pancasila sebagai pedoman mahasiswa berk

PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI PENDIDIKAN
PEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA ANTI PLAGIARISME

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Disusun oleh :
1. Aziszia I. Lamakluang

(051511133071)

2. Sonia Khoirun Nisa

(051511133199)

3. Agustina Gianina S.

(051511133127)

4. Galang Desanto E. P.

(051511133087)


5. Putri Yasmin O.

(051511133239)

6. Laily Mukarromah

(051511133163)

7. Wita Saraswati

(051511133063)

8. Yuni indah isnayanti

(051511133107)

9. Naning Windi U.

(051511133023)


10. Hana Olivia D

(051511133115)

11. Dwi Rahayu Nandayani

(051511133055)

12. Nur Arbaisyah

(051511133095)

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Surabaya

1. Pendahuluan
1.1

Latar Belakang


Pancasila adalah ideologi dasar bagi Bangsa Indonesia. Berasal dari Bahasa
Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu panca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas.Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.Pancasila tercantum pada paragraph ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang Undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan
kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa
tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Secara formal,Pancasila diakui sebagai dasar dari Negara tetapi tidak
dijadikan pilar atau dasar untuk membangun bangsa ini. Realitanya banyak
sekali penyimpangan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Nilai luhur
yang terkandung didalamnya seperti musyawarah, toleransi antar umat
beragama,dan gotong royong telah ditinggalkan dan banyak masyarakat lebih
individualis, egoisme, matrealistik dan fanatis.
Pancasila adalah dasar negara yang akan menjadi pondasi bangunan yang

bernama Indonesia. Pancasila seharusnya terus menerus diwujudkan dan
menjadi jati diri bangsa dalam setiap perilaku kebangsaan dan kenegaraan dari
waktu ke waktu. Menjunjung tinggi keberagaman dan menghargai perbedaan
masih jauh dari kenyataan karena hilangnya kesadaran akan keragaman tersebut.
Pancasila sebagai dasar Negara tidak terabaikan dan lebih bermakna
apabila kita mampu intropeksi diri kita sendiri, renungkan apa saja yang sudah
dilakukan para pejuang dulu. Mereka rela berkorban demi Indonesia merdeka,
bersusah payah membentuk Pancasila sebagai dasar negara. Dan Sejatinya kita
adalah penerus perjuangan tokoh bangsauntuk memperkuat dan memajukan
bangsa ini secara serempakberlandaskan Pancasila. Mulailahdari sekarang pada
hal-hal yang kecil agar terbiasa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam berbagai

segi kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Pendidikan pancasila adalah suatu bentuk pengajaran yang dilakukan
agar peserta didik dapat memahami, mempelajari dan mengamalkan nilai- nilai
yang terkandung dalam pancasila. Pendidikan pancasila memang sudah
diberikan sejak kita berada di sekolah dasar agar kita mulai dari kecil sudah
mengetahui nilai- nilai dari pancasila. Pendidikan pancasila dijadikan sebagai
pendidikan di tingkat universitas memang sangat diperlukan karena mahasiswa
masih berada dalam proses penyesuaian diri dan masa peralihan dari anak- anak

menjadi dewasa yang mudah untuk mengikuti arus yang negatif seperti
mengikuti paham ideologi komunis atau liberalis yang tidak sesuai dengan
pancasila, tidak dapat memfilter budaya asing dan lain sebagainya karena kita
sekarang berada di era globalisasi yang memudahkan pengaruh asing masuk ke
dalam Bangsa Indonesia , oleh karena itu pendidikan pancasila dijadikan sebagai
salah satu pendidikan di tingkat universitas.
Sedangkan pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi
pekerti, pendidikan moral dan pendidikan watak bagi mahasiswa. Pendidikan
karakter suatu bangsa diberikan bertujuan untuk memperbaiki moral Bangsa
Indonesia seperti kita ketahui sekarang ini moral Bangsa Indonesia mulai rusak
terutama mahasiswa yang mulai kehilangan moral , jatidiri dan mental sebagai
Bangsa Indonesia yang tangguh, bersatu, dan damai. Mahasiswa sebagai
generasi penerus bangsa harus mempunyai moral yang baik, etika yang baik dan
menunjukkan dirinya sebagai bangsa indonesia. Seperti kita lihat fenomena
sekarang ini banyak sekali mahasiswa yang suka berdemostrasi tanpa melihat
dulu pokok dari sutu permasalahan terlebih dulu tanpa memikirkan solusi yang
baik untuk mengatasi masalah tersebut itu menandakan bahwa

moral dari


mahasiswa indonesia mulai rusak. Oleh karena itu perlu adanya pendidkan
pancasila untuk memperbaiki karakter, moral, mental mahasiswa agar dapat
melakukan tindakan yang tepat, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan
memikirkan solusi terbaik dari setiap masalah yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia.
Melalui penanaman nilai- nilai yang ada dalam pancasila diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui perannanya sebagai generasi penerus bangsa

indonesia. Misalanya nilai dari pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan
Yang Maha Esa melalui sila pertama dari pancasila ini mahasiswa dapat
menerapkannya kedalam kehidupan sehari- hari misalnya saling menghormati
orang yang berbeda agama tidak membeda- bedakan agama yang satu dengan
agam yang lain dan saling memiliki kesadaran toleransi yang tinggi antar sesama
mahasiswa agar terciptanya kehidupan yang aman dan damai antar sesama
warga Indonesia. Tanpa adanya pendidikan pancasila yang diberikan kepada
mahasiswa mungkin mereka tidak akan mengetahui perannya sebagai warga
yang baik dan saling menjujung tinggi rasa persatuan dan kesatuan itu.oleh
karena itu pendidikan pancasila sebagai pendidikan karakter mahasiswa sangat
perlu untuk diterapkan.
1.2


Rumusan Masalah
1. Mengapa mahasiswa jaman sekarang tidak meletakkan pendidikan
pancasila sebagai dasar bertingkah laku?
2. Apa peran penting pendidikan pancasila sebagai pendidikan
berkarakter bagi mahasiswa ?
3. Bagaimana

Pendidikan

pancasila

dapat

membentuk

karakter

mahasiswa anti-plagiarisme?
1.3


Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui arti penting berpedoman kepada
pancasila bagi mahasiswa di jaman sekarang
2. Agar mahasiswa dapat membentuk karakter anti-plagiarisme
memalui pendidikan pancasila

2. Pembahasan
Sikap mahasiswa saat ini yang cenderung menomor dua kan pendidikan
Pancasila. Mereka lebih suka belajar bahkan lebih mementingkan pendidikan eksak
jika dibandingkan harus belajar tentang pendidikan Pancasila. Perilaku menabrak
etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat masih kerap
diperlihatkan oleh mahasiswa. Kebiasaan mencontek pada saat ulangan atau ujian
masih dilakukan. Keinginan lulus dengan cara mudah dan tanpa kerja keras pada
saat ujian

menyebabkan mereka berusaha mencari jawaban dengan cara tidak

beretika. Penjiplakan karya ilmiah di kalangan mahasiswa juga masih bersifat biasa.
Semuanya ini menunjukkan kerapuhan karakter di kalangan mahasiswa.

Hal ini dikarenakan mahasiswa yang kurang mempelajari nilai-nilai pancasila, tidak
mendalami dan menghayati setiap makna yang terkandung dalam nilai-nilai
pancasila tersebut. Disisi lain mahasiswa sudah terlindas arus globalisasi, dengan
mudah mengetahui dan menyerap informasi budaya dari negara lain yang dapat
mengakibatkan lemahnya bahkan menghilangnya nilai-nilai pancasila yang selama
ini mereka pelajari.Pengetahuan yang hanya sekedar tau tanpa mengim
plementasikan dan budaya barat yang dengan mudah mereka terima.
Di era modern ditandai dengan berbagai macam perubahan dalam
masyarakat. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: perkembangan
ilmu

pengetahuan

dan

tekhnologi

(iptek),

mental


manusia,

teknik

dan

penggunaannya dalam masyarakat, komunikasi dan transportasi, urbanisasi,
perubahan-perubahan pertambahan harapan dan tuntutan manusia. Perubahan ini
sampai mengarah kepada perubahan mentalitas (moral). Khususnya, di kalangan
generasi muda (dalam hal ini mahasiswa) telah terlihat adanya pergeseran nilai dan
kecendrungan-kecendrungan pada aspek tertentu.
Sangat disayangkan, era modern hanya ditandai dengan gaya hidup yang
serba hedonistis (keduniawian) dan budaya glamour (just for having fun). Perilaku
moral generasi muda telah melampaui batas-batas norma. Potret buram generasi
muda hari ini: mabuk-mabukkan, berlagak preman (premanisme), penganut seks
bebas (free sex), tawuran antar pelajar, terlibat narkoba, dan lain sebagainya.
Kondisi inilah yang disebut demoralisasi, yaitu proses kehancuran moral

generasi muda. Telah terjadi pergeseran nilai hidup dari sebagian mahasiswa dari

menuntut ilmu dan berkarya ke menikmati hidup dan menikmati karya. Dengan kata
lain kurangnya internalisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di kalangan mahasiswa.
Di era globalisasi seperti saat ini, mahasiswa tidak mampu menahan derasnya
arus informasi dari dunia manapun, dapat kita lihat bahwa pada jaman sekarang
mahasiswa dengan mudah mengetahui dan menyerap informasi dan budaya dari
negara lain, demikian sebaliknya negara manapun dapat dengan mudah
mendapatkan segala bentuk informasi dan budaya dari negara kita, disinilah karakter
bangsa diperlukan karena apabila karakter bangsa tidak kuat maka globalisasi akan
melindas generasi muda kita. Generasi muda diharapkan dapat berperan menghadapi
berbagai macam permasalahan dan persaingan di era globalisasi yang semakin ketat
sekarang ini.
Untuk membentengi generasi muda agar tidak terlindas oleh arus globalisasi
maka diperlukan pembangunan karakter yang kuat. Membangun karakter tidaklah
segampang membalikkan telapak tangan, meskipun tidak mudah tetapi membangun
karakter sangat penting, apalagi bagi generasi muda yang merupakan komponen
bangsa Indonesia yang paling rentan dalam menghadapi terpaan arus globalisasi.
Karena bagaimanapun juga generasi muda kita adalah cerminan karakter bangsa
Indonesia. Apabila generasi muda kita tidak menjunjung tinggi nilai dan norma
menurut falsafah Pancasila maka dapat dikatakan karakter bangsa kita memudar dan
hilang. Dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan sangat diperlukan untuk
membangun karakter bangsa. Baik itu dari pendidikan formal, informal maupun non
formal. Semua pendidikan intinya adalah membawa perubahan karakter menjadi
lebih baik dan lebih baik lagi. Sehubungan dengan hal tersebut, Karakter bangsa
masih dapat diselamatkan dan ditumbuh kembangkan melalui pembelajaran yang
kontinyu. Proses pembelajaran membawa mahasiswa kepada sosok generasi bangsa
yang tidak sekedar memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki moral yang
mencerminkan nilai-nilai luhur yang tertanam dalam benak mahasiswa..
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia sebagaimana yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Setiap warga negara wajib mempelajari ,
mendalami ,menghayati dan mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan.

Seperti kita ketahui bersama , bahwa saat ini Indonesia berada dalam era globalisasi.
Maka agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat Internasional, bangsa
Indonesia harus memiliki visi dan ideologi yang berdasarkan atas pancasila. Sebab
mahasiswa memiliki peran yang penting dalam masyarakat, contohnya sebagai
control sosial dan calon pemimpin bangsa. Untuk itu sebagai rakyat Indonesia
mahasiswa harus mampu mengimplementasikan

nilai-nilai pancasila dalam

kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan perkuliahan.
Prof. Dr. Quraish Shihab berkata : “Tanamkanlah tindakan, anda akan menemui
kebiasaan. Tanamkanlah kebiasaan , anda akan mendapatkan karakter.
Tanamkanlah karakter anda akan mengukir nasib”
Kutipan diatas merupakan urutan dalam proses berperilaku manusia, bila
sejak awal tindakan yang ditanamkan baik maka kedepannya hasil yang diperoleh
juga baik, begitu pula dengan sebaliknya. Namun pada kenyataan di dunia
perkuliahan saat ini banyak sekali tindakan plagiarisme yang sering dilakukan oleh
mahasiswa, salah satu contoh kasus plagiarisme yang terjadi di tanah air yaitu pada
dua mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(UMS) yang ketahuan plagiat pada skripsinya pada November 2012 lalu. Tindakan
copy-paste tanpa mencantumkan sumber memang menjadi kebiasaan mahasiswa
pada umumnya terutama di Indonesia. Penyelasaian penulisan secara instan,
pragmatis dan diikuti dengan kebiasaan malas kerap terjadi di kalangan civitas
akademika untuk memperoleh hasil tulisan yang baik tanpa perlu bekerja keras.
Fenomena ini kemudian menyebabkan terjadinya degradasi moral di kalangan
mahasiswa dan tumbuh suburnya kegiatan plagiarisme.
Solusi dari semua masalah ini yaitu pendidikan di Indonesia harus kembali
pada nilai filosofis yang terkandung dalam pancasila, sebagai pencegah terjadinya
krisis karakter pada rakyat Indonesia terutama para mahasiswa. Alasan digunakan
Pancasila yaitu berdasarkan ketetapan MPR No. II/MPR/1979, dimana Pancasila
dikatakan sebagai jiwa seluruh rakyat, pandangan hidup bangsa dan dasar negara
Indonesia. Pendidikan pancasila yaitu suatu usaha sadar, yang terencana dan terarah,
melalui pendidikan formal, untuk mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila pada mahasiswa. Melalui akal dan menumbuhkan rasionalitas

sesuai kemampuannya, mahasiswa diharapkan mampu mencerna nilai-nilai
pancasila tersebut sehingga dapat dicapai perkembangan penalaran moral seoptimal
mungkin yang dijiwai pancasila. Pendidikan pancasila memiliki kedudukan yang
sangat penting, khususnya dalam pembentukan kepribadian mahasiswa, yaitu
kepribadian yang dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. Melalui pendidikan pancasila,
mahasiswa diharapkan mampu memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, serta mampu
menemukan relevansi nilai-nilai pancasila bagi kehidupannya, sehingga mampu
mentransformasikan nilai tersebut dalam kehidupan nyata

3. Kesimpulan
Pancasila dalam aspek kehidupan bangsa merupakan segmen penting guna
membentuk karakter bangsa terutama para mahasiswa, yang berasaskan lima sila
yang telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat indonesia sejak dulu yang kini
mulai di tinggalkan. Karena itu perlu ditingkatkan aspek-aspek pancasila sebagai
pendidikan pembentuk karakter di kalangan mahasiswa yang nantinya akan menjadi
penentu masa depan Indonesia di masa mendatang sehingga nantinya rakyat
Indonesia di masa mendatang dapat menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa
yang berkarakter excellent with morallity dan tetap memegang teguh nilai-nilai
pancasila sebagai ideologi bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Tobing Edo.2013. Pancasila: Membentuk Karakter Mahasiswa Anti-Plagiarisme.
Noursyam, H.M. 2009. NKRI sebagai sistem kenegaraan pancasila dalam wawasan
filosofis ideologi dan konstitusional. Jurnal Konstitusi. Mahkamah Konstitusi dan Pusat
Kajian Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang. 1(2): 59-84.
Detiknews. 2010. Kasus Plagiarisme Bikin Geger Alumni ITB.
http://newsdetik.com./read/2010/04/16/093509/1339462/10/kasus.plagiarisme.bikin.geg
er.alumni.itb diakses pada 29 April 2013

Lampiran