Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1.Bentuk Makroskopis dan mikroskopis fungi yang diisolasi dari
serasahdaunB. cylindrica yang mengalamai proses dekomposisi
selama 90 hari.
1.

Aspergillus sp.1

Ciri Makroskopis : warna koloni bagian atas hitam, dengan permukaan hifa
bawah berwarna putih seperti kapas. Berbentuk bulat-bulat kecil.
Ciri Mikroskopis : konidia berwarna cokelat kehitaman berbentuk bulat.
Konidiofor berdinding halus
2.

Aspergillus sp.2

Ciri Makroskopis : Koloni awalnya berwarna putih, kemudian berubah
menjadi warna kecokelatan. Koloni tumbuh relatif lambat.

Ciri Mikroskopis : Konidia berwarna cokelat kekuningan berbentuk bulat.
Konidiofor berdinding halus.
3.

Aspergillus sp.3

Ciri Makroskopis : Koloni awalnya berwarna putih kemudian berubah
menjadi hitam pekat. Koloni tumbuh dengan cepat, dalam seminggu sudah
menutupi agar dalam cawan petri
Ciri Mikroskopis : Kepala konidia berwarna cokelat. Konidiofor berwarna
kuning dan berdinding halus.
4.

Aspergillus sp.4

Ciri Makroskopis : Koloni berwarna hijau lumut. Koloni tumbuh menyebar
pada agar dalam cawan petri.
Ciri Mikroskopis : Kepala konidia berwarna cokelat kehitaman. Konidiofor
berwarna kuning hingga cokelat pucat dan berdinding kasar.


Universitas Sumatera Utara

5.

Aspergillus sp.5

Ciri Makroskopis : Koloni berwarna hijau kekuningan. Koloni tumbuh
menyebar pada agar dalam cawan petri.
Ciri Mikroskopis : Konidia berbentuk bulat dan berwarna coklat kehitaman.
Konidiofor berdinding halus.
6.

Aspergillus sp.6

Ciri Makroskopis : Koloni berwarna hitam. Koloni tumbuh menyebar pada
agar dalam cawan petri.
Ciri Mikroskopis : Terdiri dari suatu lapisan padat yang terbentuk oleh
konidiofor

berwarna


cokelat

kekuningan

yang

semakin

gelap

dengan

bertambahnya umur koloni
7.

Aspergillus sp.7

Ciri Makroskopis : Koloni berwarna hitam. Koloni tumbuh cepat dalam
seminggu sudah menutupi seluruh agar dalam cawan petri.

Ciri Mikroskopis : Terdiri dari suatu lapisan padat yang terbentuk oleh
konidiofor

berwarna

cokelat

kekuningan

yang

semakin

gelap

dengan

bertambahnya umur koloni
8.


Aspergillus sp.8

Ciri Makroskopis : Koloni berwarna putih cenderung terlihat bening. Koloni
tumbuh relatif lambat
Ciri Mikroskopis :

Konidia

berwarna

cokelat.

Konidiofor

berwarna

kekuningan dengan dinding halus

Universitas Sumatera Utara


9.

Syncephalastrum sp.1

Ciri Makroskopis : Koloni semula berwarna putih, kemudian menjadi abuabu. Koloni tumbuh cepat dalam seminggu sudah menutupi seluruh agar dalam
cawan petri.
Ciri Mikroskopis : Sporangium utama membentuk cabang-cabang lateral
yang membengkok dan masing-masing membawa vesikula terminal yang seluruh
permukaannya terbentuk merosporangia.
10. Syncephalastrum sp.2
Ciri Makroskopis : Koloni berwarna cokelat dan tumbuh menyebar pada agar
dalam cawan petri.
Ciri Mikroskopis : Sporangium utama membentuk cabang-cabang lateral
yang membengkok dan masing-masing membawa vesikula terminal yang seluruh
permukaannya terbentuk merosporangia.
11. Syncephalastrum sp.3
Ciri Makroskopis : Koloni berwarna putih dan tumbuh cepat dalam seminggu
sudah menutupi seluruh agar dalam cawan petri.
Ciri Mikroskopis : Sporangium utama membentuk cabang-cabang lateral
yang membengkok dan masing-masing membawa vesikula terminal yang seluruh

permukaannya terbentuk merosporangia.
12. Syncephalastrum sp.4
Ciri Makroskopis : Koloni berwarna cokelat dan tumbuh menyebar pada agar
dalam cawan petri.

Universitas Sumatera Utara

Ciri Mikroskopis : Sporangium utama membentuk cabang-cabang lateral
yang membengkok dan masing-masing membawa vesikula terminal yang seluruh
permukaannya terbentuk merosporangia.
13. Syncephalastrum sp.5
Ciri Makroskopis : Koloni berwarna putih dan bentuk bulat melebar.
Ciri Mikroskopis : Sporangium utama membentuk cabang-cabang lateral
yang membengkok dan masing-masing membawa vesikula terminal yang seluruh
permukaannya terbentuk merosporangia
14. Penicillium spp.
Ciri Makroskopis : Koloni berwarna hijau dan berwarna putih pada
pinggirannya. Koloni tumbuh menyebar pada agar dalam cawan petri
Ciri Mikroskopis : Konidia berwarna kehitaman. Konidiofor berwarna gelap
dan berdinding halus

15. Fungi tidak teridentifikasi 1
Ciri Makroskopis : Koloni berbentuk bulat-bulat kecil berwarna putih. Koloni
tumbuh dengan lambat, dalam seminggu hanya tumbuh disekitar biakan murninya
16. Fungi tidak teridentifikasi 2
Ciri Makroskopis : Koloni berwarna hitam dan terdapat seperti kapas
berwarna putih. Koloni tumbuh cepat dan menyebar pada agar di dalam cawan
petri.

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Jumlah koloni x 10² (cfu/ml) berbagai jenis fungi tiap ulangan pada serasah daun B. cylindrica yang telah mengalami proses
dekomposisi selama 15 sampai 90 hari di lingkungan dengan salinitas 0 – 10 ppt
No

Jenis Fungi

Lama masa dekomposisi (hari)
30
45


15

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Aspergillus sp.1
Aspergillus sp.2
Tidak teridentifikasi
Aspergillus sp.3
Syncephalastrum sp.1
Penicilium spp.
Syncephalastrum sp.3

Syncephalastrum sp.4
Aspergillus sp.6
Aspergillus sp.7

1
15
3
0
0
0
0
0
0
0
0

2
6
4
3

1
0
0
0
0
0
0

3
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
17
0
0
0
17
0
0
0
0
0

2
9
2
0
0
7
1
0
0
0
0

3
18
7
0
0
3
0
0
0
0
0

1
23
0
0
0
1
0
0
0
0
0

2
8
0
0
0
0
0
1
0
0
0

3
15
0
0
0
0
3
5
0
0
0

60
1
7
16
0
0
0
0
0
0
33
21

2
10
15
0
0
1
0
0
0
25
30

75
3
7
9
0
0
2
0
0
0
33
17

1
0
0
0
0
0
0
0
0
38
17

2
0
0
0
0
0
0
0
2
18
12

Jumlah
seluruh
koloni

90
3
0
0
0
0
0
0
0
3
20
18

1
0
0
0
0
0
0
0
0
27
33

2
0
0
0
0
0
0
0
0
23
17

3
0
0
0
0
0
0
0
0
15
10

147
56
3
1
31
4
6
5
232
175

Keterangan : 1, 2, dan 3 = ulangan

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Jumlah koloni x 10² (cfu/ml) berbagai jenis fungi tiap ulangan pada serasah daun B. cylindrica yang telah mengalami proses
dekomposisi selama 15 sampai 90 hari di lingkungan dengan salinitas 11– 20 ppt
No

Jenis Fungi
15

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Aspergillus sp.1
Aspergillus sp.2
Aspergillus sp.4
Aspergillus sp.5
Syncephalastrum sp.1
Penicilium spp.
Syncephalastrum sp.2
Syncephalastrum sp.3
Syncephalastrum sp.4
Aspergillus sp.6
Aspergillus sp.7

1
6
5
0
0
4
0
0
0
0
0
0

2
17
2
4
0
0
0
0
0
0
0
0

Lama masa dekomposisi (hari)
30
45
3 1
9 20
0 0
0 0
3 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0

2
8
0
0
0
0
0
29
0
0
0
0

3
16
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
13
0
1
0
4
3
0
0
0
0
0

2
8
0
0
0
24
0
0
1
4
0
0

3
12
0
2
0
14
0
0
0
2
0
0

60
1
0
22
0
0
0
0
0
0
0
37
15

2
2
24
0
0
0
0
0
0
0
17
19

75
3
0
25
0
0
3
0
0
0
0
20
23

1
0
0
0
0
0
0
0
0
3
22
7

2
0
0
0
0
3
0
0
0
7
17
7

Jumlah
seluruh
koloni

90
3 1
0 0
0 0
0 0
0 0
0 1
0 0
0 0
0 0
0 0
15 7
9 9

2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
8

3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
7

111
89
7
3
53
3
29
1
16
151
104

Keterangan : 1, 2, dan 3 = ulangan

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Jumlah koloni x 10² (cfu/ml) berbagai jenis fungi tiap ulangan pada serasah daun B. cylindrica yang telah mengalami proses
dekomposisi selama 15 sampai 90 hari di lingkungan dengan salinitas 21– 30 ppt
No

Jenis Fungi
15

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Aspergillus sp.1
Aspergillus sp.2
Aspergillus sp.4
Aspergillus sp.5
Syncephalastrum sp.1
Penicilium spp.
Syncephalastrum sp.2
Syncephalastrum sp.3
Syncephalastrum sp.4
Aspergillus sp.6
Aspergillus sp.7
Aspergillus sp.8
Syncephalastrum sp.5
Tidak teridentifikasi

1
4
1
0
1
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0

2
3
0
0
1
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Lama masa dekomposisi (hari)
30
45
3 1
7 6
0 14
8 1
0 0
0 2
5 1
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0

2
5
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

3
4
0
3
0
27
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
2
0
0
0
7
1
1
0
1
0
0
0
0
0

2
10
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0

3 1
3 0
0 17
0 0
0 0
0 0
0 0
0 1
0 0
1 0
0 15
0 26
0 0
0 0
0 0

60
2
2
12
0
0
1
0
0
0
0
12
31
0
0
0

75
3
5
10
0
0
0
0
0
0
0
25
15
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
8
0
0
0

2
0
0
0
0
2
0
0
0
0
17
10
0
0
0

Jumlah
seluruh
koloni

90
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
13
0
0
0

1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
2
1

2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
0
0

3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
0
0
0

51
57
12
2
51
8
2
1
2
111
107
5
2
1

Keterangan : 1, 2, dan 3 = ulangan

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Peta lokasi penelitian, alat, bahan dan prosedur penelitian.

A. Peta lokasi penelitian

B. Alat yang digunakan : 1) cawan petri dan labu erlenmeyer, dan 2) gelas
Beaker

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Lanjutan

C. Alat yang digunakan: 1) Oven, dan 2) Timbangan analitik

D. Bahan yang digunakan: 1) Pembuatan media PDA, dan 2) Air dengan
beberapa tingkat salinitas

E. Bahan yang digunakan: 1) Pengeringan serasah, dan 2) Serasah kering

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Lanjutan

F. Proses perlakuan serasah: 1) Memasukkan serasah ke dalam kantung, dan
2) Proses penempatan serasah di lapangan

Lokasi penempatan serasah dengan tingkat salinitas 20 – 30 ppt.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Laju Dekomposisi Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa Desa Sei NagalawanK ecamatan Perbaungan

0 3 64

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

1 3 52

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 12

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 2

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 3

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 2

Laju Dekomposisi Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa Desa Sei NagalawanK ecamatan Perbaungan

0 2 11

Laju Dekomposisi Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa Desa Sei NagalawanK ecamatan Perbaungan

0 0 2

Laju Dekomposisi Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa Desa Sei NagalawanK ecamatan Perbaungan

0 0 4

Laju Dekomposisi Serasah Daun Bruguiera cylindrica pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa Desa Sei NagalawanK ecamatan Perbaungan

0 0 12