T2 092013023 BAB VIII
BAB VIII
PENUTUP
Kesimpulan
Masyarakat dikampung Waa, memiliki ketergantungan hidup
yang dilakukan secara ekonomi sosial terhadap limbah tailings yang
mengandung bahan berbahaya beracun (B3) untuk mendulang emas
dari limbah tersebut. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa
limbah tailings tersebut dapat dipersepsikan secara positif oleh
masyarakat di kampung Waa dari segi keuntungan yang diperoleh
sebesar Rp. 5-7 juta keatas/hari dan Rp. 50-100 juta/bulan. Sedangkan
kondisi lain yang dipengaruhi, karena sebagian besar masyarakat
berasal dari golongan masyarakat bawah, sehingga tekanan ekonomi
ini juga membuat masyarakat untuk tetap bertahan hidup, tanpa
mempedulikan resiko berbahaya dari limbah tailings tersebut.
Dampak sosial dari hasil penelitian ini, yaitu ada suatu tekanan
yang disebabkan dengan adanya konflik yang sering terjadi pada
masyarakat baik di kabupaten Mimika dan distrik Tembagapura.
Dengan adanya tekanan konflik ini juga membuat masyarakat untuk
tetap survive, karena disisi lain peran sosial masyarakat biasa terlihat
melalui hubungan kebersamaan dan solidaritas yang dimiliki
masyarakat dalam penyelesaian berbagai masalah yang dilakukan
melalui; penyelesaian perang suku, pembayaran maskawin,
penyelesaian upacara adat dan hal saling membantu dan menolong
yang dilakukannya. Peran sosial masyarakat ini juga karena sudah
menjadi budaya yang terpola pada masyarakat, sehingga dengan
masyarakat mengandalkan sumberdaya ekologi
juga membuat
masyarakat merasa memiliki kekuatan dan modal ekonomi untuk
menunjang kehidupan sosial masyarakat dikampung Waa.
Dampak lingkungan, yaitu limbah tailings memiliki dampak
positif dan negatif, dampak positif hasil penelitian ini lebih mengarah
97
pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Sedangkan dampak negatif,
yaitu implikasi dari limbah tailings terhadap permasalahan kesehatan
masyarakat. Masyarakat juga dapat menjelaskan dampak limbah
tailings terhadap kesehatan mereka, seperti iritasi, kerusakan kulit,
kerusakan hati, diare, kelumpuhan dan kematian. Jumlah korban orang
yang meninggal dari akibat keracunan limbah tailings, yaitu sebesar
1000 jiwa yang terhitung semenjak masyarakat masuk menguasai
pemukiman sungai Wanagon untuk mendulang emas. Hal ini
menunjukan dampak limbah tailings tidak dapat dihindari oleh
masyarakat, masyarakat lebih memilih dari dampak positif yang
diperolehnya.
Saran
Diperlukan suatu kebijakan alternatif oleh pemerintah dan
perusahaan, untuk menjamin keberlangsungan mata pencaharian
ekonomi dan sosial bagi masyarakat di pemukiman sungai Wanagon.
Dengan menyediakan rumah dusun yang memenuhi faktor standar
sanitasi lingkungan dengan menyediakan sumber matapencaharian
yang terhindar dari dampak limbah tailings. Hal ini sebagai upaya
yang perlu diperhatikan terhadap kehidupan sosial masyarakat yang
memprihatinkan dari limbah tailings dan sebagai perhatian yang harus
diberikan kepada masyarakat dari dampak resiko yang selama ini
diderita dari sumber mata pencaharinya yang bertentangan dengan
kondisi kehidupan masyarakat.
98
PENUTUP
Kesimpulan
Masyarakat dikampung Waa, memiliki ketergantungan hidup
yang dilakukan secara ekonomi sosial terhadap limbah tailings yang
mengandung bahan berbahaya beracun (B3) untuk mendulang emas
dari limbah tersebut. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa
limbah tailings tersebut dapat dipersepsikan secara positif oleh
masyarakat di kampung Waa dari segi keuntungan yang diperoleh
sebesar Rp. 5-7 juta keatas/hari dan Rp. 50-100 juta/bulan. Sedangkan
kondisi lain yang dipengaruhi, karena sebagian besar masyarakat
berasal dari golongan masyarakat bawah, sehingga tekanan ekonomi
ini juga membuat masyarakat untuk tetap bertahan hidup, tanpa
mempedulikan resiko berbahaya dari limbah tailings tersebut.
Dampak sosial dari hasil penelitian ini, yaitu ada suatu tekanan
yang disebabkan dengan adanya konflik yang sering terjadi pada
masyarakat baik di kabupaten Mimika dan distrik Tembagapura.
Dengan adanya tekanan konflik ini juga membuat masyarakat untuk
tetap survive, karena disisi lain peran sosial masyarakat biasa terlihat
melalui hubungan kebersamaan dan solidaritas yang dimiliki
masyarakat dalam penyelesaian berbagai masalah yang dilakukan
melalui; penyelesaian perang suku, pembayaran maskawin,
penyelesaian upacara adat dan hal saling membantu dan menolong
yang dilakukannya. Peran sosial masyarakat ini juga karena sudah
menjadi budaya yang terpola pada masyarakat, sehingga dengan
masyarakat mengandalkan sumberdaya ekologi
juga membuat
masyarakat merasa memiliki kekuatan dan modal ekonomi untuk
menunjang kehidupan sosial masyarakat dikampung Waa.
Dampak lingkungan, yaitu limbah tailings memiliki dampak
positif dan negatif, dampak positif hasil penelitian ini lebih mengarah
97
pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Sedangkan dampak negatif,
yaitu implikasi dari limbah tailings terhadap permasalahan kesehatan
masyarakat. Masyarakat juga dapat menjelaskan dampak limbah
tailings terhadap kesehatan mereka, seperti iritasi, kerusakan kulit,
kerusakan hati, diare, kelumpuhan dan kematian. Jumlah korban orang
yang meninggal dari akibat keracunan limbah tailings, yaitu sebesar
1000 jiwa yang terhitung semenjak masyarakat masuk menguasai
pemukiman sungai Wanagon untuk mendulang emas. Hal ini
menunjukan dampak limbah tailings tidak dapat dihindari oleh
masyarakat, masyarakat lebih memilih dari dampak positif yang
diperolehnya.
Saran
Diperlukan suatu kebijakan alternatif oleh pemerintah dan
perusahaan, untuk menjamin keberlangsungan mata pencaharian
ekonomi dan sosial bagi masyarakat di pemukiman sungai Wanagon.
Dengan menyediakan rumah dusun yang memenuhi faktor standar
sanitasi lingkungan dengan menyediakan sumber matapencaharian
yang terhindar dari dampak limbah tailings. Hal ini sebagai upaya
yang perlu diperhatikan terhadap kehidupan sosial masyarakat yang
memprihatinkan dari limbah tailings dan sebagai perhatian yang harus
diberikan kepada masyarakat dari dampak resiko yang selama ini
diderita dari sumber mata pencaharinya yang bertentangan dengan
kondisi kehidupan masyarakat.
98