Makalah PKN Bela Negara Indonesia

MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BELA NEGARA

Kelompok 3
Nama Anggota Kelompok :
1. Dewi nurfitri
2. Fatih
3. Fadri Wijaya
4. Moh. Akmal
5. Rahman Suwito

PRODI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TERPADU
NURUL FIKRI
DEPOK 2017

KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan

banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Maret 2017
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945, Pertahanan negara merupakan salah
satu fungsi pemerintahan negara yang merupakan usaha untuk mewujudkan satu

kesatuan pertahanan negara guna mencapai tujuan nasional, yaitu untuk “Melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social”
sebagaimana yang tercantum dalam Alenia ke-empat UUD NKRI 1945.

Dalam penyelenggaraan pertahanan negara tersebut, setiap warga negara mempunyai
hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara sebagai
pencerminan kehidupan kebangsaan yang menjamin hak-hak warga negara untuk
hidup setara, adil, aman, damai, dan sejahtera. Bahkan, hal ini telah tercantum dalam
Pasal 30 ayat (1) UUD NKRI 1945 yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Selain
untuk menyiapkan rakyat sebagai kekuatan pendukung, wajib militer juga ditujukan
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghilangkan konflik
horizontal akibat berbagai macam perbedaan. Mengingat kewajiban untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan dan kemanan negara didampingi oleh hak untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan dan kemanan negara sebagaimana yang tercantum dalam
Pasal 30 ayat (1) UUD NKRI 1945

B. Rumusan masalah,


a. Apakah wajib militer dapat diterapkan di Indonesia.
b. Apa pengertian bela negara
c. Siapa saja yang wajib untuk bela negara
d. Bagaimana cara untuk bela negara

C. Maksud dan tujuan penulisan

a. Memberi pengetahuan dan wawasan tentang bela negara
b. Memberi pandangan bahwa pentingnya bela negara
c. Memberi pengaruh tindakan positif pada pembaca
d. Memberi pandangan bahwa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
e. Juga untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada

NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup Bangsa dan Negara, Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara
tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang
menyusun bangsa tersebut.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan
negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada
tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak
seseorang lahir, tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individuatau kelompok dalam tentara atau milisi
lainnya, bail sebagai pekerjaan yang di pilihnya atau sebagai akibat dari
rancangan tanpa sadar (Wajib Militer).di beberapa negara seperti Korea Selatan,
Iran, Israel dll mewajibkan warga negara merekan yang berusia minimal 17

tahun untuk mengikuti wajib militer sebagai salah satu syarat mencari
pekerjaan, jika warga negara tersebut tidak mengikuti wajib militer tersebut
maka sudah di pastikan warganegara tersebut tidak mencintai Negaranya dan
sudah pasti sulit mendapatkan pekerjaan. Namun berbeda dengan bangsa
Indonesia dimana wajib militer tersebut masih dianggap melawan penjajahan

seperti perang dan lain lain, namun pada dasar nya bela negara adalah salah satu
bentuk wajib militer dimana setiap individu atau kelompok dari warga negara
tersebut membela negaranya baik dalam keadaan perang fisik atau nonfisik.
B. Wajib milter di Indonesia
Anggota Komisi I DPR Bidang Pertahanan DPR, menilai bahwa TNI belum
mampu melaksanakan fungsi pertahanan secara menyeluruh untuk menjaga dan
melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan dari
ancaman. Ancaman tersebut bersifat militer dan nonmiliter, bersifat internal
maupun eksternal, fisik dan nonfisik serta bersifat multidimensional, meliputi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya Dengan dilatarbelakangi pelaksanaan
fungsi pertahanan negara merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa
dan negara inilah, Wacana wajib militer mencuat kembali dalam Rancangan
Undang-undang Komponen Cadangan Negara, untuk selanjutnya disebut RUU
Komcad. Mengingat Pasal 30 ayat (1) UUD NKRI 1945 menyatakan bahwa

rakyat sebagai kekuatan pendukung dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara, subjek penerapan wajib militer di Indonesia dalam konteks ini adalah
seluruh warga negara di Indonesia.
Selain untuk menyiapkan rakyat sebagai kekuatan pendukung, wajib militer
juga ditujukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan
menghilangkan konflik horizontal akibat berbagai macam perbedaan.
Mengingat kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan kemanan
negara didampingi oleh hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan
kemanan negara sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 30 ayat (1) UUD
NKRI 1945, apakah wajib militer dapat diterapkan di Indonesia?.

C. Pengertian bela negara di Indonesia
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan

kesediaan berkorban membela negara. negaraDi Indonesia proses pembelaan
negara sudah diatur secara formal ke dalam Undang-undang. Diantaranya sudah
tersebutkan ke dalam Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya
pasal 30. Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa merupakan
kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

D. Unsur dasar bela negara
a. Cinta Tanah Air
b. Kesadaran Berbangsa & Bernegara
c. Pancasila sebagai Ideologi Negara
d. Rela berkorban untuk bangsa & Negara

E. Dasar hukum bela negara
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
b. UU No.29 Tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
c. UU No.20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.
d. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
e. TAP MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
f. TAP MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

g. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
h. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
i. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih

F. Hak dan kewajiban dalam bela Negara
Hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara termuat dalam
UUD 1945 Pasal 27 ayat (3). Pasal tersebut menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Hal ini

berarti bahwa sebagai warga negara, kita memiliki hak sekaligus kewajiban
untuk membela negara.
Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat
hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup suatu negara. Jika suatu negara
tidak mampu mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri dan atau
dari dalam negeri, maka suatu negara tidak akan dapat mempertahankan
keberadaannya. Demikian pula, negara Indonesia yang bertekad bulat untuk
mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan.

G. Pentingnya usaha pembelan negara
a. Untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman.

b. Untuk menjaga keutuhan wilayah Negara.
c. Merupakan panggilan negara
d. Merupakan kewajiban setiap warga Negara

H. Landasan hukum tentang kewajiban membela Negara

1. UUD 1945 pasal 30 ayat 1
"tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan

negara"

2. UUD 1945 pasal 30 ayat 2
"usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh tentara nasional iodonesia
dan kepolisian negara republik indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung."

I. Bela negara secara fisik
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi

serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara
tersebut, dalam hal ini adalah perang antar negara namun tidak hanya perang

antar negara namun juga perang melawan teroris yang mengganggu ketenangan
dan ketertiban bernegara yang mengancam ideology bangsa Indonesia.

J. Bela negara secara non fisik
Secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa
tersebut.

K. Pengaruh Pancasila terhadap radikalissme
Pancasila adalah Ideologi terbaik di seluruh dunia dalam memerangi
radikalisme dan terorisme. Dengan Pancasila berbagai agama, suku, budaya,
bisa bersatu dan hidup berdampingan dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), sekaligus membendung paham-paham kekerasan.
Dewasa ini isu tentang terorisme makin gencar dan pihak berwajib Polri dan
TNI, ini membuktikan bahwa pengaruh Pancasila mulai memudah dari lubuk
sanubari masyarakat, sehingga individu atau kelompok dapat dengan mudah di

berikan pemahaman pemahaman yang bertolak belakang dengan ideologi
pancasila

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bela negara merupakan hal yang penting untuk sebuah negara, melindungi
dan mempertahankan kesatuan dan keutuhan negara dan masyarakatnya,
Seperti yang di tuliskan di atas bahwa, Setiap warga negara memiliki
kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut
merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang
sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir,
tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan. Jadi kita
sebagai warganegara wajib utuk melindungi dan membela negara yaitu
melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orangorang yang menyusun bangsa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rahadi, Fernan. “Pancasila Ideologi Terbaik Perangi Radikalisme dan
Terorisme”. 1 Maret 2017.

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/10/05/oekqmw
291-pancasila-ideologi-terbaik-perangi-radikalisme-dan-terorisme.
2. Farhan Salim, Muhammad. “Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
(PKN) Lengkap”. 3 Maret 2017.
http://infounduh.blogspot.co.id/2014/09/pentingnya-usaha-pembelaannegara-pkn.html.
3. Ibnu, Dimas. “Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Upaya Bela
Negara”. 10 Maret 2017.
http://pendidikanzone.blogspot.co.id/2015/08/hak-dan-kewajiban-warganegara-dalam-upaya-bela-negara.html.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1