Penerapan Pajak Penghasilan Terhadap Bentuk Usaha Tetap Sebagai Wajib Pajak Di Indonesia Ditinjau Dari Uu Pajak Penghasilan

PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN TERHADAP BENTUK USAHA
TETAP SEBAGAI WAJIB PAJAK DI INDONESIA DITINJAU DARI UU
PAJAK PENGHASILAN
*) Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,M.Hum
**) Dr. Mahmul Siregar, SH,M.Hum
***) Herman Tangkas
ABSTRAKSI
Perusahaan multinasional semakin gencar mempergunakan peluang usaha
dengan melakukan kegiatan usaha di negara lain, dengan mendirikan anak
perusahaan merupakan peluang menambah penerimaan negara dari pajak.
Perusahaan asing yang menjalankan usahanya melalui bentuk usaha di indonesia
disebut dengan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Adapun masalah yang akan diangkat
dalam penulisan skripsi ini ialah bagaimanakah tinjauan umum terhadap pajak
penghasilan di Indonesia, bagaimanakah bentuk usaha tetap (BUT) dilihat dari
Undang-Undang Pajak Penghasilan, dan bagaimanakah perlakuan perpajakan
BUT sebagai wajib pajak penghasilan.
Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian yang bersifat
yuridis normative, data utama yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri
dari bahan hukum primer, hukum sekunder, dan hukum tersier. Analisa yang
digunakan dalam menganalisis permasalahan ialah analisis deduktif yang berinjak
pada UU Perpajakan yang diberi perluasaan hal yang terjadi dalam prakteknya,

khusunya terhadap perjanjian penghindaran pajak berganda.
Bentuk usaha tetap adalah wajib pajak yang rentan dikenakan pajak
berganda sehubungan dengan status hukumnya pada suatu negara, khususnya di
Indonesia. Untuk itulah perlu dibuat Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
(P3B) yang dilaksanakan oleh suatu negara atau lebih, P3B akan menjadi suatu
produk hukum menunjang berkembangnya investasi karena dapat memberikan
perlindungan hukum dan kepastian hukum dari pengenaan pajak berganda
tersebut. Adapun kesimpulan yang didapat adalah pemajakan terhadap wajib
pajak luar negeri yang menjalankan usahanya melalui BUT akan mengikuti
ketentuan UU PPh jika tidak ditiadakan P3B dengan negara lain. BUT dikenakan
pajak hanya sebatas pada penghasilan yang diperoleh dari sumber di Indonesia,
dan untuk menghindari terjadinya pajak berganda, Indonesia menganut metode
kredit pajak terbatas seperti yang diatur dalam pasal 24 UU PPh.
_____________________
Kata Kunci : Bentuk Usaha Tetap, Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
(P3B)
*)Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing I
**)Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing II
***) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utar


Universitas Sumatera Utara