mengimport dan menditribusikan produk gandum berupa tepung terigu dari Malaysia.
Dalam pemasaran perusahaan tidak langsung menjual kepada konsumen akhir, melainkan kepada perantara pedagang eceran ataupun ke perusahaan manufaktur yang membutuhkan tepung untuk produksinya, contoh mie dan kue. Perusahaan memiliki 10 sales dan 1 manager sales dimana mereka bertugas memasarkan produk dengan standar 10.000ton/ bulan. Manager ditugaskan untuk mengawasi kinerja sales dan mengutus sales ke tempat-tempat tertentu untuk menawarkan produk dan bekerjasama dengan perusahaan.
Untuk penyimpanan tepung perusahaan memilih gudang yang beralamat di kompleks Intan Iron Industri, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Desa Tembung, Medan, letak gudang dan kantor memang tidak berdekatan untuk itu perusahaan membagi administrasi ke dalam dua kategori yakni administrasi gudang dan administrasi kantor.
(59)
Perusahaan memiliki komitmen utama untuk memasarkan produk yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia. Berdasarkan pengalaman yang lalu dan juga sebagai distributor dan importir barang dari luar negeri, PT. Karya Panen Raya memilih bekerjasama dengan menandatangai kontrak ke Negara Malaysia yakni dengan perusahaan Malayan Flour Mills Berhad. Dimana Perusahaan Malayan Flour Mills Berhad merupakan perintis utama industri pengillingan gandum di negeri Malaysia yang telah memproduksi tepung gandum serta produk-produk turunannya. PT. Karya Panen Raya mendapatkan sebuah penghargaan terbaik yakni ditunjuk sebagai distributor utama produk dan merek dagang dari perusahaan Malayan Flour Mills Berhad.
4.1.1. VISI & MISI PERUSAHAAN
PT. Karya Panen Raya memiliki komitmen awal dalam menjalankan filosofi bisnisnya dan dituangkan dalam visi dan misi kedepan perusahaan.
VISI:
Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemakai jasa baik pengangkutan darat maupun pengangkutan laut.
Mengembangkan, memberikan dan menawarkan produk gandum yang
berkualitas untuk masyarakat Indonesia.
Memberikan kontribusi positif dalam hal perkembangan dunia industri
(60)
MISI:
Menjadi Perusahaan jasa pengangkutan yang terbaik baik di Dalam Negari maupun di Dunia InternasionalMenjadi perusahaan terkemuka dalam hal menawarkan produk gandum yang berkualitas.
Menjadi partner yang strategis bagi dunia industri makanan (food industry).
Menjadi produsen dan distributor potensial terutama dalam hal produksi dan kualitas produk gandum.
4.1.2. STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA PANEN RAYA
Struktur organisasi PT. Karya Panen Raya yang menjadi objek dalam penelitian ini terdiri dari: Manajer Administrasi, Manajer Sales, Kepala Gudang, Administrasi Gudang, Administrasi (Bendahara, Akunting, Kasir, Pencatat Barang Keluar dan Masuk, Pencatat Pembelian, Pencatat Penjualan), Sales, Mandor, Buruh Harian Lepas.
Struktur organisasi PT. Karya Panen Raya dapat dilihat pada gmbar 4.1 berikut:
(61)
Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Karya Panen Raya Sumber: Direktr PT. Karya Panen Raya
DIREKTUR UTAMA
MANAJER ADMINISTRASI
MANAJER SALES
KEPALA GUDANG
SUPIR
PENCATAT PENJUALAN
PENCATAT PEMBELIAN
PENCATAT BARANG KELUAR
DAN MASUK KASIR AKUNTING
BENDAHARA BURUH
HARIAN LEPAS MANDOR SALES
(62)
4.1.3. RINCIAN TUGAS KARYAWAN PT. KARYA PANEN RAYA 4.1.3.1. Manajer Administrasi
Manajer administrasi adalah pemimpin bagian administrasi kantor dimana bagian administrasi ini terdiri dari beberapa bagian, tugasnya adalah merencanakan jumlah minimal persediaan untuk pemesanan kembali, memberikan laporan lengkap kepada Direktur Utama dan bertanggung jawab terhadap karyawan bagian administrasi dalam menjalankan tugas mereka.
4.1.3.2. Manajer Sales
Manajer Sales adalah pemimpin dari karyawan bagian pemasaran yang bertugas merencanakan strategi pemasaran dan mengarahkan karyawan bagian pemasaran (Sales) ketempat-tempat yang telah ditentukan sebagai sasaran pasar.
4.1.3.3. Kepala Gudang
Kepala gudang adalah pemimpin bagian persediaan yang bertugas mengawasi perputaran persediaan dan mencatat keluar dan masuknya barang dan menginformasikannya kebagian administrasi kantor.
4.1.3.4. Administrasi
(63)
a. Bendahara
Bendahara adalah karyawan bagian keuangan yang bertanggung jawab dalam penyimpanan pasokan uang perusahaan, tugasnya melakukan pembayaran apabila perusahaan melakukan pembelian, memberikan gaji para karyawan, memberikan pinjaman bagi karyawan apabila mendapatkan izin dari Direktur, dan memberikan Prive atau pengambilan pribadi bagi direktur.
b. Akunting
Akunting adalah karyawan keuangan yang bertugas mencatat rincian keuangan perusahaan dan memberikannya kepada Manajer Administrasi.
c. Kasir
Kasir adalah Karyawan bagian keuangan yang bertugas menerima uang dari pelanggan yang telah melakukan pembelian kemudian memberikannya pada bendahara pada akhir periode.
d. Pencatat Barang Keluar dan Barang Masuk
Pencatat Barang Keluar dan Barang Masuk adalah karyawan yang bertugas mencatat jumlah barang yang telah terjual dan jumlah barang yang masuk kembali sebagai persediaan, informasi akan diterima melalui kepala gudang kemudian diolah menjadi laporan rapi untuk diberikan kepada Manajer Administrasi.
(64)
e. Pencatat Pembelian
Karyawan ini bertugas untuk mencatat dengan lengkap pembelian barang untuk persediaan, melakukan pembelian kepada pihak pemasok, dan membuat pembukuan pembelian baik rutin dan tidak rutin untuk diberikan kepada Manajer Administrasi.
f. Pencatat Penjualan
Karyawan ini bertugas untuk membuat rincian penjualan dalam 1 periode dan dimana informasi didapat dari bagian pemasaran serta bagian gudang.
4.1.3.5. Sales
Sales adalah karyawan bagian pemasaran yang bertugas memberikan penawaran dan mencari sebanyak-banyaknya pembeli.
4.1.3.6. Mandor
Mandor adalah karyawan bagian gudang yang bertugas mengawasi kinerja buruh harian lepas dalam mengangkut barang keluar maupun barang masuk, Mandor juga mencatat jumlah barangnya kemudian diberikan kepada kepala gudang yang akan diberikan kepada bagian administrasi.
4.1.3.7. Buruh Harian Lepas
Buruh Harian Lepas adalah karyawan tidak tetap perusahaan yang tugasnya mengangkat barang-barang dari gudang kedalam truk ataupun mobil pengangkut,
(65)
mengangkut barang dari kapal kedalam truck, dan mengangkat barang-barang dari truck kedalam gudang.
4.1.3.8. Supir
Supir adalah karyawan yang bertugas mengendarai truck dan mobil pengangkut perusahaan.
4.1.4. FILOSOFI BISNIS PT. KARYA PANEN RAYA
Kami menciptakan nilai lebih bagi pelanggan atas jasa kami dengan memberikan sebuah penawaran jasa dan produk yang bermutu, berkomitmen dalam layanan, kualitas konsisten serta sebuah solusi inovatif.
Kami berkeyakinan bahwasanya sebuah produk yang dipasarkan haruslah sebuah produk dengan konsistensi dan komitmen yang berdasar pada kepuasan pelanggan. Kepercayaan kami pada filosofi ini tentunya memberikan sebuah jawaban dari kinerja perusahaan selama ini untuk bekerjasama dengan produsen terkemuka.
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Pengujian instumen biasanya terdiri dari uji validitas dan
(66)
reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh dengan penggunaan instrument penelitian dapat menjawab tujuan penelitian, dan reliable artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Uji Validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17.00 for windows.
4.2.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.00 dengan criteria sebagai berikut:
a. Jika maka butir pertanyaan tersebut
valid.
b. Jika maka butir pertanyaan tersebut
tidak valid.
Nilai dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dam reliabilitas diberikan kepad 30 orang responden yang berada pada PT. Sasana Kharisma Nusantara.
(67)
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas 1 Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 149.6333 236.378 .645 .962
VAR00002 149.6000 235.697 .724 .961
VAR00003 149.9667 241.757 .487 .963
VAR00004 149.7667 237.978 .568 .962
VAR00005 149.8000 236.924 .631 .962
VAR00006 149.8000 238.303 .614 .962
VAR00007 149.8000 238.234 .569 .962
VAR00008 149.8667 239.154 .557 .962
VAR00009 149.7333 233.789 .807 .961
VAR00010 149.7333 237.444 .626 .962
VAR00011 149.5667 243.840 .444 .963
VAR00012 149.7000 240.010 .534 .962
VAR00013 149.6333 236.723 .587 .962
VAR00014 149.7000 234.355 .829 .961
VAR00015 149.8333 237.040 .559 .962
VAR00016 149.5333 239.775 .559 .962
VAR00017 149.6667 233.471 .859 .961
VAR00018 149.6333 230.792 .803 .961
VAR00019 149.8000 235.407 .656 .962
VAR00020 149.7000 242.010 .431 .963
VAR00021 149.5333 237.499 .679 .962
VAR00022 149.7333 239.513 .525 .962
VAR00023 149.7333 233.995 .867 .961
VAR00024 149.8667 237.568 .550 .962
VAR00025 149.4667 243.706 .443 .963
VAR00026 149.6667 234.851 .727 .961
VAR00027 149.6667 238.920 .466 .963
VAR00028 149.6333 237.757 .581 .962
VAR00029 149.5333 243.568 .456 .963
VAR00030 149.7333 234.547 .837 .961
VAR00031 149.5333 234.326 .780 .961
VAR00032 149.5667 242.047 .493 .963
VAR00033 149.7000 235.252 .782 .961
VAR00034 149.7000 236.286 .727 .961
VAR00035 149.6667 235.402 .759 .961
VAR00036 149.6333 235.689 .733 .961
(68)
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai r hitung (Corrected Item-Total Corelation) seluruh pertayaan lebih besar dibandingkan r tabel (0,361) maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.
4.2.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:41).
Pengujian dilakukan dengan cara One Shot (pengukuran sekali saja) dengan program SPSS Statistics 17.0 for windows. Menurut Nunnaly dalam (Ghozali, 2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ˃ 0,60. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.963 36
(69)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha rata-rata seluruh butir pernyataan adalah 0,963 > 0,60. Maka dapat dinyatakan bahwa 36 butir pernyataan reliabel.
4.3. Metode Analisis Data 4.3.1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kapada 61 orang responden karyawan PT. Karya Panen Raya. Kuesioner berisikan deskripsi tentang responden dan jawaban atas pernyataan yang diberikan. Pernyataan dalam kuesioner penelitian ini terdiri dari 32 pernyataan, dimana 16 pernyataan
mengenai variabel budaya organisasi ( ), 8 pernyataan mengenai variabel komitmen
(70)
4.3.1.1. Analisis Deskriptif Responden
4.3.1.1.1. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambaran responden berdasarkan jenis kelaminnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
Laki-laki 26 42,6
Perempuan 35 57,4
Jumlah 61 100
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2012 (data diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelaminnya adalah 26 orang responden (42,6%) berjenis kelamin laki-laki, dan 35 orang responden (57,4%) berjenis kelamin perempuan.
4.3.1.1.2. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Gambaran responden berdasarkan usianya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
20-30 19 31,1
31-40 16 26,2
41-49 17 27,9
50-65 9 14,8
Jumlah 61 100
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2012 (data diolah)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya adalah 19 orang responden (31,1%) berusia 20-30 tahun, 16 orang responden
(71)
(26,2%) berusia atara 31-40 tahun, 17 orang responden (27,9%) berusia antara 41-49 tahun, dan 9 orang responden (14,8%) berusia 50-65 tahun.
4.3.1.1.3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Gambaran responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Penddidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SLTP/SMP sederajat 10 16,39
SLTA/SMA sederajat 29 47,54
Diploma 5 8,2
Sarjana 17 27,87
Jumlah 61 100
Sumber: Kuesioner Penelitian, 2012 (data diolah)
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikannya adalah 10 orang responden (16,39%) tingkat pendidikannya SLTP/SMA sederajat, 29 orang responden (47,54%) tingkat pendidikannya SLTA/SMA sederajat, 5 orang responden (8,2%) tingkat pendidikannya adalah Diploma, dan 17 orang responden (27,87%) tingkat pendidikannya Sarjana.
(1)
VAR00030
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 4 6.6 6.6 6.6
4.00 37 60.7 60.7 67.2
5.00 20 32.8 32.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
VAR00031
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 41 67.2 67.2 67.2
5.00 20 32.8 32.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
VAR00032
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 1.6 1.6 1.6
4.00 39 63.9 63.9 65.6
5.00 21 34.4 34.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
VAR00033
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 1.6 1.6 1.6
4.00 36 59.0 59.0 60.7
5.00 24 39.3 39.3 100.0
(2)
VAR00034
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 2 3.3 3.3 3.3
3.00 4 6.6 6.6 9.8
4.00 34 55.7 55.7 65.6
5.00 21 34.4 34.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
VAR00035
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 1 1.6 1.6 1.6
3.00 5 8.2 8.2 9.8
4.00 30 49.2 49.2 59.0
5.00 25 41.0 41.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
VAR00036
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 2 3.3 3.3 3.3
3.00 4 6.6 6.6 9.8
4.00 37 60.7 60.7 70.5
5.00 18 29.5 29.5 100.0
(3)
Lampiran VI
Hasil Regresi Linier Berganda
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .982a .964 .963 .80541
a. Predictors: (Constant), Komitmen, Budaya_Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1003.130 2 501.565 773.195 .000a
Residual 37.624 58 .649
Total 1040.754 60
a. Predictors: (Constant), Komitmen, Budaya_Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .950 .990 .959 .342
(4)
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.3984 44.5923 38.4098 4.08887 61
Residual -2.74803 1.60163 .00000 .79188 61
Std. Predicted Value -3.182 1.512 .000 1.000 61
Std. Residual -3.412 1.989 .000 .983 61
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .497 .642 .774 .442
Budaya_Organisasi -.028 .022 -.434 -1.241 .220
Komitmen .058 .041 .492 1.405 .165
(5)
(6)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 61
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .79187643 Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .071
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .609
Asymp. Sig. (2-tailed) .852
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.