DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN PENYELENGGAR

DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN
PENYELENGGARAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Oleh :
1. Nailatul Fadilla 15087022
2. Muthia Marda Rani 16029119
3. Nia Fatmala 16046024
4. Nelli Santri 16046065

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas
limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani,
yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga
Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas makalah ini

tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga
Penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Penulis menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi
Penulis dan pembaca pada umumnya.

Padang, Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI
2

COVER............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................................................1

Tujuan...........................................................................................................................................2
Manfaat.........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan Nasional...............................................................................................3
Pengertian Sistem............................................................................................3
Pengertian Pendidikan Nasional..........................................................................3
Pengertian Sistem Pendidikan Nasional.................................................................4
Jalur, Jenjang, Jenis Pendidikan Nasional..............................................................................4
Jalur Pendidikan Nasional..................................................................................4
Jenjang Pendidikan Nasional..............................................................................5
Jenis Program Pendidikan Nasional......................................................................6
Standar Pendidikan Nasional....................................................................................................7
Fungsi dan tujuan, Prinsip dan Dasar Pendidikan Nasional.................................................9
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional................................................................9
Dasar Pendidikan Nasional................................................................................9
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional......................................................10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN
3

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu sistem dimana proses pengajaran terjadi di dalamnya.
Pendidikan juga sangat diperlukan untuk mencerdaskan anak bangsa agar dapat memanjukan
bangsanya. Oleh sebab itu dalam menyelenggarakan pendidikan memerlukan suatu kesatuan
yang mengaturnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh proses pendidikan yang berjalan
dengan terstruktur.
Yang di atur di dalam sistem pendidikan Indonesia ialah jalur pendidikan, jenjang
pendidikan, jenis pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa upaya untuk membangun sumber daya
manusia yang berdaya saing tinggi, berwawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta
bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang gampang, semua itu memerlukan
partisipasi yang strategis dari berbagai komponen dan sistem pendidikan. Ada pula standar –
standar tententu dalam pendidikan. sehingga sistem pendidikan nasionl ini mempunyai tujuan
yang jelas yakni mencerdaskan bangsa. Sistem pendidikan nasional ini mempunyai dasar pada
Undang – Undang 1995, TAP MPR dan GBHN. Berfungsi agar pendidikan di Indonesia
berjalan dengan baik dan benar. Dan mempunyai prinsip – prinsip tertentu.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Sebutkan pengertian sistem pendidikan nasional!
2. Apa saja jalur, jenjang dan jenis pendidikan?
3. Apa saja standar pendidikan nasional?
4. Apa fungsi dan tujuan, prinsip dan dasar pendidikan nasional?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendidikan nasional.
4

2. Untuk mengetahui apa saja jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa saja standar pendidikan nasional.
4. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan tujuan, prinsip dan dasar pendidikan
nasional.
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang

penyelenggaraan sistem pendidikan tersebut.
2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk bisa
mengetahui apa – apa saja yang di butuhkan untuk membantu penyelenggaraan
sistem pendidikan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Nasional
1. Pengertian Sistem
5

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani ”systema”, yang berarti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Sedangkan menurut Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur
sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar
acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk).
2. Pengertian Pendidikan Nasional
Menurut Sunarya (1996), Pendidikan Nasional adalah suatu sistem pendidikan yang
berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat

mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.
Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976), merumuskan
bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga negara
Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan, berkesadaran
masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem
Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya
di masa yang akan datang.
Menurut Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa ”Pendidikan nasional sebagai
suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang
mempunyai hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi
atau perubahan tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional
Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah satu keseluruhan yang berpadu
dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, sistem pendidikan
nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu suatu sistem yang besar dan
kompleks, yang didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem-sistem.

6

Menurut UU No.2 thn 1989 yang ditetapkan pada 27-03-1989 BAB I pasal 1. Sistem
Pendidikan Nasional : Suatu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan
pendidikan yang berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Menurut UU No.20 tahun 2003, Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
B. Jalur, Jenjang, Jenis Pendidikan Nasional
1. Jalur Pendidikan Nasional
a. Jalur Pendidikan Sekolah
Merupakan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar
secara berjenjang dan bersinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuanketentuan pemerintah, dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional.
b. Jalur Pendidikan Luar Sekolah
Merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak
bersinambungan. Yang bersifat tidak formal dalam arti tidak ada keseragaman pola
yang bersifat nasional.


2. Jenjang Pendidikan Nasional
Merupakan suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran ( UU
RI No. 2 Tahun 1989 Bab 1 Pasal 1 Ayat 5 ).
a. Jenjang Pendidikan Dasar

7

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan
untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,pengetahuan,dan
keterampilan dasar dan juga berfungsi mempersiapkan peserta yang memenuhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.UU RI No 2 Tahun 1989 pasal 14
ayat 1 menyatakan bahwa “warga negara yang berumur 6 tahun berhak mengikuti
pendidikan dasar”. Ayat 2 “warga negara yang berumur 7 tahun berkewajiban
mengikuti pendidikan dasar/yang setara sampai tamat.
b. Jenjang Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah yang lamanya 3 tahun sesudah pendidikan dasar diselenggarakan
di SLTA yang berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan menengah umum,kedinasan,dan keagamaan.

c. Jenjang pendidikan tinggi
Merupakan lanjutan dari pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk
menyiapkan peserta menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik/
professional

yang

dapat

menerapkan,

mengembangkan,

menciptakan

ilmu

pengetahuan,teknologi dan kesenian. Pendidikan ini juga berfungsi sebagai jembatan
antara pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional.
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan

tinggi yang dapat berbentuk akademik,politeknik,sekolah tinggi,institut dan universitas.
1) Akademi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan
dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian
tertentu.
2) Politeknik merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan
dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
3) Sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik atau professional dalam suatu disiplin ilmu pada bidang tertentu.
4) Institut merupakan perguruan tinggi yang terdiri sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik/profesioanl dalam sekelompok disiplin
ilmu yang sejenis.

8

5) Universitas merupakan perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik/profesianal dalam sekolompok disiplin
ilmu tertentu.
3. Jenis Program Pendidikan
a. Pendidikan Umum
Merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan

peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa
pendidikan. Yang termasuk pendidikan umum adalah SD,SMP,SMA dan Universitas.
b. Pendidikan Kejuruan
Merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada
bidang pekerjaan tertentu. Lembaga pendidikannya seperti STM, SMTK, SMIP,
SMEA.
c. Pendidikan Luar Biasa
Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang
menyandang kelainan fisik/mental.yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB,
SGPLB.
d. Pendidikan Kedinasan
Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan
dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai suatu departemen
pemerintah atau lembaga pemerintah non-departemen.
e. Pendidikan Keagamaan
Merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
melaksanakan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran
agama.

C. Standar Pendidikan Nasional
9

Untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar Nasional
Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berikut ini penjelasan 8 Standar
Nasional Pendidikan Indonesia:
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar
Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata
pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar
isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
3. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam
proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan
10

yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial.
Pendidik

meliputi

pendidik

pada

TK/RA,

SD/MI,

SMP/MTs,

SMA/MA,

SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C,
dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan meliputi kepala
sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga
kebersihan.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan
6. Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan
pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh
Pemerintah
7. Standar Pembiayaan Pendidikan
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi:
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung
11

berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: Penilaian
hasil belajar oleh pendidik, Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Penilaian
hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri
atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan tinggi. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana
dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

D. Fungsi dan tujuan, Prinsip dan Dasar Pendidikan Nasional
1. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Fungsi Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
2. Dasar Pendidikan Nasional
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi
tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka
pondasilah yang menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang
dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan
pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga
pendidikan lainnya.

12

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan
antara lain sebagai berikut:
a. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2 tahun
1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas
asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan
bangsa Indonesia.
b. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
c. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian
pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
d. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang
berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
e. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas
No. 20 tahun 2003.
3. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional
Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan
ini, diatur pada bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.
Berikut isi undang-Undang 20/2003, pasal 4:
1) Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadiln serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak assi manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa.
2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system
terbukadan multimakna.

13

3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6) Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komonen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

14

BAB III
KESIMPULAN

Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah satu keseluruhan yang berpadu
dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Jalur pendidikan nasional terdiri dari, sekolah dan luar sekolah. Jenjang pendidikan
nasional terdiri dari dasar, menengah dan tinggi. Jenis program pendidikan antara lain,
umum, kejuruan, luar biasa, dan sebagainya. Standar pendidikan nasional ialah,
kompetensi lulusan, isi, proses, penilaian dan lain - lain.
Tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa. Fungsi sistem pendidikan nasional untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Adapun
dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain
sebagai berikut: Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966, GBHN tahun 1973, Tap
MPR Nomor II/MPR/1993, UU RI No 20 Tahun 2003. Sesuai Undang-Undang 20/2003
tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada bab II pasal 4 yang
diuraikan dalam 6 ayat.

15

DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah., 2005. Dasar - Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Tirtarahardja, Umar dan La sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sjafei, Muhammad . 1979. dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Yayasan Proklamasi CSIS.
Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

16