Etika Komunikasi Di Ruang Publik : Kajian Tentang Cyberharassment Di Jejaring Sosial Path
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Konteks Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu ingin berhubungan
dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia
perlu berkomunikasi (Cangara, 1998:1). Kebutuhan berkomunikasi yang semakin
berkembang membuat manusia meciptakan internet.
Jaringan internet dewasa ini turut digunakan sebagai media untuk
berinteraksi antar pengguna internet dan kemudian mucullah yang disebut dengan
media sosial. Media sosial ini, kini memiliki banyak varian mulai dari facebook,
twitter, path, instagram, forum sosial, dlsb.
Media sosial memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi satu sama
lain, tak memandang jarak dan waktu sang user dapat bertukar informasi secara
realtime. Aktivitas sosial ini dapat berlangsung tanpa harus berada di tempat yang
sama dengan kata lain pengguna media sosial dapat bertemu dengan user lain
tanpa harus „bertemu‟ dengan user lainnya.
Kemajuan bidang teknologi membuat ancaman atau kejahatanpun semakin
marak, yang dikemudian dikenal dengan istilah cybercrime. Cybercrime atau
biasa disebut dengan kejahatan dunia maya merupakan istilah yang mengacu
kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat,
sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.
Banyak contoh kejahatan di dunia
maya dimana komputer sebagai alat, untuk itu kita sebagai pengguna seyogyanya
lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi ini agar tidak terjebak di dalam
kejahatan.
Cyber harassment atau yang biasa dikenal dengan Cyber Bully adalah
tindakan yang menggambarkan bagaimana orang yang terus-menerus mengejar
orang lain secara online dengan maksud menakut-nakuti atau mempermalukan
korban. Sering kali melecehkan dan bermaksud untuk mengajarkan korban
pelajaran atau meminta informasi dari korban, dan pelaku Cyber harassment
umumnya ingin balas dendam. Setiap negara bentuk hukum terhadap Cyber
1
Universitas Sumatera Utara
2
harassment bervariasi, dan korban seharusnya melaporkan kasus mereka kepada
pihak berwenang setempat. Untuk mencegah terjadinya kejahatan, penting bagi
setiap orang untuk melindungi identitas sementara mereka di Internet.
Tidak ada definisi hukum secara umum tentang Cyber harassment, tetapi
biasanya didefinisikan sebagai perilaku yang berulang dan tidak diinginkan
kehadirannya, mengancam seseorang atau kelompok yang menggunakan
teknologi mobile atau internet dengan maksud untuk mengganggu, menakutnakuti,
mengintimidasi,
mempermalukan,
mengancam,
melecehkan
atau
mengawasi orang lain. Pelecehan dapat terjadi dimana saja dalam lingkungan
masyarakat di mana teknologi sekarang berkembang pesat, seperti di situs jejaring
sosial, pada kotak pesan, di chat room atau melalui email.
Pelaku Cyber harassment akan sering menulis komentar kepada korban
yang dimaksudkan untuk menyebabkan kegelisahan dan akan terus mencoba
untuk menghasut orang lain untuk melakukan hal yang sama. Si peleceh mungkin
masuk ke akun korban kemudian dari akun tersebut pelaku mengirim email cabul
atau pesan yang membuat orang banyak sakit hati dan biasanya ditujukan ke
keluarga korban, teman, rekan kerja dan atasannya. Pelaku Cyber harassment
bahkan mungkin menghack ke komputer korban dan mengambil alih account-nya,
mengubah password atau mendaftarkan korban untuk hal-hal yang sifatnya
negatif seperti mendaftar di situs porno dan spam. Pelaku Cyber harassment bisa
juga membuat website dengan menggunakan editan foto seksual dari korban
untuk kemudian mengirim foto tersebut ke situs porno amatir.
Betapa memalukan tindakan pelaku cyberharassment tersebut, ini jelasjelas telah melanggar moral dan sangat menghawatirkan kita semua. Tindakan
yang dimaksudkan untuk mempermalukan orang lain adalah sesuatu yang
immoral, untuk itu sudah saatnya kita menghentikannya. Sebelum kita
menghentikan suatu tindakan, hendaknya sudah sepatutnya kita mengenalnya
terlebih dahulu.
Moralitas merupakan perilaku yang berkaitan dengan baik dan buruk,
manusia dalam kesehariannya berhubungan dengan manusia lain, tentu di dalam
sejumlah hubungan terdapat perlakuan baik dan buruk, entah itu yang diterim
Universitas Sumatera Utara
3
a maupun yang dilakukan sendiri. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan
asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bertens, 1993:7). Pada
hakikatnya manusia selalu ingin mendapat perlakuan yang baik, untuk itu ada
manusia yang demi mendapatkan kebaikan dia berusaha memberikan yang terbaik
pula, namun ada juga manusia yang berlaku sebaliknya. Nah, perlaku yang ini
yang akan menjadi masalah di kehidupan sosial.
Dunia maya dapat kita sebut dengan ruang bebas milik publik, dimana
tindak-tanduk kita akan menjadi perhatian oleh khalayak ramai, untuk itu kita
wajib menjaga etika kita. Etika merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas
atau tentang manusia sejauh berkaitan tentang manusia (Bertens, 1993:17). Ada
berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk mempelajari tentang moralitas,
yaitu : etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika.
Etika normatif merupakan penilaian akan sebuah perilaku, etika normatif
akan me-label baik atau buruk terhadap suatu perilaku. Etika normatif itu
preskriptif atau memerintahkan, tidak melukiskan melainkan menentukan benar
tidaknnya tingkah laku atau anggapan moral (Bertens, 1993:20).
Etika normatif mengemukakan alasan-alasan mengapa suatu tingkah laku
harus disebut baik atau buruk dan mengapa suatu pandangan moral dapat
dianggap benar atau salah. Pada akhirnya argumentasi-argumentasi itu akan
bertumpu pada norma-norma atau prinsip etis yang dianggap tidak dapat ditawar.
Etika
normatif
bertujuan
merumuskan
prinsip-prinsip
etis
yang
dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktik.
Menurut K.Bertens, etika normatif dapat dibagi lebih lanjut, yaitu :
Etika Umum, memandang tema-tema umum seperti : apa itu norma etis ?,
jika ada banyak norma etis, bagaimana hubungannya satu sama lain ?,
mengapa norma moral mengikat kita ?, apa itu nilai dan apakah itu
kekhususan nilai moral ?, bagaimana hubungan antara tanggung jawab
manusia dan kebebasannya ?, dapat dipastikan bahwa manusia sungguhsungguh bebas ?, apakah yang dimaksud dengan hak dan kewajiban dan
bagaimana kaitannya satu sama lain ?, syarat-syarat mana yang harus
Universitas Sumatera Utara
4
dipenuhi agar manusia dapat dianggap sungguh-sungguh baik dari sudut
moral ?, tema-tema seperti itulah menjadi objek penyelidikan etika umum.
Etika khusus berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum atas
wilayah perilaku manusia yang khusus. Dengan menggunakan suatu istilah
yang lazim dalam konteks logika, dapat dikatakan juga bahwa dalam etika
khusus itu premis normatif dikaitkan dengan premis faktual untuk sampai
pada suatu kesimpulan etis yang bersifat normatif juga?, etika khusus
mempunyai tradisi panjang dalam sejarah filsafat moral. Kini tradisi itu
kerap kali dilanjutkan dengan memakai suatu nama baru, yaitu etika
terapan.
Begitu mengkhawatirkannya pelanggaran di media sosial ini, tentu saja ini
akan mendatangkan banyak masalah, korban akan merasa depresi dan trauma,
merasa malu sampai ada kasus bunuh diri. Dan, ini tentu saja akan membawa
konsekuensi bagi si pelaku mulai dari sanksi moral sampai sanksi pidana.
Path adalah layanan jejaring sosial tempat sobat dapat berbagi foto dan
pesan. Bila dibandingkan, Path tak ubahnya Facebook ataupun Twitter, tetapi
dengan konsep yang lebih ramping, minimalis dan personal. Jumlah teman yang
bisa ditambahkan di Path saja dibatasi maksimal 150 orang dan kemudian
diperluas menjadi 500 kontak, jadi isinya harus benar-benar orang-orang yang
sangat dekat dengan kita.
Sejarah Path
Dikutip dari situs resminya, Path mulai berkiprah pada November 2010,
berarti sampai dengan Desember 2015 ini Path sudah menjalani karir lebih dari 5
tahun. Awal mulanya, Path yang bermarkas di San Fransisco terdiri dari sebuah
tim kecil yang dinahkodai oleh Shawn Fanning dan Dave Morin. Memulai
petualangannya di platfom iOS, Path tak gentar bersaing dengan sejumlah layanan
yang lebih tenar seperti Instagram, Facebook, Twitter dan Pinterest. Mengusung
nilai-nilai “simplicity, quality dan privacy”, Path melesat cepat dan menjadi salah
satu kandidat kuat rival pemain-pemain besar tersebut.
Di bulan November 2010, Path memperoleh dana segar dari alumni
Facebook termasuk Marc Bodnick, kemudian disusul oleh aktor papan atas
Universitas Sumatera Utara
5
Ashton Kucher, dan pada bulan Februari 2011 Path memperoleh investasi sebesar
$8,5 juta dari Kleiner Perkins Caufield & Byers, Index Ventures dan Digital
Garage of Japan.
Mempunyai modal yang sudah sangat kokoh, Path dirilis ulang pada bulan
November 2011 dengan sejumlah fitur tambahan. Per Desember 2011, Path
mencatatkan peningkatan pengguna dari 30.000 ke 300.000 orang hanya dalam
waktu 4 bulan. Kini pengguna Path telah tersebar di berbagai dunia, di mana
Indonesia menyumbangkan angka pengguna paling besar, dengan jumlah
sebanyak 4 juta pengguna dari total 10 juta pengguna aktif Path. Tak heran bila
Bakrie Group ikut menanamkan investasinya ke Path pada awal tahun lalu.
Namun pada 28 Mei 2015, Path berada di bawah bendera baru setelah menerima
pinangan Daum Kakao. Berdasarkan informasi terbaru, Daum Kakao berencana
mengutilisasi layanan media sosial Path untuk merealisasikan rencana ekspansi
bank berbasis Internetnya di Indonesia.
Fitur-fitur Path
Berbagi Foto dan Video, pengguna dapat menjumpai fitur Capture
Moment yang difungsikan untuk mengunggah tidak cuma status
berupa teks singkat tanpa makna, melainkan bisa dengan jepretan
foto, video, film, tempat, buku dan lain-lain. Apapun yang
dibagikan,
Path
telah
menyiapkan
berbagai
tool
untuk
mempercantik tampilan foto dan video sobat. Demi melindungi
privasi pengunanya, Path juga menawarkan beberapa tool yang
dapat diubah-suaikan dengan mudah.
Universitas Sumatera Utara
6
Timeline Search, fitur Timeline Search menghadirkan kemudahan
ketika kita membutuhkan informasi tentang teman, apakah itu
informasi soal tempat, kota, ulang tahun, tren, hari libur dan
sebagainya.
Inner Circle, Path menawarkan fitur Inner Circle yang membuat
pertemanan kita menjadi lebih ramping.
Seen It dan Emoticon, Fitur Seen It mempermudah kita untuk
melihat adakah teman yang melihat postingan Path. Dengan fitur
Seen It kita bisa tahu seberapa populer kita di Path. Plus adanya
emoticon yang ekspesif untuk menunjukkan reaksi atas sebuah
post.
Private Moments, Path juga punya fitur Private Moments yang
fungsinya untuk membagikan foto atau video pribadi untuk diri
sendiri atau orang-orang tertentu saja.
Permasalahan ini seringkali luput dari perhatian kita, permasalahan ini
dianggap angin lalu, karena kurang ketidakperdulian ini menurut penulis ini akan
menjadi bola salju yang suatu saat akan menimpa kita demikian keras, oleh sebab
itu peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang “Etika komunikasi dan bentuk
cyberharassment di jering sosial Path.”
1.2 Fokus Masalah
Ruang publik merupakan ruang bebas dimana semua orang dapat berbagi
tentang apapun, namun bagaimanapun tetap ada koridor yang harus dijaga sebagai
sesama pengguna media agar menciptakan rasa nyaman. Perkembangan jejaring
sosial serta majemuknya pengguna tak ayal menimbulkan masalah sosial, seperti
yang sudah diuraikan di konteks masalah diatas, maka peneliti merumuskan yang
menjadi fokus masalah adalah sebagai berikut :
Bagaimana etika komunikasi pengguna Path di ruang publik ?
Bagaimana bentuk cyberharassment yang terjadi di Path ?
Universitas Sumatera Utara
7
Bagaimana cara melindungi hak pengguna media sosial yang juga memilki
hak konstitusi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
Untuk menganalisis cyberharassment dan etika komunikasi di ruang
publik
Untuk menganalisis bentuk-bentuk cyberharassment yang terjadi di Path
Untuk mengevaluasi pengguna media sosial
1.4 Manfaat Penelitian
Secara akademis, diharapkan nantinya hasil penelitian ini memperluas
khasanah kajian disiplin Ilmu Komunikasi
Secara teoritis, menambah sumber referensi bagi penelitian serupa di
kemudian hari
Secara praktis, mempublikasikan kasus-kasus cyberharassment serta
dampak sosialnya
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Konteks Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu ingin berhubungan
dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia
perlu berkomunikasi (Cangara, 1998:1). Kebutuhan berkomunikasi yang semakin
berkembang membuat manusia meciptakan internet.
Jaringan internet dewasa ini turut digunakan sebagai media untuk
berinteraksi antar pengguna internet dan kemudian mucullah yang disebut dengan
media sosial. Media sosial ini, kini memiliki banyak varian mulai dari facebook,
twitter, path, instagram, forum sosial, dlsb.
Media sosial memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi satu sama
lain, tak memandang jarak dan waktu sang user dapat bertukar informasi secara
realtime. Aktivitas sosial ini dapat berlangsung tanpa harus berada di tempat yang
sama dengan kata lain pengguna media sosial dapat bertemu dengan user lain
tanpa harus „bertemu‟ dengan user lainnya.
Kemajuan bidang teknologi membuat ancaman atau kejahatanpun semakin
marak, yang dikemudian dikenal dengan istilah cybercrime. Cybercrime atau
biasa disebut dengan kejahatan dunia maya merupakan istilah yang mengacu
kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat,
sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.
Banyak contoh kejahatan di dunia
maya dimana komputer sebagai alat, untuk itu kita sebagai pengguna seyogyanya
lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi ini agar tidak terjebak di dalam
kejahatan.
Cyber harassment atau yang biasa dikenal dengan Cyber Bully adalah
tindakan yang menggambarkan bagaimana orang yang terus-menerus mengejar
orang lain secara online dengan maksud menakut-nakuti atau mempermalukan
korban. Sering kali melecehkan dan bermaksud untuk mengajarkan korban
pelajaran atau meminta informasi dari korban, dan pelaku Cyber harassment
umumnya ingin balas dendam. Setiap negara bentuk hukum terhadap Cyber
1
Universitas Sumatera Utara
2
harassment bervariasi, dan korban seharusnya melaporkan kasus mereka kepada
pihak berwenang setempat. Untuk mencegah terjadinya kejahatan, penting bagi
setiap orang untuk melindungi identitas sementara mereka di Internet.
Tidak ada definisi hukum secara umum tentang Cyber harassment, tetapi
biasanya didefinisikan sebagai perilaku yang berulang dan tidak diinginkan
kehadirannya, mengancam seseorang atau kelompok yang menggunakan
teknologi mobile atau internet dengan maksud untuk mengganggu, menakutnakuti,
mengintimidasi,
mempermalukan,
mengancam,
melecehkan
atau
mengawasi orang lain. Pelecehan dapat terjadi dimana saja dalam lingkungan
masyarakat di mana teknologi sekarang berkembang pesat, seperti di situs jejaring
sosial, pada kotak pesan, di chat room atau melalui email.
Pelaku Cyber harassment akan sering menulis komentar kepada korban
yang dimaksudkan untuk menyebabkan kegelisahan dan akan terus mencoba
untuk menghasut orang lain untuk melakukan hal yang sama. Si peleceh mungkin
masuk ke akun korban kemudian dari akun tersebut pelaku mengirim email cabul
atau pesan yang membuat orang banyak sakit hati dan biasanya ditujukan ke
keluarga korban, teman, rekan kerja dan atasannya. Pelaku Cyber harassment
bahkan mungkin menghack ke komputer korban dan mengambil alih account-nya,
mengubah password atau mendaftarkan korban untuk hal-hal yang sifatnya
negatif seperti mendaftar di situs porno dan spam. Pelaku Cyber harassment bisa
juga membuat website dengan menggunakan editan foto seksual dari korban
untuk kemudian mengirim foto tersebut ke situs porno amatir.
Betapa memalukan tindakan pelaku cyberharassment tersebut, ini jelasjelas telah melanggar moral dan sangat menghawatirkan kita semua. Tindakan
yang dimaksudkan untuk mempermalukan orang lain adalah sesuatu yang
immoral, untuk itu sudah saatnya kita menghentikannya. Sebelum kita
menghentikan suatu tindakan, hendaknya sudah sepatutnya kita mengenalnya
terlebih dahulu.
Moralitas merupakan perilaku yang berkaitan dengan baik dan buruk,
manusia dalam kesehariannya berhubungan dengan manusia lain, tentu di dalam
sejumlah hubungan terdapat perlakuan baik dan buruk, entah itu yang diterim
Universitas Sumatera Utara
3
a maupun yang dilakukan sendiri. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan
asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bertens, 1993:7). Pada
hakikatnya manusia selalu ingin mendapat perlakuan yang baik, untuk itu ada
manusia yang demi mendapatkan kebaikan dia berusaha memberikan yang terbaik
pula, namun ada juga manusia yang berlaku sebaliknya. Nah, perlaku yang ini
yang akan menjadi masalah di kehidupan sosial.
Dunia maya dapat kita sebut dengan ruang bebas milik publik, dimana
tindak-tanduk kita akan menjadi perhatian oleh khalayak ramai, untuk itu kita
wajib menjaga etika kita. Etika merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas
atau tentang manusia sejauh berkaitan tentang manusia (Bertens, 1993:17). Ada
berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk mempelajari tentang moralitas,
yaitu : etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika.
Etika normatif merupakan penilaian akan sebuah perilaku, etika normatif
akan me-label baik atau buruk terhadap suatu perilaku. Etika normatif itu
preskriptif atau memerintahkan, tidak melukiskan melainkan menentukan benar
tidaknnya tingkah laku atau anggapan moral (Bertens, 1993:20).
Etika normatif mengemukakan alasan-alasan mengapa suatu tingkah laku
harus disebut baik atau buruk dan mengapa suatu pandangan moral dapat
dianggap benar atau salah. Pada akhirnya argumentasi-argumentasi itu akan
bertumpu pada norma-norma atau prinsip etis yang dianggap tidak dapat ditawar.
Etika
normatif
bertujuan
merumuskan
prinsip-prinsip
etis
yang
dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktik.
Menurut K.Bertens, etika normatif dapat dibagi lebih lanjut, yaitu :
Etika Umum, memandang tema-tema umum seperti : apa itu norma etis ?,
jika ada banyak norma etis, bagaimana hubungannya satu sama lain ?,
mengapa norma moral mengikat kita ?, apa itu nilai dan apakah itu
kekhususan nilai moral ?, bagaimana hubungan antara tanggung jawab
manusia dan kebebasannya ?, dapat dipastikan bahwa manusia sungguhsungguh bebas ?, apakah yang dimaksud dengan hak dan kewajiban dan
bagaimana kaitannya satu sama lain ?, syarat-syarat mana yang harus
Universitas Sumatera Utara
4
dipenuhi agar manusia dapat dianggap sungguh-sungguh baik dari sudut
moral ?, tema-tema seperti itulah menjadi objek penyelidikan etika umum.
Etika khusus berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum atas
wilayah perilaku manusia yang khusus. Dengan menggunakan suatu istilah
yang lazim dalam konteks logika, dapat dikatakan juga bahwa dalam etika
khusus itu premis normatif dikaitkan dengan premis faktual untuk sampai
pada suatu kesimpulan etis yang bersifat normatif juga?, etika khusus
mempunyai tradisi panjang dalam sejarah filsafat moral. Kini tradisi itu
kerap kali dilanjutkan dengan memakai suatu nama baru, yaitu etika
terapan.
Begitu mengkhawatirkannya pelanggaran di media sosial ini, tentu saja ini
akan mendatangkan banyak masalah, korban akan merasa depresi dan trauma,
merasa malu sampai ada kasus bunuh diri. Dan, ini tentu saja akan membawa
konsekuensi bagi si pelaku mulai dari sanksi moral sampai sanksi pidana.
Path adalah layanan jejaring sosial tempat sobat dapat berbagi foto dan
pesan. Bila dibandingkan, Path tak ubahnya Facebook ataupun Twitter, tetapi
dengan konsep yang lebih ramping, minimalis dan personal. Jumlah teman yang
bisa ditambahkan di Path saja dibatasi maksimal 150 orang dan kemudian
diperluas menjadi 500 kontak, jadi isinya harus benar-benar orang-orang yang
sangat dekat dengan kita.
Sejarah Path
Dikutip dari situs resminya, Path mulai berkiprah pada November 2010,
berarti sampai dengan Desember 2015 ini Path sudah menjalani karir lebih dari 5
tahun. Awal mulanya, Path yang bermarkas di San Fransisco terdiri dari sebuah
tim kecil yang dinahkodai oleh Shawn Fanning dan Dave Morin. Memulai
petualangannya di platfom iOS, Path tak gentar bersaing dengan sejumlah layanan
yang lebih tenar seperti Instagram, Facebook, Twitter dan Pinterest. Mengusung
nilai-nilai “simplicity, quality dan privacy”, Path melesat cepat dan menjadi salah
satu kandidat kuat rival pemain-pemain besar tersebut.
Di bulan November 2010, Path memperoleh dana segar dari alumni
Facebook termasuk Marc Bodnick, kemudian disusul oleh aktor papan atas
Universitas Sumatera Utara
5
Ashton Kucher, dan pada bulan Februari 2011 Path memperoleh investasi sebesar
$8,5 juta dari Kleiner Perkins Caufield & Byers, Index Ventures dan Digital
Garage of Japan.
Mempunyai modal yang sudah sangat kokoh, Path dirilis ulang pada bulan
November 2011 dengan sejumlah fitur tambahan. Per Desember 2011, Path
mencatatkan peningkatan pengguna dari 30.000 ke 300.000 orang hanya dalam
waktu 4 bulan. Kini pengguna Path telah tersebar di berbagai dunia, di mana
Indonesia menyumbangkan angka pengguna paling besar, dengan jumlah
sebanyak 4 juta pengguna dari total 10 juta pengguna aktif Path. Tak heran bila
Bakrie Group ikut menanamkan investasinya ke Path pada awal tahun lalu.
Namun pada 28 Mei 2015, Path berada di bawah bendera baru setelah menerima
pinangan Daum Kakao. Berdasarkan informasi terbaru, Daum Kakao berencana
mengutilisasi layanan media sosial Path untuk merealisasikan rencana ekspansi
bank berbasis Internetnya di Indonesia.
Fitur-fitur Path
Berbagi Foto dan Video, pengguna dapat menjumpai fitur Capture
Moment yang difungsikan untuk mengunggah tidak cuma status
berupa teks singkat tanpa makna, melainkan bisa dengan jepretan
foto, video, film, tempat, buku dan lain-lain. Apapun yang
dibagikan,
Path
telah
menyiapkan
berbagai
tool
untuk
mempercantik tampilan foto dan video sobat. Demi melindungi
privasi pengunanya, Path juga menawarkan beberapa tool yang
dapat diubah-suaikan dengan mudah.
Universitas Sumatera Utara
6
Timeline Search, fitur Timeline Search menghadirkan kemudahan
ketika kita membutuhkan informasi tentang teman, apakah itu
informasi soal tempat, kota, ulang tahun, tren, hari libur dan
sebagainya.
Inner Circle, Path menawarkan fitur Inner Circle yang membuat
pertemanan kita menjadi lebih ramping.
Seen It dan Emoticon, Fitur Seen It mempermudah kita untuk
melihat adakah teman yang melihat postingan Path. Dengan fitur
Seen It kita bisa tahu seberapa populer kita di Path. Plus adanya
emoticon yang ekspesif untuk menunjukkan reaksi atas sebuah
post.
Private Moments, Path juga punya fitur Private Moments yang
fungsinya untuk membagikan foto atau video pribadi untuk diri
sendiri atau orang-orang tertentu saja.
Permasalahan ini seringkali luput dari perhatian kita, permasalahan ini
dianggap angin lalu, karena kurang ketidakperdulian ini menurut penulis ini akan
menjadi bola salju yang suatu saat akan menimpa kita demikian keras, oleh sebab
itu peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang “Etika komunikasi dan bentuk
cyberharassment di jering sosial Path.”
1.2 Fokus Masalah
Ruang publik merupakan ruang bebas dimana semua orang dapat berbagi
tentang apapun, namun bagaimanapun tetap ada koridor yang harus dijaga sebagai
sesama pengguna media agar menciptakan rasa nyaman. Perkembangan jejaring
sosial serta majemuknya pengguna tak ayal menimbulkan masalah sosial, seperti
yang sudah diuraikan di konteks masalah diatas, maka peneliti merumuskan yang
menjadi fokus masalah adalah sebagai berikut :
Bagaimana etika komunikasi pengguna Path di ruang publik ?
Bagaimana bentuk cyberharassment yang terjadi di Path ?
Universitas Sumatera Utara
7
Bagaimana cara melindungi hak pengguna media sosial yang juga memilki
hak konstitusi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
Untuk menganalisis cyberharassment dan etika komunikasi di ruang
publik
Untuk menganalisis bentuk-bentuk cyberharassment yang terjadi di Path
Untuk mengevaluasi pengguna media sosial
1.4 Manfaat Penelitian
Secara akademis, diharapkan nantinya hasil penelitian ini memperluas
khasanah kajian disiplin Ilmu Komunikasi
Secara teoritis, menambah sumber referensi bagi penelitian serupa di
kemudian hari
Secara praktis, mempublikasikan kasus-kasus cyberharassment serta
dampak sosialnya
Universitas Sumatera Utara