ANALISIS DATA dan Rusydi Syahra
ANALISIS DATA
PENELITIAN
KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Dipersiapkan oleh: Dr. Rusydi Syahra
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
KUALITATIF ATAU KUANTITATIF?
•
Pada umumnya dalam analisis dibedakan antara dua jenis data:
kualitatif dan kuantitatif. Disebut data kuantitatif apabila berbentuk
angka-angka, sedangkan data kualitatif adalah yang selain angkaangka, seperti seperti cerita (narasi), dokumen, foto, video, rekaman
suara dan lain-lain.
•
Sementara ada kegunaan untuk membedakan antara data kualitatif
dan data kuantitatif, sebagian orang menarik garis perbedaan itu
terlalu tajam, sehingga bisa menjurus kepada kontroversi yang
membingungkan peneliti awam.
•
Dalam berbagai bidang penelitian sosial pembedaan kualitatifkuantitatif telah mengarah pada perdebatan berkepanjangan;
pembela masing-masing pendekatan menganggap data yang
dimilikinya lebih unggul daripada yang lain. Pembela pendekatan
kuantitatif menganggap data yang dimilikinya lebih ‘keras’,
‘mendalam’, ‘lebih dapat dipegang’ dan lebih ilmiah’. Pendukung
pendekatan kualitatif menganggap data mereka lebih ‘sensitif’,
‘bernuansa’, ‘detil’ dan ‘kontekstual.
•
Bagi sebagian peneliti sosial, polarisasi dua pandangan ini
dianggap tidak produktif, karena telah mengaburkan fakta bahwa
data kualitatif dan kuantitatif memiliki hubungan yang erat antara
satu sama lain. Semua data kuantitatif bersumber dari penetapan
secara kualitatif, dan semua data kualitatif juga dapat
dideskripsikan dan diperlakukan secara numerik
CIRI-CIRI PENELITIAN
KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Kualitatif
Kuantitatif
“Semua penelitian pada akhirnya memiliki
dasar kualitatif”
- Donald Campbell
“Tidak ada yang disebut sebagai data
kualitatif. Semua data adalah angka"
- Fred Kerlinger
Tujuan yang hendak dicapai adalah
deskripsi yang lengkap dan detil.
Tujuannya klasifikasi fitur, mengitung dan
membangun model-model statistik untuk
menjelaskan obyek yang diteliti.
Pada tahap awal peneliti hanya tahu
secara garis besar apa yang hendak dicari.
Peneliti sejak awal sudah mengetahui
secara jelas apa yang hendak dicari.
Direkomendasikan untuk digunakan pada
tahap awal proyek penelitian.
Direkomendasikan pada tahap lanjutan dari
proyek penelitian.
Disain penelitian mengikuti jalannya
penelitian.
Semua aspek penelitian sudah didisain
secara lengkap sebelum data dikumpulkan.
Peneliti sendiri merupakan instrumen untuk
pengumpulan data.
Peneliti menggunakan alat, seperti
kueastioner atau perlengkapan lain untuk
mengumpulkan data.
Data dalam bentuk kata-kata, gambar atau
obyek (artifak).
Data dalam bentuk angka-angka dan
statistik.
Subjectif - interpretasi ‘individu’ terhadap
peristiwa adalah penting, mis. Dengan
melalui observasi terlibat, wawancara
mendalam, dll.
Objektif – melakukan pengukuran yang
persis dan analisis konsep sasaran, mis.:
dengan menggunakan angket, kuestioner
Data kualitatif lebih ‘kaya’, tapi makan
waktu lama untuk mengumpulkan dan
Data kuantitatif data lebih efisien, bisa
digunakan untuk uji hipotesis, tapi tidak
memiliki detil kontekstual.
kurang dapat digeneralisasikan.
Peneliti cenderung untuk larut dalam
subyek masalah yang sedang ditelitinya.
dll.
Peneliti cenderung untuk tetap menjaga
jarak dengan subyek yang ditelitinya.
ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisis data kualitatif adalah cara-cara untuk menjelaskan,
mengamati, membandingkan dan menginterpretasikan polapola atau tema yang bermakna dari subyek yang diteliti.
Makna ditentukan oleh tujuan-tujuan tertentu yang hendak
dicapai penelitian. Maksudnya data sama dapat dianalisis dari
berbagai sudut pandang tergantung pada pertanyaan atau
evaluasi apa yang hendak dijawab.
Jenis-jenis pendekatan termasuk: etnografi, analsis narasi,
analsis wacana, tekstual, dan visual – yang disesuaikan dengan
jenis data, tradisi disiplin ilmu, tujuan dan orientasi filosofis.
Akan tetapi semuanya memiliki berbagai karakteristik yang
sama yang membedakannya dengan pendekatan kuantitatif.
JENIS DATA KUALITATIF
JENIS DATA
Tekstual
Dokumen
Mis.: Catatan Harian
Narasi
Wawancara
Visual
Observasi, Foto, Video
Analisis data narasi
Narasi atau cerita harus dilihat dari fungsi cerita
seperti yang dimaksudkan oleh subyek yang
menceritakannya.
Tujuan wawancara narasi adalah untuk menggali
bagaimana subyek memandang hubungan antara
berbagai peristiwa dan antara peristiwa dengan
konteks.
Analisa narasi bertujuan untuk menemukan bentukbentuk dan fungsi dari narasi.
Analisis data tekstual
Untuk memahami suatu masyarakat peneliti harus mengetahui
bagaimana para anggotanya memberi makna pada apa yang
terjadi/terdapat di sekitar lingkungan kehidupan mereka.
Selain itu peneliti juga harus mengetahui bagaimana mereka
bereaksi, mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan bila:
terjadi atau tidak terjadi suatu peristiwa,
ada atau tidak adanya orang dalam peristiwa bersangkutan.
Suatu cara untuk memperoleh akses terhadap pemahaman
mereka tentang sesuatu adalah melalui percakapan di antara
mereka. Ini berarti mengubah percakapan itu ke dalam bentuk
teks, atau mereka sendiri yang menulis untuk keperluan sendiri,
seperti catatan harian, atau ditulis untuk orang lain, seperti surat,
memo, dan lain-lain.
Analisis data visual (foto)
Seperangkat foto dapat dianalisis dengan mengikuti beberapa
pertanyaan kunci seperti berikut:
Bagaimana dan dimana seting dari foto-foto tersebut?
Pada waktu kapan foto diambil: hari, tahun?
Apa yang menjadi subyek dari foto (tentang apa)??
Apakah dalam foto terdapat orang, hewan, gedung atau
pemandangan?
Apa kegiatan utama yang terlihat dalam foto tersebut?
Apakah barangkali ada tema dari perangkat foto-foto tersebut?
Cara menganalisis data
Perhatikan: Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara
membagi-bagi, memisahkan bahan-bahan atau data
penelitian menjadi potongan-potongan, bagian-bagian, unsurunsur atau satuan-satuan.
Kumpulkan: Data yang telah dipisah-pisahkan menjadi
bagian-bagian kemudian dipilih dan dipilah.
Pikirkan: Temukan tipe-tipe, kelas-kelas, urutan-urutan,
proses-proses, pola-pola atau lihat secara keseluruhan. .
Tujuan proses ini adalah untuk merakit atau merekonstruksi
data secara bermakna dan agar dapat dipahami.
Proses analisis data kualitatif
Iteratif dan Progresif: Proses disebut iteratif dan progresif berupa
siklus terus berulang. Misalnya, ketika peneliti memikirkan suatu yang
karena sudah ada dalam data maka ia juga mulai memikirkan hal-hal yang baru
sehubungan dengan data itu. Jadi, pada dasarnya analisis data kualitatif
merupakan sebuah spiral yang tak terbatas.
Rekursif: Proses disebut rekursif suatu hal yang sedang diamati bisa
membawa peneliti kepada bagian yang sudah diamati sebelumnya.
Holografis: Proses disebut holografis karena setiap langkah dalam
proses merupakan bagian dari keseluruhan proses. Misalnya, ketika
seorang peneliti baru mulai memperhatikan sesuatu maka secara
mental ia juga sekaligus memikirkan bagaimana mengumpulkan dan
menganalisisnya.
ANALISIS DATA KUANTITATIF
Pengertian: Analisis data kuantitatif adalah proses menyajikan dan
menginterpretasikan data berupa angka (numerik) dengan
mengunakan teknik statistik dengan tujuan untuk mendeskripsikan
dan menjelaskan fenomena yang diteliti. observations reflect.
Hasil analisis berupa:
Statistik deskriptif: pengukuran kecenderungan sentral (central
tendency): mean, median, mode; dan variabilitas sekitar mean
(dispersi: standar deviasi) dan range
Statistik inferensi: hasil dari uji statistik yang berupa deduksi dari
data yang dikumpulkan untuk menguji seperangkat hipotesis dan
kemudian digunakan untuk menyimpulkan temuan sampel dengan
populasi.
STATISTIK DESKRIPTIF
Penelitian kuantitatif bisa menghasilkan data dalam jumlah
besar. Misalnya, sebuah penelitian dengan menggunakan 300
kueastioner yang masing-masing dengan 30 pertanyaan dapat
menghasilan 9000 data mentah (raw data).
Agar bisa bermakna data mentah seperti ini harus digunakan
berbagai cara untuk meringkasnya, sehingga pembaca
mendapat gambaran mengenai nilai-nilai tertentu yang ada
pada data dan bagaimana nilai-nilai itu bervariasi. Untuk
keperluan ini peneliti menggunakan statistik deskriptif atau
stastistik peringkas (summary statistics) yang mendeskripsikan
atau meringkas data, sehingga pembaca pembaca dapat
menggambarkan dalam pikirannya tentang orang, kejadian atau
obyek yang berkaitan dengan data
DUA JENIS STATISTIK DESKRIPTIF
Semua penelitian kuantitatif akan menghasilkan berbagai
statistik deskriptif selain dari tabel frekuensi, seperti nilai
minimum dan maksimum, nilai rata-rata, dan pengukuran variasi
data di sekitar nilai rata-rata. Dalam kebanyakan penelitian
penyajian statistik deskriptif ini merupakan langkah awal
sebelum sampai pada analisis inferensial yang lebih kompleks
Dua jenis statistik deskriptif yang biasa ditemukan dalam laporan
penelitian adalah: pengukuran kecenderungan sentral (nilai ratarata) dan pengukuran sebaran atau dispersi. Pilihan yang mana
di antara keduanya yang dilaporkan akan mempengaruhi
gambaran mengenai penyajian data, yang berpotensi
menyebabkan salah
STATISTIK DESKRIPTIF:
PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL
Pengukuran tendensi sentral berupaya mendeskripsikan nilainilai tertentu untuk menunjukkan sejauh mana data memiliki
kesamaan. Nilai rata-rata merupakan istilah yang umum
digunakan, yang secara statistik dinyatakan dalam bentuk:
mean, median, dan mode. Pengukuran mana yang sesuai
digunakan tergantung pada jenis data penelitian.
Nilai rata-rata
Jenis data
Mean
Median
Nominal
√
Ordinal
√
√
Interval/Rasio
√
√
Mode
√
STATISTIK DESKRIPTIF:
PENGUKURAN SEBARAN (DISPERSI)
Statistik ini menggambarkan bagaimana data bervariasi atau
berpencar. Dua bentuk pengukuran dispersi yang umum
digunakan adalah range dan standar deviasi. Pengukuran ini
tidak menunjukkan bagaimana data memiliki kesamaan tetapi
sebaliknya bagaimana data memiliki perbedaan (variasi, dispersi
atau sebarannya).
Dalam penyusunan laporan penyajian tentang kecenderungan
sentral dan pengukuran tentang dispersi dari seperangkat data
yang sama akan dapat memberikan gambaran yang lebih baik
tentang data daripada hanya menyajikan salah satu di
antaranya.
STATISTIK INFERENSI
Dari sampel ke populasi: Berbagai pengukuran yang
digunakan dalam analisis data kuantitatif hampir selalu
menyangkut pengukuran sampel dari keseluruhan item yang
ada pada populasi. Cara ini harus ditempuh karena pada
umumnya tidak praktis atau bahkan tidak mungkin untuk
melakukan pengukuran setiap item dari populasi. Karena itu
peneliti harus melakukan inferensi mengenai populasi dari
sampel yang digunakan.
Kebenaran inferensi: Inferensi hanya benar apabila sampel
sungguh-sungguh mewakili populasi, sekalipun dapat dikatakan
bahwa sampel tidak mungkin dapat mewakili populasi dalam
segala aspeknya. Dengan kata lain, ada ketidakpastian tentang
sejauh mana sampel mencerminkan populasi. Metode-metode
statistik yang telah dikembangkan dimaksudkan untuk
mereduksi dan menghitung tingkat ketidakpastian itu.
ANALISIS CAMPURAN (MIXEDMETHOD): TRIANGULASI
Triangulasi artinya menggunakan lebih dari dari satu pendekatan
dalam menjawab pertanyaan penelitian dengan tujuan
meningkatkan keyakinan terhadap kebenaran temuan-temuan
penelitian.
Karena kebanyakan penelitian sosial hanya menggunakan satu
metode pendekatan (kualitatif atau kuantitatif), cara demikian
memiliki keterbatasan yang terkait dengan metode tersebut dan
penerapannya, pendekatan triangulasi memberikan prospek bagi
peningkatan keyakinan terhadap kebenaran temuan.
Keterbatasan ini merupakan salah satu alasan bagi dilakukannya
pendekatan campuran (mixed-method) dalam penelitian sosial.
Istilah triangulasi dipinjam dari survey geografis, yang dalam hal
ini dimaksudkan sebagai penggunaan sejumlah segi tiga
(triangle) untuk memetakan suatu wilayah.
Koding data
Untuk melakukan analisis kuantitatif
seringkali pada tahap awal diperlukan
membuat koding setelah data
terkumpul.
Buku kode
Dokumen yang menggambarkan lokasi
variabel dan pemberian kode sesuai
dengan pengelompokan golongan
variabel.
Kegunaan Buku Kode
Sebagai pedoman utama dalam proses
koding.
Panduan untuk menemukan variabel
dan menginterpretasikan code dalam
file data pada waktu analisis data..
Memasukkan Data
Petugas data entry memasukkan data
ke dalam matriks data SPSS atau
speadsheet Excel .
Merupakan proses persiapan
pengolahan data.
Tingkatan Analisis Kuantitatif
Univariat – bentuk paling sederhana,
menggambarkan kasus dlam bentuk
vaiavel tunggal.
Bivariat – perbandingan dua variabel,
menggambarkan kasus dalam bentuk
hubungan dua variabel sekaligus..
Multivariat - analisis dua variabel atau
lebih sekaligus.
Membuat Kategori Code
Dimulai dengan membuat skema kode
yang diturunkan dari keseluruhan
variabel yang tercantum dalam
instrumen (kuestioner).
Melengkapi skema kode dengan data
yang berasal dari pengisian kuestioner.
Analisis Univariat
Menggambarkan kasus melalui
distribusi dari atribut-atribut yang
dikenakan pada variabel.
Misal:
Tingkat pendidikan: Tidak sekolah,
Sekolah Dasar, SLTP, SLTA, Perguruan
Tinggi.
Tujuan Penyajian data univariat
Memberikan gambaran tentang data
secara detail dan menyeluruh
Menyajikan data dalam bentuk yang
dapat dikelola.
Distribusi Frequensi
Menggambarkan seberapa sering
atribut variabel tertentu ditemukan
dalam data.
Jenis Pengukuran
Rata-rata
Mengukur kecenderungan tengah.
Mean
Hasil dari pembagian jumlah keseluruhan nilai
dengan jumlah kasus.
Mode
Atribut yang paling banyak ditemukan.
Median
Atribut paling tengah dari keseluruhan
distribusi atribut yang ada.
Analisis Bivariat
Menggambarkan sebuah kasus dalam
bentuk dua variabel sekaligus.
Misalnya:
Tingkat pendidikan
Jenis acara televisi yang paling banyak
ditonton.
Membuat Tabel Bivariat
Bagi kasus ke dalam kelompok menurut
atrbut variabel independen.
Gambarkan setiap sub bagian sesuai
dengan atribut variabel dependen..
Baca tabel dengan membandingkan
variabel independen dan dependen.
Analisis Multivariat
Mengalisis dua atau lebih variabvel sekaligus.
Dapat digunakan untuk memahami hubungan
antara dua variabel secara lebih lengkap.
Teknik multivariat berguna sebagai alat yang
ampuh untuk mendiagnosa masalah-masalah
sosial.
Analisis multivariat mengganti opini dengan
fakta, untuk mengatasi perdebatan dengan
menggunakan hasil analisis data.
Jenis-jenis triangulasi
Dalam perkembangannya terdapat empat jenis triangulasi:
1. Triangulasi data, yakni mengumpulkan data melalui beberapa
strategi sampling, sehingga bagian data pada waktu dan situasi
sosial yang berbeda dan orang-orang yang juga berbeda dapat
dikumpulkan.
2. Triangulasi peneliti, maksudnya menggunakan peneliti dari lebih satu
disiplin ilmu untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data.
3. Triangulasi teoritik, maksudnya menggunakan lebih dari satu
pendekatan teori dalam menginterpretasikan data.
4. Triangulasi metodologi, maksudnya menggunakan lebih dari satu
metode untuk pengumpulan data. data
•
Yang tersebut nomor 4 merupakan pengertian triangulasi yang
paling banyak dikenal. Dalam hal ini triangulasi dapat dibedakan
antara triangulasi intra-metode dan triangulasi antar-metode. Yang
pertama menggunakan variasi dari metode yang sama untuk
meneliti masalah, misalnya, kuestioner menggunakan dua macam
skala untuk untuk mengukur persepsi responden.
•
Triangulasi antar-metode misalnya adalah menggunakan kuestioner
dan observasi untuk mengumpulkan data.
•
Kadangkala pengertian triangulasi termasuk penggunaan kombinasi
penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menemukan seberapa jauh
konvergensi di antara keduanya sehingga sampai pada temuantemuan yang sama.
Selesai
PENELITIAN
KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Dipersiapkan oleh: Dr. Rusydi Syahra
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
KUALITATIF ATAU KUANTITATIF?
•
Pada umumnya dalam analisis dibedakan antara dua jenis data:
kualitatif dan kuantitatif. Disebut data kuantitatif apabila berbentuk
angka-angka, sedangkan data kualitatif adalah yang selain angkaangka, seperti seperti cerita (narasi), dokumen, foto, video, rekaman
suara dan lain-lain.
•
Sementara ada kegunaan untuk membedakan antara data kualitatif
dan data kuantitatif, sebagian orang menarik garis perbedaan itu
terlalu tajam, sehingga bisa menjurus kepada kontroversi yang
membingungkan peneliti awam.
•
Dalam berbagai bidang penelitian sosial pembedaan kualitatifkuantitatif telah mengarah pada perdebatan berkepanjangan;
pembela masing-masing pendekatan menganggap data yang
dimilikinya lebih unggul daripada yang lain. Pembela pendekatan
kuantitatif menganggap data yang dimilikinya lebih ‘keras’,
‘mendalam’, ‘lebih dapat dipegang’ dan lebih ilmiah’. Pendukung
pendekatan kualitatif menganggap data mereka lebih ‘sensitif’,
‘bernuansa’, ‘detil’ dan ‘kontekstual.
•
Bagi sebagian peneliti sosial, polarisasi dua pandangan ini
dianggap tidak produktif, karena telah mengaburkan fakta bahwa
data kualitatif dan kuantitatif memiliki hubungan yang erat antara
satu sama lain. Semua data kuantitatif bersumber dari penetapan
secara kualitatif, dan semua data kualitatif juga dapat
dideskripsikan dan diperlakukan secara numerik
CIRI-CIRI PENELITIAN
KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Kualitatif
Kuantitatif
“Semua penelitian pada akhirnya memiliki
dasar kualitatif”
- Donald Campbell
“Tidak ada yang disebut sebagai data
kualitatif. Semua data adalah angka"
- Fred Kerlinger
Tujuan yang hendak dicapai adalah
deskripsi yang lengkap dan detil.
Tujuannya klasifikasi fitur, mengitung dan
membangun model-model statistik untuk
menjelaskan obyek yang diteliti.
Pada tahap awal peneliti hanya tahu
secara garis besar apa yang hendak dicari.
Peneliti sejak awal sudah mengetahui
secara jelas apa yang hendak dicari.
Direkomendasikan untuk digunakan pada
tahap awal proyek penelitian.
Direkomendasikan pada tahap lanjutan dari
proyek penelitian.
Disain penelitian mengikuti jalannya
penelitian.
Semua aspek penelitian sudah didisain
secara lengkap sebelum data dikumpulkan.
Peneliti sendiri merupakan instrumen untuk
pengumpulan data.
Peneliti menggunakan alat, seperti
kueastioner atau perlengkapan lain untuk
mengumpulkan data.
Data dalam bentuk kata-kata, gambar atau
obyek (artifak).
Data dalam bentuk angka-angka dan
statistik.
Subjectif - interpretasi ‘individu’ terhadap
peristiwa adalah penting, mis. Dengan
melalui observasi terlibat, wawancara
mendalam, dll.
Objektif – melakukan pengukuran yang
persis dan analisis konsep sasaran, mis.:
dengan menggunakan angket, kuestioner
Data kualitatif lebih ‘kaya’, tapi makan
waktu lama untuk mengumpulkan dan
Data kuantitatif data lebih efisien, bisa
digunakan untuk uji hipotesis, tapi tidak
memiliki detil kontekstual.
kurang dapat digeneralisasikan.
Peneliti cenderung untuk larut dalam
subyek masalah yang sedang ditelitinya.
dll.
Peneliti cenderung untuk tetap menjaga
jarak dengan subyek yang ditelitinya.
ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisis data kualitatif adalah cara-cara untuk menjelaskan,
mengamati, membandingkan dan menginterpretasikan polapola atau tema yang bermakna dari subyek yang diteliti.
Makna ditentukan oleh tujuan-tujuan tertentu yang hendak
dicapai penelitian. Maksudnya data sama dapat dianalisis dari
berbagai sudut pandang tergantung pada pertanyaan atau
evaluasi apa yang hendak dijawab.
Jenis-jenis pendekatan termasuk: etnografi, analsis narasi,
analsis wacana, tekstual, dan visual – yang disesuaikan dengan
jenis data, tradisi disiplin ilmu, tujuan dan orientasi filosofis.
Akan tetapi semuanya memiliki berbagai karakteristik yang
sama yang membedakannya dengan pendekatan kuantitatif.
JENIS DATA KUALITATIF
JENIS DATA
Tekstual
Dokumen
Mis.: Catatan Harian
Narasi
Wawancara
Visual
Observasi, Foto, Video
Analisis data narasi
Narasi atau cerita harus dilihat dari fungsi cerita
seperti yang dimaksudkan oleh subyek yang
menceritakannya.
Tujuan wawancara narasi adalah untuk menggali
bagaimana subyek memandang hubungan antara
berbagai peristiwa dan antara peristiwa dengan
konteks.
Analisa narasi bertujuan untuk menemukan bentukbentuk dan fungsi dari narasi.
Analisis data tekstual
Untuk memahami suatu masyarakat peneliti harus mengetahui
bagaimana para anggotanya memberi makna pada apa yang
terjadi/terdapat di sekitar lingkungan kehidupan mereka.
Selain itu peneliti juga harus mengetahui bagaimana mereka
bereaksi, mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan bila:
terjadi atau tidak terjadi suatu peristiwa,
ada atau tidak adanya orang dalam peristiwa bersangkutan.
Suatu cara untuk memperoleh akses terhadap pemahaman
mereka tentang sesuatu adalah melalui percakapan di antara
mereka. Ini berarti mengubah percakapan itu ke dalam bentuk
teks, atau mereka sendiri yang menulis untuk keperluan sendiri,
seperti catatan harian, atau ditulis untuk orang lain, seperti surat,
memo, dan lain-lain.
Analisis data visual (foto)
Seperangkat foto dapat dianalisis dengan mengikuti beberapa
pertanyaan kunci seperti berikut:
Bagaimana dan dimana seting dari foto-foto tersebut?
Pada waktu kapan foto diambil: hari, tahun?
Apa yang menjadi subyek dari foto (tentang apa)??
Apakah dalam foto terdapat orang, hewan, gedung atau
pemandangan?
Apa kegiatan utama yang terlihat dalam foto tersebut?
Apakah barangkali ada tema dari perangkat foto-foto tersebut?
Cara menganalisis data
Perhatikan: Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara
membagi-bagi, memisahkan bahan-bahan atau data
penelitian menjadi potongan-potongan, bagian-bagian, unsurunsur atau satuan-satuan.
Kumpulkan: Data yang telah dipisah-pisahkan menjadi
bagian-bagian kemudian dipilih dan dipilah.
Pikirkan: Temukan tipe-tipe, kelas-kelas, urutan-urutan,
proses-proses, pola-pola atau lihat secara keseluruhan. .
Tujuan proses ini adalah untuk merakit atau merekonstruksi
data secara bermakna dan agar dapat dipahami.
Proses analisis data kualitatif
Iteratif dan Progresif: Proses disebut iteratif dan progresif berupa
siklus terus berulang. Misalnya, ketika peneliti memikirkan suatu yang
karena sudah ada dalam data maka ia juga mulai memikirkan hal-hal yang baru
sehubungan dengan data itu. Jadi, pada dasarnya analisis data kualitatif
merupakan sebuah spiral yang tak terbatas.
Rekursif: Proses disebut rekursif suatu hal yang sedang diamati bisa
membawa peneliti kepada bagian yang sudah diamati sebelumnya.
Holografis: Proses disebut holografis karena setiap langkah dalam
proses merupakan bagian dari keseluruhan proses. Misalnya, ketika
seorang peneliti baru mulai memperhatikan sesuatu maka secara
mental ia juga sekaligus memikirkan bagaimana mengumpulkan dan
menganalisisnya.
ANALISIS DATA KUANTITATIF
Pengertian: Analisis data kuantitatif adalah proses menyajikan dan
menginterpretasikan data berupa angka (numerik) dengan
mengunakan teknik statistik dengan tujuan untuk mendeskripsikan
dan menjelaskan fenomena yang diteliti. observations reflect.
Hasil analisis berupa:
Statistik deskriptif: pengukuran kecenderungan sentral (central
tendency): mean, median, mode; dan variabilitas sekitar mean
(dispersi: standar deviasi) dan range
Statistik inferensi: hasil dari uji statistik yang berupa deduksi dari
data yang dikumpulkan untuk menguji seperangkat hipotesis dan
kemudian digunakan untuk menyimpulkan temuan sampel dengan
populasi.
STATISTIK DESKRIPTIF
Penelitian kuantitatif bisa menghasilkan data dalam jumlah
besar. Misalnya, sebuah penelitian dengan menggunakan 300
kueastioner yang masing-masing dengan 30 pertanyaan dapat
menghasilan 9000 data mentah (raw data).
Agar bisa bermakna data mentah seperti ini harus digunakan
berbagai cara untuk meringkasnya, sehingga pembaca
mendapat gambaran mengenai nilai-nilai tertentu yang ada
pada data dan bagaimana nilai-nilai itu bervariasi. Untuk
keperluan ini peneliti menggunakan statistik deskriptif atau
stastistik peringkas (summary statistics) yang mendeskripsikan
atau meringkas data, sehingga pembaca pembaca dapat
menggambarkan dalam pikirannya tentang orang, kejadian atau
obyek yang berkaitan dengan data
DUA JENIS STATISTIK DESKRIPTIF
Semua penelitian kuantitatif akan menghasilkan berbagai
statistik deskriptif selain dari tabel frekuensi, seperti nilai
minimum dan maksimum, nilai rata-rata, dan pengukuran variasi
data di sekitar nilai rata-rata. Dalam kebanyakan penelitian
penyajian statistik deskriptif ini merupakan langkah awal
sebelum sampai pada analisis inferensial yang lebih kompleks
Dua jenis statistik deskriptif yang biasa ditemukan dalam laporan
penelitian adalah: pengukuran kecenderungan sentral (nilai ratarata) dan pengukuran sebaran atau dispersi. Pilihan yang mana
di antara keduanya yang dilaporkan akan mempengaruhi
gambaran mengenai penyajian data, yang berpotensi
menyebabkan salah
STATISTIK DESKRIPTIF:
PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL
Pengukuran tendensi sentral berupaya mendeskripsikan nilainilai tertentu untuk menunjukkan sejauh mana data memiliki
kesamaan. Nilai rata-rata merupakan istilah yang umum
digunakan, yang secara statistik dinyatakan dalam bentuk:
mean, median, dan mode. Pengukuran mana yang sesuai
digunakan tergantung pada jenis data penelitian.
Nilai rata-rata
Jenis data
Mean
Median
Nominal
√
Ordinal
√
√
Interval/Rasio
√
√
Mode
√
STATISTIK DESKRIPTIF:
PENGUKURAN SEBARAN (DISPERSI)
Statistik ini menggambarkan bagaimana data bervariasi atau
berpencar. Dua bentuk pengukuran dispersi yang umum
digunakan adalah range dan standar deviasi. Pengukuran ini
tidak menunjukkan bagaimana data memiliki kesamaan tetapi
sebaliknya bagaimana data memiliki perbedaan (variasi, dispersi
atau sebarannya).
Dalam penyusunan laporan penyajian tentang kecenderungan
sentral dan pengukuran tentang dispersi dari seperangkat data
yang sama akan dapat memberikan gambaran yang lebih baik
tentang data daripada hanya menyajikan salah satu di
antaranya.
STATISTIK INFERENSI
Dari sampel ke populasi: Berbagai pengukuran yang
digunakan dalam analisis data kuantitatif hampir selalu
menyangkut pengukuran sampel dari keseluruhan item yang
ada pada populasi. Cara ini harus ditempuh karena pada
umumnya tidak praktis atau bahkan tidak mungkin untuk
melakukan pengukuran setiap item dari populasi. Karena itu
peneliti harus melakukan inferensi mengenai populasi dari
sampel yang digunakan.
Kebenaran inferensi: Inferensi hanya benar apabila sampel
sungguh-sungguh mewakili populasi, sekalipun dapat dikatakan
bahwa sampel tidak mungkin dapat mewakili populasi dalam
segala aspeknya. Dengan kata lain, ada ketidakpastian tentang
sejauh mana sampel mencerminkan populasi. Metode-metode
statistik yang telah dikembangkan dimaksudkan untuk
mereduksi dan menghitung tingkat ketidakpastian itu.
ANALISIS CAMPURAN (MIXEDMETHOD): TRIANGULASI
Triangulasi artinya menggunakan lebih dari dari satu pendekatan
dalam menjawab pertanyaan penelitian dengan tujuan
meningkatkan keyakinan terhadap kebenaran temuan-temuan
penelitian.
Karena kebanyakan penelitian sosial hanya menggunakan satu
metode pendekatan (kualitatif atau kuantitatif), cara demikian
memiliki keterbatasan yang terkait dengan metode tersebut dan
penerapannya, pendekatan triangulasi memberikan prospek bagi
peningkatan keyakinan terhadap kebenaran temuan.
Keterbatasan ini merupakan salah satu alasan bagi dilakukannya
pendekatan campuran (mixed-method) dalam penelitian sosial.
Istilah triangulasi dipinjam dari survey geografis, yang dalam hal
ini dimaksudkan sebagai penggunaan sejumlah segi tiga
(triangle) untuk memetakan suatu wilayah.
Koding data
Untuk melakukan analisis kuantitatif
seringkali pada tahap awal diperlukan
membuat koding setelah data
terkumpul.
Buku kode
Dokumen yang menggambarkan lokasi
variabel dan pemberian kode sesuai
dengan pengelompokan golongan
variabel.
Kegunaan Buku Kode
Sebagai pedoman utama dalam proses
koding.
Panduan untuk menemukan variabel
dan menginterpretasikan code dalam
file data pada waktu analisis data..
Memasukkan Data
Petugas data entry memasukkan data
ke dalam matriks data SPSS atau
speadsheet Excel .
Merupakan proses persiapan
pengolahan data.
Tingkatan Analisis Kuantitatif
Univariat – bentuk paling sederhana,
menggambarkan kasus dlam bentuk
vaiavel tunggal.
Bivariat – perbandingan dua variabel,
menggambarkan kasus dalam bentuk
hubungan dua variabel sekaligus..
Multivariat - analisis dua variabel atau
lebih sekaligus.
Membuat Kategori Code
Dimulai dengan membuat skema kode
yang diturunkan dari keseluruhan
variabel yang tercantum dalam
instrumen (kuestioner).
Melengkapi skema kode dengan data
yang berasal dari pengisian kuestioner.
Analisis Univariat
Menggambarkan kasus melalui
distribusi dari atribut-atribut yang
dikenakan pada variabel.
Misal:
Tingkat pendidikan: Tidak sekolah,
Sekolah Dasar, SLTP, SLTA, Perguruan
Tinggi.
Tujuan Penyajian data univariat
Memberikan gambaran tentang data
secara detail dan menyeluruh
Menyajikan data dalam bentuk yang
dapat dikelola.
Distribusi Frequensi
Menggambarkan seberapa sering
atribut variabel tertentu ditemukan
dalam data.
Jenis Pengukuran
Rata-rata
Mengukur kecenderungan tengah.
Mean
Hasil dari pembagian jumlah keseluruhan nilai
dengan jumlah kasus.
Mode
Atribut yang paling banyak ditemukan.
Median
Atribut paling tengah dari keseluruhan
distribusi atribut yang ada.
Analisis Bivariat
Menggambarkan sebuah kasus dalam
bentuk dua variabel sekaligus.
Misalnya:
Tingkat pendidikan
Jenis acara televisi yang paling banyak
ditonton.
Membuat Tabel Bivariat
Bagi kasus ke dalam kelompok menurut
atrbut variabel independen.
Gambarkan setiap sub bagian sesuai
dengan atribut variabel dependen..
Baca tabel dengan membandingkan
variabel independen dan dependen.
Analisis Multivariat
Mengalisis dua atau lebih variabvel sekaligus.
Dapat digunakan untuk memahami hubungan
antara dua variabel secara lebih lengkap.
Teknik multivariat berguna sebagai alat yang
ampuh untuk mendiagnosa masalah-masalah
sosial.
Analisis multivariat mengganti opini dengan
fakta, untuk mengatasi perdebatan dengan
menggunakan hasil analisis data.
Jenis-jenis triangulasi
Dalam perkembangannya terdapat empat jenis triangulasi:
1. Triangulasi data, yakni mengumpulkan data melalui beberapa
strategi sampling, sehingga bagian data pada waktu dan situasi
sosial yang berbeda dan orang-orang yang juga berbeda dapat
dikumpulkan.
2. Triangulasi peneliti, maksudnya menggunakan peneliti dari lebih satu
disiplin ilmu untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data.
3. Triangulasi teoritik, maksudnya menggunakan lebih dari satu
pendekatan teori dalam menginterpretasikan data.
4. Triangulasi metodologi, maksudnya menggunakan lebih dari satu
metode untuk pengumpulan data. data
•
Yang tersebut nomor 4 merupakan pengertian triangulasi yang
paling banyak dikenal. Dalam hal ini triangulasi dapat dibedakan
antara triangulasi intra-metode dan triangulasi antar-metode. Yang
pertama menggunakan variasi dari metode yang sama untuk
meneliti masalah, misalnya, kuestioner menggunakan dua macam
skala untuk untuk mengukur persepsi responden.
•
Triangulasi antar-metode misalnya adalah menggunakan kuestioner
dan observasi untuk mengumpulkan data.
•
Kadangkala pengertian triangulasi termasuk penggunaan kombinasi
penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menemukan seberapa jauh
konvergensi di antara keduanya sehingga sampai pada temuantemuan yang sama.
Selesai