Studi pemilihan struktur komposit dan struktur beton Bertulang ditinjau dari biaya pada bangunan hot air furnace

DAFTAR PUSTAKA

G. Salmon, Charles & E.Johnson, John.1991. Struktur Baja Desain Dan Perilaku Jilid 2
Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh: Ir. Wira M.S.CE. Jakarta: Erlangga.
McCormac, Jack C. 2003. Desain Beton Bertulang Jilid 1 Edisi Kelima. Diterjemahkan
oleh: Sumargo Ph.D. Bandung: Erlangga.
Johnston, Bruce G dan Lin, Fung-Jen dan Galambos, T.V. 1980. Basic Steel Design,
Second Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Macgregor, James G. 1997. Reinforced Concrete Mechanics and Design, Third Edition.
New Jersey: Prentice-Hall International.
Indriani, Lilis dan Tohir, Ahmad. Kuat Lentur Balok Komposit Baja-Beton Pasca Bakar.
Bayuasri, Trisni dan Indarto, Himawan dan Antonius. Perubahan Perilaku Mekanis Beton
akibat Temperatur Tinggi.
Dewobroto, Wiryanto. 2005. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000.
Tangerang: UPH.
Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Berdasarkan
SNI 03-1729-2002). Semarang: Erlangga.
Badan Standarisasi Nasional. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung. SNI 03-2847-2002: Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung.
SNI 03-1726-2002: Bandung.

Badan Standarisasi Nasional. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung. SNI 03-1729-2002: Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum. 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
(PPIUG) 1983. Jakarta: DPU

Universitas Sumatera Utara

ACI 216R-89. 1994. Guide For determainingThe Fire Endurance of Concrete Elements.
Moestopo, Muslinang. 2007. Beberapa Ketentuan Baru Mengenai Design Struktur Baja
Tahan Gempa. Jakarta: Seminar Haki & Pameran Haki.
Kementrian Pekerjaan Umum. 2012. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). Jakarta

Universitas Sumatera Utara